Tag: Sugiono

  • Janji Presiden Peru ke Prabowo Usut Pembunuhan Staf KBRI

    Janji Presiden Peru ke Prabowo Usut Pembunuhan Staf KBRI

    Jakarta

    Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Zetro Leonardo Purba tewas usai ditembak orang tak dikenal saat di luar kediamannya di ibu kota Peru, Lima. Presiden Peru Dina Boluarte bersurat ke Presiden Prabowo Subianto janji mengusut tuntas kasus ini.

    Zetro ditembak saat baru tiba di kediamannya pada Senin (1/9/2025) malam setelah bersepeda dengan istrinya. Dia sempat dibawa ke rumah sakit setempat dalam kondisi kritis, namun kemudian dinyatakan meninggal dunia.

    Otoritas Peru mengungkap Zetro tewas ditembak tiga kali oleh pelaku. Rekaman CCTV menunjukkan penyerang melepaskan tembakan, lalu kabur dengan sepeda motor bersama seorang rekan. Menteri Dalam Negeri Peru, Carlos Malaver, menyebut insiden ini sebagai “pembunuhan kontrak”.

    Polisi menegaskan tidak ada barang korban yang hilang, sehingga penyerangan tersebut diyakini memang bertujuan menghabisi nyawa. Zetro diketahui baru lima bulan bertugas di Peru, meninggalkan seorang istri dan tiga anak.

    Jenazah Zetro akan tiba awal pekan depan pada hari Selasa (9/9). Ketua RW setempat Aris Indra mengatakan jenazah Zetro nantinya tidak langsung dibawa ke rumah duka di Ciputat, Tangerang Selatan. Almarhum akan disemayamkan lebih dulu di kantor Kementerian Luar Negeri.

    “Info jenazah tiba di Jakarta langsung ke Gedung Pancasila Kemlu, Pejambon,” jelas dia.

    Namun Aris mengaku belum mengetahui pasti kapan jenazah akan terbang menggunakan pesawat. Jika perkiraan hari Selasa (9/9), maka jenazah perlu berangkat paling lambat sekitar Minggu (7/9).

    “Flight belum ada info, masih menunggu info lanjutan,” sambungnya.

    Presiden Peru Kirim Surat ke Prabowo

    Presiden Dina Boluarte melalui Menlu Elmer Schialer menyatakan belasungkawa mendalam kepada keluarga Zetro dan pemerintah Indonesia. Ia juga meyakinkan Presiden Prabowo bahwa penyelidikan akan dilakukan secara serius.

    “Nyonya Presiden juga meyakinkan Presiden Indonesia bahwa semua sumber daya yang diperlukan sedang dikerahkan untuk memastikan investigasi ini menyeluruh, cepat, dan efisien, serta untuk mengidentifikasi pelaku intelektual dan material dari tindakan kekerasan ini,” kata Schialer.

    Schialer menambahkan jenazah Zetro akan segera dipulangkan ke Indonesia bersama keluarga. Pemerintah Peru pun menawarkan peningkatan keamanan bagi KBRI dan warga negara Indonesia di Lima.

    Kemlu RI Tegaskan Kawal Kasus

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menegaskan akan terus mengawal penyelidikan kasus penembakan ini. Menlu RI Sugiono telah berkomunikasi langsung dengan Menlu Peru untuk mendesak investigasi yang transparan dan cepat.

    “KBRI Lima terus lakukan koordinasi dengan kepolisian Peru, meminta agar proses investigasi berjalan profesional dan dipercepat,” ujar Juru Bicara II Kemlu RI, Vahd Nabyl Achmad Mulachela.

    Kemlu RI memastikan dukungan penuh bagi keluarga almarhum, sekaligus menekankan perlindungan maksimal bagi personel diplomatik serta WNI di Peru. Pemerintah Indonesia menegaskan kasus ini tidak akan dibiarkan tanpa kejelasan hingga pelaku berhasil ditangkap dan diproses hukum.

    Sosok Zetro

    Ditjen Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI merasa sangat kehilangan Zetro. Mereka mengenang sosok Zetro sebagai pribadi yang riang dan ramah kepada semua orang.

    “Orangnya sangat fun, sangat baik, sangat ramah, terus apa pun yang saya minta, ‘Siap, Bu, kita laksanakan bersama’. Saya terus terang sangat kehilangan salah satu orang terbaik saya ya, dan kita sangat kehilangan,” ujar Sekretaris Dirjen Kerja Sama ASEAN, Kemenlu, Carolina Tinangon, setelah melayat ke rumah duka di Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (3/9/2025).

    Bagi Carolina, Zetro adalah orang yang bisa diajak bekerja sama dengan baik. Sikap Zetro, menurutnya, dapat membawa banyak dampak positif kepada orang sekitarnya.

    “He is always ready to be apa pun, dia nggak milih-milih pekerjaan. Menurut saya itu, he is very helpful person. Dan buat kita, kita semua merasa kehilangan, dan orangnya ceria, gembira. Kalau ada apa-apa, ‘Bu, gimana?’ itu membuat suasana kantor enak gitu buat saya. Jadi kita semua merasa kehilangan,” ungkap dia.

    Carolina mengingat Zetro pernah bekerja dengannya di Ditjen Kerja Sama ASEAN dua tahun lalu. Di sana Zetro banyak mengurus hal yang berkaitan dengan logistik.

    Halaman 2 dari 2

    (wia/idn)

  • Presiden Peru Surati Prabowo, Janji Investigasi Pembunuhan Zetro Purba

    Presiden Peru Surati Prabowo, Janji Investigasi Pembunuhan Zetro Purba

    Jakarta

    Presiden Peru Dina Boluarte mengirim surat ke Presiden RI Prabowo Subianto terkait tewasnya Zetro Leonardo Purba, pegawai KBRI Lima di Peru. Dina Boluarte menyampaikan duka cita atas kejadian tersebut.

    Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Peru Elmer Schialer, Jumat (5/9/2025). Schialer mengatakan Bolarte menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dari Pemerintah dan rakyat Peru atas insiden tragis tersebut.

    “Nyonya Presiden juga meyakinkan Presiden Indonesia bahwa semua sumber daya yang diperlukan sedang dikerahkan untuk memastikan investigasi ini menyeluruh, cepat, dan efisien, serta untuk mengidentifikasi pelaku intelektual dan material dari tindakan kekerasan ini,” kata Schialer.

    Lebih lanjut, Schialer mengatakan jenazah Zetro Leonardo Purba, akan dipulangkan ke Indonesia bersama istri dan tiga anak di bawah umur mendiang Petro.

    Selain itu, Schialer juga telah menghubungi Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono terkait insiden itu.

    Sebelumnya otoritas Peru tengah menyelidiki Kematian Zetro Purba. Temuan terbaru otoritas Peru, Zetro Purba diduga ditembak oleh pembunuh bayaran dan tak ada barang korban yang hilang digondol pelaku.

    Staf KBRI itu dilarikan ke rumah sakit setempat dalam kondisi luka parah, namun kemudian dinyatakan meninggal dunia. Otoritas Peru belum menyebutkan dugaan motif di balik penembakan maut itu.

    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Peru, Carlos Malaver, menyebut staf KBRI itu tewas ditembak oleh pembunuh bayaran. Seperti dilansir Associated Press, Rabu, (3/9), mengatakan dalam rapat dengan para anggota parlemen Peru bahwa serangan itu merupakan “pembunuhan yang memenuhi syarat dalam bentuk pembunuhan kontrak”.

    Tonton juga video “Peru Janji Usut Tuntas Kasus Penembakan Staf KBRI” di sini:

    (yld/gbr)

  • 7 Fakta Prabowo Ketemu Xi Jinping, Sejajar Kim Jong Un dan Putin

    7 Fakta Prabowo Ketemu Xi Jinping, Sejajar Kim Jong Un dan Putin

    Jakarta, CNBC Indonesia – Lawatan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke China pada 3 September 2025 menghasilkan pembahasan sejumlah kerja sama dengan Presiden Xi Jinping.

    Perjalanan kenegaraan yang berdurasi singkat, atau sekitar 8 jam itu, terjadi di tengah maraknya aksi unjuk rasa atau Agustus 2025, yang banyak memakan korban jiwa.

    Awalnya, Prabowo batal memenuhi undangan Xi Jinping karena gejolak demonstrasi. Ia bahkan batal menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Shanghai Cooperation Organization (KTT SCO) pada 31 Agustus-1 September, walaupun pada akhirnya tetap menghadiri undangan peringatan 80 tahun Kemenangan Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang dan Perang Dunia Anti-Fasis pada 3 September 2025.

    Di luar itu, setidaknya terdapat XX fakta perjalan mendesak Prabowo untuk bertemu dengan Xi Jinping dan beberapa kepala negara lainnya ke China pada awal bulan ini.

    Berikut ini rangkumannya:

    1. Xi Jinping Mohon Prabowo Datang

    Perjalanan Prabowo dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Selasa malam (2/9/2025) ke China merupakan hasil undangan dan permohonan langsung Xi Jinping.

    Menurut Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Prabowo berangkat ke Beijing karena adanya permintaan khusus dari pemerintah China untuk menghadiri parade militer memperingati 80 tahun kemenangan China dalam Perang Dunia II.

    “Dalam beberapa hari belakangan ini ada permohonan yang sangat dari pemerintah Tiongkok untuk dapat Bapak Presiden menghadiri paling tidak di satu hari di acara peringatan 80 tahun dan di acara parade militer pemerintah Tiongkok,” ujarnya dalam siaran pers.

    Sebelum keberangkatan pada Selasa itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyampaikan permintaan maaf Presiden Prabowo Subianto secara langsung kepada Presiden China Xi Jinping. Permintaan maaf itu karena Prabowo tidak dapat datang ke China untuk menghadiri dua acara besar.

    Acara tersebut yakni Konferensi Tingkat Tinggi Shanghai Cooperation Organization (KTT SCO) pada 31 Agustus-1 September. Selain itu, ada parade militer peringatan 80 tahun kemenangan dalam Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang dan Perang Dunia Anti-Fasis pada 3 September 2025, meskipun pada akhirnya ia hadir dalam agenda itu.

    “Kami mengucapkan terima kasih dan permintaan maaf juga karena Presiden Prabowo tidak bisa hadir pada ‘SCO Summit Plus’ pada sore hari ini dan tadi juga saya menyampaikan langsung kepada Presiden Xi Jinping,” kata Menlu Sugiono di Tianjin Meijiang International Convention and Exhibition Center, Kota Tianjin, China dilansir Antara, Senin (1/9/2025)

    2. Cuma 8 Jam di China

    Prabowo hanya 8 jam saja di China sejak ketibaannya pada 2 September 2025. Prabowo diagendakan kembali di Indonesia pada Rabu malam, seusai acara peringatan 80 tahun kemenangan China melawan Jepang dan Perang Dunia. Hal ini terungkap dari unggahan Instagram Sekretariat Kabinet.

    “Hari ini, hanya dalam waktu kurang dari 8 jam, Presiden Prabowo Subianto berada di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok, dalam rangka memenuhi undangan khusus dari Presiden Tiongkok, Xi Jinping, untuk menghadiri rangkaian acara Perayaan 80 Tahun Kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok,” tulis akun resmi itu dilihat CNBC Indonesia

    Ditegaskan pula bahwa Prabowo seyogyanya datang 31 Agustus. Namun memutuskan menunda keberangkatan karena mempertimbangkan dinamika situasi di dalam negeri.

