Bertolak ke 5 Negara, Prabowo: Peran Indonesia Ditunggu Banyak Pihak
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden
Prabowo Subianto
menyatakan, undangan untuk hadir dalam pertemuan-pertemuan bilateral dan multilateral merupakan tanda bahwa Indonesia sangat dihormati oleh dunia.
Prabowo menyebutkan, Indonesia dirasa perlu untuk diundang dalam pertemuan-pertemuan bilateral dan multilateral untuk membicarakan masalah yang penting, seperti ekonomi.
“Di suasana geopolitik yang penuh ketegangan saya kira peranan Indonesia, sikap Indonesia sangat ditunggu oleh banyak pihak,” kata Prabowo di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jumat (8/11/2024), sebelum melakukan kunjungan luar negeri perdananya sebagai presiden.
Ia menyebutkan, undangan untuk mengunjungi sejumlah negara juga merupakan kehormatan bagi Indonesia, sekaligus menjadi kesempatan untuk memelihara hubungan baik.
“Saya kira ini kehormatan bagi kita ya, kita akan memelihara hubungan baik dengan semua pihak,” kata Prabowo.
Ada lima negara yang bakal dikunjungi Prabowo dalam lawatan luar negeri selama 16 hari.
Pertama, ia akan berkunjung ke China memenuhi undangan Presiden Xi Jinping.
Kemudian, Prabowo akan terbang ke Amerika Serikat memenuhi undangan Presiden Joe Biden.
“Dari situ saya akan hadiri KTT
APEC
di Peru, di Lima, Peru. Dari Peru hadir KTT
G20
di Brasil,” ujar Prabowo.
Setelah Brasil, ia akan melanjutkan perjalanan ke Inggris memenuhi undangan Perdana Menteri Keir Starmer.
“Dan sesudah itu saya akan kemungkinan mampir di beberapa negara Timur Tengah dalam rangka perjalanan kembali ke Republik Indonesia,” kata Prabowo.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Joe Biden
-
/data/photo/2024/11/08/672d88378aece.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
9 Bertolak ke 5 Negara, Prabowo: Peran Indonesia Ditunggu Banyak Pihak Nasional
-

Presiden Prabowo Subianto Kunjungan ke Sejumlah Negara
Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto melakukan serangkaian kunjungan kenegaraan ke beberapa negara, yakni ke Tiongkok, Amerika Serikat, Peru, Brasil, dan Inggris. Prabowo berangkat dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat (8/11/2024) sekitar pukul 10.25 WIB menggunakan Pesawat Republik Indonesia berwarna putih dengan garis merah.
Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo dijadwalkan menghadiri undangan kehormatan untuk bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden AS Joe Biden, dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Selain itu, ia juga akan menghadiri KTT APEC di Peru dan KTT G-20 di Brasil.
Di Amerika Serikat, Prabowo juga mempertimbangkan kemungkinan bertemu dengan Donald Trump.
Kunjungan ini merupakan lawatan resmi pertama Prabowo sebagai presiden Indonesia. Ia membawa kepentingan nasional dalam perjalanan ini dan mengutamakan agenda-agenda strategis bagi Indonesia.
Pada pengantar sidang kabinet paripurna beberapa waktu lalu di Jakarta, Prabowo menyampaikan bahwa kunjungan luar negeri ini tak bisa dihindari karena memiliki nilai strategis yang penting, khususnya terkait ekonomi.
“Hal-hal seperti kunjungan luar negeri ini tak bisa dihindari karena semua punya nilai strategis, juga berkaitan dengan keadaan ekonomi kita,” ujar Prabowo pada sidang kabinet di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Presiden juga menekankan pentingnya kehadiran Indonesia dalam forum-forum internasional untuk menggali potensi serta menyelesaikan isu-isu krusial dengan negara-negara mitra, yang merupakan blok-blok ekonomi penting bagi perekonomian Indonesia.
Keberangkatan Presiden turut diantar oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih.
