Tag: Joe Biden

  • Geger “Surat Cinta” Melania Trump untuk Putin Diduga Ditulis AI

    Geger “Surat Cinta” Melania Trump untuk Putin Diduga Ditulis AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Surat pribadi Melania Trump kepada Presiden Rusia Vladimir Putin yang disebut sebagai surat perdamaian memicu perdebatan publik tentang kemungkinan pembuatannya menggunakan kecerdasan buatan (AI).

    Dalam unggahan di media sosial resminya, ibu negara AS itu menyerukan agar Putin dapat “seorang diri mengembalikan tawa melodi anak-anak” yang telah lama hilang akibat perang besar yang berlangsung lebih dari tiga tahun di Ukraina. Surat tersebut kemudian diserahkan langsung oleh Presiden Donald Trump kepada Putin dalam pertemuan puncak di Alaska, Jumat lalu, menurut laporan Reuters yang mengutip dua pejabat Gedung Putih.

    Di balik pesan penuh harapan dari Melania Trump itu, spekulasi lain muncul. Sejumlah komentator mempertanyakan apakah surat tersebut benar-benar ditulis langsung oleh sang ibu negara atau dihasilkan oleh AI.

    Keith Edwards, seorang strategi Demokrat, menulis di platform X bahwa surat itu “mengatakan banyak hal tanpa makna konkret” dan “mungkin ditulis oleh AI.” Chris Jackson, pendukung lama Joe Biden sekaligus aktivis Demokrat, mengeklaim dirinya telah menjalankan surat itu melalui perangkat AI yang menyimpulkan pesan ke Kremlin tersebut dihasilkan mesin.

    Perusahaan xAI milik Elon Musk, lewat sistem analisis Grok, menyatakan surat itu “menunjukkan tanda-tanda kuat sebagai hasil generasi AI dengan sedikit penyuntingan manusia untuk nada.”

    Meski begitu, tidak ada bukti konkret bahwa surat tersebut memang dibuat menggunakan AI. Pakar AI yang dimintai tanggapan menyebut gaya tulisan surat itu cenderung idealistis dan abstrak.

    “Kata-kata seperti kemurnian, kepolosan, kemanusiaan, cinta, kemungkinan, dan martabat ditumpuk rapat tanpa rincian kebijakan nyata. Model AI cenderung menggunakan nilai universal semacam ini ketika diminta menulis dengan nada inspirasional,” kata salah satu analisis, dilansir Newsweek, Senin (18/8/2025).

    Namun pakar itu juga mencatat surat tersebut tidak memperlihatkan perubahan nada atau frasa janggal khas konten buatan AI.

    Adapun isu AI bukan hal baru bagi Melania Trump. Baru-baru ini ia merilis audiobook berdurasi tujuh jam yang dipasarkan sebagai karya dengan teknologi audio AI sepenuhnya, menggunakan “suara resmi AI Melania Trump” sebagai narator.

    Selain itu, pada 2016, Melania pernah dituduh menjiplak pidato Michelle Obama dalam Konvensi Nasional Partai Republik. Saat itu tim Trump membela diri dengan menyatakan ia hanya menggunakan “kata-kata umum” dan tidak menyalin pidato ibu negara AS sebelumnya.

    Respons Ukraina

    Meski dipenuhi kontroversi, surat Melania Trump ternyata mendapat apresiasi dari Ukraina. Menteri Luar Negeri Andrii Sybiha menyampaikan bahwa Presiden Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada Donald Trump atas “perhatian tulus” ibu negara terhadap nasib anak-anak Ukraina.

    Namun, versi surat yang dipublikasikan Melania di Instagram tidak secara eksplisit menyinggung tentang anak-anak Ukraina yang dideportasi ke Rusia.

    Sejak awal invasi skala penuh, Kyiv menuduh Moskow menculik ribuan anak dan memindahkan mereka ke wilayah Rusia atau daerah yang dikuasai pasukan Kremlin. Ukraina menyebut tindakan itu sebagai kejahatan perang.

    Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada Maret 2023 mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin dan Maria Lvova-Belova, komisaris anak Rusia, karena diduga bertanggung jawab atas deportasi ilegal anak-anak dari Ukraina ke Rusia.

    Moskow menolak tuduhan tersebut, dengan alasan bahwa anak-anak dipindahkan demi melindungi mereka dari bahaya konflik. Namun laporan PBB menunjukkan kenyataan yang lebih suram: anak-anak di wilayah Ukraina yang dianeksasi Rusia mengalami eksekusi singkat, penahanan sewenang-wenang, kekerasan seksual terkait konflik, hingga penyiksaan.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AS Beli Alaska dari Rusia, Kesepakatan Terbaik dalam Sejarah?

