Tag: Meutya Hafid

  • Kondisi Terkini Kediaman Affan Kurniawan jelang Tahlilan Hari Ini

    Kondisi Terkini Kediaman Affan Kurniawan jelang Tahlilan Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Kediaman almarhum Affan Kurniawan (21), mitra pengemudi Gojek yang meninggal dunia saat kericuhan demo DPR pada 28 Agustus 2025 lalu, tampak lengang pada sore menjelang tahlilan hari keempat, Minggu (31/8/2025).

    Pantauan Bisnis pada pukul 17.17 WIB, gang menuju rumah Affan dipenuhi sejumlah karangan bunga duka cita. Ucapan belasungkawa datang dari berbagai pihak, mulai dari Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, publik figur Denny Sumargo, hingga masyarakat umum.

    Ketua Karang Taruna Kelurahan Menteng RW 06, Kiki, menyampaikan tahlilan akan dimulai sekitar pukul 19.00 WIB.

    “Tahlilan dimulai pukul 19.00 WIB,” ujarnya saat ditemui di rumah duka.

    Terkait kehadiran pejabat dalam acara tersebut, Kiki mengaku belum mendapat informasi. Biasanya ada petugas yang datang lebih dahulu jika terdapat rencana kedatangan pejabat, namun hingga pagi tadi belum terlihat tanda-tanda.

    “Kalau itu [soal pejabat yang hadir], saya belum tahu,” katanya.

    Hingga sekitar pukul 17.55 WIB, suasana di rumah Affan masih relatif sepi. Beberapa anggota Karang Taruna tampak berjaga di sekitar kediaman.

    Berdasarkan data resmi GoTo Group, almarhum tercatat masih berstatus mitra aktif dan sedang “on bid” atau menunggu pesanan ketika musibah menimpanya. Aktivitas terakhir Affan tercatat pada pukul 19.40 WIB, saat dia tengah bekerja mengantarkan pesanan pelanggan.

    Namun nahas, pada Kamis (28/8/2025) malam, Affan meninggal setelah dilindas mobil rantis milik polisi di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

  • Menkomdigi Buka Suara, Pelarangan Liputan Aksi Demo DPR Sebagai Hoax

    Menkomdigi Buka Suara, Pelarangan Liputan Aksi Demo DPR Sebagai Hoax

    Jakarta

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid akhirnya buka suara terkait informasi terkait pelarangan TV nasional oleh pemerintah yang beredar luas di masyarakat, khususnya di media sosial.

    Surat yang mengatasnamakan Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Provinsi DKI Jakarta itu melarang lembaga penyiaran untuk memberitakan demo DPR yang bermuatan kekerasan secara berlebihan. KPID juga meminta untuk tidak menayangkan siaran atau liputan yang bernuansa provokatif, eksploitatif dan eskalatif kemarahan masyarakat.

    Berdasarkan lampirannya, surat tersebut dialamatkan kepada seluruh TV nasional dan radio. Hal itu sontak ramai diperbincangkan warganet.

    Melalui stories Instagram miliknya, Meutya meluruskan dan menegaskan bahwa informasi tersebut sebagai hoax alias berita palsu.

    “Tidak benar pemerintah melarang meliput demonstrasi. Faktanya seluruh layar TV nasional hari ini menyiarkan panjang liputan terkait aksi demonstrasi di berbagai titik. Pun dengan radio,” tulis Meutya dilihat detikINET, Sabtu (30/8/2025).

    Lebih lanjut, Menkomdigi menjelaskan, KPI daerah, lembaga independen non pemerintah, tingkat provinsi DKI Jakarta telah menyampaikan surat tersebut tidak benar.

    Dikutip detiknews, Ketua KPID Jakarta Puji Hartoyo pun membantah surat tersebut. Dia menegaskan surat edaran itu tidak benar.

    “Tidak benar (surat edaran),” kata Ketua KPID Puji Hartoyo saat dikonfirmasi, Jumat (29/8/2025).

