Tag: Sandiaga Uno

  • Terpopuler, kebakaran Pasar Taman Puring hingga Kwik Kian Gie wafat

    Terpopuler, kebakaran Pasar Taman Puring hingga Kwik Kian Gie wafat

    Jakarta (ANTARA) – ANTARA telah merangkum beragam berita unggulan dalam 24 jam terakhir yang penting untuk disimak pada Selasa pagi.

    Mulai dari kebakaran Pasar Taman Puring tadi malam, sampai kabar duka wafatnya Ekonom Senior Kwik Kian Gie.

    Berikut daftar beritanya:

    1.⁠ ⁠Pasar Taman Puring Jakarta Selatan terbakar

    Sejumlah personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan memadamkan kebakaran di Taman Puring, Kebayoran Baru, Senin petang, sekitar pukul 18.00 WIB. Berdasarkan pantauan di lokasi, kebakaran ini menghanguskan sejumlah kios yang berada dalam taman tersebut. Baca selengkapnya di sini

    2.⁠ ⁠Pedagang sebut kebakaran di Pasar Taman Puring terjadi ketiga kalinya

    Pedagang menyebutkan kebakaran di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang terjadi pada Senin petang, merupakan ketiga kalinya, yaitu pada tahun 2002, 2005, dan 2025. Baca selengkapnya di sini

    3.⁠ ⁠Konflik Kamboja-Thailand dan peran Indonesia sebagai juru damai

    Pertempuran kembali meletus di perbatasan Kamboja dan Thailand. Api dalam sekam tiba-tiba membara usai ketegangan berbulan-bulan yang bermula dari bentrokan antara satuan militer kedua negara yang merembet ke ketegangan diplomatik. Baca selengkapnya di sini

    4.⁠ ⁠Gibran tunggu perintah Prabowo untuk berkantor di IKN atau Papua

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa dirinya masih menunggu perintah Presiden Prabowo Subianto untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, maupun di Provinsi Papua. Baca selengkapnya di sini

    5.⁠ ⁠Ekonom senior Kwik Kian Gie meninggal dunia di usia 90 tahun

    Ekonom sekaligus Mantan Menteri Koordinator Ekonomi Kwik Kian Gie dikabarkan meninggal dunia pada usia 90 tahun, yang disampaikan oleh mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Tiara Hana Pratiwi
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ekonom Senior Kwik Kian Gie Wafat di Usia 90 Tahun

    Ekonom Senior Kwik Kian Gie Wafat di Usia 90 Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom senior sekaligus mantan Menteri Koordinator Bidang ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin) Kwik Kian Gie meninggal dunia pada Senin malam (28/7/2025).

    Kabar duka ini diketahui melalui akun media sosial Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Kwik Kian Gie meninggal dunia di usia 90 tahun.

    ”Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka,” tulis Sandiaga melalui akun Instagramnya @sandiuno, dikutip Selasa (29/7/2025).

    Kwik Kian Gie lahir di Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935. Setelah menamatkan pendidikan SMA, ia melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia selama setahun untuk tingkat persiapan.

    Kemudian, pada tahun 1956, beliau melanjutkan studi ke Nederlandsche Economiche Hogeschool Rotterdam yang kini bernama Erasmus Universiteit Rotterdam, hingga lulus pada tahun 1963. 

    Selain pernah menjabat sebagai Menko Ekuin, Kwik Kian Gie juga pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

    Selain menjabat di pemerintahan, Kwik Kian Gie juga mengabdi di dunia pendidikan Indonesia. Pada 1954, Kwik Kian Gie mendirikan SMA Erlangga di Surabaya dan menjadi murid kelas 3 SMA tersebut yang lulus pada tahun 1955.

    Kwik Kian Gie juga menjadi anggota pengurus Yayasan Trisakti sejak 1968. Pada tahun 1982, Kwik Kian Gie bersama Prof. Panglaykim mendirikan sekolah MBA yang pertama di Indonesia, Institut Manajemen Prasetya Mulya.

    Pada tahun 1987, beliau bersama Djoenaedi Joesoef dan Kaharuddin Ongko mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia yang berganti nama menjadi Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (Kwik Kian Gie School of Business).

