Tag: Kim Jong Un

  • Asia Panas, Korsel Balas Korut Tembak Rudal Balistik

    Asia Panas, Korsel Balas Korut Tembak Rudal Balistik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Semenanjung Korea memanas. Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) terlibat saling tembak rudal balistik ke arah perairan di dekat dua negara itu.

    Pada Jumat (8/11/2024), Seoul menyebutkan bahwa pihaknya telah menembakkan sebuah rudal jarak pendek permukaan-ke-permukaan, Hyunmoo, ke arah Laut Barat. Peluncuran ini dilakukan dalam sebuah sesi latihan militer.

    “Latihan ini diadakan untuk penguatan kemampuan dan kesiapan untuk melakukan serangan presisi terhadap asal provokasi musuh,” kata Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel dikutip AFP.

    Peluncuran ini dilakukan setelah Korut, yang bersenjata nuklir, menguji apa yang disebutnya sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat tercanggih dan terkuat selama dua minggu terakhir. Selain ICBM, Pyongyang juga tercatat meluncurkan sejumlah rudal balistik jarak pendek dalam latihan terpisah.

    JCS mengatakan latihan ini sendiri memang ditujukan untuk merespon pengujian Korut. Aksi Korut digolongkannya sebagai ‘provokasi’.

    “Latihan tembak langsungnya ditujukan untuk menunjukkan tekad kuat untuk menanggapi dengan tegas setiap provokasi Korut,” tambahnya.

    Korsel memulai produksi rudal balistik jarak pendek pada tahun 1970-an untuk melawan ancaman Korut. Hyunmoo adalah serangkaian sistem serangan pendahuluan ‘Kill Chain’ negara tersebut, yang memungkinkan Seoul untuk melancarkan serangan pendahuluan jika ada tanda-tanda serangan Korut akan terjadi.

    Pada awal Oktober, negara tersebut untuk pertama kalinya memamerkan rudal balistik terbesarnya, Hyunmoo-5. Rudal tersebut diketahui mampu menghancurkan bunker bawah tanah.

    Sementara itu, ketegangan antara Korut dan Korsel sendiri terus memuncak. Pada hari minggu lalu, Korsel, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) melakukan latihan udara gabungan yang melibatkan pesawat pengebom B-1B AS, jet tempur F-15K dan KF-16 Korea Selatan, dan jet F-2 Jepang, sebagai tanggapan atas peluncuran ICBM Korut.

    Latihan gabungan semacam itu membuat Pyongyang marah, yang menganggapnya sebagai latihan untuk invasi. Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin negara tersebut Kim Jong Un, menyebut latihan AS-Korea Selatan-Jepang sebagai sesuatu yang sangat berbahaya.

    “Penjelasan berbasis tindakan tentang sifat agresif musuh yang paling bermusuhan dan berbahaya terhadap Republik kita. Latihan ini merupakan bukti mutlak mengenai validitas dan urgensi garis pembangunan kekuatan nuklir yang telah kita pilih dan praktikkan,” tambahnya.

    (sef/sef)

  • Kaget Internet, Tentara Korut Langsung Kecanduan Konten Dewasa

    Kaget Internet, Tentara Korut Langsung Kecanduan Konten Dewasa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tentara Korea Utara (Korut) yang diperbantukan untuk Rusia di Ukraina dilaporkan kecanduan konten pornografi setelah mendapatkan akses internet untuk pertama kalinya.

    “Sumber terpercaya memberi tahu saya bahwa tentara Korea Utara yang dikerahkan membantu Rusia, tidak pernah mendapat akses internet tanpa batas sebelumnya. Akhirnya mereka jadi pornografi,” tulis komentator urusan luar negeri Financial Times Gideon Rachman dalam sebuah posting X.

    Rachman tidak menambahkan konteks lebih lanjut mengenai bagaimana kebiasaan internet 10.000 tentara Korea Utara itu dipengaruhi oleh internet yang tidak terbatas selama di Ukraina.

    Laporan tersebut hanya mengklaim bahwa para tentara sekarang tengah kecanduan konten dewasa.

    Juru bicara Departemen Pertahanan AS Letnan Kolonel Angkatan Darat Charlie Dietz ditanya tentang kebiasaan baru yang diadopsi oleh para prajurit yang dikirim oleh Kim Jong Un dari Korea Utara untuk bertempur bersama para prajurit Putin.

    Ia mengatakan tidak dapat mengonfirmasi kebiasaan internet atau kegiatan virtual Korea Utara, New York Post melaporkan.