    AS Beli Alaska dari Rusia, Kesepakatan Terbaik dalam Sejarah?

    Jakarta

    Amerika Serikat dan Rusia akan melakukan pertemuan puncak di Alaska, pada Jumat (15/08), guna membahas penghentian perang di Ukraina. Pertemuan ini bisa dibilang sebagai salah satu perkembangan diplomatik paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

    Namun, lokasi pertemuan itu memiliki makna sejarah. Presiden Donald Trump dan Vladimir Putin akan bertemu di Anchorage, kota terbesar di Alaska.

    Seandainya pertemuan itu terjadi di lokasi yang sama sekitar 150 tahun yang lalu, pertemuan itu akan berlangsung di wilayah Rusia.

    Sebab Alaska yang sekarang menjadi negara bagian terbesar di AS, mencakup sekitar seperlima dari total luas daratan negara itu dulunya dimiliki oleh Rusia.

    Lokasi yang ‘cukup logis’

    Terletak di ujung barat laut Amerika Utara, Alaska dipisahkan dari Rusia oleh Selat Beringyang lebarnya hanya 80 kilometer pada titik tersempitnya.

    Ketika Presiden Trump mengumumkan bahwa pertemuan puncak akan diadakan di Alaska, asisten presiden Rusia, Yuri Ushakov, mengatakan bahwa hal itu tampak “cukup logis”.

    Dia bilang delegasi Rusia “cukup terbang melintasi Selat Bering agar pertemuan puncak para pemimpin kedua negara yang begitu penting dan dinantikan ini dapat diadakan di Alaska.”

    Peta yang menunjukkan Alaska di sebelah kanan, Selat Bering di tengah, dan Rusia di sebelah kiri. (BBC)

    Sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh navigator Denmark, Vitus Bering, menemukan bahwa daratan baru itu tidak terhubung dengan daratan utama Rusia. Namun, karena kabut tebal, ekspedisi tersebut gagal.

    Pada 1741, ekspedisi lain yang kembali dipimpin oleh Bering berhasil dan beberapa orang dikirim ke daratan Alaska.

    Mungkin Anda tertarik:

    Beberapa ekspedisi komersial kemudian menyusul. Lalu, ketika bulu berang-berang laut dibawa ke Rusia, terbukalah pintu bagi perdagangan bulu yang menguntungkan antara Eropa, Asia, dan pesisir Pasifik Amerika Utara.

    Namun, pada abad ke-19, pedagang bulu Inggris dan Amerika menjadi pesaing sengit bagi Rusia. Persaingan itu lantas diselesaikan pada tahun 1824, ketika Rusia menandatangani perjanjian terpisah dengan Amerika Serikat dan Inggris.

    Beberapa dekade kemudian, Rusia bersedia menjual Alaska kepada AS akibat hampir punahnya berang-berang laut dan konsekuensi politik dari Perang Krimea (185356).

    Pembelian yang ‘bodoh’

    William Seward, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS, memimpin negosiasi pembelian tanah dan berhasil mengamankan perjanjian dengan pihak Rusia.

    Setelah banyak pertentangan, Kongres AS menyetujui tawaran resmi Seward sebesar US$7,2 juta.

    Jika disesuaikan dengan inflasi, US$7,2 juta yang dibayarkan oleh AS akan setara dengan lebih dari US$100 juta saat ini atau Rp1,6 triliun, harga yang sangat murah bagi negara bagian terbesar di AS sekarang.

    Pada 18 Oktober 1867, bendera Amerika dikibarkan di Sitka, yang saat itu merupakan ibu kota Alaska.

    Pada awalnya, pembelian Alaska disebut sebagai “kebodohan Seward” oleh para kritikus yang yakin bahwa tanah itu tidak memiliki nilai apa pun.

    Namun, pandangan itu berubah ketika pada akhir abad ke-19 ditemukan cadangan emas, minyak, dan gas alam di Alaska yang segera menghasilkan keuntungan besar bagi AS.

    Langkah Seward terbukti membuahkan hasil. Pada 1959, Alaska secara resmi menjadi negara bagian ke-49 AS.

    Hasan Akbas/Anadolu via Getty ImagesAlaska adalah sumber minyak dan gas alam.

    Alaska saat ini memiliki lebih dari 12.000 sungai dan sejumlah besar danau.

