Tag: Luhut Binsar Panjaitan

  • Apa yang Dikeruk dari Republik Ini sehingga Kaya Raya?

    Apa yang Dikeruk dari Republik Ini sehingga Kaya Raya?

    GELORA.CO – Pernyataan Luhut Pandjaitan mengenai dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi mendadak ramai diperbincangkan.

    Bagaimana tidak, mantan Menko Bidang Kemaritiman ini mengatakan bahwa membahas ijazah Jokowi merupakan sesuatu hal yang tidak penting.

    Tidak berhenti di situ, Kepala Dewan Ekonomi Nasional Indonesia ini mempertanyakan kontribusi kepada negara oleh pihak yang selalu mempersoalkan ijazah Jokowi.

    Menanggapi hal tersebut, Aktivis Kolaborasi Rakyat Jakarta, Andi Sinulingga, memberikan komentar menohok kepada orang dekat Jokowi ini.

    “Lalu apa yang dikeruk dari negara ini sehingga kaya raya?,” kata Andi di X @AndiSinulingga (29/7/2025).

    Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan punya pandangan berbeda soal polemik dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi.

    Mantan Menko Kemaritiman itu menilai bahwa membahas persoalan ijazah bukan hal esensial untuk kemajuan bangsa.

    Ia menegaskan bahwa yang lebih penting adalah kontribusi nyata terhadap negara, bukan sekadar memperdebatkan latar belakang administratif seseorang.

    Hal ini diungkapkan Luhut saat menghadiri peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (28/7/2025).

    Alih-alih mempermasalahkan hal yang baginya kurang signifikan, Luhut justru mendorong agar perhatian masyarakat dialihkan ke hal-hal yang lebih substansial, seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

    Baginya, mendirikan sekolah unggulan dan memperkuat pendidikan jauh lebih bermanfaat daripada larut dalam polemik yang berulang dan tak produktif.

    Bahkan, pria yang kini menjabat sebagai Kepala Dewan Ekonomi Nasional Indonesia itu mengaku tak ingat di mana ijazahnya disimpan.

    “Apa sih ijazah itu? Saya pun enggak tahu ijazah saya di mana saya taruh, dan saya pikir tidak relevan. Yang paling relevan itu apa yang kau berikan, kontribusikan pada negara ini,” tegasnya.

    Luhut juga mengimbau agar publik tetap berpikir jernih dan tidak memperkeruh suasana, apalagi di tengah upaya kolektif menuju kemajuan.

    “Kau tanya pada dirimu, apa yang sudah kau berikan pada negara ini? Apakah kau memberikan keributan atau pikiran-pikiran untuk membuat Indonesia lebih bagus?,” tandasnya.

  • Apa yang Kau Berikan Pada Negara?

    Apa yang Kau Berikan Pada Negara?

    Jakarta

    Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengkritik keras pihak yang meributkan persoalan ijazah beberapa waktu terakhir. Isu ini dinilai tak relevan, di tengah kondisi gejolak ekonomi hingga geopolitik global.

    Luhut menyayangkan, masih banyak masyarakat dan tokoh publik yang terjebak dalam wacana yang tidak produktif. Menurutnya, justru bangsa saat ini membutuhkan pemikiran solutif untuk pembangunan.

    “Kita asyik masih berbicara soal ijazah yang menurut saya sangat tidak relevan untuk dibicarakan oleh seorang intelektual di republik ini,” kata Luhut, dalam acara peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/7/2025).

    Meski Luhut tak spesifik menyebut, tudingan ijazah palsu tersebut ditujukan kepada Presiden ke-7 Joko Widodo.

    Luhut juga menegaskan masyarakat seharusnya mendukung langkah-langkah strategis dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM), salah satunya dengan membentuk sekolah-sekolah unggulan.

    “Apa sih ijazah itu? Saya pun nggak tahu ijazah saya di mana saya taruh. Dan saya pikir tidak relevan. Yang paling relevan itu apa yang kau berikan, kontribusikan pada negara ini,” kata Luhut.

    Tak Pakai Akal Sehat

    Lebih lanjut, Luhut menyinggung tentang ketegangan geopolitik yang tengah melanda tetangga RI yakni Thailand dan Kamboja. Aksi tembak-menembak terjadi di antara kedua negara itu hingga meningkatkan ketegangan di Asia Tenggara.