    “Kami fokus pada aspek yang lebih serius dari keterlibatan Korea Utara, jika ada, dalam operasi militer Rusia. Mengenai akses internet, itu adalah pertanyaan yang sebaiknya ditujukan kepada Rusia,” ujarnya, dikutip dari Hindustan Times, Jumat (8/11/2024).

    “Saat ini, perhatian kami tetap pada dukungan terhadap Ukraina dan menangani masalah keamanan regional yang lebih signifikan,” tambahnya.

    Ketika hubungan Moskow-Korea Utara makin kuat, Rusia mengerahkan lebih dari 7.000 tentara Korea Utara ke perbatasan Ukraina.

    Para prajurit tersebut telah menjalani pelatihan di lima lokasi di Rusia untuk potensi dukungan jangka panjang terhadap “operasi militer” Rusia di Ukraina.

    (fab/fab)

  • Mengenal Donald Trump Lebih Dalam, Si ‘Houdini’ Politik AS

    Mengenal Donald Trump Lebih Dalam, Si ‘Houdini’ Politik AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Donald Trump akan kembali menduduki posisi menjadi Presiden Amerika Serikat (AS). Calon Partai Republik itu dipastikan menang setelah melewati ambang batas electoral college 270 suara mengalahkan pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

    Kemenangan Trump ini membuatnya dijuluki sebagai ‘Houdini’ politik AS. Hal ini disebabkan kemampuan Trump untuk lolos dari berbagai cobaan seperti yang dilakukan pesulap terkenal Harry Houdini dengan atraksi borgolnya.

    Karir politik Trump sendiri dikenal mengalami gonjang-ganjing dan kontroversi. Pasalnya, Trump tidak memulai karir sebagai politisi melainkan pebisnis dan juga tokoh televisi.

    Karir Politik Trump

    Terlahir kaya dan tumbuh sebagai pengusaha real estat playboy, Trump awalnya dikenal sebagai ‘selebritis’. Ia memiliki sejumlah properti di berbagai kota besar AS seperti New York dan Las Vegas, dan juga bermain dalam sejumlah film.

    Awal mulanya, Trump terkenal terutama karena karakternya yang kejam dalam acara realitas “The Apprentice,” serta karena membangun gedung-gedung mewah dan resor golf, dan juga karena istrinya Melania, seorang mantan model fesyen.

    Kenaikan jabatan politiknya sangat cepat. Pada tahun 2016, ia menentukan sikap untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) AS melawan calon Partai Demokrat yang juga istri mantan Presiden Bill Clinton, Hillary Clinton.

    Dalam kampanyenya, Trump membuat jutaan orang terkesima oleh serangannya politiknya. Bahasanya yang kasar, janjinya untuk mengusir imigran ilegal, dan kemewahan mencolok merupakan hal penting yang ia bawa kepada warga Amerika kerah biru yang tertindas oleh globalisasi dan de-industrialisasi.

    Narasi dan kampanyenya ini membawa Trump memenangkan pilpres 2016 lalu melawan Clinton. Setelah dilantik pada 2017, Trump benar-benar melakukan manuver-manuver keras dan populis sesuai janji kampanyenya.

    Ia memulai program untuk mengusir imigran ilegal. Dirinya mulai menerapkan tarif terhadap produk China yang mengancam produsen Negeri Paman Sam.

    Di panggung dunia, Trump mengubah aliansi AS menjadi transaksi karena mitra yang bersahabat seperti Korea Selatan (Korsel) dan Jerman dituduh mencoba ‘merampok kita’. Sebaliknya, ia berulang kali memuji figur seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, Xi Jinping dari China, dan diktator Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.

    Selama menjabat, ia semakin mendominasi Partai Republik. Manuver ini pun membuatnya berhasil menyingkirkan semua oposisi dan akhirnya memenangkan pembebasannya dalam dua proses pemakzulan terhadapnya.

    Penyerbuan The Capitol 2021

    Meski begitu, kepemimpinannya dalam periode 2017-2021 harus diakhiri setelah dirinya kalah dari rival Partai Demokrat, Joe Biden. Saat pemilihan 2020, ia menyebut proses tersebut telah dicurangi.

    Pendukungnya pun banyak yang percaya terhadap omongannya. Ia lalu menggalang kekuatan dari para pendukungnya sebelum mereka akhirnya menyerbu Gedung Kongres AS, The Capitol. pada 6 Januari 2021.