    Ibu kotanya, Juneau, adalah satu-satunya ibu kota negara bagian di AS yang hanya dapat dijangkau dengan perahu atau pesawat.

    Lalu, Danau Hood di Anchorage adalah salah satu pangkalan pesawat amfibi tersibuk di dunia, yang menampung sekitar 200 penerbangan per hari.

    Presiden Trump dan Putin akan bertemu di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, instalasi militer terbesar di negara bagian tersebut.

    Pangkalan seluas 64.000 hektare itu merupakan lokasi yang penting bagi AS dalam hal kesiapan militer di wilayah Arktik.

    Ini bukanlah pertama kalinya bagi Alaska menjadi pusat acara diplomatik Amerika.

    Pada Maret 2021, tim diplomatik dan keamanan nasional pemerintahan Presiden Joe Biden yang baru dilantik bertemu dengan perwakilan China di Anchorage.

    Belum ada detail resmi mengenai pertemuan Trump dan Putin itu, namun Gedung Putih mengatakan bahwa pembicaraan di Alaska akan menjadi “latihan mendengarkan” bagi Trump dan akan memberikan presiden AS “petunjuk terbaik tentang cara mengakhiri perang ini”.

    Saat mengumumkan pertemuan puncak ini pekan lalu, Trump terdengar positif bahwa pertemuan itu dapat menghasilkan langkah-langkah konkret menuju perdamaian.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sebelumnya telah mengatakan bahwa setiap kesepakatan tanpa keterlibatan Kyiv akan menjadi “keputusan yang sia-sia”.

    (ita/ita)

  • Trump Ikut Pertemuan Virtual dengan Zelensky Sebelum Jumpa Putin

    Trump Ikut Pertemuan Virtual dengan Zelensky Sebelum Jumpa Putin

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menghadiri pertemuan virtual dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan para pemimpin Eropa lainnya. Pertemuan tersebut dilakukan menjelang pertemuan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, AS.

    Pertemuan virtual tersebut diagendakan pada Rabu atau 2 hari sebelum Trump bertemu Putin, hal itu disampaikan seorang pejabat Gedung Putih kepada Anadolu. Pejabat tersebut mengonfirmasi keikutsertaan Trump dengan syarat anonim, sehari setelah Kanselir Jerman Friedrich Merz mengumumkan bahwa ia telah mengundang presiden AS, Zelensky, dan pejabat Eropa lainnya.

    Juru bicara pemerintah Jerman Stefan Kornelius mengatakan pertemuan virtual tersebut akan fokus untuk memberi tekanan pada Rusia. Pertemuan itu juga akan membahas tentang permintaan jaminan keamanan.

    “Akan berfokus pada opsi lebih lanjut untuk menekan Rusia dan persiapan untuk kemungkinan negosiasi perdamaian dan pertanyaan terkait klaim teritorial dan jaminan keamanan,” kata Kornelius, dilansir Anadolu, Rabu (13/8/2025)

    Pertemuan tersebut akan menyediakan berbagai format diskusi dengan partisipasi dari kepala negara dan pemerintahan Jerman, Finlandia, Prancis, Italia, Polandia, Inggris, dan Ukraina. Presiden Komisi Eropa, kepala Dewan Eropa, sekretaris jenderal NATO, dan wakil presiden AS juga diperkirakan akan bergabung dalam pembicaraan tersebut.

    Sementara itu, Gedung Putih sebelumnya menyebut pertemuan Trump dan Putin sebagai “latihan mendengarkan” bagi pemimpin Amerika tersebut.

    Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengonfirmasi bahwa pertemuan puncak Putin dan Trump tersebut akan diadakan di Anchorage, kota terbesar di Alaska, pada hari Jumat. Di saat Presiden Trump akan menetapkan “tujuan” untuk dapat “mencapai pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana kita dapat mengakhiri perang ini.”

    “Hanya satu pihak yang terlibat dalam perang ini yang akan hadir, jadi ini adalah tugas presiden untuk pergi dan mendapatkan pemahaman yang lebih tegas dan lebih baik tentang bagaimana kita diharapkan dapat mengakhiri perang ini,” ujarnya kepada para wartawan di Gedung Putih.

    Leavitt menyinggung terkait Zelensky yang tidak akan hadir selama pertemuan tersebut. Ia menekankan bahwa pertemuan tersebut berlangsung atas permintaan Putin.

