Tag: Meutya Hafid

  • Fifi Aleyda Yahya Dirjen Baru di Komdigi, Cek Tugas dari Meutya Hafid

    Fifi Aleyda Yahya Dirjen Baru di Komdigi, Cek Tugas dari Meutya Hafid

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fifi Aleyda Yahya dilantik sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Fifi dilantik bersama jajaran pejabat Kementerian Komdigi lainnya, di Lapangan Anantakupa, kantor Kementerian Komdigi, Senin (13/1/2025).

    Ketika pelantikan, Menkomdigi Meutya Hafid, menitipkan pesan untuk mantan pembawa berita itu memastikan komunikasi publik yang efektif, transparan dan juga kredibel.

    Selain itu ada alasan khusus untuk struktur baru Komdigi namanya diberi tambahan media.

    “Artinya apa? Harus ada penguatan kerja sama yang baik dengan media masa sebagai mitra strategis kita untuk melakukan komunikasi publik pemerintahan,” ujar Meutya saat pelantikan.

    Dalam Perpres no. 174/2024, tugas Dirjen Komunikasi Publik dan Media adalah perumusan kebijakan di bidang komunikasi publik dan media, pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi publik dan media, serta penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang komunikasi publik dan media. Selain itu, ada juga pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang komunikasi publik dan media serta pelaksanaan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang komunikasi publik dan media.

    Fifi adalah mantan pembawa berita, presenter, dan host ternama yang lahir di Jakarta, 1 April 1973.

    Ia bekerja di Metro TV sejak 2001 dengan membawakan sejumlah acara Metro Hari Ini, Suara Anda, The Candidate, dan Sudut Pandang bersama Fifi Aleyda Yahya.

    Fifi yang juga mantan None Jakarta tahun 1995 itu pernah bekerja sebagai pembaca berita di TVRI dalam acara English News Service

    Diketahui, kini ia menjabat sebagai Ketua Komisi Komunikasi Publik Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI).

    Selain Fifi, Menkomdigi juga melantik sejumlah nama-nama lama di lingkungan Kementerian Komdigi, seperti Ismail, Mira Tayyiba, serta Wayan Toni Supriyanto.

    Berikut daftar Dirjen Komdigi yang baru dilantik Menkomdigi Meutya Hafid.

    Sekretaris Jenderal: Ismail
    Dirjen Teknologi Pemerintah Digital: Mira Tayyiba
    Dirjen Infrastruktur Digital: Wayan Toni Supriyanto
    Dirjen Pengawasan Ruang Digital: Alexander Subur
    Dirjen Komunikasi Publik dan Media: Fifi Aleyda Yahya
    Dirjen Ekosistem Digital: Edwin Hidayat Abdullah
    Inspektur Jenderal: Arief Tri Hardiyanto

    (dem/dem)

  • Raline Shah Kaget Ditunjuk Jadi Staf Khusus Menteri Komdigi

    Raline Shah Kaget Ditunjuk Jadi Staf Khusus Menteri Komdigi

    Jakarta

    Setelah dilantik sebagai Staf Khusus Menkomdigi, Raline Shah mengaku memiliki program terkait bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital. Ia pun menunggu arahan selanjutnya dari Menkomdigi Meutya Hafid sebagai pimpinannya.

    Sebagai informasi, selain Raline Shah, ada tiga Staf Khusus Menkomdigi yang juga diangkat untuk membantu tugas Meutya, di antaranya Aida Rezalina Azhar, Rudy Sutarto, dan Arnanto Prabowo.

    Raline sendiri mengaku tidak menduga akan mengisi jabatan di pemerintahan. Ia pun meminta awak media untuk mendoakan agar dapat menjalankan amanah tersebut.

    “Sebenarnya saya tidak menduga dan tidak ada ambisi atau keinginan apapun masuk ke dalam pemerintahan,” ujar Raline kepada awak media setelah pelantikan di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Senin (13/1/2025).

    “Kebetulan saya sedang di luar negeri dan Ibu Meutya japri saya untuk menanyakan avaibility untuk meeting dan kebetulan saya di luar negeri dalam jangka waktu panjang, jadi saya bilang bagaimana kalau kita berbicara lewat dari saja,” ucapnya.

    Komunikasi itu kemudian berlanjut dengan beberapa pertemuan secara langsung antara Meutya Hafid dan Raline Shah di Jakarta. Diskusi terkait judi online, internet, telekomunikasi, hubungan internasional, pendidikan masyarakat, dan juga yang berkaitan dengan digital menjadi topik pembicaraan keduanya.

