Tag: Meutya Hafid

  • Roblox Pasang Kamera untuk Deteksi Usia Pengguna Sesuai Aturan Komdigi

    Roblox Pasang Kamera untuk Deteksi Usia Pengguna Sesuai Aturan Komdigi

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkap platform gim Roblox kini sudah dilengkapi fitur kamera yang bisa mendeteksi usia penggunanya. Kebijakan ini dilakukan sebagai komitmen mereka untuk mewujudkan ruang digital yang aman untuk anak, sesuai dengan aturan PP TUNAS tentang tata kelola penyelenggaraan sistem elektronik dalam perlindungan anak.

    Menteri Komdigi, Meutya Hafid, berharap platform-platform lain bisa segera menerapkan kebijakan serupa.

    “Komitmen yang baru saya lihat tertulis dari Roblox dan nanti akan disusul oleh yang lain-lain ini. Mudah-mudahan kemudian bisa betul-betul. Jadi artinya bukan hanya basa-basi saja mengikuti aturan tapi betul-betul bisa mematuhi aturan yang baru kita keluarkan,” ujar Meutya

    Klik di sini untuk menonton video-video lainnya!

  • Mengamankan 60% Pengguna Internet Muda Indonesia

    Mengamankan 60% Pengguna Internet Muda Indonesia

    Jakarta

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa tantangan terbesar ekosistem digital Indonesia bukan lagi semata soal pembangunan infrastruktur teknologi, melainkan keselamatan manusia yang menggunakannya.

    Dengan lebih dari 220 juta pengguna internet, Meutya menyoroti bahwa sekitar 60% di antaranya adalah anak muda, menjadikan kelompok ini sebagai pihak paling rentan terhadap risiko di dunia digital.

    “Kalau kita menjaga 60% ini dengan baik, maka Insya Allah keseluruhan ekosistem digitalnya akan baik,” ujar Meutya saat acara penandatanganan kerja sama literasi digital bersama 35 organisasi dan asosiasi masyarakat, di Jakarta, Jumat (21/11/2025).

    Komdigi mencatat telah menurunkan lebih dari 3 juta konten negatif dalam setahun terakhir, termasuk konten pornografi, eksploitasi seksual, kekerasan, penipuan, hoaks, hingga judi online. Namun Meutya mengakui bahwa ritme produksi konten negatif jauh lebih cepat daripada kapasitas penindakan pemerintah.

    “Pendekatan teknologi penting, tetapi tidak akan cukup. Fondasi utama melawan konten negatif adalah edukasi digital yang dilakukan secara masif,” tegasnya.

    Komdigi menilai bahwa upaya menjaga keselamatan ruang digital harus dimulai dari pemahaman dan literasi pengguna, terutama generasi muda yang menggunakan internet sejak usia dini dan kerap tanpa pendampingan.

    Banyak Manfaat, Banyak Jebakan

    Meutya menggambarkan dunia digital sebagai ruang yang penuh peluang sekaligus jebakan.

    “Anak-anak kita itu bukan berjalan, mereka berlari di ruang yang indah tapi penuh ranjau,” ujarnya.

    Menkomdigi Meutya Hafid Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Tanpa pendampingan orang tua atau orang dewasa, anak-anak dapat terpapar risiko seperti eksploitasi seksual online, kekerasan digital, perundungan, grooming, hingga manipulasi dan penipuan.

    Meutya menekankan bahwa banyak kasus kejahatan digital berawal dari aplikasi atau game yang tampak “tidak berbahaya”. Tanpa pengawasan, anak bisa berpindah dari konten positif ke zona berbahaya hanya dengan satu sentuhan jari.

    Menkomdigi menilai bahwa Indonesia sedang berpacu dengan waktu. Anak muda menghabiskan waktu berjam-jam per hari di media sosial, sementara orang tua sering kali tidak memiliki kapasitas pendampingan digital yang memadai.

    Jika dibiarkan, Indonesia berisiko menghadapi hilangnya kepercayaan publik terhadap platform digital dan meningkatnya kasus penipuan dan kekerasan daring. Selain itu merosotnya minat generasi muda pada organisasi dan komunitas yang membutuhkan proses panjang, serta kerentanan mental akibat paparan konten tidak layak usia.

    “Kalau kita membiarkan anak-anak terkoneksi tanpa pendampingan, itu sama saja membiarkan mereka berlari sendiri,” kata Meutya.