    Puji mengatakan pihaknya tidak pernah mengirimkan surat edaran tersebut kepada media. Dia memastikan pihaknya juga telah mengecek ke media-media mengenai surat itu.

    “Kami tidak pernah buat edaran itu ke televisi-televisi dan radio,” ujarnya.

    “Kami KPID tidak pernah mengirim surat edaran tersebut. Sudah kami cek juga ke televisi-televisi dan radio. Mereka tidak terima surat ini,” imbuh dia.

    (agt/afr)

  • Video Rencana Komdigi Evaluasi Platform Medsos yang Tak Punya Kantor di RI

    Video Rencana Komdigi Evaluasi Platform Medsos yang Tak Punya Kantor di RI

    Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid menjelaskan tentang pentingnya platform media sosial memiliki kantor dan representatif di Indonesia. Menurut Meutya, platform medsos yang beroperasi di Indonesia juga harus mematuhi hukum-hukum yang berlaku.

    Menkomdigi Meutya Hafid mencontohkan pemberantasan konten-konten DFK (Disinformasi, Fitnah, dan Kebencian), judi online, hingga pornografi anak itu bergantung pada platform tersebut. Sehingga, apabila platform medsos memiliki kantor dan representatif di Indonesia, akan memudahkan dalam koordinasinya. Simak pernyataan lengkapnya berikut ini…

    Tonton berita video lainnya di sini, ya!

  • Kesiapan Talenta Digital Jadi Penentu Indonesia Emas 2045

    Kesiapan Talenta Digital Jadi Penentu Indonesia Emas 2045

    Jakarta

    Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yang puncaknya adalah pada tahun 2030, di mana itu menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Namun, kesiapan talenta digital, khususnya di bidang kecerdasan buatan (AI), menjadi salah satu faktor kunci agar potensi ini benar-benar bisa dimanfaatkan.

    Sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki proyeksi nilai ekonomi digital sebesar 130 miliar USD pada 2025.

    AWS Indonesia pun berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan talenta digital Indonesia melalui pelatihan cloud computing dan program sertifikasi. Inisiatif ini bertujuan menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di era ekonomi digital global.

    Country Manager AWS Indonesia, Anthony Amni, menilai bahwa minat generasi muda Indonesia untuk mempelajari keterampilan digital sangat tinggi. Salah satunya terlihat dari program Back-End Academy yang dijalankan AWS bersama Dicoding.

    “Animonya luar biasa, yang daftar banyak sekali sampai kami kewalahan. Tapi apakah itu cukup? Jawabannya tidak. Dari 2017 sampai sekarang, AWS sudah melatih lebih dari 1 juta talenta di Indonesia. But we know to do more,” ungkap Anthony di Detik Leaders Forum.

    Ia menekankan bahwa kebutuhan talenta digital di Indonesia masih jauh dari mencukupi, sehingga dibutuhkan upaya bersama antara pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan.

    Sekretaris Jenderal Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Buatan (Korika), Oscar Riandi, menyebut pengembangan talenta merupakan salah satu pilar utama kemajuan AI.

    “Teknologi sehebat apa pun, ujungnya tetap pada man behind the gun. Bagaimana talenta kita bisa memanfaatkannya untuk menghasilkan output yang positif,” jelas Oscar.

    Korika saat ini tengah mengembangkan kurikulum AI dan mendukung BPSDM Komdigi dalam penyusunan program sertifikasi AI yang berlaku global. Program literasi ini ditujukan bagi masyarakat umum, mulai dari tingkat dasar hingga praktik lanjutan.

    “Kami berharap bisa berkolaborasi lebih jauh dengan AWS dan pihak lain, karena pelatihan AI ini tidak bisa jalan sendiri. Harus kolaboratif,” tambahnya.

    Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda agar benar-benar siap menghadapi transformasi digital.