    “Dalam acara parade yang digelar hari ini, hadir sebanyak 26 pemimpin setingkat kepala negara atau kepala pemerintahan dari berbagai penjuru dunia. Indonesia mendapatkan kehormatan khusus untuk berada di kursi utama bersama tuan rumah,” ujarnya.

    “Selain menghadiri acara tersebut, Presiden Prabowo juga mengadakan pertemuan khusus dengan Presiden Xi Jinping dan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin, masing-masing untuk menindaklanjuti & memastikan jalannya berbagai investasi ekonomi yang sudah terjalin di antara kedua negara,” katanya.

    3. Sejajar dengan Putin, Xi Jinping & Kim Jong Un

    Saat momen Perayaan 80 Tahun Kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok yang berisi parade militer pemerintahan Xi Jinping, Prabowo mendapatkan perlakuan khusus dari Xi Jinping untuk berdiri sejajar dan berdekatan di barisan tengah bersama dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.

    Saat momen foto bersama seluruh pemimpin negara lain di dunia yang menjadi undangan Xi Jinping, Prabowo juga tetap diberikan posisi strategis di sisi paling depan, bersebelahan di arah kirinya secara beruntun, Putin, Xi Jinping, dan Kim Jong Un.

    Posisi itu pun membuat kagum mantan istrinya, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto. Ketua Komisi IV DPR RI itu mengunggah postingan di media sosial Instagramnya @titieksoeharto, memuat gambar Prabowo berdiri sejajar dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping dan Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.

    “Sebagai orang Indonesia aku bangga Presidenku berdiri sejajar dengan Macan-macan Dunia..,” tulis Titiek dalam unggahannya lagi sambil memuat sejumlah emoticon hebat hingga bendera merah putih.

    4. Dua Mata dengan Xi Jinping Bahas Giant Sea Wall

    Foto: (Dok. BPMI)
    Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping di Great Hall of the People, Beijing, Rabu (3/9/2025). Dalam pertemuan itu di bahas mengenai proyek tanggul raksasa di pesisir Utara Jawa. (Dok. BPMI)

    Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping di Great Hall of the People, Beijing, Rabu (3/9/2025).

    Dalam pertemuan bilateral itu, Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk memperdalam kemitraan strategis dengan China. Komitmen itu diyakini dapat membawa hubungan kedua negara pada tingkatan yang lebih erat pada sejumlah bidang.

    Prabowo bersama Xi juga membahas proyek giant sea wall (tanggul laut raksasa) yang direncanakan membentang di pesisir Pantai Utara Pulau Jawa.

    5. Bikin Gerah Trump

    Perayaan 80 tahun Kemenangan Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang dan Perang Dunia Anti-Fasis pada 3 September 2025 membuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump gerah.

    Ia menyindir keras Presiden China Xi Jinping setelah ia tampil bersama Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dalam parade militer akbar di Beijing, Rabu (3/9/2025) waktu setempat.

    Dalam unggahannya di media sosial, Trump menuduh pertemuan ketiga pemimpin itu “berkonspirasi melawan Amerika Serikat”. Ini terlihat di laman Truth Social yang deposting Selasa pukul 09:15 malam waktu AS.

    “Semoga Presiden Xi dan rakyat China yang luar biasa merayakan hari perayaan yang agung dan abadi. Mohon sampaikan salam hangat saya kepada Vladimir Putin, dan Kim Jong Un, saat kalian berkonspirasi melawan Amerika Serikat,” tulis Trump

    Trump juga mengingatkan peran besar negaranya dalam membantu China melawan penjajah asing saat Perang Dunia II. Bagaimana saat perang terjadi AS membantu mengamankan China.

    “Pertanyaan besar yang harus dijawab adalah apakah Presiden Xi akan menyebutkan besarnya dukungan dan darah yang diberikan Amerika Serikat untuk membantunya mengamankan kebebasan,” tanyanya masih di unggahan yang sama.

    “Banyak orang Amerika gugur dalam perjuangan itu. Saya harap mereka dihormati atas keberanian dan pengorbanannya,” ujar Trump lagi.

    Meski secara langsung dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto, Trump tercatat belum memberikan komentar terkait itu.

    6. Pertemuan Penguasa Separuh Nuklir Dunia

    Foto: Presiden Indonesia Prabowo Subianto, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping bersama istrinya Peng Liyuan, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan kepala delegasi asing berpose untuk foto bersama sebelum parade militer yang menandai peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia Kedua, di Beijing, China, 3 September 2025. (via REUTERS/Sergey Bobylev)
    Presiden Indonesia Prabowo Subianto, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping bersama istrinya Peng Liyuan, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan kepala delegasi asing berpose untuk foto bersama sebelum parade militer yang menandai peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia Kedua, di Beijing, China, 3 September 2025. (Sputnik/Sergey Bobylev/Pool via REUTERS)

    Kehadiran Prabowo untuk memenuhi undangan Xi Jinping dalam acara perayaan militer China itu terbilang strategis. Sebab, berisi pemimpin dunia dengan kekuatan nuklir yang besar seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri (PM) Pakistan, Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, serta Presiden China sendiri, Xi Jinping.

    Bila digabungkan, keempat negara ini memiliki 46,22% kekuatan nuklir dunia. Rusia sendiri mempertahankan posisinya sebagai negara dengan kekuatan nuklir terbesar di dunia.

    Stockholm International Peace Research Institute atau SIPRI memperkirakan Rusia memiliki sekitar 4.309 hingga 5.449 hulu ledak nuklir, termasuk hulu ledak yang siap dikerahkan, disimpan, dan sudah dipensiunkan. Rusia dan Amerika Serikat (AS) bersama-sama menguasai lebih dari 80% total hulu ledak nuklir global.

