Tag: Luhut Binsar Panjaitan

  • Akhir dari Dua Tahun Kosongnya Kursi Dubes RI untuk AS

    Akhir dari Dua Tahun Kosongnya Kursi Dubes RI untuk AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan menempatkan Dwisuryo Indroyono Soesilo sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, mengakhiri kekosongan posisi strategis ini selama dua tahun terakhir.

    Wakil Ketua DPR Adies Kadir menyebut, parlemen telah menyetujui penunjukan Soesilo setelah melewati uji kelayakan tertutup. Pria 70 tahun ini dikenal sebagai mantan Menko Kemaritiman, geolog, dan pakar kebijakan laut yang berkiprah di berbagai institusi nasional dan internasional.

    Soesilo tinggal menunggu pengesahan resmi Presiden Prabowo Subianto dan persetujuan dari pemerintah AS.

    Kekosongan posisi dubes di Washington DC sejak Juli 2023—setelah Rosan Roeslani ditarik menjadi Wakil Menteri BUMN—menuai kritik dari mantan diplomat dan analis. Mereka menilai kevakuman ini telah melemahkan posisi Indonesia dalam percaturan global yang kian dinamis.

    Penunjukan Soesilo juga menjadi bagian dari rotasi besar dalam jajaran diplomatik, mencakup 24 pos, termasuk untuk Jerman, PBB, dan Korea Utara.

    Dalam susunan ini, Presiden Prabowo tampak memprioritaskan loyalitas politik dan kapasitas teknokratik dibanding latar belakang karier diplomatik konvensional.

    Beberapa tokoh dekat Prabowo bahkan turut diusulkan mengisi pos strategis. Seorang mantan anggota tim kampanye disebut akan ditempatkan di Malaysia, sementara mantan penasihat ditugaskan ke Singapura. Nurmala Kartini Sjahrir, adik dan penasihat senior Luhut Binsar Pandjaitan, diajukan sebagai Dubes RI untuk Jepang.

    Sebaliknya, diplomat karier justru ditempatkan di negara-negara yang dianggap kurang sensitif secara politik seperti Vietnam, Jerman, dan PBB.

    Analis senior Indonesia di Global Counsel LLC Dedi Dinarto  menuturkan, dalam konteks Washington saat ini, yang paling penting adalah akses langsung dan pengalaman berinteraksi dengan Trump.

    “Indonesia bisa tertinggal dari percakapan-percakapan kunci jika utusannya tidak mampu membaca lansekap itu,” katanya.

    Prabowo sejauh ini aktif memperluas jejaring internasionalnya, dari China dan Rusia hingga BRICS dan Uni Eropa. Namun dalam model pemerintahan yang terpusat pada sosok presiden, efektivitas seorang duta besar sangat tergantung pada ruang gerak yang diberikan.

    Nicky D. Fahrizal, peneliti kebijakan luar negeri dari CSIS Indonesia menjelaskan, dalam pemerintahan bergaya komando seperti ini, di mana presiden memegang kendali penuh atas kebijakan luar negeri, bahkan penunjukan duta besar yang kompeten bisa menjadi tantangan. 

    “Bahkan duta besar yang punya rekam jejak kuat sekalipun bisa kehilangan pengaruhnya,” katanya seperti dilansir Bloomberg.

    Sepak Terjang Indroyono Soesilo

    Dilansir dari situs resmi Centre for Technology and Innovation Studies (CTIS), pria kelahiran Bandung, 27 Maret 1955 itu pernah menjabat sebagai Menko Kemaritiman pada Kabinet Kerja Joko Widodo-Jufu Kalla. 

    Indroyono menjabat sebagai Menko Kemaritiman hanya selama satu tahun saja, 2014-2015 sebelum akhirnya diganti oleh Rizal Ramli. Kemudian, pos jabatan itu diteruskan oleh Luhut Binsar Pandjaitan hingga akhir dari 10 tahun pemerintahan Jokowi pada 2024 lalu.

    Dari segi pendidikan, Indroyono meraih gelar Sarjana Teknik Geoogi di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1978, Master of Science-Remote Sensing dari University of Michigan-USA pada 1981, serta Doctor of Philosophy (PhD) Geologic Remote Sensing dari University of Iowa, AS, 1987. 