    Pembicaraan mendatang akan menjadi pertemuan tatap muka pertama antara presiden Rusia dan AS yang sedang menjabat sejak Juni 2021, ketika Putin bertemu dengan Presiden AS saat itu, Joe Biden, di Jenewa, Swiss. Pertemuan ini juga akan menandai pertama kalinya seorang presiden Rusia menginjakkan kaki di tanah Alaska sejak Kekaisaran Rusia menjual wilayah tersebut kepada AS pada tahun 1867.

    (yld/zap)

  • Manusia Rp 2.589 Triliun Dipalak Trump, Tiap Jualan Setor Segini

    Manusia Rp 2.589 Triliun Dipalak Trump, Tiap Jualan Setor Segini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Donald Trump mulai mengeluarkan lisensi bagi raksasa chip Amerika Serikat (AS) untuk menjual produk ke China. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi para raksasa seperti Nvidia dan AMD.

    Menurut keterangan pejabat pemerintah, Nvidia dan AMD sepakat memberikan komisi sebesar 15% kepada pemerintah AS dari pendapatan jualan chip AI canggih ke China.

    Sebagai informasi, Trump melarang penjualan chip H20 milik ke China pada April 2025. Padahal, perusahaan milik Jensen Huang, yang harta kekayaannya mencapai US$159 miliar (Rp2.589 triliun), secara khusus merancang chip tersebut untuk pasar China untuk memenuhi syarat regulasi pemerintahan era Joe Biden.

    Trump akhirnya berubah pikiran dan kembali mengizinkan penjualan chip AS ke China pada Juli 2025. Nvidia dan AMD tetap memerlukan lisensi dari pemerintah untuk mengekspor chip mereka ke China.

    Ketika ditanya soal potongan 15% dari pendapatan penjualan chip ke China, juru bicara Nvidia tak banyak berkomentar.

    “Kami mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah AS untuk partisipasi kami di pasar global,” kata juru bicara Nvidia dalam keterangan resminya, dikutip dari Reuters, Rabu (13/8/2025),

    Lebih lanjut, juru bicara Nvidia menambahkan bahwa pihaknya sudah berbulan-bulan tak bisa menjual chip H20 ke China. Mereka berharap agar aturan baru pemerintah memungkinkan AS berkompetisi dengan China dan negara-negara lain.

    AMD tak segera menanggapi permintaan komentar terkait isu yang pertama kali dilaporkan oleh Financial Times. Kementerian Perdangangan juga tak segera merespons permintaan komentar terkait lisensi ekspor chip yang sudah mulai dikeluarkan untuk Nvidia dan AMD.

    China merupakan salah satu negara pasar kunci bagi Nvidia dan AMD. Nvidia mengumpulkan pendapatan senilai US$17 miliar dari China pada tahun fiskal yang beragir pada 26 Januari 2025. Angka itu setara dengan 13% total penjualan chip Nvidia.

    Sementara itu, AMD melaporkan pendapatan dari China sebesar US$6,2 miliar sepanjang 2024. Angka itu berkontribusi terhadap 24% total pendapatan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Berubah-ubah Blokir China, Begini Omongan Terbarunya

    Trump Berubah-ubah Blokir China, Begini Omongan Terbarunya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Donald Trump kerap berubah-ubah dalam menentukan kebijakan ekspor chip kecerdasan buatan (AI) ke China. Pada April 2025, Trump melarang ekspor chip AI H20 buatan Nvidia ke China.

    Padahal, chip H20 dirancang khusus untuk pasar China, sesuai dengan regulasi yang ditetapkan pemerintah AS di era Joe Biden. Kala itu, hanya chip tercanggih yang tak bisa dikirim ke China, sehingga H20 dibuat dengan spesifikasi yang disesuaikan.

    Keputusan Trump untuk melarang pengapalan chip H20 ke China berdampak besar pada bisnis Nvidia. Setelah dilakukan negosiasi, Trump akhirnya berubah pikiran dan mengizinkan pengiriman chip H20 dengan beberapa syarat.

    Salah satunya, Nvidia harus tetap mendapat lisensi dari pemerintah AS untuk menjual chip H20 ke China. Selain itu, Nvidia juga diminta menyetor 15% pendapatan dari penjualan chip H20 ke China untuk pemerintah AS.

    Terbaru, muncul isu soal pengiriman GPU canggih generasi baru Nvidia ke China. Pada Senin (11/8) waktu setempat, Trump mengatakan tak akan membuat kesepakatan dengan Nvidia terkait hal tersebut.

    Namun, hanya sepersekian detik, ia lantas merevisi omongannya. Trump mengindikasikan bahwa semua hal bisa saja berubah. Ia terbuka dengan kesepakatan yang ada.