    Namun di tengah kondisi tersebut, publik Tanah Air justru sibuk memperdebatkan hal-hal yang menurutnya tidak relevan, seperti persoalan ijazah tersebut.

    “Kita lihat perseteruan Kamboja dengan Thailand sampai tembak-tembakan, kita masih asyik tidak menggunakan akal sehat kita,” ujar Luhut.

    “Kita banyak tokoh yang tidak menggunakan akal sehat. Padahal dalam konteks geopolitik global yang makin tidak pasti, kita perlu bersatu dan jaga stabilitas,” sambungnya.

    Luhut juga menyinggung potensi gejolak ekonomi global akibat kebijakan Amerika Serikat yang masih belum dapat diprediksi dampaknya. Ia menyebut Dewan Ekonomi Nasional telah membuat kajian mendalam, namun tetap diperlukan kewaspadaan bersama.

    “Kita tidak tahu apa yang terjadi juga di Amerika dalam waktu dekat, dampak tarifnya pun belum sepenuhnya terlihat,” katanya.

    Luhut mengingatkan kembali ke akal sehat dan tidak menyumbang kegaduhan di tengah upaya pemerintah mendorong pertumbuhan. Menurutnya, perbedaan pandangan boleh saja terjadi, tapi jangan dijadikan alasan untuk saling serang.

    Tonton juga video “Luhut: Saya Saksi Hidup, Jokowi Tak Langgar Konstitusi Selama Jabat Presiden” di sini:

    (shc/hns)

  • Luhut Klaim Indonesia jadi Tujuan Relokasi Pabrik Vietnam dan Taiwan

    Luhut Klaim Indonesia jadi Tujuan Relokasi Pabrik Vietnam dan Taiwan

    JAKARTA – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) berpotensi membuka banyak lapangan kerja.

    Menurutnya hal ini disebabkan oleh tarif impor yang ditetapkan AS untuk Indonesia, jauh lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara anggota ASEAN.

    Luhut menyebut negara seperti Vietnam dan Taiwan berpotensi merelokasi pabrik ke Indonesia, lantaran tarif impor yang dikenakan AS terhadap Vietnam mencapai 20 persen, sedangkan untuk Taiwan sebesar 32 persen dan Indonesia hanya dikenakan tarif sebesar 19 persen.

    “Tarif 19 persen ini masih banyak breakdown yang dibawa yang akan membuat ekonomi kita bagus ke depan. Lapangan kerja, akan banyak orang dari Vietnam juga pengen, Taiwan pengen juga relokasi karena 1 persen very meaningful sebenarnya,” ungkapnya dalam acara peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 28 Juli.

    Ia menambahkan Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah di sektor pertambangan sehingga menjadi daya tarik bagi investor asing.

    “Jadi banyak yang kita punya, kita punya critical mineral, kita punya rare earth, punya banyak sekali seaweed dan sebagainya,” jelasnya.

    Luhut juga menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi Indonesia untuk tidak tumbuh, dan dengan kerja keras dan sinergi nasional, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 7 hingga 8 persen pada tahun 2029–2030.

    “Kecuali tadi kita tidak sungguh-sungguh melihat masalah, tidak kita detail mengerjakannya, tidak kita bangun kekompakan, kita saling menyalahkan, itu akan menjadi korban adalah rakyat,” tutupnya.

  • Yang Penting Itu Apa Kontribusi Kau pada Negara

    Yang Penting Itu Apa Kontribusi Kau pada Negara

    GELORA.CO – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan ikut merespons polemik ijazah yang tengah ramai dibicarakan publik.

    Meski tak merinci spesifik kasusnya, yang sedang ramai diperbincangkan publik adalah kontroversi ijazah Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

    Luhut menilai isu ijazah tak relevan untuk mengatasi masalah bangsa ini. Yang penting justru kontribusi apa yang bisa diberikan ke negara.

    “Kita asyik masih berbicara soal ijazah yang menurut saya sangat tidak relevan untuk dibicarakan oleh seorang intelektual di republik ini,” ujarnya di acara peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/7) dikutip Detikfinance.

    Menurutnya, ketimbang sibuk mempersoalkan ijazah, lebih baik masyarakat mendukung upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), salah satunya dengan membentuk sekolah-sekolah unggulan.

