Tag: Joe Biden

  • Tak Ada Hubungan Diplomatik, Kenapa Qatar Bisa Mediasi Israel-Hamas?

    Tak Ada Hubungan Diplomatik, Kenapa Qatar Bisa Mediasi Israel-Hamas?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel dan Hamas sepakat melakukan gencatan senjata selama empat hari pada 24-27 November lalu.

    Setelah empat hari, gencatan senjata diperpanjang lagi selama dua hari.

    Gencatan senjata ini disetujui setelah berminggu-minggu negosiasi, yang ditengahi Qatar hingga Mesir.

    Israel mau membebaskan 150 tahanan Palestina apabila Hamas melepaskan 50 sandera. Dalam kesepakatan ini, kedua belah pihak juga setuju untuk mengizinkan truk-truk bantuan kemanusiaan yang mengangkut makanan, air, hingga gas memasuki Gaza.

    Mereka juga sepakat tidak saling menyerang dan menghentikan aktivitas udara serta darat.

    Kesepakatan gencatan senjata itu pun berjalan baik hingga hari terakhir pada 27 November. Israel dan Hamas lantas kembali bernegosiasi untuk perpanjangan durasi gencatan senjata di Gaza, yang tentunya dimediasi Qatar lagi.

    Qatar lantas mengumumkan bahwa keduanya setuju memperpanjang gencatan senjata sementara selama dua hari mulai 28-19 November.

    Sejak pertama berhasil memediasi negosiasi, sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, mengucapkan terima kasih kepada Qatar karena sukses membuat kedua pihak yang bertikai itu menjatuhkan sementara senjata mereka. Ucapan itu kembali disampaikan setelah Qatar berhasil memperpanjang gencatan senjata lagi kali ini.

    Qatar nyatanya bisa melunakkan hati Israel yang dari awal ogah gencatan senjata. Hal ini menjadi sorotan lantaran Qatar selama ini tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel.

    Sementara itu, Qatar juga menyatakan tak mendukung serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

    Lantas kenapa Qatar bisa menjadi mediator untuk Israel-Hamas?

    Qatar mampu memainkan peran ini karena menjadi rumah bagi pangkalan militer AS terbesar di Timur Tengah, yakni pangkalan udara Al-Udeid. Qatar bisa memediasi Israel-Hamas salah satunya karena menjalin hubungan baik dengan AS.

    Dilansir dari NPR, Qatar juga menjadi markas bagi para pemimpin Hamas. Menurut seorang pejabat Qatar yang meminta anonim, kantor politik Hamas di Doha dibuka lebih dari satu dekade lalu dengan berkoordinasi dengan AS.

    Pejabat itu menerangkan AS telah meminta Qatar untuk membangun jalur komunikasi tak langsung dengan Hamas. Hal ini dilakukan karena status Hamas yang dicap AS sebagai organisasi teroris.

    Qatar juga sudah lama menjadi tuan rumah atau pihak yang bicara langsung dengan kelompok-kelompok yang tidak ingin ditangani langsung oleh AS dan Eropa dalam negosiasi yang sulit.

    Ini membantu memberi pengaruh bagi Qatar sebagai pemain kunci di panggung global dan mempererat hubungan Qatar dengan berbagai pemain lainnya mulai dari AS hingga Iran.

    Sementara itu, pangkalan udara AS di Qatar juga digunakan oleh AS dan lainnya untuk meluncurkan serangan udara terhadap kelompok milisi di Irak dan Suriah.

    Lebih jauh, Qatar turut berperan penting dalam mengevakuasi orang-orang dari Afghanistan dua tahun lalu, selama evakuasi yang dilakukan AS dari negara itu usai Afghanistan diambil alih lagi oleh Taliban.

    Qatar pun menjadi tuan rumah pembicaraan damai antara AS dan Taliban serta pertemuan-pertemuan lainnya.

    Menurut NPR, Doha juga telah membantu membebaskan sandera Barat dari kelompok ekstremis di Suriah dan baru-baru ini menegosiasikan pertukaran tahanan pejabat tinggi antara AS dan Iran.

    Seiring dengan pengaruh Qatar ini, Presiden AS Joe Biden lantas menunjuk negara itu sebagai sekutu utama non-NATO AS.

    Akhir tahun lalu, AS menggambarkan Qatar sebagai salah satu “mitra militer terdekat Amerika Serikat di kawasan itu” dan mengatakan upaya Qatar di Gaza telah membantu menstabilkan wilayah tersebut.

    Negara Teluk pertama yang jalin hubungan dengan Israel

    Qatar adalah salah satu Negara Teluk pertama yang menjalin hubungan dagang resmi dengan Israel pada 1990-an.

    Namun demikian, kantor Israel di Doha ditutup permanen setelah perang Israel di Gaza pada 2009, yang disebut sebagai Operasi Cast Lead atau Pembantaian Gaza.

