Tag: Joe Biden

  • dari Bicara Terbata-bata hingga Isu Seks

    dari Bicara Terbata-bata hingga Isu Seks

    Jakarta

    Presiden Joe Biden melakukan debat pertama capres AS melawan kandidat Partai Republik dan bekas Presiden Donald Trump pada Kamis (27/6) yang disiarkan oleh stasiun televisi CNN di Atlanta, Amerika Serikat. Dalam debat tersebut ada sejumlah hal disorot, dari mulai isu kondisi bicara tak lagi lancar atau terbata-bata hingga kasus seks Trump.

    Dirangkum detikcom, Minggu (30/6/2024), Dilansir AFP, debat capres AS hari ini dimulai pukul 21.00 waktu setempat atau pukul 09.00 waktu Indonesia bagian barat.

    Trump dan Biden telah menyetujui sejumlah aturan dalam debat capres AS. Salah satunya tidak ada penonton di studio hingga mikrofon akan dimatikan ketika waktu bicara seorang kandidat selesai.

    Debat bertemakan kebijakan luar negeri, imigran, aborsi, pajak, dan ekonomi.

    Berikut ini sejumlah poin debat capres AS antara Biden dan Trump:

    1. Joe Biden Tuai Kritik karena Bicara Terbata-bata

    Joe Biden menuai kritik dari publik Amerika Serikat. Pencalonannya kembali sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) disorot usai publik meragukan kesehatannya.

    Sorotan tajam itu tidak lepas dari penampilan Biden dalam debat calon presiden Amerika Serikat yang digelar di Atlanta pada Kamis (27/6) waktu setempat. Melawan penantangnya, Donald Trump, calon presiden dari Partai Demokrat ini beberapa kali terlihat terbata-bata.

    Biden pun mengakui kekurangan dalam penampilan debatnya pekan ini. Dia mengaku tidak bisa berbicara selancar beberapa tahun ke belakang.

    “Saya tidak berjalan semudah dulu, saya tidak berbicara selancar dulu, saya tidak berdebat sebaik dulu, tapi saya tahu apa yang saya lakukan sekarang — saya tahu bagaimana mengatakan yang sebenarnya,” kata Biden dalam acara kampanye yang dipenuhi para pendukung di North Carolina pada Jumat (28/6) waktu setempat.

    Namun, Biden tidak menyerah. Dia mengaku tetap komitmen memenangkan Pilpres Amerika Serikat tahun ini.

    “Saya tahu yang benar dan yang salah. Saya tahu bagaimana melakukan pekerjaan ini. Saya tahu bagaimana menyelesaikan sesuatu. Saya tahu, seperti yang diketahui jutaan orang Amerika, ketika Anda terjatuh, Anda bangkit kembali.

    Baca halaman selanjutnya.

    2. Trump Sebut AS Tak Lagi Dihormati

    Soal ekonomi, Biden mendapat kesempatan pertama berbicara. Biden mengatakan dia mewarisi kehancuran ekonomi dari rezim sebelumnya. Presiden AS sebelum Biden tentu saja Donald Trump.

    “Apa yang harus dilakukan saat ini adalah berusaha untuk mengembalikan semuanya kembali seperti semula,” kata Biden.

    Trump menilai AS saat ini tidak lagi terlihat sebagai negara adidaya. AS kini sudah turun seperti negara berkembang.

    “Kami tidak lagi dihormati sebagai sebuah negara, mereka tidak menghormati kepemimpinan kami,” kata Trump tentang kepresidenan Biden.

    “Kami seperti negara dunia ketiga.”

    “Di seluruh dunia, kita tidak lagi dihormati sebagai sebuah negara. Mereka tidak menghormati kepemimpinan kita. Mereka tidak lagi menghormati Amerika Serikat.”

    3. Trump ditanya soal Palestina

    Moderator Dana Bash dari CNN bertanya kepada Trump, “Apakah Anda mendukung pembentukan negara Palestina merdeka untuk mendukung perdamaian di kawasan ini?”

    “Saya harus melihatnya,” jawab Trump, sebelum beralih ke pembicaraan tentang kesepakatan perdagangan dengan negara-negara Eropa.

    Sebagaimana diketahui, Jalur Gaza di Palestina saat ini menjadi sorotan dunia karena agresi Israel. Israel adalah Zionis yang didukung oleh AS.

