Tag: Purbaya Yudhi Sadewa

  • Menkeu Purbaya Tarik Rp 200 Triliun dari Bank Indonesia, Bos BI Bilang Begini – Page 3

    Menkeu Purbaya Tarik Rp 200 Triliun dari Bank Indonesia, Bos BI Bilang Begini – Page 3

     

    Selain dukungan fiskal, BI juga aktif melakukan ekspansi likuiditas. Perry mengungkapkan, pihaknya telah mengucurkan berbagai instrumen untuk memastikan ketersediaan dana di pasar keuangan.

    Di antaranya, penurunan likuiditas melalui Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 200 triliun, pembelian Surat Berharga Negara (SBN) Rp 217 triliun, serta pemberian insentif likuiditas hingga Rp 384 triliun.

    “Kami sudah injeksi likuiditas SRBI ini turun Rp 200 triliun dan pembelian SBN Rp 217 triliun kemudian insentif likuiditas Rp 384 triliun,” ujarnya

    Menurut Perry, langkah ini dirancang untuk menjaga agar sistem keuangan tetap sehat sekaligus mendukung kebutuhan pembiayaan perbankan. Dengan likuiditas yang cukup, bank memiliki ruang lebih besar untuk menyalurkan kredit ke sektor riil.

     

  • Pengusaha Rokok Dukung Penurunan Cukai Demi Jaga Pasar

    Pengusaha Rokok Dukung Penurunan Cukai Demi Jaga Pasar

    Jakarta

    Perkumpulan Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) menyambut baik langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang tengah mengkaji opsi penurunan tarif cukai rokok dan memperkuat pemberantasan rokok ilegal. GAPPRI berharap wacana ini bisa segera direalisasikan demi menyelamatkan industri.

    Ketua Umum GAPPRI, Henry Najoan, menilai penurunan tarif cukai dapat menjadi insentif bagi Industri Hasil Tembakau (IHT) yang kini tertekan oleh lemahnya daya beli dan maraknya peredaran rokok ilegal.

    “Penurunan tarif cukai akan memperkecil jarak harga antara rokok legal dan ilegal, sehingga membuka celah pasar yang lebih luas bagi produk legal,” ujar Henry dalam keterangan resmi, Rabu (17/9/2025).

    GAPPRI menilai usulan Menkeu sejalan dengan kebutuhan industri saat ini. Henry mengungkap, pihaknya sudah melayangkan surat permohonan audiensi ke Kementerian Keuangan agar pemerintah bisa mendengar langsung kondisi riil pasar dari pelaku usaha.

    Selama lima tahun terakhir, tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) naik hingga 67,5% dan Harga Jual Eceran (HJE) melonjak 89,5%. Kenaikan ini dinilai membuat harga rokok legal sulit dijangkau konsumen sehingga memperlebar celah pasar rokok ilegal.

    Selain mendukung wacana penurunan cukai, GAPPRI juga mengapresiasi langkah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang terus gencar memberantas rokok ilegal melalui Operasi Gurita.

    “GAPPRI berharap Operasi Gurita bisa menyasar sampai ke produsen rokok ilegal, agar pasar rokok legal bisa pulih,” pungkas Henry.

    (rrd/rrd)

  • Erick Thohir Resmi Jadi Menpora, Auto Trending Topic!

    Erick Thohir Resmi Jadi Menpora, Auto Trending Topic!

    GELORA.CO  – Erick Thohir resmi dilantik sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) oleh Presiden Prabowo Subianto. Pelantikan dilangsungkan hari ini, Rabu 17 September 2025 di Istana Negara, Jakarta.

    Informasi ini langsung viral di media sosial. Berdasarkan pantauan iNews.id di X, nama Erick Thohir menduduki peringkat kedua dalam daftar trending topic. Nomor wahid ada pembahasan soal Menpora.