-

China hingga Amerika, Prabowo Mulai Lawatan ke 5 Negara & Timur Tengah
Jakarta, CNBC Indonesia – Prabowo Subianto memulai kunjungan kenegaraannya perdananya hari ini, Jumat (8/11/2024), yang dimulai dari China, Amerika Serikat, hingga ke beberapa negara Timur Tengah.
Prabowo memenuhi undangan langsung dari Presiden China Xi Jinping pada 8-10 November. Sebelumnya, China juga menjadi negara pertama yang dikunjungi Prabowo tak lama setelah memastikan dirinya jadi presiden terpilih kala masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI.
Setelah dari China, Prabowo akan melanjutkan lawatannya ke Amerika Serikat pada 11-12 November untuk memenuhi undangan dari Presiden Joe Biden sebelum menghadiri KTT APEC di Peru pada 13-16 November dan KTT G20 di Brasil pada 18-19 November.
“Dan dari Brasil saya akan terbang langsung memenuhi undangan dari Perdana Menteri Kerajaan Inggris dan sesudah itu saya akan kemungkinan mampir di beberapa negara Timur Tengah dalam rangka perjalanan kembali ke Republik Indonesia,” katanya, sesaat sebelum berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma.
Menurutnya, sejumlah undangan tersebut merupakan bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat dihormati di dunia. Adapun dalam pertemuan tersebut, akan dibahas sejumlah isu global.
“Indonesia dirasakan perlu untuk diundang dan diadakan pertemuan-pertemuan bilateral dan multilateral membicarakan masalah penting. Tidak hanya ekonomi, tapi di suasana geopolitik yang penuh ketegangan saya kira peranan Indonesia, sikap indonesia, sangat ditunggu oleh banyak pihak,” ujarnya.
(luc/luc)
-

Jerome Powell Tegaskan Tidak Akan Mundur dari The Fed Jika Diminta Trump
Jakarta –
Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell menegaskan tidak akan mengundurkan diri dari jabatannya jika diminta oleh Presiden terpilih Donald Trump.
Hal ini disampaikan Powell dalam konferensi pers usai The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga. Ia ditanya terkait kesediaannya untuk mengundurkan diri dari kepemimpinan bank sentral jika diminta Trump.
Merespons pertanyaan tersebut, Powell menjawab dengan tegas bahwa dirinya tidak akan mundur. Ia juga bilang kalau memecatnya atau petinggi The Fed lainnya sebelum masa jabatan berakhir tidak diizinkan secara hukum.
“Tidak diizinkan menurut hukum,” ujar Powell, dikutip dari Reuters, Jumat (8/11/2024),
Pada kesempatan itu, ia menepis banyak pertanyaan tentang langkah-langkah kebijakan yang dapat dilakukan Trump sebagai presiden terhadap pengambilan keputusan bank sentral.
“Dalam jangka pendek, pemilihan umum tidak akan berdampak pada keputusan kebijakan kami,” ujarnya.
Konferensi pers tersebut diadakan usai Powell mengumumkan langkah pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi antara 4,5-4,75%. Keputusan ini menyusul langkah pemangkasan 50 basis poin pada September lalu.
Sebelumnya pada Kamis, seorang penasihat Trump mengatakan presiden terpilih akan mempertahankan Powell hingga akhir masa jabatan kepemimpinannya, yang akan berakhir pada Mei 2026. Masa jabatan Powell sebagai gubernur telah diperpanjang hingga akhir Januari 2028.
CNN juga melaporkan bahwa Trump sedang mempertimbangkan mantan Gubernur Fed, Kevin Warsh, yang sekarang menjadi kritikus bank sentral, dan mantan kepala ekonom pemerintahannya Kevin Hassett sebagai calon pengganti Powell.
Dalam sejarahnya, Trump menunjuk Powell sebagai Gubernur The Fed pada awal 2018 untuk menggantikan Janet Yellen, yang kemudian menjadi Menteri Keuangan Presiden Joe Biden. Biden mengangkat kembali Powell untuk masa jabatannya saat ini.
