Tag: Soekarno

  • InJourney aktifkan kembali operasional Terminal 1C Bandara Soetta

    InJourney aktifkan kembali operasional Terminal 1C Bandara Soetta

    Terminal 1C kini siap melayani
    seluruh penerbangan domestik Citilink secara terpusat

    Tangerang (ANTARA) – PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) mengoperasikan kembali Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, secara penuh mulai 12 November 2025 setelah selesainya seluruh tahap revitalisasi.

    General Manager Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta Heru Karyadi di Tangerang, Senin, mengatakan bahwa pengoperasian Terminal 1C ini menjadi bagian dari peningkatan kapasitas layanan terminal di Bandara Soekarno-Hatta.

    “Terminal 1C kini siap melayani
    seluruh penerbangan domestik Citilink secara terpusat. Kami melihat ini bukan sekadar penataan operasional, tetapi bagian dari upaya menghadirkan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman, lancar dan berkesan bagi seluruh pengguna jasa,” jelasnya.

    Ia mengatakan sebelumnya Terminal 1C telah melayani sebagian penerbangan domestik Citilink sejak 22 Agustus 2025.

    Mulai bulan ini terminal kembali akan melayani seluruh penerbangan domestik maskapai tersebut sehingga seluruh aktivitas keberangkatan dan kedatangan Citilink terpusat di satu area.

    “Langkah ini juga sejalan dengan kebijakan rebalancing yang dijalankan di Bandara Soekarno-Hatta, yaitu pemerataan beban operasional dan pelayanan antar terminal,” ujarnya.

    Dia mengatakan, melalui pengelolaan ini setiap terminal dapat berfungsi secara optimal serta memberikan alur perjalanan yang lebih lancar dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa.

    Sebagai wujud peningkatan kualitas layanan, Terminal 1C kini tampil dengan wajah baru yang memadukan unsur modern dan sentuhan tradisional khas Indonesia.

    Desain interior yang modern dan berkarakter, elemen arsitektur khas Terminal 1 seperti bata terakota dan ornamen lokal, berpadu dengan tata ruang modern serta dukungan teknologi terkini pada berbagai fasilitas pelayanan penumpang.

    “Pengoperasian penuh Terminal 1C menjadi langkah penting dalam peningkatan kualitas layanan bagi pengguna jasa bandara,” ucapnya.

    Heru menambahkan pembaruan Terminal 1C juga mencerminkan semangat Bandara Soekarno-Hatta dalam menghadirkan fasilitas yang modern tanpa meninggalkan
    karakter khas Indonesia.

    “Desain terminal yang menggabungkan unsur modern dan tradisional ini bukan hanya memperindah tampilan, tapi juga menjadi cerminan kehangatan khas Indonesia yang ingin kami hadirkan agar setiap penumpang dapat merasakan kenyamanan dan karakter yang menjadi ciri khas bandara kita,” ungkapnya.

    Dalam hal ini, PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta memastikan seluruh aspek operasional dan pelayanan di Terminal 1C siap mendukung kelancaran aktivitas penerbangan.

    Bandara Soekarno-Hatta juga mengimbau pengguna jasa, khususnya penumpang
    maskapai Citilink, untuk memperhatikan jadwal keberangkatan dan kedatangan seiring dengan perubahan lokasi layanan penerbangan ke Terminal 1C mulai 12 November 2025.

    “Langkah ini diharapkan dapat mendukung perjalanan yang lancar dan nyaman di Bandara Soekarno-Hatta,” kata dia.

    Pewarta: Azmi Syamsul Ma’arif
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mengenal 6 Jenis Gelar Pahlawan Nasional di Indonesia

    Mengenal 6 Jenis Gelar Pahlawan Nasional di Indonesia

    Jakarta: Setiap tanggal 10 November, rakyat Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Hari Pahlawan menjadi momentum untuk kembali mengenang dan menghargai jasa para pejuang bangsa yang telah berkorban demi kemerdekaan dan kemajuan negara. 

    Momen ini menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk Indonesia tidak berhenti pada masa perang, tetapi juga terus berlanjut dalam membangun negeri menuju masa depan yang lebih baik.

    Dalam sejarahnya, negara memberikan penghargaan khusus kepada tokoh-tokoh yang berjasa besar melalui berbagai gelar kehormatan, mulai dari Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Pahlawan Revolusi, hingga Pahlawan Kebangkitan Nasional.

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Pahlawan Nasional menjadi bentuk penghormatan tertinggi yang diberikan kepada warga negara Indonesia yang terbukti memberikan kontribusi luar biasa bagi bangsa. 
     

    Gelar ini bukan sekadar simbol penghargaan, tetapi juga wujud penghormatan yang diharapkan dapat menumbuhkan semangat nasionalisme dan inspirasi bagi generasi penerus.

    Setidaknya ada beberapa jenis gelar pahlawan nasional yang dianugerahkan oleh pemerintah Indonesia, antara lain:
     
    1. Pahlawan Kemerdekaan Nasional

    Gelar ini diberikan kepada tokoh yang berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan, baik melalui perlawanan fisik, diplomasi, maupun penyebaran gagasan nasionalisme.