    “Indonesia pada 2030 diproyeksikan memiliki 64% penduduk usia produktif. Ini adalah window of opportunity yang besar, tetapi tidak otomatis menjadi keuntungan kalau tidak dipersiapkan dengan baik,” ujarnya.

    Menurut Meutya, kesiapan menghadapi digitalisasi merupakan salah satu indikator utama apakah Indonesia benar-benar mampu meraih Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, inovasi, kolaborasi, dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi menjadi hal yang mutlak dilakukan.

    (agt/rns)

  • Pentingnya Keamanan di Tengah Masifnya Penggunaan AI di Indonesia

    Pentingnya Keamanan di Tengah Masifnya Penggunaan AI di Indonesia

    Jakarta

    Penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di Indonesia berkembang pesat, baik di sektor korporasi, perbankan, maupun layanan publik. Namun, di balik peluang besar yang ditawarkan AI, aspek keamanan dan kepatuhan regulasi menjadi perhatian.

    Country Manager AWS Indonesia, Anthony Amni, menegaskan bahwa keamanan dan kepatuhan merupakan fondasi layanan AI yang ditawarkan AWS. Menurutnya, seluruh layanan AWS – termasuk data center dan GPU di Indonesia – sudah dirancang sesuai standar keamanan tertinggi yang bahkan digunakan oleh lembaga sekelas FBI dan Departemen Pertahanan Singapura.

    “Platform yang kami bangun harus bisa memenuhi kebutuhan institusi yang paling ketat secara security, seperti pemerintahan dan militer. Karena itu AWS memiliki jumlah sertifikasi kepatuhan dan keamanan terbanyak, mulai dari ISO hingga PCI DSS,” jelas Anthony dalam Detik Leaders Forum.

    AWS juga berkomitmen menghadirkan layanan yang ramah lingkungan. Sejak 2022, seluruh operasional data center AWS di Indonesia telah 100% menggunakan energi terbarukan, termasuk melalui kerja sama dengan PLN untuk pembelian 20 MW tenaga surya.

    Selain infrastruktur, AWS menyediakan best practice dan tools keamanan yang bisa dimanfaatkan pelanggan, termasuk sektor perbankan, untuk memenuhi regulasi lokal seperti POJK (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan).

    “Kami juga didukung partner lokal seperti eCloudValley, yang membantu meramu postur keamanan sesuai kebutuhan regulasi di Indonesia,” tambah Anthony.

    Sementara itu, Ketua Asosiasi Big Data dan AI Indonesia (ABDI) Rudi Rusdiah menekankan bahwa kepatuhan terhadap regulasi menjadi tantangan penting dalam adopsi AI di Indonesia. Ia mencontohkan, sebelum hadirnya UU Perlindungan Data Pribadi (PDP) pada 2022, banyak perusahaan di Indonesia mengacu pada aturan GDPR Uni Eropa.

    “Kalau untuk AI, saat ini memang belum ada UU khusus. Tapi sudah ada surat edaran Komdigi tentang etika AI, lalu OJK juga sudah mengeluarkan tata kelola AI untuk sektor perbankan. Dokumennya cukup komprehensif, dan memang wajib dipatuhi,” ujarnya.

    Menurut Rudi, regulasi AI di Indonesia kemungkinan besar akan mengacu pada praktik global, terutama Eropa yang sudah lebih dulu menetapkan standar. Ia juga menyoroti pentingnya mekanisme self-assessment bagi pelaku usaha dan pengembang AI agar memastikan teknologi yang dipakai aman, dapat dipercaya, serta memenuhi prinsip safety, security, dan trustworthy.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan penyusunan regulasi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia akan mengedepankan aspek etika, keamanan, literasi, dan pendidikan.

    Keberadaan aturan AI itu akan memperkuat regulasi sebelumnya yang masih berlandaskan surat edaran. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah mempersiapkan roadmap AI yang berkoordinasi dengan kementerian lembaga lainnya. Adapun, nanti pemerintah akan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) yang ditargetkan hadir di September 2025.

