Tag: Luhut Binsar Panjaitan

  • Daftar Tokoh Temui Jokowi di Solo saat Lebaran Pertama: Luhut, Didit hingga Ahmad Luthfi – Halaman all

    Daftar Tokoh Temui Jokowi di Solo saat Lebaran Pertama: Luhut, Didit hingga Ahmad Luthfi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Beberapa tokoh terlihat mengunjungi rumah Presiden Ke- RI Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah, Senin (31/3/2025) atau pada hari pertama Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Mulai dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, hingga anak Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo.

    Berikut momen pertemuan Jokowi dengan beberapa tokoh penting tersebut.

    Luhut Binsar Pandjaitan

    Luhut diketahui mendatangi rumah Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Senin, pukul 11.40 WIB

    Keduanya bertemu selama lebih dari satu jam, sampai pukul 12.40 WIB.

    Pada kesempatan tersebut, Luhut dan Jokowi banyak mengobrol, termasuk mengenai kondisi pemerintahan kekinian.

    Usai pertemuan, Luhut mengaku, mendapatkan pesan khusus yakni permintaan Jokowi agar selalu memberi masukan kepada Presiden RI Prabowo Subianto mengenai perekonomian.

    Luhut pun menerangkan, sosok Prabowo merupakan Presiden RI yang tidak alergi menerima masukan termasuk dari dirinya.

    “Ya juga beliau minta karena saya ketua dewan ekonomi, beliau juga mengingatkan ‘Pak Luhut juga ya memberi masukan’.”

    “Saya bilang ya pak Presiden Prabowo kalau kami laporan, dewan ekonomi, beliau minta masukan yang detail dan saya lihat beliau memperhatikan mengenai itu,” ungkap Luhut.

    Namun, saat disinggung masukan apa saja terkait ekonomi yang diberikan Jokowi kepada dirinya, Luhut enggan menerangkan lebih lanjut.

    “Ya macam-macamlah banyak, ya mengenai macam-macam (termasuk gejolak ekonomi di Indonesia saat ini),” jelas Luhut.

    Luhut hanya mengatakan, Prabowo merupakan sosok Presiden RI yang sangat memperhatikan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    “Tapi saya melihat, tadi saya juga bincang-bincang dengan Pak Jokowi, presiden Prabowo kelihatannya sangat mendengarkan masukan-masukan yang tentu saya kira akan bagus juga untuk kedepannya,” ujar Luhut.

    Menko PMK Pratikno

    Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, menjadi satu dari sekian tokoh yang bersilaturahmi dengan Jokowi.

    Ia datang ke kediaman Jokowi, Senin sore.

    Pratikno bertamu ke kediaman Jokowi setidaknya kurang lebih selama 30 menit.

    Ditemui awak media, Pratikno mengatakan ia menyempatkan diri mampir ke Solo karena sejalan dengan arah mudik dirinya ke kampung halaman di Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim).

    “Saya ini kan dari Jakarta, tadi mau ke Bojonegoro sowan Ibu saya.”

    “Yang paling dekat kan lewat Solo. Cuma karena nggak ada tiket (pesawat) di Solo (dari Jakarta), jadi lewatnya Semarang. Jadi ke Semarang terus harus lewat Solo baru kemudian ke Bojonegoro. Kampung halaman,” ungkap Pratikno usai keluar dari kediaman Jokowi.

    Dalam pertemuan singkat kali ini, Pratikno menerangkan bahwa dirinya hanya berbincang seputar kehidupan pribadi, termasuk menceritakan putri-putrinya.

    Pratikno menjelaskan bahwa dalam suasana Idul Fitri atau Lebaran kali ini, baik dirinya maupun Jokowi tak menyinggung terkait kondisi pemerintahan saat ini.

    “Nggaklah, kok pening-pening (pusing-pusing) wong Idul Fitri kok, cuma urusan keluarga,” urainya.

    “Pak Jokowi kan jadi saksi pernikahan tiga putri saya, jadi (ngobrol) oh iya yang nomor satu itu sudah punya anak berapa. Nomor dua, nomor tiga. Ya begitu ajalah berkepanjangan (ngobrolnya),” jelas Pratikno.

    Saat disinggung apakah ada pesan khusus dari Prabowo untuk Jokowi yang dititipkan kepada dirinya, Pratikno dengan tegas membantahnya.