    Lebih lanjut ditekankan bahwa perlindungan anak di ruang digital adalah investasi jangka panjang.

    “Siapa yang akan melindungi mereka kalau bukan kita mulai dari sekarang? Generasi ini berlari cepat menuju masa depan, tapi tugas kita memastikan mereka tidak tersandung ranjau di jalannya,” ujarnya.

    (afr/rns)

  • Komdigi Umumkan Pemenang Anugerah Jurnalistik Komdigi 2025, Ini Daftarnya

    Komdigi Umumkan Pemenang Anugerah Jurnalistik Komdigi 2025, Ini Daftarnya

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menyelenggarakan Ajang Anugerah Jurnalistik Komdigi (AJK) 2025. Ajang ini menghimpun 328 karya dari 209 jurnalis yang mengangkat isu pelindungan anak di ruang digital.

    Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid menyebut kontribusi jurnalis penting dalam mempercepat pemahaman publik tentang PP TUNAS.

    “PP TUNAS ini adalah isu yang dekat dengan publik dan penting bagi anak-anak kita, namun agak sulit dijelaskan secara mudah dalam beberapa kalimat. Jadi memang perlu narasi yang langsung menggambarkan realita di masyarakat,” jelas Meutya dalam keterangan tertulis, Kamis (20/11/2025).

    Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik Dalam Pelindungan Anak atau PP TUNAS mengatur tata kelola platform digital dalam melindungi anak dari konten berbahaya, risiko komersial, dan pemanfaatan data pribadi.

    Meutya menjelaskan upaya sosialisasi PP TUNAS perlu kerja sama berbagai pihak, termasuk media, untuk terjun ke masyarakat dan mendengarkan secara langsung dampak negatif ruang digital pada anak serta cara untuk mengatasinya.

    “Saya ingin berterima kasih kepada para wartawan yang telah menuliskan berita tentang peristiwa-peristiwa yang tidak terjangkau oleh Kemkomdigi,” ungkapnya.

    “Ini adalah sebuah kebahagiaan bagi kami di Kemkomdigi bahwa antusiasmenya cukup tinggi. (Sosialisasi PP TUNAS) perlu dilakukan terus-menerus, karena kita tidak hanya sedang melindungi anak-anak, kita sedang memotong akses dari industri yang masuk kepada 80 juta anak-anak Indonesia,” ungkapnya.

    Meutya juga menegaskan pemerintah akan terus menerima dan mempertimbangkan seluruh masukan dan kritik publik terkait penerapan PP TUNAS.

    Berikut daftar pemenang Anugerah Jurnalistik Komdigi 2025:

    LIPUTAN MEDIA ONLINE
    Pemenang I : Imam Dzulkifli – ritmee.co.id
    Pemenang II : Laras Olivia – riauonline.co.id
    Pemenang III : Irawan Sapto Adhi – kompas.com

    LIPUTAN MEDIA CETAK
    Pemenang I : Ghinan Salman – Harian Disway
    Pemenang II : Agustinus Djata – Palangka Post
    Pemenang III : Anisa Rahmadani – Tribun Medan

    LIPUTAN TV
    Pemenang I: Afwan Purwanto Muin – Kompas TV
    Pemenang II: Satriyo Adi Wicaksono – CNN Indonesia TV
    Pemenang III: Cahyaning Tyas Agpri – DAAI TV

    LIPUTAN RADIO
    Pemenang I : Muhammad Jumahuddin Noor – RRI Banjarmasin
    Pemenang II: Saortua Marbun – Radio Sonora Jakarta
    Pemenang III: Anik Mukholatin Hasanah – RRI Surabaya

    FOTO JURNALISTIK
    Pemenang I : Aditya Pradana Putra – LKBN Antara
    Pemenang II : Priyombodo – Kompas.id
    Pemenang III : Muhammad Zulfikar – LKBN Antara Sumatera Barat

    SPECIAL AWARDING
    Kiki Safitri – Kompas.com

    (prf/ega)