    Disampaikan Meutya, pemerintah telah meluncurkan Buku Putih AI sebagai pijakan awal dalam merumuskan kebijakan nasional. Dokumen ini sebelumnya telah melalui proses uji publik hingga pertengahan Agustus, namun kemudian diperpanjang hingga 29 Agustus karena banyaknya masukan dari masyarakat maupun kementerian/lembaga (KL).

    “Awalnya uji publik kami rencanakan selesai di tanggal 20-an, tapi karena aspirasi masyarakat cukup tinggi dan ada permintaan perpanjangan, akhirnya kami buka hingga 29 Agustus. Jadi masih ada beberapa hari lagi bagi publik yang ingin memberikan masukan,” jelas Meutya.

    Ia menambahkan, buku putih tersebut disusun bersama dengan lebih dari 40 kementerian dan lembaga, sehingga diharapkan dapat menjadi pedoman lintas sektor dalam mengantisipasi perkembangan teknologi AI.

    Lebih lanjut, Meutya menekankan bahwa aturan turunan dari buku putih ini akan dibuat bertahap.

    “Yang pertama akan kami dorong adalah terkait etika dan safety (keamanan), serta literasi dan pendidikan. Untuk sektor industri akan menyusul,” pungkasnya.

    (agt/rns)

  • AI Jadi ‘Game Changer’ Ekonomi Digital Indonesia, AWS Ungkap Bukti Nyata

    AI Jadi ‘Game Changer’ Ekonomi Digital Indonesia, AWS Ungkap Bukti Nyata

    Jakarta

    Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tak hanya sebagai tren semata saat ini, namun pemanfaatan teknologi teranyar itu berpotensi menjadi mesin pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

    Menurut studi pasar AWS khusus untuk Indonesia, adopsi AI tumbuh sangat cepat sepanjang 2023-2024. Setidaknya 18 juta pelaku usaha di Indonesia telah memanfaatkan teknologi AI. Dari jumlah tersebut, 59% mencatat pertumbuhan pendapatan dan 68% memperoleh efisiensi operasional berkat teknologi ini.

    “AI adalah the next biggest opportunity setelah cloud computing. Tugas kami sebagai penyedia teknologi adalah membawa semua teknologi itu ke bumi pertiwi,” ujar Anthony dalam acara Detik Leaders Forum.

    Anthony kemudian memaparkan sejumlah penerapan nyata AI di Indonesia oleh sejumlah perusahaan. Misalnya, Halodoc meluncurkan Zero-Touch Insurance Claim Processing, memangkas biaya pemrosesan klaim hingga 50%, Telkomsel menghadirkan Safia, AI untuk IT service management, yang mempercepat penyelesaian isu hingga 80%lebih singkat, hingga Bank BJB memanfaatkan AI untuk modernisasi aplikasi lama, dari proses yang semula butuh 2-3 minggu kini hanya beberapa menit.

    Selain itu, AWS juga menggandeng mitra lokal seperti eCloudValley, perusahaan penyedia layanan teknologi yang membantu startup, UMKM, hingga perusahaan besar mengadopsi AI, termasuk di sektor pertanian dengan penerapan ERP dan data trust.

    “Yang penting bukan hanya perusahaan besar, tapi juga UMKM bisa mendapatkan akses AI yang affordable. Banyak model AI canggih sekarang sudah tersedia dengan harga murah bahkan gratis, dan tugas kami adalah memastikan aksesnya terbuka,” jelas Anthony.

    Ia menambahkan, sebagai bentuk keseriusan AWS, perusahaan teknologi telah menanamkan investasi USD 5 miliar atau setara Rp 80 triliunan dengan kurs saat ini melalui region Jakarta untuk menghadirkan layanan cloud dan AI terbaik bagi masyarakat Indonesia.