    Pratikno mengungkapkan, ada pesan penting atau khusus untuk orang nomor satu di Indonesia tersebut, pasti akan langsung disampaikan Jokowi.

    Apalagi, kedua tokoh tersebut memiliki kedekatan khusus dan saling berkomunikasi secara intensif.

    “Oh enggaklah ya, kan pak Presiden Jokowi kan juga sering bertemu dengan Pak Presiden Prabowo. Jadi kan nggak perlu lewat orang lain, bisa langsung,” pungkasnya. 

    TEMUI JOKOWI : Menteri Koordinator PMK Pratikno bersilaturahmi dengan menemui Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Senin (31/3/2025) sore. Pratikno datang sendirian ke kediaman Jokowi yang berada Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Solo. (TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto)

    Didit Hediprasetyo

    Selanjutnya, giliran putra semata wayang Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo yang bersilaturahmi ke rumah Jokowi di Solo.

    Dilansir Tribun Solo.com, Didit Prabowo datang ditemani sejumlah ajudan dan pengawal ke kediaman Jokowi.

    Kedatangannya di kediaman Jokowi diketahui sekitar pukul 15.36 WIB.

    Ia tampak mengenakan setelan batik berwarna biru dan celana hitam serta memakai peci berwarna hitam.

    Didit juga sempat menyapa awak media yang sedari tadi telah menunggu di depan kediaman Jokowi.

    Sembari berjalan menuju kediaman Jokowi, Didit Prabowo tak lupa mengucapkan selamat Idul Fitri kepada awak media.

    “Minal aidin walfaidzin, sugeng riyadi teman-teman,” ungkap Didit.

    BERTEMU JOKOWI – Putra dari Presiden Prabowo Subianto, Ragiwo Heduprasetyo yang akrab disapa Didit Prabowo silaturahmi ke kediaman Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi) wilayah Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Solo pada Senin (31/3/2025) sore. Didit Hediprasetyo membagikan momen Lebaran 2025 bersama para pejabat dan tokoh nasional. (TRIBUNJATENG.COM/ AGUS ISWADI)

    Ahmad Luthfi

    Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, juga terlihat bersilaturahmi ke Jokowi.

    Kunjungan tersebut, berlangsung di rumah Jokowi yang terletak di Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.

    Ahmad Luthfi tiba di kediaman Jokowi sekitar siang hari. Keduanya hanya bertemu selama kurang lebih 30 menit.

    Dalam pertemuan itu, mantan Kapolda Jateng mengungkapkan bahwa tujuan utama kedatangannya adalah untuk bersilaturahmi.

    Dalam kesempatan tersebut, Jokowi memanfaatkan waktu untuk menanyakan kondisi terkini Jawa Tengah.

    “Hanya silaturahmi, terus tanya situasi Jawa Tengah. Kita sudah bersama-sama dengan bupati/wali kota Jawa Tengah,” ungkap Ahmad Luthfi kepada awak media.

    Ahmad Luthfi juga mengaku mendapatkan masukan berharga dari Jokowi mengenai kinerjanya sebagai pejabat publik.

    “Beliau minta fokus kerja untuk masyarakat, kerja untuk rakyat. Terus-terus itu yang disampaikan beliau. Itu yang sama seperti yang kita lakukan,” tambahnya.

    TEMUI JOKOWI : Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menemui Jokowi di kediaman pribadi Presiden RI ke-7 di momen Lebaran, Senin (31/3/2025) siang. Ahmad Luthfi nampak datang sendirian ke rumah Jokowi pada Minggu siang sekitar pukul 14.40 WIB. (TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Temui Jokowi di Solo, Menko PMK Bantah Bawa Pesan dari Prabowo Soal Kelanjutan IKN

    (Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Erik S/Muhamad Deni Setiawan)(TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto)

  • Lembaga Riset Bereaksi Atas Pernyataan Luhut Soal Kritikan Pengamat Tanpa Data Akurat

    Lembaga Riset Bereaksi Atas Pernyataan Luhut Soal Kritikan Pengamat Tanpa Data Akurat

    loading…

    Direktur Riset Trust Indonesia Ahmad Fadhli bereaksi atas pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan yang menuding banyaknya pengamat berbicara tanpa adanya data yang akurat. Foto: Ist

    JAKARTA – Lembaga riset Trust Indonesia bereaksi atas pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan yang menuding banyaknya pengamat berbicara tanpa adanya data yang akurat.