    Mereka dikenal sebagai pelopor perlawanan dan simbol kebangkitan nasional, yang menginspirasi rakyat Indonesia untuk bersatu melawan penjajahan. Gelar ini menjadi bentuk penghargaan bagi perjuangan mereka dalam memperjuangkan, mempertahankan, dan mengembangkan nilai-nilai kemerdekaan bangsa.
     
    2. Pahlawan Revolusi

    Pahlawan Revolusi merupakan gelar yang diberikan kepada tokoh-tokoh yang gugur saat mempertahankan kemerdekaan dari ancaman pemberontakan, seperti peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI).

    Sebagian besar penerima gelar ini berasal dari kalangan militer yang rela berkorban demi menjaga ideologi dan kedaulatan Indonesia di tengah ancaman yang mengguncang stabilitas negara.
     
    3. Pahlawan Perintis Kemerdekaan

    Gelar ini dianugerahkan kepada tokoh-tokoh yang berjuang di masa awal kebangkitan nasional. Mereka memelopori perlawanan terhadap penjajahan dan menjadi penggerak dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga sosial budaya.

    Kontribusi mereka menjadi pondasi awal bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia di masa selanjutnya.
     
    4. Pahlawan Proklamator

    Pahlawan Proklamator diberikan kepada tokoh yang memiliki peran langsung dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

    Gelar ini dianugerahkan secara khusus kepada Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta, yang dikenal sebagai Dwitunggal Proklamator. Keduanya membacakan teks Proklamasi pada 17 Agustus 1945, yang menandai lahirnya Republik Indonesia.
     
    5. Pahlawan Kebangkitan Nasional

    Gelar ini diberikan kepada tokoh yang berperan besar dalam membangkitkan kesadaran nasionalisme dan membentuk organisasi pergerakan nasional.

    Tokoh seperti Dr. Soetomo dan Wahidin Soedirohoesodo menjadi ikon kategori ini lewat pendirian Budi Utomo pada tahun 1908, yang dikenal sebagai tonggak awal kebangkitan nasional Indonesia.
     
    6. Pahlawan Ampera

    Pahlawan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat) merupakan gelar yang diberikan kepada mereka yang berjuang pada masa transisi pasca peristiwa G30S/PKI, khususnya dalam menjaga persatuan dan stabilitas bangsa.

    Para tokoh ini berperan penting dalam menegakkan kembali semangat kebangsaan di tengah situasi politik yang tidak menentu pada masa Orde Lama menuju masa Orde Baru.

    Jakarta: Setiap tanggal 10 November, rakyat Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Hari Pahlawan menjadi momentum untuk kembali mengenang dan menghargai jasa para pejuang bangsa yang telah berkorban demi kemerdekaan dan kemajuan negara. 
     
    Momen ini menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk Indonesia tidak berhenti pada masa perang, tetapi juga terus berlanjut dalam membangun negeri menuju masa depan yang lebih baik.
     
    Dalam sejarahnya, negara memberikan penghargaan khusus kepada tokoh-tokoh yang berjasa besar melalui berbagai gelar kehormatan, mulai dari Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Pahlawan Revolusi, hingga Pahlawan Kebangkitan Nasional.

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Pahlawan Nasional menjadi bentuk penghormatan tertinggi yang diberikan kepada warga negara Indonesia yang terbukti memberikan kontribusi luar biasa bagi bangsa. 
     

     
    Gelar ini bukan sekadar simbol penghargaan, tetapi juga wujud penghormatan yang diharapkan dapat menumbuhkan semangat nasionalisme dan inspirasi bagi generasi penerus.
     
    Setidaknya ada beberapa jenis gelar pahlawan nasional yang dianugerahkan oleh pemerintah Indonesia, antara lain:
     

    1. Pahlawan Kemerdekaan Nasional

    Gelar ini diberikan kepada tokoh yang berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan, baik melalui perlawanan fisik, diplomasi, maupun penyebaran gagasan nasionalisme.
     
    Mereka dikenal sebagai pelopor perlawanan dan simbol kebangkitan nasional, yang menginspirasi rakyat Indonesia untuk bersatu melawan penjajahan. Gelar ini menjadi bentuk penghargaan bagi perjuangan mereka dalam memperjuangkan, mempertahankan, dan mengembangkan nilai-nilai kemerdekaan bangsa.
     

    2. Pahlawan Revolusi

    Pahlawan Revolusi merupakan gelar yang diberikan kepada tokoh-tokoh yang gugur saat mempertahankan kemerdekaan dari ancaman pemberontakan, seperti peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI).
     
    Sebagian besar penerima gelar ini berasal dari kalangan militer yang rela berkorban demi menjaga ideologi dan kedaulatan Indonesia di tengah ancaman yang mengguncang stabilitas negara.
     

    3. Pahlawan Perintis Kemerdekaan

    Gelar ini dianugerahkan kepada tokoh-tokoh yang berjuang di masa awal kebangkitan nasional. Mereka memelopori perlawanan terhadap penjajahan dan menjadi penggerak dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga sosial budaya.
     