    China sedang melakukan modernisasi dan ekspansi kekuatan nuklirnya dengan sangat cepat. Pada awal 2025, diperkirakan China memiliki sekitar 600 hulu ledak nuklir. Jumlah ini meningkat pesat dan Beijing diperkirakan akan memiliki jumlah rudal balistik antarbenua (ICBM) yang setara dengan Rusia atau AS pada akhir dekade ini.

    7. Bukti Ekonomi RI-China Saling Ketergantungan

    Kunjungan Kenegaraan Prabowo pada 3 September 2025 ini hanya berselang sembilan bulan sejak kunjungan pertamanya pada November 2024. China adalah negara pertama yang dikunjunginya setelah dilantik sebagai presiden pada Oktober 2024.

    Kunjungan tersebut semakin menegaskan posisi Beijing dalam landskap ekonomi dan politik kedua negara, berdasarkan catatan tim riset CNBC Indonesia.

    Dalam 20 tahun terakhir, hubungan China dan Indonesia makin erat, terutama di bidang perdagangan dan investasi. Nilai perdagangan Indonesia dengan China pada 2000 hanya tercatat US$ 7,464 miliar tetapi kemudian melesat 1.882,65% pada 2024 menjadi US$ 147,99 miliar.

    Sebelum dekade 2010-an, Jepang merupakan menjadi tujuan ekspor utama ataupun mitra dagang terbesar bagi Indonesia.Perubahan besar terjadi sejak diluncurkannya ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) pada 2004. Kesepakatan tersebut menghapus tarif untuk 94,6% dari semua jalur tarif untuk ekspor asal Indonesia ke China.

    Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai perdagangan Indonesia-Jepang pada 2004 tercatat US$ 18,62 miliar di mana ekspor Indonesia mencapai US$ 15,96 miliar. Sementara itu, nilai perdagangan dengan China baru menembus US$ 12,24 miliar dengan nilai ekspor US$ 4,6 miliar.

    Setelah ACFTA berlaku 10 tahun atau pada 2014 atau bertepatan dengan tahun terakhir kepemimpinan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), nilai perdagangan Indonesia dan China melonjak menjadi US$ 48,23 miliar dengan ekspor sebesar US$ 17,61 miliar.

    China menjadi pasar ekspor non-migas terbesar Indonesia sejak 2011. Pada 2021, nilai perdagangan kedua negara bahkan menembus US$ 100 miliar untuk kali pertama dalam sejarah.

    Besarnya peranan China dalam peta perdagangan Indonesia juga tergambar dari pangsa ekspor dan impor. Pada Januari-Juli 2025, ekspor Indonesia ke China menembus US$ 35,9 miliar atau 22,4% dari total.

    Sementara itu, nilai impor dari China menembus US$ 47,97 atau sekitar 35% dari total impor. Bilai hanya dilihat dari impor non-migas, kontribusi impor China bahkan menembus 40,4%.

    Nilai investasi China ke RI Juga tak main-main. Pada 2013, total investasi China hanya menembus US$ 297 juta yang menempatkan mereka pada posisi 12 investor terbesar di Indonesia. Pada 2015, China naik ke peringkat ke-9 dengan investasi US$ 628 juta hingga mencapai posisi ketiga pada tahun 2017.

    Investasi Negeri Panda sudah menembus US$ 8,2 miliar pada 2024 dengan jumlah proyek mencapai 9.916. Jumlah tersebut hanya kalah dari Singapura. China kini menempati posisi kedua dari segi jumlah investasi. Data terbaru menunjukkan investasi China pada Januari-Juni 2025 mencapai US$ 1,8 miliar dan hanya kalah dari Singapura dan Hong Kong.

    Di sisi lain, Indonesia pun makin sering ngutang ke China. Data Bank Indonesia pada 2010-Juni 2025 menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan. Pada 2010, Jepang adalah pemberi pinjaman terbesar bagi Indonesia dengan nilai US$ 40,47 miliar tetapi angkanya terus turun. Jepang kini hanya menempati urutan ke empat dalam daftar pemberi utang terbesar.

    Selain Jepang, Belanda yang pernah menjajah Indonesia seperti Jepang juga terus menurunkan jumlah pinjaman. Bila pada 2010, pinjaman dari Belanda mencapai US$15,37 miliar maka angkanya kini hanya US$4,19 miliar per Juni 2025.

    Singapura menempati urutan teratas sejak 2012 dan nilainya juga terus melonjak hingga menembus US$ 56,8 miliar per Juni 2025.

    China juga terus mensuplai utang ke Indonesia. Agresivitas China bahkan luar biasa. Bila pada 2010, pinjaman dari China baru mencapai US$2,49 miliar maka per Juni angkanya melesat menjadi US$21,05 miliar pada Juni 2025. Posisi China melesat dari posisi 8 kini menempati posisi 3.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AHY: Prabowo Bahas Giant Sea Wall & Kereta Cepat dengan Xi Jinping

    AHY: Prabowo Bahas Giant Sea Wall & Kereta Cepat dengan Xi Jinping

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto membahas kerja sama strategis pembangunan infrastruktur dengan Presiden China Xi Jinping dalam kunjungan singkatnya ke negara tersebut baru-baru ini.

    Menurut AHY, dua proyek besar yang menjadi fokus pembicaraan antara kedua kepala negara adalah pembangunan Giant Sea Wall dan pengembangan kereta cepat.

    Hal tersebut disampaikannya usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/9/2025).

    “Presiden Prabowo membahas kerja sama pembangunan infrastruktur ke depan, termasuk Giant Sea Wall dan pengembangan kereta cepat. Ini menjadi prioritas dan harus kita kawal bersama-sama,” ujarnya kepada wartawan.

