Tag: Purbaya Yudhi Sadewa

  • 50 Persen Investor Pasar Modal Anak Muda, LPS Dorong Literasi Keuangan

    50 Persen Investor Pasar Modal Anak Muda, LPS Dorong Literasi Keuangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus mendorong peningkatan literasi keuangan di kalangan generasi muda, khususnya gen Z, agar lebih memahami produk-produk keuangan dan investasi.

    Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pentingnya pembekalan sejak dini agar anak muda dapat memilih instrumen keuangan dengan bijak dan menyadari risiko yang menyertainya.

    Purbaya menyebut bahwa saat ini generasi muda, termasuk gen Z, mendominasi pasar modal Indonesia dengan proporsi lebih dari 50%. Meski antusiasme berinvestasi tinggi, banyak dari mereka belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang risiko investasi.

    Menanggapi fenomena ini, LPS menggelar acara “LPS Putih Abu-Abu Financial Festival 2025” yang ditujukan untuk pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.

    Acara ini digelar di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada Sabtu (31/5/2025), dengan tujuan meningkatkan kesadaran finansial sejak usia muda.

    “Sekarang hampir 50% investor pasar modal berasal dari anak-anak SMA. Mereka haus investasi, tetapi pembekalan masih relatif kurang,” ujar Purbaya dalam sambutannya.

    Ia menyebut kegiatan ini sebagai langkah awal LPS dalam mempromosikan sektor keuangan kepada generasi muda dan akan terus berlanjut ke tingkat universitas hingga masyarakat umum.

    Mengutip hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks literasi keuangan nasional tercatat sebesar 66,46% dan indeks inklusi keuangan mencapai 80,51%.

    Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2024 yang masing-masing berada di 65,43% dan 75,02%. Survei tersebut merupakan kerja sama antara Badan Pusat Statistik (BPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Meski terjadi peningkatan, Purbaya menilai tingkat literasi keuangan masih perlu ditingkatkan lebih luas lagi. Ia menegaskan, LPS berkomitmen melanjutkan kegiatan edukasi keuangan ini secara berkelanjutan ke berbagai lapisan masyarakat.

    “Ini baru langkah pertama. Ke depan, kami akan menyasar universitas dan masyarakat umum,” tutup Purbaya.

  • LPS bantu meningkatkan kinerja BPR/BPRS lewat transformasi digital

    LPS bantu meningkatkan kinerja BPR/BPRS lewat transformasi digital

    Langkah ini juga sekaligus dapat mempercepat peran LPS dalam memberikan perlindungan kepada nasabah bank.

    Jakarta (ANTARA) – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berkomitmen membantu Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan BPR Syariah (BPRS) dalam meningkatkan kinerja melalui dukungan terhadap transformasi digital.

    Dukungan ini diberikan mengingat BPR/BPRS memiliki posisi yang strategis dalam ekosistem keuangan nasional.

    Langkah ini juga sekaligus dapat mempercepat peran LPS dalam memberikan perlindungan kepada nasabah bank.

    Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam sambutan acara Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) di Yogyakarta, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya akan menyediakan sistem informasi bagi BPR/BPRS.

    “Kami akan menyediakan sistem informasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tata kelola, memperkuat pelaporan dan mendorong digitalisasi proses operasional secara keseluruhan,” kata Purbaya sebagaimana keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Lebih lanjut, Purbaya menambahkan bahwa penyediaan sistem informasi akan segera dimulai pada tahun ini dengan melakukan pilot project terhadap beberapa BPR/BPRS.

    Dengan didahului pilot project, sistem tersebut bisa segera dievaluasi dan perbaiki serta secepatnya dapat LPS sebarkan kepada seluruh BPR/BPRS.

    Purbaya menyampaikan pentingnya transformasi digital dan pengembangan sistem teknologi informasi (IT) di BPR/BPRS agar ke depannya bisa memiliki keunggulan dalam bidang usaha yang lebih komparatif yang belum tentu dimiliki oleh pelaku industri lain.

    Purbaya juga menyampaikan apresiasi kepada BPR/BPRS di seluruh Indonesia atas kepatuhannya selama ini dalam memenuhi kewajiban kepada LPS yaitu pembayaran premi penjaminan dan pelaporan tepat waktu.

    Menurutnya, kepatuhan ini membantu meningkatkan kepercayaan publik terhadap industri perbankan.