    Sebelum menjabat Menko Kemaritiman, Indroyono pernah melanglang buana di beberapa lembaga negara sejak 1993. Contohnya, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta menjadi Sekretaris Kemenko Bidang Kesejahteraan Rakyat. 

    Setelah melepas jabatan Menko Kemaritiman, dia pernah menjabat sebagai penasihat Menteri Pariwisata, sebagai tenaga ahli di Lemhannas hingga Badan Nasional Penanggulangan Bencana, serta committew reviewer di LPDP.

    Tidak hanya jabatan di dalam negeri, Indroyono pernah merasakan jabatan di organisasi internasional seperti Director, Fisheries and Aquaculture Resources, United Nations Food & Agriculture Organization (UN-FAO) Rome-Italia, 2012-2014, serta Utusan Khusus Menteri Perhubungan ke International Civil Aviation Organization (ICAO).

    Indroyono juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan di antaranya Bintang Mahaputera Pratama RI (2009) serta Bintang Jasa Utama RI (1999).

  • 10
                    
                        Baru Dilantik Bobby Sehari, Sekda Sumut Langsung Bertemu Luhut
                        Medan

    10 Baru Dilantik Bobby Sehari, Sekda Sumut Langsung Bertemu Luhut Medan

    Baru Dilantik Bobby Sehari, Sekda Sumut Langsung Bertemu Luhut
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, melantik Sekretaris Daerah (Sekda) Sumut,
    Togap Simangunsong
    pada Jumat (11/7/2025).
    Sehari setelah dilantik, Togap langsung mengikuti rapat untuk membahas pembentukan
    Kawasan Ekonomi Khusus
    (KEK)
    Danau Toba
    yang dipimpin Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN),
    Luhut Binsar Pandjaitan
    .
    Rapat ini juga dihadiri oleh para bupati dari daerah yang dikelilingi Danau Toba.
    Dalam rapat tersebut, Togap menekankan pentingnya pembentukan KEK di Danau Toba.
    Menurutnya, tujuan pembentukan ini adalah untuk meningkatkan investasi, optimalisasi ekspor-impor, percepatan pembangunan daerah, serta terobosan dalam pengembangan kawasan industri, pariwisata, dan perdagangan.
    “Penataan kawasan Danau Toba bukan sekadar pembangunan fisik atau destinasi wisata.”
    “Namun merupakan tanggung jawab menjaga warisan alam dan budaya sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumut, khususnya di kawasan sekitar Danau Toba,” ujar Togap Simangunsong melalui keterangan tertulisnya, Minggu (13/7/2025).
    Togap juga menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sumut saat ini sedang menyiapkan segala kebutuhan terkait lahan, dokumen, dan administrasi untuk pembentukan KEK Danau Toba.
    “Bersama dengan kabupaten/kota dan DEN, kita akan berkolaborasi agar ini terwujud.”
    “Yang perlu diketahui, masing-masing harus tahu tugasnya sehingga pembentukan KEK ini berjalan dengan lancar, karena KEK Danau Toba akan memberikan dampak besar kepada masyarakat kita dan pembangunan,” tambahnya.
    Sementara itu, Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, menjelaskan bahwa setiap daerah di Kawasan Danau Toba memiliki karakteristik dan potensi yang berbeda-beda.
    Ia menekankan bahwa pembentukan KEK akan mempertimbangkan kedua aspek tersebut, dan daerah diharapkan mengusulkan rencana bisnis yang akan dibangun.
    “Ada beberapa kegiatan usaha di KEK, seperti pariwisata, olahraga, pertanian, energi, pendidikan, dan kesehatan.”
    “Pemerintah daerah melihat itu, mana rencana bisnis yang tepat di daerahnya, kemudian pemerintah pusat memberikan dukungan infrastruktur, kelembagaan, badan usaha, dan evaluasi,” ujar Luhut.
    Luhut berharap pembentukan KEK Danau Toba ke depan dapat berjalan dengan lancar untuk mendorong pembangunan di kawasan ini.
    “Mari kita dukung bersama, semua bekerja keras, bekerja bersama agar ini terwujud, karena bila terwujud hasilnya akan dirasakan masyarakat kita. Lapangan kerja lebih terbuka, investasi meningkat, perekonomian meningkat,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Luhut Sedih Jasa Jokowi Dilupakan, PDIP: Berlebihan!

    Luhut Sedih Jasa Jokowi Dilupakan, PDIP: Berlebihan!

