Tag: Meutya Hafid

  • Pesan Prabowo Buat Anak Buah Menkomdigi: Bersih dari Kongkalikong

    Pesan Prabowo Buat Anak Buah Menkomdigi: Bersih dari Kongkalikong

    Jakarta

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan pesan Presiden Prabowo Subianto kepada anak buahnya yang pada hari ini resmi dilantik, di antaranya para pejabat Eselon I dan II Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Sebagai informasi, Meutya melakukan perombakan di jajaran Direktur Jenderal seiring perubahan nomenklatur dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    “Kami titipkan arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto kepada kabinet untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, menghindari ketidakefisiensi, bersih manipulasi, bersih dari kongkalikong,” ujar Meutya dalam sambutan usai melakukan pelantikan di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Senin (13/1/2025).

    Ia menyampaikan agar pejabat Eselon I dan II Komdigi dapat bertindak tegas, juga arif dalam menjalankan pesan dari presiden, termasuk menghindari hal-hal yang bersifat pemborosan.

    “Setiap rupiah uang rakyat harus kita gunakan secara efektif dan sebaik-baiknya untuk kemanfaatan bangsa dan negara,” ucapnya.

    Selain itu, Meutya mengingatkan kepada anak buahnya terkait pakta integritas yang telah ditandatangani terkait penanganan judi online yang harus dibuktikan secara konkret dan komitmen. Sebagai informasi, Komdigi sempat jadi sorotan akhir tahun lalu karena ada pegawai yang melindungi situs judi online yang seharusnya diblokir.

    “Dalam menjaga integritas dan juga pemberantasan judi online di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital. Ini wujud nyata dan tekat kita untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, transparan, dan juga akuntabel,” tuturnya.

    Meutya menambahkan mengenai prioritas utama di Kementerian Komunikasi dan Digital dalam transformasi digital yang bermakna bagi seluruh bangsa Indonesia.

    “Ini ditandai dari resminya perubahan nama adalah sudah disahkannya SOTK yang baru dengan struktur yang baru. Dan, dengan hari ini sudah ditetapkan jabatan definitif. Saya berharap kementerian ini bisa berjalan dengan lebih cepat lagi. Kita juga ada logo baru. Tapi, kita ingat betul pesan presiden, tidak perlu ada seremonialisasi sehingga kami dengan kedua Wamen, sepakat tidak perlu ada acara khusus untuk mengenalkan logo kami,” pungkasnya.

    (agt/fyk)

  • Pemerintah Bakal Keluarkan Aturan soal Batas Usia Bermedsos Sambil Tunggu UU
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        13 Januari 2025

    Pemerintah Bakal Keluarkan Aturan soal Batas Usia Bermedsos Sambil Tunggu UU Nasional 13 Januari 2025