    Jika Erick Thohir diklik di daftar trending topic, banyak netizen membahas soal pengangkatan nama itu sebagai Menpora, menggantikan Dito Ariotedjo. Beberapa netizen terkejut nama Erick Thohir yang mengisi bangku Menpora.

    “Erick Thohir cocok jadi Menpora. Jadi bisa tetap bagi-bagi jabatan ke relawannya sebagai pelatih klub-klub bola, atau ketua asosiasi olahraga. Sibuk pembukaan lapangan padel,” ungkap Sutradara Fajar Nugros.

    “Wow Erick Thohir fix jadi Menpora guys, bukan dokter Tirta yaaa,” kata @bel***.

    “Erick Thohir mundur dari PSSI? Auto era kegelapan Timnas,” ungkap @Sum***.

    “Erick Thohir sudah dilantik menjadi Menpora, maka ET wajib mundur sebagai Ketua Umum PSSI. Menpora itu orang tua bagi semua cabang olahraga, tidak pantas Menpora merangkap jabatan sebagai pengurus cabor,” kata @tri***.

    Sebagai informasi, reshuffle kabinet yang diumumkan hari ini merupakan jilid kedua. Sebelumnya Prabowo Subianto sudah mengganti beberapa menterinya, termasuk jabatan Menkeu yang dijabat Sri Mulyani diganti Purbaya Yudhi Sadewa

  • Isu reshuffle kabinet, kader PKB Farida Farichah tiba di Istana

    Isu reshuffle kabinet, kader PKB Farida Farichah tiba di Istana

    Jakarta (ANTARA) – Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Farida Farichah tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, sekitar pukul 14.00 WIB di tengah isu perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih.

    Farida yang tiba dengan mengenakan kebaya formal berwarna biru muda membenarkan dirinya dipanggil Presiden Prabowo Subianto untuk menghadap pada hari ini.

    “Terima kasih sahabat-sahabat wartawan, pagi tadi saya dipanggil sama Bapak Presiden, hari ini saya menghadap, kita lihat dulu di dalam bagaimana,” kata Farida kepada wartawan.

    Saat ditanya mengenai undangan pelantikan, Farida mengatakan belum mengetahui secara pasti. “Belum tahu, kita masih menunggu arahan. Setelah dari dalam saya sampaikan,” ujarnya.

    Farida santer dikabarkan akan dilantik sebagai Wakil Menteri Koperasi menggantikan Ferry Juliantono yang sebelumnya telah dilantik sebagai Menteri Koperasi.

    Farida Farichah saat ini menjabat Sekretaris Bidang Kerja Sama Luar Negeri DPP PKB. Dia juga pernah maju sebagai calon legislatif DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah III, namun belum berhasil lolos ke Senayan.

    Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melantik sejumlah pejabat baru hasil perombakan (reshuffle) jilid ke-3 Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Rabu siang.

    Presiden Prabowo terakhir kali merombak kabinetnya pada 8 September 2025. Beberapa pejabat baru yang merupakan hasil perombakan jilid ke-2 Kabinet Merah Putih, yaitu Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, Mukhtarudin sebagai Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)/Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dan Ferry Joko Juliantono sebagai Menteri Koperasi.

    Kemudian, ada pula Mochamad Irfan Yusuf Hasyim sebagai Menteri Haji dan Umrah berikut Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah. Menteri Haji dan Umrah merupakan struktur baru dalam Kabinet Merah Putih, yang merupakan hasil transformasi dari Badan Penyelenggara Haji.

    Pewarta: Fathur Rochman/Genta Tenri Mawangi
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Di tengah isu reshuffle, Ahmad Dofiri beserta istri tiba di Istana

    Di tengah isu reshuffle, Ahmad Dofiri beserta istri tiba di Istana

    Jakarta (ANTARA) – Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Ahmad Dofiri beserta istrinya tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu siang, di tengah beredarnya isu perombakan atau reshuffle jilid ke-3 Kabinet Merah Putih.

