Tag: Joe Biden

  • Ketakutan Joe Biden Terbukti, China Perkuat Militer Pakai Teknologi AS

    Ketakutan Joe Biden Terbukti, China Perkuat Militer Pakai Teknologi AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) dan China diketahui memiliki persaingan sengit di bidang teknologi. Selama ini, pemerintah AS melakukan blokir akses teknologi ke China karena takut bisa dipakai untuk memperkuat militer negara kekuasaan Xi Jinping.

    Ketakutan itu nyatanya terbukti. Dalam sebuah studi yang dilaporkan lembaga penelitian China terkait Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), militer China mengadaptasi model AI Llama. Model tersebut berasal dari raksasa teknologi AS dan pemilik media sosial Facebook, Meta.

    Llama digunakan lembaga penelitian itu untuk menciptakan alat untuk aplikasi militer. Versi awal telah digunakan untuk fondasi ChatBIT pada bulan Juni lalu, dikutip dari Phone Arena, Jumat (1/11/2024).

    Reuters melaporkan ChatBIT dibuat untuk aktivitas militer. Mulai dari mengumpulkan intelijen, membantu mengambil keputusan dan berdialog dengan orientasi militer.

    Kabarnya ChatBIT bekerja dengan sangat baik. Salah satunya saat tanya jawab terkait konteks militer.

    Peneliti yang terlibat berasal dari beberapa lembaga pendidikan. Dari akademi ilmu militer, institut teknologi Beijing dan Universitas Minzu.

    ChatBIT beroperasi berdasarkan kumpulan data berisi 100 ribu dialog militer. Jumlah tersebut jauh lebih kecil dari model AI lainnya.

    Meta mengatakan penggunaan tersebut tidak sah dan tidak sesuai dengan kebijakannya. Investasi besar China pada AI disebut telah melampaui nilai potensial dari model open source manapun.

    Terkait jumlah data yang dimiliki ChatBIT, VP Riset AI Meta, Joelle Pineau mempertanyakan kemampuan ChatBIT. Sebab dia mengatakan data dengan cakupan yang luas penting untuk meningkatkan keandalan sebuah model AI.

    Sebelumnya, Pentagon juga telah menyinggung soal potensi model open source. Menurut mereka, model ini memiliki peluang dan risiko serta terus memantau kemajuan dari pesaing di global.

    (fab/fab)

  • Singgung Biden, Trump kampanye dengan truk sampah

    Singgung Biden, Trump kampanye dengan truk sampah

    ANTARA – Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menaiki truk sampah, saat kampanye. Ini sebagai bentuk protes atas komentar Presiden AS, Joe Biden, yang menyebut pendukungnya sampah.
    (Farah Khadija/Satrio Giri Marwanto/I Gusti Agung Ayu N)

  • Arab Saudi Tegaskan Tak Ada Normalisasi Israel Tanpa Negara Palestina

    Arab Saudi Tegaskan Tak Ada Normalisasi Israel Tanpa Negara Palestina

    Riyadh

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengecam tindakan Israel yang disebutnya “merendahkan” nyawa rakyat Palestina. Pangeran Faisal pun kembali menegaskan posisi Riyadh, bahwa tidak akan ada normalisasi hubungan dengan Israel tanpa adanya negara Palestina.

    “Tingkat kehancuran di Gaza dan direndahkannya nyawa rakyat Palestina akan menciptakan siklus yang bertentangan dengan kepentingan semua orang,” ujar Pangeran Faisal dalam wawancara dengan Inisiatif Investasi Masa Depan (FII) di Riyadh, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (1/11/2024).

    Diperkirakan lebih dari 40.000 warga Palestina tewas akibat serangan-serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu, setelah Hamas menyerang negara Yahudi tersebut. Militer Tel Aviv terus menggempur Jalur Gaza dengan dalih membalas Hamas.

    Israel juga secara rutin memblokir bantuan kemanusiaan untuk masuk ke wilayah Jalur Gaza. Situasi ini berpuncak saat Amerika Serikat (AS) memperingatkan sekutunya, jika lebih banyak bantuan tidak diperbolehkan masuk, maka Washington tidak mengambil tindakan khusus sebagai tanggapan.