  • Menkomdigi ungkap Roblox pasang fitur kamera untuk deteksi usia anak

    Menkomdigi ungkap Roblox pasang fitur kamera untuk deteksi usia anak

    ANTARA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, Kamis (20/11), menyebut penyedia aplikasi Roblox telah memasang fitur kamera untuk para pengguna yang dapat mendeteksi usia anak. Menurutnya, hal tersebut sebagai upaya untuk menciptakan ruang digital yang ramah bagi anak. (Cahya Sari/Denno Ramdha Asmara/Roy Rosa Bachtiar)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komdigi Minta Meta-TikTok Cs Terapkan Fitur Ramah Anak, PP Tunas Berlaku Full 2026

    Komdigi Minta Meta-TikTok Cs Terapkan Fitur Ramah Anak, PP Tunas Berlaku Full 2026

    Bisnis.com, JAKARTA— Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meminta kepada platform digital untuk segera menerapkan teknologi yang mendukung terciptanya ruang digital yang aman. 

    Dia mengatakan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Perlindungan Anak di Ruang Digital (PP TUNAS) rencananya akan berlaku penuh pada tahun depan. 

    Dia mengatakan saat ini regulasi sudah diterbitkan, namun pelaksanaannya masih menunggu kesiapan teknologi dari para platform digital.

    “Kami menunggu para platform untuk menyiapkan teknologinya. Mudah-mudahan di tahun depan ini sudah bisa betul-betul diterapkan,” kata Meutya usai acara Anugerah Jurnalistik Komdigi pada Rabu (19/11/2025). 

    PP TUNAS mengatur kewajiban Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) menyediakan teknologi dan fitur aman bagi anak, termasuk verifikasi usia, kontrol orang tua, serta edukasi keamanan digital.

    Meutya mengatakan regulasi ini diterbitkan pada Maret 2025 dan lahir dari kesadaran bahwa paparan media sosial, termasuk gim dengan fitur komunikasi, dapat berdampak buruk bagi anak.

    Karena itu, pemerintah menilai penundaan akses anak usia 13–18 tahun masuk platform digital perlu diterapkan. Meutya menambahkan ancaman di ruang digital bersifat sama dengan dunia fisik, mulai terorisme hingga perjudian dan narkoba.

    “Karena itu sekali lagi kenapa pemerintah merasa perlu mengatur atau menunda akses anak masuk ke dalam platform-platform digital,” katanya. 

    Meski demikian, dia mengakui implementasi PP TUNAS memiliki tantangan, antara lain tingginya tingkat adiksi digital dan resistensi dari platform besar yang harus mengubah cara mereka memfasilitasi akses pengguna anak. Namun, dia meyakini perusahaan teknologi akan mematuhi regulasi Indonesia.

    “Tapi kami selalu meyakini Insya Allah mereka semua mau dan akan mematuhi aturan di Indonesia. Jadi mohon dukungan untuk semuanya,” ungkapnya. 

    Sebelumnya, Pemerintah menegaskan PP TUNAS dirancang sebagai model tata kelola perlindungan anak di ruang digital yang dapat menjadi acuan global.

    Dalam aturan tersebut, seluruh PSE diwajibkan mengambil langkah aktif melindungi anak, mulai dari menyaring konten berbahaya, menyediakan fitur pelaporan yang mudah diakses pengguna, hingga menjamin proses penanganan laporan secara cepat dan transparan. Selain itu, platform digital juga harus menerapkan verifikasi usia serta pembatasan akses agar anak tidak terpapar konten negatif.

    Pemerintah juga dapat menjatuhkan sanksi administratif hingga pemblokiran bagi platform yang tidak patuh. Menurut data terbaru, 48% pengguna internet di Indonesia adalah anak-anak dan remaja di bawah usia 18 tahun yang menguatkan urgensi implementasi PP TUNAS secara penuh.

  • Komdigi Berharap PP TUNAS Dapat Diimplementasikan 100% Tahun Depan

    Komdigi Berharap PP TUNAS Dapat Diimplementasikan 100% Tahun Depan

    Bisnis.com, JAKARTA— Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid berharap implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Perlindungan Anak di Ruang Digital (PP TUNAS) dapat berlaku penuh pada tahun depan. 

    Dia mengatakan saat ini regulasi sudah diterbitkan, namun pelaksanaannya masih menunggu kesiapan teknologi dari para platform digital.

    “Kami menunggu para platform untuk menyiapkan teknologinya. Mudah-mudahan di tahun depan ini sudah bisa betul-betul diterapkan,” kata Meutya usai acara Anugerah Jurnalistik Komdigi pada Rabu (19/11/2025). 