    Kontribusi mereka menjadi pondasi awal bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia di masa selanjutnya.
     

    4. Pahlawan Proklamator

    Pahlawan Proklamator diberikan kepada tokoh yang memiliki peran langsung dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
     
    Gelar ini dianugerahkan secara khusus kepada Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta, yang dikenal sebagai Dwitunggal Proklamator. Keduanya membacakan teks Proklamasi pada 17 Agustus 1945, yang menandai lahirnya Republik Indonesia.
     

    5. Pahlawan Kebangkitan Nasional

    Gelar ini diberikan kepada tokoh yang berperan besar dalam membangkitkan kesadaran nasionalisme dan membentuk organisasi pergerakan nasional.
     
    Tokoh seperti Dr. Soetomo dan Wahidin Soedirohoesodo menjadi ikon kategori ini lewat pendirian Budi Utomo pada tahun 1908, yang dikenal sebagai tonggak awal kebangkitan nasional Indonesia.
     

    6. Pahlawan Ampera

    Pahlawan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat) merupakan gelar yang diberikan kepada mereka yang berjuang pada masa transisi pasca peristiwa G30S/PKI, khususnya dalam menjaga persatuan dan stabilitas bangsa.
     
    Para tokoh ini berperan penting dalam menegakkan kembali semangat kebangsaan di tengah situasi politik yang tidak menentu pada masa Orde Lama menuju masa Orde Baru.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Sherly Tjoanda hadiri penganugerahan pahlawan Sultan Tidore ke-37

    Sherly Tjoanda hadiri penganugerahan pahlawan Sultan Tidore ke-37

    Jakarta (ANTARA) – Perwakilan keluarga dan tokoh masyarakat dari sejumlah daerah berdatangan ke kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, untuk menghadiri penganugerahan gelar Pahlawan Nasional 2025 untuk sejumlah tokoh yang dinilai berjasa besar bagi bangsa dan negara.

    Penganugerahan yang akan diumumkan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, mulai pukul 10.00 WIB itu merupakan pengumuman yang terbaru setelah penetapan Pahlawan Nasional pada 8 November 2023 oleh Presiden Ke-7 RI Joko Widodo.

    Salah satu yang hadir sebagai perwakilan adalah Gubernur Maluku Utara (Malut) Sherly Tjoanda ke kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, sekitar pukul 09.00 WIB.

    Kepada awak media, Sherly menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Zainal Abidin Syah, Sultan Tidore ke-37.

    Dalam pernyataannya, Sherly menyatakan bahwa Sultan Zainal Abidin Syah bukan hanya tokoh penting bagi Maluku Utara, tetapi juga bagi sejarah keutuhan wilayah Indonesia.

    Sultan Zainal Abidin Syah dikenal sebagai salah satu tokoh pemersatu wilayah Papua Barat, yang saat itu disebut Irian Barat, ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    “Beliau merupakan tokoh yang memperjuangkan integrasi wilayah Papua Barat ke dalam NKRI dan menjadi gubernur Irian Barat pertama yang ditunjuk langsung oleh Presiden Soekarno pada tahun 1956,” ujarnya.

    Sherly menambahkan, penganugerahan gelar ini bukan hanya merupakan bentuk penghormatan kepada Sultan Zainal Abidin Syah, melainkan juga pengakuan atas kontribusi besar Maluku Utara dan kawasan Indonesia Timur dalam menjaga kedaulatan negara.

    “Ini adalah momentum bersejarah. Penghargaan ini menunjukkan bahwa kontribusi Maluku Utara dalam perjuangan mempertahankan keutuhan wilayah Indonesia tercatat dan diakui,” katanya.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Partai Demokrat Dukung Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Gus Dur dan Soeharto

    Partai Demokrat Dukung Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Gus Dur dan Soeharto

    Jakarta: Partai Demokrat menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas keputusan pemerintah Republik Indonesia yang berencana menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sejumlah tokoh pendahulu bangsa, termasuk Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Presiden ke-2 Soeharto.

    Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyebut keputusan ini sebagai langkah penting untuk menyatukan sejarah dan menghormati semua kontribusi besar dalam perjalanan bangsa.

    “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pendahulunya. Gus Dur dan Pak Harto, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, telah memberikan sumbangsih luar biasa bagi Indonesia semasa hidupnya,” ujar AHY dalam keterangan resminya, Minggu, 9 November 2025.

    Menurut AHY, pengakuan negara terhadap jasa para presiden terdahulu merupakan tanda kedewasaan bangsa dalam melihat sejarah secara utuh dan adil, tanpa terjebak pada perbedaan politik masa lalu.
     

    “Setiap era memiliki tantangan dan konteksnya sendiri. Tugas kita hari ini adalah melanjutkan perjuangan mereka, memperkuat persatuan, menegakkan keadilan, dan memastikan rakyat hidup sejahtera,” lanjut AHY.

    AHY mencontohkan, ketika pendiri Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjabat sebagai Presiden RI, beliau juga memberikan gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soekarno, pada tahun 2012.