    Pemerintah Bakal Keluarkan Aturan soal Batas Usia Bermedsos Sambil Tunggu UU
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi)
    Meutya Hafid
    mengatakan, bakal mengeluarkan
    aturan pemerintah
    terkait wacana pengaturan batas usia mengakses media sosial (medsos).
    Aturan tersebut dikeluarkan untuk mengakomodasi usulan pembentukan UU yang mengatur tentang batasan usia mengakses media sosial, menyusul diberlakukannya hal serupa di Australia.
    “Pada prinsipnya gini, sambil menjembatani aturan yang lebih ajeg, pemerintah akan mengeluarkan aturan pemerintah terlebih dahulu (mengenai batas usia mengakses medsos),” kata Meutya, usai bertemu Presiden Prabowo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2025).
    Meutya mengakui, pembentukan UU tersebut bisa memakan waktu lama karena DPR masih mengkaji wacana tersebut.
    Pihaknya juga ingin mempelajari pembatasan usia bermedsos ini secara lebih detail.
    Pemerintah, kata dia, bakal melibatkan DPR untuk membentuk aturan yang lebih kuat.
    “Itu juga kami akan siapkan. Sambil menjembatani, sekali lagi, kita keluarkan aturan sambil bicara dengan DPR apa aturannya, UU seperti apa yang bisa kita keluarkan untuk melindungi anak-anak kita,” beber dia.
    Meutya mengatakan, bahwa
    perlindungan anak
    di ranah digital ini juga dibahas dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo.
    Prabowo, kata Meutya, memiliki atensi yang besar terhadap anak-anak Indonesia.
    “Presiden kalau terkait anak-anak memang sangat atentif. Tadi beliau sampaikan, lanjutkan, dipelajari, dan agar bisa dilaksanakan. Beliau amat mendukung bagaimana perlindungan anak ini bisa dilakukan ke depan di ranah digital kita,” ujar Meutya.
    Sebelumnya diberitakan, Australia mengesahkan undang-undang yang melarang anak usia di bawah 16 tahun mengakses media sosial. UU ini langsung menghebohkan jagat digital.
    Dengan pembatasan ketat dan sanksi keras, regulasi ini menjadi UU paling ketat di dunia dalam membatasi penggunaan platform media sosial oleh anak-anak.
    Dilansir BBC, “Australia approves social media ban on under-16s” (29/11/2024), keputusan ini diambil setelah Parlemen Australia menyetujui rancangan undang-undang tersebut.
    UU baru akan berlaku dalam waktu 12 bulan ke depan.
    Laporan BBC menyatakan bahwa perusahaan teknologi yang tidak mematuhi aturan ini dapat dikenakan denda maksimal 50 juta dollar Australia.
    Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyatakan bahwa UU ini diperlukan untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif media sosial, yang selama ini dikhawatirkan oleh banyak kelompok orangtua.
    Meskipun UU ini tak sepi dari kritik, keputusan ini merupakan langkah tegas yang mendapat banyak dukungan publik.
    Batas usia 16 tahun juga merupakan langkah berani Australia.
    Negara lain yang juga mencoba membatasi penggunaan media sosial oleh anak-anak biasanya menetapkan batas usia lebih rendah.
    Ada juga yang memberikan pengecualian bagi pengguna eksisting atau yang mendapatkan izin orangtua.
    UU Australia justru tidak memberikan pengecualian seperti itu.
    Setelah disetujui di Senat dengan dukungan 34 suara setuju dan 19 suara tidak setuju pada Kamis malam, undang-undang ini kemudian diterima di Dewan Perwakilan Rakyat pada Jumat (29/11/2024) pagi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Wanti-wanti Layanan Publik Harus Transparan!

    Prabowo Wanti-wanti Layanan Publik Harus Transparan!

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto ingin agar layanan publik di Indonesia makin transparan. Caranya adalah dengan mengebut digitalisasi layanan publik.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan Prabowo ingin agar pembentukan e-government bisa dikebut pembentukannya. Dengan digitalisasi layanan publik akan semakin baik dan transparan.

    “Terkait dukungan kami untuk transformasi digital dan juga e-government sebagaimana kita tahu Presiden sangat concern dengan digitalisasi. Presiden ingin layanan layanan publik dilakukan secara transparan melalui digitalisasi,” sebut Meutya usai melakukan pertemuan dengan Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2025).

    Sebelumnya, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah menyelesaikan evaluasi Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) Tahun 2024. Evaluasi SPBE Tahun 2024 dilaksanakan terhadap 615 instansi pusat dan pemerintah daerah, dengan hasil sebanyak 48 Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah meraih predikat memuaskan.

    Menteri PANRB Rini Widyantini mengatakan hasil evaluasi tahun 2024 menghasilkan indeks SPBE Nasional adalah 3,12 dengan predikat baik. Sejak pertama kali dilakukan evaluasi SPBE pada tahun 2018, Indeks SPBE Nasional terus bergerak naik.

    “Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi di tahun 2024, Indeks SPBE Nasional adalah 3,12 dari skala 5 dengan kategori Baik. Capaian tersebut telah melampaui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 yaitu sebesar 2,60,” kata Rini dalam keterangan tertulis, Senin (6/1/2025) yang lalu.

    Tonton juga Video: dBadami: Akses Layanan Publik di Bandung Hanya Dalam Satu Genggaman

    (hal/hns)

  • Angkat Buzzer Twitter Jadi Stafsus, Meutya Hafid: Saya Enggak Tahu

    Angkat Buzzer Twitter Jadi Stafsus, Meutya Hafid: Saya Enggak Tahu

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid angkat bicara terkait dengan pengangkatan Rudi Susanto yang diangkat jadi Stafsus Menkomdigi bersama Raline Shah. 