    PP TUNAS mengatur kewajiban Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) menyediakan teknologi dan fitur aman bagi anak, termasuk verifikasi usia, kontrol orang tua, serta edukasi keamanan digital.

    Meutya mengatakan regulasi ini diterbitkan pada Maret 2025 dan lahir dari kesadaran bahwa paparan media sosial, termasuk gim dengan fitur komunikasi, dapat berdampak buruk bagi anak.

    Karena itu, pemerintah menilai penundaan akses anak usia 13–18 tahun masuk platform digital perlu diterapkan. Meutya menambahkan ancaman di ruang digital bersifat sama dengan dunia fisik, mulai terorisme hingga perjudian dan narkoba.

    “Karena itu sekali lagi kenapa pemerintah merasa perlu mengatur atau menunda akses anak masuk ke dalam platform-platform digital,” katanya. 

    Meski demikian, dia mengakui implementasi PP TUNAS memiliki tantangan, antara lain tingginya tingkat adiksi digital dan resistensi dari platform besar yang harus mengubah cara mereka memfasilitasi akses pengguna anak. Namun, dia meyakini perusahaan teknologi akan mematuhi regulasi Indonesia.

    “Tapi kami selalu meyakini Insya Allah mereka semua mau dan akan mematuhi aturan di Indonesia. Jadi mohon dukungan untuk semuanya,” ungkapnya. 

    Sebelumnya, Pemerintah menegaskan PP TUNAS dirancang sebagai model tata kelola perlindungan anak di ruang digital yang dapat menjadi acuan global.

    Dalam aturan tersebut, seluruh PSE diwajibkan mengambil langkah aktif melindungi anak, mulai dari menyaring konten berbahaya, menyediakan fitur pelaporan yang mudah diakses pengguna, hingga menjamin proses penanganan laporan secara cepat dan transparan. Selain itu, platform digital juga harus menerapkan verifikasi usia serta pembatasan akses agar anak tidak terpapar konten negatif.

    Pemerintah juga dapat menjatuhkan sanksi administratif hingga pemblokiran bagi platform yang tidak patuh. Menurut data terbaru, 48% pengguna internet di Indonesia adalah anak-anak dan remaja di bawah usia 18 tahun yang menguatkan urgensi implementasi PP TUNAS secara penuh.

  • Australia Larang Anak Main Medsos, Begini Aturan Terbaru di RI

    Australia Larang Anak Main Medsos, Begini Aturan Terbaru di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia sudah memiliki aturan soal batasan usia anak dalam bermain media sosial dalam Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Layanan Digital Anak (PP Tunas).

    Aturan PP Tunas sudah dirilis sejak Maret lalu, dan pemerintah berharap ekosistem digital yang aman bagi anak dapat terlaksana penuh pada 2026, seiring implementasi teknis dari platform global dan lokal.

    “Jadi kalau sekarang aturannya sudah dikeluarkan, kita menunggu para platform untuk menyiapkan teknologinya. Mudah-mudahan di tahun depan ini sudah bisa betul-betul diterapkan,” kata Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, saat Anugerah Jurnalistik Komdigi, di Jakarta, Rabu (19/11/2025).

    Ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki kebijakan yang agak berbeda dari sejumlah negara, termasuk Australia, terkait batasan usia anak dalam mengakses media sosial dan layanan digital.

    Meutya mengatakan bahwa Indonesia menerapkan rentang usia 13 hingga 18 tahun dengan kategori risiko yang lebih rinci. Ia mencontohkan Australia yang menerapkan batasan lebih sederhana, yaitu 16 tahun untuk mayoritas akses.

    “Kita membagi dari 13 tahun sampai 18 tahun faktor untuk melakukan risiko. Australia misalnya pukul rata dengan 16 (tahun), tapi atas masukan banyak dari pemerhatian anak yang fokusnya adalah melihat tubuh kembang,” ujarnya.

    Meutya menjelaskan bahwa penetapan rentang usia dalam regulasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan risiko yang berbeda pada setiap kelompok umur.

    Ia menegaskan bahwa pemerintah telah memilah dan menyusun profil risiko tersebut secara detail, termasuk menentukan kategori mana yang dianggap memiliki risiko di bawah usia 13 tahun.

    Australia sendiri menjadi negara pertama yang memberlakukan larangan keras untuk anak di bawah 16 tahun, sama sekali tidak boleh memiliki akun medsos.