    “Kami percaya sama potensi Indonesia,” ucap Anthony.

    Center of Economic and Law Studies (Celios) mengungkapkan di era teknologi dewasa ini, AI memang menjadi game changer. Disampaikannya, AI berperan sebagai ‘booster’ bagi ekonomi digital.

    “Saya ibaratkan AI itu nutrisi bagi ekonomi digital kita untuk berkembang lebih cepat. Cloud computing adalah tulang punggung, sementara AI memberi efisiensi dan inovasi,” kata Direktur Eksekutif Celios Nailul Huda pada kesempatan yang sama.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa perkembangan AI tidak lagi sekadar riset, melainkan sudah hadir nyata dalam kehidupan sehari-hari, industri, hingga investasi global. Disampaikan Meutya, AI kini mampu menjadi jembatan antara manusia dan dunia digital, termasuk melalui robotik, drone, maupun mesin cerdas yang mampu bekerja dengan sendirinya.

    “Kita berada dalam era revolusi industri dan transformasi digital. Ada tiga arus besar: transformasi fisik, transformasi digital, dan transformasi biologi. AI menjadi bagian penting dari transformasi digital, bersama blockchain, cloud computing, dan big data,” ujar Meutya.

    Berdasarkan data yang dipaparkannya bahwa hingga tahun 2030, diperkirakan akan muncul lebih dari 40 kota mega yang mendorong transformasi besar pada infrastruktur dan sistem transportasi digital global. Pada tahun yang sama, kata Meutya, jumlah pengguna ponsel pintar diprediksi melampaui 7 miliar orang atau lebih dari 60% populasi global.

    Meutya mengatakan kondisi ini akan mempercepat arus informasi dan kolaborasi. Di sisi lain kemajuan di bidang rekayasa genetika dan biologi juga membawa dampak besar bagi kesehatan manusia menunjukkan bahwa perubahan industri menyentuh aspek yang paling mendasar .

    “Dan semua perkembangan menegaskan bahwa masa depan hanya dimiliki oleh mereka yang mampu beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi. Sekali lagi masa depan milik siapa? Mereka yang mampu beradaptasi, berinovasi, berkolaborasi,” pungkasnya.

    (agt/fyk)

  • Agate Berencana Rilis Game Ramah Anak di Tengah Marak Kasus Roblox

    Agate Berencana Rilis Game Ramah Anak di Tengah Marak Kasus Roblox

    Bisnis.com, JAKARTA— Pengembang game lokal asal Bandung, Agate International, mengungkapkan keinginannya untuk membuat game yang ramah anak. 

    CEO Agate International, Shieny Aprilia mengakui saat ini Agate memang belum banyak menggarap gim untuk anak-anak di bawah usia 13 tahun. Namun, rencana itu sudah masuk dalam pipeline pengembangan.

    “Cuman di bawah 13 sih memang kami belum terlalu ada. Saat ini sekarang lagi digodok juga sih game yang memang khusus untuk anak-anak gitu,” kata Shieny ditemui usai acara Digital Transformation Summit 2025 (DTS) di Jakarta pada Selasa (26/8/2025).

    Shieny mengungkapkan pentingnya sistem rating gim yang sesuai agar anak tidak terpapar konten di luar batas usianya. Dia mengatakan pihaknya selalu mematuhi sistem rating gim di negara tempat gim dirilis.

    Saat ini, game buatan Agate sebagian besar ditujukan untuk pemain berusia 13 tahun ke atas. Shieny menekankan, perhatian terhadap isu gim ramah anak bukan semata urusan bisnis, melainkan juga bagian dari tanggung jawab moral.

    “Tapi sangat concern juga sih ke situ [isu game tidak ramah anak]. Karena kan itu tanggung jawab moral juga ya. Saya juga orang tua gitu kan. Saya juga engga mau anak saya main game yang enggak sesuai umur sih gitu,” katanya.