    GELORA.CO -Seorang kepala negara ditakdirkan bekerja sesuai sumpah dan janjinya kepada rakyat. Maka, apa yang dikerjakan presiden tidak kemudian menjadi pamrih jasa.

    Demikian antara lain disampaikan Ketua DPP PDIP, Deddy Yevri Sitorus merespons kesedihan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan ada pihak-pihak yang melupakan jasa Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

    “Terlalu berlebihan menurut saya. Pejabat publik mana pun yang sudah diberikan jabatan, kewenangan dan kekuasaan memiliki kewajiban melaksanakan pekerjaannya,” kata Deddy, Jumat, 11 Juli 2025.

    Terlebih, kata Deddy, negara memberikan gaji, insentif, fasilitas, perlindungan dan pengamanan, pensiun, dokter, hingga hadiah rumah bagi Presiden.

    “Jadi setiap orang melaksanakan pekerjaan dengan baik itu sudah keharusan,” katanya.

    Di sisi lain, anggota Komisi II DPR ini tak mau berspekulasi soal pihak-pihak yang dimaksud Luhut. Apalagi jika pihak yang melupakan jasa Jokowi ditujukan kepada mantan loyalis presiden dua periode itu. 

    “Kalau itu maksudnya, saya no comment. Itu urusan pribadi, bukan publik,” pungkasnya.

    Luhut sebelumnya menemui Jokowi untuk mengikuti beberapa agenda kerja dan berbincang mengenai keluarga serta kenangan selama masih di pemerintahan.

    “Kami berdua merasa cukup sedih karena masih ada yang seolah melupakan jasa beliau,” ujar Luhut

  • Eks Ketua BEM Unpad Blak-blakan: Semua Pejabat Bermasalah Era Prabowo Harus Diganti

    Eks Ketua BEM Unpad Blak-blakan: Semua Pejabat Bermasalah Era Prabowo Harus Diganti

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Eks Ketua BEM Universitas Padjadjaran (Unpad), Virdian Aurellio, melontarkan pernyataan keras soal situasi politik tanah air.

    Ia dengan tegas menyebut semua pejabat bermasalah di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto harus diganti.

    “Semua aktor yang memimpin hari ini harus diganti, semua!” kata Virdian di Instagram pribadinya @virdian_aurellio, Kamis (10/7/2025).

    Virdian bahkan menyinggung soal konten Polisi AI yang ramai di Instagram dan TikTok.

    Dalam video itu, terlihat tokoh-tokoh penting seperti Mendagri Tito Karnavian, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, Wapres Gibran Rakabuming, hingga mantan Presiden Jokowi, ditangkap oleh polisi berbasis AI.

    “Gue lihat video itu, saking mustahilnya kita mengadili pejabat negara, sampai-sampai harus pakai AI buat nangkep mereka,” ucapnya.

    Ia membandingkan kondisi Indonesia dengan Amerika Serikat, yang menurutnya masih memungkinkan pemimpin negaranya untuk diadili.

    “Trump itu masih bisa di-impeach, bisa ditaruh di pengadilan. Gue gak bisa bayangin Jokowi ditaruh di pengadilan. Luhut dipanggil ke pengadilan aja, pengadilan bisa tutup. Baru Luhut aja tuh yang bikin pengadilan tutup,” sindirnya.

    Virdian menegaskan, seluruh pejabat yang bertanggung jawab atas kerusakan negeri ini, baik kerusakan ekologis, sosial, pendidikan, budaya, hingga politik, harus diadili.

    “Sekarang, yang perlu dilakukan adalah adili semua orang yang bertanggung jawab atas kerusakan Indonesia!,” tegasnya.

    Ia juga mengajak publik untuk tidak lagi memandang pejabat sebagai sosok suci atau nabi yang tidak bisa dikritik.

  • Sikap Kurang Ajar Silfester Matutina Ancam Babat Kumis Eks Danjen Kopassus, Oegroseno Geram!

    Sikap Kurang Ajar Silfester Matutina Ancam Babat Kumis Eks Danjen Kopassus, Oegroseno Geram!

    GELORA.CO – Relawan Jokowi, Silfester Matutina tanpa segan merendahkan sosok eks Danjen Kopassus, Mayjen TNI (Purn) Soenarko. 

    Mantan Wakapolri 2013-2014, Komjen Pol (Purn) Oegroseno pun tak terima dengan sikap kurang ajar Silfester. 