  • 3
                    
                        Kwik Kian Gie Meninggal Dunia, PDIP hingga Sandiaga Sampaikan Duka Cita
                        Nasional

    3 Kwik Kian Gie Meninggal Dunia, PDIP hingga Sandiaga Sampaikan Duka Cita Nasional

    Kwik Kian Gie Meninggal Dunia, PDIP hingga Sandiaga Sampaikan Duka Cita
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Kwik Kian Gie
    meninggal dunia pada Senin (29/7/2025) malam. Sosok yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (EKUIN) itu meninggal pada usia 90 tahun.
    Kabar meninggal dunianya Kwik Kian Gie dikonfirmasi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (
    PDI-P
    ), Andreas Hugo Pareira.
    “Ya betul, 28 Juli 2025 sekitar pukul 22.00 WIB, dalam usia 90 tahun,” ujar Andreas kepada Kompas.com, Selasa (29/7/2025) dini hari.
    Dikonfirmasi terpisah, senior PDI-P, Hendrawan Supratikno menceritakan bahwa Kwik Kian Gie Kwik Kian Gie sempat dirawat selama dua bulan di Rumah Sakit (RS) Medistra, Jakarta.
    “Beliau meninggal dunia setelah dirawat sekitar dua bulan di RS Medistra,” ujar Hendrawan.
    Hendrawan sendiri mengenang Kwik sebagai sosok yang berintegritas. Adapun mengenai tempat persemayaman jenazah Kwik Kian Gie, ia menjelaskan bahwa hal itu masih menunggu keputusan keluarga.
    “RIP (rest in peace) Kwik Kian Gie. Selamat jalan menuju keabadian, ekonom andal berintegritas. You’ll be missed,” ujar Hendrawan.
    Sandiaga Uno
    juga menyampaikan dukacita atas meninggalnya Kwik Kian Gie, yang dinilainya sebagai sosok nasionalis sejati.
    Kwik Kian Gie diketahui sempat menjadi penasihat bidang ekonomi pasangan
    Prabowo Subianto
    -Sandiaga Uno jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
    “Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati,” tulis Sandiaga di akun Instagramnya, Senin (28/7/2025) malam.
    Mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini mengenang sosok Kwik Kian Gie yang selalu berjuang demi kepentingan masyarakat.
    “Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka,” tulis Sandi.
    Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai
    Gerindra
    sekaligus Menteri Kebudayaan
    Fadli Zon
    mengatakan partainya merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Kwik Kian Gie.
    Fadli Zon menyebut Kwik Kian Gie memiliki banyak pemikiran yang sejalan dengan Partai Gerindra dan Presiden Prabowo Subianto.
    “Saya merasa sangat kehilangan sekali atas kepergian dari Pak Kwik Kian Gie, seorang ekonom, pemikir ekonomi yang nasionalis, yang juga mencita-citakan terwujudnya Pasal 33 UUD 1945. Banyak pemikiran Kwik Kian Gie yang saya kira sejalan, terutama juga dengan haluan dari Gerindra,” ujar Fadli Zon saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/7/2025) dini hari.
    KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Mantan Menteri Ekonomi, Keuangan dan Industri sekaligus ahli ekonomi Kwik Kian Gie saat memberikan keterangan seusai bertemu Prabowo, Sandiaga dan sejumlah petinggi Partai Gerindra di kediaman pribadi Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (17/9/2018) malam.
    Kwik Kian Gie, kata Fadli, merupakan seorang ekonom yang punya integritas dan pemikiran-pemikiran yang sangat nasionalistik.
    Dia menyampaikan, Kwik Kian Gie memiliki pemikiran untuk bagaimana kekayaan alam Indonesia bisa digunakan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat.
    “Beliau juga pernah menjadi penasihat ekonomi dari Prabowo-Sandi ketika tahun 2019. Ya ketika itu, saya kira apa yang disampaikan oleh Pak Prabowo tentang pikiran-pikiran ekonomi beliau memang merupakan bagian dari upaya untuk merealisasikan Pasal 33 UUD 1945, itu sejalan dengan apa yang selalu dibicarakan oleh Pak Kwik Kian Gie,” ujat Fadli Zon.
    “Semoga Pak Kwik Kian Gie mendapatkan tempat di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, dan pada keluarganya diberi kesabaran, ketabahan atas musibah ini,” sambungnya.
    Kwik Kian Gie lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935. Ia tutup usia pada 28 Juli 2025, di usia 90 tahun.
    Melansir dari laman Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (IBIKKG), Kwik Kian Gie merupakan sosok yang kental dengan dunia bisnis. Hingga akhirnya bergabung dengan PDI pada 1987.
    Pada tahun yang sama, Kwik Kian Gie mewakili PDI sebagai anggota Badan Pekerja Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
    Kemudian, Kwik Kian Gie ditunjuk sebagai Menko EKUIN oleh Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
    Setelah itu, Kwik Kian Gie ditunjuk sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada masa pemerintahan Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        Kwik Kian Gie Meninggal Dunia, Senior PDIP yang Jadi Penasihat Prabowo
                        Nasional