    Direktur Riset Trust Indonesia Ahmad Fadhli mengatakan, pihaknya justru siap menyampaikan data statistik jika Luhut menginginkan data yang merekam pendapat publik terkait kinerja pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    “Sebagai lembaga riset, Trust Indonesia memiliki segudang data untuk memenuhi keinginan Pak Luhut. Kita justru menunggu waktu Pak Luhut untuk mendengarkan kritik publik dan Trust Indonesia atas kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran. Pak Luhut siapkan saja waktunya, Trust Indonesia siap meladeni permintaan Pak Luhut soal data,” ujar Fadhli, Selasa (1/4/2025).

    Mantan aktivis mahasiswa ini justru meminta Luhut tidak bersikap reaksioner atas kritik yang dilontarkan banyak pihak. Kritik justru sangat penting untuk membantu pemerintahan yang berjalan sekarang untuk menemukan komposisi kebijakan yang tepat dan baik bagi publik.

    “Kami justru melihat Pak Luhut yang seharusnya melakukan introspeksi. Mengapa beliau sangat reaksioner terhadap kritik yang disampaikan publik. Bukankah kritik adalah prasyarat demokrasi dan bermanfaat bagi kebijakan publik yang tepat sasaran,” kata Fadhli.

    Survei Trust Indonesia juga merekam ketidakpuasan dan ketidaksetujuan para pakar terhadap sejumlah isu-isu nasional. Isu tersebut seperti 75,5 persen para pakar tidak setuju dengan Revisi UU TNI yang menempatkan Kementerian/Lembaga dapat diisi anggota TNI aktif, 77,2 persen para pakar menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak tepat sasaran, serta 80,7 persen para pakar menyebut alokasi anggaran hasil efisiensi tidak tepat sasaran.

    “Ketidakpuasan publik tersebut juga ditunjukkan pada program unggulan seperti MBG, efisiensi anggaran, dan Revisi UU TNI. Level ketidaksetujuan dan keraguan responden yang tinggi menunjukkan bahwa program-program tersebut ke depan harus mendapat evaluasi dan pengawasan komprehensif,” ungkap Fadhli.

    (jon)

  • Kata Budi Arie soal Antrean Panjang di Rumah Jokowi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 April 2025

    Kata Budi Arie soal Antrean Panjang di Rumah Jokowi Regional 1 April 2025

    Kata Budi Arie soal Antrean Panjang di Rumah Jokowi
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – Menteri Koperasi dan UKM
    Budi Arie Setiadi
    memberikan komentar terkait antrean panjang warga yang ingin bersilaturahmi dengan mantan Presiden RI, Joko Widodo (
    Jokowi
    ), pada momen Lebaran tahun ini.
    Dalam dua hari terakhir, yaitu Senin (31/3/2025) dan Selasa (1/4/2025), antrean di rumah Jokowi terlihat mengular dari pagi hingga petang.
    Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa warga rela menghadapi cuaca hujan untuk mendapatkan kesempatan bertemu dengan Jokowi.
    “Soal antrean? Pak Jokowi masih di hati rakyat karena rakyat masih di hati Pak Jokowi,” ujar Budi saat diwawancarai setelah menemui Jokowi.
    Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) ini juga menegaskan bahwa berbagai
    fitnah
    yang ditujukan kepada Jokowi tidak akan mempengaruhi dukungan masyarakat.
    “Banyak fitnah? Biasa, fitnah tidak membunuh. Nanti yang fitnah akan kebakar sendiri,” tambahnya.
    Saat ditanya mengenai perannya dalam pemerintahan Jokowi, Budi menyatakan, “Pak Luhut saksi hidup, kalau Pak Budi? Saya saksi setengah hidup.”
    Ia juga mengungkapkan bahwa pembicaraan politik, termasuk mengenai pembentukan Partai Super Terbuka (Tbk), akan dibahas setelah Lebaran 1445 H.
    “Politik nanti setelah Lebaran. Tidak kami ngomongin masyarakat,” tegasnya.
    Di sisi lain, Budi mengungkapkan bahwa dalam pertemuannya dengan Jokowi, mereka membahas program
    Koperasi Desa Merah Putih
    yang dinilai mampu memberantas praktik rentenir.
    “Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih memang instrumen untuk memberantas rentenir tengkulak, yang menyengsarakan masyarakat. Ya tadi saya sampaikan,” katanya.
    Budi juga menambahkan bahwa Jokowi berpesan agar Kopdes Merah Putih dijalankan dengan hati-hati agar dapat menjadi instrumen untuk kemajuan desa.
    “Yang penting hati-hati dan melakukannya dengan baik supaya menjadi instrumen untuk kemajuan masyarakat desa di seluruh Indonesia. Beliau sangat concern dengan kemajuan masyarakat desa,” ujarnya.
    “Pokoknya beliau terus memberi yang terbaik pikiran-pikiran dan saran untuk kemajuan Indonesia,” tutup Budi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Luhut Klaim Jokowi Tak Pernah Langgar Konstitusi, Sudarsono Saidi: Ucapanmu Tak Bisa Dipercaya

