Tag: Sugiono

  • Prabowo Santap Pagi Bersama PM Australia di Peru, Ini yang Dibahas

    Prabowo Santap Pagi Bersama PM Australia di Peru, Ini yang Dibahas

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, menerima kunjungan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, pada Kamis (14/11/2024).

    Pertemuan hangat tersebut berlangsung di salah satu hotel di Lima, Peru, tempat Presiden Prabowo menginap dalam rangka kunjungan kenegaraannya.

    Tiba sekitar pukul 09.25 waktu setempat, Presiden Prabowo menyambut langsung kedatangan PM Albanese di lobby hotel dengan penuh keakraban. Setelah saling bertukar salam dan berjabat tangan, Prabowo kemudian mengajak Albanese menuju salah satu restoran di hotel tersebut untuk sarapan bersama.

    Dalam suasana yang santai, keduanya terlibat perbincangan hangat sambil menikmati santap pagi. 

    Prabowo membuka perbincangan dengan menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Australia dan perwakilan yang hadir saat pelantikan dirinya sebagai Presiden.

    “Sekali lagi, saya sangat menghargai Anda telah mengirimkan wakil Anda untuk menghadiri pelantikan saya,” ucap Prabowo.

    PM Albanese pun menyampaikan langsung ucapan selamat atas terpilihnya Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia dan juga menyampaikan permohonan maaf tidak dapat menghadiri pelantikan secara langsung karena mendampingi kunjungan Raja Inggris.

    “Terima kasih banyak atas undangan untuk bertemu pagi ini. Sekali lagi, selamat atas kemenangan Anda dalam pemilu,” ucap Albanese.

    Pertemuan ini menjadi momen penting bagi kedua pemimpin untuk membahas sejumlah isu strategis dalam hubungan bilateral Indonesia-Australia, serta memperkuat kemitraan di berbagai bidang.

    Santap pagi bersama ini juga diharapkan memperkuat fondasi hubungan diplomatik dan kerja sama strategis yang lebih erat antara Indonesia dan Australia di masa mendatang.

    Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan ini adalah Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Sementara itu, dari pihak Australia adalah Penasihat Utama, Internasional, Kantor PM Australia Kathy Klugman serta Asisten Sekretaris Pertama, Divisi Internasional, Departemen Perdana Menteri dan Kabinet Pablo Kang.

  • Ditanya soal Gabung OECD atau BRICS Plus, Ini Jawaban Prabowo

    Ditanya soal Gabung OECD atau BRICS Plus, Ini Jawaban Prabowo

    Jakarta: Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintah Indonesia tengah mencari peluang terbaik untuk memperkuat ekonomi nasional, termasuk melalui keanggotaan di organisasi internasional. 
     
    Hal ini disampaikannya dalam menanggapi pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang mendukung Indonesia mempercepat proses bergabung dengan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Prabowo didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani.
     
    Baca juga: Perbedaan BRICS dan OECD: Karakteristik, Tujuan, dan Geopolitik
    OECD adalah organisasi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan ekonomi maju, seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Inggris. OECD bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, stabilitas keuangan, serta kebijakan publik yang berbasis data dan standar tinggi. 
     
    Selain OECD, Indonesia juga mengajukan lamaran untuk bergabung dengan BRICS Plus. BRICS adalah aliansi ekonomi multilateral yang terdiri dari Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. 
     
    Organisasi ini difokuskan pada kolaborasi ekonomi negara-negara berkembang dengan potensi pertumbuhan yang besar. BRICS Plus adalah inisiatif untuk memperluas kemitraan BRICS ke negara-negara tambahan, menawarkan peluang peningkatan investasi dan perdagangan di antara negara-negara non-Barat yang berkembang pesat.
     
    Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan mencari peluang ekonomi yang paling menguntungkan di berbagai forum internasional. Pernyataan ini diberikan Prabowo ketika ditanyakan terkait peluang Indonesia bergabung dengan OECD dan atau BRICS.
     