    Trump belum merinci bagaimana pendekatannya terhadap perang jika terpilih kembali dan bagaimana kebijakannya akan berbeda dari kebijakan Biden. Dia hanya memberikan komentar yang tidak jelas sambil mengkritik Biden dan berargumentasi bahwa serangan 7 Oktober tidak akan terjadi jika dia menjadi presiden.

    Trump juga melontarkan beberapa komentar publik yang kritis terhadap Netanyahu. Dia mengkritik perdana menteri dan badan intelijen Israel karena tidak siap menghadapi serangan itu. Dalam sebuah wawancara pada bulan April, ia mengatakan bahwa Israel perlu “menyelesaikan apa yang mereka mulai” dan “menyelesaikannya dengan cepat,” sambil terus berargumentasi bahwa Israel “kalah dalam perang humas” karena visual yang keluar dari Gaza.

    4. Trump Sebut Biden Lembek Sikapi Perang Ukraina-Rusia

    Isu perang Ukraina versus Rusia menjadi salah satu topik yang dibahas dalam debat calon presiden Amerika Serikat (AS). Donald Trump mengkritik sikap Joe Biden yang dinilai sebagai pemimpin lemah dalam merespons persoalan tersebut.

    “Ini adalah perang yang seharusnya tidak pernah dimulai jika kita punya pemimpin dalam perang ini,” kata Trump dilansir AFP, Jumat (28/6/2024).

    Trump kemudian mengkritik kebijakan ekonomi Biden di perang Rusia-Ukraina. Dia menyoroti gelontoran dana besar Amerika kepada Ukraina.

    “Dia sekarang memberi $200 miliar atau lebih kepada Ukraina, dia memberi $200 miliar. Itu uang yang sangat besar. Saya rasa tidak akan pernah ada pernah seperti itu,” kata Trump.

    5. Biden Sebut Trump Penjahat

    Joe Biden menyindir rivalnya Donald Trump dalam panggung debat capres Amerika Serikat (AS). Biden menyebut Trump sebagai ‘penjahat’ di panggung debat capres.

    “Satu-satunya orang yang berada di panggung ini merupakan penjahat yang dihukum adalah pria yang sedang saya lihat sekarang,” ujar Biden kepada Trump dilansir CNN, Jumat (28/6/2024).

    Dilansir AFP, BBC dan CNN, Trump menjadi mantan Presiden AS pertama yang dinyatakan bersalah dalam kasus pidana. Dalam sidang yang digelar di Pengadilan New York, Kamis (30/5/2024), juri menjawab ‘Ya’ saat ditanya apakah mereka memutuskan Trump bersalah atas 34 dakwaan.

    Trump dinyatakan bersalah atas masing-masing dari 34 dakwaan memalsukan catatan bisnis untuk menyembunyikan pembayaran yang ditujukan membungkam bintang porno Stormy Daniels. Trump, yang hampir pasti akan mengajukan banding, tidak langsung bereaksi atas pernyataan dewan juri.

    6. Biden Serang Trump soal Kasus Seks Bintang Porno

    Joe Biden selaku capres petahana mengatakan hal yang personal soal Donald Trump, yakni soal skandal Trump dengan bintang porno.

    “Dan pikirkan semua hukuman perdata yang Anda hadapi. Berapa miliaran dolar yang harus Anda tanggung sebagai hukuman perdata karena menganiaya seorang wanita di depan umum? Untuk melakukan berbagai macam hal? Berhubungan seks dengan bintang porno di malam hari – saat istri Anda sedang hamil?” kata Biden di panggung debat, dilansir CNN, Jumat (28/6/2024).

    CNN menyebut ini sebagai ‘serangan personal’ dari Biden di panggung debat. Biden menyebut Trump sebagai ‘alley cat’ atau ‘kucing gang’.

    7. Trump Sebut Biden Seperti Orang Palestina

    Biden menguraikan kembali upaya pemerintahannya dalam mendorong gencatan senjata di Jalur Gaza.

    Dia membanggakan proposal gencatan senjata yang mencakup pembebasan sandera yang ditukar dengan pembebasan tahanan Palestina di Israel, yang juga mengatur “gencatan senjata berkelanjutan dengan persyaratan tambahan”. Proposal itu diumumkan Biden pada akhir Mei lalu.

    Biden menilai Hamas telah menghalangi tercapainya kesepakatan gencatan senjata tersebut.