    “Kami tidak akan pernah menyerah. Kami tidak akan pernah menyerah. Itu tidak akan pernah terjadi. Anda tidak mengakui jika melibatkan kematian. Negara kita sudah muak. Kami tidak akan tahan lagi,” ucap Trump dalam demonstrasi ‘Save America March’ saat itu.

    Insiden ini sendiri belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah AS. Atas hal ini, Trimp menghadapi dakwaan menghasut massa untuk menyerang Capitol.

    Skandal Seks-Penipuan Pajak

    Trump tak bersih dari skandal. Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan dan Jaksa Agung New York pada 2021 menjatuhkan dakwaan terhadap organisasi bisnis milik Donald Trump dan kepala keuangan lamanya Allen Weisselberg atas kasus dugaan pengemplangan pajak.

    Investigasi yang menargetkan Trump Organization awalnya difokuskan pada bagaimana perusahaan yang berpusat di New York memperhitungkan pembayaran “uang tutup mulut” yang dilakukan mantan pengacara pribadi Trump Michael Cohen kepada bintang porno Stormy Daniels. Ini terjadi sesaat sebelum pemilihan presiden 2016.

    Namun penyelidikan berkembang setelah Cohen mengklaim Trump Organization melakukan kekeliruan dalam menyatakan nilai berbagai aset properti milikinya. Hal ini untuk mendapatkan keuntungan dari kewajiban pajak yang lebih rendah.

    Dalam penyelidikan itu Donald Trump disebutkan menghasilkan sebanyak US$ 1,6 miliar (Rp 25 triliun) dari bisnisnya selama empat tahun menjadi presiden. Pendapatan usaha ini tidak dilaporkannya sehingga ia tidak pernah membayar pajak pendapatan dari bisnisnya.

    Trump sendiri terus menyatakan penolakannya terhadap tuduhan ini. Ia mengatakan bahwa ini merupakan tindakan yang dibuat untuk menjatuhkannya.

    Skandal Spionase

    Selain skandal seks dan pajak, Trump juga sempat terlibat dugaan spionase pada tahun 2023. Dalam kasus itu Trump didakwa atas pelanggaran menyimpan dokumen penting di rumahnya.

    Dalam laporan BNO News, tujuh dakwaan yang dilayangkan kepada Trump itu adalah retensi yang merugikan atas UU Spionase, konspirasi menghalangi keadilan, dan menahan dokumen negara. Selain itu, Trump didakwa menyembunyikan dokumen secara ilegal, menyembunyikan dokumen dalam penyelidikan federal, merencanakan teman untuk berbohong, hingga mengeluarkan pernyataan atau membuktikan palsu.

    Jika Trump terbukti bersalah dalam kasus ini, ia terancam dihukum maksimal hingga 100 tahun penjara. Namun, hakim juga bisa tidak memvonis Trump hukuman penjara sama sekali.

    FBI sendiri telah mengambil sekitar 11.000 dokumen setelah memberikan surat perintah penggeledahan di resornya di Mar-a-Lago, Florida. Dalam kasus ini, Trump juga dapat menghadapi tuduhan menghalangi penyelidikan setelah menghabiskan berbulan-bulan menolak upaya untuk memulihkan dokumen tersebut.

    (sef/sef)

  • Respons Korut, AS-Korsel Latihan Militer Pakai Pesawat Pengebom

    Respons Korut, AS-Korsel Latihan Militer Pakai Pesawat Pengebom

    Jakarta

    Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat melakukan latihan udara gabungan dengan melibatkan pesawat pengebom. Latihan digelar sebagai tanggapan atas uji coba rudal jarak jauh terbaru Korea Utara.

    Dilansir AFP, Minggu (3/11/2024), latihan itu berlangsung tiga hari setelah Pyongyang meluncurkan salah satu rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat terkuat dan tercanggihnya, yang menurut para ahli dapat mencapai target di daratan AS.

    Militer Korsel mengatakan latihan tersebut memobilisasi pesawat pengebom B-1B milik AS, jet tempur F-15K dan KF-16 milik Korea Selatan, dan jet F-2 milik Jepang.

    “Latihan tersebut menunjukkan komitmen aliansi ROK-AS untuk pencegahan terpadu yang diperluas sebagai tanggapan atas ancaman nuklir dan rudal yang terus meningkat dari Korea Utara,” kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam siaran pers.

    Selama manuver udara tersebut, jet Korea Selatan dan Jepang mengawal pesawat pengebom strategis AS ke lokasi yang ditentukan di selatan semenanjung Korea.