    “Tentu ada pro dan kontra, tetapi Bapak SBY ketika itu melihatnya secara komprehensif melalui mekanisme yang berlaku. Sebagai manusia biasa, Bung Karno pasti ada kekurangan juga, tetapi kontribusinya kepada negara, tidak mungkin dilupakan. Itulah yang membuat Pak SBY yakin untuk memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Bung Karno,” imbuh AHY.

    Partai Demokrat menilai bahwa keputusan ini juga menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi kebangsaan di tengah dinamika politik yang terus berkembang.

    Semangat rekonsiliasi dan penghargaan terhadap jasa para pemimpin bangsa akan memperkokoh fondasi kebangsaan dan memperkuat optimisme menuju masa depan Indonesia yang lebih baik.

    Jakarta: Partai Demokrat menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas keputusan pemerintah Republik Indonesia yang berencana menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sejumlah tokoh pendahulu bangsa, termasuk Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Presiden ke-2 Soeharto.
     
    Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyebut keputusan ini sebagai langkah penting untuk menyatukan sejarah dan menghormati semua kontribusi besar dalam perjalanan bangsa.
     
    “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pendahulunya. Gus Dur dan Pak Harto, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, telah memberikan sumbangsih luar biasa bagi Indonesia semasa hidupnya,” ujar AHY dalam keterangan resminya, Minggu, 9 November 2025.

    Menurut AHY, pengakuan negara terhadap jasa para presiden terdahulu merupakan tanda kedewasaan bangsa dalam melihat sejarah secara utuh dan adil, tanpa terjebak pada perbedaan politik masa lalu.
     

     
    “Setiap era memiliki tantangan dan konteksnya sendiri. Tugas kita hari ini adalah melanjutkan perjuangan mereka, memperkuat persatuan, menegakkan keadilan, dan memastikan rakyat hidup sejahtera,” lanjut AHY.
     
    AHY mencontohkan, ketika pendiri Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjabat sebagai Presiden RI, beliau juga memberikan gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soekarno, pada tahun 2012.
     
    “Tentu ada pro dan kontra, tetapi Bapak SBY ketika itu melihatnya secara komprehensif melalui mekanisme yang berlaku. Sebagai manusia biasa, Bung Karno pasti ada kekurangan juga, tetapi kontribusinya kepada negara, tidak mungkin dilupakan. Itulah yang membuat Pak SBY yakin untuk memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Bung Karno,” imbuh AHY.
     
    Partai Demokrat menilai bahwa keputusan ini juga menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi kebangsaan di tengah dinamika politik yang terus berkembang.
     
    Semangat rekonsiliasi dan penghargaan terhadap jasa para pemimpin bangsa akan memperkokoh fondasi kebangsaan dan memperkuat optimisme menuju masa depan Indonesia yang lebih baik.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Terminal 1C Beroperasi Penuh, Kapasitas Bandara Soetta Capai 96 Juta Penumpang

    Terminal 1C Beroperasi Penuh, Kapasitas Bandara Soetta Capai 96 Juta Penumpang

    JAKARTA – PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) mengoperasikan Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) secara penuh.

    Pengoperasian tersebut berdampak pada kapasitas total bandara menjadi 96 juta penumpang per tahun.

    Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Mohammad R. Pahlevi mengatakan 1C Bandara Soetta akan beroperasi secara penuh atau full operation mulai 12 November 2025 setelah selesainya seluruh tahap revitalisasi.

    Pahlevi bilang sejalan dengan selesainya seluruh tahapan revitalisasi, kapasitas Terminal 1C meningkat dari 3 juta menjadi 10 juta penumpang per tahun, sehingga berdampak pada meningkatnya kapasitas total Bandara Soekarno-Hatta menjadi mencapai 96 juta penumpang per tahun.

    Lebih lanjut, Pahlevi mengatakan Bandara Soetta melayani penumpang melalui Terminal 1, Terminal 2 dan Terminal 3. Menurut dia, eningkatan kapasitas ini turut memperkuat daya saing bandara tersebut di dunia.

    “Kapasitas Bandara Soekarno-Hatta kini telah mendekati 100 juta penumpang per tahun, dan ini menegaskan bahwa Bandara Soekarno-Hatta memastikan kesiapan dalam mengantisipasi pertumbuhan trafik penerbangan serta memperkuat posisi sebagai salah satu bandara terbesar dunia,” ucapnya dalam keterangan resmi, Minggu, 9 November.

    Pahlevi mengatakan langkah ini sekaligus menjadi salah satu pencapaian strategis dan penting dalam transformasi bandara yang tengah dijalankan InJourney Airports.

    Kata Pahlevi, pengoperasian kembali secara penuh Terminal 1C juga mendukung program rebalancing dengan melakukan realokasi maskapai dari satu terminal ke terminal lainnya, agar trafik penerbangan dapat terdistribusi merata sehingga fasilitas di setiap terminal dapat optimal dalam memberikan kenyamanan.

    “Hal ini juga menjadi salah satu upaya traffic management di sisi darat bandara yang sebelumnya padat menjadi lebih nyaman. Sebelumnya, Terminal 2F Khusus Haji dan Umrah juga sudah dioperasikan setelah proses revitalisasi,” katanya.