    “Jadi, saya merasa bahwa itu harus benar-benar spesifik. Dan, yang dua peran ini (Kemitraan Global dan Edukasi Digital) saya sangat senang dan saya yakin bisa menjalankan dengan baik. Saya ambil dengan besar hari dan juga kerja saya juga sudah ditentukan dengan jelas,” jelasnya.

    Aktris yang membintangi film 5 ini akan bersungguh-sungguh dan memberikan yang terbaik sebagai Stafsus Menkomdigi bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital.

    “Malah kalau bisa dibilang usaha pun belum ada. Tapi ternyata ditunjuk dan diberi amanah ini dan saya benar-benar merasa bahwa saya punya peran di sini, saya mempunyai kapabilitas di sini dan juga ingin berkontribusi dan memberikan yang terbaik di dalam my role, yaitu kemitraan global, relasi internasional dan pendidikan untuk masyarakat,” tuturnya.

    Raline belum bisa mengungkapknya secara rinci program sebagai Staf Khusus Menkomdigi. Sebab, program-program tersebut, kata dia, masih perlu dibahas lagi dan mendapat persetujuan dari Meutya Hafid.

    “Tapi yang pasti sudah ada beberapa program ke luar negeri untuk membicarakan kemitraan dengan perusahaan swasta di luar negeri dan juga beberapa pemerintahan seperti Singapura dan India. Kerjasamanya dalam bidang telekomunikasi dan digital,” pungkasnya.

    (agt/fyk)

  • Ramai Startup RI Tutup, Komdigi Bakal Benahi Tata Kelola Ekosistem Digital

    Ramai Startup RI Tutup, Komdigi Bakal Benahi Tata Kelola Ekosistem Digital

    Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi Edwin Hidayat berkomitmen untuk memperbaiki tata kelola digital di Tanah Air, sehingga memberi banyak manfaat bagi peningkatan ekonomi digital dalam negeri. 

    Edwin menuturkan saat ini ekosistem digital Tanah Air sedang diterpa isu kurang baik. Banyak startup dan unicorn melakukan PHK, hingga berguguran di tengah musim dingin pendanaan. 

    “Ke depan kita mengarah untuk dengan pertumbuhan digital ekonomi, pembenahan di ekosistem digital kan itu harus dijalankan ya supaya semuanya bisa lebih tergerak,” kata Edwin pasca dilantik di Komdigi, Senin (13/1/2025).

    Diketahui, beberapa startup terkenal memutuskan untuk tutup dalam beberapa tahun terakhir. Zenius, startup pendidikan online, terpaksa menghentikan sementara operasionalnya karena tantangan operasional.

    JD.ID, raksasa e-commerce asal China, memutuskan untuk menutup layanannya di Indonesia. Kemudian, rumah.com, salah satu portal properti terbesar di Indonesia ini juga melakukan PHK besar-besaran dan mengurangi layanannya.

    Edwin menambahkan terkait dengan tugas pokok dan fungsi atau tupoksi, pihaknya bakal memantau pemanfaatan kecerdasan artifisial atau AI yang meliputi gen AI dan biotech.

    Selain itu, pihaknya juga akan memantau terkait sektor logistik seperti e-Commerce dan sebagainya.

    “Mungkin kita lebih kepada pengembangan yang sudah baik ya, kita teruskan tapi kita lihat pengembangannya gimana,” ujarnya.

    Adapun, pada hari ini Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid melantik lima Direktur Jenderal (Dirjen) dalam nomenklatur baru di Komdigi.

    Adapun, kelima Dirjen baru tersebut dilantik berdasarkan surat Keputusan Presiden yang ditetapkan pada tanggal 2 Januari 2025 dan ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Kelima Dirjen baru tersebut yakni, Wayan Toni Supriyanto yang dilantik sebagai Dirjen Infrastruktur Digital. Wayan sendiri sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI).

    Mira Tayyiba dilantik sebagai Dirjen Teknologi Pemerintah Digital, sebelumnya Mira mengampu jabatan sebagai Sekjen Kominfo.

    Lalu, Direktorat baru yaitu Direktorat Jenderal Ekosistem Digital akan dipimpin oleh Erwin Hidayat yang dilantik sebagai Dirjen Ekosistem Digital.

