Tag: Meutya Hafid

  • Pejabat Komdigi Alexander Sabar Muncul di Publik, Beberkan Tugas Ini

    Pejabat Komdigi Alexander Sabar Muncul di Publik, Beberkan Tugas Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Alexander Sabar yang merupakan pejabat baru Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital akhirnya muncul di publik. Kemunculannya itu sekitar satu minggu usai ditunjuk Menkomdigi Meutya Hafid.

    “Untuk saat ini, saya baru dan kebetulan ini posisi Direktorat Jenderal baru juga. Jadi saya akan tentunya fokus ke internal dulu. Jadi ke dalam dulu. Koordinasi di internal. Konsolidasi di internal. Dan tentunya tujuannya kan meningkatkan fungsi tugas pengawasan di dalam,” jelas Alex kepada awak media, Selasa (3/12/2024).

    Selain itu juga Komdigi akan melakukan fokus pada fungsi pengawasan. Tujuannya adalah menciptakan ruang digital yang sehat.

    “Bukan cuma di dalam, tapi ke luar. Fungsi pengawasan yang diberikan negara kepada Komdigi. Itu yang fokus kita sekarang ini. Tentunya arahnya adalah menciptakan ruang digital yang sehat. Untuk sementara, karena saya pejabat baru. Ini Direktorat Jenderal baru. Jadi kita masih fokus ke internal dulu,” kata dia.

    Penunjukkan Alex yang merupakan perwira tinggi Polri itu berdasarkan Surat Perintah Kapolri dengan nomor Sprin/3346/XI/KEP./2024 tanggal 18 November 2024 kepada Brigjen Pol Alexander Sabar, S.I.K., M.H. sebagai Pati Bareskrim Polri, yang sekarang bertugas pada BNN, untuk melaksanakan tugas sebagai Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital.

    Meutya menjelaskan penunjukkan Alex dapat mempercepat upaya bersih-bersih kementerian Komdigi terkait soal ancaman kejahatan digital. Selain itu juga bisa meningkatkan kepercayaan publik pada keamanan siber di Indonesia.

    Kolaborasi antara Komdigi dan lembaga penegak hukum sangat diperlukan, terutama dalam situasi genting seperti sekarang untuk merespons ancaman digital yang makin kompleks, terutama pada isu judi online yang sangat merugikan masyarakat,” ujar Meutya.

    Dalam keterangan resmi Komdigi, Alex memiliki rekam jejak untuk penegakan hukum dan pengawasan dunia maya. Termasuk untuk bidang investigasi dan forensik digital.

    Dia juga melakukan berbagai pelatihan, seperti Computer Investigation and Forensics dari Interpol Amerika Serikat, the VFC Method Training yang diselenggarakan oleh Cyber Crimes Investigation Center, serta Computer Investigation and Forensic Training oleh International Criminal Investigative Training Assistance.

    (fab/fab)

  • Menkomdigi Dorong Registrasi SIM Card Biometrik Kenali Pelaku Judol

    Menkomdigi Dorong Registrasi SIM Card Biometrik Kenali Pelaku Judol

    Jakarta

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mendorong registrasi ulang SIM card menggunakan teknologi biometrik kependudukan guna mempermudah identifikasi pelaku judi online.

    Meutya menekankan arti penting langkah preventif melalui sosialisasi masif. Dengan penetrasi telepon seluler yang tinggi, pesan literasi digital dari operator seluler dianggap efektif menjangkau masyarakat luas.

    “Sosialisasi ini harus menyasar generasi muda agar mereka mampu mengenali dan menghindari modus judi online,” ujar di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jakarta, Selasa (3/12/2024).

    Adapun sebelumnya, Meutya melakukan pertemuan secara tertutup dengan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Plt. Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Ismail, Plt. Direktur Jenderal Ekosistem Digital Wayan Toni Supriyanto, Plt. Direktur Pengawasan Ruang DigitalAlexander Sabar, dan jajaran pimpinan operator seluler.