    Sejak Agustus 2025, Terminal 1C sudah melayani penumpang pesawat Citilink untuk sejumlah rute penerbangan. Pada 12 November 2025, rencananya seluruh penerbangan Citilink di Bandara Soekarno-Hatta akan dilayani melalui Terminal 1C.

    Lebih lanjut, Pahlevi bilang, Terminal 1C  dapat memberikan journey experience yang lebih baik bagi penumpang pesawat dengan desain yang memadukan budaya dan modernitas.

    “Mengusung desain yang memadukan modernitas dan budaya Indonesia, hasil revitalisasi Terminal 1C menghadirkan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan berkarakter. Elemen khas seperti bata merah terakota, lampu gantung, serta ornamen ikonik Terminal 1 tetap dipertahankan, dipadukan dengan tata ruang dan teknologi mutakhir,” ujar Pahlevi.

    Sekadar informasi, Terminal 1C mengadopsi konsep pemeriksaan keamanan desentralisasi, dalam artian titik security check point (SCP) untuk pemeriksaan penumpang dan barang bawaan ke kabin dilakukan di masing-masing gate keberangkatan. Terminal 1C juga dilengkapi dengan 40 check-in counter serta 7 unit baggage conveyor.

    Revitalisasi Terminal 1C merupakan bagian dari Program Transformasi pada pilar Premises untuk menghadirkan infrastruktur bandara yang berkelas dunia.

    Transformasi dijalankan InJourney Airports untuk membawa Bandara Soekarno-Hatta berada di dalam daftar 10 bandara terbaik dunia pada 2029 dari saat ini di peringkat 25.

  • Pemprov DKI Jakarta Gelar Perayaan Kebangsaan “Satoe Indonesia” Kolaborasi dengan Jakarta Philharmonic Orchestra

    Pemprov DKI Jakarta Gelar Perayaan Kebangsaan “Satoe Indonesia” Kolaborasi dengan Jakarta Philharmonic Orchestra

    Jakarta: Hari ini sebuah pagelaran orkestra dengan tajuk Perayaan Kebangsaan “Satoe Indonesia” ditampilkan dengan menghadirkan 54 musisi, 28 paduan suara dan 5 penyanyi dan 1 grup band di Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Sabtu (8/11/2025).  

    Narasi kepemudaan dengan menghadirkan rentang sejarah peran pemuda mulai dari Sumpah Pemuda, perjuangan kemerdekaan sampai pemuda hari ini,  menjadi inti pesan untuk mengingatkan semua untuk senantiasa mencintai Indonesia.

    Pagelaran ini merupakan kolaborasi Jakarta Philharmonic Orchestra dan Dinas Kebudayaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jakarta Philharmonic Orchestra (JPO) merupakan kelompok musik orkestra di Kota Jakarta yang memiliki sejarah panjang dari masa ke masa telah ada sejak 1904 dengan hadirnya Batavian Staff Orchestra, seiring perjalanan panjang Kota Jakarta. Kemudian pada 1912 berevolusi menjadi Bataviasche Philharmonic Orchestra, lalu berganti nama menjadi Nederlandsch-Indische Radio Omroep Maatschappij (NIROM) Orchestra, sebuah grup orkes di era radio Hindia Belanda tahun 1934. 

    “Dinas Kebudayaan sebagai pengampu kegiatan kebudayaan menggarisbawahi pentingnya dukungan Pemerintah agar perkembangan dan peningkatan kualitas budaya terutama demi kepentingan kesejahteraan warga kota dan gerak ekonomi berbasis kesenian dan kebudayaan. “Jakarta Philharmonic Orchestra pada tahun ini menjadi bagian dari kegiatan Geber (Gerak Bersama) Budaya Jakarta, sebuah upaya untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam mengapresiasi karya seni budaya, baik yang bersifat tradisional maupun modern. Seni dan budaya tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga menjadi penggerak aktivitas masyarakat,” jelas Kepala Dinas kebudayaan Pemprov DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary pada pagelaran Full Dress Rehearsal Perayaan Kebangsaan “SATOE INDONESIA”, Sabtu 8 November 2025.
     

    Dalam kurang lebih 2 jam, di bawah conductor  Aminoto Kosin akan ditampilkan karya: WR Supratman, Mochtar Embut, Ibu Soed, Ismail Marzuki, Alfred Simanjuntak, Titiek Puspa, Koes Plus, Guruh Soekarno Putra, Syaiful Bahri,  Bing Slamet  dan Gombloh yang ditampilan oleh: Aimee Saras, Endah Laras, Gabriel Harvianto, Galabby Thahira, Lea Simanjuntak dan /Rif. 

    “Bagi Jakarta Philharmonic Orchestra ini adalah sebuah kebanggaan sekaligus tantangan karena kami mengemban branding Jakarta dalam nama orkestra kami.  Dari sini,  dalam kegiatan kami, rangkaian lagu-lagu Jakarta atau Betawi akan menjadi aransemen pembuka di setiap pagelaran. Visi kami adalah menjadikan lagu lagu Jakarta menjadi lagu dunia dan dimainkan oleh orkestra dunia serta Jakarta menjadi salah satu panggung orkestra di dunia,” jelas Aminoto Kosin, music director sekaligus conductor. 