    Dofiri, yang mengenakan seragam dinas upacara Polri, tiba di Istana sekitar pukul 12.30 WIB, bersama istrinya yang mengenakan kebaya berwarna krem dan kain batik cokelat tua.

    Dofiri berjalan masuk menuju Istana Negara di tengah hujan deras yang mengguyur area Jakarta Pusat pada Rabu siang.

    Di tengah momen berjalan, Dofiri sempat membalas sapaan sejumlah jurnalis yang menunggu di area pilar. Saat ditanya apakah dia datang ke Istana dalam rangka acara pelantikan, Dofiri memilih tidak menjawab dan hanya melemparkan senyum.

    Informasi yang beredar di kalangan wartawan Istana, Ahmad Dofiri dikabarkan akan dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Staf Khusus Presiden RI.

    Pelantikan Dofiri juga dikabarkan bersamaan dengan pelantikan menteri dan wakil menteri lainnya, di antaranya Letnan Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan definitif, Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, dan Angga Raka Prabowo sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO).

    Namun, pihak Istana maupun mereka-mereka yang dikabarkan dilantik itu belum dapat memberikan keterangan ataupun konfirmasi mengenai rumor yang beredar.

    Informasi lainnya yang juga beredar di kalangan wartawan Istana, tetapi belum terkonfirmasi, upacara pelantikan dijadwalkan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada pukul 14.00 WIB. Sebelumnya, jajaran pejabat yang akan dilantik itu akan mengikuti sesi geladi bersih pada pukul 13.00 WIB.

    Presiden Prabowo terakhir kali merombak kabinetnya pada 8 September 2025. Beberapa pejabat baru yang merupakan hasil perombakan jilid ke-2 Kabinet Merah Putih, yaitu Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, Mukhtarudin sebagai Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)/Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dan Ferry Joko Juliantono sebagai Menteri Koperasi.

    Kemudian, ada pula Mochamad Irfan Yusuf Hasyim sebagai Menteri Haji dan Umrah berikut Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah. Menteri Haji dan Umrah merupakan struktur baru dalam Kabinet Merah Putih, yang merupakan hasil transformasi dari Badan Penyelenggara Haji.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dikritik Ekonom Didik Rachbini, Purbaya: Beliau Salah Tafsir Undang-Undang

    Dikritik Ekonom Didik Rachbini, Purbaya: Beliau Salah Tafsir Undang-Undang

    JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi kritik yang disampaikan oleh Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Didik J. Rachbini terkait kebijakan pemindahan penempatan dana sebesar Rp200 triliun ke himpunan bank milik negara (Himbara).

    Menurutnya kritik tersebut tidak tepat karena kebijakan yang diambil tidak melanggar aturan yang berlaku dan dirinya telah mendapat masukan langsung dari pakar perundangan-undangan Lambock V. Nahattands, yang menilai bahwa penilaian Didik atas kebijakan tersebut kurang tepat.

    “Pak Didik salah undang-undangnya. Saya tadi ditelepon Pak Lambok, ahli undang-undang kan. Dia bilang sama saya, Pak Didik salah dan hal ini pernah dilakukan sebelumnya,” ujarnya kepada awak media, Selasa, 16 September.

    Ia menjelaskan bahwa penempatan anggaran di himbara bukan melakukan perubahan anggaran, melainkan hanya pemindahan alokasi dana dan hal semacam ini pernah dilakukan sebelumnya.

    “Enggak ada yang salah, saya sudah konsultasi juga dengan Pak Lambok dan ahli-ahli hukum di Kemenkeu,” jelasnya.

    Purbaya menambahkan bahwa mekanisme serupa juga telah dijalankan pada tahun 2008 (September) dan tahun 2021 (Mei), tanpa menimbulkan persoalan hukum.

    “Jadi Pak Didik harus belajar lagi kelihatannya,” ujarnya.

    Ia menjelaskan bahwa dana tersebut hanya dipindahkan dari Bank Indonesia ke bank umum, tanpa mengubah status atau kepemilikan dana.

    “Pokoknya uang saya di bank saya geser, dari BI geser. Jadi bukan dipinjemin, saya taruh saja, saya pindahin uangnya. Seperti Anda punya uang di bank A dan bank B, Anda pindahin uangnya dari bank B ke bank A. Uang Anda tetap kan, bentuknya sama ya, tabungan, apa. Jadi nggak masalah, cuma pindah saja,” jelasnya.

    Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa perbedaan utama terletak pada karakteristik tempat penyimpanan.

    Purbaya menyampaikan bahwa dana yang ditempatkan di bank sentral tidak dapat diakses oleh sektor perbankan dan perekonomian secara langsung, namun sebaliknya, jika ditempatkan di bank umum, dana tersebut bisa beredar dan memberikan stimulus ke perekonomian.

    “Jadi banyak yang salah mengerti. Seolah-olah saya memakai SAL (Saldo Anggaran Lebih) untuk membangun atau uangnya saya ambil untuk pembangunan tertentu. Tidak. Saya hanya memaksa perbankan berpikir secara profesional,” tegasnya.

    Menurutnya tujuannya agar dana ini bisa mendorong mekanisme pasar berjalan lebih optimal, lantaran selama ini, perbankan cenderung pasif dengan menempatkan dana di instrumen yang aman seperti obligasi atau di bank sentral.

    “Jadi sekarang mereka mesti berpikir sesuai dengan fungsi mereka. Fungsi untuk apa perbankan dibuat,” ucapnya.

    Sebelumnya, Ekonom senior INDEF Didik J. Rachbini mengkritik kebijakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang memindahkan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke lima bank BUMN anggota Himbara.

    Ia menilai langkah tersebut melanggar setidaknya tiga peraturan yaitu UUD 1945 Pasal 23, UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan UU APBN setiap tahun.

    Didik menegaskan bahwa anggaran negara tidak bisa dialihkan secara sepihak tanpa melalui proses legislasi yang sah.

    Ia pun meminta Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan kebijakan tersebut karena dianggap bertentangan dengan prinsip tata kelola anggaran yang diatur undang-undang.

    Menurutnya dana negara hanya boleh ditempatkan di bank umum untuk kepentingan operasional APBN, bukan untuk program yang tidak tercantum dalam APBN.

    Ia juga menyebut bahwa pemindahan dana ini berisiko melanggar UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan negara, yakni pada pasal 22, ayat 4, 8 dan 9.

  • Tak Usah Was-was, RI Bakal Banjir Lowongan Kerja di Akhir 2025

    Tak Usah Was-was, RI Bakal Banjir Lowongan Kerja di Akhir 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia-Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan paket ekonomi yang berisi lima program untuk menyerap banyak tenaga kerja.

    Melalui lima program yang diarahkan untuk jangka waktu hingga dua tahun itu, Prabowo setidaknya menargetkan bisa membuka sekitar 3,55 juta lapangan kerja bagi masyarakat.

    Lima paket program penyerapan tenaga kerja itu telah diputuskan dalam rapat terbatas antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Istana Negara, Jakarta, awal pekan ini.

    Program penyerapan tenaga kerja pertama ialah melalui Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih yang sebanyak sudah berbadan hukum per 14 September sebanyak 81.487 koperasi.

    Keberadaan 80 ribu lebih Kopdes Merah Putih itu pemerintah targetkan akan menyerap setidaknya 681.000 orang dan sampai Desember bisa menyerap total pekerja sebanyak 1.385.279 orang. Program itu dijalankan di bawah koordinasi Kemenko Pangan.

    Kedua, penyerapan tenaga kerja melalui program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP). Tahun ini, target 100 desa diharapkan bisa menyerap 8.645 tenaga kerja sedangkan dalam jangka panjang akan mencapai 4.000 titik dengan penyerapan 200.000 tenaga kerja.