    Luhut lalu mengklaim dirinya bahkan tak tahu di mana ijazahnya disimpan. Sebab, hal itu tidak penting untuk kemajuan bangsa ini.

    “Apa sih ijazah itu? Saya pun enggak tahu ijazah saya di mana saya taruh, dan saya pikir tidak relevan. Yang paling relevan itu apa yang kau berikan, kontribusikan pada negara ini,” ujarnya.

    Ia pun mengingatkan publik untuk kembali ke akal sehat dan tidak menambah kegaduhan di tengah upaya pemerintah mendorong kemajuan bangsa. Perbedaan pandangan boleh saja asalkan jangan dijadikan alasan untuk saling serang.

    “Kau tanya pada dirimu, apa yang sudah kau berikan pada negara ini? Apakah kau memberikan keributan atau pikiran-pikiran untuk membuat Indonesia lebih bagus?” lanjutnya.

    Pada 15 Juli, ahli forensik digital Rismon Sianipar melaporkan Jokowi ke Polda DIY atas dugaan penyebaran informasi bohong soal Kasmujo dosen pembimbing skripsi. Rismon mendatangi Polda DIY didampingi pengacaranya, Andhika Dian Prasetyo.

    Kemudian pada 22 Juli, Rismon dan beberapa orang kembali melaporkan Jokowi ke Polda DIY atas dugaan skripsi palsu. Selain melaporkan Jokowi, Rismon turut melaporkan Rektor UGM Prof Ova Emilia di kasus yang sama.

    Sejumlah alumni UGM juga melaporkan Jokowi ke Polda DIY soal dugaan penyebaran berita bohong terkait pernyataannya kuliah di jurusan Teknologi Kayu UGM.

  • Pesan Luhut untuk Keponakannya yang Jabat CIO Danantara – Page 3

    Pesan Luhut untuk Keponakannya yang Jabat CIO Danantara – Page 3

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara) Senin, 24 Februari 2025. Sorevereign Wealth Funds (SWF) milik Indonesia ini dipimpin oleh Menteri Investasi Rosan Roeslani.

    Selain Rosan, ada Pandu Sjahrir, yang merupakan keponakan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan. Pandu menjabat Holding Investasi atau Chief Investment Officer (CIO) Danantara.

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menepis jika Pandu ditunjuk karena ia adalah keponakan Luhut. Menurutnya, semua berdasarkan pertimbangan profesionalisme.

    “Semua berdasarkan pertimbangan profesionalisme,” kata Hasan lewat pesan singkat, Senin (24/2/2025).

    Sementara itu, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Dony Oskaria akan berperan untuk memegang holding operasional.

    “Nanti Danantara akan dipimpin oleh Bapak Rosan Roeslani, nanti akan dibantu oleh Bapak Pandu Sjahrir, akan dibantu juga oleh Bapak Dony Oskaria,” kata Hasan.

    “Nanti Bapak Dony Oskaria sebagai holding operasional, karena dibuat Danantara ada dua holding, holding operasional dan holding investasi, dan Bapak Pandu Sjahrir yang akan memegang holding investasi,” sambungnya.

     

  • Luhut: Thailand-Kamboja Perang, RI Malah Asyik Ribut Sendiri

    Luhut: Thailand-Kamboja Perang, RI Malah Asyik Ribut Sendiri

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia malah ‘asyik’ ribut sendiri tanpa akal sehat, padahal tetangga Thailand dan Kamboja sedang baku tembak.

    Hal ini diungkapkan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan saat membuka peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia pada Senin (28/7/2025) di Main Hall, Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

    “Dalam konteks geopolitik sekarang ini dunia yang tidak makin jelas. Kita lihat perang Kamboja dengan Thailand, kita masih asyik tidak menggunakan akal sehat kita ,” ucapnya.

    Saat ini, Luhut menilai ruang publik di Indonesia dipenuhi dengan polarisasi, ekstremisme, dan populisme tokoh yang menurutnya justru menjauhkan akal sehat dari diskursus publik. Sayangnya, Luhut tidak menjelaskan secara detail siapa atau isu apa yang dia maksud.

    Luhut pun berpesan saat kondisi dunia sedang sulit agar setiap masyarakat bisa membantu pemerintah dalam menavigasi Indonesia melewati keadaan yang tidak pasti

    “Sehingga kita juga membantu pemerintah untuk bernavigasi dalam keadaan sulit dunia sekarang ini,” katanya.