    “Menunjukkan kemampuan luar biasa untuk menyerang target simulasi dengan cepat dan akurat,” imbuh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan itu.

    B-1B Lancer adalah pesawat pengebom berat supersonik yang dikenal karena kinerja kecepatan tinggi dengan muatan 75.000 pon (34.000 kilogram) amunisi, termasuk senjata konvensional dan berpemandu presisi.

    Peluncuran ICBM terbaru Korea Utara dikatakan telah terbang lebih tinggi dan lebih jauh daripada rudal sebelumnya, menurut Korea Utara serta militer Seoul dan Tokyo, yang melacaknya secara langsung.

    Kantor Berita Pusat Korea resmi memujinya sebagai “rudal strategis terkuat di dunia,”. Pemimpin Korut Kim Jong Un “menyatakan kepuasan yang luar biasa” atas peluncuran yang sukses tersebut.

    “Korea Utara tidak akan pernah mengubah garis pertahanannya untuk memperkuat kekuatan nuklirnya,” kata kantor berita tersebut.

    Peluncuran tersebut dilakukan di tengah meningkatnya pengawasan internasional atas dugaan pengerahan ribuan pasukan Pyongyang ke Rusia untuk mendukung upaya perang Moskow di Ukraina, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa tentara Korea Utara berseragam Rusia akan segera terlibat dalam pertempuran.

    (yld/knv)

  • Terungkap Sosok Jenderal Senior Korut yang Diterjunkan ke Rusia

    Terungkap Sosok Jenderal Senior Korut yang Diterjunkan ke Rusia

    Jakarta

    Teka-teki sosok jenderal Korea Utara (Korut) yang diterjunkan ke Rusia kini terjawab. Ternyata dia adalah jenderal senior yang memimpin komando pasukan khusus.

    Dilansir Reuters, Jumat (1/11/2024), pemerintah Ukraina mengungkapkan nama tiga jenderal militer Korut yang kini mendampingi ribuan tentara Pyongyang yang dikerahkan ke Rusia untuk membantu perang di Ukraina. Salah satu jenderal Korut itu merupakan seorang jenderal senior yang memimpin komando pasukan khusus.

    Dalam pernyataan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), delegasi Ukraina mengatakan ketiga jenderal Korut itu termasuk di antara 500 perwira Tentara Rakyat Korea (KPA) -nama resmi militer Korut- yang dikirimkan ke Rusia.

    Kyiv mengatakan pasukan Korut itu direncanakan untuk dibentuk menjadi setidaknya lima formasi, yang masing-masing terdiri atas 2.000 tentara hingga 3.000 tentara, dan diintegrasikan ke dalam unit pasukan Rusia untuk menyembunyikan kehadiran mereka.

    Ukraina mengidentifikasi salah satu jenderal Korut di Rusia sebagai Kolonel Jenderal Kim Yong Bok, yang merupakan seorang jenderal senior dengan komando pasukan khusus termasuk Korps XI, yang juga dikenal sebagai Korps Badai, yang menurut intelijen Korea Selatan (Korsel), telah dikirim ke Rusia.

    Pakar kepemimpinan Korut dari Stimson Center di Amerika Serikat (AS), Michael Madden, menyebut peran Kim Yong Bok tampaknya lebih besar, dengan mengelola Biro Bimbingan Pelatihan Infanteri Ringan KPA, yang mencakup Korps Xi dan unit infanteri ringan yang dikerahkan ke unit korps KPA dan diperbantukan untuk misi khusus bagi Biro Umum Pengintaian, yang merupakan agen mata-mata utama Korut.

    Sosok Kim Yong Bok telah muncul di sebanyak tujuh acara bersama pemimpin Korut Kim Jong Un sepanjang tahun ini, termasuk latihan pasukan khusus.

    “Oleh karena itu, ada sejumlah tugas administratif dan penghubung sehingga Kim Jong Un mengirimkan Kim Yong Bok sebagai wakil pengambil keputusan sampai kehadiran unit KPA benar-benar kuat,” ujarnya.

    Menurut Madden, Kim Yong Bok pada akhirnya mungkin akan menyerahkan komando kepada perwira bawahannya di KPA yang berpangkat Kolonel atau Mayor Jenderal Senior.