    “Kita ingin melakukan upaya lebih terstruktur ke depannya untuk meyakinkan secara bahwa ini adalah orang yang benar-benar berhak melakukan pendaftaran. Ini sedang kami tindaklanjuti pembahasannya teknisnya, bagaimana ke depannya untuk registrasi prabayar ini,” kata Ismail.

    Sebagai informasi, registrasi SIM card menggunakan teknologi biometrik masih dalam pembahasan antara pemerintah yang dalam hal ini Komdigi, Kementerian Dalam Negeri, dan operator seluler.

    “Jadi, belum bisa bicara detail sekarang, tapi akan didiskusikan dengan tim,” ucapnya.

    Kementerian Komdigi telah memutus akses lebih dari 250.000 konten judi online selama November 2024. Namun, Menkomdigi menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan PPATK dan operator seluler, sangat diperlukan untuk mengatasi kerugian masyarakat akibat judi online, yang transaksinya mencapai Rp 41 triliun selama Januari-September 2024.

    “Kami berharap sinergi ini menciptakan solusi inovatif yang efektif memberantas judi online. Mari kita bersama-sama menjaga keamanan ruang digital Indonesia,” pungkas Meutya Hafid.

    (agt/fay)

  • Kemkomdigi dan Microsoft Siapkan 1 Juta Talenta AI Lewat ElevAIte Indonesia – Page 3

    Kemkomdigi dan Microsoft Siapkan 1 Juta Talenta AI Lewat ElevAIte Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Republik Indonesia, bersama Microsoft resmi meluncurkan program ambisius ElevAIte Indonesia.

    Inisiatif ini bertujuan untuk melatih 1 juta talenta di Tanah Air dalam keterampilan kecerdasan buatan (AI), memperkuat ekosistem digital nasional.

    Selain itu, kolaborasi ini juga bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi era transformasi teknologi.

    Meningkatkan Kompetensi AI di Berbagai Sektor

    ElevAIte Indonesia menggabungkan makna “elevate” dan “AI”, menandakan upaya peningkatan kualitas SDM nasional melalui teknologi.

    Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintahan, industri, institusi pendidikan, dan komunitas.

    Dengan lima pilar utama, ElevAIte mencakup pelatihan AI untuk aparatur negara, integrasi AI di sekotr industri, pendidikan berbasis AI, hingga demokratisasi AI bagi seluruh lapisan masyarakat.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menekankan pentingnya pendekatan bijak dalam adopsi AI.

    “Teknologi modern, seperti AI, menuntut kita semua, khususnya para pemimpin, untuk menjadi lebih bijak, sabar, dan akomodatif,” kata Meutya, dalam keterangan resminya, Selasa (3/12/2024).

    “Perkembangan AI memberikan peluang besar untuk meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga membawa tantangan harus dikelola dengan hati-hati,” ujarnya.

    Guna mencapai target 1 juta pembekalan keterampilan AI bagi masyarakat Indonesia hingga tahun 2025 mendatang, implementasi ElevAIte Indonesia akan terbagi ke dalam lima pilar utama, dengan Biji-Biji Initiative dan Dicoding sebagai mitra pelatihan.

     

  • Komdigi dan Microsoft Luncurkan EleveAIte, Program Kembangkan Teknologi AI di Masyarakat

    Komdigi dan Microsoft Luncurkan EleveAIte, Program Kembangkan Teknologi AI di Masyarakat

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama dengan Microsoft meluncurkan program EleveAIte Indonesia. 

    Program ini hadir untuk membekali generasi muda Indonesia dengan keterampilan kecerdasan buatan (AI) yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.

    Melalui program ini, Microsoft dan Komdigi berharap dapat memberikan pelatihan dan pendidikan AI yang inklusif, mempersiapkan seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda, dengan keterampilan yang dapat diterapkan dalam berbagai sektor.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan pihaknya meminta Microsoft untuk berfokus kepada sektor pendidikan pada program EleveAIte Indonesia. 

    Tidak hanya pendidikan, Meutya juga menginginkan pemberdayaan perempuan menjadi salah satu fokus utama dari program ini. 