    Undang-undangnya disahkan November 2024 dan mulai efektif dengan sanksi setelah masa transisi selama satu tahun.

    Meutya menyampaikan bahwa Indonesia banyak mengambil pembelajaran dari Australia, negara pertama yang menerapkan aturan pembatasan penggunaan media sosial bagi anak-anak.

    Berdasarkan pengalaman dan praktik yang diterapkan Australia, pemerintah kemudian menyusun dan memformulasikan regulasi yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan Indonesia.

    ” Kita juga banyak belajar dari Australia sebagai negara pertama yang memiliki aturan pembatasan sosial media kepada anak-anak, kemudian kita memformulasikan.” pungkasnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    Ada Pembatasan, Meutya Ungkap Media Sosial yang Tak Boleh Buat Anak RI

  • Mendagri Tito Hadiri Peluncuran Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas

    Mendagri Tito Hadiri Peluncuran Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas

    Mendagri Tito Hadiri Peluncuran Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri peluncuran program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025).
    Kehadiran Tito menegaskan komitmen pemerintah dalam mempercepat
    transformasi pendidikan
    melalui pemanfaatan teknologi di seluruh daerah.
    Sebagai kementerian yang bertugas membina dan mengawasi daerah, Kementerian Dalam Negeri (
    Kemendagri
    ) berperan memastikan kebijakan digitalisasi pembelajaran diterapkan secara merata.
    Dalam acara tersebut, Presiden Prabowo meninjau langsung fasilitas belajar para siswa, mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas yang ditunjang teknologi
    papan interaktif digital
    atau
    interactive flat panel
    (IFP), serta berdialog dengan sejumlah guru dan siswa di daerah secara virtual.
    Dalam sambutannya, Presiden Prabowo mengajak semua pihak untuk terus mendorong kemajuan pendidikan melalui digitalisasi teknologi.
    Ia menegaskan bahwa keberadaan teknologi papan interaktif digital merupakan upaya mempercepat transformasi pendidikan nasional.
    “Pendidikan adalah kunci dari suatu kebangkitan bangsa. Hanya melalui pendidikan kita bisa menjadi negara yang berhasil,” ujar Presiden Prabowo dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin.
    Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pada masa silam, para tokoh bangsa memiliki perhatian besar terhadap pendidikan sebagai upaya mewujudkan Kemerdekaan Republik Indonesia. Pendidikan ini meliputi pesantren, sekolah-sekolah, hingga Taman Siswa.
    Presiden Prabowo menekankan, pendidikan merupakan kunci keberhasilan dan menjadi salah satu langkah untuk menguasai sains agar kekayaan negara dapat dikelola dengan baik.
    Ia menyampaikan bahwa transformasi pendidikan di Indonesia menjadi salah satu program yang terus dipacu pemerintah. Berbagai fasilitas pembelajaran juga terus dikembangkan agar mampu bersaing dengan sekolah-sekolah di negara maju.
    “Program ini saya melihat sudah kelihatan tanda-tanda potensi keberhasilan. Kita tidak puas, kita jangan cepat puas,” tegas Presiden Prabowo.
    Sebagai informasi, peluncuran program
    Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas
    diikuti secara daring oleh 1.337 sekolah dari 38 provinsi.
    Agenda ini menjadi salah satu ikhtiar dalam mewujudkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) menuju Indonesia maju dan berdaya saing.
    Peluncuran program tersebut juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, serta para pejabat terkait lainnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.

  • Telkom Raih 2 Penghargaan dari Ajang Anugerah Media Humas Komdigi

    Telkom Raih 2 Penghargaan dari Ajang Anugerah Media Humas Komdigi

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memenangkan dua kategori sekaligus pada ajang Anugerah Media Humas (AMH) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital RI. Pada ajang ini, Telkom meraih penghargaan Terbaik ke-1 Kategori Internal Magazine dan Terbaik ke-1 Media Audio Visual.

    Anugerah Media Humas pada tahun ini mengangkat tema “Kolaborasi Humas, Satu Suara untuk Indonesia Maju”. Tema tersebut menjadi dorongan bagi Telkom untuk senantiasa berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk menghadirkan program kehumasan yang inovatif, sejalan dengan agenda perusahaan, serta visi perusahaan.