    Penyebabnya, tokoh tersebut dieratkaitkan dengan sosok Rudi Valinka yang aktif di akun X @kurawa dan kerap bersuara terkait politik Indonesia.

    Meutya menegaskan tidak tahu menahu terkait dengan sosok Rudi Valinka yang sedang ramai menjadi pembahasan di masyarakat.

    “Saya enggak tahu ya. Rudi Susanto yang saya kenal ya Rudi Susanto. Jadi saya tidak mau berspekulasi, CV yang kami terima beliau adalah strategi komunikasi juga mewarnai Kementerian ini karena secara kementerian ini kan juga cuka digital tapi juga bidang komunikasi,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (13/1/2025).

    Lebih lanjut, Meutya menegaskan bahwa alasan kementeriannya menunjuk Rudi Susanto murni karena faktor spesialisasi yang bersangkutan di bidang komunikasi.

    “Karena dia ekspertis di bidang komunikasi,” ujar Meutya.

    Pejabat Baru 

    Sebelumnya, Meutya Hafid melantik lima Direktur Jenderal (Dirjen) dalam nomenklatur baru di Komdigi.

    Adapun, kelima Dirjen baru tersebut dilantik berdasarkan surat Keputusan Presiden yang ditetapkan pada tanggal 2 Januari 2025 dan ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Kelima Dirjen baru tersebut yakni, Wayan Toni Supriyanto yang dilantik sebagai Dirjen Infrastruktur Digital. Wayan sendiri sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI).

    Mira Tayyiba dilantik sebagai Dirjen Teknologi Pemerintah Digital, sebelumnya Mira mengampu jabatan sebagai Sekjen Kominfo.

    Lalu, Direktorat baru yaitu Direktorat Jenderal Ekosistem Digital akan dipimpin oleh Erwin Hidayat yang dilantik sebagai Dirjen Ekosistem Digital.

    Kemudian, untuk dua Dirjen lagi yaitu Dirjen Pengawasan Ruang Digital sendiri akan dipegang oleh Brigjen Pol Alexander Sabar dan Dirjen Komunikasi dan Media dipegang Fifi Aleyda Yahya.

    Adapun, Ismail yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kominfo mendapat jabatan baru sebagai Sekjen Komdigi.

    Dalam pelantikan tersebut, Meutya percaya bahwa para pejabat baru di lingkungan Komdigi dapat bekerja dengan baik sesuai dengan tanggung jawabnya.

    “Saya percaya bahwa saudara saudari akan melaksanakan tugas dengan sebaik baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan,” ucap Meutya.

    Adapun, dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 174 Tahun 2024 Tentang Kementerian Komunikasi dan Digital terdapat 5 Direktorat Jenderal yang ada di bawah Komdigi.

    Pertama, Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital. Direktorat ini memiliki tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang infrastruktur digital.

    Kedua, Direktorat Jenderal Teknologi Pemerintah Digital yang mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang teknologi pemerintah digital.

    Ketiga, Direktorat Jenderal Ekosistem Digital yang mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang ekosistem digital.

    Keempat, Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital yang memiliki tugas perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan barang digital dan pelindungan data pribadi.

    Terakhir adalah Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media yang memgemban tugas untuk menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi publik dan

  • Ditjen Pengawasan Ruang Digital Pimpin Lembaga PDP Sementara

    Ditjen Pengawasan Ruang Digital Pimpin Lembaga PDP Sementara

    Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Jenderal (Dirjen) Pengawasan Ruang Digital Brigjen Pol Alexander Sabar menyampaikan pembentukan lembaga perlindungan data pribadi (PDP) masih terus berproses hingga saat ini.

    Adapun, Lembaga pelindungan data pribadi seharusnya muncul setelah UU PDP resmi diterapkan pada 17 Oktober 2024. Namun, saat ini wasit atau pengawas sekaligus pelindung data masyarakat masih berada di Ditjen Pengawasan Ruang Digital.

    “Badannya belum, kita belum tahu. Tapi itu lagi berproses juga. Jadi sekarang ini untuk PDP inkubasinya masih di pengawasan ruang digital,” kata Alexander di Komdigi, Senin (13/1/2025).

    Lebih lanjut, terkait dengan aturan turunan dari UU PDP, Alexander mengatakan bahwa turunan dari UU tersebut masih berproses.