    Agate mengungkap rencana pengembangan game ramah anak setelah ramai pemberitaan soal Roblox.  Game Roblox sempat menjadi sorotan lantaran dinilai berbahaya bagi anak. Bahkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti sempat mengimbau agar anak-anak menghindari permainan yang dinilai tidak mendidik, termasuk yang mengandung unsur kekerasan, termasuk Roblox. 

    Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid juga meminta pengembang game Roblox untuk memperbaiki sistem dalam platform-nya agar sesuai dengan aturan perlindungan anak yang berlaku di Indonesia.

  • Bahlil dan Pengurus Golkar Temui Prabowo di Istana

    Bahlil dan Pengurus Golkar Temui Prabowo di Istana

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Bahlil Lahadalia memenuhi undangan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/8/2025). 

    Menurut pantauan Bisnis, kehadiran Bahlil didampingi sejumlah pengurus inti Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar dalam rangka silaturahmi dengan kepala negara mengenakan jaket kuning terlihat Agus Gumiwang, Meutya Hafid, dan Wihaji tiba sejak pukul 12.56 WIB.

    “Hari ini kami dari pengurus DPP Partai Golkar melakukan silaturahmi dengan Bapak Presiden,” ujar Bahlil di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (27/8/2025).

    Bahlil menegaskan, sebagai partai koalisi yang sejak awal mendukung Prabowo, Golkar akan terus memberikan dukungan dan masukan demi kepentingan bangsa.

    Meski begitu, dia tidak merinci lebih jauh mengenai masukan yang akan dibicarakan.

    “Ya pastikan sebagai partai koalisi yang dari awal ikut bersama-sama berjuang pasti mendukung, pasti memberikan masukan-masukan yang baik untuk negara. Masukannya nanti kita lihat,” katanya.

    Bahlil menepis adanya agenda khusus dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, pertemuan murni bersifat silaturahmi.

    “Enggak ada [pembahasan khusus], enggak ada,” ucapnya.

    Pria yang juga menjabat sebagai Menteri ESDM itu juga menegaskan bahwa pertemuan tersebut hanya dihadiri oleh pengurus inti Golkar, bukan seluruh jajaran DPP. Ketika ditanya apakah ada perwakilan dari partai politik lain yang turut serta, Bahlil mengelak.

    “Ya jaketnya pakai jaket apa semua? Setahu saya sih kami bersilaturahmi dari DPP Partai Golkar,” pungkas Bahlil.

  • Pemerintah Siapkan Aturan AI Agar Anak Tak Terpapar Konten Negatif

    Pemerintah Siapkan Aturan AI Agar Anak Tak Terpapar Konten Negatif

    Jakarta

    Pemerintah tengah mematangkan regulasi kecerdasan buatan (AI) yang tidak hanya menyasar sektor industri, tetapi juga menaruh perhatian besar pada perlindungan anak di ruang digital.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan, anak-anak harus mendapat ruang aman dari paparan konten berisiko di internet.

    “Kami sadar anak-anak semakin terhubung dengan teknologi. Karena itu, perlindungan anak menjadi prioritas dalam regulasi AI yang sedang kami siapkan. Salah satunya dengan menyediakan alternatif kegiatan positif, supaya mereka tidak terjebak pada konten negatif di media sosial,” ujar Meutya saat ditemui di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa (26/8/2025).

    Regulasi AI yang kini masih dalam tahap uji publik dituangkan dalam Buku Putih AI, yang disusun bersama lebih dari 40 kementerian dan lembaga. Awalnya, uji publik dijadwalkan berakhir pada pertengahan Agustus, namun diperpanjang hingga 29 Agustus lantaran banyaknya aspirasi masyarakat.

    Meutya menjelaskan, aturan turunan dari buku putih ini akan dibuat bertahap. Fokus pertama adalah pada etika, keamanan (safety), literasi, dan pendidikan, yang erat kaitannya dengan perlindungan anak dan masyarakat luas.

    “Untuk aturan yang langsung menyasar sektor industri akan menyusul di tahap berikutnya,” tambahnya.

    Ia juga menekankan bahwa regulasi ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat. Kolaborasi dengan kementerian lain-seperti Kementerian PPPA, Kemendagri, Kemenag, hingga Kemendikbud-didorong agar kebijakan bisa berjalan hingga ke tingkat daerah.

    Meski begitu, Meutya mengakui implementasi aturan masih membutuhkan waktu. Saat ini pemerintah masih berada dalam tahap sosialisasi dan memberi kesempatan kepada platform digital untuk menyiapkan teknologi, terutama sistem deteksi usia pengguna.

    “Saat ini sanksinya masih berupa teguran atau pemanggilan. Tapi ketika waktunya sudah tepat dan semua pihak siap, tentu akan ada penegakan yang lebih tegas,” tegasnya.

    Dengan langkah ini, pemerintah berharap regulasi AI tidak hanya mengawal inovasi teknologi, tetapi juga memastikan anak-anak Indonesia dapat tumbuh di ruang digital yang sehat, aman, dan mendukung perkembangan mereka.

    (agt/fyk)

  • Regulasi AI Disiapkan, Menkomdigi Fokus Etika, Keamanan, dan Literasi

    Regulasi AI Disiapkan, Menkomdigi Fokus Etika, Keamanan, dan Literasi

    Jakarta

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan penyusunan regulasi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia akan mengedepankan aspek etika, keamanan, literasi, dan pendidikan.

    Hal itu disampaikan Meutya saat ditemui usai kegiatan di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Selasa (26/8/2025). Sebagai informasi, saat ini pedoman penggunaan AI di Indonesia masih berlandaskan surat edaran.

    Menurut Meutya, pemerintah telah meluncurkan Buku Putih AI sebagai pijakan awal dalam merumuskan kebijakan nasional. Dokumen ini sebelumnya telah melalui proses uji publik hingga pertengahan Agustus, namun kemudian diperpanjang hingga 29 Agustus karena banyaknya masukan dari masyarakat maupun kementerian/lembaga (KL).

    “Awalnya uji publik kami rencanakan selesai di tanggal 20-an, tapi karena aspirasi masyarakat cukup tinggi dan ada permintaan perpanjangan, akhirnya kami buka hingga 29 Agustus. Jadi masih ada beberapa hari lagi bagi publik yang ingin memberikan masukan,” jelas Meutya.

    Ia menambahkan, buku putih tersebut disusun bersama dengan lebih dari 40 kementerian dan lembaga, sehingga diharapkan dapat menjadi pedoman lintas sektor dalam mengantisipasi perkembangan teknologi AI.

    Lebih lanjut, Meutya menekankan bahwa aturan turunan dari buku putih ini akan dibuat bertahap.

    “Yang pertama akan kami dorong adalah terkait etika dan safety (keamanan), serta literasi dan pendidikan. Untuk sektor industri akan menyusul,” ujarnya.

    Menkomdigi juga menyinggung pentingnya perlindungan anak di ruang digital. Menurutnya, pemerintah bersama sejumlah kementerian lain, seperti Kementerian PPPA, Kemendagri, Kemenag, dan Kemendikbud, sedang mempersiapkan langkah-langkah sosialisasi hingga ke tingkat daerah.

    “Di tahap awal ini sanksi masih berupa teguran atau pemanggilan. Namun ketika waktunya sudah cukup, dan stakeholder juga siap, barulah kami terapkan sanksi yang lebih tegas,” tutur Meutya.

    Menkomdigi menyebutkan bahwa regulasi AI di Indonesia diharapkan tidak hanya mengatur sisi teknis, tetapi juga memperkuat perlindungan masyarakat, terutama generasi muda, dari dampak negatif perkembangan teknologi.

    (agt/agt)