    Luhut Klaim Jokowi Tak Pernah Langgar Konstitusi, Sudarsono Saidi: Ucapanmu Tak Bisa Dipercaya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial Sudarsono Saidi menanggapi pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyebut Jokowi tidak pernah melanggar konstitusi.

    Sudarsono dengan tegas meragukan kredibilitas pernyataan tersebut dan menanggapinya dengan kritik tajam.

    “Emang yang percaya omonganmu siapa?,” kata Sudarsono di X @saidi_sudarsono (1/4/2025).

    Meskipun Luhut dikenal sebagai orang yang lama bersama Jokowi, namun Sudarsono dan banyak pihak menegaskan tidak bisa percaya dengan klaim Luhut.

    “Mau kau saksi hidup atau sudah mati, ucapanmu tak bisa dipercaya,” tandasnya.

    Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa dirinya adalah saksi hidup bahwa Presiden ke-7 Indonesia, Jokowi, tidak pernah melanggar konstitusi.

    Namun, ia tidak merinci lebih lanjut mengenai isu pelanggaran konstitusi yang dimaksud.

    “Saya kan pembantu Presiden Jokowi selama 10 tahun, saya saksi hidup. Ya saya ulangi sekali lagi, saya saksi hidup,” ujar Luhut, kemarin.

    Sebagai mantan prajurit, Luhut mengaku tidak menemukan adanya pelanggaran konstitusi yang dilakukan oleh Jokowi selama masa jabatannya.

    “Dan sebagai tentara, saya tidak melihat ada pelanggaran-pelanggaran secara konstitusi yang dilakukan Presiden Joko Widodo waktu itu. Tidak saya lihat. Jadi siapapun yang bisa anu, saya bisa saksi hidup,” tambahnya.

    Selain membahas soal konstitusi, Luhut juga mengingatkan pentingnya menjaga budaya sopan santun, terutama setelah berakhirnya bulan Ramadhan.

    “Tapi saya hanya titip satu di bulan Ramadhan ini yang selesai hari ini. Kita semua supaya memelihara budaya santunnya, ramah-tamahnya Indonesia,” ucapnya.

  • Luhut Klaim Jokowi Tak Pernah Langgar Konstitusi, Sudarsono Saidi: Ucapanmu Tak Bisa Dipercaya

    Luhut Klaim Jokowi Tak Pernah Langgar Konstitusi, Sudarsono Saidi: Ucapanmu Tak Bisa Dipercaya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial Sudarsono Saidi menanggapi pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyebut Jokowi tidak pernah melanggar konstitusi.

    Sudarsono dengan tegas meragukan kredibilitas pernyataan tersebut dan menanggapinya dengan kritik tajam.

    “Emang yang percaya omonganmu siapa?,” kata Sudarsono di X @saidi_sudarsono (1/4/2025).

    Meskipun Luhut dikenal sebagai orang yang lama bersama Jokowi, namun Sudarsono dan banyak pihak menegaskan tidak bisa percaya dengan klaim Luhut.

    “Mau kau saksi hidup atau sudah mati, ucapanmu tak bisa dipercaya,” tandasnya.

    Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa dirinya adalah saksi hidup bahwa Presiden ke-7 Indonesia, Jokowi, tidak pernah melanggar konstitusi.

    Namun, ia tidak merinci lebih lanjut mengenai isu pelanggaran konstitusi yang dimaksud.

    “Saya kan pembantu Presiden Jokowi selama 10 tahun, saya saksi hidup. Ya saya ulangi sekali lagi, saya saksi hidup,” ujar Luhut, kemarin.