    Per Maret 2025, terdapat 15,58 juta rekening nasabah BPR/BPRS yang dijamin penuh oleh LPS. Jumlah tersebut setara dengan 99,98 persen dari total rekening di BPR/BPRS.

    Menurut LPS, angka tersebut menunjukan bahwa hampir seluruh nasabah BPR/BPRS dapat merasa aman dan tenang karena simpanannya berada dalam cakupan perlindungan penuh dari LPS.

    Adapun Munaslub Perbarindo di Yogyakarta pada Sabtu dihadiri oleh pimpinan DPP Perbarindo serta Direksi dan Komisaris BPR/BPRS seluruh Indonesia. Selain itu, turut hadir Anggota Komisi XI DPR RI Musthofa, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, dan pemangku kepentingan lainnya.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • LPS nilai perbankan alami perkembangan signifikan jelang medio 2025

    LPS nilai perbankan alami perkembangan signifikan jelang medio 2025

    ANTARA – Menjelang pertengahan tahun 2025, kondisi perbankan nasional dinilai mengalami perkembangan yang signifikan dibandingkan sepanjang 2024. Perbaikan ini tak lepas dari stabilnya pemerintahan dan mulai berjalannya berbagai kebijakan ekonomi usai transisi kepemimpinan nasional. Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa di Universitas Brawijaya, Malang, Kamis (22/5) (Achmad Saif Hajarani/Denno Ramdha Asmara/Gracia Simanjuntak)

  • LPS: Likuiditas perbankan membaik pada kuartal I-2025

    LPS: Likuiditas perbankan membaik pada kuartal I-2025

    Persaingan selalu ada, tetapi tidak seperti sebelumnya yang berada di level mengkhawatirkan. Sekarang sudah amat baik kondisi perbankannya

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan, likuiditas perbankan membaik pada kuartal I-2025.

    Dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang digelar secara daring, dipantau di Jakarta, Kamis, Purbaya menjelaskan, sejumlah bank menunjukkan kenaikan suku bunga deposito di atas tingkat bunga penjaminan LPS pada Desember tahun lalu.

    Kondisi itu menunjukkan adanya persaingan yang cukup tinggi dalam mencari dana pihak ketiga (DPK).

    Namun, kata Purbaya, situasinya berangsur membaik ketika memasuki 2025.

    Mulai Januari, Februari, hingga Maret 2025, tingkat bunga deposito mulai turun ke level yang lebih rendah, dan kondisi likuiditas perbankan juga membaik sehingga persaingan mendapatkan DPK turut menurun.

    Dalam catatan LPS, rata-rata suku bunga yang dihimpun bank berada di atas 4,25 persen, atau melampaui tingkat bunga penjaminan LPS. Namun, pada Januari hingga Maret, suku bunga ini sudah turun sekitar 13 basis poin (bps) di bawah tingkat bunga penjaminan, yaitu di bawah 4,25 persen.

    “Artinya, kondisi likuiditas perbankan sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya,” ujar Purbaya.

    Sementara itu, suku bunga deposito rupiah untuk tenor 1 bulan dan 3 bulan sepanjang 2025 mengalami penurunan masing-masing sebesar 5 dan 9 bps.

    “Persaingan selalu ada, tetapi tidak seperti sebelumnya yang berada di level mengkhawatirkan. Sekarang sudah amat baik kondisi perbankannya,” tutur dia.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyatakan stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian global.

    Hal itu didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, profil risiko yang manageable, serta kinerja sektor jasa keuangan yang tumbuh positif.

    Tingkat permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan pada Maret 2025 yang berada di level tinggi yakni sebesar 25,43 persen. Sementara likuiditas perbankan pada Maret 2025 tetap memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing tercatat sebesar 116,05 persen dan 26,22 persen, jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sri Mulyani Ungkap Risiko Buruk Perang Tarif Mulai Terjadi di Kuartal II 2025 – Halaman all

    Sri Mulyani Ungkap Risiko Buruk Perang Tarif Mulai Terjadi di Kuartal II 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan, stabilitas sistem keuangan Indonesia pada triwulan I tahun 2025 tetap terjaga, meski di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global.

    Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan sekalian Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers secara virtual, Kamis (24/4/2025).

    “Kami memulai dengan melaporkan bahwa situasi dari sistem keuangan yaitu stabilitas sistem keuangan pada triwulan I 2025 tetap terjaga,” kata Sri Mulyani.

    Sri Mulyani menegaskan bahwa ketidakpastian perekonomian global dipicu oleh dinamika kebijakan tarif resiprokal dari pemerintah Amerika Serikat (AS).

    Menurutnya, kebijakan tersebut telah menimbulkan perang tarif dan diperkirakan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi baik perekonomian Amerika Serikat maupun perekonomian Tiongkok yang dianggap sebagai negara berhadapan dengan Amerika dan perekonomian secara global.

    “Memicu peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global dan ketidakpastian di dalam tata kelola perdagangan dan investasi antar negara,” papar dia.

    Sri Mulyani bilang, hal tersebut berpotensi memunculkan eskalasi perang dagang yang akan dimulai pada triwulan II tahun 2025.

    “Down side risk dari global terpantau masih tinggi, sehingga perlu terus dicermati dan diantisipasi ke depan,” jelas dia.

    Karenanya, KSSK yang terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan LPS Purbaya Yudhi Sadewa telah menyelenggarakan rapat berkala KSSK yang kedua untuk tahun 2025.

    Sri Mulyani bilang bahwa rapat tersebut diselenggarakan pada hari Kamis 17 April 2025, dan menyepakati untuk terus meningkatkan kewaspadaan serta memperkuat koordinasi dan kebijakan dari lembaga-lembaga anggota KSSK.

    “KSSK berupaya untuk memitigasi potensi dampak rambatan faktor risiko global dan sekaligus meningkatkan upaya untuk memperkuat perekonomian dan sektor keuangan dalam negeri,” ungkap Sri Mulyani.

     

  • Bos LPS Bantah Ekonomi RI Balik ke 1998, Ini Buktinya!

    Bos LPS Bantah Ekonomi RI Balik ke 1998, Ini Buktinya!

    Jakarta

    Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menampik anggapan keadaan ekonomi Indonesia kembali lagi ke era kejatuhan ekonomi di tahun 1998. Menurutnya, anggapan itu salah besar dan tidak didasari oleh data di lapangan.

    Dia mengungkapkan ekonomi Indonesia sampai saat ini masih jauh dari krisis terbukti dari survei leading economic index (LEI) yang dilakukan oleh pihaknya. Survei menggambarkan kondisi ekonomi dalam 6 hingga 12 bulan ke depan.

    Secara historis, dia menggambarkan setiap ada krisis ekonomi melanda mulai dari tahun 1998, tahun 2008, dan 2020 saat ada pandemi COVID-19, indeks LEI menunjukkan adanya penurunan. Namun yang terjadi saat ini indeks LEI sedang mengalami kenaikan.

    LEI, dalam paparan Purbaya, nampak berada di titik terendah pada September 2020, saat itu LEI berada di bawah 100 poin. Sejak saat itu LEI terus naik dan per Maret 2025, LEI tercatat di rentang 150 poin lebih.

    Bila mau dibandingkan dengan tahun 1998 pun indeks LEI sudah sangat jauh berbeda. Kala itu, indeks LEI berada di bawah 90 poin.

    “Jadi itu bola kristalnya Indonesia. Biasanya ini nggak pernah salah, ini di 2020 turun ke bawah tapi setelah itu naik ke atas, sekarang trennya naik ke atas, artinya dari Maret ini ke depan, sampai tahun depan, ekonomi kita masih ekspansif,” beber Purbaya dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden di Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Selasa (8/4/2025).

    Bukan cuma LEI, beberapa indeks perekonomian lainnya juga tercatat menunjukkan angka yang ekspansif. Misalnya saja, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan tercatat tumbuh 5,3% year on year (yoy) menjadi Rp 8.599,4 triliun pada Januari 2025, atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 4,1% (yoy).

    Kemudian, data Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia tercatat masih berada di level ekspansif sebesar 52,4 poin pada Maret 2025, meskipun menurun dibandingkan sebelumnya sebesar 53,6 poin pada Februari 2025.

    Lalu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga masih berada pada level optimis sebesar 126,4 poin pada Februari 2025, meskipun menurun dibandingkan sebelumnya di level 127,2 poin pada Januari 2025. Berdasarkan sederet data ini, Purbaya menilai pihak yang bilang ekonomi Indonesia melemah seperti krisis ekonomi 1998 adalah salah besar.

    “Jadi pandangan orang di luar bahwa kita seperti 98 lagi itu salah kaprah, dan mereka nggak negerti data seperti apa,” beber Purbaya.


    Lihat juga video: Situasi Ekonomi RI Akibat Kebijakan Tarif Impor Trump

    (hal/rrd)

  • Tenang, Sekarang Waktunya Beli Saham!

    Tenang, Sekarang Waktunya Beli Saham!

    Jakarta, Beritasatu.com – Investor diimbau untuk tetap tenang menyikapi indeks harga saham gabungan (IHSG) yang anjlok. Menurut Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, kondisi pasar saat ini justru memberikan peluang emas bagi investor.

    “Bapak-bapak, Ibu-ibu, yang suka main saham, jangan lupa sekarang, it’s a good time to buy,” kata Purbaya dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Purbaya menjelaskan, koreksi tajam pada IHSG adalah hasil dari reaksi pasar yang berlebihan terhadap sentimen negatif global, terutama kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump.

    Market Overreacting, IHSG Dianggap di Bawah Fundamental

    Purbaya menyebutkan, berdasarkan data leading economic index LPS yang mengukur proyeksi ekonomi 6-12 bulan ke depan, kondisi Indonesia saat ini masih sangat solid meski IHSG anjlok pada perdagangan hari ini.

    “Ketika merah jatuh, merah naik, leading naik, IHSG juga naik. Kalau sekarang leading naik dan IHSG turun, bisa disimpulkan market overreacting,” jelasnya.

    Seperti diketahui, IHSG sempat anjlok hingga 9,19 persen dan langsung terkena trading halt pada sesi pembukaan perdagangan Selasa (8/4/2025) seusai libur panjang Lebaran 2025.

    Ekonomi Indonesia Masih Kuat Hingga 2030

    Lebih lanjut, Purbaya menepis kekhawatiran sebagian pihak Indonesia akan mengalami krisis seperti tahun 1998. “Pandangan orang di luar kita mau 1998 lagi itu salah kaprah dan mereka enggak ngerti data seperti apa,” tegasnya.

    Purbaya bahkan memproyeksikan ekonomi Indonesia akan terus ekspansi hingga 2030, dengan siklus koreksi sekitar 10 tahun sekali meski IHSG anjlok pada perdagangan hari ini.

  • Ekonomi Indonesia Aman sampai 2030, Saatnya Beli Saham!

    Ekonomi Indonesia Aman sampai 2030, Saatnya Beli Saham!

    Jakarta, Beritasatu.com – Kondisi ekonomi Indonesia dipastikan masih aman hingga 2030 dan jauh dari ancaman krisis seperti pada 1998. Hal itu disampaikan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa.

    “Pandangan orang di luar kita mau 1998 lagi itu salah kaprah dan mereka enggak ngerti data seperti apa,” tegasnya dalam acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Indeks Ekonomi LPS Tunjukkan Tren Positif

    Purbaya menjelaskan, prediksi LPS ini berdasarkan leading economic index milik lembaganya yang menggambarkan kondisi ekonomi 6-12 bulan ke depan. Menurut dia, tren saat ini masih menunjukkan arah ekspansif yang kuat.

    “Ini adalah bola kristalnya ekonomi Indonesia. Sekarang trennya naik ke atas, artinya kita aman,” ujarnya.

    Purbaya menambahkan, perekonomian Indonesia diperkirakan akan tetap ekspansif hingga Maret 2026. Kondisi tersebut, jauh berbeda dari tekanan ekonomi pada 1998 maupun 2008.

    IHSG Dianggap Terlalu Murah, Saatnya Beli?

    Purbaya juga menyinggung indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menurutnya telah turun jauh di bawah level fundamental.

    “Kalau bapak-bapak suka main saham, jangan lupa sekarang good time to buy,” kata Purbaya sambil menyarankan pelaku pasar memanfaatkan kondisi saat ini.

    Ekonomi Aman, Kepanikan Tak Perlu

    Dengan melihat tren yang ada, Purbaya meyakinkan publik tidak perlu khawatir akan terjadinya krisis dalam waktu dekat. Ekspansi ekonomi yang dimulai sejak 2020 diperkirakan akan terus berlanjut hingga satu dekade mendatang.

    “Ekonomi kita akan ekspansi terus. Kita mulai ekspansi lagi pada 2020, harusnya sampai 2030 kita masih aman,” pungkasnya terkait kondisi ekonomi Indonesia.