    Lebih lanjut, dia menambahkan, pembahasan pada rapat terbatas belum masuk ke tahap teknis dan detail. Oleh karena itu, dia berencana mengusulkan pembahasan lanjutan secara lebih mendalam.

    AHY menekankan pentingnya kerja sama bilateral ini untuk mendorong percepatan pembangunan nasional di sektor transportasi dan pengendalian bencana pesisir.

    “Karena waktu yang terbatas, pembahasan belum mendetail. Saya akan mengawal dua proyek besar ini dan mengusulkan rapat terbatas lanjutan bersama kementerian terkait,” pungkas AHY.

    Seperti diketahui, Presiden China Xi Jinping mengundang Presiden Prabowo untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Shanghai Cooperation Organisation (SCO) pada 31 Agustus—1 September 2025 di Tianjin, China. 

    Agenda kemudian dilanjutkan dengan parade militer untuk memperingati 80 tahun kemenangan dalam Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang dan Perang Dunia Anti-Fasis di Beijing pada 3 September 2025.

    Namun, Presiden Prabowo memutuskan tidak menghadiri KTT SCO itu dan mendelegasikannya kepada Menteri Luar Negeri Sugiono.

  • Janji Presiden Peru ke Prabowo Usut Pembunuhan Staf KBRI

    Kabar Terbaru Staf KBRI Peru Ditembak Pembunuh Bayaran

    Jakarta

    Kematian staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Zetro Leonardo Purba, diselidiki otoritas Peru. Temuan terbaru otoritas Peru, Zetro Purba diduga ditembak oleh pembunuh bayaran dan tak ada barang korban yang hilang digondol pelaku.

    Zetro yang berusia 40 tahun itu bekerja sebagai Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima. Menurut otoritas setempat, Zetro ditembak tiga kali pada Senin (1/9) malam ketika dia tiba di gedung tempat tinggalnya di Lima usai bersepeda dengan istrinya.

    Staf KBRI itu dilarikan ke rumah sakit setempat dalam kondisi luka parah, namun kemudian dinyatakan meninggal dunia. Otoritas Peru belum menyebutkan dugaan motif di balik penembakan maut itu.

    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Peru, Carlos Malaver, menyebut staf KBRI itu tewas ditembak oleh pembunuh bayaran. Seperti dilansir Associated Press, Rabu, (3/9), mengatakan dalam rapat dengan para anggota parlemen Peru bahwa serangan itu merupakan “pembunuhan yang memenuhi syarat dalam bentuk pembunuhan kontrak”.

    Kepolisian Peru telah merilis dua rekaman kamera pengawas yang menunjukkan seseorang yang mengenakan helm, yang diduga pelaku, melepas tembakan sebanyak dua kali ke arah Zetro, yang langsung tumbang ke tanah.

    Rekaman kamera pengawas itu kemudian menunjukkan si terduga pelaku menembak staf KBRI itu untuk ketiga kalinya dan langsung melarikan diri dari lokasi dengan sepeda motor yang dikendarai oleh satu orang lainnya.

    Tonton juga video “Diplomat RI Tewas Ditembak di Peru, Diduga Ulah Pembunuh Bayaran” di sini:

    Tak Ada Barang Zetro yang Dicuri

    Mendagri Malaver menambahkan bahwa tidak ada barang yang dicuri dari staf KBRI tersebut, yang baru tiba di Peru sekitar lima bulan lalu. Zetro memiliki seorang istri dan tiga anak.

    “Mereka menunggunya dan peluru-peluru itu mengenai kepalanya; mereka ingin membunuhnya,” kata Malaver membahas tersangka penembakan tersebut.

    Menlu RI Sugiono, dalam pernyataannya, menyerukan “investigasi menyeluruh, transparan, dan cepat, serta perlindungan semaksimal mungkin bagi para personel diplomatik dan warga negara Indonesia di Peru”.

    Menlu Peru Elmer Schialer mengatakan kepada wartawan bahwa masalah utama Peru adalah “ketidakamanan” dan mengakui bahwa pembunuhan staf KBRI itu merupakan “satu lagi peringatan” terkait masalah semacam itu.

    Terduga Pelaku Terus Diburu

    Aparat kepolisian Peru terus memburu terduga pembunuh Zetro Purba yang ditembak mati di luar kediamannya di Lima.

    Kemlu Peru dalam sebuah pernyataan, menawarkan untuk meningkatkan keamanan bagi para staf dan KBRI di Lima, yang seperti wilayah lain di Peru, telah mengalami lonjakan kejahatan kekerasan, khususnya pemerasan.

    Kementerian menambahkan bahwa kepolisian Peru “sedang melakukan investigasi yang diperlukan untuk mengklarifikasi latar belakang di balik serangan tersebut dan untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab.”

    Karangan bunga berjejer di Rumah Duka Staf KBRI Peru, Zetro Purba. (Taufiq Syarifudin/detikcom)

    Halaman 2 dari 3

    (rfs/isa)

  • Djumala minta otoritas berwenang Peru usut tuntas penembakan staf KBRI

    Djumala minta otoritas berwenang Peru usut tuntas penembakan staf KBRI

    Pangkalpinang (ANTARA) –

    Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri Darmansjah Djumala meminta otoritas yang berwenang di Peru mengusut tuntas motif penembakan staf KBRI Lima pada Senin (1/9) malam.

    Djumala dalam rilis yang diterima di Pangkalpinang, Rabu malam, mengatakan sesuai Konvensi Wina 1961 Pasal 3, salah satu tugas Perwakilan Diplomatik (dalam hal ini Indonesia) adalah melindungi kepentingan warga negaranya di negara akreditasi.

    Dalam kasus penembakan ini, kata Djumala, KBRI Lima harus ikut mengawal proses investigasi kasus tersebut sampai tuntas, dan memastikan hak-hak hukumnya sebagai diplomat dapat dipenuhi selama proses investigasi.