    Sebagai mantan prajurit, Luhut mengaku tidak menemukan adanya pelanggaran konstitusi yang dilakukan oleh Jokowi selama masa jabatannya.

    “Dan sebagai tentara, saya tidak melihat ada pelanggaran-pelanggaran secara konstitusi yang dilakukan Presiden Joko Widodo waktu itu. Tidak saya lihat. Jadi siapapun yang bisa anu, saya bisa saksi hidup,” tambahnya.

    Selain membahas soal konstitusi, Luhut juga mengingatkan pentingnya menjaga budaya sopan santun, terutama setelah berakhirnya bulan Ramadhan.

    “Tapi saya hanya titip satu di bulan Ramadhan ini yang selesai hari ini. Kita semua supaya memelihara budaya santunnya, ramah-tamahnya Indonesia,” ucapnya.

  • Ramai Tokoh Sowan Jokowi di Solo, Luhut, Pratikno Hingga Anak Prabowo

    Ramai Tokoh Sowan Jokowi di Solo, Luhut, Pratikno Hingga Anak Prabowo

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) merayakan Hari Raya Idulfitri bersama keluarga di Solo, Jawa Tengah. Sederet tokoh nasional berdatangan menemuinya.

    Berikut nama-nama mereka yang hadir:

    1. Luhut Binsar Pandjaitan
    Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan datang sekitar pukul 11.37 WIB. Ia ditemani istrinya, Devi Simatupang.

    “Minal aidin,” kata Luhut kepada awak media sebelum memasuki rumah Jokowi, Senin (31/3/2025).

    Kemudian ia bergabung bersama Jokowi yang didampingi Iriana Jokowi. Luhut dan Jokowi lantas menggelar pertemuan tertutup.

    Usai pertemuan tersebut, Luhut mengungkapkan dia bertemu dahulu dengan Presiden Prabowo Subianto sebelum bertolak ke Solo berkunjung ke rumah Jokowi.

    Kedatangannya ke rumah Jokowi ini lantaran dirinya sudah 10 tahun bekerja sebagai menteri dan merasakan kepemimpinan Jokowi menjabat sebagai presiden.

    “Karena menurut saya, ya selama 10 tahun saya sebagai anak buahnya Pak Jokowi, merasakan bahwa betapa banyak yang dilakukan Pak Jokowi buat negeri ini,” ungkapnya.

    “Dan itu kita juga harus jujur mengakuinya. Tentu di sana-sini ada kurangnya sebagai manusia. Jadi saya juga datang kemari silaturahmi minta maaf kalau ada kurang lebih kami pada Bapak Jokowi dan Ibu Iriana,” jelasnya.

    2. Ahmad Luthfi
    Tokoh selanjutnya yang datang adalah Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi. Ia tiba di Sumber sekitar pukul 14.30 WIB. Sama seperti Luhut, pertemuan keduanya dilangsungkan tertutup.

    Kepada awak media, Luthfi menerangkan dia hanya silaturahmi. Selain itu, Jokowi juga bertanya kepadanya mengenai kondisi Jateng.

    “Sama beliau minta fokus, kerja untuk masyarakat, kerja untuk rakyat, terus, terus itu yang disampaikan beliau. Itu yang sama yang kita lakukan,” pungkasnya.

    3. Didit Prabowo
    Usai Luthfi, Jokowi menerima kunjungan putra Presiden Prabowo, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo. Sebelumnya, Didit sempat menemui Presiden Ke-5 Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Jakarta Pusat.

    Didit sampai di rumah Jokowi sekitar pukul 15.35 WIB. Ia tampak memakai memakai kemeja bunga-bunga berwana biru dengan memakai peci hitam.

    “Sore semua, selamat Hari Raya Idul Fitri,” sapa Didit kepada awak media, Senin (31/3/2025) sore.

    Berbeda dengan Luhut dan Luthfi, Didit tidak berbicara kepada wartawan perihal pertemuan dengan Jokowi. Sekitar 45 menit atau pukul 16.12 WIB, dia meninggalkan Sumber.

    Didit enggan menjawab saat ditanya mengenai pertemuan dengan Jokowi. Ia juga bungkam kala ditanya soal kedatangan ke rumah Megawati sebelum ke rumah Jokowi.