    “Kita juga ikut IPEF (Indo-Pacific Economic Framework), kita juga ikut CPTPP (Comprehensive and Progressive Trans-Pacific Partnership Agreement),” ujar Prabowo dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis dini hari, 14 November 2024.
     
    “Untuk ekonomi, kita ingin mencari yang terbaik, peluang-peluang untuk ekonomi kita. Kita harus memikirkan kesejahteraan rakyat kita,” tegasnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Konferensi Internasional Humanitarian Islam 2024 digelar di Kampus Universitas Indonesia

    Konferensi Internasional Humanitarian Islam 2024 digelar di Kampus Universitas Indonesia

    Selasa, 5 November 2024 16:26 WIB

    Menteri Agama Nasaruddin Umar (kedua kanan) didampingi Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (tengah), Menteri Luar Negeri Sugiono (kedua kiri), Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro (kanan) dan Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro (kiri) menghadiri pembukaan Konferensi Internasional Humanitarian Islam 2024 di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/11/2024). Konferensi yang diselenggarakan oleh PBNU tersebut dihadiri oleh para sarjana dan akademisi berbagai negara untuk merumuskan dan menawarkan solusi dari berbagai macam konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/agr

    Menteri Agama Nasaruddin Umar (kanan) berbincang dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun (kiri) seusai pembukaan Konferensi Internasional Humanitarian Islam 2024 di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/11/2024). Konferensi yang diselenggarakan oleh PBNU tersebut dihadiri oleh para sarjana dan akademisi berbagai negara untuk merumuskan dan menawarkan solusi dari berbagai macam konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/agr

    (Dari kiri ke kanan) Mensos Saifullah Yusuf, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro berbincang dalam pembukaan Konferensi Internasional Humanitarian Islam 2024 di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/11/2024). Konferensi yang diselenggarakan oleh PBNU tersebut dihadiri oleh para sarjana dan akademisi berbagai negara untuk merumuskan dan menawarkan solusi dari berbagai macam konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/agr

  • Momen Presiden Prabowo Santap Pagi Bersama PM Albanese di Peru
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        15 November 2024

    Momen Presiden Prabowo Santap Pagi Bersama PM Albanese di Peru Nasional 15 November 2024

    Momen Presiden Prabowo Santap Pagi Bersama PM Albanese di Peru
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Presiden Prabowo
    Subianto menerima kunjungan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, pada Kamis, 14 November 2024, waktu setempat.
    Pertemuan ini menjadi bagian dari kegiatan hari kedua Presiden Prabowo di
    Peru
    .
    Pertemuan hangat tersebut berlangsung di salah satu hotel di Lima, Peru, di mana Presiden Prabowo menginap dalam rangka kunjungan kenegaraannya.
    Tiba sekitar pukul 09.25 waktu setempat, Presiden Prabowo menyambut langsung kedatangan
    PM Albanese
    di lobi hotel dengan penuh keakraban.
    Setelah saling bertukar salam dan berjabat tangan, Presiden Prabowo mengajak PM Albanese menuju salah satu restoran di hotel untuk sarapan bersama.
    Dalam suasana santai, keduanya terlibat dalam perbincangan hangat sambil menikmati santap pagi.
    Presiden Prabowo membuka perbincangan dengan menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Australia dan kehadiran perwakilan yang hadir saat pelantikannya sebagai Presiden.
    “Sekali lagi, saya sangat menghargai Anda telah mengirimkan wakil Anda untuk menghadiri pelantikan saya,” ucap Presiden Prabowo seperti dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Jumat, 15 November 2024.
    Di kesempatan tersebut, PM Albanese juga menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia.
    Ia meminta maaf karena tidak dapat menghadiri pelantikan Presiden Prabowo akibat mendampingi kunjungan Raja Inggris.
    “Terima kasih banyak atas undangan untuk bertemu pagi ini. Sekali lagi, selamat atas kemenangan Anda dalam pemilu,” ucap Albanese.
    Pertemuan ini menjadi momen penting bagi kedua pemimpin untuk membahas sejumlah isu strategis dalam
    hubungan bilateral
    Indonesia-Australia, serta memperkuat kemitraan di berbagai bidang.
    Santap pagi bersama ini diharapkan dapat memperkuat fondasi hubungan diplomatik dan kerja sama strategis yang lebih erat antara Indonesia dan Australia di masa mendatang.
    Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan ini adalah Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
    Sementara itu, dari pihak Australia, turut hadir; Penasihat Utama, Internasional, Kantor PM Australia Kathy Klugman; dan Asisten Sekretaris Pertama, Divisi Internasional, Departemen Perdana Menteri dan Kabinet Pablo Kang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menteri Investasi Paparkan Komitmen Hijau Indonesia di USINDO