    Sejak saat itu, Qatar tak menjalin hubungan resmi apa pun dengan Israel.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Biden: Solusi Dua Negara Jamin Keamanan Rakyat Israel dan Palestina

    Biden: Solusi Dua Negara Jamin Keamanan Rakyat Israel dan Palestina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan solusi dua negara merupakan cara yang tepat untuk menyelesaikan konflik Israel dan Palestina. Hal tersebut dia ungkapkan lewat sebuah cuitan di X (dulu Twitter).

    “Solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk menjamin keamanan jangka panjang bagi rakyat Israel dan Palestina,” kata Joe Biden pada Selasa (28/11) pagi waktu Indonesia.

    “Untuk memastikan warga Israel dan Palestina hidup dengan bebas dan martabat yang setara, kami tidak akan menyerah dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut,” pungkasnya.

    Solusi dua negara atau two-state solution pertama kali dicetuskan oleh Komisi Peel pada 1937. Komite ini mengusulkan pembentukan negara Yahudi dan Arab untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

    Namun, setelah perang Israel-Arab pada 1948 berahir pada kemenangan di pihak Negeri Zionis. Arab pun mengenang hari itu sebagai Hari Nakba.

    Gagasan solusi dua negara ini tidak berujung pada terciptanya kesepakatan di antara kedua negara hingga hari ini.

    [Gambas:Twitter]

    Sementara itu, gencatan senjata antara pasukan Israel dengan kelompok Hamas resmi diperpanjang hingga dua hari terhitung sejak Selasa (28/11) dini hari waktu setempat.

    Joe Biden sebelumnya mengatakan pemerintahnya mendukung perpanjangan gencatan senjata di Gaza ketika Israel dan Hamas menyepakati hal tersebut selama empat hari.

    Gencatan senjata pertama antara militer Israel dan kelompok Hamas berlaku setelah pasukan Zionis melakukan agresi di Palestina selama 50 hari. Gencatan senjata itu berlangsung pada 24 November pukul 07.00 waktu Gaza atau 12.00 WIB.

    Biden mengatakan pihaknya mau memperpanjang masa gencatan senjata di Gaza untuk memungkinkan pembebasan para sandera secara aman dan memungkinkan bantuan yang lebih penting untuk menjangkau warga sipil.

    Dalam sambutannya di Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa ia dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan tetap “terlibat secara pribadi untuk memastikan bahwa kesepakatan ini diimplementasikan secara penuh dan bekerja untuk memperpanjang kesepakatan tersebut.”

    Setelah gencatan senjata diperpanjang, Israel telah membebaskan tambahan 33 warga Palestina yang menjadi tahanan di beberapa penjara. Beberapa di antaranya dari Damon, Mgiddo, Ofer, Ktzi’ot, Ramon, dan Nafha.

    Sementara, Hamas juga membebaskan 11 sanderanya sebagai bagian dari kesepakatan perpanjangan gencatan senjata.

    Dikutip CNN, Hamas sejauh ini telah membebaskan 69 dari total sekitar 200 sandera. Sementara itu, Israel telah membebaskan sekitar 150 warga Palestina yang menjadi tahanan, mayoritas perempuan dan anak-anak.

    (pra/pra)

  • Gencatan Senjata Hari Keempat, Apa yang Akan Terjadi Besok?

    Gencatan Senjata Hari Keempat, Apa yang Akan Terjadi Besok?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Apabila tak ada kesepakatan untuk memperpanjang durasi penghentian perang sementara, maka gencatan senjata Israel dan Hamas bakal selesai hari ini, Senin (27/11).

    Pada Jumat (24/11), Israel dan Hamas sepakat memulai gencatan senjata pada pukul 07.00 waktu Gaza atau 12.00 WIB. Gencatan senjata itu kemudian disusul dengan pembebasan dan pertukaran sandera atau tahanan.

    Berdasarkan kesepakatan, Hamas mesti melepaskan setidaknya 50 sandera Israel. Sebagai balasan, Israel akan membebaskan sekitar 150 tahanan Palestina. Mereka yang dibebaskan utamanya anak-anak dan perempuan.

    Sejauh ini, hingga Senin (27/11) sore waktu Indonesia, Hamas sudah membebaskan kurang lebih 62 orang dengan rincian 40 warga Israel, 17 orang Thailand, seorang warga Filipina, satu orang Israel-Rusia, serta tiga warga negara asing, salah satunya Abigail Edan, anak Amerika-Israel berusia empat tahun.

    Angka total itu melebihi jumlah yang diminta Israel untuk membebaskan 50 sandera dalam empat hari gencatan senjata.

    Sementara itu, Israel baru membebaskan 117 tahanan Palestina.