    Dia juga menyebut Pasal 29 Konvensi Wina disebutkan bahwa negara penerima (dalam hal ini Peru) harus “memperlakukan diplomat negara sahabat dengan rasa hormat dan harus mengambil langkah-langkah yang layak untuk melindungi mereka dari serangan terhadap diri/fisik, kebebasan dan martabat mereka”.

    Berdasar Pasal 29 ini, kasus penembakan tersebut sebenarnya sudah menunjukkan bahwa Pemerintah Peru “tidak memberi perlindungan terhadap serangan fisik” diplomat Indonesia, oleh karena itulah, Pemerintah Indonesia melalui KBRI Lima harus mendesak Pemerintah Peru untuk untuk mengusut tuntas kasus penembakan itu secara transparan dan terbuka.

    Menurut Djumala, Pemerintah Peru harus memperhatikan dalam penanganan kasus tersebut agar menjaga hubungan diplomatik antara kedua negara. Fatsun diplomasi mengajarkan bahwa motif dibukanya hubungan diplomatik antara kedua negara tidak lain adalah untuk meningkatkan hubungan persahabatan dan saling pengertian yang baik antara kedua negara, katanya.

    Semangat membina hubungan baik mestinya tercermin dari cara negara penerima (dalam hal ini Peru) dalam menyelesaikan masalah yang menimpa negara sahabat (dalam hal ini Indonesia).

    Seperti diketahui staf KBRI Lima, Zetro Leonardo Purba, tewas ditembak orang tak dikenal di dekat apartemen tempat tinggalnya di ibukota Peru, Lima, pada Senin (1/9) malam, 1 September.

    Penembakan dilakukan sebanyak tiga kali ketika korban sedang bersepeda bersama istrinya dan hendak masuk ke apartmennya di Areuipa Avenue, Distrik Lince, Lima.

    Polisi Peru saat ini sedang melakukan investigasi terhadap kasus penembakan tersebut, namun belum mengumumkan motif penembakannya.

    Menlu Sugiono, atas nama Pemerintah, telah mengeluarkan pernyataan berupa ucapan dukacita yang mendalam atas peristiwa tragis tersebut dan meminta otoritas Peru mengusut tuntas kasus ini.

    Pewarta: Joko Susilo
    Editor: Nurul Hayat
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo Tiba di Tanah Air Usai Lawatan Kilat ke China

    Prabowo Tiba di Tanah Air Usai Lawatan Kilat ke China

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto kembali ke Tanah Air pada Rabu (3/9/2025) malam, usai melakukan rangkaian kunjungan kerja singkat ke China.

    Agenda kunjungan kerja tersebut dalam rangka memenuhi undangan Presiden China Xi Jinping dan sekaligus memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan China.

    Selama di Beijing, Prabowo menghadiri perayaan 80 tahun kemenangan perang perlawanan rakyat China. Perayaan bersejarah itu dihadiri sejumlah pemimpin dunia, 26 pemimpin setingkat kepala negara atau kepala pemerintahan tampak hadir pada perayaan tersebut.

    “Indonesia menyampaikan ucapan selamat Hari Kemenangan ke-80 kepada seluruh rakyat Tiongkok. Semoga kerja sama bilateral kedua negara terus terjalin erat, berlandaskan semangat saling menghormati, saling mendukung dalam pembangunan, serta menjunjung tinggi perdamaian dan stabilitas kawasan,” tulis akun resmi Instagram Kepresidenan @presidenrepublikindonesia, Rabu (3/9/2025).

    Usai menghadiri perayaan tersebut, Prabowo juga melangsungkan pertemuan bilateral dengan Presiden Xi di Great Hall of the People, Beijing.

    “Pertemuan kedua pemimpin negara berlangsung hangat dan penuh keakraban dengan pembahasan terkait penguatan kemitraan strategis antara Indonesia dan Tiongkok,” dikutip dari pernyataan resmi Sekretariat Kabinet.

    Sekretariat Kabinet menyebut, kehadiran Kepala Negara dalam forum internasional dan pertemuan bilateral tersebut diharapkan memperkokoh posisi Indonesia di kawasan, sekaligus membawa manfaat nyata bagi rakyat kedua negara. Kunjungan ini juga menunjukkan makna diplomasi, persahabatan, dan penguatan kerja sama strategis antarbangsa.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo sempat mengumumkan rencananya membatalkan lawatan ke China setelah adanya kericuhan di beberapa daerah di Jakarta, dan kota-kota lainnya pada pekan lalu.

    Presiden China Xi Jinping mengundang Presiden Prabowo untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Shanghai Cooperation Organisation (SCO) pada 31 Agustus—1 September 2025 di Tianjin, China. Agenda kemudian dilanjutkan dengan parade militer untuk memperingati 80 tahun kemenangan dalam Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang dan Perang Dunia Anti-Fasis di Beijing pada 3 September 2025.

    Namun, Presiden Prabowo memutuskan tidak menghadiri KTT SCO itu dan mendelegasikannya kepada Menteri Luar Negeri Sugiono.

    Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi Prasetyo menjelaskan alasan Presiden yang pada akhirnya memutuskan melawat ke China, antara lain situasi keamanan di dalam negeri yang telah kembali normal, begitu pun dengan kehidupan masyarakat di daerah-daerah yang pekan lalu ricuh telah kembali berjalan seperti sedia kala.

    “Satu hari ini beliau juga memonitor seluruh keadaan dan mendapatkan laporan dari seluruh jajaran terkait bahwa kehidupan masyarakat telah kembali berangsur pulih seperti sedia kala,” kata Prasetyo Hadi.