Hubungan antara Trump dan Powell memburuk, dengan Trump sering menyerang Fed dan pimpinannya selama masa jabatan pertamanya atas kebijakan bank sentral. Serangan ini muncul setelah puluhan tahun presiden menghindari kritik langsung terhadap bank sentral.
Di sisi lain, setiap upaya untuk menyingkirkan pemimpin Fed kemungkinan besar berdampak negatif terhadap pasar keuangan hingga memicu kekhawatiran peningkatan harga.
Pada saat yang sama, kebijakan Trump yakni kenaikan tarif perdagangan serta deportasi besar-besaran terhadap imigran ilegal kemungkinan mengerek inflasi yang telah berhasil diredam oleh bank sentral.
Lihat juga video: Akankah Elon Musk Masuk Kabinet Donald Trump?
(shc/ara)
-

Harga Minyak Naik Hampir 1 Persen, Pasar Tunggu Arah Kebijakan Donald Trump
Jakarta, Beritasatu.com – Harga minyak mentah pada Kamis (7/11/2024) melonjak hampir 1% seiring investor mulai mengevaluasi dampak kebijakan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS) terhadap pasokan minyak.
Sementara itu, para pengebor bersiap menghadapi Badai Rafael dengan memangkas produksi. Kenaikan ini tertahan oleh penguatan dolar dan penurunan impor minyak mentah di China.
Dilansir dari Reuters, harga minyak mentah Brent ditutup naik 71 sen atau 0,95%, menjadi US$ 75,63 per barel, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS meningkat 67 sen atau 0,93% menjadi $72,36 per barel.
Menurut Presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow, kenaikan harga minyak ini didorong oleh harapan bahwa pemerintahan Trump akan memperketat sanksi terhadap Iran dan Venezuela, yang diperkirakan akan mengurangi pasokan minyak di pasar
“Pasar sekarang mengantisipasi langkah kebijakan apa yang akan diambil oleh Donald Trump, dan reaksi terhadap prospek ini sangat kuat,” ujar Lipow.
Pada masa jabatannya sebelumnya, Trump menerapkan sanksi yang lebih keras terhadap sektor minyak Iran dan Venezuela, yang sempat dicabut oleh pemerintahan Joe Biden, tetapi diberlakukan kembali.
Selain itu, dukungan untuk harga minyak juga datang dari keputusan Federal Reserve (The Fed) yang menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) ke kisaran 4,50%-4,75%.
-

Biden Minta Warga AS Turunkan Suhu Politik Usai Trump Menang Pilpres
Jakarta –
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta warganya untuk menurunkan suhu politik usai Donald Trump dinyatakan memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024. Biden berbicara di hadapan staf yang kecewa dengan kekalahan Wakil Presiden Kamala Harris
“Kemunduran tidak dapat dihindari. Menyerah tidak dapat dimaafkan,” kata Biden di Taman Mawar Gedung Putih dilansir Reuters, Jumat (8/11/2024).
“Kekalahan tidak berarti kita kalah,” imbuhnya.
Biden mengatakan pilpres ini telah membuktikan integritas sistem pemilu AS dan menjanjikan proses transisi pemerintahan secara tertib. Biden mengatakan Pilpres AS berjalan jujur dan adil.
“Sesuatu yang saya harap dapat kita lakukan, tidak peduli siapa yang Anda pilih, adalah memandang satu sama lain bukan sebagai musuh, tetapi sebagai sesama warga Amerika, meredakan ketegangan,” kata Biden.
“Saya juga berharap kita dapat menyelesaikan masalah tentang integritas sistem pemilihan Amerika. Sistem ini jujur, adil, dan transparan. Dan sistem ini dapat dipercaya, menang atau kalah,” imbuhnya.