    “Kami meminta agar Microsoft bisa berfokus pada pendidikan AI yang inklusif. Pelatihan ini harus dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, dan meskipun kita akan memberikan perhatian lebih pada perempuan, program ini terbuka untuk siapa saja,” kata Meutya dalam sambutannya di kantor Komdigi, Senin (2/12/2024).

    Meutya menjelaskan, salah satu cara untuk mengenalkan AI ke masyarakat adalah dengan memperbanyak diskusi tentang AI. Diskusi tersebut baik melalui forum-forum resmi maupun dalam kehidupan sehari-hari. 

    Sehingga, dengan memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat lebih jauh tentang AI, teknologi ini tidak lagi terasa asing, tetapi menjadi bagian dari percakapan yang biasa.

    “Jadi untuk literasi digital nanti ada dari BPSDM juga, bagaimana kita membuat AI ini bukan sesuatu yang aneh, tapi sesuatu yang memang dapat diperbincangkan hari-hari,” ucap Meutya.

    Lebih lanjut, menuju Indonesia Emas 2045, Meutya menyebut pentingnya pemahaman yang lebih mendalam tentang AI di kalangan masyarakat. 

    Maka dari itu, politikus Partai Golkar ini mengharapkan dengan adanya kerja sama antar Komdigi dan Microsoft melalui EleveAIte Indonesia ini dapat membuat masyarakat lebih memahami AI.

    “Harapannya, setelah mengikuti pelatihan ini, masyarakat akan lebih memahami bagaimana AI bekerja dan merasa lebih aman dan percaya terhadap upaya transformasi digital yang tengah berjalan. Kepercayaan (trust) adalah elemen penting dalam penerimaan AI,” ujarnya.

  • Komdigi dan Microsoft Kerja Sama Bidang AI, Komitmen Investasi Rp27,6 Triliun

    Komdigi dan Microsoft Kerja Sama Bidang AI, Komitmen Investasi Rp27,6 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama Microsoft bekerja sama mencanangkan program ElevAIte untuk pelatihan keterampilan artificial intelligence (AI).

    Menkomdigi Meutya Hafid menyatakan kerja sama ini menghasilkan komitmen investasi Microsoft sebesar Rp27,6 triliun.

    “Kami mengucapkan terima kasih ada komitmen investasi sebesar USD1,7 milyar atau sekitar Rp27,6 triliun, angka yang merupakan investasi terbesar dalam sejarah 29 tahun Microsoft hadir di Indonesia,” tuturnya dalam Peluncuran ElevAIte di Media Center Kementerian Komdigi, Senin (2/12/2024).

    Meutya Hafid menyatakan komitmen investasi oleh Microsoft telah disampaikan dalam pertemuan sebelumnya.

    Oleh karena itu, Menteri Meutya bersama Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo akan mengawal kerja sama tersebut terlaksana dengan baik di Indonesia.

    Melalui kerja sama bidang AI, Meutya Hafid berharap dapat meningkatkan efisiensi layanan publik dan membantu mengawasi ruang digital. 

    Menurutnya, Kementerian Komdigi banyak menerima pesan dari masyarakat agar menjaga ruang digital yang sehat dan produktif.

    “Kami meminta agar Microsoft bisa berfokus pada pendidikan AI yang inklusif. Pelatihan ini harus dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, dan meskipun kita akan memberikan perhatian lebih pada perempuan, program ini terbuka untuk siapa saja,” ujarnya.

    Sebelumnya, CEO Microsoft Satya Nadella berjanji akan membawa infrastruktur AI terbaru ke Indonesia dengan menggelontorkan US$1,7 miliar atau Rp27,65 triliun (kurs Rp16.267).

    “Kami mengumumkan bahwa pusat data kami akan segera hadir di Indonesia. Itu sangat menggembirakan. Bahkan, hal yang benar-benar membuat saya bersemangat untuk diumumkan hari ini adalah perluasan investasi pusat data. Jadi US$1,7 miliar untuk membawa infrastruktur AI terbaru dan terhebat ke Indonesia,” ungkap Nadella dalam acara Microsoft Build: AI Day di Jakarta Convention Center, Selasa (30/4/2024).