    Silfester mengaku tak takut dengan Soenarko dan mengancam akan membabat habis kumis tebal sang mantan jenderal tersebut. 

    Video Silfester yang menyerang sang mantan jenderal TNI itu pun viral di media sosial. 

    Dalam video yang beredar, Silfester tampak menyinggung nama Soenarko. 

    “Hei kumis tebal (Soenarko), kau pikir kita takut sama kau,” kata Silfester seperti dikutip dari video yang diunggah Mosato TV pada Minggu (6/7/2025). ‘

    Silfester mengatakan bahwa Soenarko pernah tertangkap karena kasus makar. 

    “Kau ini dulu ditangkap karena kasus makar. Bawa senjata, ya Soenarko ini. Soenarko sama Suharto (Letjen Mar Purn)  kamu yang menggeruduk KPU. Kita enggak takut sama kalian sama sekali loh,” katanya. 

    Silfester pun tak takut dengan upaya 300 purnawirawan TNI yang hendak memakzulkan Wapres Gibran. 

    “Kalian jangan coba-coba mau adu domba bangsa ini. Kita ini punya hak yang sama. Kalian tuh hanya 300 orang ya, dibanding 96 juta pemilih Prabowo-Gibran. Dan kalian itu tidak sampai 1 TPS. Suara kalian tuh enggak sampai 1 TPS,” katanya. 

    Ia pun mengungkit jasa Luhut Binsar Pandjaitan yang pernah membebaskan kasus makar yang dilakukan Soenarko. 

    Soenarko diduga melanggar perkara terhadap keamanan negara atau makar terkait aksi pengepungan KPU pada 22 Mei yang videonya tersebar di media sosial.

    Selain itu, Soenarko dijerat Pasal 110 Jo Pasal 108 ayat 1 tentang Kejahatan Terhadap Ketertiban umum UU Nomor 1 Tahun 1946 dan Pasal 163 bis Jo Pasal 146.

    Lalu, ia pun sempat ditahan petugas Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI di Rutan Polisi Militer (POM) Guntur, Jakarta Selatan.

    “Jangan kau coba-coba mau mengadu domba, mau merevolusi, kalian siapa. Kan Soenarko kau ditahan kan, atas kebaikan Pak Luhut sebagai jaminan akhirnya kamu bebas. Soenarko, hei kumis tebal jangan sampai kita cukur kau punya kumis. kau pikir kami takut sama kau,” katanya. 

    Oegroseno tak terima

    Oegroseno, tak terima sikap kurang ajar Silfester Matutina merendahkan Soenarko. 

    Oegroseno mempertanyakan alasan di balik Silfester yang tanpa segan menyerang pribadi Soenarko. 

    “Apa motivasi Silfester Matutina menghina Jenderal Soenarko? Silakan Silfester kritik pejabat negara tapi jangan hina pribadi Jenderal Sunarko Danjen Kopassus 2007 – 2009,” tulis Oegroseno seperti dikutip dari Instagramnya. 

    Oegroseno, yang sempat aktif mengemukakan pendapatnya soal Kasus Vina Cirebon, mengatakan bahwa Kopassus merupakan satuan elit yang disegani di mata dunia. 

    Tak sepantasnya Silfester merendahkan mantan petinggi Kopassus. 

    “Kopassus masih disegani militer negara-negara di dunia,” katanya. 

    Oegroseno pun menduga bahwa relawan Jokowi tersebut tak mengetahui reputasi Kopassus.

    “Mungkin Silfester tidak tahu kalau sampai saat ini Kopassus masih disegani militer di dunia,” pungkasnya. 

    Oegroseno juga menyebut Silfester sosok yang suka bolos pelajaran sejarah di sekolah dulu. 

    “Silfester saat sekolah sering tidak hadir nampaknya saat pelajaran sejarah,” kata Oegroseno dikutip dari Instagramnya. 

    Menurut Oegroseno Kopassus memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia, terutama pada tahun 1965/1966.

    “Silfester Matutina tidak pernah belajar sejarah perjalanan bangsa tentang peran Kopassus tahun 1965/1966 yang dikenang dan dikenal Bangsa Indonesia sebagai Pasukan RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat),” tulisnya. 