    Kritikan menghujani AS dan pemerintahan Presiden Joe Biden yang disebut gagal dalam mengendalikan respons Israel, sekutunya, terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu dan mencegah apa yang disebut banyak pihak sebagai genosida terhadap rakyat Palestina.

    Saat ditanya apakah komentarnya merujuk pada genosida, Pangeran Faisal mengatakan bahwa blokade terhadap akses apa pun untuk barang kemanusiaan, dengan serangan militer Israel terus berlanjut dan tidak ada jalur bagi warga sipil untuk mencari perlindungan atau zona aman, “hanya dapat digambarkan sebagai bentuk genosida”.

    Meski perang terus berkecamuk selama setahun terakhir, pemerintahan Biden terus menggembar-gemborkan kemungkinan normalisasi antara Saudi dan Israel.

    Pangeran Faisal menegaskan bahwa: “Bukan hanya sebuah risiko; hal ini tidak akan terjadi sampai kita memiliki resolusi untuk negara Palestina.”

  • Elon Musk Ungkap Alasan Gila-gilaan Dukung Donald Trump

    Elon Musk Ungkap Alasan Gila-gilaan Dukung Donald Trump

    Jakarta

    Elon Musk berkampanye total untuk kemenangan Donald Trump di Pemilihan Presiden Amerika Serikat yang akan berlangsung tak lama lagi. Apa alasan pria kelahiran Afrika Selatan itu, apalagi mengingat dulu dia sering mengkritik Trump?

    Saat tampil di sebuah event di Arab Saudi, orang terkaya di dunia itu menilai usaha perusahaannya SpaceX menguasai Planet Mars sangat tergantung pada Trump sehingga ia ingin Trump kembali jadi Presiden AS.

    “Saya merasa lebih optimis tentang hal itu dengan Trump di Gedung Putih daripada tanpa Trump di Gedung Putih,” katanya yang dikutip detikINET dari Daily Mail.

    Jika visi Musk jadi nyata, kru berawak pertama dari Bumi akan diterbangkan ke Mars pada tahun 2027. Ia mengakui terlampau ambisius, tapi jika presiden yang terpilih adalah Kamala Harris, dia yakin niatnya akan terhambat.

    Ia mengklaim di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, sulit untuk meluncurkan misi antariksa, meskipun SpaceX sejatinya menerbangkan roket lebih dari 300 kali sejak 2020. “Butuh lebih lama untuk mendapat izin daripada membuat sebuah roket raksasa,” cetusnya.

    Trump memang giat mendorong misi antariksa di masa jabatan pertamanya. “Saya akan membebaskan NASA dari pembatasan untuk melayani terutama sebagai badan logistik untuk aktivitas orbit rendah Bumi,” katanya di tahun 2016.

    “Sebaliknya, kami akan memfokuskan kembali misi ke eksplorasi luar angkasa. Di bawah Pemerintahan Trump, Florida dan Amerika akan memimpin jalan menuju bintang-bintang,” tambahnya saat itu.

    Arahan Kebijakan Luar Angkasa 1 mantan presiden itu, ditandatangani di 2017, bertujuan mengembalikan astronaut AS ke Bulan dan membangun kehadiran permanen di sana, meletakkan dasar misi manusia ke Mars. “Kami berhenti di bulan. Bulan sebenarnya adalah landasan peluncuran (ke Mars),” katanya di 2019.

    “Saya berkata, ‘Hei, kami sudah menjelajahi Bulan. Itu tidak begitu menarik.’ Jadi kami akan menjelajahi Bulan. Namun, kami benar-benar akan menjelajahi Mars,” katanya lagi.

    Arahannya menyerukan kemitraan komersial dan internasional dalam eksplorasi ruang angkasa, dengan mengakui peran penting perusahaan swasta seperti SpaceX. Arahan itu juga menyederhanakan regulasi ruang angkasa komersial guna mendorong pertumbuhan dan inovasi yang cepat.