    6 Kwik Kian Gie Meninggal Dunia, Senior PDIP yang Jadi Penasihat Prabowo Nasional

    Kwik Kian Gie Meninggal Dunia, Senior PDIP yang Jadi Penasihat Prabowo
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Kwik Kian Gie
    meninggal dunia pada Senin (29/7/2025) malam. Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (EKUIN) itu meninggal pada usia 90 tahun.
    Kwik Kian Gie juga sempat menjadi penasihat bidang ekonomi pasangan
    Prabowo Subianto

    Sandiaga Uno
    jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
    “Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka,” ujar Sandi dalam akun resmi Instagram-nya, Senin (28/7/2025) malam.
    Kembali pada medio 2018-2019, Kwik Kian Gie menjadi salah satu teman diskusi Prabowo tentang ekonomi.
    Bahkan, ia terlihat beberapa kali mendatangi kediaman Prabowo yang saat itu menjadi calon presiden (capres) untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
    Salah satunya terjadi pada Senin (17/9/2018), saat keduanya membahas sejumlah persoalan seperti masalah kemiskinan, pengangguran, dan strategi dalam mengatasinya
    “Saya hanya berbicara soal ekonomi dan konsepnya, jadi bagaimana menurut pikiran saya mengatasi kemiskinan, bagaimana mengatasi pengangguran,” ujar Kwik saat memberikan keteran di kediaman Prabowo, Jakarta, Senin (17/9/2018).
    KOMPAS.com/NURSITA SARI Ahli ekonomi Kwik Kian Gie dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (13/10/2017).
    Pada kesempatan yang sama, Prabowo mengatakan, dirinya memiliki kesamaan pemikiran dengan Kwik Kian Gie terkait sektor ekonomi.
    Ia menilai Kwik merupakan sosok ahli ekonomi sekaligus mantan pejabat publik yang memiliki pengalaman yang sangat baik.
    Menurut Prabowo, Kwik Kian Gie dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran dalam mengatasi kesulitan ekonomi saat itu.
    “Waktu 2009 juga beliau penasihat saya dan juga terus menerus karena memang dari awal saya satu pemikiran dengan beliau. Bisa dikatakan aliran pemikiran ekonominya sama,” ujar Prabowo.
    Prabowo juga pernah menyinggung, Kwik Kian Gie yang merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (
    PDI-P
    ) mau bergabung dengan timnya jelang Pilpres 2019.
    “Walaupun beliau mengatakan beliau PDI-P, tetapi demi kepentingan negara beliau ingin menjadi salah satu penasihat saya,” ujar Prabowo usai bertemu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (12/9/2018).
    Kwik Kian Gie diketahui sudah bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sejak 1987, yang saat itu masih bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
    Pada tahun yang sama, Kwik Kian Gie mewakili PDI sebagai anggota Badan Pekerja Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
    Kemudian, Kwik Kian Gie ditunjuk sebagai Menko EKUIN oleh Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
    Setelah itu, Kwik Kian Gie ditunjuk sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada masa pemerintahan Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kilas Balik Kwik Kian Gie, Senior PDIP yang Jadi Menteri Era Gus Dur
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Juli 2025

    Kilas Balik Kwik Kian Gie, Senior PDIP yang Jadi Menteri Era Gus Dur Nasional 29 Juli 2025