    Pemerintah China, dalam beberapa hari belakangan, sebagaimana disampaikan Mensesneg, juga memohon dengan sangat kehadiran Presiden Prabowo, setidaknya satu hari dalam acara parade militer di Beijing.

    “Oleh karena itulah, demi menjaga hubungan baik dengan pemerintah Tiongkok, Bapak Presiden memutuskan untuk beliau berangkat malam ini, dan keesokan malam, beliau sudah akan kembali ke Tanah Air,” ujar Prasetyo

  • Janji Presiden Peru ke Prabowo Usut Pembunuhan Staf KBRI

    Polisi Peru Terus Buru Pelaku Pembunuhan Staf KBRI

    Jakarta

    Aparat kepolisian Peru terus memburu pembunuh seorang staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang ditembak mati di luar kediamannya di ibu kota Peru, Lima.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (3/9/2025), Zetro Leonardo Purba tewas ditembak orang tak dikenal pada Senin (1/9) malam waktu setempat. Dia ditembak oleh seorang pria yang melarikan diri dengan sepeda motor bersama seorang rekannya, demikian menurut foto yang disebarluaskan oleh media Peru.

    Zetro yang berusia 40 tahun itu bekerja sebagai Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima. Menurut otoritas setempat, Zetro ditembak tiga kali pada Senin (1/9) malam waktu setempat ketika dia tiba di kediamannya di Lima usai bersepeda bersama istrinya.

    Staf KBRI itu dilarikan ke rumah sakit setempat dalam kondisi luka parah, namun kemudian dinyatakan meninggal dunia.

    Kementerian Luar Negeri Peru dalam sebuah pernyataan, menawarkan untuk meningkatkan keamanan bagi para staf dan KBRI di Lima, yang seperti wilayah lain di Peru, telah mengalami lonjakan kejahatan kekerasan, khususnya pemerasan.

    Kementerian menambahkan bahwa kepolisian Peru “sedang melakukan investigasi yang diperlukan untuk mengklarifikasi latar belakang di balik serangan tersebut dan untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab.”

    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Peru, Carlos Malaver, menyebut staf KBRI itu tewas ditembak oleh pembunuh bayaran. Malaver, seperti dilansir Associated Press, Rabu, (3/9/2025), mengatakan dalam rapat dengan para anggota parlemen Peru bahwa serangan itu merupakan “pembunuhan yang memenuhi syarat dalam bentuk pembunuhan kontrak”

    Kepolisian setempat telah merilis dua rekaman kamera pengawas yang menunjukkan seseorang yang mengenakan helm, yang diduga pelaku, melepas tembakan sebanyak dua kali ke arah Zetro, yang langsung tumbang ke tanah.

    Tonton juga video “Peru Janji Usut Tuntas Kasus Penembakan Staf KBRI” di sini:

    Rekaman kamera pengawas itu kemudian menunjukkan si terduga pelaku menembak staf KBRI itu untuk ketiga kalinya dan langsung melarikan diri dari lokasi dengan sepeda motor yang dikendarai oleh satu orang lainnya.

    Malaver menambahkan bahwa tidak ada barang yang dicuri dari staf KBRI tersebut, yang baru tiba di Peru sekitar lima bulan lalu. Zetro memiliki seorang istri dan tiga anak.

    “Mereka menunggunya dan peluru-peluru itu mengenai kepalanya; mereka ingin membunuhnya,” kata Malaver membahas tersangka penembakan tersebut.

    Menlu RI Sugiono, dalam pernyataannya, menyerukan “investigasi menyeluruh, transparan, dan cepat, serta perlindungan semaksimal mungkin bagi para personel diplomatik dan warga negara Indonesia di Peru”.

    Tonton juga video “Detik-detik Penembakan Staf KBRI di Peru” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Janji Presiden Peru ke Prabowo Usut Pembunuhan Staf KBRI

    Mendagri Peru Sebut Staf KBRI Tewas Ditembak Pembunuh Bayaran

    Lima

    Otoritas Peru sedang menyelidiki penembakan yang menewaskan seorang staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Zetro Leonardo Purba. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Peru, Carlos Malaver, menyebut staf KBRI itu tewas ditembak oleh pembunuh bayaran.

    Zetro yang berusia 40 tahun itu bekerja sebagai Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima. Menurut otoritas setempat, Zetro ditembak tiga kali pada Senin (1/9) malam ketika dia tiba di gedung tempat tinggalnya di Lima usai bersepeda dengan istrinya.

    Staf KBRI itu dilarikan ke rumah sakit setempat dalam kondisi luka parah, namun kemudian dinyatakan meninggal dunia.

    Otoritas Peru belum menyebutkan dugaan motif di balik penembakan maut itu.

    Namun, Malaver, seperti dilansir Associated Press, Rabu, (3/9/2025), mengatakan dalam rapat dengan para anggota parlemen Peru bahwa serangan itu merupakan “pembunuhan yang memenuhi syarat dalam bentuk pembunuhan kontrak”.

    Kepolisian setempat telah merilis dua rekaman kamera pengawas yang menunjukkan seseorang yang mengenakan helm, yang diduga pelaku, melepas tembakan sebanyak dua kali ke arah Zetro, yang langsung tumbang ke tanah.

    Rekaman kamera pengawas itu kemudian menunjukkan si terduga pelaku menembak staf KBRI itu untuk ketiga kalinya dan langsung melarikan diri dari lokasi dengan sepeda motor yang dikendarai oleh satu orang lainnya.

    Tonton juga video “Kemlu Tingkatkan Perlindungan Diplomat di LN Buntut Zetro Purba Tewas” di sini:

    Malaver menambahkan bahwa tidak ada barang yang dicuri dari staf KBRI tersebut, yang baru tiba di Peru sekitar lima bulan lalu. Zetro memiliki seorang istri dan tiga anak.