    Kemudian, untuk dua Dirjen lagi yaitu Dirjen Pengawasan Ruang Digital sendiri akan dipegang oleh Brigjen Pol Alexander Sabar dan Dirjen Komunikasi dan Media dipegang Fifi Aleyda Yahya.

  • Jabat Stafus Menkomdigi, Raline Shah Tetap Jadi Pekerja Seni-Influencer

    Jabat Stafus Menkomdigi, Raline Shah Tetap Jadi Pekerja Seni-Influencer

    Jakarta

    Artis Raline Shah diangkat sebagai staf khusus Menkomdigi Meutya Hafid. Raline tetap menjadi pekerja seni dan influencer.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid telah melantik pejabat tinggi di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), termasuk salah satunya ada nama selebriti Raline Shah yang resmi menjadi Staf Khusus Menkomdigi.

    Kendati telah diambil sumpah jabatan menjadi Stafsus Menkomdigi pada hari ini Senin (13/1/2025), Raline mengatakan akan tetap menjalani peran sebagai artis yang selama ini telah membesarkan namanya.

    Sebagai informasi, Raline Shah kini menduduki jabatan Staf Khusus Menkomdigi Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital. Pengangkatan tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Komdigi Nomor 7/10 Januari 2025 yang langsung ditandatangani oleh Meutya Hafid.

    Perempuan kelahiran Jakarta, 4 Maret 1985 ini, tidak sendiri sebagai Stafsus Menkomdigi. Ia akan berkoordinasi dengan pejabat serupa lainnya bersama dengan Aida Rezalina Azhar, Rudy Sutarto, dan Arnanto Prabowo.

    “Kegiatan saya sebagai pekerja seni akan terus berlangsung. Pastinya mungkin ada sedikit limitasi karena waktu dan prioritas,” ujar Raline kepada awak media di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta.

    Ketika ditanya, apakah Raline Shah akan tetap menjalani sebagai brand ambassador dari produsen smartphone, mengingat jabatan di Kementerian Komdigi ini bersinggung langsung dengan industri teknologi, ia pun menjawabnya.

    “Mendapat jabatan baru ini sebagai Staf khusus Kementerian Komunikasi dan Digital tapi yang pasti kerjaan saya sebagai pegiat seni, sebagai model, influencer akan terus berjalan,” ucapnya.

    Sebelumnya, Meutya Hafid tidak asal memilih Raline Shah sebagai Stasus Menkomdigi. Sejumlah kriteria yang dinilai cocok akhirnya membuat Meutya mengambil keputusan bulat dengan melantiknya sebagai stafsus.

    Latar belakang sebagai pekerja seni juga menjadi salah satu alasan Meutya yakin kalau perempuan yang pernah menjadi Puteri Indonesia Sumatera Utara tahun 2008 itu membawa ide segar bagi Kementerian Komdigi.

    “Jadi, seluruh perspektif itu inign kita masukkan kepada kantor ini dalam rangka membuat kebijakan yang inklusif untuk semua. Kemudian, Ibu Raline juga dipilih untuk memperkuat lebih banyak perempuan,” tuturnya.

    Disampaikannya juga, Meutya beralasan Raline Shah cocok jadi Stafus Menkomdigi karena memiliki relasi yang kuat di jaringan global.

    “Ibu Raline juga dipilih karena memiliki jaringan global yang cukup baik sebagaimana kita tahu relasi Ibu Raline di mancanegara cukup kuat,” ucapnya.

    “Juga tadi satu lagi, tugasnya edukasi digital, kita ingin anak-anak kita teredukasi bagaimana penggunaan internet yang bijak, bermanfaat, dan rasanya tidak perlu menteri untuk menjelaskan satu per satu tapi mungkin tokoh yang akrab dengan publik bisa lebih didengar oleh generasi muda kita terkait pemanfaatan ruang digital yang lebih baik,” pungkas Meutya.

    (agt/fay)

  • Komdigi Pantau Fenomena Berburu Koin Jagat yang Bikin Heboh

    Komdigi Pantau Fenomena Berburu Koin Jagat yang Bikin Heboh

    Jakarta

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid buka suara terkait viralnya masyarakat berburu ‘Koin Jagat‘. Mereka kini memantau apakah Koin Jagat sesuai aturan atau tidak.

    Koin Jagat adalah sebuah permainan yang menyerupai konsep treasure hunt atau berburu harta karun di dunia nyata dengan mengandalkan aplikasi di ponsel. Meutya juga mengaku bahwa sebelumnya juga banyak pertanyaan yang masuk melalui fitur Direct Message di akun media sosialnya soal fenomena yang sedang heboh belakangan ini.