  • Sindiran Pedas Okky Madasari soal Adik Luhut Jadi Calon Dubes: Menantu Kasad, Ponakan Danantara, Adik Dubes

    Sindiran Pedas Okky Madasari soal Adik Luhut Jadi Calon Dubes: Menantu Kasad, Ponakan Danantara, Adik Dubes

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Penulis dan novelis Okky Madasari memberi sindiran keras ke Luhut Binsar Pandjaitan.

    Sindiran ini diberikan oleh Okky Madasari usai adik Luhut yang diberikan akan mendapatkan jabatan sebagai Dubes.

    Adik Luhut yaitu, Nurmala Kartini Sjahrir kabarnya akan ditunjuk sebagai calon Duta Besar (Dubes) untuk Jepang.

    Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Okky Madasari memberi sindiran ke keluarga yang sudah memegang beberapa jabatan.

    “Menantu Kasad, ponakan Danantara, adik Dubes,” tulisnya dikutip Minggu (6/7/2025).

    Sebelumnya, Komisi I DPr tetap kerja meski akhir pekan. Sabtu dan Minggu, 5-6 Juli 2025, mereka menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap 24 calon duta besar (dubes) yang diajukan Presiden Prabowo Subianto.

    Para calon dubes itu, bukan kaleng-kaleng. Di antaranya, ada adik kandung Luhut, mantan menteri di era Presiden Jokowi.

    Nurmala Kartini Sjahrir adik Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, mencuat sebagai calon Dubes RI untuk Jepang. Menko Kemaritiman dan Investasi, diproyeksikan menjadi Dubes RI untuk Amerika Serikat.

    Selain itu, muncul pula nama Hotmangaradja Pandjaitan, mantan Asisten Khusus Menhan bidang lingkungan strategis, serta Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri. Masing-masing, bakal ditugaskan di Singapura dan Uni Emirat Arab.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Profil Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Dijagokan jadi Dubes Indonesia di Jepang

    Profil Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Dijagokan jadi Dubes Indonesia di Jepang

    Bisnis.com, JAKARTA – Nurmala Kartini Sjahrir menjadi salah satu kandidat calon duta besar (Dubes) Indonesia yang telah menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi I DPR, Sabtu (5/7/2025). Dia dicalonkan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menjadi Dubes RI di Jepang.

    Nurmala mengaku dirinya menjalani fit and proper test dengan baik. Dia membeberkan pengujiannya tadi berisikan soal diplomasi atau hubungan bilateral dengan negara Jepang, misalnya dalam bidang ekonomi, kesehatan, perlindungan warga negara, hingga soal energi terbarukan. 

    “Kita ada program hilirisasi. Nah Jepang ini adalah suatu negara yang maju baik teknologinya di dalam segala hal tapi jangan lupa Indonesia ini adalah negara dengan sumber daya alam yang luar biasa,” katanya kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7/2025).

    Ibu dari Chief Investment Officer Danantara Pandu Sjahrir itu melanjutkan, terlebih saat ini Indonesia sedang meningkatkan kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045.

    Tak sampai di situ, Nurmala menyoroti soal potensi membangun kerja sama Indonesia dan Jepang dalam bidang ketenagakerjaan, karena Jepang benar-benar memberikan perhatian lebih terhadap Indonesia.

    “Sekarang dalam kerja sama kita Jepang jauh lebih terbuka, lebih fleksibel sehingga akan memudahkan kepada kita untuk mendapatkan alih teknologi kemampuan dalam meningkatkan keterampilan dari SDM kita,” pungkasnya.

    PROFIL KARTIKA SJAHRIR?

    Dilansir dari berbagai sumber, Nurmala Kartini Sjahrir lahir di Toba, 1 Februari 1950. Perempuan berumur 75 tahun itu meraih gelar Sarjana Antropologi dari Universitas Indonesia (UI). 

    Pendidikannya dilanjutkan hingga meraih gelar Master dan Doktor di Bidang Antropologi dari Boston Universty, Massachusetts, Amerika Serikat (AS) pada 1990. 

    Kartini dikenal sebagai adik dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. Nama Sjahrir di belakang namanya berasal dari pernikahan dengan ekonom senior Dr. Sjahrir yang akrab disapa Ciil. Sejak muda, Sjahrir dikenal sebagai salah seorang mahasiswa yang dijebloskan ke penjara sewaktu peristiwa malapetaka 15 Januari (Malari) di Jakarta tahun 1974

    Penugasan Kartini sebagai dubes bukan pertama kalinya. Dia pernah menjabat sebagai Dubes RI untuk Argentina, Uruguay dan Paraguay pada 2010 sampai dengan 2014. Penunjukannya oleh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. 