Biden mengundang Trump untuk datang menemuinya di Gedung Putih. Kemudian, tim kampanye Trump mengatakan Trump akan datang.
(whn/whn)
-

5 Alasan Donald Trump Menang Pemilu AS: Umat Muslim-Wanita Kulit Putih
Daftar Isi
Jakarta, CNBC Indonesia – Donald Trump berhasil memenangkan pemilihan umum (Pemilu) Amerika Serikat (AS) yang diselenggarakan Selasa, 5 November 2024. Kemenangan ini dipastikan setelah Trump berhasil melewati ambang batas kemenangan di level 270 Electoral Vote melawan pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
Kemenangan Trump ini membalikkan hasil dari beberapa lembaga survei yang mengunggulkan Kamala. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengapa calon yang pernah menjadi Presiden pada 2017-2021 itu kembali menang saat ini.
Mengutip dari berbagai sumber, ada 5 alasan besar mengapa akhirnya Trump kembali menang dan mengalahkan Kamala. Berikut 5 faktor-faktor tersebut:
1. Muslim AS
Trump mengakui bahwa kelompok Muslim merupakan salah satu unsur yang mendukungnya hingga kembali menang sebagai presiden ke-47 AS.
“Mereka datang dari seluruh penjuru, serikat, non-serikat, Afrika Amerika, Hispanik Amerika, Asia Amerika, Arab Amerika, Muslim Amerika. Kami memiliki semua orang. Dan itu indah,” ujarnya.
Aktivis Arab di Dearborn, Michigan, Adam Abusalah, mengatakan bahwa Trump menang dalam komunitasnya karena Kamala, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden era Presiden Joe Biden, mengabaikan seruan kelompok itu untuk mempertimbangkan kembali dukungan tanpa syarat terhadap Israel.
Merujuk Associated Press (AP), Michigan adalah satu satu negara yang memiliki banyak warga Muslim, dan menjadi negara penentu kemenangan pemilu AS, swing states.
“Genosida adalah politik yang buruk,” kata salah satu aktivis.
Kamala, menurutnya, terus menegaskan apa yang disebutnya sebagai “hak Israel untuk mempertahankan diri”. Padahal terjadi kekejaman brutal di Gaza dan Lebanon.
“Salah satu alasan Harris kalah adalah keputusannya untuk memihak Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dengan mengorbankan basis Demokrat, Arab dan Muslim Amerika serta kaum muda dan kaum progresif,” tambah aktivis Adam Abusalah.
“Itu bukan salah kami. Mereka tidak bisa menjelek-jelekkan komunitas kami,” ujarnya lagi.
Seorang konsultan politik Amerika keturunan Lebanon di wilayah Detroit, Hussein mengaku sebenarnya tak mengetahui apa arti kepresidenan Trump bagi warga Arab dan Muslim Amerika serta negara secara keseluruhan. Namun ia berharap sesuatu yang baik.
“Saya harap itu sesuatu yang baik. Saya berharap negara ini bisa bersatu. Saya berharap Partai Demokrat sadar,” kata Dabajeh.
2. Wanita Kulit Putih
Meskipun secara keseluruhan perempuan secara historis memilih Demokrat, perempuan kulit putih tidak. Sebaliknya, selama 72 tahun terakhir, mayoritas perempuan kulit putih hanya memilih kandidat Demokrat dua kali, pada tahun 1964 dan 1996.
Pada hari Selasa, mereka sekali lagi memilih Trump, dengan 52% Wanita Kulit Putih memilih taipan properti 78 tahun itu kali ini. Ini sama seperti yang mereka lakukan pada tahun 2016 dan 2020.
Jajak pendapat nasional menunjukkan bahwa Trump dengan mudah memenangkan suara perempuan kulit putih, karena laki-laki kulit putih juga memperoleh 59% suara untuk Trump. Sebagai perbandingan, laki-laki dan perempuan kulit hitam memperoleh masing-masing 20% dan 7% suara untuk Trump.