    “Jensen Huang juga punya chip baru, Blackwell,” kata Trump mula-mula mengumbar soal chip buatan Nvidia.

    “Saya tak akan membuat kesepakatan [terkait chip tersebut]. Walaupun hal itu juga memungkinkan,” ia menuturkan.

    Terbukanya keran penjualan chip AI Nvidia ke China juga mendapat tantangan baru. Melalui akun media sosial Yuyuan Tantian yang terafiliasi dengan stasiun televisi pemerintah CCTV, China menuding chip H20 buatan Nvidia memiliki celah keamanan berbahaya berupa pintu belakang atau backdoor. Celah ini disebut bisa digunakan untuk melakukan fungsi seperti pemadaman jarak jauh.

    Badan pengawas dunia maya China sebelumnya telah memanggil Nvidia pada 31 Juli untuk meminta penjelasan apakah chip H20 memiliki risiko keamanan tersembunyi yang dapat melewati sistem otentikasi dan kontrol keamanan.

    Nvidia membantah tudingan dan menegaskan produknya bebas dari backdoor.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • TikTok Angkat Eks Tentara Israel Atur Konten, Pro-Palestina Terancam

    TikTok Angkat Eks Tentara Israel Atur Konten, Pro-Palestina Terancam

    Jakarta, CNBC Indonesia – TikTok menunjuk Erica Mindel, mantan instruktur militer Israel, sebagai Manajer Kebijakan Publik untuk ujaran kebencian (hate speech). Langkah ini memicu perdebatan di tengah sorotan tajam terhadap penanganan TikTok terhadap konten antisemit dan ekstremis.

    Mengutip Economic Times, Mindel resmi menjabat penuh waktu sejak Juli lalu di kantor pusat TikTok di New York. Berdasarkan profil LinkedIn dan deskripsi pekerjaannya, Mindel akan menyusun kebijakan ujaran kebencian, memimpin strategi, dan menjadi pakar internal-eksternal TikTok dalam isu antisemitisme.

    Penunjukan ini dilakukan di tengah tekanan dari anggota parlemen AS, kelompok advokasi, dan organisasi Yahudi, yang menuding TikTok membiarkan konten antisemit berkembang pesat, terutama setelah serangan pada 7 Oktober 2023 di Gaza.

    Sebelum bergabung dengan TikTok, Mindel pernah menjadi kontraktor Departemen Luar Negeri AS di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden. Ia memberi masukan kepada Duta Besar Deborah Lipstadt, Utusan Khusus AS untuk Memantau dan Memerangi Antisemitisme, serta menjabat sebagai Asisten Direktur di American Jewish Committee (AJC).

    Foto: REUTERS/RONEN ZVULUN
    Israeli soldiers stand near the opening to a tunnel at Al Shifa Hospital compound in Gaza City, amid the ongoing ground operation of the Israeli army against Palestinian Islamist group Hamas, in the Gaza Strip, November 22, 2023. REUTERS/Ronen Zvulun EDITOR’S NOTE: REUTERS PHOTOGRAPHS WERE REVIEWED BY THE IDF AS PART OF THE CONDITIONS OF THE EMBED. NO PHOTOS WERE REMOVED. TPX IMAGES OF THE DAY

    Mindel juga memiliki latar belakang akademik di bidang Ilmu Politik di University of Michigan dan Kebijakan Publik di Johns Hopkins University. Dalam wawancara video AJC 2023, ia mengungkap pernah menghabiskan lebih dari dua tahun bertugas di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebagai instruktur di Korps Lapis Baja.

    Keputusan TikTok ini mendapat respons beragam. Kelompok pendukung, seperti Anti-Defamation League (ADL) dan sejumlah organisasi advokasi Yahudi, menilai langkah tersebut tepat untuk memperkuat perlindungan terhadap komunitas Yahudi dari ujaran kebencian. Namun, kritik datang dari pihak yang khawatir kebijakan moderasi TikTok akan bias, khususnya terhadap konten pro-Palestina.

    TikTok sudah lama dikritik karena penegakan kebijakan moderasi konten yang tidak konsisten dan algoritmanya yang dianggap tidak transparan, yang menurut para pengkritik telah memperkuat pesan ekstremis, rasis, dan antisemit.

    Platform yang dimiliki ByteDance asal China ini juga tengah menghadapi tekanan regulasi ketat di AS dan Eropa terkait penyebaran konten berbahaya.