    Kartini juga pernah menjabat sebagai Penasihat Senior untuk Masalah Perubahan Iklim pada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), yang saat itu dipimpin Luhut. 

    Perempuan berumur 75 tahun itu juga menjadi wakil Indonesia di Dewan Penasihat Asean Institute for Peace and Reconciliation (Asean-AIPR) pada 2018-2020. 

    Saat ini, Kartini juga menjabat Komisaris Independen dari PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) atau Siloam Hospitals. Dilansir dari situs resmi Siloam, Kartini menjabat sebagai komisaris independen sejak 2019. Pada emiten rumah sakit itu, Kartini juga menjabat sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi. 

  • 1
                    
                        Serba-serbi "Fit and Proper Test" Calon Dubes: Ada Adik Luhut dan Eks Menko Kemaritiman
                        Nasional

    1 Serba-serbi "Fit and Proper Test" Calon Dubes: Ada Adik Luhut dan Eks Menko Kemaritiman Nasional

    Serba-serbi “Fit and Proper Test” Calon Dubes: Ada Adik Luhut dan Eks Menko Kemaritiman
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Adik kandung
    Luhut Binsar Pandjaitan
    ,
    Nurmala Kartini Sjahrir
    , hingga mantan Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman, Dwisuryo Indroyono Soesilo, mengikuti
    fit and proper test
    calon duta besar
    (Dubes) RI di DPR RI, pada Sabtu (5/7/2025).
    Luhut saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional.
    Sebelumnya, ia merupakan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman.
    Kehadiran Nurmala dikonfirmasi langsung oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budi Djiwandono, di kompleks Parlemen, Jakarta Pusat.
    “Menurut daftar ya (ikut uji kelayakan dan kepatutan), hari ini kita melihat kalau tidak salah ke (untuk KBRI Tokyo) Jepang,” kata Budi.
    Selain Nurmala, Budi juga mengonfirmasi kehadiran Indroyono.
    Mantan menteri itu merupakan
    calon Dubes
    RI untuk Amerika Serikat (AS).
    Calon Dubes
    RI untuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin, Jerman, Abdul Kadir Jaelani, dan calon Dubes KBRI Bratislava, Slovakia, Redianto Heru Nurcahyo, juga mengikuti uji kelayakan.
    Lalu, Umar Hadi sebagai Perutusan Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hotmangaradja Pandjaitan untuk KBRI Singapura, dan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Judha Nugraha sebagai calon Dubes RI untuk Uni Emirat Arab, juga hadir.
    Menurut Budi, dalam uji kelayakan itu, anggota Komisi I DPR RI menggali pemahaman geopolitik dan posisi Indonesia pada tataran global dari para calon Dubes RI.
    Setelah uji kelayakan tertutup itu selesai, Komisi I DPR RI akan menggelar rapat internal.
    Hasil forum tersebut baru diserahkan kepada pimpinan DPR RI.
     
    Ditemui usai menjalani uji kelayakan tertutup, Nurmala mengaku membahas isu hilirisasi hingga pekerja migran dengan anggota Komisi I.
    Nurmala mengatakan, dalam pembicaraan kerja sama Indonesia dengan Jepang, diplomasi dan hubungan bilateral menjadi bagian yang penting.
    “Tapi, terutama kita juga harus lihat, kita kan energi terbarukan, kita ada program hilirisasi,” ujar Nurmala.
    Adik Luhut itu menuturkan, Jepang merupakan salah satu negara dengan kemampuan teknologi yang sangat maju.
    Oleh karena itu, kerja sama dalam bidang sumber daya manusia sangat penting.
    Tidak hanya menjadi penyuplai tenaga kerja, warga negara Indonesia diharapkan bisa mendapatkan transfer ilmu pengetahuan.
    Menurut Nurmala, pemerintah harus memanfaatkan dengan baik kesempatan dan hubungan baik dengan Jepang.
    “Jepang jauh lebih terbuka sehingga akan memudahkan kita untuk mendapatkan alih teknologi dan kemampuan dalam meningkatkan keterampilan dalam SDM kita,” kata dia.
    Terpisah, Judha memandang tugas baru yang akan diembannya sebagai Dubes RI untuk Uni Emirat Arab merupakan amanah.
    Cakupan kerjanya meliputi Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Umm Al Quwain, Ras Al Khaimah, dan Fujairah.
    “Tantangan baru, amanah baru,” imbuh dia.
    Judha menjadi salah satu calon Dubes RI yang berasal dari pejabat karier Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
    Dalam jabatannya kini, ia bertugas mengurus perlindungan WNI dalam penyelenggaraan hubungan luar negeri.
    Ia telah menangani banyak kasus WNI di negara lain, termasuk evakuasi WNI yang berada di negara konflik.
    Sementara itu, Indroyono meminta doa dari publik untuk menjalani proses uji kelayakan.
    Ia enggan menanggapi pertanyaan awak media dan lebih memilih meninggalkan curriculum vitae (CV).
    “Saya ninggalin CV saya saja lah biar klir ya, biar enak,” ujar dia.
     