    Radio Angkatan Darat Israel melaporkan pemerintah Israel saat ini tengah menunggu respons Hamas mengenai perpanjangan kesepakatan gencatan senjata untuk satu hari tambahan.

    Belum ada respons dari Hamas serta detail kesepakatan apabila diperpanjang.

    Hamas pada Minggu (26/11) malam menyatakan ingin memperpanjang gencatan senjata dengan Israel.

    Niat memperpanjang gencatan senjata ini pun disambut baik oleh komunitas internasional. Qatar selaku mediator perjanjian gencatan senjata juga mengungkapkan kemungkinan tersebut.

    Dukungan serupa juga disampaikan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang mengatakan pihaknya berupaya membantu mewujudkan perpanjangan gencatan senjata kedua pihak.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sejauh ini menegaskan akan memberikan tambahan satu hari apabila Hamas mau membebaskan 10 sandera tambahan.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    Terkait hal ini, apa yang akan terjadi besok jika gencatan senjata berakhir hari ini?

    Pengamat Palestina Amerika, Sami al-Arian, mengatakan yang terjadi berikutnya tergantung kepada tekanan dari pemerintahan Biden dan publik Israel.

    Arian berujar AS kemungkinan bakal mencoba menghentikan konflik militer untuk mencegah pengaruhnya semakin menurun di Timur Tengah.

    Sementara itu, masyarakat Israel tampaknya akan menekan pemerintah Israel untuk melakukan gencatan senjata lagi agar korban sandera benar-benar dibebaskan seluruhnya dengan selamat.

    “[Tapi] saya pikir Israel akan melanjutkan (serangannya) dan mencoba untuk membuat Hamas bertekuk lutut. Mereka mencoba mengalahkan Hamas. [Namun] saya pikir mereka (Israel) tidak bisa melakukan itu. Yang akan mereka capai hanyalah membunuh lebih banyak warga Palestina,” katanya kepada TRT World. 

    Agresi Israel di Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 14.800 orang sejak 7 Oktober lalu. Mayoritas korban anak-anak dan perempuan.

    Menurut Arian hal lain yang mungkin terjadi adalah Israel mengosongkan Gaza. Ini dilakukan dengan mengubah daerah kantong itu menjadi wilayah tak layak huni.

    “Mengosongkan Palestina dari rakyatnya adalah impian orang Israel sehingga mereka dapat mengambil alih Gaza untuk diri mereka sendiri,” ucap Arian yang juga direktur Pusat Islam dan Urusan Global (CIGA) di Universitas Zaim Istanbul.

    Kendati begitu, ‘cita-cita’ Israel itu hingga kini sulit dicapai lantaran negara-negara Arab dan kawasan ogah menerima pengungsi Palestina. Keputusan Arab menolak ini sendiri dilakukan sebagai bentuk solidaritas mereka atas perjuangan Palestina mempertahankan hak tanahnya.

    “Tidak ada kekuatan regional yang ingin menjadi bagian dari rencana pengosongan Palestina,” kata analis militer Turki, Abdullah Agar, kepada TRT World.

    Agar menilai bahkan jika Israel meningkatkan agresi usai gencatan senjata, bakal ada “pertempuran sengit dan kerugian mereka (Israel) [akan] semakin besar setiap hari.”

    Sebagai akhirnya, Israel mau tak mau harus angkat kaki dari Gaza.

    “Israel telah dikalahkan dan saya pikir ini adalah kekalahan strategis pada skala di mana Israel akan merasa sangat sulit untuk mengembalikan citra tentaranya yang tak terkalahkan atau dinas intelijen superior yang tak terkalahkan,” ucap Agar.

    “Semua itu telah hancur. Itu dengan sendirinya merupakan dorongan besar dalam perjuangan untuk pembebasan Palestina,” lanjut Agar.

    [Gambas:Infografis CNN]

    Perubahan strategi perang

    Agar juga mengantisipasi bahwa strategi perang Israel kemungkinan bakal berubah setelah gencatan senjata rampung.

    Pasalnya Hamas mengaku telah menghancurkan lebih dari 200 tank Israel. Apabila angka ini benar, Hamas artinya sudah menghancurkan dua pertiga dari divisi lapis baja Israel yang diboyong dalam agresi.

    Israel sendiri, menurut Agar, telah memasuki Gaza dengan membawa empat divisi. Ini menandakan Hamas telah melumpuhkan lima batalyon tank.

    “Ini merupakan dampak militer besar di segala hal. Di saat Israel telah menimbulkan korban sipil yang mengerikan di Gaza, tidak jelas berapa banyak kehancuran ini yang memengaruhi Hamas,” ucap Agar.

    Agar turut menyinggung banyaknya korban sipil Israel bisa menyebabkan gesekan di antara para prajurit dalam hal kebijaksanaan strategi militer.