    Kilas Balik Kwik Kian Gie, Senior PDIP yang Jadi Menteri Era Gus Dur
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Kwik Kian Gie
    meninggal dunia pada Senin (29/7/2025) malam. Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (EKUIN) itu meninggal pada usia 90 tahun.
    Kabar duka meninggalnya Kwik Kian Gie diunggah oleh mantan wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno lewat akun Instagram @sandiuno, pada Senin (29/7/2025).
    Kwik Kian Gie diketahui sempat menjadi penasihat bidang ekonomi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
    “Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka,” ujar Sandi dalam akun resmi Instagram-nya, Senin (28/7/2025) malam.
    Kwik Kian Gie sendiri merupakan sosok pebisnis yang juga malang-melintang di belantika politik nasional.
    Ia diketahui sudah bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (
    PDI-P
    ) sejak 1987, yang saat itu masih bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
    Pada tahun yang sama, Kwik Kian Gie mewakili PDI sebagai anggota Badan Pekerja Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
    Namanya juga pernah mengisi salah satu pos kabinet di pemerintahan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
    Dilansir dari Kompas.com pada Minggu (16/12/2018), Kwik Kian Gie menjadi salah satu pembicara dalam peringatan Haul ke-9 Gus Dur di Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur.
    Dalam acara itu, Kwik Kian Gie menceritakan pengalamannya bekerja sama dengan Gus Dur selepas pemerintahan orde baru.
    Ia ditunjuk Gus Dur menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Industri, dan Keuangan (EKUIN) pada 29 Oktober 1999.
    Sebagai pria keturunan Tionghoa, Kwik Kian Gie terkejut dan tak percaya jika jabatan strategis seperti Menko EKUIN diserahkan kepadanya.
    Kwik Kian Gie menuturkan, penunjukan dirinya sebagai Menteri EKUIN terjadi setelah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menetapkan Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
    KOMPAS.com/MOH. SYAFI’I Kwik Kian Gie saat menyampaikan testimoni pada peringatan Haul Gus Dur ke-9 di Pesantren Tebuireng Jombang, Minggu (16/12/2018) malam.
    Dalam pertemuan yang membahas pembentukan kabinet, Gus Dur menggunakan hak prerogatifnya sebagai Presiden saat itu dengan menunjuk Wiranto sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam)dan Kwik Kian Gie sebagai Menko EKUIN.
    “Betapa terkejutnya semua hadirin. Namun, saya lah yang paling terkejut karena tidak menyangka sedikitpun karena kedudukan Menko Ekuin diberikan kepada orang keturunan Tionghoa yang tidak mengganti namanya dan beristrikan orang Belanda,” cerita Kwik Kian Gie, Minggu (16/12/2018).
    Lewat keputusan tersebut, ia pun memandang Gus Dur sebagai sosok yang berani mengambil sikap dan resiko.
    Apalagi usai lepasnya Indonesia dari Orde Baru, Kwik Kian Gie menuturkan jika Gus Dur memiliki pandangan atas pentingnya peran negara dalam mewujudkan keadilan ekonomi.
    Menurut Kwik Kian Gie, sejumlah keputusan Gus Dur sebagai presiden saat itu memang seolah muncul secara spontan.
    Namun sebagai presiden, Gus Dur memberikan petunjuk dasar kepada Kwik Kian Gie selaku Menko EKUIN agar merumuskan kebijakan ekonomi yang tidak melepaskan kewajiban dan peran negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan.
    “Saya diberi arahan olehnya (Gus Dur) tentang kebijakan dasar yang harus saya tempuh. Bahwa pemerintah harus adil, sebagai garda terdepan dan membela keadilan sosial yang sebelumnya didominasi oleh pelaku bisnis tertentu,” beber Kwik Kian Gie.
    Sebagai Menko EKUIN, masa jabat Kwik Kian Gie hanya sampai 23 Agustus 2000. Setelah itu, Kwik Kian Gie ditunjuk sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada masa pemerintahan Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rekam Jejak Kwik Kian Gie, Sosok Ekonom Pro Rakyat

    Rekam Jejak Kwik Kian Gie, Sosok Ekonom Pro Rakyat

    Jakarta

    Indonesia kembali berduka. Ekonom senior sekaligus mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Kwik Kian Gie, meninggal dunia. Kabar duka ini disampaikan oleh sejumlah tokoh nasional, salah satunya Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, yang mengenang sosok Kwik sebagai mentor dan nasionalis sejati.