    “Pagi ini kami sudah berkoordinasi dengan Wakil Menteri Pak Angga Raka untuk menindaklanjuti mengenai aplikasi ini. Saya sendiri baru mendapat masukan, sehingga kita akan pelajari dulu,” ujar Meutya di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Senin (13/1/2025).

    Disampaikannya, ia juga berkoordinasi persoalan berburu Koin Jagat itu dengan Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar. Yang dibahas adalah bagaimana cara penanganan yang dilakukan pemerintah dalam menyikapi hal tersebut.

    “Nanti tentu juga ini di bawah Pak Alex di Dirjen Pengawasan Ruang Digital untuk dipelajari, apa sebetulnya aplikasi ini, kerugian seperti apa, dampaknya, kemudian juga aturan-aturan mana yang bertentangan dengan undang-undang atau aturan yang ada,” ucapnya.

    “Untuk kemudian kita ambil langkah tegas, jika ada pelanggaran terhadap peraturan dan juga perundangan-undangan yang berlaku,” sambung Menkomdigi Meutya Hafid.

    Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial anak muda ramai-ramai memburu harta karun bernama ‘Koin Jagat’. Mereka berkerumun di taman, pantai, bahkan kuburan mencari koin jagat ini. Netizen pun masih banyak yang penasaran mengenai apa itu Koin Jagat.

    Dirangkum dari berbagai sumber, koin Jagat merupakan permainan yang menggunakan aplikasi ‘Jagat’ sebagai platform utamanya. Pemain dapat bermain secara offline dengan mengikuti titik-titik lokasi yang ditampilkan pada peta di dalam aplikasi.

    Sebagian orang terutama anak muda pun belakangan ramai mencoba mencari Koin Jagat itu, termasuk di Surabaya dan Jakarta. Ada pula laporan bahwa fasilitas umum sampai dirusak. Untuk itu, aparat meminta agar pencarian Koin Jagat tidak sampai merugikan.

    Di media sosial X, netizen pun penasaran dengan kehebohan seputar Koin Jagat. “Apaan sih orang2 jadi pada gajelas gini grgr koin jagat gajelas bgt,” tulis sebuah komentar di linimasa X.

    “Kt gw jgn si, itu aplikasi ngemis pengguna aja skwkwk gw kasian sama ojol yg harus buang2 waktu nyari koin dan org2 lainnya, anak sekolah pake mabal segala. Ok game tp plis jgn sampe bikin kita jd gila,” demikian saran sebuah akun.

    “Koin jagat? Bentuk koinnya kek gimana kang? Ada2 aja tingkah warga +62 ini,” sebut yang lain.

    Dari berbagai video yang beredar di media sosial, Koin Jagat yang berhasil dikumpulkan oleh pemain nantinya dapat ditukar dengan uang. Berdasarkan unggahan dari akun Instagram resmi @jagatapp_id, pencarian Koin Jagat bisa dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.

    (agt/fay)

  • Menkomdigi Targetkan Aturan Penggunaan AI Rampung April 2025

    Menkomdigi Targetkan Aturan Penggunaan AI Rampung April 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid menyampaikan masih menggodok aturan mengenai penggunaan dan etika kecerdasan artifisial atau (AI). Regulasi tersebut diharapkan dapat selesia 3 bulan lagi atau pada April 2025.

    Meutya menuturkan, Indonesia sebetulnya sudah memiliki aturan terkait etika kecerdasan artifisial atau AI yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

    Namun, Meutya menuturkan bahwa pihaknya memang berencana mengubah surat edaran tersebut menjadi peraturan yang lebih mengikat, yang ditargetkan rampung 3 bulan ke depan.

    “Ini digodok oleh Pak Wamen Nezar dan kami sudah tugaskan beliau. Dalam waktu 3 bulan kita akan buatkan juga peraturannya,” kata Meutya di Komdigi, Senin (13/1/2025).

    Sebelumnya, Adapun, pada 19 Desember 2023, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Menkominfo No. 9/2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial. 

    Langkah ini merupakan awal dari pengembangan model tata kelola kecerdasan artifisial di Indonesia, merespons cepatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi ini.

    Menkominfo Budi Arie Setiadi mengharapkan SE ini dapat menjadi pendorongan etika dalam pengembangan dan pemanfaatan AI. Selain itu, SE ini juga dapat menunjukkan ekosistem AI yang adil, akuntabel, aman, dan inovatif.