    Pagelaran Perayaan Kebangsaan Satoe Indonesia ini adalah salah satu bentuk kolaborasi dan dukungan Dinas Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta untuk mendorong perkembangan berbagai kesenian di panggung nasional dan internasional. 

    Jakarta: Hari ini sebuah pagelaran orkestra dengan tajuk Perayaan Kebangsaan “Satoe Indonesia” ditampilkan dengan menghadirkan 54 musisi, 28 paduan suara dan 5 penyanyi dan 1 grup band di Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Sabtu (8/11/2025).  
     
    Narasi kepemudaan dengan menghadirkan rentang sejarah peran pemuda mulai dari Sumpah Pemuda, perjuangan kemerdekaan sampai pemuda hari ini,  menjadi inti pesan untuk mengingatkan semua untuk senantiasa mencintai Indonesia.
     
    Pagelaran ini merupakan kolaborasi Jakarta Philharmonic Orchestra dan Dinas Kebudayaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jakarta Philharmonic Orchestra (JPO) merupakan kelompok musik orkestra di Kota Jakarta yang memiliki sejarah panjang dari masa ke masa telah ada sejak 1904 dengan hadirnya Batavian Staff Orchestra, seiring perjalanan panjang Kota Jakarta. Kemudian pada 1912 berevolusi menjadi Bataviasche Philharmonic Orchestra, lalu berganti nama menjadi Nederlandsch-Indische Radio Omroep Maatschappij (NIROM) Orchestra, sebuah grup orkes di era radio Hindia Belanda tahun 1934. 

    “Dinas Kebudayaan sebagai pengampu kegiatan kebudayaan menggarisbawahi pentingnya dukungan Pemerintah agar perkembangan dan peningkatan kualitas budaya terutama demi kepentingan kesejahteraan warga kota dan gerak ekonomi berbasis kesenian dan kebudayaan. “Jakarta Philharmonic Orchestra pada tahun ini menjadi bagian dari kegiatan Geber (Gerak Bersama) Budaya Jakarta, sebuah upaya untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam mengapresiasi karya seni budaya, baik yang bersifat tradisional maupun modern. Seni dan budaya tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga menjadi penggerak aktivitas masyarakat,” jelas Kepala Dinas kebudayaan Pemprov DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary pada pagelaran Full Dress Rehearsal Perayaan Kebangsaan “SATOE INDONESIA”, Sabtu 8 November 2025.
     

     
    Dalam kurang lebih 2 jam, di bawah conductor  Aminoto Kosin akan ditampilkan karya: WR Supratman, Mochtar Embut, Ibu Soed, Ismail Marzuki, Alfred Simanjuntak, Titiek Puspa, Koes Plus, Guruh Soekarno Putra, Syaiful Bahri,  Bing Slamet  dan Gombloh yang ditampilan oleh: Aimee Saras, Endah Laras, Gabriel Harvianto, Galabby Thahira, Lea Simanjuntak dan /Rif. 
     
    “Bagi Jakarta Philharmonic Orchestra ini adalah sebuah kebanggaan sekaligus tantangan karena kami mengemban branding Jakarta dalam nama orkestra kami.  Dari sini,  dalam kegiatan kami, rangkaian lagu-lagu Jakarta atau Betawi akan menjadi aransemen pembuka di setiap pagelaran. Visi kami adalah menjadikan lagu lagu Jakarta menjadi lagu dunia dan dimainkan oleh orkestra dunia serta Jakarta menjadi salah satu panggung orkestra di dunia,” jelas Aminoto Kosin, music director sekaligus conductor. 
     
    Pagelaran Perayaan Kebangsaan Satoe Indonesia ini adalah salah satu bentuk kolaborasi dan dukungan Dinas Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta untuk mendorong perkembangan berbagai kesenian di panggung nasional dan internasional. 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • Megawati Akui Dirinya Pintar, Cantik, Anak Presiden Pula, Makanya Banyak yang Naksir

    Megawati Akui Dirinya Pintar, Cantik, Anak Presiden Pula, Makanya Banyak yang Naksir

    GELORA.CO –  Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri kembali menjadi perhatian publik.

    Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Megawati dengan percaya diri menyebut sejumlah kelebihan yang dimilikinya.

    Dari penelusuran, pernyataan itu disampaikan Megawati saat berpidato di Auditorium Soekarno, di Kompleks Makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025).

    Dalam pidatonya, Megawati menyebut bahwa dirinya merupakan anak presiden

    Dia juga mengklaim memiliki semua hal yang tak semua wanita bisa memilikinya

    Megawati menyebut, saat dirinya masih muda, dia merupakan wanita yang pintar dan cantik

    Maka dari itu, lanjut Mega, karena kecantikannya itu, banyak pria yang naksir kepadanya

    “Kalau aku kan punya semua. Aku pintar, anak presiden, wis ngono ayu (sudah gitu cantik), akeh sing naksir (banyak yang naksir),” ujar Megawati dalam seminar internasional peringatan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Museum Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, dikutip Sabtu (8/11).