    “Selamat Idul Fitri. (Sebelumnya ke Bu Megawati lalu ke Pak Jokowi, ada perintah dari bapak. Selamat Idul Fitri,” katanya usai bertamu ke Jokowi di Sumber, Banjarsari, Senin (31/3/2025).

    Didit juga diam kala ditanya awak media apakah ada pesan dari Prabowo untuk Jokowi. Didit hanya mengatupkan kedua tangannya saat menjawab itu.

    “Mohon maaf lahir dan batin,” jawab Didit saat ditanya pesan dari Prabowo untuk Jokowi.

    4. Pratikno
    Tak lama setelah Didit, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, berkunjung ke Sumber. Dia tiba sekitar pukul 16.27 WIB.

    Ia juga bertemu secara tertutup dengan mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo tersebut selama sekitar 40 menit.

    “Saya ini kan dari Jakarta, tadi mau ke Bojonegoro sowan ibu saya, yang paling dekat kan lewat Solo. Tapi karena nggak ada tiket ke Solo jadi lewat Semarang. Habis dari Semarang, ke Solo, kan harus lewat Solo. Ini mau ke Bojonegoro,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Pratikno mengungkapkan pertemuan itu hanya silaturahmi dan membahas mengenai cucu-cucu mereka.

    “Kan Pak Jokowi jadi saksi nikah tiga putri saya. Yang nomor satu sudah punya anak berapa, dua,” ungkapnya.

    Ia mengatakan tidak ada pesan khusus dari Jokowi. Selain itu, Jokowi juga tidak menitipkan salam untuk Presiden Prabowo.

    “Nggaklah, Idul Fitri kok (pesan khusus dari Pak Jokowi). (Pesan khusus pemerintahan) Nggaklah, kan Pak Jokowi sering ketemu Pak Prabowo, nggak perlu lewat siapapun. (Jokowi titip salam ke Prabowo) Kan kontak langsung,” pungkasnya.

    Artikel selengkapnya >>> Klik di sini

    (miq/miq)

  • Pengamat Tanpa Data Jelas Membuat Keruh, Beri Kesempatan pada Prabowo Memimpin

    Pengamat Tanpa Data Jelas Membuat Keruh, Beri Kesempatan pada Prabowo Memimpin

    GELORA.CO – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat memberikan kesempatan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk memimpin. Menurutnya, pengamat tanpa data yang jelas membuat keruh pemerintahan. 

    “Saya harus katakan agak keras, karena menurut saya sudah terlalu banyak keluar koridor. Pengamat tanpa data jelas membuat keruh pemerintah. Kita beri kesempatan Pak Prabowo memimpin,” katanya usai mengunjungi kediaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Solo seperti dilansir Antara, Senin (31/3/2025). 

    Luhut meminta masyarakat untuk kompak memberikan dukungan kepada pemerintahan saat ini. 

    “Dulu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mengkritik sana-sini, kan itu sudah jalan. Kita harus kompak, Presiden Prabowo mendengarkan masyarakat,” katanya.

    Ketua itu juga menyebut kebebasan demokrasi jangan sampai merusak budaya sopan santun bangsa.

    “Saya titip satu hal, selesai Ramadan ini, mari tetap memelihara santun dan ramah tamah Indonesia,” katanya.

    Termasuk ketika mengkritik Jokowi, kata Luhut, agar tidak mengeluarkan kritik tanpa data jelas.

    “Jangan berburuk sangka, saya saksi hidup sebagai pembantu Pak Jokowi selama 10 tahun,” katanya.

    Sebagai saksi hidup, Luhut tidak melihat ada pelanggaran konstitusi yang dilakukan oleh Joko Widodo saat masih menjabat sebagai Presiden RI.

  • 3
                    
                        Deretan Tokoh Sowan ke Jokowi Hari Pertama Lebaran, Putra Presiden hingga Gubernur Jateng
                        Regional