    “Secara khusus, (SE berpengaruh) dalam membuat dan merumuskan kebijakan internal mengenai data dan etika internal kecerdasan artifisial,” ujar Budi saat konferensi pers, Jumat (22/12/2023).  

    Adapun Budi menjelaskan ada beberapa kebijakan yang tercantum dalam SE tersebut, mulai dari nilai etika AI, manfaatkan pelaksanaan nilai etika AI, tanggung jawab pemanfaatan artificial intelligence, dan manajemen risiko dan manajemen krisis pengembangan AI. 

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden berencana memberlakukan pembatasan pada ekspor cip baru kecerdasan buatan (AI) untuk pusat data atau data center ke sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

    Melansir dari Technave, Minggu (12/1/2025) kebijakan ini mengklasifikasikan negara-negara ke dalam tiga kategori berdasarkan hubungan mereka dengan AS dan risiko yang ditimbulkan terhadap keamanan nasional.

    Negara-negara dalam kategori pertama, yang meliputi sekutu utama AS seperti Australia, Jepang, Taiwan, dan Uni Eropa, diberikan akses penuh ke chip pusat data untuk penggunaan komersial dan teknologi tinggi. 

    Sementara itu Bloomberg menyebut, beberapa negara Asia Tenggara dan Timur Tengah, seperti Malaysia dan Indonesia ditempatkan dalam kategori kedua. Kategori ini membuat negara negara tersebut dibatasi oleh jumlah daya dan kapasitas pusat data yang dapat diakses.

    Sementara itu, negara-negara yang dianggap tidak sejalan dengan AS, seperti China, Rusia, Myanmar, dan Iran, termasuk dalam kategori ketiga dan sepenuhnya dilarang mengimpor chip pusat data dari perusahaan yang menggunakan teknologi AS. 

    Kebijakan ini bertujuan untuk membatasi potensi penyalahgunaan chip tersebut dalam pengembangan teknologi militer atau kegiatan yang dapat mengancam keamanan nasional AS.

  • Komdigi Angkat Dirjen Infrastruktur Digital Baru, Lelang Frekuensi Bakal Mundur?

    Komdigi Angkat Dirjen Infrastruktur Digital Baru, Lelang Frekuensi Bakal Mundur?

    Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Jenderal (Dirjen) Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto menyampaikan penataan spektrum frekuensi menjadi salah satu yang dikejar dalam jangka pendek. Namun, belum dapat memastikan apakah lelang digelar tahun ini.

    Adapun, Wayan Toni baru saja dilantik menjadi Dirjen Infrastruktur Digital oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid. Wayan juga akan terus mengkaji lelang spektrum frekuensi yang diharapkan dapat terlaksana tahun ini. 

    “Mungkin kita lihat dahulu, habis itu baru kita siapkan untuk pengadaan pelelangannya,” kata Wayan di Komdigi, Senin (13/1/2025). 

    Selain sisi frekuensi, Wayan mengatakan bahwa pihaknya juga akan melihat perkembangan-perkembangan teknologi yang ada di Indonesia.

    Apalagi, saar ini sudah masuk beberapa satelit-satelit dari luar seperti Kuipers milik Amazon dan satelit dari China yang mulai mengorbit.

    “Tujuan kami adalah bagaimana mempercepat penetrasi penyelenggaraan komunikasi di Indonesia,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Wayan menjabarkan tentang tugas pokok dan fungsi atau tupoksi dari Direktorat yang dirinya pegang.

    Salah satu fokus utama dari Direktorat tersebut, kata Wayan adalah terkait infrastruktur komunikasi seperti kabel, radio, frekuensi, dan satelit. 

    “Pertama dari sisi konektivitas pemerataan. Itu ya Bakti di bawah kita untuk daerah 3T. Kemudian untuk daerah-daerah komersial tentu dengan penyelenggara komunikasi,” ucap Wayan.

    Adapun, pada hari ini Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid melantik lima Direktur Jenderal (Dirjen) dalam nomenklatur baru di Komdigi.

    Adapun, kelima Dirjen baru tersebut dilantik berdasarkan surat Keputusan Presiden yang ditetapkan pada tanggal 2 Januari 2025 dan ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Kelima Dirjen baru tersebut yakni, Wayan Toni Supriyanto yang dilantik sebagai Dirjen Infrastruktur Digital. Wayan sendiri sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI).