    Nadella menjelaskan bahwa pihaknya akan memiliki infrastruktur pelatihan inferensi kelas dunia, baik itu Nvidia, AMD, atau chip Maya milik Microsoft sendiri akan menjadi bagian dari infrastruktur pusat data.

    “Memungkinkan setiap pengembang dapat melatih model mereka, melakukan inferensi terbaik dari model mereka melalui seluruh infrastruktur,” ujarnya. 

  • Gandeng KPAI, Kemkomdigi Komitmen Tingkatkan Perlindungan Anak di Dunia Digital

    Gandeng KPAI, Kemkomdigi Komitmen Tingkatkan Perlindungan Anak di Dunia Digital

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid menegaskan, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) komitmen dalam meningkatkan perlindungan anak di dunia digital. Komitmen ini diwujudkan melalui kerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

    Kemkomdigi dan KPAI kerja sama dalam berbagai program, termasuk penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Tata Kelola Perlindungan Anak dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik.

    “Kemkomdigi dan KPAI memiliki tanggung jawab bersama untuk memastikan anak-anak Indonesia terlindungi dari ancaman kejahatan digital seperti perundungan siber, penguntitan daring, eksploitasi pornografi anak, hingga judi online,” ungkap Meutya Hafid saat audiensi dengan KPAI di Jakarta, Senin (2/12/2024).

    Menurut Meutya Hafid, RPP tentang Tata Kelola Perlindungan Anak dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik yang sedang dalam proses penyusunan ini akan menjadi dasar regulasi penting untuk menciptakan ruang digital yang aman bagi anak-anak.

    “Saat ini, RPP ini sedang melalui proses harmonisasi dengan kementerian dan lembaga terkait, termasuk KPAI. Kami yakin peraturan ini akan menjadi langkah penting untuk meningkatkan perlindungan anak di dunia digital,” tambah mantan wartawati ini.

    Dalam kesempatan itu, Ketua KPAI Ai Maryati didampingi Wakil Ketua KPAI Jasra Putra, dan Komisioner Kawiyan.

    AI Maryati menyampaikan dukungan terhadap inisiatif Kemkomdigi dalam melindungi anak di dunia digital.

    Kedua institusi tersebut menekankan pentingnya mempercepat penerbitan regulasi dan meningkatkan edukasi masyarakat tentang bahaya di ruang digital.

    KPAI juga memberikan apresiasi kepada Kemkomdigi atas upaya yang terus dilakukan untuk melindungi anak-anak Indonesia, “Saya melihat adanya peningkatan terhadap jumlah konten yang berhasil di-take down, hal ini bentuk komitmen nyata Kemkomdigi untuk menjaga keamanan ruang digital bagi anak-anak,” ujarnya.

    Meutya Hafid mengapresiasi kolaborasi yang terjalin dan berharap kerja sama ini dapat memberikan dampak nyata terhadap perlindungan anak di dunia digital.

    “Kami percaya bahwa sinergi antara Kemkomdigi dan KPAI akan membawa perubahan signifikan dalam melindungi anak-anak Indonesia,” tutupnya.

    Menkomdigi didampingi Plt Dirjen Komunikasi Publik dan Media, Molly Prabawati, menekankan pentingnya komunikasi efektif dalam mendukung kebijakan perlindungan anak di era digital.
     

  • Komdigi dan Microsoft Bikin Program Latih 1 Juta Talenta AI

    Komdigi dan Microsoft Bikin Program Latih 1 Juta Talenta AI

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bekerja sama dengan Microsoft dengan meluncurkan ElevAIte Indonesia. Ini adalah program pelatihan kecerdasan buatan (AI) untuk membekali 1 juta talenta Indonesia dengan keterampilan yang relevan di era transformasi digital.

    ElevAIte Indonesia akan melibatkan mitra dari pemerintahan, industri, institusi pendidikan, dan komunitas. Program ini dirancang untuk menghubungkan talenta Indonesia dengan peluang baru yang tercipta dari teknologi AI, seperti peningkatan produktivitas, kreativitas, kualitas pekerjaan, dan inovasi.

    Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengatakan bahwa kolaborasi, komunikasi, dan negosiasi adalah kunci untuk memastikan teknologi dapat dimanfaatkan secara maksimal dan bertanggung jawab.

    “Pemanfaatan AI tidak bisa dilakukan secara sepihak. Kita memerlukan sinergi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pelaku industri, hingga masyarakat. Melalui inisiatif seperti ElevAIte Indonesia, kami ingin menunjukkan bagaimana teknologi AI dapat digunakan untuk memperkuat ekosistem nasional sambil tetap menjaga nilai-nilai etika dan kepentingan bersama,” kata Meutya dalam keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Senin (2/12/2024).

    Sementara Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, menyebut program ini semakin penting mengingat meningkatnya kebutuhan keterampilan AI dalam dunia kerja.

    Menurut laporan Work Trend Index yang Microsoft dan LinkedIn keluarkan di awal 2024, 69% pemimpin di Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak akan merekrut seseorang tanpa keterampilan AI.

    Sebanyak 76% bahkan cenderung merekrut kandidat dengan pengalaman kerja yang lebih sedikit namun handal menggunakan AI, dibandingkan kandidat berpengalaman tanpa kemampuan AI.

    Untuk itu, ElevAIte Indonesia akan berfokus pada pembekalan keterampilan mengadopsi AI secara bertanggung jawab. Mulai dari menggunakan tools AI agar dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, hingga mengembangkan solusi AI.

    “Penting untuk diingat bahwa transformasi AI bukan hanya transformasi teknologi, melainkan transformasi nasional. Kami merasa terhormat dapat bermitra dengan Kemkomdigi dan segenap ekosistem nasional untuk memberdayakan talenta Indonesia,” ujar Dharma.

    Implementasi ElevAIte Indonesia akan terbagi ke dalam lima pilar utama, dengan Biji-Biji Initiative dan Dicoding sebagai mitra pelatihan. Berikut kelima pilar tersebut

    1. Menyiapkan lembaga pemerintah untuk mendorong kecakapan AI nasional

    Pilar ini berfokus pada pemberian pelatihan keterampilan AI bagi aparatur sipil negara, penguatan kapabilitas keamanan siber di lembaga pemerintahan, dan inisiasi pelayanan publik berbasis AI.

    2. Integrasi AI di industri strategis nasional

    Pilar ini berfokus pada percepatan transformasi AI bagi pelaku industri Indonesia, mulai dari UMKM hingga enterprise, guna meningkatkan inovasi dan menciptakan nilai ekonomi AI baru.

    3. Keterampilan AI dalam dunia pendidikan

    Pilar ini berfokus pada revolusi pembelajaran dalam berbagai sistem pendidikan di Indonesia, pembekalan keterampilan AI bagi pendidik, dan pengembangan generasi developer baru di Indonesia.

    4. Peningkatan keterampilan AI bagi komunitas

    Pilar ini berfokus pada pemberian keterampilan AI bagi kelompok masyarakat yang kurang terlayani, kurang terwakili, dan termarjinalkan secara digital. Termasuk di antaranya adalah perempuan, penyandang disabilitas, dan masyarakat yang berada di daerah-daerah terpencil.

    5. Demokratisasi AI bagi setiap individu

    Pilar ini hendak memastikan setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk belajar AI. Untuk itu, sebagai bagian dari ElevAIte Indonesia, Microsoft telah meluncurkan AI Skills Navigator, sebuah platform yang menyatukan seluruh konten pembelajaran dari Microsoft Learn dan LinkedIn Learning.

    (fab/fab)

  • Komdigi & KPAI Godok RPP Perlindungan Anak di Dunia Digital

    Komdigi & KPAI Godok RPP Perlindungan Anak di Dunia Digital

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sedang menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Tata Kelola Perlindungan Anak dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan, pihaknya terus berkomitmen dalam meningkatkan perlindungan anak di dunia digital. Salah satunya dengan menyusun RPP tentang Tata Kelola Perlindungan Anak dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik bersama dengan KPAI.