    Tampaknya Musk yakin Trump akan mempertahankan rekam jejak ini jika terpilih kembali. “Dengan Trump menjabat, Musk mungkin mengharapkan lingkungan regulasi lebih menguntungkan bagi usahanya, termasuk Tesla dan SpaceX,” kata Michael Breen, profesor di School of Law and Government di Dublin City University.

    “Seperti banyak miliarder Silicon Valley lainnya, Musk menolak segala pembatasan atas apa yang ia anggap sebagai kebebasan pribadinya,” tambahnya.

    (fyk/fay)

  • Joe Biden Sedang Berdialog dengan Israel untuk Tunda UU Larangan UNRWA

    Joe Biden Sedang Berdialog dengan Israel untuk Tunda UU Larangan UNRWA

    Washington, Beritasatu.com – Gedung Putih pada Rabu (30/10/2024) mendesak Israel menunda pelaksanaan dua undang-undang (UU) yang baru saja disahkan soal pembatasan operasi badan pengungsi Palestina milik PBB (UNRWA).

    Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre menyatakan, pemerintahan AS yang dipimpin Joe Biden sedang berdialog dengan Israel untuk menunda pelaksanaan undang-undang ini.

    Washington juga mendesak Tel Aviv agar memastikan UNRWA dapat melaksanakan misinya secara efektif dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan.

    “Kami mendukung langkah-langkah memperkuat UNRWA, agar netralitas dan ketidakberpihakan UNRWA tetap terjaga, termasuk menanggapi tuduhan terkait hubungan terorisme, tetapi kami prihatin akan hal itu dan terus melakukan pembicaraan dengan Israel,” kata dia dilansir Antara.

    Parlemen Israel, yang dikenal sebagai Knesset, meloloskan dua RUU pada Senin (28/10/2024) terkait badan tersebut.

    Salah satunya melarang UNRWA beroperasi di wilayah Israel, sementara yang lainnya melarang pejabat Israel berhubungan dengan badan bantuan tersebut. Undang-undang terakhir secara efektif mencabut perjanjian 1967 yang memungkinkan UNRWA beroperasi di area kendali Israel.

    Israel menuduh beberapa pegawai UNRWA terlibat dalam serangan lintas perbatasan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023. Selain itu, menuding program pendidikan lembaga tersebut mempromosikan terorisme dan kebencian.

    UNRWA, yang berkantor pusat di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, membantah tuduhan tersebut. UNRWA menegaskan mereka tetap netral, dengan fokus utama dukungan bagi pengungsi.

    UNRWA didirikan oleh Majelis Umum PBB pada 1949 untuk memberikan bantuan kepada warga Palestina yang terlantar akibat pembentukan negara Israel oleh PBB pada 1948.

  • Amerika Takut China, Ajak Korea Kerja Sama Lawan Taiwan

    Amerika Takut China, Ajak Korea Kerja Sama Lawan Taiwan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Intel kabarnya telah menghubungi Samsung untuk membentuk aliansi strategis produsen chip. Menurut laporan Maeil Business Newspaper, seorang eksekutif senior Intel baru-baru ini meminta pertemuan tingkat tinggi antara kedua perusahaan.

    CEO Intel, Pat Gelsinger, dilaporkan sedang mencari waktu untuk bertemu langsung dengan Chairman Samsung Electronics Lee Jae-yong untuk membahas rencana kerja sama yang komprehensif divisi chip mereka.

    Seperti diketahui, Intel Foundry Services (IFS), melewati jalan yang berat sejak pertama dibuka pada 2021. Sekalipun bisa mendapat konsumen seperti Cisco dan AWS, mereka kesulitan mendapat klien skala besar yang lebih memilih memproduksi chipnya di Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC).

    Sementara, Samsung Electronics, yang meluncurkan bisnis pengecoran pada 2017, telah mendapatkan klien kelas kakap, meskipun masih jauh tertinggal dari TSCM.