    3 Deretan Tokoh Sowan ke Jokowi Hari Pertama Lebaran, Putra Presiden hingga Gubernur Jateng Regional

    Deretan Tokoh Sowan ke Jokowi Hari Pertama Lebaran, Putra Presiden hingga Gubernur Jateng
    Editor
    KOMPAS.com
    – Presiden ke-7 Joko Widodo (
    Jokowi
    ) mengaku tidak memenuhi undangan open house dari Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta.
    Ia memilih merayakan Idul Fitri 1446 Hijriah dengan berkumpul bersama keluarga di Solo, tanpa menggelar open house.
    Kendati demikian, warga tetap datang dan mengantre di depan rumahnya.
    Pantauan
    Kompas.com
    di kediaman Jokowi, di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Senin (31/3/2025), setelah shalat Idul Fitri, warga mulai berdatangan. Mereka sengaja datang hanya untuk bertemu, bersalaman, dan foto bersama Jokowi beserta Iriana Jokowi.
    Tak hanya warga, tokoh politik nasional pun sowan ke Jokowi. Termasuk putra tunggal Presiden Prabowo, Didit Hadiprasetyo. Berikut deretan tokoh politik yang kunjungi Jokowi di
    hari pertama Lebaran
    2025.
    Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan tiba sekitar pukul 11.40 WIB di Kediaman Jokowi, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo.
    Luhut datang mengenakan kemeja batik motif parang lengan panjang bersama istrinya, Devi Simatupang. 
    Luhut mengungkapkan bahwa kunjungannya ini merupakan bentuk silaturahmi serta halalbihalal, mengingat ia pernah menjabat sebagai menteri selama dua periode di bawah kepemimpinan Jokowi.
     
    “Kami sudah rancang memang setelah dari Presiden Prabowo, kami mau Lebaran ke tempatnya Pak Jokowi karena menurut saya, selama 10 tahun saya sebagai anak buahnya Pak Jokowi, merasakan bahwa betapa banyak yang dilakukan Pak Jokowi buat negeri ini,” kata Luhut setelah pertemuan.
    Dalam kesempatan tersebut, Luhut juga menyampaikan bahwa sebagai manusia, ia menyadari tidak sempurna dan pasti memiliki kesalahan.
    “Dan itu kita juga harus jujur mengakuinya. Tentu di sana sini adalah kurangnya sebagai manusia. Jadi, saya juga datang kemari silaturahmi, minta maaf kalau ada kurang, kami pada Bapak Jokowi dan Ibu Iriana,” jelasnya.
    Perbincangan yang berlangsung secara tertutup selama satu jam itu membahas sejumlah isu, termasuk pemerintahan yang saat ini dipimpin oleh Presiden Prabowo. 
    Putra Presiden Prabowo
    Subianto,
    Didit Hediprasetyo
    , berlebaran di rumah Jokowi, Senin (31/3/2025) sore.
    Sebelumnya, Didit berkunjung ke kediaman Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, di Jakarta, pada Senin siang.
    Didit mendatangi rumah Jokowi sekitar pukul 15.36 WIB, mengenakan kemeja batik warna biru dan merah. Setibanya di Gang Kutai Utara, Didit sempat menyapa awak media, mengucapkan “selamat Idul Fitri, minal aidin wal faizin”.
    Didit langsung mengunggah foto selfie bersama Jokowi dan Iriana di akun Instagram pribadinya @ragowo.hediprasetyo
    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, mengungkapkan isi pembicaraan saat berlebaran di rumah Joko Widodo (Jokowi) di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, pada Senin (30/3/2025) sore.
    Pratikno menyatakan bahwa pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu membahas berbagai hal, terutama mengenai keluarga.
    “Cerita tentang cucu-cucu. Kan Pak Presiden Jokowi itu kan jadi saksi nikah tiga putri saya. Jadi oh iya, yang nomor satu itu sudah punya anak berapa, nomor dua, nomor tiga ya, cerita itu sajalah,” ungkap Pratikno setelah pertemuan.
    Ketika ditanya apakah ada pembahasan mengenai isu-isu kepemerintahan, Pratikno menegaskan bahwa hal tersebut tidak dibahas dalam pertemuan tersebut.
    “Oh enggak lah, pening-pening Idul Fitri. (Pesan khusus soal pemerintahan) Oh malah, Pak Joko Widodo kan juga sering bertemu dengan Pak Presiden Prabowo. Jadi kan enggak perlu lewat siapapun bisa langsung. Ya,” jelasnya.
    Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi juga bersilaturahmi ke kediaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) pada hari pertama Idulfitri 1446 Hijriah.
    Ahmad Luthfi tiba di rumah Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, pada Senin (31/3/2025) siang.
    Dikutip dari
    Tribun Solo
    , Luthfi dan Jokowi hanya bertemu kurang lebih selama 30 menit.
    Ditemui awak media, eks Kapolda Jateng yang datang sendirian tersebut mengaku ke kediaman Jokowi hanya untuk bersilaturahmi.
    Kesempatan itu ternyata dimanfaatkan oleh Jokowi untuk bertanya mengenai kondisi Jawa Tengah beberapa waktu ini.
    “Hanya silaturahmi terus tanya situasi Jawa Tengah, kita sudah bersama-sama dengan bupati-wali kota Jawa Tengah bersama-sama,” ungkap Ahmad Luthfi.
    Ia juga mengaku memperoleh masukan dari Jokowi.
    Menurutnya, dirinya diberi masukan terkait kinerja sebagai pejabat publik dari Jokowi.
    “Sama beliau minta fokus, kerja untuk masyarakat, kerja untuk rakyat. Terus-terus itu yang disampaikan beliau. Itu yang sama seperti yang kita lakukan,” ucapnya.
    (Penulis: Fristin Intan Sulistyowati I Editor: Gloria Setyvani Putri, Ferril Dennys)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Saya Saksi Hidup, Jokowi tak Pernah Langgar Konstitusi