    “Selamat jalan Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka,” tulis Sandiaga lewat akun media sosialnya, Selasa (29/7/2025).

    Kepergian Kwik meninggalkan duka mendalam bagi banyak kalangan, terutama di bidang ekonomi dan politik nasional. Sosoknya dikenal luas sebagai pemikir independen, ekonom yang jujur, dan tokoh publik yang tidak pernah takut menyuarakan kebenaran, bahkan ketika bertentangan dengan arus kebijakan pemerintah. Di tengah arus liberalisasi ekonomi yang kuat sejak era reformasi, Kwik tetap teguh memegang prinsip keberpihakan pada rakyat kecil. Ia kerap menjadi suara kritis terhadap kebijakan ekonomi yang dinilai terlalu menguntungkan korporasi dan investor asing.

    Mengutip dari situs, Kwikkiangie.ac.id, Kwik Kian Gie, lahir pada tahun 1935 di Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Setelah menamatkan pendidikan SMA, ia melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia selama setahun untuk tingkat persiapan.

    Kemudian, pada tahun 1956, beliau melanjutkan studi ke Nederlandsche Economiche Hogeschool Rotterdam yang kini bernama Erasmus Universiteit Rotterdam, hingga lulus pada tahun 1963. Banyak ekonom Indonesia dan pernah menduduk posisi tinggi dalam politik nasional merupakan jebolan perguruan tinggi ini. Termasuk di antaranya Wakil Presiden RI yang pertama Mohammad Hatta, dan beberapa mantan menteri seperti Sumitro Djojohadikusumo, Radius Prawiro dan Arifin Siregar.

    Sejak duduk di bangku SMA, ia sudah mengetahui apa yang dikehendaki dalam hidup. Dalam wawancara dengan salah satu media massa, ia menyampaikan bahwa sejak di bangku SMA beliau merasa bahwa kehadirannya di dunia hanya berarti kalau karyanya bermanfaat bagi orang banyak.

    Perwujudan yang konkret ialah kalau beliau berhasil ikut serta dalam penyelenggaraan negara maupun dalam pendidikan. Pada tahun 1954 beliau mendirikan SMA Erlangga di Surabaya, dan beliau menjadi murid kelas 3 SMA tersebut yang lulus pada tahun 1955. Pada tahun 1968 Kwik Kian Gie menjadi anggota pengurus Yayasan Trisakti sampai sekarang.

    Pada tahun 1982 bersama-sama dengan Prof. Panglaykim mendirikan sekolah MBA yang pertama di Indonesia, yaitu Institut Manajemen Prasetiya Mulya. Kemudian, pada tahun 1987, KKG bersama Djoenaedi Joesoef dan Kaharuddin Ongko mendirikan Institut Bisnis Indonesia (IBI) yang kini telah bernama Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (Kwik Kian Gie School of Business).

    Sekembalinya di tanah air, beliau menggeluti dunia bisnis, sambil menulis di berbagai media massa tentang ekonomi dan politik. Pada tahun 1987 beliau bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia. Dalam tahun yang sama beliau mewakili PDI sebagai anggota Badan Pekerja MPR. Ketika Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDI yang berubah nama menjadi PDI Perjuangan, KKG menduduki jabatan Ketua DPP merangkap Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan.

    Kariernya di pemerintahan cukup panjang dan berpengaruh. Kwik dipercaya menjadi Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas di era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung serta mewakili daerah sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI). Di setiap posisi yang diemban, Kwik dikenal berani mengambil sikap berbeda jika merasa kebijakan ekonomi pemerintah menjauh dari kepentingan rakyat.