    Dalam kesempatan ini, dia juga mengungkapkan bahwa ekonomi global ini rentan bergejolak. Ini dipicu oleh adanya kebijakan tarif Amerika Serikat yang masih buram dampaknya.

    “Kita tidak tahu apa yang terjadi juga di Amerika dalam waktu dekat, dampak tarifnya pun belum sepenuhnya terlihat,” tuturnya.

    Meskipun begitu, ia juga menyebut tarif AS juga memberikan dampak positif seperti pabrik yang hijrah ke Indonesia dari Taiwan dan Vietnam.

    “Tarif 19% ini masih banyak breakdown yang dibawa yang akan membuat ekonomi kita bagus ke depan. Lapangan kerja, bahkan banyak orang dari Vietnam juga pengin, Taiwan pengin juga relokasi (pabrik), karena 1 persen very meaningful sebenarnya.”

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pesan Mendalam Luhut buat Keponakannya yang Kini Jadi Bos Danantara

    Pesan Mendalam Luhut buat Keponakannya yang Kini Jadi Bos Danantara

    Jakarta

    Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pesan khusus kepada keponakannya, Pandu Sjahrir, yang kini menjabat sebagai Chief Investment Officer (CIO) di Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Ia meminta Pandu menjalankan amanah besar itu dengan penuh tanggung jawab dan hati.

    Pesan tersebut disampaikan Luhut dalam acara peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/7/2025). Dalam sambutannya, Luhut mengenang sosok mendiang iparnya, Dr. Sjahrir, ayah dari Pandu, yang telah wafat sekitar 17 tahun lalu.

    “Kalau bapakmu sekarang melihat dari langit sana, dia bilang ‘paten juga anakku ini’,” ujar Luhut, disambut tawa hangat para undangan.

    Ia melanjutkan, Pandu telah menunjukkan kontribusi nyata dalam pembangunan nasional. Bahkan menurut Luhut, Pandu berhasil melampaui jejak sang ayah.

    “Menurut saya Ci’il (Dr. Sjahrir) hebat, tapi anaknya juga menurut saya lebih hebat dalam hal ini. Ya Pandu kamu bisa ge-er, tapi memang ya itu kira-kira. Jadi saya pikir negeri ini untung ada anak muda seperti kamu,” katanya.

    Luhut menegaskan bahwa jabatan Pandu sebagai CIO Danantara merupakan kepercayaan besar dari Presiden Prabowo Subianto. Oleh karena itu, ia berpesan agar Pandu tak hanya mengandalkan kecerdasan, tetapi juga membangun karakter kuat.

    “Karakter is very important. Jadi Pandu, saya titip kamu sekarang mengawal begitu besar, diberi kepercayaan oleh Presiden, lakukanlah itu dengan hati. Tidak hanya dari kepintaran, bekerja dengan hati,” tuturnya.

    Ia yakin, jika Pandu mampu menjalankan amanah itu dengan sepenuh hati, maka banyak hal baik akan mengikutinya.

    “Kalau kamu bekerja dengan hati, maka banyak hal-hal yang baik yang akan bisa kamu lakukan,” tutup Luhut.

    Tonton juga video “Luhut soal Usulan Pemakzulan Gibran: Ribut-ribut Begitu Kampungan” di sini:

    (shc/rrd)

  • Sorotan Tajam Amien Rais ke Jokowi, Ungkap Kejahatan Ijazah Palsu dan Praktik Makar

    Sorotan Tajam Amien Rais ke Jokowi, Ungkap Kejahatan Ijazah Palsu dan Praktik Makar

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais memberikan kritikan tajam ke mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

    Amien Rais menyebut Jokowi tengah didera stres berat akibat isu ijazah palsu dan praktik “makar,”.

    Amien Rais menyampaikan kritikan melalui unggahan di akun YouTubenya. Ia menyebut Jokowi sebagai penipu rakyat.

    Ia kemudian mengaitkan prinsip-prinsip ini dengan isu ijazah palsu Jokowi yang menurutnya akan segera terungkap melalui proses pengadilan terbuka.

    Amien menyebut pihak-pihak yang menyamakan Jokowi dengan Nabi atau Khulafaur Rasyidin.

    “Pernyataan konyol itu sudah offside,” katanya, dikutip Jumat, (18/7/2025).