    Dalam pidatonya, Presiden Kelima Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri juga melontarkan gagasan pembentukan “Konferensi Asia–Afrika Plus” (Asia–Africa Plus Conference).

    Gagasan itu disampaikannya saat menyampaikan pidato kunci dalam seminar internasional bertema Commemorative Seminar Of The 70th Anniversary Of The 1995 Bandung Asian-African Conference ‘Bung Karno In A Global History’ di Auditorium Soekarno, di Kompleks Makam Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025).

    Acara itu turut dihadiri oleh akademisi dan delegasi dari 32 negara.

  • Penerbangan dari Bandara Dhoho Kediri Dibuka 10 November, Tarifnya Tak Kalah dengan Kereta
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 November 2025

    Penerbangan dari Bandara Dhoho Kediri Dibuka 10 November, Tarifnya Tak Kalah dengan Kereta Surabaya 8 November 2025

    Penerbangan dari Bandara Dhoho Kediri Dibuka 10 November, Tarifnya Tak Kalah dengan Kereta
    Editor
    KEDIRI, KOMPAS.com
    – Bandara Dhoho Kediri akan kembali beroperasi dengan penerbangan perdana maskapai Super Air Jet pada Senin (10/11/2025).
    Pemerintah Kabupaten Kediri bersama pemangku kepentingan telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan operasional
    Bandara Dhoho
    berjalan lancar.
    “Semua (
    stakeholder
    ) sudah kami undang. Seperti saat
    first landing
    pada 2024 lalu. Besok Mas Bupati juga hadir,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri, M Solikin, Sabtu (8/11/2025).
    Rute penerbangan nanti dari
    Kediri-Jakarta
    (Soekarno-Hatta) akan beroperasi tiga kali dalam sepekan yakni setiap Senin, Rabu, dan Jumat.
    Untuk penerbangan perdana Senin, pesawat
    Super Air Jet
    dengan nomor penerbangan IU-356 akan berangkat dari Jakarta pukul 10.20 WIB dan tiba di Bandara Dhoho pukul 11.50 WIB.
    Sementara itu, penerbangan balik IU-357 akan berangkat dari Kediri pukul 12.30 WIB dan mendarat di Soekarno-Hatta pukul 14.00 WIB.
    Solikin menegaskan bahwa pihaknya optimistis penerbangan reguler ini dapat terus berjalan, asalkan didukung penuh oleh masyarakat dan seluruh unsur pemerintah daerah.
    Dia menilai, kehadiran bandara bukan hanya membuka akses transportasi baru, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat sekitar.
    “Harapannya, kalau ini sudah berjalan tiga kali seminggu, masyarakat ikut mendukung agar penerbangan bisa berlanjut terus. Karena ini memberikan pilihan baru bagi warga. Harganya juga bersaing dengan moda transportasi lain seperti kereta api,” kata dia. 
    Adapun harga tiket penerbangan Bandara Dhoho-Soekarno-Hatta dipatok sekitar Rp 700.000, sedangkan rute sebaliknya dari Jakarta ke Kediri sekitar Rp 800.000.
    Menurut Solikin, tarif ini masih kompetitif karena mendapat subsidi dari pihak maskapai maupun pengelola bandara.
    “Dan harga itu tidak kalah dengan tarif kereta. Karena ada subsidi, baik dari pihak maskapai maupun dari bandara,” katanya. 
    Pemerintah Kabupaten Kediri juga menyiapkan strategi promosi kreatif untuk menarik minat masyarakat menggunakan layanan penerbangan dari Bandara Dhoho, salah satunya dengan menggandeng komunitas, pelaku usaha, dan sektor pariwisata dalam program
    Boarding Pass Benefit, 
    yakni potongan harga di sejumlah tempat wisata, toko oleh-oleh, dan hotel hanya dengan menunjukkan
    boarding pass
    penerbangan Super Air Jet.
    “Kami sedang mengajukan kerja sama dengan beberapa daerah, termasuk Trenggalek. Nantinya
    boarding pass
    bisa digunakan sebagai
    voucher
    gratis masuk tempat wisata atau mendapatkan diskon di hotel dan toko oleh-oleh. Besarannya bisa 5-90 persen, tergantung kesepakatan,” ujar Solikin.
    Selain sektor pariwisata, Pemkab Kediri akan menggandeng pelaku usaha transportasi lokal dan agen travel agar turut mendukung konektivitas penumpang dari dan menuju bandara.
    Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari persiapan penerbangan internasional ke depan, termasuk rute umrah dan haji.
    “Dalam waktu dekat, kami juga akan bertemu dengan para pelaku travel. Tujuannya agar bisa menyiapkan layanan yang mendukung, terutama untuk penerbangan internasional seperti umrah,” kata dia. 
    Pemerintah Kabupaten Kediri berharap, dengan sinergi antara pemerintah daerah, maskapai, pelaku usaha, dan masyarakat, Bandara Dhoho bisa beroperasi secara optimal dan memberikan
    multiplier effect
    bagi perekonomian daerah.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul “Bandara Dhoho Kedir iLayani Penerbangan 10 November 2025, Pemkab Siapkan Strategi Ini.”
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cuaca Ekstrem Ganggu Penerbangan, Pesawat Batik Air Tujuan Surabaya Dialihkan ke Bali