    Saat ini, kata Alexander turunan UU tersebut sedang dalam penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP). 

    “Ini sekarang lagi berproses. Kayaknya penyusunan RPP ya sekarang,” ujarnya.

    Adapun, melansir dari laman pdp.id, progres penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Peraturan Pelaksanaan UU PDP masih dalam proses harmonisasi oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Harmonisasi tersebut sudah dilakukan sejak 27 September 2024.

    Nantinya, setelah proses harmonisasi rampung. RPP tentang Peraturan Pelaksanaan UU PDP akan melewati dua tahapan selanjutnya, yaitu tahap finalisasi dan penetapan.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan lembaga perlindungan data pribadi (PDP) bakal dibawah kendali Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital.

    Adapun, Ditjen Pengawasan Ruang Digital sendiri saat ini dipegang oleh Brigjen Pol Alexander Sabar yang ditunjuk sebagai Plt Dirjen oleh Menkomdigi Meutya Hafid pada Senin lalu.

    Nezar menyebut, Ditjen Pengawasan Ruang Digital bakal menjadi wadah menaung sementara Lembaga PDP sebelum ada badan independen yang dibentuk.

    “Itu akan dipersiapkan ke arah pembentukan badan. Jadi sementara di handle dulu di bawah Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital,” kata Nezar kepada Bisnis, Kamis (28/11/2024).

    Nezar menyampaikan, selain menjadi wadah sementara Lembaga PDP, Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital bakal mempersiapkan badan pengawasan pelindungan data pribadi seperti diamanatkan dalam Undang-Undang (UU).

    Terkait kapan badan independen Lembaga PDP itu bakal terbentuk, Nezar menargetkan lembaga tersebut bakal ada pada tahun depan atau 2025.

  • Sejumlah Tugas Khusus Raline Shah sebagai Stafsus Menkomdigi

    Sejumlah Tugas Khusus Raline Shah sebagai Stafsus Menkomdigi

    Bisnis.com, JAKARTA – Raline Shah baru saja dilantik menjadi Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital pada Senin (13/1/2025).

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan telah memberikan tugas khusus kepada Raline Shah.

    Salah satu tugasnya yakni memperkuat dan menjalin kemitraan global.

    “Kepada Ibu Raline Shah, kemitraan global tolong dikuatkan, edukasi digital tolong dijalankan,” ujar Meutya di Jakarta, Senin, dikutip dari Antara.

    Meutya menilai Raline memiliki jaringan global yang kuat. Relasinya yang luas di berbagai negara diharapkan mampu mendukung upaya penguatan kemitraan global kementerian.

    Tugas lain yang diberikan kepada Raline adalah mendorong edukasi digital secara masif kepada generasi muda, khususnya anak-anak.

    Penunjukkan Raline Shah juga mempertimbangkan dari sisi penguatan peran perempuan di tingkat stafsus Kementerian.

    Miliki tugas baru, Raline Shah mengaku sudah siap mengemban amanat yang diberikan negara untuknya.

    “Saya yakin saya bisa menjalankan dengan baik. Jadi saya ambil dengan besar hati dan juga jam kerja saya juga sudah ditentukan dengan jelas. Makanya saya bisa mengambil jabatan ini dan menerimanya dengan positif,” ucapnya.

    Raline mengatakan dirinya mendapat tugas untuk membangun kemitraan dengan perusahaan-perusahaan swasta dan pemerintahan di luar negeri.

    “Yang pasti sudah ada beberapa program ke luar negeri untuk membicarakan kemitraan dengan perusahaan swasta di luar negeri dan juga beberapa pemerintahan seperti Singapura dan India,” ujarnya.

    Ia mengatakan program-program yang diembannya akan berfokus pada sektor telekomunikasi dan digital.

    Terkait penunjukan dirinya sebagai Staf Khusus Menkomdigi Meutya Hafid, Raline mengaku dirinya tidak pernah memiliki ambisi atau rencana untuk bergabung ke dalam institusi pemerintahan.

    Namun kepercayaan yang diberikan oleh Menteri Meutya membuatnya yakin untuk menerima tanggung jawab tersebut.

    Raline merasa dirinya memiliki kapabilitas dan komitmen untuk berkontribusi dalam menjalankan perannya sebagai staf khusus menteri yang membidangi kemitraan global dan edukasi digital.