    Mira Tayyiba dilantik sebagai Dirjen Teknologi Pemerintah Digital, sebelumnya Mira mengampu jabatan sebagai Sekjen Kominfo.

    Lalu, Direktorat baru yaitu Direktorat Jenderal Ekosistem Digital akan dipimpin oleh Erwin Hidayat yang dilantik sebagai Dirjen Ekosistem Digital.

    Kemudian, untuk dua Dirjen lagi yaitu Dirjen Pengawasan Ruang Digital sendiri akan dipegang oleh Brigjen Pol Alexander Sabar dan Dirjen Komunikasi dan Media dipegang Fifi Aleyda Yahya.

  • Alasan Meutya Tunjuk Raline Shah Jadi Stafsus Menteri, Ini Tugasnya

    Alasan Meutya Tunjuk Raline Shah Jadi Stafsus Menteri, Ini Tugasnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raline Shah ditetapkan sebagai Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) untuk Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital, pada hari ini, Senin (13/1/2025).

    Pengangkatan Raline Shah berdasarkan Kepmenkomdigi dengan Nomor 7/10 Januari 2025, dan ditandatangani oleh Menkomdigi Meutya Viada Hafid.

    Pemilik nama lengkap Raline Rahmat Shah, merupakan seorang aktris dan model kelahiran 4 Maret 1985. Nama Raline melejit sejak berperan sebagai Riani dalam film besutan Rizal Mantovani, 5 cm.

    Sebelum bermain film, Raline merintis kariernya dalam ajang kecantikan Puteri Indonesia 2008. Puteri Perwakilan dari Sumatera Utara itu berhasil mendapatkan predikat Puteri Terfavorit.

    Selain dunia entertainment, Raline juga pernah menjabat sebagai Komisaris Independen AirAsia Indonesia pada 2017 lalu. Raline dipercaya duduk di bangku direksi maskapai penerbangan murah yang bermarkas di Malaysia itu lantaran memiliki citra yang positif sebagai artis.

    Pesan Menkomdigi untuk Raline Shah

    Ketika pelantikan di Kantor Komdigi, Menkomdigi Meutya Viada Hafid menitipkan pesan untuk khusus untuk Raline.

    Meutya berpesan agar kemitraan global tolong dikuatkan dan edukasi digital tolong dijalankan.

    “Saya banyak sekali pesan dari para orang tua, kekhawatiran mereka terhadap bagaimana anak-anak mereka menggunakan internet,” ujar Menkomdigi.

    “Maka tolong Kementerian ini dibantu dengan edukasi secara masif kepada masyarakat” tegas Meutya kepada Raline.

    Menkomdigi menegaskan alasan Raline dipilih karena dia adalah pekerja seni, dan Komdigi perlu perspektif orang seni tentu untuk mewarnai kementerian tersebut.

    Ia yakin bahwa perspektif yang kaya akan membuat Komdigi menjadi lebih kaya dalam menjalankan ide-ide.

    “Jadi seluruh perspektif itu ingin kita masukkan kepada kantor ini dalam rangka membuat kebijakan yang inklusif untuk semua,” ujarnya.

    “Kemudian Ibu Raline juga dipilih untuk memperkuat lebih banyak perempuan urusan keberpihakan gender jadi kami ingin menambah di Stafsus lebih banyak perempuan.” pungkasnya.

    Tugas Raline Shah Jadi Stafsus Menkomdigi

    Saat ditemui usai pelantikan, Raline Shah mengatakan tugasnya secara perinci akan dibahas dalam rapat selanjutnya yang juga digelar hari ini pukul 12.00 WIB.

    “Yang pasti sudah ada beberapa program ke luar negeri untuk membicarakan kemitraan dengan perusahaan swasta di luar negeri dan juga beberapa pemerintahan seperti Singapura dan India. Kerja samanya dalam bidang telekomunikasi dan digital,” kata Raline Shah.

    Ia mengaku tak menduga dirinya bisa ditunjuk untuk mengemban tanggung jawab ini, tetapi optimistis memiliki kapabilitas dan bisa menjalankan tugas dengan baik.

    “Sebenarnya saya tidak menduga dan tidak ada ambisi atau keinginan apapun masuk ke dalam pemerintahan. Malah kalau bisa dibilang usaha pun belum ada. Namun ternyata ditunjuk dan diberi amanah ini. Saya benar-benar merasa bahwa saya punya peran di sini, saya mempunyai kapabilitas di sini, dan juga ingin berkontribusi dan memberikan yang terbaik di dalam pekerjaan saya, yaitu kemitraan global, relasi internasional dan pendidikan untuk masyarakat,” ia menuturkan.