    Dengan antisemitisme yang disebut mencapai rekor tertinggi secara global, peran Mindel akan menjadi sorotan. Ia dituntut untuk menjaga keseimbangan antara melindungi komunitas rentan dan memastikan kebebasan berekspresi tetap terjaga di platform yang kini menjadi salah satu ruang diskusi politik paling panas di dunia digital.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Syarat Jualan ke China, Raja Chip Setor Banyak ke Trump

    Syarat Jualan ke China, Raja Chip Setor Banyak ke Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Donald Trump mulai mengeluarkan lisensi bagi raksasa chip Amerika Serikat (AS) untuk menjual produk ke China. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi para raksasa seperti Nvidia dan AMD.

    Dikutip dari Reuters, Senin (11/8/2025), menurut keterangan pejabat pemerintah, Nvidia dan AMD sepakat memberikan komisi sebesar 15% kepada pemerintah AS dari pendapatan jualan chip AI canggih ke China.

    Sebagai informasi, Trump melarang penjualan chip H20 milik Nvidia ke China pada April 2025. Padahal, Nvidia secara khusus merancang chip tersebut untuk pasar China untuk memenuhi syarat regulasi pemerintahan era Joe Biden.

    Trump akhirnya berubah pikiran dan kembali mengizinkan penjualan chip AS ke China pada Juli 2025. Nvidia dan AMD tetap memerlukan lisensi dari pemerintah untuk mengekspor chip mereka ke China.

    Ketika ditanya soal potongan 15% dari pendapatan penjualan chip ke China, juru bicara Nvidia tak banyak berkomentar.

    “Kami mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah AS untuk partisipasi kami di pasar global,” kata juru bicara Nvidia dalam keterangan resminya.

    Lebih lanjut, juru bicara Nvidia menambahkan bahwa pihaknya sudah berbulan-bulan tak bisa menjual chip H20 ke China. Mereka berharap aturan baru pemerintah memungkinkan AS berkompetisi dengan China dan negara-negara lain.

    AMD tak segera menanggapi permintaan komentar terkait isu yang pertama kali dilaporkan oleh Financial Times. Kementerian Perdangangan juga tak segera merespons permintaan komentar terkait lisensi ekspor chip yang sudah mulai dikeluarkan untuk Nvidia dan AMD.

    China merupakan salah satu negara pasar kunci bagi Nvidia dan AMD. Nvidia mengumpulkan pendapatan senilai US$17 miliar dari China pada tahun fiskal yang beragir pada 26 Januari 2025. Angka itu setara dengan 13% total penjualan chip Nvidia.

    Sementara itu, AMD melaporkan pendapatan dari China sebesar US$6,2 miliar sepanjang 2024. Angka itu berkontribusi terhadap 24% total pendapatan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tekanan Eropa Jelang Jumpa Trump dan Putin Bahas Perang Ukraina

    Tekanan Eropa Jelang Jumpa Trump dan Putin Bahas Perang Ukraina

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, AS pada Jumat pekan ini. Para pemimpin Eropa mendesak ‘tekanan’ yang lebih besar ke Rusia untuk mengakhiri perang Ukraina-Rusia.

    “Hanya pendekatan yang menggabungkan diplomasi aktif, dukungan untuk Ukraina, dan tekanan pada Federasi Rusia untuk mengakhiri perang ilegal yang dapat berhasil,” demikian kata pemimpin Eropa dalam pernyataan bersama, Minggu (10/8/2025).

    Pernyataan pemimpin Eropa itu ditandatangani oleh Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Inggris, Finlandia, dan Ketua Komisi Uni Eropa Ursula Von Der Leyen.

    Para pemimpin negara Eropa sejatinya menyambut baik upaya Trump dan mengaku siap membantu secara diplomatis, dengan mempertahankan dukungan untuk Ukraina, serta dengan menegakkan dan memberlakukan langkah-langkah pembatasan terhadap Rusia.

    “Jalur kontak saat ini harus menjadi titik awal negosiasi”, demikian pernyataan bersama pemimpin Eropa tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Para pemimpin Eropa itu juga mengatakan, sebuah resolusi “harus melindungi kepentingan keamanan vital Ukraina dan Eropa”. Mereka juga menegaskan perlunya jaminan keamanan yang kuat dan kredibel yang memungkinkan Ukraina untuk secara efektif mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorial.

    “Jalan menuju perdamaian di Ukraina tidak dapat diputuskan tanpa Ukraina,” kata pimpinan Eropa.