Sebuah artikel di New Republic menuliskan bahwa tim kampanye Harris sendiri telah mencoba, dengan alasan yang tepat, untuk meyakinkan perempuan kulit putih bahwa masa depan mereka dipertaruhkan. Namun hal ini tidak cukup untuk membuatnya menang.
“Trump hampir dipastikan akan mengawasi pembatasan lebih lanjut dalam hak reproduksi, dan ia juga secara terbuka menggoda larangan federal terhadap aborsi,” tulis media itu.
3. Bayang-bayang Biden
Kamala Harris sebelumnya mengambil alih kampanye dari Joe Biden pada musim panas saat popularitas presiden merosot. Hal ini kemudian mempersulit Partai Demokrat dalam membawa pesan yang kuat dalam melawan narasi dari Trump
Setelah Biden dikeluarkan dari pencalonan, Harris dengan cepat menggalang dukungan untuk Demokrat, mengajak perempuan untuk bersatu, melibatkan pembuat konten di media sosial, dan berhasil mengumpulkan dana yang cukup besar. Meskipun demikian, momentum yang telah dibangun gagal memengaruhi pemilih secara signifikan.
Namun, ketidakmampuan Harris untuk membuat terobosan dari bayang-bayang Biden juga menghambat upayanya dalam meyakinkan pemilih bahwa dirinya adalah kandidat pembaharuan.
Banyak pemilih merasa kecewa karena Harris tidak cukup memisahkan diri dari kebijakan ekonomi Biden, yang menjadi salah satu titik kelemahan terbesar dari pemerintahan sebelumnya.
“Joe Biden adalah alasan utama mengapa Kamala Harris dan Demokrat kalah malam ini,” ujar salah seorang pembantu Harris yang tak ingin disebutkan namanya, dilansir Politico.
4. Kampanye Kamala yang ‘Berantakan’
Selain itu, upaya kampanye Demokrat yang terkesan tidak terkoordinasi juga menjadi sorotan. Di beberapa negara bagian utama, tim Harris dianggap kurang membangun hubungan yang kuat dengan pejabat setempat, sehingga tidak berhasil memanfaatkan dukungan dari tokoh-tokoh kunci.
Di Pennsylvania, misalnya, Demokrat Yahudi dan sekutunya menyampaikan keluhan kepada tim Harris tentang kurangnya hubungan dengan pejabat penting di negara bagian tersebut, yang pada akhirnya mempengaruhi kemampuan kampanye untuk mengajak pemilih memberikan dukungan.
Hal ini kemudian memberikan angin segar bagi Trump. Diketahuim Trump berhasil menang di Pennsylvania dan meraih 19 electoral vote dari negara bagian tersebut.
5. Perang Media
Kesulitan Harris diperparah dengan minimnya interaksi langsungnya dengan media besar, yang menimbulkan pertanyaan dari kalangan pers.
Harris menunda wawancara eksklusif hingga lebih dari satu bulan setelah memulai kampanye. Dalam wawancara terbatasnya, Harris juga menghindari memberikan penjelasan rinci terkait sejumlah kebijakannya, termasuk posisinya yang berubah terkait fracking dan kebijakan imigrasi.
Hal ini membuat pemilih meragukan sejauh mana komitmen Harris terhadap prinsip-prinsip yang pernah ia dukung sebelumnya.
Lagi-lagi, hal ini memberikan jalan yang baik bagi Trump, yang terus tampil dengan gaya yang blak-blakan di media, baik konvensional maupun media sosial. Trump juga memiliki sikap yang tidak berubah dengan membawa tagline ‘Memperbaiki Amerika’.
(fab/fab)
-

Pesan Lengkap Joe Biden ke Kamala Harris Usai Kalah Lawan Donald Trump
Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan pesan khusus terkait gagalnya Wakil Presidennya, Kamala Harris, dalam pemilihan presiden Selasa (5/11) lalu. Pesan ini sendiri secara resmi diunggah dalam situs Gedung Putih, Rabu (6/11/2024).