    “Saya mempunyai kapabilitas di sini dan juga ingin berkontribusi dan memberikan yang terbaik di dalam my role, yaitu kemitraan global, relasi internasional, dan pendidikan untuk masyarakat, supaya anak-anak dan ibu-ibu bisa menggunakan internet dan digital devices dengan bijak,” ucapnya.

    Raline menilai pengalaman dirinya yang sering berinteraksi di lingkup internasional menjadi salah satu alasan Meutya menunjuk dirinya sebagai staf khusus.

    Kemampuannya membangun koneksi global, bernegosiasi, dan berkomunikasi dalam bahasa Inggris menjadi modal penting untuk mendukung tugasnya di kementerian.

    “Makanya dia merasa bahwa dia bisa memberi saya amanah untuk menjadi staf khusus di bidang ini,” kata dia.

    Raline menegaskan kesiapannya untuk memprioritaskan tanggung jawab baru ini dan memastikan bahwa peran dan jam kerjanya sudah diatur secara spesifik agar tugas yang diemban dapat dijalankan secara optimal.

    Raline juga memastikan bahwa kariernya di dunia seni tetap berjalan meskipun akan ada penyesuaian.

    “Tapi yang pasti semua kerjaan saya sebagai pegiat seni, sebagai model, influencer akan terus berjalan. Tapi mungkin kapasitasnya beda,” pungkas dia.

  • Profil Raline Shah, dari Model hingga Jadi Staf Khusus Kementerian Komdigi

    Profil Raline Shah, dari Model hingga Jadi Staf Khusus Kementerian Komdigi

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid baru saja menunjuk Raline Shah sebagai Staf Khusus Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital Komdigi.

    Pemilik nama lengkap Raline Rahmat Shah itu ditunjuk sebagai Stafsus Komdigi berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) Komdigi terkait pengangkatan stafsus Menkomdigi.

    Bersama dengan Raline Shah, Menkomdigi juga menyambut lima Dirjan lainnya, yakni Wayan Toni Supriyanto sebagai Dirjen Infrastruktur Digital, Mira Tayyiba sebagai Dirjen Teknologi Pemerintah Digital, Edwin Hidayat sebagai Direktorat Jenderal Ekosistem Digital, Alexander Sabar menjadi Dirjen Pengawasan Ruang Digital, dan Fifi Aleyda Yahya sebagai Dirjen Komunikasi dan Media.

    Profil Raline Shah

    Memiliki nama lengkap Raline Rahmat Shah, dia lahir pada 4 Maret 1985 dan merupakan anak dari seorang pengusaha sekaligus mantan anggota MPR dan DPR, Rahmat Shah bersama denhan istrinya Roseline Abu, seorang filantropis keturunan Melayu.

    Raline sempat tinggal di Jakarta dan Medan saat masih kecil, sebelum pindah ke Johor Bahru, Malaysia pada 1998. 

    Di sana dia bersekolah di Kolej Tuanku Ja’afar, sebuah sekolah asrama di Negeri Sembilan, Malaysia. Selama menempuh pendidikan, dia memulai kiprahnya di dunia film dengan menyutradarai 2 drama sekolah, berakting dalam 3 musikal dan berbagai produksi teater. 

    Kemudian, Raline melanjutkan pendidikan dengan berkuliah di National University of Singapore jurusan ilmu politik, dan menerima gelar dalam Ilmu Politik & Media Baru dan Komunikasi pada 2007. 

    Raline kemudian memulai kariernya di dunia hiburan dengan menjadi model untuk Mannequin Studios sejak 2004 hingga 2008.

    Dia juga sempat bekerja di Departemen Hubungan Masyarakat Paragon Medical selepas lulus kuliah dari 2008 hingga 2011.

    Setelah menjadi model, dia kemudian mulai terjun ke dunia hiburan dengan menjadi salah satu kontestan Puteri Indonesia pada 2008 mewakili Sumatera Utara. 

    Dalam gelaran bergengsi tersebut, Raline terpilih masuk dalam lima besar dan dianugerahi gelar “Putri Favorit Indonesia”.

    Raline kemudian memulai debut aktingnya pada 2012, dengan berperan sebagai Riani di film 5 Cm garapan sutradara Rizal Mantovani.

