Tag: Joe Biden

  • Janji-janji Kamala Harris Usai Resmi Jadi Calon Presiden AS

    Janji-janji Kamala Harris Usai Resmi Jadi Calon Presiden AS

    Washington DC

    Kamala Harris resmi menjadi calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat. Harris, yang merupakan Wakil Presiden AS saat ini, juga menyampaikan sejumlah janji usai menerima pencalonannya.

    Kamala Harris menerima pencalonan sebagai presiden AS dari Demokrat di Chicago, Amerika Serikat, Kamis (22/8) waktu setempat. Dia menjanjikan ‘jalan baru ke depan’ jika mengalahkan Donald Trump dari Partai Republik dalam Pilpres AS November mendatang.

    “Atas nama rakyat, atas nama setiap orang Amerika, terlepas dari partai, ras, jenis kelamin, atau bahasa yang digunakan nenek anda, saya menerima pencalonan dari anda,” kata wanita berusia 59 tahun itu, disambut sorak sorai yang meriah.

    “Saya akan menjadi presiden yang menyatukan kita dalam aspirasi tertinggi kita. Masa depan selalu layak diperjuangkan. Dan itulah perjuangan yang sedang kita jalani saat ini. Perjuangan untuk masa depan Amerika,” imbuh Harris seperti dilansir kantor AFP, Jumat (23/8/2024).

    Teriakan ‘USA’ memenuhi arena saat para politisi Demokrat yang gembira menobatkan Harris sebagai pembawa panji mereka. Harris pun berjanji untuk menjadi ‘presiden bagi semua orang Amerika’. Dia mencoba menjangkau para pemilih AS yang belum menentukan pilihan.

    “Dengan pemilihan umum November, warga Amerika memiliki kesempatan singkat untuk melupakan kepahitan, sinisme, dan pertikaian yang memecah belah di masa lalu, kesempatan untuk memetakan jalan baru ke depan,” ujarnya.

    Harris juga menceritakan kisah pribadinya sebagai anak dari ibu tunggal yang bekerja dan kariernya sebagai jaksa. Harris mengatakan dia memiliki latar belakang dan pengalaman untuk mengabdi kepada negara.

    Dia menegaskan dirinya berbeda dengan Trump, yang katanya, hanya bekerja untuk dirinya sendiri dan ‘teman-teman miliardernya’. Sebagai calon presiden perempuan kulit hitam pertama dari Partai Demokrat di AS, Harris telah mengalahkan keunggulan Trump dalam beberapa jajak pendapat.

    Dia juga menarik banyak orang dan mengumpulkan dana yang memecahkan rekor untuk kampanyenya. Kini, tantangannya adalah memperkenalkan dirinya kepada warga AS yang masih beradaptasi dengan kandidat Demokrat yang baru tersebut.

    Demokrat sendiri awalnya ingin mencalonkan Presiden AS saat ini, Joe Biden, untuk melawan Trump di Pilpres 2024. Namun, Biden mengundurkan diri setelah penampilannya dalam debat dengan Trump menuai kritik dan tekanan dari internal Demokrat.

    “Saya tahu ada orang-orang dengan berbagai pandangan politik yang menonton malam ini. Dan saya ingin Anda tahu: Saya berjanji untuk menjadi presiden bagi semua warga Amerika,” kata Harris.

    Harris bakal berduet dengan Tim Walz (60). Walz mengaku merasa terhormat bisa menjadi cawapres AS dari Demokrat.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Janji Pulangkan Sandera dan Akhiri Perang di Gaza

    Harris pun menyampaikan janji yang menggebu-gebu untuk mengakhiri perang di Gaza. Dia juga mengaku ingin memerangi tirani di seluruh dunia, yang sangat kontras dengan capres Donald Trump dari Partai Republik.

    “Dalam pergulatan abadi antara demokrasi dan tirani, saya tahu di mana saya berdiri dan saya tahu di mana Amerika Serikat seharusnya berada,” kata Harris.

    Harris pun Harris menyampaikan janji untuk mengamankan Israel, membawa pulang para sandera dari Gaza dan mengakhiri perang di daerah kantong Palestina tersebut. Janji itu disampaikkannya setelah berhari-hari protes dari para pendukung Palestina yang kecewa karena tidak mendapat tempat berbicara di konvensi tersebut.

    “Sekaranglah saatnya untuk menyelesaikan kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata,” katanya diiringi sorak sorai.

    “Dan saya tegaskan, saya akan selalu membela hak Israel untuk membela diri dan saya akan selalu memastikan Israel memiliki kemampuan untuk membela diri,” imbuhnya.

    Dia mengatakan perang telah menghancurkan Gaza. Dia mengatakan banyak nyawa tak berdosa yang hilang akibat perang.

    “Apa yang terjadi di Gaza selama 10 bulan terakhir sangat menghancurkan. Begitu banyak nyawa tak berdosa yang hilang, orang-orang yang putus asa dan kelaparan terus-menerus melarikan diri demi keselamatan. Skala penderitaan ini sangat memilukan,” katanya.