    Menurut data TrendForce, pada kuartal kedua tahun ini, TSMC dan Samsung masing-masing memegang 62,3% dan 11,5% pangsa pasar di sektor foundry.

    Laporan ini juga menyoroti bahwa jika aliansi foundry Intel-Samsung terwujud, kedua perusahaan dapat berkolaborasi di berbagai bidang, termasuk pertukaran teknologi proses, peralatan produksi bersama, dan upaya penelitian dan pengembangan bersama (R & D).

    Samsung Electronics dikenal dengan teknologi 3nm GAA (gate-all-around) canggihnya, yang meningkatkan kinerja dan efisiensi daya dalam proses yang baik.

    Sementara itu, raksasa chip asal Amerika Serikat, memiliki teknologi seperti Foveros, yang dapat menggabungkan chip dengan proses produksi berbeda menjadi satu paket, dan PowerVia, yang meningkatkan efisiensi daya.

    Kekuatan gabungan antara Intel-Samsung sangat penting dalam mengembangkan desain berkinerja tinggi dan berdaya rendah untuk AI, pusat data, dan prosesor aplikasi seluler.

    Selain itu, Samsung mengoperasikan fasilitas manufaktur di AS, Korea Selatan, dan China, sementara Intel memiliki fasilitas di AS, Irlandia, dan Israel. Dengan pabrik yang mereka miliki, memungkinkan kolaborasi potensial antara keduanya.

    Laporan ini juga mencatat bahwa dengan pengetatan kontrol pada ekspor semikonduktor canggih, terutama dari AS dan Uni Eropa, kemampuan produksi regional menjadi semakin penting.

    Namun, baik Samsung dan Intel menolak untuk mengkonfirmasi apakah pertemuan tingkat atas akan berlangsung dalam waktu dekat.

    Intel adalah andalan pemerintah Amerika Serikat untuk membangun industri chip alternatif di luar Taiwan yang kini terancam oleh tekanan geopolitik China. Perusahaan tersebut adalah salah satu penerima dana subsidi terbesar dari pemerintahan Presiden Joe Biden.

    Selain Apple dan Nvidia, perusahaan Silicon Valley lain seperti Amazon, Google, dan Microsoft juga bergantung kepada industri manufaktur Taiwan. Menurut UBS, sekitar 90 persen dari chip canggih kini diproduksi oleh TSMC. Di sisi lain, saingan utama TSMC seperti Samsung dan Intel kesulitan untuk mengejar ketertinggalan mereka.

    (dem/dem)

  • Heboh, Biden Sebut Pendukung Trump ‘Sampah’

    Heboh, Biden Sebut Pendukung Trump ‘Sampah’

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menuai kecaman karena menyebut para pendukung mantan Presiden Donald Trump, calon presiden (capres) Partai Republik, sebagai “sampah”. Komentar itu disampaikan Biden saat berkampanye untuk Wakil Presiden Kamala Harris. capres Partai Demokrat, yang jadi rival utama Trump.

    Komentar Biden yang dikecam itu terlontar saat dia berbicara via panggilan video dengan organisasi nonprofit VotoLatino. Dia awalnya membahas kontroversi yang muncul usai salah satu pembicara dalam kampanye Trump di New York, pada Minggu (27/10), menyebut Puerto Rico sebagai “pulau sampah mengambang”.

    “Satu-satunya sampah yang saya lihat mengambang di luar sana adalah para pendukungnya,” cetus Biden dalam pernyataannya pada saat itu, seperti dilansir AFP, Rabu (30/10/2024).

    “Dia, dia, caranya melakukan demonisasi terhadap orang-orang Latin tidak masuk akal dan tidak bersifat Amerika,” ujar Biden saat mengkritik Trump. Istilah demonisasi merujuk pada tindakan mempersepsikan sesuatu dengan seburuk mungkin.

    Gedung Putih berusaha membela Biden dengan merilis pernyataan yang menjelaskan kepada publik, bahwa komentar sang Presiden AS itu mengacu pada retorika Trump, bukan para pendukungnya.

    “Presiden merujuk pada retorika kebencian pada kampanye di Madison Square Garden sebagai ‘sampah’,” ucap juru bicara Gedung Putih, Andrew Bates.

    Pilpres AS dijadwalkan pada 5 November mendatang, dengan Trump akan berhadapan dengan Harris. Jajak pendapat menunjukkan kedua capres bersaing ketat.

  • Antara Lawatan Prabowo ke G20, BRICS, hingga Gibran Jadi Plt Presiden

    Antara Lawatan Prabowo ke G20, BRICS, hingga Gibran Jadi Plt Presiden

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk sementara akan menggantikan tugas sebagai presiden saat Prabowo Subianto melawat ke luar negeri.

    Seperti diketahui, informasi yang berkembang, Presiden Prabowo Subianto akan melawat ke sejumlah Negara di luar negeri. Mulai dari kunjungan kenegaraan ke China untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Lalu, menemui Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC.

    Dari AS, Prabowo akan terbang ke Peru untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada 14—15 November 2024. Terakhir, Prabowo akan bertolak ke Rio de Janeiro, Brasil untuk menghadiri KTT Group of Twenty (G20) pada 18—19 November 2024 mendatang.

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi telah memastikan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri dua konferensi tingkat tinggi (KTT) tersebut.

    “Kan ada undangan, ada G20, ada APEC, sebagai Kepala Negara ya pasti beliau kan harus hadir,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/10/2024).

    Nantinya, Prasetyo membenarkan bahwa selama kekosongan pemerintahan saat Prabowo melakukan lawatan ke Luar Negeri, maka Negara akan dipegang oleh Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.

    Dia mengatakan bahwa saat ini Kementeriannya sedang menyiapkan surat untuk penunjukkan Gibran sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Presiden selama kepergian Prabowo ke luar Negeri. 

    “Ya pasti dong [pemerintahan dipegang Gibran], kan aturannya pasti begitu. Iyalah pasti [kami keluarkan surat],” pungkas Prasetyo.

    BRICS atau OECD?

    Kunjungan Prabowo ke G20 dan APEC akan berlangsung di tengah proses keanggotaan Indonesia sebagai negara BRICS yang diajukan pada KTT di Kazan, Rusia pekan lalu.

    BRICS sendiri merupakan akronim dari Brasil, Rusia, India, China, dan South Afrika (Afrika Selatan). Kelimanya merupakan negara-negara awal yang tergabung dalam blok ini.

    Adapun, BRICS awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, dan China. Afrika Selatan bergabung pada tahun 2010, sementara Mesir, Ethiopia, Iran dan Uni Emirat Arab (UEA) menjadi anggota BRICS tahun ini. 

    Prabowo mengungkapkan alasan Indonesia ingin bergabung dalam blok ini. Menurutnya, negara-negara anggota BRICS merupakan negara-negara besar. Terlebih lagi, dia juga melihat bahwa banyak beberapa negara tetangga juga sudah menyatakan minat pada blok tersebut. 

    “Dan BRICS kita lihat ekonomi-ekonomi besar, India, Brazil, Tiongkok, Afrika Selatan sudah di situ dan negara-negara tetangga kita banyak yang sudah ke situ. Thailand, Malaysia nyatakan minat, Emirat Arab, Mesir,” terang Prabowo.

    Sementara itu, keinginan Prabowo membawa Indonesia ke BRICS bertolak belakang dengan kebijakan luar negeri pendahulunya yang ingin Indonesia menjadi negara OECD.

    Sebelumnya, pada akhir pemerintahan Jokowi, pemerintah mengungkapkan sedang mengerjakan sederet tugas sebagai syarat untuk aksesi menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). 

    Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Tim Nasional OECD menyampaikan tugas berupa perbaikan-perbaikan public service tersebut sebagai upaya agar standar pelayanan dapat setara dengan negara maju, sesuai dengan standar OECD. 

    “Kami berharap bahwa proses ini yang akan kita kerja sama antar-Kementerian/Lembaga, kita kerja sama juga dengan masyarakat, dengan institusi termasuk di sini dari KPK,” tuturnya dalam usai Rapat Koordinasi Tim Nasional OECD dan Peluncuran Portal Aksesi OECD, Kamis (3/10/2024). 

    Pemerintah pun terus melakukan benchmarking atau tolok ukur dengan negara-negara yang telah menjadi anggota OECD. 

    Menteri Keuangan yang menjadi Wakil Ketua Tim Nasional OECD, dalam hal ini Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan instansinya terus melakukan reformasi seperti pengelolaan APBN, fiskal, perpajakan, belanja, pembiayaan maupun reformasi yang tercantum dalam UU No.4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK). 

    “Jadi, banyak yang masuk di dalam OECD itu sebetulnya sudah masuk di dalam reform yang sudah kita kerjakan,” ujar Sri Mulyani. 

    Dikritik CSIS

    Sementara itu, Centre for Strategic and International Studies atau CSIS mengkritisi keputusan pemerintah untuk bergabung ke blok ekonomi BRICS, padahal Indonesia sudah menjadi anggota G20.

    Direktur Eksekutif CSIS Yose Rizal Damuri mengaku kaget dengan keputusan pemerintah yang mengikuti jejak tiga negara Asean lain yaitu Malaysia, Vietnam, dan Thailand yang bergabung ke BRICS. Dia menekankan, level Indonesia sudah di atas Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

    “Indonesia itu sudah berada di atas dari tiga negara anggota Asean ini, Indonesia itu anggota G20 kok, kita enggak terlalu memerlukan satu platform baru untuk tampil ataupun mempunyai corong di tingkatan global,” ujar Yose dalam media briefing yang disiarkan di kanal YouTube CSIS Indonesia, Jumat (25/10/2024).

    Oleh sebab itu, dia menilai seharusnya pemerintah cukup fokus ke G20. Bahkan, sambungnya, Indonesia bisa pimpin negara-negara kawasan dengan membawa Asean sebagai organisasi bergabung ke G20.

    “Seperti African Union misalnya, dan itu yang kita bisa coba kembangkan ke depannya, bukan bagian dari satu kelompok yang mungkin sampai sekarang belum ketahuan juga tujuannya untuk apa,” kata Yose.

  • Jegal China, AS Berlakukan Pembatasan Investasi Teknologi AI dan Chip

    Jegal China, AS Berlakukan Pembatasan Investasi Teknologi AI dan Chip

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintahan Presiden AS, Joe Biden, menyelesaikan regulasi pembatasan investasi oleh individu dan perusahaan AS pada teknologi canggih di China, termasuk semikonduktor, komputasi kuantum, dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Mengutip Bloomberg pada Selasa (29/10/2024), peraturan tersebut dikeluarkan setelah melalui pertimbangan selama lebih dari satu tahun. Regulasi itu melarang sejumlah investasi pada industri-industri tersebut dan mengharuskan pemerintah AS untuk diberitahu mengenai investasi lainnya. 

    Tujuan dari regulasi tersebut adalah untuk mencegah modal dan pengetahuan Amerika Serikat membantu China mengembangkan teknologi penting yang dapat memberi Beijing keunggulan militer. 

    “Investasi AS, termasuk manfaat tidak berwujud seperti bantuan manajerial dan akses terhadap investasi dan jaringan bakat yang sering kali menyertai aliran modal tersebut, tidak boleh digunakan untuk membantu negara-negara yang menjadi perhatian dalam mengembangkan kemampuan militer, intelijen, dan dunia maya mereka,” kata Paul Rosen, asisten Menteri Keuangan untuk keamanan investasi dalam siaran pers.

    Kerangka kerja final, yang mulai berlaku pada tanggal 2 Januari, sebagian besar sesuai dengan proposal yang diumumkan pada bulan Juni, dengan kejelasan tambahan mengenai parameter teknologi dari peraturan tersebut dan ekspektasi pemerintah AS seputar kepatuhan. 

    Misalnya, seorang pejabat senior pemerintahan mengatakan, peraturan tersebut melarang investasi Amerika pada perusahaan-perusahaan China yang berfokus pada teknologi semikonduktor canggih. Namun, peraturan itu hanya mewajibkan pemberitahuan investasi pada perusahaan-perusahaan China yang berfokus pada apa yang disebut chip lama, yang merupakan komponen generasi lama yang sangat penting bagi perusahaan-perusahaan China. 

    AS sudah membatasi ekspor chip canggih ke Tiongkok, dan peraturan investasi dirancang untuk melengkapi pembatasan perdagangan yang sudah ada. 

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian ,mengatakan negaranya “sangat menyesalkan dan dengan tegas menolak” pembatasan yang dilakukan AS.

    China mengajukan keluhan diplomatik kepada AS mengenai masalah ini, kata Lin pada konferensi pers rutin di Beijing, dan akan melakukan apa yang diperlukan untuk secara tegas menjunjung tinggi hak dan kepentingan sah pihaknya.

    Sementara itu, peraturan seputar investasi AI bergantung pada kekuatan komputasi yang digunakan untuk melatih sistem AI tersebut, serta tujuan penggunaannya.

    Aturan tersebut melarang individu dan perusahaan Amerika memperoleh ekuitas di perusahaan AI China yang berfokus pada aplikasi militer; berinvestasi pada model AI dengan aplikasi lain dapat dikenakan larangan atau persyaratan pemberitahuan. 

    Terdapat pengecualian untuk kategori aliran modal tertentu, termasuk surat berharga yang diperdagangkan secara publik dan investasi mitra terbatas tertentu. Secara garis besar, kata pejabat itu, aturan tersebut dimaksudkan untuk menangkap pola investasi seperti yang diidentifikasi dalam laporan tahun 2023 dari Center for Security and Emerging Technology, sebuah lembaga pemikir yang berbasis di Washington. 

    Para peneliti menemukan bahwa orang Amerika berpartisipasi dalam 17% transaksi investasi global dengan perusahaan AI China antara tahun 2015 dan 2021. Dari kesepakatan tersebut, sekitar sembilan dari 10 berada pada tahap modal ventura.

  • Siap-siap! Gibran jadi Plt Presiden RI Gantikan Prabowo Mulai Pekan Depan

    Siap-siap! Gibran jadi Plt Presiden RI Gantikan Prabowo Mulai Pekan Depan

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka bakal menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Presiden RI saat Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan untuk menghadiri agenda internasional. 

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengamini bawa Presiden Prabowo Subianto bakal melaksanakan kunjungan ke luar Negeri pada pekan mendatang.

    Dia mengatakan bahwa Presiden Ke-8 RI mendapatkan undangan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada 14-15 November 2024 di Peru. Kemudian, Prabowo juga bakal menghadiri KTT G20 pada 18-19 November 2024 di Brasil. 

    “Kan ada undangan, ada G20, ada APEC, sebagai Kepala Negara ya pasti beliau [Prabowo] kan harus hadir,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/10/2024).

    Nantinya, Prasetyo mengamini bahwa selama kekosongan pemerintahan saat Prabowo melakukan lawatan ke Luar Negeri, maka Negara akan dipegang oleh Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka. 

    Dia mengatakan bahwa saat ini Kementeriannya sedang menyiapkan Keputusan Presiden (Keppres) untuk penunjukkan Gibran sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Presiden selama kepergian Prabowo ke luar Negeri. 

    “Ya pasti dong [pemerintahan dipegang Gibran], kan aturannya pasti begitu. Iyalah pasti [kami keluarkan surat],” pungkas Prasetyo.

    Menurut informasi yang dihimpun Bisnis, Prabowo Subianto akan melawat ke sejumlah Negara di luar negeri. Mulai dari kunjungan kenegaraan ke China untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping,. Lalu, menemui Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC.

    Dari AS, Prabowo akan terbang ke Peru untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada 14—15 November 2024. Terakhir, Prabowo akan bertolak ke Rio de Janeiro, Brasil untuk menghadiri KTT Group of Twenty (G20) pada 18—19 November 2024 mendatang.