    “Mereka menunggunya dan peluru-peluru itu mengenai kepalanya; mereka ingin membunuhnya,” kata Malaver membahas tersangka penembakan tersebut.

    Menlu RI Sugiono, dalam pernyataannya, menyerukan “investigasi menyeluruh, transparan, dan cepat, serta perlindungan semaksimal mungkin bagi para personel diplomatik dan warga negara Indonesia di Peru”.

    Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Peru telah menegaskan bahwa pembunuhan staf KBRI itu “akan diselidiki secara menyeluruh dan semua bantuan serta perlindungan yang diperlukan akan diberikan” kepada Duta Besar dan staf KBRI.

    Menlu Peru Elmer Schialer mengatakan kepada wartawan bahwa masalah utama Peru adalah “ketidakamanan” dan mengakui bahwa pembunuhan staf KBRI itu merupakan “satu lagi peringatan” terkait masalah semacam itu.

    Tonton juga video “Staf KBRI Tewas Tertembak di Peru Diduga Jadi Korban Perampokan” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Mengapa Prabowo Ngotot Pergi ke China, Meski Ada Aksi Demo di Dalam Negeri?

    Mengapa Prabowo Ngotot Pergi ke China, Meski Ada Aksi Demo di Dalam Negeri?

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Beijing, China, untuk memenuhi undangan Presiden China Xi Jinping. 

    Prabowo dijadwalkan menghadiri parade militer angkatan bersenjata China di Beijing pada Rabu (3/9/2025). Didampingi oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, bertolak dari Base Ops Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (2/9/2025) malam.

    Di apron Base Ops, keberangkatan Presiden Prabowo dilepas oleh sejumlah pejabat TNI, dan anggota Kabinet Merah Putih, salah satunya Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, yang juga Juru Bicara Presiden RI.

    “Bapak Presiden Prabowo Subianto bertolak menuju ke Beijing, China, untuk memenuhi undangan dari Presiden Xi, yang sesungguhnya undangan tersebut mengharapkan kehadiran Bapak Presiden Prabowo dari tanggal 31 [Agustus]. Namun, karena adanya dinamika di dalam negeri, kemudian Bapak Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk menunda keberangkatan,” kata Mensesneg Prasetyo Hadi, Rabu (3/9/2025). 

    Prasetyo mengatakan Presiden Prabowo dijadwalkan langsung kembali ke tanah air pada Rabu (3/9/2025) malam, setelah menghadiri parade militer China pada pagi harinya.

    Presiden Prabowo sempat mengumumkan rencananya membatalkan lawatan ke China setelah adanya kericuhan di beberapa daerah di Jakarta, dan kota-kota lainnya pada pekan lalu.

    Presiden China Xi Jinping mengundang Presiden Prabowo untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Shanghai Cooperation Organisation (SCO) pada 31 Agustus—1 September 2025 di Tianjin, China. Agenda kemudian dilanjutkan dengan parade militer untuk memperingati 80 tahun kemenangan dalam Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang dan Perang Dunia Anti-Fasis di Beijing pada 3 September 2025. 

    Namun, Presiden Prabowo memutuskan tidak menghadiri KTT SCO itu yang mendelegasikan kepada Menteri Luar Negeri Sugiono.

    Mengapa Prabowo Tetap Pergi ke China?

    Prasetyo menjelaskan alasan Presiden yang pada akhirnya memutuskan melawat ke China, antara lain, situasi keamanan di dalam negeri yang telah kembali normal, begitu pun dengan kehidupan masyarakat di daerah-daerah yang pekan lalu ricuh telah kembali berjalan seperti sedia kala.

    “Satu hari ini Beliau juga memonitor seluruh keadaan dan mendapatkan laporan dari seluruh jajaran terkait bahwa kehidupan masyarakat telah kembali berangsur pulih seperti sedia kala,” kata Prasetyo Hadi.

    Pemerintah China, dalam beberapa hari belakangan, sebagaimana disampaikan Mensesneg, juga memohon dengan sangat kehadiran Presiden Prabowo, setidaknya satu hari dalam acara parade militer di Beijing.

    “Oleh karena itulah, demi menjaga hubungan baik dengan Pemerintah Tiongkok, Bapak Presiden memutuskan untuk Beliau berangkat malam ini, dan keesokan malam, Beliau sudah akan kembali ke tanah air,” ujar Prasetyo

    Di Jakarta Selasa siang, Presiden Prabowo sempat menyambangi Kementerian Pertahanan RI, dan bertemu dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

    Aksi Demo Masih Berlangsung 

    Meskipun sudah melandai, gelombang atau aksi demonstrasi masih terjadi di beberapa wilayah seperti Jakarta, Bandung, dan kota-kota besar lainnya. Demonstrasi di Jakarta berpusat di depan gedung DPR/MPR RI. Sementara itu, aksi demo di Bandung berubah menjadi bentrokan antara aparat dengan mahasiswa dan warga di sekitar Tamansari. 

    Adapun, Polda Metro Jaya telah menetapkan enam tersangka setelah demonstrasi di Jakarta sejak 25 Agustus 2025 yang berakhir rusuh. Para tersangka diduga melakukan penghasutan khususnya pelajar untuk melakukan demonstrasi.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan aksi demonstrasi di Jakarta berujung bentrok dengan aparat keamanan

    “Ada enam tersangka yang sudah kami tetapkan [tersangka], dan saat ini sedang dilakukan atau dalam tahap pemeriksaan,” ujar Ade di Polda Metro Jaya, Selasa (2/9/2025) malam.

    Dia menyampaikan, enam tersangka itu yakni Direktur Lokataru Delpedro Marhaen (DMR), admin @gejayanmemanggil, Syahdan Husein dan sisanya berinisial MS (@BPP), RAP (@RAP), FL (@FG) dan KA (@AMP).