    “Satu-satunya yang ingin perang terus berlanjut adalah Hamas. Kami masih berusaha keras agar mereka menerimanya,” ucap Biden seperti dilansir CNN.

    Namun Trump kemudian membantah argumen Biden tersebut. “Israel-lah satu-satunya. Dan Anda harus membiarkan mereka dan membiarkan mereka menyelesaikan pekerjaan mereka. Dia tidak ingin melakukannya,” ucap Trump.

    “Dia menjadi seperti orang Palestina, tapi hei, jangan menyukainya karena dia orang Palestina yang sangat buruk. Dia orang yang lemah,” cetus Trump merujuk pada Biden dalam argumennya.

    Biden merespons Trump dengan menyebut komentar capres Partai Republik itu sebagai “kebodohan”.

    “Saya tidak pernah mendengar kebodohan sebanyak ini,” ucapnya.

    Halaman 2 dari 3

    (yld/gbr)

  • Trump Kritik Kepemimpinan Lemah Biden di Konflik Ukraina-Rusia

    Trump Kritik Kepemimpinan Lemah Biden di Konflik Ukraina-Rusia

    Jakarta

    Isu perang Ukraina versus Rusia menjadi salah satu topik yang dibahas dalam debat calon presiden Amerika Serikat (AS). Donald Trump mengkritik sikap Joe Biden yang dinilai sebagai pemimpin lemah dalam merespons persoalan tersebut.

    “Ini adalah perang yang seharusnya tidak pernah dimulai jika kita punya pemimpin dalam perang ini,” kata Trump dilansir AFP, Jumat (28/6/2024).

    Debat capres AS digelar di Atlanta pada Kamis (27/6) waktu setempat. Debat bertemakan kebijakan luar negeri, imigran, aborsi, pajak, dan ekonomi.

    Trump kemudian mengkritik kebijakan ekonomi Biden di perang Rusia-Ukraina. Dia menyoroti gelontoran dana besar Amerika kepada Ukraina.

    “Dia sekarang memberi $200 miliar atau lebih kepada Ukraina, dia memberi $200 miliar. Itu uang yang sangat besar. Saya rasa tidak akan pernah ada pernah seperti itu,” kata Trump.

    Dilansir CNN, di dalam debat Trump juga menilai Amerika kini tidak lagi dianggap sebagai negara adidaya. Amerika, kata Trump, telah menjadi negara berkembang.

    “Kami tidak lagi dihormati sebagai sebuah negara, mereka tidak menghormati kepemimpinan kami,” kata Trump tentang kepresidenan Biden.

    (ygs/dnu)

  • Trump Sebut AS Kini Seperti Negara Dunia Ketiga: Kita Tak Lagi Dihormati

    Trump Sebut AS Kini Seperti Negara Dunia Ketiga: Kita Tak Lagi Dihormati

    Jakarta

    Debat capres Amerika Serikat (AS) dimulai! Joe Biden dan Donald Trump mulai ngegas berdebat soal kondisi Negeri Paman Sam saat ini.

    Dilansir Reuters, Jumat (28/6/2024), debat dipandu oleh Dana Bash dan Jake Tapper dari CNN, digelar di Atlanta, Kamis (27/6) waktu setempat.

    Debat bertemakan kebijakan luar negeri, imigran, aborsi, pajak, dan ekonomi. Soal ekonomi, Biden mendapat kesempatan pertama berbicara. Biden mengatakan dia mewarisi kehancuran ekonomi dari rezim sebelumnya. Presiden AS sebelum Biden tentu saja Donald Trump.

    “Apa yang harus dilakukan saat ini adalah berusaha untuk mengembalikan semuanya kembali seperti semula,” kata Biden.

    Trump menilai AS saat ini tidak lagi terlihat sebagai negara adidaya. AS kini sudah turun seperti negara berkembang.

    “Kami tidak lagi dihormati sebagai sebuah negara, mereka tidak menghormati kepemimpinan kami,” kata Trump tentang kepresidenan Biden.

    “Kami seperti negara dunia ketiga.”

    (dnu/zap)

  • Debat Capres AS Dimulai, Biden dan Trump Tak Jabat Tangan

    Debat Capres AS Dimulai, Biden dan Trump Tak Jabat Tangan

    Jakarta

    Debat calon presiden (capres) Amerika Serikat yang mempertemukan Joe Biden dan Donald Trump telah dimulai. Keduanya terlihat tidak berjabat tangan saat tiba di panggung debat.

