Bisnis.com, JAKARTA— PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) mendukung Program Kampung Internet 2025 yang baru-baru ini diluncurkan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Ada usulan agar program tersebut disertai dengan insentif.
Head of External Communications XLSMART, Henry Wijayanto, mengatakan program tersebut sejalan dengan visi perusahaan untuk menghubungkan setiap orang Indonesia untuk kehidupan yang lebih baik.
“Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk memperluas jaringan, menghadirkan layanan broadband terjangkau, dan mendukung transformasi digital masyarakat,” kata Henry kepada Bisnis pada Rabu (1/10/2025).
Lebih lanjut, Henry menekankan sejumlah aspek penting agar tujuan itu bisa terwujud. Menurutnya, dibutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah, operator, dan mitra teknologi.
Selain itu, skema investasi dan insentif untuk pembangunan di wilayah non-ekonomi juga diperlukan, disertai peningkatan literasi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet secara produktif.
“Serta kebijakan spektrum dan regulasi yang mendukung adopsi teknologi baru,” kata Henry.
Sebelumnya, Komdigi meresmikan Program Kampung Internet 2025 di Desa Kramat Gajah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada 29 September 2025.
Program ini ditujukan untuk memperluas akses internet hingga pelosok desa dengan membangun 1.194 titik penerima manfaat di lima provinsi. Pada tahap awal, sebanyak 307 titik akan dibangun di Sumatera Utara, dengan tambahan jaringan kabel fiber optik sepanjang 196 kilometer.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa kehadiran internet akan menjadi motor penggerak kemajuan desa.
“Dengan Kampung Internet, anak-anak sekolah bisa belajar lebih mudah, UMKM bisa memperluas pasar, dan layanan publik desa makin cepat. Inilah motor penggerak kemajuan desa di era digital,” kata Meutya dalam laman resmi Komdigi pada Senin (29/9/2025).
Selain Sumatera Utara, titik Kampung Internet 2025 juga akan dibangun di NTB, Lampung, Jawa Barat, dan Banten. Program ini mendukung target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, yang mencakup penetrasi broadband rumah tangga 50%, pembangunan jaringan fiber optik hingga 90% kecamatan, serta kecepatan internet 100 Mbps pada 2029.
“Saat ini baru 21% rumah tangga yang memiliki akses broadband tetap. Artinya, pekerjaan rumah kita masih besar. Kampung Internet adalah salah satu cara untuk mengejar target itu,” tambah Meutya.
Dalam peresmian tersebut, Komdigi juga menyerahkan bantuan laboratorium fiber optik untuk SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, yang akan digunakan untuk melatih guru dan siswa menjadi tenaga terampil di bidang jaringan.
“Untuk membangun konektivitas kita tidak bisa sendiri. Pemerintah pusat, daerah, industri, dan masyarakat harus saling bergandengan,” tandas Meutya.