Sebelumnya, Kamala Harris mengambil alih kampanye Joe Biden pada musim panas saat popularitas sang petahana yang juga sesama kader Partai Demokrat itu merosot. Tak lama kemudian, Biden memutuskan untuk mundur dari pencalonan tersebut dan Kamala didaulat sebagai calon presiden.
Namun, dalam pemilihan 5 November lalu, Kamala harus mengakui kekalahannya dari calon Partai Republik, Donald Trump. Trump sendiri sebelumnya sempat menjadi presiden, namun dikalahkan oleh Biden dalam pemilihan 2020 lalu.
Atas kekalahan ini, Biden menyampaikan pesan resmi terkait Kamala kepada para pendukungnya. Berikut isi lengkap pesan tersebut dikutip dari situs Gedung Putih:
Apa yang dilihat Amerika hari ini adalah Kamala Harris yang saya kenal dan sangat kagumi.
Ia telah menjadi mitra dan pelayan publik yang luar biasa, penuh integritas, keberanian, dan karakter.
Dalam situasi yang luar biasa, ia melangkah maju dan memimpin kampanye bersejarah yang mewujudkan apa yang mungkin terjadi jika dipandu oleh kompas moral yang kuat dan visi yang jelas untuk negara yang lebih bebas, lebih adil, dan penuh dengan lebih banyak peluang bagi semua orang Amerika.
Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, memilih Kamala adalah keputusan pertama yang saya buat ketika saya menjadi calon presiden pada tahun 2020. Itu adalah keputusan terbaik yang saya buat. Kisahnya mewakili kisah terbaik Amerika. Dan seperti yang ia tegaskan hari ini, saya yakin ia akan terus menulis kisah itu.
Ia akan melanjutkan perjuangan dengan tujuan, tekad, dan kegembiraan. Ia akan terus menjadi pejuang bagi semua orang Amerika. Di atas segalanya, ia akan terus menjadi pemimpin yang akan diteladani oleh anak-anak kita untuk generasi mendatang saat ia meninggalkan jejaknya pada masa depan Amerika.
(fab/fab)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3139627/original/094131400_1590806581-Screenshot__256_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Donald Trump Menang Pilpres AS, Indonesia Harus Siap-siap – Page 3
Sebelumnya, meski unggul dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) dan dinyatakan menang atas Kamala Harris, Donald Trump baru akan pindah ke Gedung Putih selama kurang lebih dua bulan kemudian.
Ia juga belum resmi menjadi presiden ke-47 Amerika Serikat. Dikutip dari laman BBC, Kamis (7/11/2024) ia baru akan berkantor di Gedung Putih 74 hari lagi.
Penyerahan kekuasaan di Amerika Serikat sangat berbeda dengan yang terjadi di Inggris.
Pada Juli 2024, Sir Keir Starmer dilantik sebagai perdana menteri beberapa jam setelah pemungutan suara ditutup dan bahkan sebelum Rishi Sunak sempat mengemasi barang-barangnya.
Namun, di Amerika Serikat semuanya membutuhkan waktu sedikit lebih lama.
Donald Trump baru akan dilantik pada 20 Januari 2025 dan Joe Biden akan tetap berkuasa hingga saat itu — meskipun ia akan sangat dibatasi secara politik, terutama kebijakannya.
Sebelumnya, Donald Trump pada Rabu (6/11) dini hari menyampaikan klaim kemenangan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) di hadapan para pendukungnya.
Pidato klaim kemenangan itu disampaikan oleh Donald Trump di Florida, Amerika Serikat, dikutip dari laman CNN, Rabu (6/11).
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rakyat Amerika Serikat atas kehormatan luar biasa karena terpilih sebagai presiden ke-47 dan presiden ke-45,” kata Donald Trump.
“Saya akan berjuang untuk Anda, keluarga Anda dan masa depan Anda setiap hari,” kata Donald Trump.