    Ketiga, ialah melalui program revitalisasi tambak pantura, dengan luas 20.000 hektare. Melalui program revitalisasi itu Prabowo menargetkan bisa menyerap 168.000 tenaga kerja.

    Keempat, ialah program modernisasi kapal nelayan yang jumlahnya mencapai 1.000 unit. Dengan program ini Prabowo menargetkan 200.000 lapangan kerja baru tercipta.

    Modernisasi ini dilakukan untuk jenis kapal 30 GT sebanyak 1.000 unit KMNP. 150 HT untuk 200 unit, 200 GT sebanyak 200 unit, 300 GT 170 unit, 600 GT 10 unit, dan 2.000 GT untuk 2 unit bagi pelaku usaha eksisting BUMN/Jaladri.

    Program kedua, ketiga dan keempat ini akan dijalankan di bawah koordinasi Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP.

    Terakhir, atau yang kelima ialah melalui program perkebunan rakyat. Dengan program penanaman kembali seluas 870.000 hekatre oleh Kementerian Pertanian ini Prabowo menargetkan bisa membuka 1.600.000 lapangan kerja dalam 2 tahun.

    Penanaman kembali untuk program perkebunan rakyat ini dikhususkan untuk komoditas tebu, kakao, kelapa, kopi, mete, dan pala.

    (arj/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • OJK Bakal Monitor Ketat Bank Penerima Dana Rp200 T & Lapor ke Menkeu

    OJK Bakal Monitor Ketat Bank Penerima Dana Rp200 T & Lapor ke Menkeu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar akan memantau setiap waktu progres penyaluran kredit perbankan yang menerima dana penempatan pemerintah Rp200 triliun.

    “Kami akan memantau bagaimana tindak lanjut dari bank-bank tadi itu, progresnya seperti apa, dari waktu ke waktu kami akan pantau, dan kemudian pada gilirannya kami akan lapor ke menkeu hasil hasil untuk Melihat betul apakah policy ini memang efektif dan berjalan sesuai dengan rencana,” kata Mahendra dikutip Rabu (17/9/2025).

    Menurut Mahendra, efek kebijakan ini sangat besar. Pertama ialah likuiditas di perbankan kini sudah sangat melimpah, tercermin dari kenaikan rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga atau AL/DPK yang balik ke posisi normalnya, di atas 20%.

    “Dengan adanya masukan dana Rp 200 triliun ini sekarang sudah berada di atas 20%, dan memang 20% itu threshold yang baik untuk mengukur likuiditas suatu bank,” ucap Mahendra.

    Efek kedua, ialah makin besarnya ruang perbankan untuk semakin gencar menyalurkan kredit atau pinjaman ke masyarakat. Terlihat dari menurunya rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio yang kembali ke bawah level 90%.

    “Sehingga memberikan ruang lebih besar bagi bank-bank itu untuk memberikan pinjaman, kredit, kepada debitur yang menyampaikan untuk proposalnya dan juga proyeknya,” tutur Mahendra.

    Dengan kondisi itu, ia memastikan akan menyerahkan sepenuhnya kepada perbankan untuk mulai menyalurkan kredit atau pinjaman ke sektor-sektor produktif. Namun, ia menyarankan kepada Purbaya supaya proyek prioritas pemerintah juga digariskan secara rinci supaya bank bisa cepat masuk.

    “Nah terkait dengan itu juga kami tadi mohon arahan kepada Pak Menteri Keuangan sektor-sektor prioritas yang kiranya diharapkan oleh pemerintah menjadi juga salah satu kemungkinan dari saluran pembiayaan maupun kredit itu yang nanti akan terus kita lakukan koordinasi dan kerjasama,” ujar Mahendra.