  • Prabowo Minta Pertimbangan Teknis Ditiadakan untuk Permudah Arus Impor Barang – Halaman all

    Prabowo Minta Pertimbangan Teknis Ditiadakan untuk Permudah Arus Impor Barang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setiap barang yang masuk ke Indonesia, harus memiliki rekomendasi dari kementerian terkait berupa pertimbangan teknis (pertek) untuk bisa masuk ke Indonesia

    Presiden Prabowo Subianto meminta para menteri untuk menghilangkan pertek untuk memudahkan impor barang dari luar.

    “Saya minta para menteri-menteri jangan ragu-ragu. Saya minta demi rakyat. Kadang-kadang birokrat-birokrat ini ada saja, sudah dikeluarkan Keputusan Presiden dia bikin lagi peraturan teknis (pertek). Kadang-kadang pertek itu lebih galak daripada Keputusan Presiden. Nggak ada lagi pertek-pertek, pokoknya pertek yang diteken oleh kementerian harus se-izin oleh Presiden Republik Indonesia,” kata Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Prabowo berpandangan, bisa jadi dengan kenaikan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi cara agar Indonesia membuat ringkas aturan.

    Selama ini, aturan menyoal impor sering kali dinilai menjadi hambatan untuk industri di dalam negeri untuk memenuhi bahan baku.

    “Bener mungkin kata Pak Purbaya, mungkin sebetulnya Pak Presiden Trump ini membantu kita, dia memaksa kita supaya kita ramping, supaya kita efisien, supaya kita tidak manja. Ini kesempatan, saya minta ada Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan tidak usah ada kuota-kuota. Siapa mau impor daging silahkan boleh impor. Mau impor apa silahkan buka saja. Terakhir kita (konsumen) juga pandai kok. Bikin kuota-kuota, habis itu perusahaan A B C yang hanya ditunjuk yang hanya boleh impor, enak saja,” imbuh Presiden.

    Meski meminta tidak lagi membatasi impor melalui pertek dan kuota, Presiden juga meminta berbagai institusi untuk introspeksi diri.

    “Kita harus introspeksi diri. Institusi-institusi kita harus beres. Dia (institusi) juga harus beres jangan macam-macam lagi cari prosedur yang ada-ada memperlama-lama,” ucapnya.

     

  • Profil Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamangkunegoro, Viral ‘Nyesel Gabung Republik’

    Profil Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamangkunegoro, Viral ‘Nyesel Gabung Republik’

    PIKIRAN RAKYAT – KGPAA Hamangkunegoro, atau Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko, adalah Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

    Unggahan statusnya di media sosial yang menyatakan “Nyesel Gabung Republik” dan “Percuma Republik Kalau Cuma Untuk Membohongi” pada akhir Februari 2025 lalu, mengundang perhatian publik dan memicu perdebatan.

    Profil Singkat

    Nama Lengkap: KGPAA Hamangkunegoro (Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko)

    Jabatan: Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

    Pendidikan: Saat ini sedang menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang.

    Pengangkatan: Diangkat sebagai Putra Mahkota pada 27 Februari 2022, dalam acara Tingalan Dalem Jumenengan atau peringatan kenaikan takhta Raja Keraton Solo, Pakubuwono XIII.  

    Latar Belakang dan Pandangan

    KGPAA Hamangkunegoro dikenal sebagai sosok muda yang aktif dan memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial dan politik.

    Unggahan status kontroversialnya tersebut diduga merupakan bentuk kritik terhadap kondisi terkini Republik Indonesia.

    Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamangkunegoro viral usai mengunggah status “Nyesel Gabung Republik” di akun Instagram pribadinya. X

    Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber, pihak keraton menjelaskan bahwa unggahan tersebut merupakan bentuk kritikan terhadap pemerintah Indonesia yang belakangan diterpa sejumlah permasalahan rumit.

    Terdapat empat isu yang menjadi perhatian KGPAA Hamangkunegoro sehingga ia menuliskan unggahan kritikan tersebut.

    Walaupun masih muda, Gusti Purbaya menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap dunia hukum dengan melanjutkan studinya di Fakultas Hukum.

    Ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya ingin menjadi simbol kerajaan, tetapi juga ingin berkontribusi secara aktif di masyarakat.  

    Reaksi dan Kontroversi

    Unggahan tersebut memicu berbagai reaksi dari masyarakat, baik yang mendukung maupun yang mengkritik. Beberapa pihak menilai bahwa status tersebut tidak pantas diucapkan oleh seorang Putra Mahkota.

    Namun, ada juga yang melihatnya sebagai bentuk ekspresi kekecewaan terhadap kondisi negara. Unggahan itu pun menjadi perbincangan hangat di media sosial dan media massa.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News