    “Presiden Biden dan saya berupaya untuk mengakhiri perang ini sehingga Israel aman, para sandera dibebaskan, penderitaan di Gaza berakhir dan rakyat Palestina dapat mewujudkan hak mereka atas martabat, keamanan, kebebasan, dan penentuan nasib sendiri,” imbuh Harris.

    Harris juga menggambarkan serangkaian hal yang kontras dengan Trump. Dia menuduh Trump tidak memperjuangkan kelas menengah, berencana memberlakukan kenaikan pajak melalui usulan tarif, dan menjadi penyebab gerakan untuk mengakhiri hak konstitusional untuk bisa memilih dalam melakukan aborsi dengan penunjukan personel Mahkamah Agung AS olehnya.

    Harris juga mencatat putusan Mahkamah Agung baru-baru ini tentang kekebalan presiden dan risiko yang akan timbul jika Trump kembali berkuasa. “Bayangkan saja Donald Trump tanpa pagar pembatas,” katanya.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/haf)

  • Tudingan Hamas soal Netanyahu Halangi Deal Gencatan Senjata di Gaza

    Tudingan Hamas soal Netanyahu Halangi Deal Gencatan Senjata di Gaza

    Jakarta

    Pembunuhan oleh tentara Zionis terhadap warga Jalur Gaza Palestina belum berakhir. Sudah terlalu banyak orang tewas dan gencatan senjata sangat dibutuhkan Gaza. Hamas menuding Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu sengaja menghindari gencatan senjata.

    Laporan pekan lalu dari otoritas Gaza menyebutkan sudah 40.005 orang tewas akibat serangan Israel sejak Oktober 2023 lalu. Sampai hari ini, Gaza masih mencekam dan sangat butuh penghentian peperangan alias gencatan senjata.

    Kondisi Gaza sudah hancur lebur. Bahkan daerah pengungsian di Rafah yakni bagian selatan Gaza juga tak luput menjadi sasaran Israel. Terbaru, kawasan Gaza bagian tengah dihantam serangan udara pada Sabtu (17/8) dini hari dan mengakibatkan 15 orang tewas.

    Palestinians make their way to return to neighborhoods in the eastern side of Khan Younis after Israeli forces pulled out from the area in the southern Gaza Strip on July 30, 2024. (Reuters) Foto: Reuters

    Sementara itu, para elite negara-negara yang berkepentingan masih saja berunding di Doha, Qatar. Ada elite Israel, Palestina, dan negara-negara mediator konflik yakni Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar. Mereka berunding mencari titik temu untuk memulai gencatan senjata, tapi belum juga mereka mencapai sepakat.

    Perundingan gencatan senjata tersebut seperti mengulur-ulur waktu sementara Gaza semakin meregang nyawa. Belum lagi, sikap Israel yang mencla-mencle. Di satu waktu bersepakat dengan draf gencatan senjata versi tertentu, di lain waktu tidak setuju dan memilik draf gencatan senjata versi lain.

    Misalnya seperti berita yang dilansir AFP, Sabtu (17/8) lalu. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menyerahkan draf ke perundingan gencatan senjata. Hamas dari Gaza Palestina dan rezim Zionis Israel sempat bersepakat atas draf dari Joe Biden versi 2 Juli.

    Namun selanjutnya, Israel berubah pikiran. Mereka menjadi tidak bersepakat dengan draf Joe Biden versi 2 Juli itu. Mereka lebih memilih draf Joe Biden versi 27 Mei dan memaksa Hamas untuk sepakat juga dengan draf versi Mei itu. Waktu gencatan senjata molor lagi, Jalur Gaza semakin ‘menjerit’ menahan perih luka rudal yang sebenarnya rasa sakitnya sudah tak tertahankan.

    Hamas menolak draf gencatan senjata dari Joe Biden versi Mei karena ada syarat-syarat yang tidak mereka sepakati. Dituturkan sumber tersebut kepada AFP bahwa “persyaratan baru” yang ditolak Hamas itu mencakup penempatan pasukan Israel di dalam Jalur Gaza di sepanjang perbatasan wilayah itu dengan Mesir.

    Kemudian, Hamas juga emoh dengan syarat tertentu soal pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara israel namun dengan imbalan pembebasan sandera Israel di Gaza. Israel juga menuntut hak veto pertukaran tahanan dan hak mendeportasi tahanan daripada memulangkan mereka ke Gaza.

    Keinginan Hamas yang mendasar adalah “gencatan senjata sepenuhnya, penarikan total (pasukan Israel) dari Jalur Gaza, pemulangan para pengungsi secara normal dan kesepakatan pertukaran (tahanan-sandera) tanpa pembatasan”.

    Halaman selanjutnya, Hamas sebut Netanyahu halangi gencatan senjata:

    Hamas sebut Netanyahu halangi gencatan senjata

    Dilansir AFP, Senin (19/8), Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan menyusul putaran terakhir perundingan di Doha, Qatar, bahwa Netanyahu “bertanggung jawab penuh atas upaya menggagalkan para mediator, menghalangi kesepakatan, dan (memikul) tanggung jawab penuh atas nyawa para sandera di Gaza”.

    Perkembangan terbaru, Hamas setuju dengan proposal Joe Biden pada bulan Mei lalu. Proposal itu melibatkan kesepakatan tiga fase, dimulai dengan gencatan senjata selama enam pekan bersamaan dengan pembebasan sandera dan penarikan pasukan Israel dari wilayah padat penduduk di Gaza.

    Lantas apakah kemudian Israel mau gencatan senjata? Ternyata tidak.

    Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu addresses a joint meeting of Congress at the U.S. Capitol in Washington, U.S., July 24, 2024. REUTERS/Craig Hudson Foto: REUTERS/Craig Hudson

    Setelah dua hari perundingan di Doha antara mediator Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar, Amerika Serikat pun mengajukan proposal kompromi baru. Proposal tersebut “menanggapi persyaratan Netanyahu, terutama penolakannya terhadap gencatan senjata permanen dan penarikan menyeluruh dari Jalur Gaza, dan desakannya untuk terus menduduki persimpangan Netzarim, penyeberangan Rafah, dan koridor Philadelphia”.

    Dua tempat terakhir itu dipandang oleh Israel sebagai tempat penting untuk mencegah aliran senjata apa pun ke Jalur Gaza, sementara persimpangan Netzarim berada di titik strategis antara Gaza utara dan selatan.

    Hamas menyebut Netanyahu “juga menetapkan persyaratan baru dalam berkas pertukaran tahanan dan menarik diri dari hal-hal lain, yang mencegah penyelesaian kesepakatan pertukaran.”

    Sebelumnya, Netanyahu mengecam Hamas karena “keras kepala” dan tidak mengirim delegasi ke perundingan itu, dengan mengatakan Hamaslah, bukan Israel, yang seharusnya mendapat tekanan.

    Halaman 2 dari 2

    (dnu/dnu)

  • Mengapa Konvensi Nasional Demokrat Penting Bagi Kamala Harris?

    Mengapa Konvensi Nasional Demokrat Penting Bagi Kamala Harris?

    Jakarta

    Dengan semakin dekatnya pemilihan presiden Amerika Serikat pada bulan November, Partai Demokrat menggelar acara politik akbar: Democratic National Convention (DNC), yang dimulai pada hari Senin, 19 Agustus, dan berakhir pada hari Kamis, 22 Agustus, di Chicago.

    Penyelenggara DNC memperkirakan bakal menjamu lebih dari 5.000 delegasi Partai Demokrat, sederet tamu penting, dan para pejabat partai dari berbagai wilayah di AS.

    Konvensi tersebut juga akan dihadiri oleh 12.000 sukarelawan, sekitar 50.000 pengunjung, dan ribuan reporter dari seluruh dunia yang meliput acara tersebut.

    Partai Demokrat belum merilis daftar lengkap pembicara, tetapi laporan teranyar menunjukkan bahwa presiden saat ini Joe Biden, mantan Presiden Barack Obama, mantan Presiden Bill Clinton, dan mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton akan menyampaikan pidatonya di acara ini.

    Kongres akbar partai ini diadakan di dua lokasi utama. United Center akan menjadi tempat berlangsungnya prosesi resmi, pidato, dan acara-acara penting yang disiarkan di televisi.Sedangkan McCormick Place akan menjadi tempat pertemuan partai pada siang hari, yang menyediakan tempat untuk konsultasi dan pengarahan.

    Apa tujuan DNC?

    Bagi Partai Republik dan Demokrat, konvensi nasional melambangkan persatuan partai di belakang satu kandidat untuk tahap akhir pemilihan presiden.

    Secara tradisional, delegasi dari setiap negara bagian AS diharapkan menghadiri DNC dan secara terbuka menyatakan dukungan mereka dalam proses pemungutan suara yang panjang, yang diakhiri dengan penerimaan nominasi oleh kandidat dan pidato.

    Mengapa DNC penting bagi kampanye Harris-Walz?

    Harris memperoleh dukungan dari 99% delegasi selama pemungutan suara virtual pada awal Agustus, yang diikuti oleh 4.615 delegasi yang memberikan suara.

    Kamala Harris dan pasangannya, calon wakil poresiden Tim Walz, telah dinominasi oleh Partai Demokrat. Oleh karena itu, dukungan lebih lanjut dari para delegasi — yang mungkin juga mencakup penghitungan suara seremonial — akan murni bersifat simbolis. Harris akan menyampaikan pidato penerimaan pencalonan secara resmi dan menutup proses nominasi pada hari Kamis (22/8) nanti.

    Yang lebih penting, konferensi tersebut akan memberinya dan Tim Walz kesempatan untuk meningkatkan profil publik mereka dan menentukan kebijakan mereka sementara partai tersebut memberikan sentuhan akhir pada platform 2024-nya.

    Platform partai berfungsi sebagai deklarasi prioritas partai yang sebagian besar bersifat simbolis, yang dibentuk melalui interaksi antara partai, publik, dan kelompok kepentingan.

    Draf atau naskah platform setebal 80 halaman tersebut diterbitkan sebelum Joe Biden mundur dari pencalonan nominasi partai bulan lalu, dan versi final platform tersebut akan diadopsi di konvensi. Naskah atau draf platform tersebut mencakup peningkatan pajak penghasilan bagi para miliarder, pengurangan biaya pengasuhan anak bagi keluarga miskin, janji untuk berinvestasi dalam energi bersih, dan pelarangan senjata serbu.

    Draf tersebut juga menjanjikan dukungan bagi “solusi dua negara yang dinegosiasikan yang menjamin masa depan Israel” dan “gencatan senjata segera dan langgeng” di Gaza.

    Kongres Partai Demokrat tersebut juga merupakan kesempatan untuk memamerkan dukungan dari para selebriti. Pada Konvensi Partai Republik bulan Juli lalu , ikut tampil musisi Kid Rock, komedian Russell Brand, dan bintang hiburan gulat Hulk Hogan.

    Bagaimana kandidat DNC dipilih?

    DNC, yang diadakan setiap empat tahun sekali, merupakan puncak dari proses rumit untuk memilih calon presiden dalam Partai Demokrat.

    Baik calon presiden dari Partai Demokrat maupun Republik biasanya memulai proses dengan berdebat dan berkampanye melawan para pesaing internal di partai mereka. Kemudian, berbagai acara diselenggarakan di seluruh negara bagian dan teritori AS untuk mengukur tingkat dukungan bagi para kandidat.

    Sebagian besar negara bagian menggunakan pemilihan pendahuluan, di mana pemilih terdaftar harus memilih favorit mereka dari daftar nama dalam pemungutan suara rahasia.

    Beberapa negara bagian menggunakan sistem kaukus, di mana para pendukung kandidat pesaing berkumpul di tempat yang sama, terbagi menjadi beberapa kelompok, lalu berinteraksi dan memberikan pidato singkat dalam upaya untuk memenangkan hati para pemilih yang belum menentukan pilihan dan mencapai konsensus. Sejumlah kecil negara bagian menggunakan kombinasi kedua sistem tersebut.

    Setelah proses selesai, setiap negara bagian dan teritori diberi sejumlah delegasi berdasarkan tiga siklus pemilihan sebelumnya, jumlah suara elektoralnya, dan tanggal pemilihan pendahuluan. Para delegasi tersebut berasal dari jajaran aktivis partai, pemimpin lokal, dan pendukung terkemuka kandidat.

    Delegasi yang dijanjikan vs. superdelegasi: Apa bedanya?

    Delegasi ini dikenal sebagai “delegasi yang dijanjikan” karena mereka diwajibkan untuk memilih kandidat yang disukai oleh para pemilih dari komunitas mereka.

    Menurut lembaga nirlaba Ballotopedia, ada sekitar 3.950 kandidat yang dijanjikan untuk Partai Demokrat dalam siklus pemilihan ini.

    Selain itu, masih ada sekitar 750 orang yang disebut “superdelegasi”, yang berasal dari partai itu sendiri, biasanya anggota Komite Nasional Demokrat atau pejabat terpilih saat ini dan sebelumnya. Para delegasi tersebut dapat memilih kandidat mana pun yang mereka sukai. Sistem ini dibuat untuk memberi para pemimpin partai peran yang lebih besar dalam proses pencalonan.

    Banyak yang mengkritik Partai Demokrat karena menggunakan sistem superdelegasi, di mana sistem tersebut ditengarai sebagai cara untuk melemahkan keinginan para pemilihnya. Namun, secara historis, para superdelegasi selalu mendukung kandidat yang memenangkan mayoritas suara dari delegasi yang dijanjikan.

    Setelah DNC berakhir pada Kamis, 22 Agustus, Kamala Harris dan Tim Walz akan punya waktu dua setengah untuk berkampanye melawan calon dari Partai Republik, Donald Trump dan JD Vance sebelum pemilihan presiden pada 5 November mendatang.

    (ap/hp)

    (ita/ita)

  • Trump Telepon Netanyahu Bahas Gencatan Senjata Gaza

    Trump Telepon Netanyahu Bahas Gencatan Senjata Gaza

    Jakarta

    Calon presiden dari Partai Republik Amerika Serikat Donald Trump berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan membahas gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.

    Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (15/8/2024), seorang sumber AS mengatakan kepada Axios, bahwa panggilan telepon Trump pada Rabu (14/8) waktu setempat itu, dimaksudkan untuk mendorong Netanyahu agar menerima kesepakatan tersebut. Tim kampanye Trump tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Akhir bulan lalu, Netanyahu mengunjungi AS dan bertemu dengan Presiden Joe Biden, Wakil Presiden dan calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris, serta Trump.

    Mesir, Amerika Serikat, dan Qatar telah menjadwalkan putaran baru negosiasi gencatan senjata Gaza pada hari Kamis.

    Biden telah memaparkan proposal gencatan senjata tiga fase dalam pidatonya pada tanggal 31 Mei lalu. Washington dan mediator regional sejak saat itu telah mencoba mengatur kesepakatan gencatan senjata Gaza untuk para sandera tetapi, mengalami kendala berulang kali.

    Hamas mengatakan pada hari Rabu, bahwa mereka tidak akan ikut serta dalam putaran baru perundingan gencatan senjata Gaza yang dijadwalkan pada hari Kamis di Qatar.

    Namun, seorang pejabat yang diberi pengarahan tentang perundingan tersebut, mengatakan bahwa para mediator diharapkan untuk berkonsultasi dengan kelompok Palestina tersebut setelahnya.

    Washington, sekutu terpenting Israel, telah mengatakan bahwa gencatan senjata di Gaza akan mengurangi meningkatnya ancaman perang yang lebih luas di Timur Tengah.

    Ketegangan meningkat di Timur Tengah setelah pembunuhan baru-baru ini terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran dan komandan militer Hizbullah Fuad Shukr di Beirut, Lebanon. Keduanya memicu ancaman pembalasan terhadap Israel.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • AS Minta Iran-Israel-Hamas Tak Ganggu Perundingan Gencatan Senjata di Doha

    AS Minta Iran-Israel-Hamas Tak Ganggu Perundingan Gencatan Senjata di Doha

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, memperingatkan ke semua pihak untuk tidak merusak perundingan gencatan senjata yang akan digelar di Doha, Qatar. Wanti-wanti dari Blinken itu disebut sebagai peringatan tersirat kepada Iran, Israel, dan Hamas.

    Blinken telah melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani pada Rabu (14/8). Dia menyebut kedua negara telah sepakat untuk menjaga suasana kondusif selama perundingan gencatan senjata akan berlangsung.

    “Tidak ada pihak di kawasan yang boleh mengambil tindakan yang akan merusak upaya untuk mencapai kesepakatan,” kata pernyataan Departemen Luar Negeri AS dilansir AFP, Kamis (15/8/2024).

    “Keduanya membahas “upaya untuk meredakan ketegangan di kawasan dan pentingnya menyelesaikan gencatan senjata di Gaza,” sambung pernyataan tersebut.

    Blinken juga berbicara pada hari Rabu (14/8) dengan diplomat tinggi Mesir. Dalam beberapa hari terakhir ia juga berkonsultasi dengan Yordania, Arab Saudi dan Turki, serta Israel.

    Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pada pekan lalu secara terbuka mendesak agar perundingan dimulai pada hari Kamis (15/8) untuk menghentikan konflik yang telah berlangsung selama 10 bulan.

    Inisiatif ini muncul setelah Biden merasa frustrasi dengan dugaan serangan Israel di Iran yang menewaskan pemimpin politik Hamas, yang terlibat dalam negosiasi gencatan senjata. Amerika Serikat sejak itu mendesak Iran untuk tidak melakukan ancaman serangan balik terhadap Israel.

    Sementara pihak Hamas mengaku enggan menghadiri pertemuan tersebut. Dilansir Al-Jazeera, Hamas menilai perundingan itu tidak akan menghasilkan kesepakatan yang baik untuk mereka.

    “Melakukan perundingan baru memungkinkan pendudukan untuk menerapkan persyaratan baru dan menggunakan labirin negosiasi untuk melakukan lebih banyak pembantaian,” kata pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri.

    (ygs/ygs)

  • Hamas Ogah Hadiri Perundingan Gencatan Senjata di Qatar

    Hamas Ogah Hadiri Perundingan Gencatan Senjata di Qatar

    Jakarta

    Pembicaraan mengenai gencatan senjata di wilayah Gaza akan digelar di Doha, Qatar. Namun, perwakilan Hamas mengaku enggan untuk menghadiri pertemuan tersebut.

    “Melakukan perundingan baru memungkinkan pendudukan untuk menerapkan persyaratan baru dan menggunakan labirin negosiasi untuk melakukan lebih banyak pembantaian,” kata pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, dilansir Al-Jazeera, Kamis (15/8/2024).

    Perundingan itu akan digelar hari ini di Doha, Qatar. Pertemuan itu akan melibatkan pejabat dari Israel, Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir.

    Laporan dari Al-Jazeera menyebutkan Hamas skeptis terhadap kesepakatan yang akan dihasilkan dalam perundingan di Gaza. Hamas ingin para mediator kembali ke kerangka awal kesepakatan yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada bulan Mei silam. Saat itu Biden menyebut gencatan senjata bisa terwujud jika seluruh sandera dibebaskan.

    Netanyahu Kirim Bos Mossad Jadi Delegasi

    Sikap berbeda ditunjukkan Israel. Davide Barnea selaku Direktur Mossad dan Kepala Dinas Keamanan Israel,Shit Bet Ronen Bar akan menjadi delegasi Israel dalam perundingan tersebut.

    “Kepala Mossad, Kepala Shin Bet, Nitzan Alon dan Ophir Falk akan menjadi delegasi Israel untuk pertemuan Kamis di Qatar,” kata Juru Bicara Perdana Menteri Israel, Omar Dostri, dilansir AFP, Rabu (14/8).

    Dalam perundingan itu akan membahas mengenai persoalan sandera yang masih ditahan oleh Israel dan Hamas. Selain pimpinan Mossad, penasihat politik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ophir Falk, juga akan ikut dalam pertemuan di Qatar.

    “Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyetujui keberangkatan delegasi Israel ke Doha besok, serta mandat untuk melakukan perundingan,” bunyi pernyataan dari kantornya.

    (ygs/ygs)

  • Kata Biden soal Dilema Putin saat Ukraina Serang Rusia

    Kata Biden soal Dilema Putin saat Ukraina Serang Rusia

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengomentari penyerbuan Ukraina kepada wilayah Rusia. Menurut Biden, Presiden Rusia Vladimir Putin berada dalam dilema yang nyata.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (13/8/2024), Ukraina melancarkan penyerbuan dan serangan mendadak ke dalam wilayah Rusia, tepatnya di Kursk, sejak Selasa (6/8) pekan lalu. Pasukan Kyiv dilaporkan telah merebut lebih dari dua lusin area permukiman Rusia dalam serangan lintas perbatasan tersebut.

    Penyerbuan Ukraina itu disebut sebagai serangan lintas perbatasan yang paling signifikan terhadap wilayah Rusia sejak Perang Dunia II.

    AS menegaskan tidak mengetahui dan tidak terlibat dalam operasi militer Ukraina, sekutunya, di dalam wilayah Rusia tersebut. Namun para pejabat Washington, seperti dilansir Reuters, Rabu (14/8/2024), terus berhubungan dengan otoritas Kyiv mengenai langkah militer tersebut.

    Para pejabat AS mengatakan pihaknya masih berusaha mempelajari apa yang ingin dicapai Ukraina dengan serangannya tersebut.

    Saat menjawab pertanyaan wartawan soal penyerbuan Ukraina dalam kunjungannya di New Orleans, Biden mengatakan dirinya mendapatkan pengarahan setiap 4-5 jam selama 6 hari hingga 8 hari terakhir soal operasi militer sekutu AS tersebut.

    “Ini menciptakan dilema nyata bagi Putin,”sebut Biden dalam komentar substantif pertamanya soal operasi militer Ukraina terhadap wilayah Rusia tersebut.

    AS Pasok Senjata untuk Ukraina

    AS telah memasok persenjataan senilai miliaran dolar Amerika terhadap Ukraina, yang sebagian besar dimaksudkan untuk tujuan pertahanan, ketika Kyiv berupaya mengusir invasi Rusia sejak Februari 2022 lalu.

    Biden, pada Mei lalu, memberikan wewenang kepada Ukraina untuk meluncurkan senjata yang dipasok AS ke target-target militer di dalam wilayah Rusia.

    Dalam pernyataan terbaru, Gedung Putih mengatakan Kyiv tidak menyampaikan pemberitahuan sebelumnya soal penyerbuan terhadap wilayah Kursk di Rusia, yang berlangsung sejak Selasa (6/8) dini hari.

    Militer Rusia mengatakan pada Selasa (13/8) kemarin bahwa pasukannya menyerang balik pasukan Ukraina dengan rudal, drone dan serangan udara.

    Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, saat berbicara kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan AS, Air Force One, menegaskan Washington tidak terlibat dalam operasi militer Ukraina tersebut.

    “Kami tidak ada hubungannya dengan ini,” ucapnya.

    “Kami tidak terlibat. Kami akan terus melakukan pembicaraan dengan pihak Ukraina mengenai pendekatan mereka, namun merekalah yang berhak untuk berbicara,” imbuh Jean-Pierre.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Putin Minta Ukraina Diusir

    Putin memerintahkan militernya untuk “mengusir” pasukan Ukraina yang menyerbu negara tersebut selama nyaris sepekan terakhir. Perintah ini diberikan Putin saat lebih dari 120.000 warga telah dievakuasi dari area-area perbatasan yang terdampak penyerbuan pasukan Ukraina.

    Putin, dalam rapat dengan para pejabat pemerintahan Rusia yang disiarkan televisi setempat, mengatakan bahwa “salah satu tujuan jelas dari musuh adalah menabur perselisihan” dan “menghancurkan persatuan dan kohesi masyarakat Rusia”.

    “Tugas utamanya, tentu saja, untuk Kementerian Pertahanan mengusir musuh dari wilayah-wilayah kita,” cetus Putin dalam rapat tersebut.

    Laporan yang disampaikan Gubernur Kursk, Alexei Smirnov, dalam rapat dengan Putin menyebut sekitar 121.000 orang telah mengungsi dari wilayah tersebut sejak awal penyerbuan pasukan Ukraina.

    Disebutkan juga oleh Smirnov bahwa penyerbuan Kyiv itu telah menewaskan sedikitnya 12 warga sipil dan melukai sekitar 121 orang lainnya.

    Halaman 2 dari 2

    (aik/aik)

  • Biden soal Penyerbuan Ukraina ke Rusia: Dilema untuk Putin

    Biden soal Penyerbuan Ukraina ke Rusia: Dilema untuk Putin

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengomentari penyerbuan pasukan Ukraina terhadap wilayah Rusia, yang memicu pertempuran sepekan terakhir. Biden menyebut penyerbuan Kyiv itu telah “menciptakan dilema nyata” bagi Presiden Vladimir Putin.

    AS telah menegaskan pihaknya tidak mengetahui dan tidak terlibat dalam operasi militer Ukraina, sekutunya, di dalam wilayah Rusia tersebut. Namun para pejabat Washington, seperti dilansir Reuters, Rabu (14/8/2024), terus berhubungan dengan otoritas Kyiv mengenai langkah militer tersebut.

    Sepekan setelah sekitar 1.000 tentara Ukraina menyerbu perbatasan Rusia pada dini hari tanggal 6 Agustus lalu, dengan melibatkan tank-tank dan kendaraan lapis baja, para pejabat AS mengatakan pihaknya masih berusaha mempelajari apa yang ingin dicapai Ukraina dengan serangannya tersebut.

    Saat menjawab pertanyaan wartawan soal penyerbuan Ukraina dalam kunjungannya di New Orleans, Biden mengatakan dirinya mendapatkan pengarahan setiap 4-5 jam selama 6 hari hingga 8 hari terakhir soal operasi militer sekutu AS tersebut.

    “Ini menciptakan dilema nyata bagi Putin,”sebut Biden dalam komentar substantif pertamanya soal operasi militer Ukraina terhadap wilayah Rusia tersebut.

    AS telah memasok persenjataan senilai miliaran dolar Amerika terhadap Ukraina, yang sebagian besar dimaksudkan untuk tujuan pertahanan, ketika Kyiv berupaya mengusir invasi Rusia sejak Februari 2022 lalu.

    Biden, pada Mei lalu, memberikan wewenang kepada Ukraina untuk meluncurkan senjata yang dipasok AS ke target-target militer di dalam wilayah Rusia.

    Dalam pernyataan terbaru, Gedung Putih mengatakan Kyiv tidak menyampaikan pemberitahuan sebelumnya soal penyerbuan terhadap wilayah Kursk di Rusia, yang berlangsung sejak Selasa (6/8) dini hari.

    Militer Rusia mengatakan pada Selasa (13/8) kemarin bahwa pasukannya menyerang balik pasukan Ukraina dengan rudal, drone dan serangan udara.

    Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, saat berbicara kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan AS, Air Force One, menegaskan Washington tidak terlibat dalam operasi militer Ukraina tersebut.

    “Kami tidak ada hubungannya dengan ini,” ucapnya.

    “Kami tidak terlibat. Kami akan terus melakukan pembicaraan dengan pihak Ukraina mengenai pendekatan mereka, namun merekalah yang berhak untuk berbicara,” imbuh Jean-Pierre.

    Putin mengatakan dirinya meyakini penyerbuan Ukraina itu bertujuan untuk meningkatkan posisi negosiasi Kyiv menjelang kemungkinan perundingan dan memperlambat kemajuan pasukan Rusia di garis depan pertempuran.

    Namun para pejabat AS, yang enggan disebut namanya, menyebut tujuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan penyerbuan itu masih belum diketahui.

    “Kami berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya mereka lakukan dan tujuannya di sini, dan itu masih belum 100 persen jelas,” sebut salah satu pejabat AS itu.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • 3 Hal tentang Tim Walz Cawapres Pilihan Kamala Harris di Pemilu AS

    3 Hal tentang Tim Walz Cawapres Pilihan Kamala Harris di Pemilu AS

    Washington DC

    Kamala Harris resmi diusung Partai Demokrat sebagai calon presiden dalam Pemilu Amerika Serikat (AS) 2024. Wakil Presiden AS itu memilih Tim Walz sebagai calon wapresnya pada pemilu kali ini.

    Pengumuman tersebut diunggah Kamala Haris di akun X-nya @kamalaharris, Selasa (6/8/2024) malam. Kamala Harris mengaku bangga mengumumkan Tim Walz sebagai cawapresnya.

    “Saya bangga mengumumkan bahwa saya telah meminta @Tim_Walz untuk menjadi calon wakil presiden saya,” tulis Kamala Harris.

    Siapakah Tim Walz? Simak tiga hal tentang Tim Walz yang dipilih Harris sebagai cawapresnya:

    Walz Merasa Terhormat Jadi Cawapres Harris

    Harris menyebut Tim Walz sebagai seorang gubernur hingga guru yang telah kontribusi terbaik selama ini.

    “Sebagai seorang gubernur, pelatih, guru, dan veteran, dia telah memberikan yang terbaik bagi keluarga pekerja seperti keluarganya. Senang sekali dia ada di tim. Sekarang mari kita mulai bekerja. Bergabunglah dengan kami,” ujar Harris.

    Walz pun merespons cuitan Harris. Dia mengaku terhormat ditunjuk sebagai cawapres di Pemilu 2024.

    “Merupakan kehormatan seumur hidup untuk bergabung dengan @kamalaharris dalam kampanye ini. Saya mendukung sepenuhnya,” ujarnya.

    “Wakil Presiden Harris menunjukkan kepada kita politik tentang apa yang mungkin. Ini mengingatkan saya sedikit pada hari pertama sekolah. Jadi, mari kita selesaikan ini, teman-teman! Bergabunglah dengan kami,” lanjut Tim Walz.

    Perjalanan Karier Walz

    Pria bernama lengkap Timothy James Walz itu lahir pada 6 April 1964 di West Point, Nebraska. Walz pernah bertugas di militer dari tahun 1981 hingga 2005 dengan pangkat tertinggi Sersan Mayor.

    Walz juga mengemban pendidikan ilmu sosial di Chadron State College dan mendapatkan gelar magister bidang kepemimpinan pendidikan di Minnestota State University. Selain di militer, Walz juga pernah bekerja sebagai guru SMA, bekerja di sektor agrikultur hingga manufaktur.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Dia juga aktif di Partai Demokrat. Walz pernah menjabat sebagai anggota DPR dapil Minnesota selama tiga periode, yakni dari 2007 hingga 2019.

    Setelah melepas jabatan anggota DPR, Walz menjabat sebagai Gubernur Minnesota.

    Serang Donald Trump dan JD Vance

    Dilansir DW, Walz makin dikenal publik setelah menyerang capres-cawapres Partai Republik, yakni Donald Trump dan JD Vance sebagai orang yang ‘aneh’. Penghinaan itu kemudian viral dan diterima oleh tim kampanye Harris.

    Walz merupakan pendukung kuat serikat buruh yang menjadi bagian penting dari koalisi elektoral Partai Demokrat. Presiden AS Joe Biden dan mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dilaporkan merestui Walz sebagai pilihan Wapres Harris.

    “Gubernur Walz tidak hanya punya pengalaman untuk menjadi wakil presiden, ia memiliki nilai-nilai dan integritas yang membuat kita bangga,” tulis mantan Presiden Barack Obama dalam sebuah pernyataan setelah Walz dipilih oleh Harris.

    Dengan memilih Walz, Harris berharap dapat menarik lebih banyak pemilih dari kelas pekerja dan pedalaman di Midwest yang dapat membantunya menang melawan Donald Trump dalam pemilihan umum pada bulan November.

    Ketertarikan Walz dalam bidang berburu, memancing, konservasi, dan american football juga dapat menarik pemilih yang tinggal di daerah pedesaan di jantung AS. Tim kampanye Donald Trump pada hari Senin melabeli Walz sebagai ‘ekstremis liberal berbahaya’.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/fas)

  • AS Bicara Peluang Gencatan Senjata Gaza Usai Pembunuhan Ismail Haniyeh

    AS Bicara Peluang Gencatan Senjata Gaza Usai Pembunuhan Ismail Haniyeh

    Washington

    Amerika Serikat (AS) meyakini Israel dan Hamas masih berpeluang mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza, Palestina. Namun, AS tetap khawatir perang meletus menyusul pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

    Dilansir AFP, Rabu (7/8/2024), AS menegaskan masih terlibat dalam ‘diplomasi intensif’ untuk mencegah eskalasi lebih lanjut setelah Iran mengancam akan membalas dendam atas pembunuhan Haniyeh.

    Hamas telah menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpin barunya. Dia disebut dalang serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan itu kemudian dijadikan alasan Israel menyerang Gaza habis-habisan hingga menewaskan sekitar 40 ribu warga Palestina.

    “Kita hampir mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan.

    Para pejabat AS mengatakan kesepakatan telah tercapai dan mendesak Israel seta Hamas untuk menerima proposal saat ini yang akan mengarah pada gencatan senjata awal selama enam minggu.

    Pada Selasa kemarin, Gedung Putih menyebut negosiasi telah ‘mencapai tahap akhir’ dalam pembacaan percakapan telepon antara Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin Qatar dan Mesir, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.

    AS kini berupaya mencegah perang habis-habisan di wilayah tersebut. AS telah mengerahkan pesawat serta kapal perang ke wilayah tersebut untuk membantu membela Israel jika diperlukan.

    Kirby mengatakan dia ‘tidak akan berbicara tentang penilaian intelijen’ mengenai kapan atau apakah Iran dan sekutunya di Lebanon, Hizbullah, akan menyerang Israel. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia telah memberi tahu Iran dan sekutu AS, Israel, untuk menghindari eskalasikonflik.

    (fas/haf)