    (arj/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Semakin ke Depan, Indonesia Semakin Terang

    Semakin ke Depan, Indonesia Semakin Terang

    JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan masyarakat Indonesia agar tidak takut dengan “Indonesia gelap” lantaran ia percaya bahwa Indonesia akan semakin terang.

    Hal tersebut disampaikan Menkeu Purbaya kepada wartawan di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin 16 September usai melakukan rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Prabowo Subianto.

    Menteri Purbaya menekankan sudah melakukan strategi keuangan agar Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kuat di kemudian hari.

    Salah satu strateginya adalah dengan menggelontorkan uang sebesar Rp 200 triliun kepada bank Himbara. Hal tersebut dilakukan untuk membuat perbankan aktif dalam menyalurkan pendanaan bagi kebutuhan masyarakat.

    Menteri Keuangan Purbaya juga meyakini, bahwa adanya kredit macet dari gelontoran dana jumbo tersebut tidak terjadi.

  • Purbaya Ultimatum Tarik Anggaran Kementerian yang Belum Terserap sampai Akhir Oktober

    Purbaya Ultimatum Tarik Anggaran Kementerian yang Belum Terserap sampai Akhir Oktober

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut akan segera memantau langsung penyerapan anggaran kementerian yang lambat jelang akhir 2025. Dia membuka peluang untuk menarik kembali anggaran itu apabila tidak dibelanjakan sampai akhir Oktober 2025. 

    Purbaya menyebut telah menyampaikan ke Presiden Prabowo Subianto mengenai rencana tersebut. Dia menyebut akan membantu kementerian-kementerian besar yang belum optimal membelanjakan anggarannya. 

    “Kita akan coba lihat, kita akan bantu. Saya akan kasih waktu sampai akhir bulan Oktober. Kalau mereka berpikir kita enggak bisa belanja sampai akhir tahun, kita ambil uangnya,” terangnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/9/2025). 

    Purbaya menyebut tidak ingin ada uang yang menganggur. Oleh sebab itu, anggaran yang tidak dibelanjakan secara optimal oleh kementerian/lembaga bisa disebarkan ke program-program lain yang bisa langsung diterima masyarakat. 

    Hal ini sebenarnya sudah diungkap oleh Purbaya beberapa kali. Pemantauan terhadap penyerapan anggaran pemerintah yang masih belum optimal menjadi salah satu agendanya dalam waktu dekat. Beberapa hari lalu, dia menyebut ada beberapa kementerian baru yang dinilainya masih belum bisa mengakselerasi belanja.

    Oleh sebab itu, Purbaya menyebut dalam jangka pendek akan membentuk tim di kementeriannya untuk memonitor langsung penyerapan anggaran kementerian/lembaga. Bahkan, beberapa orang disebut akan diperbantukan ke kementerian/lembaga yang ditemukan lambat menyerap anggaran.

    Saat menghadiri rapat perdana di DPR, Rabu (10/9/2025), Purbaya menyebut penyerapan anggaran yang diakuinya masih lambat adalah Badan Gizi Nasional (BGN) yang merupakan pelaksana program Makan Bergizi Gratis. Dia lalu tidak menutup kemungkinan bakal langsung mendatangi kementerian/lembaga tersebut.

    “Nanti secara reguler, kementerian yang lambat saya akan datangin dan meeting sama mereka dan jumpa pers di depan teman-teman semua kenapa lambat. Supaya semuanya bergerak lebih cepat,” terangnya saat menghadiri rapat lanjutan di Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis (11/9/2025).

    Kemudian, Jumat (12/9/2025), Purbaya menyebut akan membentuk tim dengan Menko Perekonomian dan Menteri Investasi untuk memastikan penyerapan anggaran program-program prioritas.

    Selain memantau penyerapan anggaran kementerian/lembaga, gebrakan Purbaya yakni menebark likuiditas Rp200 triliun ke himbara hingga berencana menaikkan anggaran TKD pada RAPBN 2026.