    Para penasihat keamanan nasional dari sekutu Kyiv termasuk Amerika Serikat, negara-negara Uni Eropa, dan Inggris sebelumnya berkumpul di Inggris pada hari Sabtu untuk menyelaraskan pandangan mereka menjelang KTT Putin-Trump.

    Rencana pertemuan dengan Putin diumumkan oleh Trump. Dia mengatakan bahwa “akan ada pertukaran wilayah demi kebaikan Ukraina dan Rusia”, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    KTT Alaska pada 15 Agustus nanti akan menjadi yang pertama antara presiden AS dan Rusia yang sedang menjabat sejak mantan presiden AS Joe Biden bertemu Putin di Jenewa, Swiss pada Juni 2021.

    Trump dan Putin terakhir kali bertemu pada tahun 2019 di sebuah pertemuan puncak G20 di Jepang selama masa jabatan pertama Trump. Kedua pemimpin telah berbicara melalui telepon beberapa kali sejak Januari lalu.

    Zelensky Dukung Tekanan Eropa

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendukung pernyataan para pemimpin Eropa tentang pencapaian perdamaian dan melindungi kepentingan Ukraina dan Eropa. Menurut Zelensky, akhir perang harus memberikan keadilan.

    Diketahui, para pemimpin Eropa seperti Prancis, Italia, Jerman, Polandia, Inggris, Finlandia, dan Komisi Eropa menyambut baik upaya Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Trump akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada Jumat pekan depan. Akan tetapi, para pemimpin Eropa menekankan perlunya menekan Rusia dan memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina.

    “Akhir perang harus adil, dan saya berterima kasih kepada semua orang yang mendukung Ukraina dan rakyat kita hari ini demi perdamaian di Ukraina, yang membela kepentingan keamanan vital negara-negara Eropa kita,” tulis Zelenskiy di X (Twitter), Minggu (10/8/2025).

    “Ukraina menghargai dan sepenuhnya mendukung pernyataan Presiden Macron, Perdana Menteri Meloni, Kanselir Merz, Perdana Menteri Tusk, Perdana Menteri Starmer, Presiden Ursula von der Leyen, dan Presiden Stubb tentang perdamaian untuk Ukraina,” sambungnya.

    Simak Video: Trump Bakal Bertemu Putin di Alaska, Bahas Perang Ukraina

    Halaman 2 dari 2

    (kny/idn)

  • Tekanan Eropa Jelang Jumpa Trump dan Putin Bahas Perang Ukraina

    Trump-Putin Akan Bertemu, Pemimpin Eropa Desak Tekanan Lebih Besar ke Rusia

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, AS pada Jumat pekan depan. Para pemimpin Eropa mendesak ‘tekanan’ yang lebih besar ke Rusia untuk mengakhiri perang Ukraina-Rusia.

    “Hanya pendekatan yang menggabungkan diplomasi aktif, dukungan untuk Ukraina, dan tekanan pada Federasi Rusia untuk mengakhiri perang ilegal yang dapat berhasil,” demikian kata pemimpin Eropa dalam pernyataan bersama, Minggu (10/8/2025).

    Pernyataan pemimpin Eropa itu ditandatangani oleh Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Inggris, Finlandia, dan Ketua Komisi Uni Eropa Ursula Von Der Leyen.

    Para pemimpin negara Eropa sejatinya menyambut baik upaya Trump dan mengaku siap membantu secara diplomatis, dengan mempertahankan dukungan untuk Ukraina, serta dengan menegakkan dan memberlakukan langkah-langkah pembatasan terhadap Rusia.

    “Jalur kontak saat ini harus menjadi titik awal negosiasi”, demikian pernyataan bersama pemimpin Eropa tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Para pemimpin Eropa itu juga mengatakan, sebuah resolusi “harus melindungi kepentingan keamanan vital Ukraina dan Eropa”. Mereka juga menegaskan perlunya jaminan keamanan yang kuat dan kredibel yang memungkinkan Ukraina untuk secara efektif mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorial.

    Para penasihat keamanan nasional dari sekutu Kyiv termasuk Amerika Serikat, negara-negara Uni Eropa, dan Inggris sebelumnya berkumpul di Inggris pada hari Sabtu untuk menyelaraskan pandangan mereka menjelang KTT Putin-Trump.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron, setelah panggilan telepon dengan Zelensky, Starmer, dan Kanselir Jerman Friedrich Merz, mengatakan “masa depan Ukraina tidak dapat diputuskan tanpa Ukraina” dan bahwa Eropa juga harus dilibatkan dalam negosiasi.