    Dalam laporan pertama kepolisian Israel soal serangan Hamas 7 Oktober lalu di festival musik, ditemukan bahwa angkatan udara Israel terbukti menembak secara serampangan tanpa menetapkan target. Akibatnya, 1.200 warga Israel tewas dalam peristiwa itu.

    Serangan tanpa pandang bulu oleh pilot helikopter Israel saat itu disebut berperan penting terhadap banyaknya jumlah korban jiwa di antara warga Israel.

    Lebih jauh demonstrasi anti-Israel besar-besaran di seluruh dunia selama sebulan belakangan juga disebut bisa meningkatkan ketegangan di antara faksi-faksi Tel Aviv.

    Ditambah kekhawatiran rakyat Israel mengenai kerabat mereka yang masih disandera tentu akan mendesak pemerintah Israel melakukan gencatan senjata lain.

    Agar mengatakan psikologi politik Israel yang rapuh ini kemungkinan besar akan memaksa pemerintah Netanyahu untuk mengubah dan melunakkan metode pertempurannya.

    “Akibatnya, membutuhkan perubahan paradigma, Israel mungkin harus beralih ke operasi khusus,” katanya mengacu pada operasi rahasia potensial untuk menghilangkan target bernilai tinggi daripada menggunakan kekuatan militer langsung yang bisa menjatuhkan korban sipil.

    Selain itu beberapa analis Barat juga memperkirakan gencatan senjata empat hari kali ini berpotensi membawa perpanjangan periode perdamaian yang lebih lama antara Hamas dan Israel.

    Kemungkinan serangan di selatan

    Pandangan lain dari Agar adalah Israel kemungkinan bakal melancarkan serangan di Gaza selatan setelah gencatan senjata usai.

    “Israel juga dapat menggunakan jeda ini untuk menyerang selatan Gaza. Mereka dapat menciptakan zona penyangga dua kilometer di Gaza dan menggunakan area ini untuk memantau wilayah dari dalam,” kata Agar.

    Jika ini terjadi, kata dia, Israel mungkin bertujuan mendirikan pemerintahan boneka di sana.

  • Netanyahu Isyarat Lampu Hijau soal Ajakan Hamas Perpanjang Gencatan

    Netanyahu Isyarat Lampu Hijau soal Ajakan Hamas Perpanjang Gencatan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Milisi Hamas Palestina menyatakan ingin memperpanjang gencatan senjata dengan Israel di Jalur Gaza yang semula berlaku empat hari sejak Jumat pekan lalu.

    Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Minggu (26/11) malam, Hamas mengatakan ingin “memperpanjang gencatan senjata setelah periode empat hari berakhir, melalui upaya serius untuk meningkatkan jumlah orang yang dibebaskan dari penjara sebagaimana diatur dalam perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.”

    Niat memperpanjang gencatan senjata ini pun disambut baik oleh komunitas internasional.
    Qatar, sebagai mediator perjanjian gencatan senjata ini, juga mengungkapkan kemungkinan tersebut.

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga mengatakan pihaknya berupaya membantu mengupayakan perpanjangan gencatan senjata ini.

    Sementara itu, kabinet perang Israel pun memberi isyarat dukungan atas rencana perpanjangan gencatan senjata sementara ini.

    Sumber menuturkan kepada CNN bahwa kesepakatan gencatan senjata tidak berubah, di mana perpanjangan masa jeda pertempuran bisa diterapkan jika Hamas membebaskan lebih banyak sanderanya.

    Sumber tersebut mengatakan syarat perpanjangan gencatan senjata tidak berubah, yang berarti Hamas perlu membebaskan 10 sandera tambahan untuk setiap satu hari gencatan senjata tambahan.

    Selama gencatan senjata berlangsung Israel memang menghentikan sebagian besar gempurannya di Jalur Gaza. Meski begitu, beberapa serangan tetap terjadi bahkan di Tepi Barat Palestina.

    Selain itu, Israel juga masih mengepung dua rumah sakit utama di utara Gaza yakni RS Al Shifa dan RS Indonesia.

    Otoritas kesehatan Palestina mengatakan sekitar 14.800 orang tewas dan sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Warga Israel Kepung Rumah Netanyahu sampai Hamas Bebaskan Sandera

    Warga Israel Kepung Rumah Netanyahu sampai Hamas Bebaskan Sandera

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gencatan senjata Israel dan milisi Hamas di Jalur Gaza selamat empat hari masih berlangsung namun Israel masih terus melancarkan sejumlah serangan di Palestina termasuk Tepi Barat.

    Berikut kilas berita internasional selama akhir pekan:

    Biden Mau Perpanjang Gencatan Senjata, Netanyahu Kasih Sinyal Positif

    Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintahannya bertujuan memperpanjang gencatan senjata di Gaza. Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas sebelumnya hanya menyepakati gencatan senjata selama empat hari.

    Biden mengatakan pihaknya mau memperpanjang masa gencatan senjata di Gaza untuk memungkinkan pembebasan para sandera secara aman dan memungkinkan bantuan yang lebih penting untuk menjangkau warga sipil.

    Dalam sambutannya di Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa ia dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan tetap “terlibat secara pribadi untuk memastikan bahwa kesepakatan ini diimplementasikan secara penuh dan bekerja untuk memperpanjang kesepakatan tersebut.”

    Massa Kembali Kepung Rumah Netanyahu: Dia Bencana bagi Israel

    Sejumlah warga Israel kembali melakukan aksi demonstrasi di depan kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem Barat.

    Melansir Al Jazeera, para warga menyerukan bahwa Netanyahu merupakan bencana bagi Israel. Mereka juga membawa sejumlah poster protes dengan tulisan bervariatif.

    Di antaranya, ‘Bibi berbahaya, mundur lah sekarang,’ Bibi mengacu pada julukan perdana menteri. Ada juga poster bertuliskan ‘Netanyahu adalah bencana terbesar bagi Israel’.

    Gencatan Senjata, Israel Masih Kepung 2 RS di Tepi Barat Palestina

    Pasukan Israel mengepung dua rumah sakit di Tepi Barat Palestina saat gencatan senjata selama empat hari diterapkan.

    Bulan Sabit Merah Palestina (PRSC) melaporkan tentara Israel mengepung Rumah Sakit Pemerintah Jenin dan Rumah Sakit Ibnu Sina di Tepi Barat, demikian menurut laporan Al Jazeera, Minggu (26/10).

    Kejadian itu berlangsung usai Israel sempat mengepung rumah sakit di Gaza yakni RS Al Shifa dan RS Indonesia.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gencatan Senjata Hari Keempat, Apa yang Akan Terjadi Besok?

    Hamas Ingin Perpanjang Gencatan Senjata di Jalur Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok militan Palestina, Hamas ingin memperpanjang gencatan senjata empat hari dengan Israel. Ini merupakan upaya Hamas agar sandera yang dibebaskan bisa lebih banyak lagi.

    Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Minggu malam, Hamas mengatakan bahwa mereka ingin “memperpanjang gencatan senjata setelah periode empat hari berakhir, melalui upaya serius untuk meningkatkan jumlah orang yang dibebaskan dari penjara sebagaimana diatur dalam perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.”

    Awal pekan ini, Qatar, yang memainkan peran sentral dalam memediasi kesepakatan tersebut, mengatakan bahwa pihaknya juga berharap untuk memperpanjang gencatan senjata, yang mencakup ketentuan perpanjangan satu hari ekstra untuk setiap sepuluh sandera yang siap dibebaskan Hamas.

    “Apa yang kami harapkan adalah bahwa momentum yang telah dibawa dari pembebasan dan dari kesepakatan empat hari ini akan memungkinkan kami untuk memperpanjang gencatan senjata lebih dari empat hari ini, dan oleh karena itu masuk ke dalam diskusi yang lebih serius tentang sisa sandera,” kata juru bicara kementerian luar negeri Qatar, Majed Al-Ansari, melansir CNN.

    Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintahannya bertujuan memperpanjang gencatan senjata di Gaza. Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas sebelumnya hanya menyepakati gencatan senjata selama empat hari.

    Biden mengatakan pihaknya mau memperpanjang masa gencatan senjata di Gaza untuk memungkinkan pembebasan para sandera secara aman dan memungkinkan bantuan yang lebih penting untuk menjangkau warga sipil.

    Dalam sambutannya di Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa ia dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan tetap “terlibat secara pribadi untuk memastikan bahwa kesepakatan ini diimplementasikan secara penuh dan bekerja untuk memperpanjang kesepakatan tersebut.”

    “Selama berminggu-minggu saya telah menganjurkan jeda dalam pertempuran untuk dua tujuan: untuk meningkatkan bantuan yang masuk ke warga sipil Gaza yang membutuhkan bantuan, dan untuk memfasilitasi pembebasan sandera.”

    Biden mengatakan bahwa kesepakatan yang dicapai antara Israel dan Hamas “terstruktur sehingga dapat diperpanjang untuk terus membangun hasil-hasil ini.”

    “Itulah tujuan kami: untuk menjaga agar jeda ini terus berlanjut hingga besok,” kata Biden.

    Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Biden bahwa Israel akan melanjutkan serangan di Gaza dengan kekuatan penuh setelah gencatan senjata sementara berakhir.

    Namun, Netanyahu mengaku menyambut baik rencana perpanjangan gencatan senjata jika hal itu dapat memfasilitasi pembebasan sepuluh sandera tambahan setiap hari, seperti yang telah disepakati dalam kesepakatan awal yang ditengahi oleh Qatar.

    Sebelumnya, Israel dan milisi Hamas sepakat gencatan senjata empat hari usai nyaris 50 hari pasukan Zionis menggempur Palestina. Gencatan senjata ini mulai berlaku pada 24 November pukul 07.00 waktu Gaza atau 12.00 WIB.

    Kesepakatan tersebut mencakup jeda pertempuran, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza, hingga pertukaran tahanan atau sandera dari kedua pihak.

    Menyoal pertukaran tahanan ini, mereka sepakat bahwa sandera dari Gaza akan dibebaskan 50 orang, sementara dari Israel 150 orang. Pembebasan ini berlangsung secara bertahap.

    Ini merupakan gencatan senjata pertama dalam konflik tersebut sejak para pejuang Hamas melakukan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.

    Menanggapi serangan tersebut, Israel bersumpah untuk menghancurkan militan Hamas yang menguasai Gaza, membombardir daerah kantong tersebut dan melancarkan serangan darat di bagian utara.

    Akibat bombardir Israel, otoritas kesehatan Palestina mengatakan sekitar 14.800 orang tewas dan sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Biden Mau Perpanjang Gencatan Senjata, Netanyahu Kasih Sinyal Positif

    Biden Mau Perpanjang Gencatan Senjata, Netanyahu Kasih Sinyal Positif

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintahannya bertujuan memperpanjang gencatan senjata di Gaza. Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas sebelumnya hanya menyepakati gencatan senjata selama empat hari.

    Biden mengatakan pihaknya mau memperpanjang masa gencatan senjata di Gaza untuk memungkinkan pembebasan para sandera secara aman dan memungkinkan bantuan yang lebih penting untuk menjangkau warga sipil.

    Dalam sambutannya di Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa ia dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan tetap “terlibat secara pribadi untuk memastikan bahwa kesepakatan ini diimplementasikan secara penuh dan bekerja untuk memperpanjang kesepakatan tersebut.”

    “Selama berminggu-minggu saya telah menganjurkan jeda dalam pertempuran untuk dua tujuan: untuk meningkatkan bantuan yang masuk ke warga sipil Gaza yang membutuhkan bantuan, dan untuk memfasilitasi pembebasan sandera.”

    Biden mengatakan bahwa kesepakatan yang dicapai antara Israel dan Hamas “terstruktur sehingga dapat diperpanjang untuk terus membangun hasil-hasil ini.”

    “Itulah tujuan kami: untuk menjaga agar jeda ini terus berlanjut hingga besok,” kata Biden, melansir CNN.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa ia mengatakan kepada Presiden AS Joe Biden bahwa Israel akan melanjutkan serangan di Gaza dengan kekuatan penuh setelah gencatan senjata sementara berakhir.

    Namun, Netanyahu ia mengaku menyambut baik perpanjangan gencatan senjata jika hal itu dapat memfasilitasi pembebasan sepuluh sandera tambahan setiap hari, seperti yang telah disepakati dalam kesepakatan awal yang ditengahi oleh Qatar.

    Sebelumnya, Israeldan milisi Hamassepakat gencatan senjata empat hari usai nyaris 50 hari pasukan Zionis menggempur Palestina. Gencatan senjata ini mulai berlaku pada 24 November pukul 07.00 waktu Gaza atau 12.00 WIB.

    Kesepakatan tersebut mencakup jeda pertempuran, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza, hingga pertukaran tahanan atau sandera dari kedua pihak.

    Menyoal pertukaran tahanan ini, mereka sepakat bahwa sandera dari Gaza akan dibebaskan 50 orang, sementara dari Israel 150 orang. Pembebasan ini berlangsung secara bertahap.

    Ini merupakan gencatan senjata pertama dalam konflik tersebut sejak para pejuang Hamas melakukan serangan di Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.

    Menanggapi serangan tersebut, Israel bersumpah untuk menghancurkan militan Hamas yang menguasai Gaza, membombardir daerah kantong tersebut dan melancarkan serangan darat di bagian utara.

    Akibat bombardir Israel, otoritas kesehatan Palestina mengatakan sekitar 14.800 orang tewas dan sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Hamas Kembali Bebaskan 13 Sandera Israel, 7 di Antaranya Anak-anak

    Hamas Kembali Bebaskan 13 Sandera Israel, 7 di Antaranya Anak-anak

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan milisi Hamas sudah melepaskan 13 sandera asal Israel dan empat warga asing, Sabtu malam (25/11) waktu setempat, setelah sempat terjadi penundaan.

    Kesepakatan pembebasan sandera kembali ke jalurnya setelah penundaan sementara karena perselisihan tentang pasokan bantuan ke utara Gaza.

    “13 warga Israel dan empat warga asing diterima oleh ICRC dan sedang dalam perjalanan menuju Rafah,” ujar juru bicara kementerian luar negeri Qatar, Majed Al Ansari, dalam sebuah pernyataan di media sosial X, yang sebelumnya dikenal dengan nama Twitter.

    Gambar-gambar TV menunjukkan kendaraan Palang Merah di penyeberangan Rafah antara Gaza dan Mesir.

    Seorang pejabat Palestina yang mengetahui diplomasi tersebut mengatakan Hamas akan melanjutkan gencatan senjata selama empat hari yang telah disepakati dengan Israel, yang merupakan jeda pertama dalam pertempuran selama tujuh minggu.

    Al Ansari sebelumnya mengatakan penundaan singkat dan hambatan pembebasan sandera telah diatasi melalui kontak Qatar-Mesir dengan kedua belah pihak, dan menambahkan bahwa 39 warga sipil Palestina akan dibebaskan sebagai gantinya.

    Al Ansari mengatakan 13 sandera Israel yang dibebaskan itu, tujuh di antaranya adalah anak-anak dan enam lainnya perempuan. Sementara warga Palestina yang akan dibebaskan dari penjara Israel terdiri dari 33 anak-anak dan enam perempuan.

    Presiden AS Joe Biden sebelumnya juga sudah berbicara dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mengenai penundaan kesepakatan pembebasan sandera, ujar Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih. Sekitar 3,5 jam setelah panggilan telepon mereka, Gedung Putih mendapat kabar dari pihak Qatar bahwa kesepakatan telah kembali berjalan dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) bergerak untuk mengumpulkan para sandera, tambah Watson.

    Sayap bersenjata Hamas sebelumnya mengatakan bahwa mereka menunda pembebasan sandera putaran kedua yang dijadwalkan pada hari Sabtu hingga Israel memenuhi semua persyaratan gencatan senjata, termasuk berkomitmen untuk mengizinkan truk-truk bantuan masuk ke Gaza utara.

    Juru bicara Hamas Osama Hamdan mengatakan hanya 65 dari 340 truk bantuan yang telah memasuki Gaza sejak Jumat yang telah mencapai Gaza utara, yang merupakan “kurang dari setengah dari yang disepakati Israel.”

    Brigade Al-Qassam juga mengatakan bahwa Israel telah gagal untuk menghormati persyaratan pembebasan tahanan Palestina. Qadura Fares, komisaris Palestina untuk tahanan, mengatakan Israel tidak membebaskan tahanan berdasarkan senioritas, seperti yang diharapkan.

    Menteri Pertanian Avi Dichter, anggota kabinet keamanan Israel, mengatakan kepada Channel 13 News bahwa Israel “mematuhi kesepakatan” dengan Hamas yang dimediasi oleh Qatar.

    Israel mengatakan bahwa 50 truk berisi makanan, air, perlengkapan tempat tinggal dan pasokan medis telah dikirim ke Gaza utara di bawah pengawasan PBB, yang merupakan pengiriman bantuan signifikan pertama ke sana sejak dimulainya perang.

    Perselisihan singkat mengenai gencatan senjata ini menimbulkan kekhawatiran akan kelancaran pelaksanaan kesepakatan pembebasan sandera setelah 13 wanita dan anak-anak Israel dibebaskan oleh Hamas pada hari Jumat. Sebanyak 39 wanita dan remaja Palestina dibebaskan dari penjara Israel.

    Juru bicara militer Israel Olivier Rafowicz mengatakan kepada televisi Prancis bahwa Israel sangat menghormati ketentuan gencatan senjata, dan mengatakan bahwa militer tidak melakukan serangan atau operasi ofensif di Gaza pada hari Sabtu.

    (Reuters/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Qatar Pastikan Pembebasan Tawanan Israel-Hamas Berlanjut

    Qatar Pastikan Pembebasan Tawanan Israel-Hamas Berlanjut

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pihak Qatar memastikan proses pembebasan tawanan berlanjut setelah Israel dan Hamas menyelesaikan perselisihan mengenai persyaratan.

    Hambatan yang menyebabkan penundaan pembebasan sandera dan tawanan hari ini “telah diatasi” melalui mediasi, kata juru bicara kementerian luar negeri Qatar.

    “Setelah penundaan pelaksanaan pembebasan tahanan dari kedua belah pihak, hambatan-hambatan tersebut telah diatasi melalui komunikasi Qatar-Mesir dengan kedua belah pihak, dan malam ini 39 warga sipil Palestina akan dibebaskan sebagai imbalan atas pembebasan 13 tahanan Israel dari Gaza di samping 7 orang asing di luar kerangka kesepakatan,” kata juru bicara Qatar, Majed Al-Ansari, mengutip CNN, Sabtu (25/11).

    Sebelumnya, Brigade Al Qassam, kelompok sayap militer Hamas memutuskan menunda pembebasan sandera tahap kedua yang sedianya dijadwalkan Sabtu (25/11) sampai Israel berkomitmen mengizinkan truk-truk bantuan masuk ke Gaza utara.

    Brigade Al-Qassam mengatakan pembebasan sandera akan ditunda jika Israel tidak mematuhi persyaratan yang telah disepakati untuk membebaskan orang-orang Palestina yang ditahan.

    Rencananya 13 tawanan Israel diperkirakan akan dibebaskan. Sebagai gantinya, 39 tawanan Palestina akan dibebaskan dari tahanan Israel.

    Di bawah kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh Qatar, sebanyak 50 sandera akan ditukar dengan 150 tahanan Palestina, beberapa di antaranya dihukum karena tuduhan senjata dan pelanggaran kekerasan, selama empat hari.

    Dalam pertukaran pertama pada hari Jumat, 13 wanita dan anak-anak Israel yang ditangkap oleh pejuang Hamas dalam sebuah serangan di Israel pada 7 Oktober telah dibebaskan. Sementara 24 wanita dan 15 anak-anak Palestina dibebaskan dari penjara Israel.

    Keputusan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Mesir, yang mengontrol penyeberangan perbatasan Rafah ke Gaza selatan di mana pasokan bantuan penting telah dilanjutkan, mengatakan telah menerima “sinyal positif” dari semua pihak mengenai kemungkinan perpanjangan kesepakatan tersebut.

    Diaa Rashwan, kepala Layanan Informasi Negara Mesir (SIS), mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Kairo sedang mengadakan pembicaraan ekstensif dengan semua pihak untuk mencapai kesepakatan yang berarti “pembebasan lebih banyak tahanan di Gaza dan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.”

    Israel mengatakan bahwa gencatan senjata dapat diperpanjang jika Hamas terus membebaskan sandera dengan kecepatan setidaknya 10 orang per hari. Sebuah sumber Palestina mengatakan bahwa hingga 100 sandera dapat dibebaskan.

    Israel dan Hamas telah mengatakan bahwa pertempuran akan berlanjut setelah gencatan senjata berakhir, meskipun Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Jumat bahwa ada peluang nyata untuk memperpanjang gencatan senjata.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Hamas Tunda Pembebasan Sandera Tahap Dua

    Hamas Tunda Pembebasan Sandera Tahap Dua

    Jakarta, CNN Indonesia

    Brigade Al Qassam, kelompok sayap militer Hamas memutuskan menunda pembebasan sandera tahap kedua yang sedianya dijadwalkan Sabtu (25/11) sampai Israel berkomitmen mengizinkan truk-truk bantuan masuk ke Gaza utara.

    Brigade Al Qassam mengatakan pembebasan sandera akan ditunda jika Israel tidak mematuhi persyaratan yang telah disepakati untuk membebaskan orang-orang Palestina yang ditahan.

    Belum ada tanggapan langsung dari Israel atas pernyataan tersebut. Sebelumnya, seorang juru bicara militer Israel mengatakan kepada stasiun televisi BFM Prancis bahwa, kecuali ada perubahan di menit-menit terakhir, 13 sandera Israel diperkirakan akan dibebaskan.

    Dia mengatakan 39 tahanan Palestina akan dibebaskan sebagai imbalannya, mengutip Reuters.

    Di bawah kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh Qatar, sebanyak 50 sandera akan ditukar dengan 150 tahanan Palestina, beberapa di antaranya dihukum karena tuduhan senjata dan pelanggaran kekerasan, selama empat hari.

    Dalam pertukaran pertama pada hari Jumat, 13 wanita dan anak-anak Israel yang ditangkap oleh pejuang Hamas dalam sebuah serangan di Israel pada 7 Oktober telah dibebaskan. Sementara 24 wanita dan 15 anak-anak Palestina dibebaskan dari penjara Israel.

    Keputusan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Mesir, yang mengontrol penyeberangan perbatasan Rafah ke Gaza selatan di mana pasokan bantuan penting telah dilanjutkan, mengatakan telah menerima “sinyal positif” dari semua pihak mengenai kemungkinan perpanjangan kesepakatan tersebut.

    Diaa Rashwan, kepala Layanan Informasi Negara Mesir (SIS), mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Kairo sedang mengadakan pembicaraan ekstensif dengan semua pihak untuk mencapai kesepakatan yang berarti “pembebasan lebih banyak tahanan di Gaza dan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.”

    Israel mengatakan bahwa gencatan senjata dapat diperpanjang jika Hamas terus membebaskan sandera dengan kecepatan setidaknya 10 orang per hari. Sebuah sumber Palestina mengatakan bahwa hingga 100 sandera dapat dibebaskan.

    Israel dan Hamas telah mengatakan bahwa pertempuran akan berlanjut setelah gencatan senjata berakhir, meskipun Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Jumat bahwa ada peluang nyata untuk memperpanjang gencatan senjata.

    (Reuters/dmi)

    [Gambas:Video CNN]