    “Kemkomdigi dan KPAI memiliki tanggung jawab bersama untuk memastikan anak-anak Indonesia terlindungi dari ancaman kejahatan digital seperti perundungan siber, penguntitan daring, eksploitasi pornografi anak hingga judi online,” kata Meutya dalam keterangannya, Senin (2/12/2024).

    Meutya menyebut, RPP yang sedang dalam proses penyusunan ini akan menjadi dasar regulasi penting untuk menciptakan ruang digital yang aman bagi anak-anak. 

    Dia menuturkan bahwa RPP tersebut sedang melalui proses harmonisasi dengan kementerian dan lembaga terkait, termasuk KPAI. 

    “Kami yakin peraturan ini akan menjadi langkah penting untuk meningkatkan perlindungan anak di dunia digital,” ujarnya.

    Meutya menyampaikan bahwa Komdigi juga menerapkan berbagai strategi untuk menjaga ruang digital dari konten negatif. Hingga akhir November 2024, kementerian telah memblokir lebih dari 5,3 juta konten perjudian online melalui koordinasi dengan berbagai pihak terkait.

    Layanan aduankonten.id terus menjadi andalan masyarakat untuk melaporkan penyebaran konten negatif. Meutya menekankan perlunya pengawasan yang adaptif agar selaras dengan perkembangan teknologi. 

    “Kami terus memperbarui regulasi agar tetap relevan dengan tantangan zaman,” ucap Meutya.

    Di sisi lain, Ketua KPAI Ai Maryati menekankan pentingnya mempercepat penerbitan regulasi dan meningkatkan edukasi masyarakat tentang bahaya di ruang digital.

    Ai Maryati juga memberikan apresiasi kepada Kemkomdigi atas upaya yang terus dilakukan untuk melindungi anak-anak Indonesia.

    “Saya melihat adanya peningkatan terhadap jumlah konten yang berhasil di-take down, hal ini bentuk komitmen nyata Kemkomdigi untuk menjaga keamanan ruang digital bagi anak-anak,” tuturnya.

  • Komdigi dan KPAI Susun Peraturan untuk Lindungi Anak di Dunia Maya – Page 3

    Komdigi dan KPAI Susun Peraturan untuk Lindungi Anak di Dunia Maya – Page 3

    Sementara itu, saat dilantik, Menkomdigi Meutya Hafid memang memiliki fokus pada dunia digital dan internet ramah anak.

    “Karena saya perempuan, saya tambah, tidak hanya dua itu, tetapi bagaimana menjaga internet ramah anak. Bagaimana anak-anak kita bisa terlindungi dari human trafficking, pornografi anak, dan kekerasan terhadap anak. Itu juga menjadi fokus kami dalam pembenahan ruang digital,” katanya.

    Mantan jurnalis televisi ini menyebutkan, fokus pertamanya sebagai Menkomdigi adalah menjaga keamanan digital. 

    Selanjutnya, Meutya juga menyebutkan fokus tugasnya yang lain selama menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital, yakni memerangi judi online.

    “Kemudian, perang terhadap judi online dan pinjaman online ilegal,” tutur perempuan kelahiran 3 Mei 1978 ini.

     

  • Microsoft dan Komdigi Luncurkan elevAIte, Pelatihan AI di Indonesia

    Microsoft dan Komdigi Luncurkan elevAIte, Pelatihan AI di Indonesia

    Jakarta

    Microsoft Indonesia bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) meluncurkan sebuah inisiatif baru yang dianggap sangat relevan dan penting pada era transformasi AI saat ini. Sebuah era yang memungkinkan menjadi terobosan baru untuk Indonesia.

    Melalui acara bertajuk ‘Inisiatif Pengembangan Keterampilan AI Nasional Menuju Indonesia Emas 2045’ secara online Senin (2/12/2024), Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir meluncurkan sebuah inisiatif pelatihan AI yang dinamai elevAIte.

    “Kami bersama Komdigi meluncurkan elevAIte Indonesia sebuah inisiatif pelatihan AI untuk membekali 1 juta talenta Indonesia dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk merealisasikan peluang-peluang yang dibawa oleh AI,” jelas Dharma.