    Ditemui usai menggelar
    fit and proper test
    , Budi menyebut 12 calon duta besar sangat mumpuni.
    Menurut dia, banyak dari mereka memiliki wawasan dan kemampuan mapan karena banyak di antaranya sudah berkarier sebagai diplomat di Kemenlu sejak lama.
    “Kami menilai kalau rekan-rekan melihat, calon-
    calon dubes
    yang diajukan ini kapasitasnya itu sangat-sangat mumpuni,” tutur Budi.
    Tidak hanya wawasan, politikus Partai Gerindra ini juga mengakui para calon Dubes RI itu memahami situasi geopolitik secara aktual.
    “Dan paham mengenai keperluan program prioritas pemerintah ke depan,” kata dia.
    Adapun 12 calon Dubes RI yang menjalani
    fit and proper test
    adalah sebagai berikut:
    Sesi Pertama
    1. Calon Dubes RI untuk Jerman (Berlin), Abdul Kadir Jaelani.
    2. Calon Dubes RI untuk Slovakia (Bratislava), Redianto Heru Nurcahyo.
    3. Calon PTRI New York, Umar Hadi.
    4. Calon Dubes RI untuk Singapura, Hotmangaradja Pandjaitan.
    5. Calon Dubes RI untuk Jepang (Tokyo), Nurmala Kartini Sjahrir.
    6. Calon Dubes RI untuk AS (Washington DC), Indroyono Soesilo.
    Sesi Kedua
    1. Calon Dubes RI untuk Vietnam (Hanoi), Adam Mulawarman Tugio.
    2. Calon Dubes RI untuk Belanda (Den Haag), Laurentius Amrih Jinangkung.
    3. Calon Dubes RI untuk Uni Emirat Arab (Abu Dhabi), Judha Nugraha.
    4. Calon Perwakilan Kantor PBB di Swiss (Jenewa), Sidharto Reza Suryodipuro.
    5. Calon Dubes RI untuk Brasil (Brasilia), Andhika Chrisnayudhanto.
    6. Calon Dubes RI untuk Qatar (Doha), Syahda Guruh Langkah Samudera.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil Hotmangaradja, Pensiunan Jenderal TNI Calon Dubes Singapura

    Profil Hotmangaradja, Pensiunan Jenderal TNI Calon Dubes Singapura

    Bisnis.com, JAKARTA —  Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Hotmangaradja Pontas Pandjaitan ikut menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon duta besar (dubes) RI di Komisi I DPR hari ini, Sabtu (5/7/2025).

    Dia menjadi pilihan Presiden Prabowo Subianto untuk menjadi dubes Singapura, yang selama ini kosong.

    Hotmangaradja menjalani fit and proper test bersamaan dengan tokoh-tokoh lain yang juga menjadi calon dubes. 

    Para tokoh itu seperti mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Dwisuryo Indroyono Soesilo, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha, serta adik Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Nurmala Kartini Sjahrir. 

    Adapun agenda fit and proper test dijadwalkan digelar selama 2 hari. Selain hari ini, fit and proper test kembali dilanjutkan pada Minggu (6/7/2025) pada pukul 10.00 WIB-12.00 WIB.

    Profil Hotmangaradja Pontas Pandjaitan

    Dilansir dari berbagai sumber, Hotmangaradja seorang birokrat dan tokoh militer Indonesia. Hotmangaradja merupakan putra dari Pahlawan Revolusi, Mayjen TNI Anumerta D.I. Pandjaitan. 