    Ia menduga, pujian-pujian tersebut muncul karena orang-orang tertipu oleh Jokowi. “Sandiwara Jokowi yang berlagak membela rakyat kecil,” tuturnya.

    Mantan Ketua MPR itu, secara terang-terangan menuduh Jokowi sebagai kejahatan makar. Bahkan, ia menyinggung beberapa ayat di Al-Quran terkait tindakan dugaan yang dilakukannya itu.

    “Tipu-tipu, pengelabuan, pembohongan seperti yang tertulis di Surah Ali Imran ayat 54, Al-Anfal ayat 30, dan Ibrahim ayat 46,” ujarnya.

    “Bangunan politik Jokowi yang didasarkan pada pilar-pilar kebohongan, ketakaburan, kemunafikan, dan lain-lain kini mulai runtuh secara meyakinkan,” jelasnya.

    Amien juga menilai bahwa tekanan psikologis akibat isu-isu ini membuat Jokowi sulit tidur dan tidak ada yang bisa menolongnya, bahkan Luhut Binsar Pandjaitan yang sebelumnya menjadi “problem solver” disebutnya tidak akan berani mengambil risiko.

  • Luhut Tunjukkan Simulasi Tarif Trump 19% ke Ekonomi RI, Simak!

    Luhut Tunjukkan Simulasi Tarif Trump 19% ke Ekonomi RI, Simak!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, penurunan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump yang dikenakan ke Indonesia, dari 32% menjadi 19%, dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi tanah air.

    DEN kata Luhut telah melakukan simulasi ekonomi dengan dua skenario utama. Pada skenario pertama, tarif tambahan terhadap produk Indonesia tetap tinggi di angka 32%, sebagaimana sebelum kesepakatan dicapai. Sementara pada skenario kedua, tarif berhasil diturunkan menjadi 19%.

    Ketika tarif diturunkan, disertai dengan penyesuaian tarif impor Indonesia terhadap sebagian besar produk dari AS. Lalu, kedua skenario ini dianalisis untuk mengukur dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi, investasi, tenaga kerja, dan kesejahteraan masyarakat.

    Dari hasil simulasi penurunan tarif, Produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan naik sebesar 0,5%, didorong oleh peningkatan investasi dan konsumsi. Penyerapan tenaga kerja tumbuh sebesar 1,3%, sementara kesejahteraan masyarakat meningkat sebesar 0,6%.

    Simulasi juga memperkirakan lonjakan investasi hingga 1,6%, yang menunjukkan potensi relokasi industri global ke Indonesia, terutama di sektor-sektor padat karya seperti tekstil, garmen, alas kaki, furnitur, serta perikanan.

    “Indonesia menjadi negara dengan tambahan tarif AS paling rendah dibandingkan negara yang memiliki surplus perdagangan dengan AS dan juga diantara negara ASEAN lainnya. Ini tentunya memberikan kesempatan yang besar bagi Indonesia,” kata Luhut dikutip dari siaran pers, Kamis (17/7/2025).

    Penurunan tarif ini menurut Luhut juga akan membuka peluang besar bagi industri padat karya di Indonesia seperti tekstil dan produk tekstil, alas kaki, serta furnitur untuk memperluas akses pasar di Amerika Serikat dengan hambatan biaya yang lebih rendah.

    Selain mendorong ekspor, penurunan tarif ini juga berpotensi menarik minat investor asing untuk merelokasi industrinya ke Indonesia, demi memanfaatkan keunggulan tarif dalam mengakses pasar AS.

    DEN juga melihat kesepakatan ini sebagai pijakan penting untuk mempercepat agenda deregulasi dan menurunkan biaya logistik serta produksi di dalam negeri (high cost economy). Dengan demikian, bukan hanya ekspor yang terdorong, tetapi juga daya saing ekonomi nasional secara menyeluruh.

    DEN mendorong sinergi lintas kementerian untuk mengoptimalkan momentum ini demi perluasan basis pelaku ekspor nasional dan berkomitmen untuk mendampingi pemerintah dalam memantau implementasi kebijakan ini agar seluruh manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan pelaku usaha.