    Sejalan dengan tema ini, Telkom juga akan terus berkomitmen untuk menghadirkan berbagai layanan dan inovasi yang tidak hanya meningkatkan citra perusahaan, namun juga dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

    VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan Telkom dalam meraih kedua penghargaan ini.

    “Kami berterima kasih kepada Komdigi RI dan Panitia AMH atas penghargaan yang diberikan kepada kami. Kami merasa terhormat karena berhasil meraih dua kategori pada ajang prestisius ini. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dan semangat bagi Telkom untuk senantiasa memberikan komunikasi dan narasi positif tentang berbagai inovasi dan layanan yang dapat mendorong pertumbuhan digital agar dapat terus memberikan kontribusi dan peluang bagi masyarakat Indonesia yang lebih merata dan memiliki daya saing global,” ungkap dia dikutip dari keterangan tertulis, Senin (17/11/2025).

    “Prestasi yang berhasil diraih oleh Telkom pada ajang ini merupakan bentuk dari konsistensi Telkom dalam menghadirkan komunikasi yang informatif dan inspiratif. Telkom berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi untuk terus menghadirkan berbagai narasi positif yang berkualitas dan memberikan kontribusi langsung pada kemajuan Indonesia,” pungkas dia.

    Sebagai informasi, acara malam puncak AMH 2025 yang dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Rabu (12/11), dihadiri oleh lebih dari 350 perwakilan humas, baik dari pemerintah, berbagai kementerian, lembaga, pemerintah daerah, BUMN/BUMD, serta perguruan tinggi negeri.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prabowo luncurkan program Digitalisasi Pembelajaran 2025

    Prabowo luncurkan program Digitalisasi Pembelajaran 2025

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto meluncurkan Program Digitalisasi Pembelajaran 2025 yang menandai distribusi perangkat smartboard atau interactive flat panel (IFP) ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

    Acara peluncuran digelar di SMPN 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, sebagai wujud percepatan transformasi pendidikan nasional.

    “Yang baru saja kita saksikan, ini adalah program kita sebagai usaha kita untuk mempercepat transformasi pendidikan nasional kita,” ujar Prabowo di hadapan ribuan peserta yang terdiri atas siswa, guru, dan pemangku kepentingan pendidikan.

    Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa peluncuran ini merupakan bagian penting dari upaya pemerintah menghadirkan sistem pendidikan yang lebih maju dan relevan dengan perkembangan zaman.

    Program Digitalisasi Pembelajaran dirancang sebagai langkah strategis untuk menciptakan layanan belajar yang lebih interaktif, menyenangkan, dan merata di seluruh Indonesia.

    Presiden menekankan bahwa transformasi pendidikan bukan semata tentang penyediaan perangkat, tetapi membangun ekosistem belajar baru yang kreatif, inklusif, serta berkeadilan bagi seluruh anak bangsa.

    Melalui integrasi perangkat digital, konten pembelajaran berkualitas, serta pelatihan guru yang masif, program ini diharapkan mampu mempersempit kesenjangan akses pendidikan, terutama bagi wilayah-wilayah yang selama ini menghadapi keterbatasan infrastruktur.

    Program ini mencakup penyediaan perangkat utama seperti Papan Interaktif Digital (IFP), laptop, media penyimpanan konten, serta akses internet satelit dan panel surya untuk satuan pendidikan yang belum memiliki jaringan internet maupun akses listrik yang memadai.

    Hingga saat ini, proses pengiriman perangkat telah mencapai 215.572 unit, dengan 172.550 perangkat sudah tiba di sekolah-sekolah dan 43.022 lainnya masih dalam perjalanan. Pemerintah menargetkan seluruh perangkat tiba di sekolah penerima paling lambat Desember 2025.

    Pemerintah juga menyiapkan konten pembelajaran berkualitas melalui platform Rumah Pendidikan, lengkap dengan bimbingan teknis untuk optimalisasi penggunaan IFP di ruang kelas.

    Agenda peluncuran program tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Presiden Prabowo didampingi Mendikdasmen Abdul Mu’ti, Menko PMK Pratikno, serta perwakilan siswa.

    “Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini, hari Senin 17 November tahun 2025. Saya Prabowo Subianto Presiden Republik Indonesia meluncurkan pembelajaran digitalisasi untuk Indonesia cerdas,” katanya.

    Sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih yang hadir di antaranya Menko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, serta Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.