    Sebelumnya, pada Jumat (8/8) waktu setempat, Trump mengumumkan akan menggelar pertemuan dengan Putin pada hari Jumat (15/9) mendatang di Alaska. Trump mengatakan bahwa “akan ada pertukaran wilayah demi kebaikan Ukraina dan Rusia”, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    KTT Alaska pada 15 Agustus nanti akan menjadi yang pertama antara presiden AS dan Rusia yang sedang menjabat sejak mantan presiden AS Joe Biden bertemu Putin di Jenewa, Swiss pada Juni 2021.

    Trump dan Putin terakhir kali bertemu pada tahun 2019 di sebuah pertemuan puncak G20 di Jepang selama masa jabatan pertama Trump. Kedua pemimpin telah berbicara melalui telepon beberapa kali sejak Januari lalu.

    Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengingatkan bahwa “keputusan tanpa Ukraina” tidak akan membawa perdamaian. Dia juga menolak menyerahkan wilayah kepada Rusia.

    “Rakyat Ukraina tidak akan menyerahkan tanah mereka kepada penjajah,” tulisnya di media sosial, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (9/8/2025). Hal ini disampaikannya seiring Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin bersiap untuk mengadakan pertemuan minggu depan di Alaska, AS guna membahas perdamaian di Ukraina.

    (yld/gbr)

  • Louis James dan Marc Sumerlin Masuk Kandidat Ketua The Fed Pengganti Powell

    Louis James dan Marc Sumerlin Masuk Kandidat Ketua The Fed Pengganti Powell

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah nama baru mencuat sebagai calon Ketua bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), untuk menggantikan Jerome Powell.

    Melansir Reuters pada Minggu (10/8/2025), Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent memimpin proses pencarian pengganti Powell dengan daftar kandidat yang diperluas.

    Menurut sumber yang mengetahui proses tersebut, daftar terbaru tersebut mencakup Presiden The Fed St. Louis James Bullard dan Marc Sumerlin, mantan penasihat ekonomi Presiden George W. Bush.

    Direktur Dewan Ekonomi Nasional Kevin Hassett dan mantan gubernur The Fed Kevin Warsh masih masuk dalam pertimbangan, begitu pula gubernur The Fed saat ini, Christopher Waller.

    Sebelumnya, Wall Street Journal memaparkan bahwa jumlah kandidat calon Ketua The Fed kini berjumlah sekitar 10 orang. Adapun, Presiden AS Donald Trump pekan lalu sempat mengatakan telah mempersempit daftar menjadi empat nama.

    Trump sepanjang tahun ini menekan Powell untuk memangkas suku bunga, melanjutkan kritiknya terhadap Ketua The Fed yang sudah berlangsung sejak masa jabatan pertamanya sebagai presiden, tak lama setelah mengangkat Powell ke posisi tersebut. Adapun, masa jabatan Powell akan berakhir pada Mei 2026 mendatang. 

    Sejumlah pihak mengkritik bahwa presiden sebaiknya membiarkan Powell menyelesaikan masa jabatannya tanpa intervensi.

    Hassett, Warsh, dan Waller diketahui mendukung suku bunga yang lebih rendah, sejalan dengan kriteria yang disebut Trump sebagai salah satu syarat untuk menjabat Ketua The Fed.

    Bullard, yang meninggalkan The Fed St. Louis tahun lalu untuk menjadi dekan sekolah bisnis Universitas Purdue, merupakan atasan Waller sebelum Trump merekrut direktur riset The Fed regional tersebut ke Dewan Gubernur The Fed. 

    Pada Mei lalu, Bullard mengatakan bahwa The Fed kemungkinan dapat memangkas suku bunga pada September. 

    Pandangan kebijakan moneter terbaru Sumerlin belum diketahui secara jelas. Dampak dari diperluasnya daftar kandidat terhadap waktu penunjukan juga belum pasti.

    Trump bergerak cepat pekan ini untuk menunjuk sekutu politiknya ke Dewan Gubernur The Fed setelah Gubernur The Fed Adriana Kugler, yang diangkat Presiden Joe Biden dan tidak mendukung pemangkasan suku bunga, mengundurkan diri secara mengejutkan. 

    Penasihat Dewan Ekonomi Stephen Miran akan mengisi sisa masa jabatan Kugler hingga 31 Januari 2025.

    Trump juga menyatakan bahwa pencarian masih berlanjut untuk mengisi kursi Dewan Gubernur The Fed dengan masa jabatan penuh 14 tahun mulai 1 Februari 2025.