    Sejak itu, Raline mulai membintangi berbagai judul film seperti 99 Cahaya di Langit Eropa, Supernova, Surga Yang Tak Dirindukan, Orang Kaya Baru, dan sebuah film di Malaysia, Polis Evo 2.

    Sejak sekolah Raline sudah gemar mengumpulkan berbagai prestasi seperti Silver Youth International Award pada 2002 dan Gold International Youth Award pada 2003 atas prestasinya dalam bidang olahraga, seni, dan lingkungan.

    Dia juga menerima Best Business Studies Academic Achievement Award serta memperoleh Gold Duke of Edinburgh Award untuk eksplorasi, pendakian, dan kerja sosial.

    Selain karier dan prestasinya di dunia hiburan, Raline Shah juga sempat ditunjuk sebagai Komisaris Independen Air Asia pada 2017, dan memiliki bisnis kedai kopi bersama keluarga, Kisaku, di kawasan Blok M.

    Tak hanya itu, pada 2023 Raline juga pernah ditunjuk menjadi pembicara di KTT ASEAN 2023. Kala itu Raline didapuk untuk menjadi perwakilan dari generasi muda ASEAN.

    Dalam sambutannya, dia menekankan pentingnya memprioritaskan kemanusiaan melampaui batas-batas negara, dan nilai-nilai bersama yang mengikat masyarakat Asia Tenggara.

  • Usai Lantik Raline Shah, Meutya Hafid Langsung Menghadap Prabowo

    Usai Lantik Raline Shah, Meutya Hafid Langsung Menghadap Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/1/2025).

    Menurut pantauan Bisnis, Meutya tiba dengan mengenakan kemeja berwarna putih pukul 15.36 WIB. 

    Dia menyebut pertemuannya dengan Prabowo bakal membahas seputar aktivitas di Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi).

    “Ngobrol-ngobrol aja terkait dengan Kementerian,” katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (13/1/2025).

    Lebih lanjut, dia juga menyampaikan akan melaporkan terkait dengan giat telah melantik jajaran pejabat di lingkungan Kemkomdigi.

    Salah satu yang dilantik adalah selebritas Raline Shah yang dipercaya menjadi Staf Khusus Menteri Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital. Termasuk sekretaris jenderal, lima direktur jenderal (dirjen), satu inspektur jenderal, dan tiga staf khusus dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya. 

    Lima dirjen itu adalah Dirjen Infrastruktur Digital, Dirjen Teknologi Pemerintah Digital, Dirjen Ekosistem Digital, Dirjen Pengawasan Ruang Digital, serta Dirjen Komunikasi Publik dan Media.

    “Tentu nanti akan disampaikan [soal pelantikkan], sama program kementerian yang bisa diwujudkan dalam waktu dekat,” pungkas Meutya.

  • Jadi Stafsus Menteri Komdigi, Raline Shah Bakal Tinggalkan Dunia Aktris dan Model?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        13 Januari 2025

    Jadi Stafsus Menteri Komdigi, Raline Shah Bakal Tinggalkan Dunia Aktris dan Model? Nasional 13 Januari 2025