    Menteri Investasi Paparkan Komitmen Hijau Indonesia di USINDO

    Bisnis.com, WASHINGTON D.C. – Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto didampingi oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menghadiri pertemuan eksklusif dengan anggota korporat dari USINDO (The United States-Indonesia Society) di Washington D.C., Amerika Serikat sore waktu setempat (11/11).

    Pertemuan ini diselenggarakan pada hari kedua kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Amerika Serikat dan difokuskan untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi, investasi, pendidikan dan pertahanan antara Indonesia dan Amerika Serikat.

    Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pentingnya dukungan dari perusahaan-perusahaan Amerika Serikat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Beliau memaparkan prioritas pemerintahannya, yang berfokus pada pengembangan ekonomi berkelanjutan, ketahanan pangan, serta investasi di sektor energi, infrastruktur, dan pendidikan.

    Presiden juga menekankan komitmen Indonesia untuk menciptakan iklim investasi yang ramah dan kondusif bagi mitra internasional, terutama perusahaan-perusahaan dari Amerika Serikat.

    Perbesar

    “Ya, saya sangat gembira pertemuan tadi dengan perusahaan-perusahaan terbesar di Amerika dan di dunia. Mereka sangat terlibat dalam perekonomian dan pembangunan Indonesia. Sudah lama mereka di Indonesia dan mereka terus percaya dengan Indonesia, dengan ekonomi Indonesia, dan saya juga mendorong mereka untuk terus melakukan investasi, ikut serta dalam rencana pembangunan kita,” ujar Presiden Prabowo dalam keterangannya kepada media.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, yang turut mendampingi Presiden RI dalam pertemuan tersebut menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia sangat menyambut investasi dari Amerika Serikat di berbagai sektor, seperti energi, teknologi, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

    Hal yang ditegaskan oleh Presiden Prabowo adalah visi-nya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui penyederhanaan birokrasi dan penegakkan hukum yang tegas, khususnya terkait dengan isu-isu korupsi.

    “Kami berkomitmen untuk mendukung penuh investor dari Amerika Serikat yang ingin berkontribusi pada pengembangan Indonesia. Pemerintah Indonesia juga menekankan pentingnya keberlanjutan dalam investasi, termasuk memperhatikan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) dan dampak sosial bagi masyarakat lokal,” ungkap Rosan.

    Pertemuan dengan anggota USINDO ini dihadiri oleh 12 pimpinan perusahaan besar di Amerika Serikat yang sudah atau memiliki minat berinvestasi di Indonesia. Ted Osius, mantan Wakil Duta Besar Amerika Serikat di Indonesia yang juga anggota USINDO, menyatakan apresiasinya terhadap sambutan terbuka dari Presiden Prabowo dan pernyataan minat untuk memperdalam kolaborasi dalam upaya pencapaian tujuan ekonomi hijau dan net-zero emission di Indonesia.

    Selain itu, beberapa perusahaan menyatakan komitmen mereka untuk mendukung proyek geotermal dan teknologi penyimpanan karbon yang sejalan dengan inisiatif pemerintah Indonesia.

    “Bulan Desember nanti, saya akan membawa delegasi pengusaha dari AS ke Indonesia dalam rangka menjajaki peluang bisnis. Perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari berbagai sektor, di antaranya energi, teknologi informasi, kesehatan, infrastruktur, pendidikan, ritel, serta keuangan. Kami menjangkau semua sektor karena kami sangat tertarik dengan Indonesia; Indonesia tumbuh dengan cepat, peluangnya sangat besar, dan jelas sekali bahwa kami akan sangat diterima di Indonesia,” jelas Ted Osius.

    Selain Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, turut mendampingi Presiden RI dalam pertemuan ini adalah Menteri Luar Negeri Sugiono, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, KUAI KBRI Washington D.C. Ida Bagus Made Bimantara serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Adapun perusahaan yang menjadi peserta pertemuan yaitu Freeport McMoRan, S&P Global, GE Healthcare, Boeing, Capital Group, BP, Exxon Mobil, Citi, Caterpillar, Chevron, Georgetown University Indonesia Program, dan Purdue University.

    Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM sejak tahun 2019-Triwulan III 2024, realisasi investasi Amerika Serikat di Indonesia tercatat sebesar USD13,41 triliun.

    Tiga sektor terbesar yaitu Pertambangan (73,02%), Jasa Lainnya (11,93%), dan Industri Logam Dasar, Barang Logam, Non-Mesin dan Peralatannya (4,09%). Sementara, tiga lokasi penerima investasi terbesar yaitu Jawa Timur (38,13%), Papua (26,61%) dan Papua Tengah (13,66%). (*)

  • Prabowo Tiba di Peru untuk Hadiri KTT APEC dan Pertemuan Bilateral dengan Kepala Negara

    Prabowo Tiba di Peru untuk Hadiri KTT APEC dan Pertemuan Bilateral dengan Kepala Negara

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto tiba di Pangkalan Militer Angkatan Udara Grupo 8 Alar, Bandara Internasional Jorge Chavez, Lima, Peru, pada Rabu (13/11/2024) sekitar pukul 22.35 waktu setempat.

    Kedatangan Kepala Negara disambut oleh Menteri Pertanian Peru Angel Manuel Manero Campos, Duta Besar Republik Indonesia di Lima Ricky Suhendar, Komandan Jenderal del Ala Aérea N° 2 Mayjen Julio Cesar Gutiérrez Gonzales, serta Wakil Kepala Protokol Negara Peru Minestera Sandra pinto La Fuente.

    Selain itu, tampak pula pasukan jajar kehormatan yang turut menyambut dan mengiringi Presiden Ke-8 RI itu menuju kendaraan. Dari bandara, Presiden Prabowo dan rombongan langsung menuju hotel tempatnya bermalam selama di Peru.

    Dalam kunjungan kali ini, Orang nomor satu di Indonesia itu diagendakan untuk melakukan kunjungan kenegaraan sekaligus menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).

    Selain itu, Prabowo juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara sahabat di sela-sela agenda kunjungannya.

    Sebelumnya, Prabowo bertolak dari Pangkalan Militer Andrews, Washington DC, Amerika Serikat, sekitar pukul 14.00 waktu setempat.

    Selama di Washington DC, Presiden Prabowo telah melakukan sejumlah pertemuan, termasuk dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih.

    Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan kali ini adalah Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Sementara itu, tampak menyambut ketibaan Presiden Prabowo di hotel tempatnya bermalam adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, dan Penasehat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Dudung Abdurachman.

  • Presiden Prabowo tiba di Peru untuk hadiri KTT APEC

    Presiden Prabowo tiba di Peru untuk hadiri KTT APEC

    Presiden Prabowo Subianto disambut prosesi militer jajar kehormatan saat tiba di Pangkalan Militer Angkatan Udara Grupo 8 Alar, Bandara Internasional Jorge Chavez, Lima, Peru, Rabu (13/11/2024), untuk menghadiri agenda KTT APEC. (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)

    Presiden Prabowo tiba di Peru untuk hadiri KTT APEC
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 14 November 2024 – 14:10 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto tiba di Pangkalan Militer Angkatan Udara Grupo 8 Alar, Bandara Internasional Jorge Chavez, Lima, Peru, pada Rabu, sekitar pukul 22.35 waktu setempat.

    Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis, menginformasikan kedatangan Kepala Negara disambut oleh Menteri Pertanian Peru Angel Manuel Manero Campos, Duta Besar Republik Indonesia di Lima Ricky Suhendar, Komandan Jenderal del Ala Aérea N° 2 Mayjen Julio Cesar Gutiérrez Gonzales, serta Wakil Kepala Protokol Negara Peru Minestera Sandra pinto La Fuente.

    Ketibaan Presiden Prabowo di Peru disambut prosesi militer jajar kehormatan yang mengiringi Presiden Prabowo menuju kendaraan. Dari bandara, Presiden Prabowo dan rombongan langsung menuju hotel tempatnya bermalam selama di Peru. Dalam kunjungan kali ini, Presiden Prabowo Subianto diagendakan untuk melakukan kunjungan kenegaraan sekaligus menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).

    Selain itu, Presiden Prabowo juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara sahabat di sela-sela agenda kunjungannya. Sebelumnya, Presiden Prabowo bertolak dari Pangkalan Militer Andrews, Washington DC, Amerika Serikat, sekitar pukul 14.00 waktu setempat.

    Selama di Washington DC, Presiden Prabowo telah melakukan sejumlah pertemuan, termasuk dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih. Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan kali ini adalah Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Sementara itu, turut menyambut ketibaan Presiden Prabowo di hotel tempatnya bermalam adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Dudung Abdurachman.

    Sumber : Antara

  • Indonesia cari peluang ekonomi demi kesejahteraan rakyat

    Indonesia cari peluang ekonomi demi kesejahteraan rakyat

    Presiden RI Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan) saat melakukan pertemuan di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (12/11/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt/aa.

    Prabowo: Indonesia cari peluang ekonomi demi kesejahteraan rakyat
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 14 November 2024 – 06:00 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan Indonesia berniat bergabung dalam beberapa kelompok ekonomi, untuk mencari peluang, demi kesejahteraan rakyat. Hal itu disampaikan Presiden terkait keinginan RI masuk dalam Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Cooperation and Development/OECD) serta BRICS.

    “Saya kira nggak ada masalah. Kita juga ikut IPEF, kita juga ikut CPTPP,” kata Prabowo di sela kunjungan kenegaraan di Amerika Serikat, Rabu (13/11) waktu setempat.

    OECD dan BRICS selama ini disebut-sebut sebagai dua kutub kelompok ekonomi yang berbeda. Prabowo menyampaikan Indonesia memang ingin ikut dalam beberapa kelompok ekonomi, untuk mencari yang terbaik.

    “Ya kita ikut beberapa kelompok. Untuk ekonomi kita ingin mencari yang terbaik, peluang-peluang untuk ekonomi kita. Kita harus memikirkan kesejahteraan rakyat kita kan,” jelas Presiden Prabowo.

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Sugiono secara resmi menyampaikan keinginan Indonesia bergabung dalam blok ekonomi BRICS dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia, pada 24 Oktober lalu.

    Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa RI memandang ada kesamaan tujuan organisasi tersebut dengan kepentingan nasional. Prioritas BRICS pun selaras dengan program kerja pemerintah Presiden Prabowo Subianto, antara lain ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan, dan pemajuan sumber daya alam.

    Di sisi lain, Indonesia juga mengajukan untuk bergabung dengan OECD. Dalam lawatan Presiden Prabowo ke AS, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan dukungannya terhadap upaya Indonesia untuk mempercepat permohonan aksesi keanggotaan OECD.

    Dukungan itu tercantum dalam dokumen Pernyataan Bersama Presiden Joe Biden dan Presiden Prabowo Subianto yang diterbitkan Gedung Putih AS, melalui laman whitehouse.gov, Selasa (12/11) waktu setempat.