    Baca halaman selanjutnya>>

  • Ukraina Ungkap 3 Nama Jenderal Korut yang Dampingi Pasukannya di Rusia

    Ukraina Ungkap 3 Nama Jenderal Korut yang Dampingi Pasukannya di Rusia

    Kyiv

    Pemerintah Ukraina mengungkapkan nama tiga jenderal militer Korea Utara (Korut) yang kini mendampingi ribuan tentara Pyongyang yang dikerahkan ke Rusia untuk membantu perang di Ukraina. Salah satu jenderal Korut itu merupakan seorang jenderal senior yang memimpin komando pasukan khusus.

    Dalam pernyataan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seperti dilansir Reuters, Jumat (1/11/2024), delegasi Ukraina mengatakan ketiga jenderal Korut itu termasuk di antara 500 perwira Tentara Rakyat Korea (KPA) — nama resmi militer Korut — yang dikirimkan ke Rusia.

    Dibeberkan oleh Kyiv bahwa pasukan Korut itu direncanakan untuk dibentuk menjadi setidaknya lima formasi, yang masing-masing terdiri atas 2.000 tentara hingga 3.000 tentara, dan diintegrasikan ke dalam unit pasukan Rusia untuk menyembunyikan kehadiran mereka.

    Ukraina mengidentifikasi salah satu jenderal Korut di Rusia sebagai Kolonel Jenderal Kim Yong Bok, yang merupakan seorang jenderal senior dengan komando pasukan khusus termasuk Korps XI, yang juga dikenal sebagai Korps Badai, yang menurut intelijen Korea Selatan (Korsel), telah dikirim ke Rusia.

    Pakar kepemimpinan Korut dari Stimson Center di Amerika Serikat (AS), Michael Madden, menyebut peran Kim Yong Bok tampaknya lebih besar, dengan mengelola Biro Bimbingan Pelatihan Infanteri Ringan KPA, yang mencakup Korps Xi dan unit infanteri ringan yang dikerahkan ke unit korps KPA dan diperbantukan untuk misi khusus bagi Biro Umum Pengintaian, yang merupakan agen mata-mata utama Korut.

    Sosok Kim Yong Bok telah muncul di sebanyak tujuh acara bersama pemimpin Korut Kim Jong Un sepanjang tahun ini, termasuk latihan pasukan khusus.

    “Ini adalah pengerahan KPA dalam jumlah besar dan hampir belum pernah terjadi sebelumnya,” sebut Madden, yang meyakini Kim Yong Bok berada di Rusia sebagai perwakilan Kim Jong Un.

  • Korut Klaim Uji Coba Terbaru Sempurnakan Rudal Balistik Antarbenua

    Korut Klaim Uji Coba Terbaru Sempurnakan Rudal Balistik Antarbenua

    Pyongyang

    Korea Utara (Korut) mengklaim uji coba terbaru pada Kamis (31/10) telah “menyempurnakan” rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat terbaru dan tercanggih. Pyongyang menyebut rudal balistik antarbenua yang diuji coba itu mampu mengudara lebih tinggi dan lebih jauh dibanding rudal sebelumnya.

    Laporan kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), seperti dilansir AFP, Jumat (1/11/2024), menyebut pemimpin negara itu, Kim Jong Un, mengawasi uji coba rudal Hwasong-19 yang dipuji sebagai “rudal strategis terkuat di dunia”.

    Disebutkan KCNA dalam laporannya bahwa Kim Jong Un “menyatakan kepuasan besar” atas keberhasilan peluncuran tersebut.

    Mengembangkan rudal berbahan bakar padat yang canggih — yang lebih cepat diluncurkan dan lebih sulit dideteksi juga dihancurkan — telah lama menjadi tujuan Kim Jong Un.

    KCNA, dalam laporannya mengklaim bahwa uji coba itu membuktikan bahwa “pengembangan dan pembuatan sarana pengiriman nuklir Korea Utara… benar-benar tidak bisa diubah”. Rudal Hwasong-19, menurut KCNA, kini menjadi “sistem senjata yang telah disempurnakan”.

    Kim Jong Un menggambarkan peluncuran tersebut sebagai “aksi militer yang tepat” untuk mengirimkan pesan kepada negara-negara rival.

    “Korea Utara tidak akan pernah mengubah kebijakannya dalam memperkuat kekuatan nuklirnya,” tegas Kim Jong Un seperti dikutip KCNA.

  • 8 Ribu Tentara Korut Sudah Sampai di Dekat Ukraina

    8 Ribu Tentara Korut Sudah Sampai di Dekat Ukraina

    Moskow

    Sebanyak 8 ribu dari 10 ribu tentara Korea Utara sudah sampai di dekat Ukraina. Tentara Kim Jong-Un dikerahkan Rusia untuk menyerang tetangganya itu.