    Jadi Stafsus Menteri Komdigi, Raline Shah Bakal Tinggalkan Dunia Aktris dan Model?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Aktris
    Raline Shah
    mengatakan, kegiatannya sebagai pekerja seni masih akan ia jalani, setelah dilantik sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
    Setelah menjabat sebagai stafsus menteri Komdigi, Raline mengatakan, ia bakal memilah dan memprioritaskan kegiatan yang penting.
    “Pastinya mungkin ada sedikit limitasi, karena waktu dan prioritas mendapat jabatan baru ini sebagai staf khusus kementerian komunikasi dan digital,” kata Raline Shah kepada wartawan saat ditemui usai pelantikan di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2025).
    Raline akan tetap aktif sebagai aktris dan model meski telah masuk dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
    Hanya saja, kapasitasnya pekerjaannya di industri hiburan akan berbeda dari sebelum dia menjabat sebagai stafsus.
    “Tapi yang pasti semua kerjaan saya sebagai pegiat seni, sebagai model, influencer akan terus berjalan. Tapi mungkin kapasitasnya beda,” ujar dia.
    Detail penugasan Raline Shah sebagai Stafsus Menteri Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital, masih perlu persetujuan dari Meutya.
    Bintang film 5 CM tersebut akan menjadi penghubung kemitraan dan program Indonesia dengan pemerintahan luar negeri.
    “Kerjasamanya dalam bidang telekomunikasi dan digital. Secara detailnya seperti saya bilang tadi, nanti kita akan share pas sudah di-
    approve
    dan sudah ada tanggalnya,” kata dia.
    Sebelumnya diberitakan, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meminta Raline Shah, yang didapuk sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital, untuk memberi edukasi digital kepada masyarakat.
    “Ibu Raline Shah, Kementerial Global tolong dibuatkan, Edukasi Digital tolong dijalankan,” ujar Meutya saat melantik Raline Shah di Kantor
    Kemenkomdigi
    , Jakarta Pusat, Senin (13/1/2025).
    Meutya mengaku banyak menerima pesan dari orangtua yang khawatir anaknya terpapar internet. Sebab itu, ia meminta Raline untuk memberi edukasi.
    “Saya banyak sekali pesan dari para orangtua, kekhawatiran mereka terhadap bagaimana anak-anak mereka menggunakan internet,” kata Meutya.
    Dengan arahan itu, Meutya berharap Raline dapat menyadarkan masyarakat terkait digitalisasi melalui edukasi-edukasi yang diberikan.
    “Maka tolong Kementerian ini dibantu dengan edukasi secara masif kepada masyarakat,” tandas Meutya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Heboh Koin Jagat Viral Hasilkan Uang, Meutya Hafid Buka Suara

    Heboh Koin Jagat Viral Hasilkan Uang, Meutya Hafid Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid buka suara terkait ‘Koin Jagat’, sebuah permainan berburu koin yang kini sedang viral di kalangan masyarakat.

    Menkomdigi mengaku ia menerima banyak laporan mengenai aplikasi yang meresahkan tersebut. Ia mengatakan, Komdigi kini tengah memantau apakah Koin Jagat sesuai aturan atau tidak.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan Wakil Menteri Pak Angga Raka untuk menindaklanjuti mengenai aplikasi ini. Saya sendiri baru mendapat masukan sehingga kita akan pelajari dulu,” ujarnya saat ditemui di Kantor Komdigi, Senin (13/1/2025).

    Nanti, kata dia, di bawah Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital, akan dipelajari apa sebetulnya aplikasi ini, kerugian dan dampaknya seperti apa.

    Kemudian juga aturan-aturan mana yang bertentangan dengan undang-undang ataupun aturan yang ada. Lalu akan segera diambil langkah tegas jika ada pelanggaran terhadap peraturan dan juga perundang-undangan yang berlaku.

    Apa itu Koin Jagat

    Media sosial dalam beberapa waktu terakhir sedang ramai membahas permainan berburu ‘harta karun’ bernama Koin Jagat.

    Permainan ini baru tersedia di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.

    Koin Jagat merupakan sebuah permainan yang menggunakan aplikasi Jagat sebagai platform utamanya. Permainan ini menyerupai konsep berburu harta karun di dunia nyata.

    Harta karun yang diburu adalah koin dengan tiga jenis, yakni emas, perak dan perunggu. Koin-koin itu harus dikumpulkan sebanyak-banyaknya oleh pengguna aplikasi, karena bisa ditukarkan dengan hadiah uang berkisar dari ratusan ribu hingga puluhan juta.

    Yang menjadi tantangan adalah koin-koin tersebut diletakkan di tempat tersembunyi. Untuk ikut bermain, para pengguna harus meng-install aplikasi Jagat terlebih dahulu dan membuat akun. Kemudian, matikan fitur GPS dalam ponsel.

    Namun, permainan ini menimbulkan banyak masalah. Banyak warganet yang melapor pemain malah merusak fasilitas umum saat mencari koin-koin tersebut.

    Kasatpol PP Jakarta Satriadi mengatakan pihaknya turut memonitor aktivitas pencarian koin jagat tersebut. Ia memastikan pihaknya juga telah menyiapkan langkah antisipasi bersama Dinas Pertamanan.

    “Kami akan antisipasi kegiatan tersebut dengan Dinas Pertamanan dan jajaran Satpol PP untuk memberikan imbauan kepada masyarakat tidak merusak fasilitas umum,” kata Satriadi, melansir Detik, Senin (13/1/2025).

    (fab/fab)