    Adapun, jabatan terakhir Hotmangaradja adalah Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Lingkungan Strategis sejak tanggal 6 Desember 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah pemerintahan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Saat itu sosok menteri pertahanan yang menjabat adalah Prabowo Subianto.

    Hotmangaradja bukan orang baru untuk konteks Dubes. Pria kelahiran Palembang 14 Oktober 1953 itu pernah menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Prancis, Andorra, dan Monako serta UNESCO pada periode 2014—2018.

    Pria lulusan Akademi Militer (1977) ini berasal dari kecabangan infanteri (Kopassus). Selama menjadi TNI, jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah sesmenko polhukam.

    Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana pada 2008 hingga 2010.

    Pasca-purnabhakti, Hotmangaradja menjabat sebagai Presiden Democracy Integrity for Peace (DIP) Institute, lembaga think tank bidang pertahanan dan politik keamanan.

    Di samping itu, Hotmangaradja dikenal sebagai ‘otak strategi’ Prabowo tatkala menjabat menteri pertahanan. Hotmangaradja memiliki latar belakang intelijen dan operasi, lulusan pendidikan militer khusus seperti Tab Ranger di AS.

  • Calon Dubes Mulai ‘Ujian’ di DPR, Ada Eks Menko Maritim hingga Adik Luhut

    Calon Dubes Mulai ‘Ujian’ di DPR, Ada Eks Menko Maritim hingga Adik Luhut

    Jakarta

    Beberapa calon duta besar baru mulai melakukan fit and proper test di DPR hari ini. Totalnya hari ini ada 12 duta besar yang melakukan ‘ujian’ di depan wakil rakyat.

    Beberapa nama beken muncul dalam daftar dubes yang melakukan fit and proper test hari ini. Misalnya saja nama Nurmala Kartini Sjahrir yang merupakan adik kandung dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.

    Kartini hari ini melakukan fit and proper test untuk mengisi posisi duta besar Indonesia untuk Jepang yang berkantor pusat di Tokyo. Kartini dikenal luas sebagai peneliti antropologi.

    Karier diplomatnya juga cukup mentereng. Dia sebelumnya sudah pernah menjadi duta besar mewakili Indonesia di Argentina pada era Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) atau tepatnya sejak 2010 hingga 2014.

    Selain Kartini, ada juga nama eks Menko Kemaritiman Dwisuryo Indroyono Soesilo. Dia menjabat sebagai Menteri Koordinator pada tahun 2014 hingga 2015 pada Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Indroyono banyak berkecimpung pada jabatan yang berhubungan dengan sumber daya kelautan di pemerintah. Mulai dari di Kementerian Kelautan dan Perikanan hingga di organisasi pangan PBB, Food and Agriculture (FAO).

    Dirinya juga sempat menjadi Penasehat Kehormatan Menteri Pariwisata yang kala itu dijabat oleh Arief Yahya pada tahun 2015 hingga 2019.

    Calon dubes lainnya kebanyakan merupakan pejabat yang ada di Kementerian Luar Negeri. Ada juga yang memiliki latar belakang mantan dubes, militer, hingga politisi.

    Total ada sekitar 24 calon dubes yang akan melakukan fit and proper test di DPR. Hari ini 12 orang melakukan ujian itu duluan. Berikut ini daftarnya:

    1. Dubes RI untuk Jerman (Berlin) Abdul Kadir Jaelani

    2. Dubes RI untuk Slovakia (Bratislava) Redianto Heru Nurcahyo

    3. PTRI PBB New York Umar Hadi

    4. Dubes RI untuk Singapura Hotmangaradja Pandjaitan

    5. Dubes RI untuk Jepang (Tokyo) Nurmala Kartini Sjahrir

    6. Dubes RI untuk AS (Washington DC) Indroyono Soesilo

    7. Dubes RI untuk Vietnam (Hanoi) Adam Mulawarman Tugio

    8. Dubes RI untuk Belanda (Den Haag) Laurentius Amrih Jinangkung

    9. Dubes RI untuk UAE Judha Nugraha

    10. PTRI PBB Jenewa Sidharto Reza Suryodipuro

    11. Dubes RI untuk Qatar Syahda Guruh Langkah Samudera

    12. Dubes RI untuk Brasil Andhika Chrisnayudhanto

    (hal/eds)