    Sumber : Antara

  • Dukungan China dan AS untuk Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

    Dukungan China dan AS untuk Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

    Jakarta

    Presiden RI Prabowo Subianto melakukan perjalanan ke sejumlah negara beberapa hari belakangan. Dalam kesempatan itu, Prabowo juga sempat memperkenalkan program makan bergizi gratis yang disambut dukungan oleh China dan Amerika Serikat (AS).

    China

    Pemerintahan China mendukung program makan bergizi gratis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dukungan itu tertuang melalui kesepakatan pendanaan “Food Supplementaion and School Feeding Programme in Indonesia”.

    Kesepakatan itu dibacakan dalam acara penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara pemerintah Indonesia dan pemerintah China yang disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping.

    Selain pendanaan, MoU itu juga menyepakati tujuh hal, meliputi Protokol Persyaratan Fitosanitari untuk Ekspor Buah Kelapa Segar dari Indonesia ke Tiongkok, Pedoman Kerja Sama Teknis untuk Mempromosikan Perikanan Tangkap Berkelanjutan, Nota Kesepahaman Penguatan Kerja Sama Ekonomi Biru.

    Kemudian, Nota Kesepahaman Kerja Sama Sumber Daya Minera, Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Mineral Hijau, Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Penilaian Kesesuaian, dan Nota Kesepahaman mengenai Kerja Sama Bidang Sumber Daya Air.

    Penandatangan MoU itu dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

    Simak dukungan Amerika Serikat di halaman berikutnya.

  • Prabowo: Indonesia cari peluang ekonomi demi kesejahteraan rakyat

    Prabowo: Indonesia cari peluang ekonomi demi kesejahteraan rakyat

    Ya kita ikut beberapa kelompok. Untuk ekonomi kita ingin mencari yang terbaik, peluang-peluang untuk ekonomi kita. Kita harus memikirkan kesejahteraan rakyat kita kanJakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan Indonesia berniat bergabung dalam beberapa kelompok ekonomi, untuk mencari peluang, demi kesejahteraan rakyat.

    Hal itu disampaikan Presiden terkait keinginan RI masuk dalam Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Cooperation and Development/OECD) serta BRICS.

    “Saya kira nggak ada masalah. Kita juga ikut IPEF, kita juga ikut CPTPP,” kata Prabowo di sela kunjungan kenegaraan di Amerika Serikat, Rabu (13/11) waktu setempat.

    Baca juga: Mantan Menlu sebut RI harus punya pengaruh dalam keanggotaan BRICS

    OECD dan BRICS selama ini disebut-sebut sebagai dua kutub kelompok ekonomi yang berbeda.

    Prabowo menyampaikan Indonesia memang ingin ikut dalam beberapa kelompok ekonomi, untuk mencari yang terbaik.

    “Ya kita ikut beberapa kelompok. Untuk ekonomi kita ingin mencari yang terbaik, peluang-peluang untuk ekonomi kita. Kita harus memikirkan kesejahteraan rakyat kita kan,” jelas Presiden Prabowo.

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Sugiono secara resmi menyampaikan keinginan Indonesia bergabung dalam blok ekonomi BRICS dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia, pada 24 Oktober lalu.

    Baca juga: Kecerdasan diplomasi multidimensional Presiden Prabowo

    Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa RI memandang ada kesamaan tujuan organisasi tersebut dengan kepentingan nasional. Prioritas BRICS pun selaras dengan program kerja pemerintah Presiden Prabowo Subianto, antara lain ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan, dan pemajuan sumber daya alam.

    Di sisi lain, Indonesia juga mengajukan untuk bergabung dengan OECD.

    Dalam lawatan Presiden Prabowo ke AS, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan dukungannya terhadap upaya Indonesia untuk mempercepat permohonan aksesi keanggotaan OECD.

    Dukungan itu tercantum dalam dokumen Pernyataan Bersama Presiden Joe Biden dan Presiden Prabowo Subianto yang diterbitkan Gedung Putih AS, melalui laman whitehouse.gov, Selasa (12/11) waktu setempat.

    Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga, Hafidz Mubarak
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2024