    Saya Saksi Hidup, Jokowi tak Pernah Langgar Konstitusi

    GELORA.CO – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku menjadi saksi hidup bahwa Presiden ke-7 Jokowi tak pernah melanggar konstitusi. Kendati demikian ia tak menyebutkan secara rinci pelanggaran konstitusi tersebut.

    “Saya kan pembantu Presiden Jokowi selama 10 tahun, saya saksi hidup. Ya saya ulangi sekali lagi, saya saksi hidup,” kata Luhut Senin (31/3/2025).

    “Dan sebagai tentara, saya tidak melihat ada pelanggaran-pelanggaran secara konstitusi yang dilakukan Presiden Joko Widodo waktu itu. Tidak saya lihat. Jadi siapapun yang bisa anu saya bisa saksi hidup,” katanya menambahkan.

    Luhut juga berpesan untuk semua orang agar memelihara budaya sopan santun. Hal ini yang ia tekankan selepas bulan Ramadhan.

    “Tapi saya hanya titip satu di bulan Ramadhan ini yang selesai hari ini. Kita semua supaya memelihara budaya santunnya, ramah-tamahnya Indonesia,” katanya.

    Luhut berpendapat bahwa demokrasi sudah betul. Namun, ia menekankan jangan sampai hal tersebut membuat orang-orang tak menghormati sosok-sosok yang telah berkarya untuk Indonesia.

    “Demokrasi itu betul, tapi jangan demokrasi itu jadi merusak budaya sopan santun kita. Berbicara, berbahasa, dan tidak menghormati orang-orang yang sudah berkarya buat negeri ini.Kemudian berburuk sangka dengan cepat,” katanya menambahkan.

  • Demokrasi Jangan Rusak Budaya Sopan Santun

    Demokrasi Jangan Rusak Budaya Sopan Santun

    SOLO – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan menyebut kebebasan demokrasi jangan sampai merusak budaya sopan santun bangsa.

    “Saya titip satu hal, selesai Ramadhan ini, mari tetap memelihara santun dan ramah tamah Indonesia,” katanya usai mengunjungi kediaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah, Senin, 31 Maret dilansir ANTARA.

    Termasuk ketika mengkritik Jokowi, lanjutnya, agar tidak mengeluarkan kritik tanpa data jelas.

    “Jangan berburuk sangka, saya saksi hidup sebagai pembantu Pak Jokowi selama sepuluh tahun,” katanya.

    Sebagai saksi hidup, Luhut tidak melihat ada pelanggaran konstitusi yang dilakukan oleh Joko Widodo saat masih menjabat sebagai Presiden.

    Selain itu, dia berharap agar masyarakat memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk bekerja demi kesejahteraan masyarakat.

    “Saya harus katakan agak keras, karena menurut saya sudah terlalu banyak keluar koridor. Pengamat tanpa data jelas membuat keruh pemerintah. Kita beri kesempatan Pak Prabowo memimpin,” katanya.

    Karenanya, Luhut meminta masyarakat untuk kompak memberikan dukungan kepada pemerintahan saat ini.

    “Dulu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mengkritik sana-sini, kan itu sudah jalan. Kita harus kompak, Presiden Prabowo mendengarkan masyarakat,” katanya.