    Dilansir AFP, Jumat (28/6/2024), debat digelar di kantor pusat CNN di Atlanta. Trump dan Biden langsung berdiri di podium masing-masing tanpa berjabat tangan saat diperkenalkan oleh moderator.

    Moderator melayangkan pertanyaan pembuka kepada Biden. Calon petahana ini kemudian langsung menyerang Trump perihal merosotnya ekonomi Amerika Serikat akibat penanganan COVID-19 yang buruk.

    “Perekonomian yang sedang terjun bebas dan pandemik yang ditangani dengan sangat buruk, banyak orang meninggal,” kata Biden.

    Saat mendapatkan giliran bicara, Trump balik menyerang Biden. Dia menyebut Amerika di bawah kepemimpinannya periode 2017-2021 berada dalam ekonomi yang bagus.

    “Inflasi di bawah pemerintahan Biden saat ini membunuh Amerika Serikat,” ujar Trump.

    Trump dan Biden kembali bertarung dalam Pilpres AS usai keduanya sempat bersaing pada Pilpres 2020 lalu. Di jajak survei pilpres tahun ini, Trump mendapatkan sedikit keuntungan di negara-negara bagian yang sangat penting.

    Lihat juga Video ‘Jelang Debat Capres, Joe Biden-Donald Trump Tiba di Atlanta AS’:

    (ygs/dnu)

  • Biden dan Trump Dinilai Ingin Buktikan Mereka Belum Pikun Meski Lansia

    Biden dan Trump Dinilai Ingin Buktikan Mereka Belum Pikun Meski Lansia

    Jakarta

    Debat capres Amerika Serikat (AS) akan dimulai sebentar lagi. Joe Biden versus Donald Trump akan berlaga. Ini menjadi debat ‘lansia’ bersejarah di AS. Keduanya dinilai ingin membuktikan bahwa mereka belum pikun meski sudah tua.

    Dilansir Reuters, Jumat (28/6/2024), debat akan digelar pada Kamis (27/6) pukul 21.00 malam waktu setempat atau sebentar lagi Waktu Indonesia Barat.

    Perdebatan ini akan menyajikan hal yang paling mencolok di sejarah debat capres AS, yakni dua kandidat tertua yang pernah mencalonkan diri sebagai presiden AS. Biden berusia 81 tahun dan Trump berusia 78 tahun, bulan ini.

    Dilaporkan Reuters, para pemilih mempertanyakan usia dan ketajaman mental mereka. Pengamat menilai, panggung debat ini bakal menjadi ajang pembuktian bahwa masing-masing mereka masih cukup pantas untuk menjadi Presiden AS. Panggung debat juga akan menguji ketajaman pikiran para sepuh itu.

    “Ini merupakan ujian luar biasa terhadap kompetensi kognitif mereka,” kata Patrick Stewart, profesor ilmu politik di Universitas Arkansas yang telah menulis buku tentang debat presiden. “Ini adalah kesempatan kita untuk melihat seberapa besar penurunan mereka atau apakah mereka sudah menurun atau belum.”

    Para pakar penuaan menekankan bahwa penilaian kognitif hanya bisa dilakukan dokter melalui tes khusus langsung. Publik diimbau untuk tidak menyimpulkan bahwa Biden (81) dan Trump (78) sudah pikun.

    Ada disiplin ilmu yang mempelajari penurunan kemampuan orang lanjut usia, namanya gerontologi. Warga AS dinilai menjadi ‘gerontoligis dadakan’ jelang debat capres ini.

    Baru-baru ini, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengklarifikasi rekaman yang diposting online yang menunjukkan Biden berada dalam kebingungan. Video itu hoax. Gedung Putih mengatakan video itu adalah “video yang dimanipulasi” oleh lawan-lawannya yang “putus asa” dan bertindak dengan “itikad buruk.”

    Masalah keseleo lidah, itu tidak hanya dialami orang tua. Orang muda juga bisa keseleo lidah.

    “Kita semua bisa salah (keseleo lidah/salah ucap). Kemungkinan kesalahan meningkat seiring bertambahnya usia. Itu tidak ada hubungannya dengan penilaian (soal kondisi lansia),” kata S. Jay Olshansky, seorang profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat di Universitas Illinois di Chicago.

    Usia tetap menjadi isu utama dalam pemilu kali ini, terutama bagi Biden, orang tertua yang pernah menduduki Oval Office. Sekitar 78% responden dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos baru yang diterbitkan Selasa kemarin. Sebanyak 71% responden dari Partai Demokrat – menganggap Biden terlalu tua untuk bekerja di pemerintahan. Trump tidak terlalu tersorot skeptisisme pemilih mengenai usianya, namun 53% responden menganggapnya terlalu tua untuk pekerjaan pemerintahan.

    Sekitar 62% responden, dan 37% anggota Partai Demokrat, mengatakan Biden tidak memiliki mental yang tajam dan tidak mampu menghadapi tantangan. Sekitar 47% responden dan 19% anggota Partai Republik mengatakan Trump sudah tak punya ketajaman mental dan kemampuan menghadapi tantangan.

    Masalah usia kembali mengemuka setelah Penasihat Khusus Robert Hur, mantan pengacara AS dari Partai Republik di Maryland pada masa pemerintahan Trump, mengatakan dalam laporannya tentang penanganan Biden terhadap dokumen rahasia pekan lalu bahwa Biden adalah “pria lanjut usia yang bermaksud baik dan memiliki ingatan yang buruk” yang tidak dapat diingat oleh penyelidik ketika putranya, Beau Biden, meninggal.

    Lihat Video ‘Jelang Debat Capres, Joe Biden-Donald Trump Tiba di Atlanta AS’:

    (dnu/zap)

  • Joe Biden dan Donald Trump Tiba di Atlanta AS Jelang Debat Capres

    Joe Biden dan Donald Trump Tiba di Atlanta AS Jelang Debat Capres

    Jakarta

    Debat calon presiden Amerika Serikat (AS) akan digelar hari ini. Kedua capres masing-masing Joe Biden dan Donald Trump telah tiba di kota Atlanta, Amerika Serikat, tempat berlangsungnya debat.

    Dilansir AFP, Jumat (28/6/2024), debat capres AS hari ini akan digelar di kantor pusat CNN yang berada di Atlanta. Debat dimulai pukul 21.00 waktu setempat atau pukul 09.00 waktu Indonesia bagian barat.

    Biden tiba di Atlanta sekitar enam jam sebelum debat berlangsung. Selepas mendarat di Atlanta, Biden kemudian menyapa para pendukungnya yang sudah berkumpul di luar hotel tempatnya menginap di Atlanta.

    Sementara penantangnya, Donald Trump, juga telah tiba di Atlanta. Trump mendarat menggunakan pesawat jet pribadinya. Dia terlihat mengacungkan tinju ke arah pendukungnya di landasan sebelum masuk ke dalam mobil yang sudah menunggunya.

    Biden menyapa pendukungnya saat tiba di Atlanta jelang debat capres (Photo by Mandel NGAN / AFP)

    Trump dan Biden telah menyetujui sejumlah aturan dalam debat capres AS. Salah satunya tidak ada penonton di studio hingga mikrofon akan dimatikan ketika waktu bicara seorang kandidat selesai.

    Jelang debat capres perdana hari ini, kedua kubu juga makin intens melakukan serangan melalui kampanye di media. Dalam unggahan hari ini di platform Truth Social miliknya, Trump berpendapat Biden merupakan ancaman nyata terhadap demokrasi.

    “Dan ancaman terhadap kelangsungan hidup dan eksistensi negara kita sendiri,” kata Trump.

    “Donald, selamat datang di Atlanta untuk pertama kalinya sejak menjadi terpidana penjahat. Selamat – atau apa pun…” kata tanda itu.

    Lokasi debat capres AS (Photo by Mandel NGAN / AFP)

    Di jajak survei, Trump mendapatkan sedikit keuntungan di negara-negara bagian yang sangat penting. Namun, dalam jajak pendapat secara keseluruhan persaingan Trump dan Biden menunjukkan angka yang ketat.

    Jajak pendapat terbaru Universitas Quinnipiac menunjukkan Trump mengungguli Biden secara nasional, yaitu 49 persen berbanding 45 persen.