    Raline Shah lantas bercerita proses dirinya ditunjuk sebagai Stafsus Menteri. Ia mengatakan dihubungi melalui jalur pribadi (japri) oleh Meutya Hafid saat berada di luar negeri. Ia ditanya kapan bersedia untuk bertemu.

    Namun, Raline Shah kebetulan berada di luar negeri dalam waktu agak panjang, sehingga menawarkan untuk berkomunikasi secara online.

    “Pada saat itu dia [Meutya] memberikan saya beberapa ide untuk menghubungi beberapa orang juga di luar negeri untuk dihubungkan ke kementerian ini. Alhamdulillah perhubungan itu jadi positif. Jadi dia mungkin melihat bahwa saya koneksinya lumayan kuat di mancanegara dan mempunyai skill untuk bisa bernegosiasi dan berkomunikasi lancar dalam bahasa Inggris,” Raline Shah menjelaskan.

    Selanjutnya, Raline Shah dan Meutya menggelar beberapa kali pertemuan di Jakarta. Sebab, Raline Shah ingin memastikan dirinya juga bisa memberikan yang terbaik dan memprioritaskan jabatan ini dengan serius.

    “Dua peran ini [kemitraan global dan edukasi] saya sangat senang dan saya yakin bisa menjalankan dengan baik. Jadi saya ambil dengan besar hati dan juga jam kerja saya sudah ditentukan dengan jelas. Mohon dukungannya teman-teman media,” ia menuturkan.

    Ia juga memastikan semua pekerjaan sebagai pegiat seni, model, influencer, akan terus berjalan. Namun, ia mengatakan kapasitasnya beda dan ada sedikit limitasi karena waktu dan prioritas.

    (fab/fab)

  • Profil Dirjen Baru Komdigi, dari Raline Syah hingga Fifi Aleyda Yahya

    Profil Dirjen Baru Komdigi, dari Raline Syah hingga Fifi Aleyda Yahya

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid melantik lima Direktur Jenderal (Dirjen) dalam nomenklatur baru di Komdigi. Selain itu, Meutya juga menunjuk Raline Rahmat Shah sebagai Staf Khusus Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital Komdigi.

    Adapun penunjukan Raline Shah sebagai Stafsus Komdigi berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) Komdigi terkait pengangkatan stafsus Menkomdigi.

    Berikut Profil Lima Dirjen Baru Komdigi.

    1.Wayan Toni Supriyanto 

    Wayan yang dilantik sebagai Dirjen Infrastruktur Digital. Wayan sendiri merupakan salah seorang pejabat yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI) Kominfo.

    Wayan sendiri telah menjabat sebagai CPNS Direktorat Telekomunikasi di Kominfo sejak 1997. Wayan sendiri diketahui pernah Kasi Operasi Akses Protokol Internet, Direktorat Telekomunikasi dan Kasi Jasa Multimedia Direktorat Telekomunikasi.

    Wayan tercatat pernah menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika.

    2.Mira Tayyiba 

    Mira sendiri dilantik sebagai Dirjen Teknologi Pemerintah Digital. Sebelumnya, Mira mengampu jabatan sebagai Sekjen Kominfo.

    Mira sendiri pernah menjabat Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan SDM Kemenko Bidang Perekonomian pada tahun 2020.

    Perempuan kelahiran 1 November 1972 ini juga pernah bertugas di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) sebagai Kepala Subdirektorat Pos, Telekomunikasi, dan Informatika.

    3.Edwin Hidayat

    Edwin akan memimpin Direktorat baru yaitu Direktorat Jenderal Ekosistem Digital dalam nomenklatur baru di Komdigi.

    Edwin adalah seorang teknokrat Indonesia yang ahli bidang keuangan, manajemen strategi, dan manajemen publik. 

    Sejak 4 Oktober 2021 sampai 11 September 2023, ia menjabat Wakil Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia, induk holding BUMN yang bergerak di bidang aviasi dan pariwisata. 

    Sebelumnya, ia merupakan mantan Deputi Menteri BUMN (2015-2019) dan Wakil Direktur Utama PT Angkasa Pura II (2019-2021)

    4. Brigjen Pol Alexander Sabar

    Brigjen Pol Alexander Sabar mendapat amanat menjadi Dirjen Pengawasan Ruang Digital. Alexander merupakan Perwira tinggi di Bareskrim Polri. 

    Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Intelijen Deputi Bidang Pemberantasan di Badan Narkotika Nasional (BNN). 

    Dalam berbagai penugasannya, Alexander Sabar dikenal memiliki keahlian mendalam di bidang investigasi dan forensik digital, menjadikannya salah satu sosok andal dalam menghadapi tantangan kejahatan dunia maya.

    5. Fifi Aleyda Yahya

    Fifi mendapuk amanah sebagai Dirjen Komunikasi dan Media yang sebelumnya dipegang oleh Molly Prabawaty sebagau Pelaksana tugas (Plt).

    Fifi Aleyda Yahya pertama kali dikenal saat menjadi news anchor di program Metro Hari Ini, Metro TV. 

    Sebelumnya, jebolan ajang Abang None Jakarta tahun 1995 yang juga alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti angkatan 1990 sempat menjadi pembaca berita di TVRI dalam acara English News Service

  • Profil Fifi Aleyda Yahya, Mantan Anchor yang Dilantik Jadi Dirjen Komunikasi Publik & Media Komdigi – Halaman all

    Profil Fifi Aleyda Yahya, Mantan Anchor yang Dilantik Jadi Dirjen Komunikasi Publik & Media Komdigi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Fifi Aleyda Yahya adalah mantan pembawa berita televisi atau anchor.

    Kini Fifi Aleyda Yahya resmi dilantik sebagai Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM) oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jakarta, Senin (13/1/2025).

    “Pada hari ini, Senin, tanggal 13 Januari 2025, saya Menkomdigi dengan ini secara resmi melantik saudara-saudari dalam jabatan yang baru di lingkungan Komdigi,” ujar Meutya Hafid.

    Fifi Aleyda Yahya dilantik bersama 12 orang lainnya, termasuk artis Raline Shah yang dilantik sebagai Staf Khusus Bidang Kemitraan Global.

    “Saya percaya saudara/saudari akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai tanggung jawab yang diberikan,” lanjut Meutya Hafid.

    Fifi Aleyda Yahya menggantikan Molly Prabawaty sebagai Pelaksana Tugas (Plt). Sebelumnya, Molly menjabat posisi tersebut sejak perubahan nomenklatur dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi Komdigi.

    Lantas siapa sosok Fifi Aleyda Yahya? Berikut profilnya.

    Profil Fifi Aleyda Yahya

    Fifi Aleyda Yahya lahir di Jakarta pada 1 April 1973.

    Ia anak pertama pasangan Syamsuddin Yahya dan Andi Mutiara.

    Fifi Aleyda Yahya menikah dengan Rivolinggo Pamudji.

    Mereka dikaruniai dua anak yang bernama Figo Maher Pamudji dan Alisha Zahra Saadiya.

    Fifi adalah lulusan Manajemen Universitas Trisakti Jakarta.

    Ia memulai kariernya sebagai penerjemah.

    Fifi Aleyda Yahya bekerja sebagai penerjemah lepas untuk berbagai universitas asing yang berpartisipasi dalam pameran di Jakarta, yaitu Griffith University, New South Wales University, Bond University, dan New Castle University, semuanya dari Australia, pada tahun 1992-1993.

    Selain itu, ia juga berperan sebagai penyuluh (consellor) untuk International Development Program pada Australia Today di Jakarta, serta untuk Queensland University dan Cabra Secondary School Australia selama pameran mereka di Jakarta.

    Pada 1994, Fifi terpilih sebagai salah satu liaison officer (LO) saat APEC berlangsung.

    Kemudian pada tahun 1995, Fifi berperan sebagai petugas informasi untuk stan Indonesia dalam pameran teknologi di Hannover, Jerman. 

    Pada tahun yang sama, Fifi juga mengikuti ajang Abang None.

    Setelah itu, Fifi Aleyda Yahya memulai kariernya di dunia pemberitaan dengan bergabung ke Metro TV pada tahun 2001.

    Selama di Metro TV, ia sukses membawakan sejumlah program seperti Metro Hari Ini, Suara Anda, The Candidate, dan Sudut Pandang bersama Fifi Aleyda Yahya.

    Sebelumnya, Fifi juga sempat menjadi pembawa berita untuk program English News Service di TVRI.

    (Tribunnews.com/Falza Fuadina)