    Dilansir AFP, Jumat (1/11/2024), informasi kedatangan 8 ribu pasukan Korea Utara ini disampaikan pihak intelijen Amerika Serikat (AS), disampaikan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

    “Kami belum melihat pasukan ini dikerahkan dalam pertempuran melawan pasukan Ukraina, tetapi kami memperkirakan itu akan terjadi dalam beberapa hari mendatang,” kata Blinken dalam konferensi pers setelah pembicaraan empat arah dengan menteri luar negeri dan pertahanan Korea Selatan.

    Posisi 8 ribu tentara Pyongyang itu sudah sampai di Kursk, kota di Rusia yang berada di sebelah timur laut Ukraina. Bagi Rusia, ini adalah pertama kalinya sejak satu abad bahwa negara tersebut mengundang tentara asing untuk bertempur.

    Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan bahwa pasukan Korea Utara dipasok dengan seragam buatan Rusia.

    “Jangan salah, jika pasukan Korea Utara ini terlibat dalam operasi tempur atau dukungan tempur terhadap Ukraina, mereka akan menjadikan diri mereka sebagai target militer yang sah,” kata Austin.

    Rusia telah melatih pasukan Korea Utara dalam artileri, pesawat tanpa awak, operasi artileri dasar, dan pembersihan parit. Menurut AS, Rusia bermaksud menempatkan tentara-tentara dari Asia ini sebagai pasukan garis depan.

    (dnu/zap)

  • Video: Demo Buruh di MK Hingga Kim Jong Un Tembak Rudal Balistik Baru

    Video: Demo Buruh di MK Hingga Kim Jong Un Tembak Rudal Balistik Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ribuan massa buruh dari 14 konfederasi dan federasi serikat buruh tingkat nasional turun ke jalan hari ini Di Jakarta. Aksi mereka sekaligus untuk mendengarkan langsung putusan Mahkamah Konstitusi soal gugatan Undang Undang Cipta Kerja.

    Sementara itu, Korea Utara kembali melakukan uji Rudal Balistik Antarbenua atau ICBM terbarunya. Hal ini dilakukan saat tensi di semenanjung Korea terus memanas.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, Kamis (31/10/2024).

  • Kim Jong Un Hadapi Ancaman Pembunuhan, Korut Tingkatkan Keamanan

    Kim Jong Un Hadapi Ancaman Pembunuhan, Korut Tingkatkan Keamanan

    Pyongyang

    Korea Utara (Korut) telah meningkatkan keamanan bagi pemimpin mereka, Kim Jong Un, yang memiliki kekhawatiran akan adanya upaya pembunuhan terhadap dirinya. Beberapa waktu terakhir, pengamanan di sekitar Kim Jong Un disebut mengalami peningkatan.

    Informasi soal peningkatan keamanan untuk Kim Jong Un itu, seperti dilansir kantor berita Korsel, Yonhap News Agency, dan NK News, Kamis (31/10/2024), diungkapkan oleh Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (Korsel) atau NIS ketika menyampaikan hasil assessment mereka dalam sesi audit parlemen.

    Sesi audit parlemen itu digelar secara tertutup. Namun dua anggota parlemen Korsel di antaranya, yakni Lee Seong Kweun dari Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa dan Park Sun Won dari Partai Demokrat yang merupakan oposisi utama, mengungkapkan hasil penilaian NIS itu kepada publik.

    Dituturkan kedua anggota parlemen itu bahwa otoritas Korut telah menaikkan level pengamanan di sekitar Kim Jong Un karena kemungkinan upaya pembunuhan terhadapnya.

    Pyongyang, menurut kedua anggota parlemen Korsel itu, kini mengoperasikan kendaraan yang mengganggu komunikasi dan melakukan upaya untuk menggunakan peralatan pendeteksi drone.

    Disebutkan oleh NIS kepada para parlemen Korsel bahwa meskipun ada kekhawatiran keamanan, Kim Jong Un telah melakukan 110 kali penampilan publik sepanjang tahun ini, yang tercatat lebih banyak atau naik sekitar 60 persen dibandingkan tahun lalu.

    Menganalisis informasi tersebut, peneliti senior pada Institut Korea untuk Unifikasi Nasional (KINU), Hong Min, mengatakan kepada NK News bahwa kehadiran drone Korsel di area Pyongyang pada bulan ini mungkin telah memperburuk kekhawatiran Kim Jong Un mengenai keamanan pribadinya.