    Lihat Video ‘Jelang Debat Capres, Joe Biden-Donald Trump Tiba di Atlanta AS’:

    (ygs/ygs)

  • Joe Biden dan Donald Trump Tiba di Atlanta AS Jelang Debat Capres

    NATO Yakin Biden Atau Trump Tetap Bikin AS Sekutu yang Kuat

    Jakarta

    Ketua North Atlantic Treaty Organization (NATO), Jens Stoltenberg, mengatakan Amerika Serikat (AS) akan tetap menjadi sekutu kuat bagi NATO. Stoltenberg mengatakan hasil pemilihan presiden (pilpres) AS antara Joe Biden dan Donald Trump tidak akan mengubah posisi AS di NATO.

    “Saya memperkirakan, apa pun hasil pemilu AS, AS akan tetap menjadi sekutu kuat NATO, karena hal itu demi kepentingan keamanan AS,” kata Stoltenberg dilansir AFP, Kamis (27/6/2024).

    Duel Biden dan Trump merupakan ulangan dari Pilpres AS empat tahun silam. Keduanya juga akan terlibat dalam debat perdana yang digelar pukul 21.00 waktu setempat atau besok pagi waktu Indonesia bagian barat.

    Trump sebelumnya sempat melontarkan kritik yang mengusik anggota NATO. Saat itu Trump menyebut akan mendorong Rusia untuk menyerang aliansi NATO yang tidak mengeluarkan cukup dana untuk pertahanan mereka sendiri.

    Stoltenberg merespons santai kritik dari Trump. Dia menilai pernyataan keras dari Trump itu tidak diarahkan kepada anggota NATO.

    “Kritik dari mantan presiden Trump pada dasarnya bukan ditujukan terhadap NATO. Kritik tersebut ditujukan terhadap sekutu NATO yang tidak mengeluarkan cukup dana dan hal tersebut kini telah berubah,” kata Stoltenberg.

    Stoltenberg menjelaskan 23 dari total 32 anggota NATO tahun ini akan membelanjakan 2% dari produk domestik bruto mereka untuk alokasi pertahanan.

    Dia memperingatkan tidak ada pemimpin yang boleh meragukan komitmen pertahanan yang termuat dalam Pasal Lima NATO. Hal itu berarti serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota.

    “Pasal Lima tidak boleh dipertanyakan karena itu adalah tanggung jawab inti NATO dan segala upaya untuk melemahkan kredibilitas tersebut hanya akan meningkatkan risiko,” pungkas Stoltenberg.

    (ygs/haf)

  • Urusan Usia hingga Gaza Diprediksi Bikin Panas Debat Perdana

    Urusan Usia hingga Gaza Diprediksi Bikin Panas Debat Perdana

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan mantan Presiden AS Donald Trump bakal menjalani debat perdana Pilpres 2024. Urusan usia hingga perang di Gaza, Palestina, diprediksi akan membuat panas panggung debat.

    Dilansir CNN, Kamis (27/6/2024), debat akan dimulai pukul 21.00 waktu setempat atau besok pagi waktu Indonesia bagian barat (WIB). Ada sejumlah isu yang diprediksi akan membuat debat Biden versus Trump berlangsung panas.

    Rekam Jejak Biden atau Keluhan Trump

    Trump diperkirakan akan membahas rekam jejak pemerintahan Biden yang telah berjalan empat tahun terakhir. Trump telah berulang kali mencurahkan keluhan pribadinya seperti klaim atas kecurangan Pilpres AS 2020, menyebut kelompok yang menyerbu Capitol AS pada tanggal 6 Januari 2021 sebagai patriot dan mengecam tuduhan kriminal yang dia hadapi di Washington, Florida dan Georgia sebagai dampak politik. Serangkaian keluhan tersebut mungkin dapat membangkitkan semangat para pendukung Trump.

    Para penasihat dan sekutu Trump telah mendesaknya untuk fokus pada isu-isu seperti ekonomi, kejahatan, dan inflasi saat dia berdebat dengan Biden. Kondisi debat tanpa penonton di studio berpotensi membantu Trump tetap berada di jalur yang benar.

    Biden Akan Jawab soal Usia

    Sementara di posisi Biden diprediksi akan menjawab keraguan publik Amerika Serikat perihal usianya yang telah menyentuh 81 tahun. Angka itu membuatnya mencetak rekor sebagai calon presiden tertua yang maju dalam Pilpres AS. Setiap kesalahan langkah, pernyataan yang menyimpang, atau kehilangan pemikiran di panggung debat akan diawasi secara ketat atau bahkan diputarbalikkan oleh Trump yang berusia 78 tahun.

    Biden diyakini berupaya untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat memperkuat kekhawatiran mengenai usianya, sekaligus mengubah pertanyaan mengenai usia menjadi sebuah pertanyaan mengenai pengalaman. Dia telah meminta para pemilih untuk menaruh kepercayaan mereka pada seseorang yang akan berusia 86 tahun pada akhir masa jabatan keduanya.

    Sikap Trump tentang Aborsi

    Pada 2016, Trump berjanji untuk memberikan sedikit perhatian terhadap aborsi dan hak-hak reproduksi. Banyak kaum konservatif yang skeptis bahwa dia akan berusaha untuk memusnahkan Roe v Wade, sementara sebagian besar kaum liberal percaya bahwa dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan hal tersebut.

    Perang Israel dengan Hamas di Gaza

    Hal ini mungkin tidak dianggap sebagai isu utama bagi para pemilih di sebagian besar jajak pendapat. Namun, momok serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza telah membayangi kampanye Biden – khususnya, kemampuannya untuk menghidupkan kembali koalisi kiri-tengah yang beragam yang membawanya meraih kemenangan.

    Saat ini, tenda besar tersebut penuh dengan orang-orang dengan pendapat yang sangat berbeda mengenai konflik tersebut dan cara Trump menangani hubungan AS dengan Israel dan pemimpin sayap kanannya, Benjamin Netanyahu. Tidak ada pihak yang mau berkompromi dalam perdebatan dalam negeri, sehingga sulit membayangkan Biden menyenangkan semua pihak di sisi kiri Trump.

    Tim kampanye Biden diyakini telah mengetahui semua hal ini, sehingga akan menarik untuk mendengarkan pesannya dan menganalisis di mana pesan tersebut ditargetkan. Sulit untuk memprediksi apa yang akan Biden fokuskan karena Trump telah melontarkan sejumlah pendapat mengenai perang dan implikasi politiknya.

    Rusia dan Putin

    Kedekatan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bukan sebuah rahasia. Pandangannya mengenai bantuan AS dan NATO ke Ukraina, yang telah melawan invasi Rusia selama lebih dari 2 tahun, agak sulit untuk dijabarkan.

    Namun, apa yang diketahui menunjukkan bahwa pemerintahan Trump, jika menang, akan lebih diterima di Moskow dibandingkan di Kyiv.

    Lihat Video ‘Jelang Debat Capres, Joe Biden-Donald Trump Tiba di Atlanta AS’:

    (haf/ygs)

  • AS Desak Israel Cegah Eskalasi Konflik di Lebanon

    AS Desak Israel Cegah Eskalasi Konflik di Lebanon

    Washington DC

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mendesak Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant untuk menghindari eskalasi konflik lebih lanjut di Lebanon, saat serangan lintas perbatasan antara militer Israel dan kelompok Hizbullah semakin meningkat.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (25/6/2024), desakan itu disampaikan Blinken saat Gallant melakukan kunjungan ke Washington DC pada Senin (24/6) waktu setempat. Pertemuan keduanya membahas berbagai hal, termasuk upaya-upaya mencapai kesepakatan untuk membebaskan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

    Kunjungan Gallant ini bertujuan untuk menegaskan kembali nilai hubungan antara Israel dengan sekutu utamanya AS, setelah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu secara terbuka mengkritik Washington atas apa yang disebutnya sebagai penundaan pengiriman pasokan senjata.

    Dalam pertemuan selama dua jam dengan Gallant, menurut juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller, Blinken membahas soal diplomasi tidak langsung antara Israel dan Hamas mengenai perjanjian yang “menjamin pembebasan semua sandera dan meringankan penderitaan rakyat Palestina”.

    “(Blinken) Menggarisbawahi pentingnya menghindari eskalasi konflik lebih lanjut dan mencapai resolusi diplomatik yang memungkinkan keluarga Israel dan Lebanon untuk kembali ke rumah-rumah mereka,” kata Miller dalam pernyataannya.

    Ketegangan di perbatasan Israel dan Lebanon semakin meningkat seiring maraknya serangan lintas perbatasan antara militer Tel Aviv dan Hizbullah yang didukung Iran.

    Netanyahu telah mengatakan bahwa pasukan Israel akan mengakhiri perang paling intens di Jalur Gaza dan akan mengerahkan pasukannya ke perbatasan utara yang berbatasan dengan Lebanon, meskipun dia menganggap tindakan itu sebagai langkah defensif.

    Selain bertemu Blinken, Gallant juga bertemu dengan pemimpin badan intelijen pusat AS, CIA, Bill Burns, yang menjadi sosok penting AS dalam negosiasi untuk membebaskan para sandera dari Hamas.

    “Saya ingin menekankan bahwa komitmen utama Israel adalah memulangkan para sandera, tanpa terkecuali, kepada keluarga dan rumah mereka,” tegas Gallant sebelum bertemu Burns.

    “Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk memulangkan mereka,” ucapnya.

    Dalam pernyataannya, Gallant juga menegaskan aliansi Israel-AS sangat penting. Penegasan ini menjadi pendekatan berbeda yang diambil Gallant, setelah Netanyahu dalam beberapa hari terakhir membuat kesal pemerintahan Presiden Joe Biden dengan menuduh AS mengurangi pengiriman senjata dan amunisi.

    “Aliansi antara Israel dan Amerika Serikat, yang dipimpin oleh AS selama bertahun-tahun, sangatlah penting,” tegasnya.

    Selain militer Israel sendiri, ujar Gallant, “hubungan kami dengan AS adalah elemen terpenting bagi masa depan kami dari sudut pandang keamanan”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Korban Blokir Joe Biden Bertambah, Perusahaan Antivirus Rusia Dijegal

    Korban Blokir Joe Biden Bertambah, Perusahaan Antivirus Rusia Dijegal

    Jakarta

    Pemerintah Amerika Serikat di bawah komando Presiden Joe Biden melarang penjualan antivirus Kaspersky di negaranya karena alasan keamanan nasional. Warga AS diminta untuk beralih ke layanan antivirus lainnya.

    Biro Industri dan Keamanan yang berada di bawah Kementerian Perdagangan AS berargumen bahwa Kaspersky mengancam keamanan dan privasi pengguna di AS karena perusahaannya bermarkas di Rusia.

    “Rusia sudah menunjukkan mereka memiliki kapasitas, dan bahkan lebih dari itu, berniat untuk mengeksploitasi perusahaan Rusia seperti Kaspersky untuk mengumpulkan dan menjadikan informasi pribadi warga AS sebagai senjata,” kata Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, seperti dikutip dari TechCrunch, Jumat (21/6/2024).

    Salah satu sumber Reuters mengatakan hubungan Kaspersky yang erat dengan pemerintah Rusia menimbulkan risiko keamanan nasional. Kaspersky dan pemerintah Rusia dikhawatirkan dapat mencuri informasi sensitif, menginstal malware, atau mencegah update keamanan di perangkat milik warga AS.

    Kaspersky akan dilarang menjual software-nya kepada konsumen dan bisnis di AS mulai 20 Juli 2024. Namun mereka masih bisa merilis update software dan keamanan kepada kepada penggunanya hingga 29 September 2024.

    Setelah itu Kaspersky tidak bisa lagi memberikan update untuk penggunanya di AS. Raimondo menegaskan pengguna Kaspersky di AS tidak melanggar hukum dan menyarankan mereka untuk menggunakan antivirus alternatif.

    “Individu dan bisnis di AS yang terus menggunakan atau memiliki produk dan layanan Kaspersky tidak melanggar hukum, Anda tidak melakukan kesalahan apa pun dan tidak dikenakan hukuman pidana atau perdata apa pun,” kata Raimondo.

    “Namun, saya minta Anda untuk segera berhenti menggunakan software tersebut dan beralih ke alternatif guna melindungi diri sendiri dan data Anda serta keluarga Anda,” sambungnya.

    Pencekalan ini merupakan perkembangan terbaru dari sederet tindakan yang diambil pemerintah AS terhadap Kaspersky. Pada tahun 2017, pemerintahan Donald Trump melarang badan federal AS menggunakan antivirus Kaspersky.

    Pada awal tahun ini, hacker pemerintah Rusia dikabarkan mencuri dokumen rahasia yang disimpan di komputer pribadi milik seorang karyawan kontrak di badan intelijen yang menggunakan antivirus Kaspersky. Ini insiden spionase pertama yang dilaporkan karena penggunaan antivirus Kaspersky.

    Pemerintah AS memang kian agresif memblokir teknologi luar negeri atau membatasinya. Perusahaan-perusahaan di China terutama, makin dibatasi untuk mendapatkan teknologi dari Amerika.

    (vmp/fyk)