    “Penggabungan kata elevAIte dan AI ini sengaja kami bawa untuk membawa semangat kolaborasi antar berbagai elemen masyarakat untuk meningkatkan pencapaian di kancah global dengan teknologi AI,” lanjutnya.

    Ia menjelaskan, pada pelaksanaannya elevAIte Indonesia bersama Komdigi akan menggandeng mitra ekosistem dari pemerintahan, pelaku industri, industri pendidikan, berbagai komunitas untuk menghubungkan talenta Indonesia dengan peluang baru yang dihadirkan Ai mulai dari meningkatkan produktivitas dan kreatifitas kualitas pekerjaan dan berinovasi.

    Dengan target 1 juta pembekalan keterampilan AI bagi masyarakat Indonesia Microsoft akan membagi ke dalam 5 inisiatif utama menyiapkan lembaga pemerintah itu sendiri untuk fokus mendorong kecakapan ai secara nasional, integrasi AI ke industri nasional, ketiga menyiapkan keterampilan AI di dunia pendidikan, peningkatan keterampilan Ai bagi komunitas-komunitas dan terakhir demokratisasi AI bagi setiap individu.

    “Pada masing-masing pilar tersebut fokus kami tidak hanya untuk pembelajaran ataupun up-skill tetapi bagaimana kita bisa mengidentifikasi masalah-masalah atau tantangan-tantangan dan termasuk peluang-peluang yang krusial dan bagaimana menggunakan industri knowledge dan juga AI untuk bisa memecahkan masalah-masalah tersebut,” ujarnya.

    Peluncuran elevAIte ini merupakan aksi nyata Microsoft terhadap persiapan talenta AI secara global.

    “Saatnya untuk Indonesia merealisasikan nilai dan value yang bisa kita dapatkan dari AI, saatnya sekarang untuk semua orang Indonesia memiliki akses terhadap keterampilan AI bersama Komdigi. Kolaborasi yang luar biasa ini diharapkan bisa membawa kita bersatu karya menuju Indonesia emas tahun 20245,” pungkasnya.

    Sementara itu pada acara yang sama, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomodigi) Meutya Hafid mengatakan untuk kerjasama dalam peluncuran elevAIte ini, Microsoft diminta untuk untuk berfokus pada pendidikan AI yg inklusif, memberikan pelatihan dasar AI bagi seluruh lapisan warga negara jadi yang dilatih harus beragam. Bahkan ia meminta untuk lebih banyak melatih perempuan.

    “Meskipun saya sebagai perempuan, saya akan meminta jumlah wanita lebih banyak. Namun tentu sekali lagi harus kepada seluruh lapisan masyarakat dengan harapan mereka bisa memahami bagaimana Ai bekerja dan memastikan bahwa masyarakat aman dan percaya terhadap upaya transformasi digital karena trust menjadi elemen penting dalam menerima AI,” ujar Meutya.

    Microsoft dan Komdigi telah menargetkan dalam waktu satu tahun sudah bisa melatih program AI terhadap 1 juta orang Indonesia.

    “Target yang hari ini kita canangkan bersama Microsoft adalah target yang cukup berani. 1 juta orang Indonesia untuk menjadi digital talent dalam waktu satu tahun adalah langkah berani dan memerlukan kolaborasi. Kita bersenang hati ini juga menjawab tantangan kami di dalam negeri bahwa untuk membuka diri terhadap Ai memerlukan digital talent dan satu juta itu angka yang memang memerlukan kerjasama,” jelasnya.

    Lebih lanjut Meutya mengungkapkan, bahwa melatih 1 juta talenta di bidang AI adalah kunci untuk memastikan Indonesia bisa berasing di ekonomi digital global.

    “Saya yakin kerjasama ini bisa sama-sama membangun skill digital yang relevan tapi juga yang utama bagaimana skill itu dapat dimanfaatkan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik dan juga untuk seluruh masyarakat Indonesia yang lebih baik ke depannya,” tutupnya.

    (jsn/fay)