    Salah satu karakteristik paling menonjol dari Kwik adalah konsistensinya menolak liberalisasi ekonomi yang berlebihan. Ia secara terbuka mengkritisi dominasi lembaga-lembaga asing seperti IMF dan World Bank dalam menyetir arah kebijakan ekonomi Indonesia, terutama pasca krisis moneter 1998. Bagi Kwik, kedaulatan ekonomi adalah hal yang mutlak. Indonesia, menurutnya, harus mengelola sumber daya dan kebijakan fiskalnya tanpa campur tangan asing yang bisa melemahkan kepentingan nasional. Sikap ini menjadikannya berbeda dari banyak ekonom lainnya di era reformasi yang cenderung pro-pasar bebas.

    Meski sempat berada di dalam pemerintahan, Kwik tidak pernah kehilangan suara kritisnya. Bahkan setelah tidak lagi menjabat, ia tetap rutin menulis artikel, buku, dan menjadi pembicara di berbagai forum diskusi ekonomi dan politik. Di era media sosial, ia masih aktif menyampaikan pandangan melalui berbagai kanal, termasuk kanal YouTube dan wawancara dengan media independen. Kwik kerap mengkritisi berbagai kebijakan ekonomi yang dianggap terlalu berpihak pada oligarki, termasuk soal utang luar negeri, ekspor sumber daya mentah, hingga sistem pajak.

    Integritas dan keberanian menjadi dua hal yang melekat kuat dalam sosok Kwik Kian Gie. Ia dikenal bersih dari praktik korupsi, tidak tergoda oleh kekuasaan, dan selalu mengedepankan rasionalitas serta kepentingan bangsa dalam setiap pandangannya. Dalam berbagai kesempatan, ia menolak menerima jabatan yang tidak sesuai hati nuraninya, dan beberapa kali menolak ajakan masuk dalam lingkaran kekuasaan jika tidak sepaham secara prinsip. Keputusannya untuk mundur dari posisi penting pun sering kali didasari pada ketidaksetujuan terhadap arah kebijakan yang menurutnya menyimpang.

    Kwik bukan hanya ekonom, tapi penjaga nurani bangsa. Ia menjadi simbol dari akademisi yang berani bersuara dan tidak silau oleh kekuasaan. Banyak generasi muda, termasuk mahasiswa ekonomi dan penggiat kebijakan publik, menjadikannya sebagai panutan dalam hal integritas dan keberpihakan. Gagasannya yang selalu berpijak pada rakyat menjadikan namanya terus diperbincangkan, bahkan di luar masa aktifnya di pemerintahan.

    Tonton juga video “Eks Menko Bidang Ekonomi Kwik Kian Gie Wafat di Usia 90 Tahun” di sini:

    (rrd/rir)

  • Ekonom Senior Kwik Kian Gie Meninggal Dunia

    Ekonom Senior Kwik Kian Gie Meninggal Dunia

    Jakarta

    Kabar duka datang dari dunia ekonomi dan politik Indonesia. Ekonom senior sekaligus mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Kwik Kian Gie, meninggal dunia. Kabar ini disampaikan oleh sejumlah tokoh nasional, salah satunya Sandiaga Uno.

    “Selamat jalan Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka,” tulis Sandiaga melalui akun media sosial resminya, Selasa(29/7/2025).

    Kepergian Kwik Kian Gie meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak. Semasa hidupnya, Kwik dikenal sebagai sosok ekonom yang vokal, independen, dan berani menyuarakan kritik terhadap kebijakan pemerintah, terutama yang dinilai menyimpang dari kepentingan rakyat.

    Kwik Kian Gie lahir di Jawa Tengah pada 11 Januari 1935. Ia dikenal luas sebagai ekonom, akademisi, serta tokoh publik yang bersih dan berintegritas tinggi.

    Ia sempat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

    Kwik adalah lulusan ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Erasmus Rotterdam, Belanda. Gagasannya yang tajam dan keberpihakannya pada rakyat kecil membuatnya dihormati oleh banyak kalangan, baik di dalam maupun luar pemerintahan.

    Sepanjang kariernya, ia dikenal konsisten menolak liberalisasi ekonomi yang berlebihan dan kerap mengkritik campur tangan asing dalam kebijakan ekonomi Indonesia. Bahkan di masa tuanya, Kwik masih aktif menulis, mengajar, dan menyuarakan pendapatnya lewat forum-forum akademik maupun media sosial.