    Cuaca Ekstrem Ganggu Penerbangan, Pesawat Batik Air Tujuan Surabaya Dialihkan ke Bali

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejumlah penerbangan menuju Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, mengalami gangguan akibat cuaca ekstrem yang melanda kawasan Surabaya dan sekitarnya sejak Kamis (6/11/2025). Hujan deras disertai angin kencang dan jarak pandang yang terbatas membuat beberapa pesawat terpaksa mengalami keterlambatan hingga pengalihan pendaratan.

    Salah satu penumpang, Muhammad Iqbal, mengaku penerbangan Batik Air yang ia tumpangi dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Surabaya mengalami delay selama satu setengah jam.

    “Kami sudah boarding, tapi pesawat belum bisa terbang karena kondisi cuaca di Surabaya tidak memungkinkan untuk mendarat. Akhirnya jadwal keberangkatan ditunda,” ujarnya.

    Keterlambatan juga dialami oleh penumpang lain, Novi, yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng menuju Surabaya. Pesawat Batik Air yang ditumpanginya semula dijadwalkan mendarat di Juanda pada dini hari, namun harus dialihkan ke Bandara Ngurah Rai, Bali, karena kondisi cuaca ekstrem di wilayah udara Surabaya.

    “Pilot mengumumkan pesawat tidak bisa mendarat di Juanda karena hujan deras dan angin kencang. Setelah berputar beberapa kali di udara, akhirnya pesawat diarahkan ke Bali untuk menunggu kondisi membaik,” ungkap Novi.

    Penerbangan dilanjutkan kembali dari Bandara Ngurah Rai Bali menuju Juanda Surabaya ketika sore hari saat cuaca membaik.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda juga telah mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Kondisi ini diperkirakan masih akan terjadi pekan ini.[rea]

  • Robert Kardinal dukung rencana Soeharto jadi pahlawan nasional

    Robert Kardinal dukung rencana Soeharto jadi pahlawan nasional

    “Soeharto, layak dianugerahi gelar Pahlawan Nasional atas jasa dan peran strategisnya dalam pembebasan Irian Barat (kini Papua) dari kekuasaan Belanda pada awal 1960-an,”

    Jakarta (ANTARA) – Anggota DPR dari daerah pemilihan Papua Robert J. Kardinal mendukung usulan Presiden ke-2 Indonesia Soeharto menjadi pahlawan nasional.

    Berdasarkan siaran pers resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu, Robert menilai Soeharto layak menyandang gelar Pahlawan Nasioan karena kontribusinya yang besar bagi pembangunan di Papua.

    “Soeharto, layak dianugerahi gelar Pahlawan Nasional atas jasa dan peran strategisnya dalam pembebasan Irian Barat (kini Papua) dari kekuasaan Belanda pada awal 1960-an,” kata dia dalam siaran pers tersebut.

    Sebagai latar, sebelum menjabat sebagai presiden, Soeharto dipercaya Presiden Soekarno untuk memimpin Komando Mandala Pembebasan Irian Barat melalui Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 1962.

    Dalam kapasitas sebagai Panglima Mandala, Soeharto merancang dan melaksanakan Operasi Mandala, yang menjadi bagian integral dari pelaksanaan Tri Komando Rakyat (Trikora).

    Bagi Robert, strategi militer yang dijalankan Soeharto sukses meningkatkan tekanan terhadap Belanda, sekaligus membuka jalan bagi diplomasi internasional.

    Puncaknya, kata Robert, ketika Indonesia dan Belanda menandatangani Perjanjian New York pada 15 Agustus 1962, yang mengatur penyerahan Irian Barat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA), sebelum akhirnya diserahkan kepada Indonesia pada 1 Mei 1963.

    “Jadi peran Soeharto dalam pembebasan Irian Barat merupakan fakta sejarah yang tidak bisa dipisahkan dari proses penegakan kedaulatan Indonesia. Beliau memiliki kontribusi langsung dalam menjaga keutuhan NKRI,” tegas Robert.

    Tidak hanya itu, Robert menilai Soeharto juga membuka pintu pembangunan untuk tanah Papua melalui program transmigrasi.

    “Melalui program itu, pemerintah membuka daerah-daerah baru untuk pemukiman, pertanian, perikanan, dan berbagai kegiatan ekonomi produktif di kawasan Papua,” ujarnya

    Kebijakan ini, bagi Robert, bukan sekadar pemindahan penduduk dari Jawa atau Bali ke timur, melainkan strategi besar pemerataan pembangunan dan integrasi nasional.

    Karenaya, Robert berharap rentetan jasa yang telah diberikan Soeharto dapat menjadi pertimbangan pemerintah dalam menjadikan Soeharto sebagai pahlawan nasional.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.