    “Kita tidak sedang memberi karpet merah untuk pihak luar, tetapi justru membuka jalan yang lebih besar bagi produk dan pelaku usaha Indonesia untuk bersaing di pasar global. Ini adalah diplomasi ekonomi dengan visi jangka panjang yang jelas, yang berlandaskan kepentingan nasional,” ujar Luhut.

    (arj/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Luhut Tanggapi Deal AS-RI: Kita Tak Sedang Beri Karpet Merah ke Asing

    Luhut Tanggapi Deal AS-RI: Kita Tak Sedang Beri Karpet Merah ke Asing

    Jakarta, CNBC Indonesia-Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal penurunan tarif tambahan terhadap produk ekspor ke Amerika Serikat (AS) oleh Presiden Donald Trump, dari 32% menjadi 19%.

    Menurutnya, ini bagian dari langkah kebijakan yang bersifat strategis untuk memperkuat rantai pasok, menarik investasi berbasis nilai tambah, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra dagang yang dihormati.

    “Kita tidak sedang memberi karpet merah untuk pihak luar, tetapi justru membuka jalan yang lebih besar bagi produk dan pelaku usaha Indonesia untuk bersaing di pasar global. Ini adalah diplomasi ekonomi dengan visi jangka panjang yang jelas, yang berlandaskan kepentingan nasional,” ujar Luhut dalam siaran pers, Kamis (17/7/2025)

    Luhut menambahkan, Indonesia mengambil langkah strategis dengan menyederhanakan tarif terhadap sebagian besar produk impor dari AS, sebagai bagian dari pendekatan timbal balik yang terukur dan menguntungkan kedua belah pihak.

    Kebijakan ini bukanlah konsesi sepihak, melainkan strategi untuk membuka peluang investasi, mendorong transfer teknologi, dan memperluas akses pasar ekspor Indonesia secara lebih kompetitif.

    DEN telah melakukan simulasi ekonomi dengan dua skenario utama. Pada skenario pertama, tarif tambahan terhadap produk Indonesia tetap tinggi di angka 32%, sebagaimana sebelum kesepakatan dicapai.

    Pada skenario kedua, tarif berhasil diturunkan menjadi 19%, disertai dengan penyesuaian tarif impor Indonesia terhadap sebagian besar produk dari AS. Hasilnya Produk Domestik Bruto (PDB) diprediksi naik sebesar 0,5%, didorong oleh peningkatan investasi dan konsumsi. Penyerapan tenaga kerja tumbuh sebesar 1,3%, sementara kesejahteraan masyarakat meningkat sebesar 0,6%.

    Simulasi juga memperkirakan lonjakan investasi hingga 1,6%, yang menunjukkan potensi relokasi industri global ke Indonesia, terutama di sektor-sektor padat karya seperti tekstil, garmen, alas kaki, furnitur, serta perikanan.

    “Indonesia menjadi negara dengan tambahan tarif AS paling rendah dibandingkan negara yang memiliki surplus perdagangan dengan AS dan juga diantara negara ASEAN lainnya. Ini tentunya memberikan kesempatan yang besar bagi Indonesia,” terangnya.

    Penurunan tarif ini membuka peluang besar bagi industri padat karya di Indonesia seperti tekstil dan produk tekstil, alas kaki, serta furnitur untuk memperluas akses pasar di Amerika Serikat dengan hambatan biaya yang lebih rendah. Selain mendorong ekspor, kebijakan ini juga berpotensi menarik minat investor asing untuk merelokasi industrinya ke Indonesia, demi memanfaatkan keunggulan tarif dalam mengakses pasar AS.

    DEN juga melihat kesepakatan ini sebagai pijakan penting untuk mempercepat agenda deregulasi dan menurunkan biaya logistik serta produksi di dalam negeri (high cost economy). Dengan demikian, bukan hanya ekspor yang terdorong, tetapi juga daya saing ekonomi nasional secara menyeluruh.

    DEN mendorong sinergi lintas kementerian untuk mengoptimalkan momentum ini demi perluasan basis pelaku ekspor nasional dan berkomitmen untuk mendampingi pemerintah dalam memantau implementasi kebijakan ini agar seluruh manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan pelaku usaha.

    “DEN percaya bahwa arah kebijakan ekonomi nasional yang tepat dan berbasis data akan menjadi kunci dalam mengakselerasi pertumbuhan inklusif dan berdaya saing di era global,” pungkasnya.

    (mij/mij)

    [Gambas:Video CNBC]