    Tonton juga video “Eks Menko Bidang Ekonomi Kwik Kian Gie Wafat di Usia 90 Tahun” di sini:

    (rrd/rir)

  • 4
                    
                        Jejak Politik Kwik Kian Gie, Politikus PDI-P yang Pernah Gabung Tim Prabowo-Sandiaga
                        Nasional

    4 Jejak Politik Kwik Kian Gie, Politikus PDI-P yang Pernah Gabung Tim Prabowo-Sandiaga Nasional

    Jejak Politik Kwik Kian Gie, Politikus PDI-P yang Pernah Gabung Tim Prabowo-Sandiaga
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Selain memiliki konsentrasi di bidang pendidikan,
    Kwik Kian Gie
    juga terjun ke dunia politik. Dia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 1987.
    Saat itu, masih bernama PDI di bawah kepemimpinan Drs. Soerjadi, belum berubah menjadi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (
    PDI-P
    ).
    Dikutip dari laman
    kwikkiangie.com
    , pria kelahiran Juwana, Pati pada 11 Januari 1935 ini, langsung mewakili PDI sebagai anggota Badan Pekerja Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tak lama setelah bergabung.
    Kemudian, Kwik Kian Gie masih setia bersama PDI saat berubah nama menjadi PDI-P di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri.
    Bahkan, Kwik Kian Gie dipercaya Megawati untuk menduduki jabatan Ketua DPP merangkap Ketua Badan Penelitan dan Pengembangan partai.
    Selanjutnya, dilansir dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kwik Kian Gie pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (1999-2000) atau pada era pemerintahan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
    Lalu, diangkat menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas (2001-2004) oleh Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
    Namun, pada gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Kwik Kian Gie secara mengejutkan bergabung dengan tim kampanye nasional pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
    Padahal, PDI-P mengusung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.
    Prabowo saat itu menyebut, Kwik Kian Gie menjadi salah satu penasihatnya menghadapi Pilpres 2019.
    “Walaupun beliau mengatakan beliau PDI-P, tetapi demi kepentingan negara beliau ingin menjadi salah satu penasihat saya,” kata Prabowo usai bertemu SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada 12 September 2018.
    Kwik Kian Gie akhirnya dipercaya menjadi dewan pakar Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga.
    Namun, hubungan Kwik Kian Gie dan PDI-P tetap berjalan baik. Sebab, dia juga diketahui memiliki hubungan yang cukup baik dengan Megawati.
    Sikap Kwik yang menjauh dari PDI-P sebelumnya pernah terjadi, yakni usai Megawati kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono pada Pilpres 2004.
    Bahkan, dia saat itu sempat mendeklarasikan komite pemurnian PDI-P pada Oktober 2004, untuk menyelamatkan PDI-P dari kader-kader yang disebutnya busuk.
    Tak sampai di situ, Kwik Kian Gie diketahui memilih berada di luar partai usai Kongres PDI-P pada 28 Maret-3 April 2025.
    Diberitakan sebelumnya, politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Andreas Hugo Pareira mengonfirmasi Kabar meninggalnya Kwik Kian Gie.
    “Ya betul, 28 Juli 2025 sekitar pukul 22.00 WIB, dalam usia 90 tahun,” ujar Andreas kepada Kompas.com, Selasa (29/7/2025) dini hari.
    Andreas mengatakan, PDI-P dan bangsa kehilangan sosok ekonom handal.
    “Selamat jalan menuju keabadian, ekonom andal berintegritas.
    You’ll be missed
    . Kita kehilangan tokoh ekonom besar,” katanya.
    Ucapan duka cita juga disampaikan mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
    Menurut Sandiaga, Kwik Kian Gie adalah mentor yang tidak pernah lelah memperjuangkan kebenaran.

    Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka
    ,” kata Sandi dikutip dari akun resmi Instagram miliknya, @sandiuno, Senin (28/7/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1
                    
                        Kwik Kian Gie Meninggal Dunia
                        Nasional

    1 Kwik Kian Gie Meninggal Dunia Nasional

    Kwik Kian Gie Meninggal Dunia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan Menko Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri,
    Kwik Kian Gie
    ,
    meninggal dunia
    pada Senin (28/7/2025) malam.
    Kabar tersebut dikonfirmasi oleh senior PDI-P, Andreas Hugo Pareira.
    “Ya betul, 28 Juli 2025 sekitar pukul 22.00 WIB, dalam usia 90 tahun,” ujar Andreas kepada
    Kompas.com
    , Selasa (29/7/2025) dini hari.
    Andreas mengatakan, Kwik Kian Gie merupakan sosok ekonom andal.
    Dia juga menyebut fungsionaris PDI-P tersebut sebagai tokoh ekonom besar.
    “Selamat jalan menuju keabadian, ekonom andal berintegritas. You’ll be missed. Kita kehilangan tokoh ekonom besar,” ucapnya.
    Sementara itu, mantan Cawapres 2019, Sandiaga Uno, turut mengucapkan dukacita atas meninggalnya Kwik Kian Gie. 
    Seperti diketahui, Kwik Kian Gie sempat menjadi penasihat bidang ekonomi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno jelang pemilu 2019 lalu.
    Menurut Sandi, Kwik Kian Gie adalah mentor yang tidak pernah lelah memperjuangkan kebenaran.
    Sandi bahkan mengunggah foto bersama Kwik Kian Gie dan Prabowo Subianto.

    Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka,
    ” kata Sandi dalam akun resmi Instagram-nya.
    Kwik Kian Gie lahir pada tahun 1935 di Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Setelah menamatkan pendidikan SMA, ia melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia selama setahun untuk tingkat persiapan.
    Kemudian, pada tahun 1956, dia melanjutkan studi ke Nederlandsche Economiche Hogeschool Rotterdam yang kini bernama Erasmus Universiteit Rotterdam. Kwik menyelesaikan studinya pada tahun 1963.
    Lalu pada tahun 1987, dia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Pada tahun yang sama, Kwik mewakili PDI sebagai anggota Badan Pekerja MPR.
    Ketika Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDI yang berubah nama menjadi PDI Perjuangan, Kwik Kian Gie menduduki jabatan Ketua DPP merangkap Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan. Sebagai kader PDI Perjuangan, Kwik Kian Gie pernah menjadi Wakil Ketua MPR RI.
    Lalu di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Kwik Kian Gie pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin) periode 1999-2000.
    Kemudian pada tahun 2001-2004, Kwik Kian Gie dipercata Megawati Soekarnoputri untuk mengemban jabatan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Ketua Bappenas.
    Kwik Kian Gie pun diganjar Bintang Mahaputra Adipradana pada tahun 2005.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menag Dorong RI Jadi ‘Imam’ Teknologi: Tanpa Imam, Makmumnya Rusak

    Menag Dorong RI Jadi ‘Imam’ Teknologi: Tanpa Imam, Makmumnya Rusak

    Jakarta

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar membicarakan pemanfaatan teknologi oleh umat muslim di RI. Menurut Nasaruddin, teknologi bisa dimanfaatkan untuk memberdayakan warga atau umat dalam menjalankan aktivitas maupun ibadah.

    Nasaruddin pun mengingatkan umat Islam di RI tidak sekadar menjadi konsumen dari kemajuan teknologi. Dia mendorong umat muslim di RI dapat menjadi ‘imam’ pemanfaatan teknologi.

    “Jadi kita tidak boleh hanya jadi konsumen, tapi juga harus jadi produsen IT juga, maka kita harus jadi imam dalam pemanfaatan teknologi. Kalau teknologi tanpa imam, itu makmumnya akan rusak,” kata Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal saat kerja sama dengan aplikasi Muslimverse, Minggu (20/7/2025).

    Adapun Muslimverse merupakan aplikasi yang digagas mantan Menparekraf Sandiaga Uno. Keduanya menjalin kerja sama memanfaatkan jalur teknologi sebagai media dakwah.

    “Aktivitas kami nanti juga akan menciptakan bangsa yang besar bagaimana Indonesia menjadi teladan di dalam menyampaikan dakwah, sejuk, dan tidak ada ancaman dari siapapun,” ungkapnya.

    Dalam kesempatan itu, Sandiaga menyebut perkembangan teknologi membuat umat muslim khususnya kawula muda membaca Alquran lewat gawai. Ini pun direspons olehnya dengan membangun teknologi yang berbasis aktivitas umat muslim.

    (fca/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini