Tag: Irawati

  • Kantor Komunikasi Kepresidenan Angkat 6 Orang Jubir, Ada Philip Vermonte hingga Prita Laura

    Kantor Komunikasi Kepresidenan Angkat 6 Orang Jubir, Ada Philip Vermonte hingga Prita Laura

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi mengangkat sejumlah staf khusus juru bicara dan tenaga profesional di lingkungan komunikasi presiden.

    Dalam foto dokumentasi yang diterima Bisnis pada Senin (18/11/2024), sejumlah nama telah ditunjuk untuk menjabat staf khusus kantor komunikasi, tenaga ahli utama hingga tenaga ahli terampil.

    Perinciannya, terdapat tiga nama yang diangkat menjadi staf khusus kantor komunikasi, yakni Tjut Andjani, Hafizhul Mizan dan Syahril Ilhami.

    Selanjutnya, Kantor Komunikasi Kepresidenan sebagai tenaga ahli utama yang bertugas menjadi juru bicara, di antaranya Philip Vermonte, Ujang Komaruddin dan Adita Irawati.

    Kemudian, Prita Laura, Dedek Prayudi dan Hariqo Wibawa Satria turut diangkat menjadi jubir kantor komunikasi kepresidenan.

    Sementara itu, ada juga enam tenaga ahli utama yang telah ditunjuk Hasan Nasbi yakni Tubagus Arie Rukmantara, Hamdan Hamedan, Wahyu Andrianto, Albert Tarigan, Pandji Setiadi Nugraha, dan Ricky Tamba.

    Masih dalam pengangkatan kantor komunikasi presiden, dua tenaga ahli madya yaitu Cici Jeny Pramita dan Purnomo Satriyo; dua tenaga ahli muda Bilqis Afra Fadhillah dan Cep Deni Muchlis.

    Adapun, dua tenaga ahli terampil kantor komunikasi presiden yang ditunjuk yaitu Dhias Dipa Dipangga dan Nahla Karima.

    “Keputusan ini berlaku sesuai tanggal keputusan masing-masing ditetapkan,” dalam dokumentasi Kantor Komunikasi kepresidenan.

  • Antisipasi Kebakaran, Begini Langkah Preventif yang Diperlukan

    Antisipasi Kebakaran, Begini Langkah Preventif yang Diperlukan

    Jakarta: Kebakaran merupakan suatu potensi permasalahan yang bisa terjadi pada perumahan, gedung, maupun sebuah kawasan. Seiring dengan pesatnya pembangunan, maka semakin tinggi pula risiko kebakaran yang mungkin terjadi. Tidak sedikit kerugian yang disebabkan oleh bencana kebakaran baik kerugian materi ataupun korban jiwa.

    Untuk itu, diperlukan langkah-langkah preventif untuk meminimalkan potensi risiko terjadinya kebakaran, baik dari penyediaan alat pemadam kebakaran, jalur evakuasi yang jelas. Bahkan langkah preventif dari penggunaan material pada sebuah bangunan yang sering disebut sebagai passive fire protection.

    “Kami berkomitmen untuk terus menerapkan sistem proteksi kebakaran bangunan gedung, serta memastikan penerapannya secara konsisten di seluruh Indonesia,” kata Direktur Bina Permukiman dan Perumahan Ditjen Cipta Karya Kementerian PU Dian Irawati dalam seminar dilansir, Jumat, 15 November 2024.

    Ia juga mengungkapkan, pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) bagi tenaga ahli di bidang keselamatan kebakaran. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah upaya memelihara dan meningkatkan kompetensi, profesionalitas, dan produktivitas tenaga kerja kualifikasi jabatan ahli secara berkesinambungan.

    “Dibutuhkan kolaborasi serta komunikasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, serta asosiasi terkait dalam penanganan kebakaran,” tambah Dian Irawati.
     

    Sementara itu, Direktur Propan Raya Yuwono Imanto menjelaskan mengenai active fire protection, passive fire protection, building fire safety management, life safety and means of egress, dan fireman and fire engine access. Propan Raya menggandeng Tremco untuk menjadi sebuah sistem fire protective coating yang dapat menjadi solusi dan proteksi pada baja.

    “Khusus untuk Passive fire protection terdapat bahan pelapis cat tahan api digunakan untuk meningkatkan kemampuan permukaan untuk menahan api, penghalang api untuk membentuk ruangan tertutup, dan partisi penghalang asap untuk membagi-bagi ruangan guna membatasi gerakan asap,” kata dia.

    Seminar Perlindungan Bangunan Gedung Terhadap Bahaya Kebakaran merupakan kerja sama antara Propan Raya dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kementerian PU. Acara seminar dihadiri oleh kurang lebih 150 peserta offline dan online meliputi arsitek, akademisi, pihak pemerintah maupun asosiasi.

    “Propan Raya sadar betul mengenai pentingnya langkah preventif dalam bencana kebakaran, oleh karena itu dengan inovasi yang terus berkembang, lahirlah sebuah sistem yang apik hasil kolaborasi Propan Raya dan Tremco untuk melahirkan sebuah fire protective coating,” ujar Yuwono.

    Jakarta: Kebakaran merupakan suatu potensi permasalahan yang bisa terjadi pada perumahan, gedung, maupun sebuah kawasan. Seiring dengan pesatnya pembangunan, maka semakin tinggi pula risiko kebakaran yang mungkin terjadi. Tidak sedikit kerugian yang disebabkan oleh bencana kebakaran baik kerugian materi ataupun korban jiwa.
     
    Untuk itu, diperlukan langkah-langkah preventif untuk meminimalkan potensi risiko terjadinya kebakaran, baik dari penyediaan alat pemadam kebakaran, jalur evakuasi yang jelas. Bahkan langkah preventif dari penggunaan material pada sebuah bangunan yang sering disebut sebagai passive fire protection.
     
    “Kami berkomitmen untuk terus menerapkan sistem proteksi kebakaran bangunan gedung, serta memastikan penerapannya secara konsisten di seluruh Indonesia,” kata Direktur Bina Permukiman dan Perumahan Ditjen Cipta Karya Kementerian PU Dian Irawati dalam seminar dilansir, Jumat, 15 November 2024.
    Ia juga mengungkapkan, pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) bagi tenaga ahli di bidang keselamatan kebakaran. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah upaya memelihara dan meningkatkan kompetensi, profesionalitas, dan produktivitas tenaga kerja kualifikasi jabatan ahli secara berkesinambungan.
     
    “Dibutuhkan kolaborasi serta komunikasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, serta asosiasi terkait dalam penanganan kebakaran,” tambah Dian Irawati.
     

     
    Sementara itu, Direktur Propan Raya Yuwono Imanto menjelaskan mengenai active fire protection, passive fire protection, building fire safety management, life safety and means of egress, dan fireman and fire engine access. Propan Raya menggandeng Tremco untuk menjadi sebuah sistem fire protective coating yang dapat menjadi solusi dan proteksi pada baja.
     
    “Khusus untuk Passive fire protection terdapat bahan pelapis cat tahan api digunakan untuk meningkatkan kemampuan permukaan untuk menahan api, penghalang api untuk membentuk ruangan tertutup, dan partisi penghalang asap untuk membagi-bagi ruangan guna membatasi gerakan asap,” kata dia.
     
    Seminar Perlindungan Bangunan Gedung Terhadap Bahaya Kebakaran merupakan kerja sama antara Propan Raya dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kementerian PU. Acara seminar dihadiri oleh kurang lebih 150 peserta offline dan online meliputi arsitek, akademisi, pihak pemerintah maupun asosiasi.
     
    “Propan Raya sadar betul mengenai pentingnya langkah preventif dalam bencana kebakaran, oleh karena itu dengan inovasi yang terus berkembang, lahirlah sebuah sistem yang apik hasil kolaborasi Propan Raya dan Tremco untuk melahirkan sebuah fire protective coating,” ujar Yuwono.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • Kereta Tanpa Rel Sudah Datang ke IKN

    Kereta Tanpa Rel Sudah Datang ke IKN

    Jakarta

    Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, autonomous rail transit (ART) alias kereta otonom tanpa rel sudah tiba di Ibu Kota Nusantara (IKN). Pada Minggu (28/7), Budi mengaku bakal bertandang ke IKN dan melihat moda transportasi canggih tersebut.

    “Kita mempunyai suatu teknologi baru, kereta tanpa rel, insyaallah hari-hari ini ART-nya sudah datang ke IKN. Jadi nanti hari Minggu saya kesana sudah melihat (kereta tanpa rel) ada di sana,” kata Budi di Artotel Gelora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat malam (26/7/2024).

    Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub, Risal Wasal mengatakan bahwa ART sudah tiba di IKN. Risal menjelaskan bahwa ART yang didatangkan adalah satu rangkaian yang terdiri dari tiga kereta. Feasibility study (FS) alias studi kelayakannya masih berproses. Namun, ia menjelaskan bahwa FS ART hanya terkait dengan Proof of Concept (POC) yang direncanakan terlaksana pada Agustus 2024.

    Berdasarkan catatan detikcom, Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi mengatakan, ART atau Trem Otonom asal China ini akan segera Proof of Concept (PoC) atau uji coba. Hal ini selaras dengan transportasi tersebut yang dijadwalkan tiba di IKN pada akhir Juli ini.

    Sementara Juru Bicara Menteri Perhubungan Adita Irawati mengatakan bahwa ART berasal dari China. Komponen ART sendiri akan dirakit dan mulai diuji coba secara internal. Setelah POC pada Agustus 2024, showcase alias unjuk kerja akan dilaksanakan pada Oktober hingga Desember 2024.

    (ara/ara)

  • Fakta Kereta Tanpa Rel China yang Bakal Wira-wiri di IKN

    Fakta Kereta Tanpa Rel China yang Bakal Wira-wiri di IKN

    Jakarta

    Pemerintah tengah mendorong percepatan penyediaan sarana dan prasarana di Ibu Kota Nusantara (IKN) jelang pelaksanaan gelaran Upacara HUT RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang. Salah satunya ialah Autonomous Rail Transit (ART) atau Trem Otonom.

    Berikut sederet faktanya.

    1. Uji Coba Awal Agustus 2024

    Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi mengatakan, ART atau Trem Otonom asal China ini akan segera Proof of Concept (PoC) atau uji coba. Hal ini selaras dengan transportasi tersebut yang dijadwalkan tiba di IKN pada akhir Juli ini.

    “PoC untuk kereta api otonom atau ART akan mulai dilakukan juga pada minggu awal Agustus menjelang perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus di jalur utama sumbu kebangsaan KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan) IKN,” kata Ali, saat dihubungi detikcom, ditulis Kamis (18/7/2024).

    Selain kereta tanpa rel, juga akan segera dilakukan uji coba untuk transportasi Urban Air Mobility (Sky Taxi) alias taksi terbang. Produk buatan raksasa Korea Selatan, Hyundai, ini memiliki kapasitas 5 orang.

    “Proof of Concept (PoC) atau uji coba moda transportasi Urban Air Mobility atau Sky Taxi akan dilakukan pada akhir bulan ini di Bandara Samarinda,” ujarnya.

    2. Operasi Sampai Desember

    Sementara itu, Juru Bicara Menteri Perhubungan Adita Irawati mengatakan, rencananya Trem Otonom hanya akan beroperasi hingga Desember 2024. langkah tersebut sejalan dengan proses uji coba dari pengoperasian kereta tanpa rel ini. Selain itu, belum ada investasi yang dikeluarkan RI untuk pengadaan kereta ini lantaran sifatnya masih dalam proses uji coba.

    “Ini sifatnya masih uji coba sehingga belum ada investasi yang dikeluarkan. Operasi kira-kira sampai Desember (2024),” kata Adita, saat dihubungi terpisah.

    Trem Otonom ini dijadwalkan akan tiba dari China ke Indonesia pada akhir Juli 2024. Setelah sampai, komponen Trem Otonom rencananya akan dirakit dan mulai diuji coba secara internal.

    Kemudian, akan dilakukan pula persiapan dan pelaksanaan pengujian bersama, dilanjutkan dengan pelaksanaan Proof of Concept (POC) pada Agustus 2024. Rencananya, showcase alias unjuk kerja akan dilaksanakan pada Oktober hingga Desember 2024.

    Adita menjelaskan, usai pengoperasian Trem Otonom ini di IKN hingga Desember, akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu. Hal ini mengingat kereta tanpa rel ini merupakan teknologi baru yang pertama di Indonesia.

    3. Jalan dan Halte Disiapkan

    Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga mengatakan, pihaknya bertugas untuk menyediakan prasarana jalannya. Juga tengah disiapkan untuk pembangunan halte untuk menunjang operasional Trem Otonom ini.

    “PUPR menyediakan prasarana jalannya yaitu jalan sumbu barat dan sumbu timur berbentuk loop (melingkar),” ujar Danis, dihubungi terpisah.

    Untuk mendukung pengoperasiannya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menyiapkan pembangunan halte. Disebut-sebut, halte ini juga dapat dipergunakan sebagai tempat melakukan pengisian daya (charging).

    “(Halte) ada beberapa (tersebar) di Sumbu Barat dan Timur,” ujarnya.

    4. Spesifikasi

    Trem Otonom yang didatangkan ke Indonesia berjumlah satu trainset, di mana satu set ini terdiri atas tiga kereta. Kereta ini dioperasikan menggunakan baterai dengan pengoperasian dipandu melalui pembacaan marka jalan melalui sensor, sehingga kendaraan ini ampuh untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi fosil.

    Kereta ini akan beroperasi di jalan raya biasa seperti kendaraan bermotor lainnya, dengan melalui lintasan virtual yang telah ditetapkan sebelumnya dengan sistem. Kereta ini juga memiliki sensor yang berfungsi dalam mengidentifikasi lintasan dan memantau kondisi jalan.

    Kehadiran ART atau Trem Otonom ini di IKN merupakan salah satu hasil pembicaraan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat bertemu dengan Menteri Transportasi China Li Xiaopeng membahas peluang peningkatan kerja sama bilateral di sektor transportasi, di Beijing China pada awal tahun ini.

    (shc/das)

  • Keputusan MRT Dibangun Sampai Tangsel Ada di Tangan Kemenhub

    Keputusan MRT Dibangun Sampai Tangsel Ada di Tangan Kemenhub

    Jakarta

    Rencana perpanjangan rute MRT hingga Tanggerang Selatan (Tangsel) bahkan Cikarang diungkap Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat. Ia mengatakan bahwa kelanjutan rute berada di tangan Kementerian Perhubungan.

    Tuhiyat awalnya mengatakan bahwa pada prinsipnya PT MRT Jakarta adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta. Oleh sebab itu, fokus pihaknya saat ini adalah membangun infrastruktur di Jakarta.

    “Sehingga saat ini memang fokusnya adalah membangun infrastruktur di wilayah DKI Jakarta,” beber Tuhiyat di Kantor MRT Jakarta, Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2024).

    Tuhiyat menjelaskan bahwa kelanjutan proyek MRT di luar Jakarta merupakan upaya interkoneksi yang harus dilakukan. Namun, upaya itu juga tergantung dukungan dari pemerintah provinsi, pemerintah kota, sampai pemerintah pusat.

    “Support dari pemerintah pusat dalam hal ini kementerian Perhubungan. Jadi itu sebenarnya project itu, plan-nya, semua berada di Kemenhub,” tuturnya.

    Namun demikian, Tuhiyat menjelaskan bahwa pihaknya siap jika kelak diminta untuk melanjutkan MRT sampai Tangsel bahkan Cikarang. MRT Jakarta siap berkolaborasi dengan siapa saja.

    “Jadi MRT siap aja, kapan saja, anytime, kita kerja sama operator dan sebagainya,” bebernya.

    Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan belum ada pembahasan lebih jauh terkait rencana proyek MRT sampai Tangsel. Namun menurutnya kunci pelaksanaan proyek ini terletak pada pemda setempat karena anggaran proyek itu akan menjadi tanggung jawab mereka.

    “Belum ada pembahasan terkait hal ini (proyek MRT sampai Tangerang Selatan). Pada prinsipnya rencana ini memerlukan kesiapan dari (pemerintah) daerah masing-masing yang perlu kajian soal finansial dan lain-lain,” kata Adita saat dihubungi detikcom, Rabu (24/4/2024).

    Jika pemda setempat tidak memiliki cukup anggaran untuk pembangunan proyek ini, pemerintah pusat masih bisa memberikan bantuan dana, salah satunya memberikan pinjaman.

    Namun untuk bisa mendapatkan bantuan anggaran dari pemerintah pusat itu, Adita menjelaskan, ada beberapa persyaratan keuangan yang harus dipenuhi pemda setempat, salah satunya adalah harus bisa menanggung sebagian dana pinjaman yang diberikan.

    “(Untuk mendapatkan pinjaman dari pemerintah pusat) ada beberapa persyaratan keuangan yang harus dipenuhi pemda. (Pemda) harus bisa menanggung 51% dari total loan (pinjaman) yang diberikan, pusat menanggung 49%,” jelasnya.

    (ara/ara)

  • Komisi A DPRD Jember: Klaim Tanah Ahli Waris Warga Jerman Berpeluang Untungkan Rakyat

    Komisi A DPRD Jember: Klaim Tanah Ahli Waris Warga Jerman Berpeluang Untungkan Rakyat

    Jember (beritajatim.com) – Komisi A Komisi A DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, tak serta-merta menolak klaim ahli waris warga Jerman Victor Clemens Boon atas tanah seluas 2.100 hektare, asalkan rakyat memperoleh manfaat penguasaan lahan sebagaimana dijanjikan Perkumpulan Penggarap Tanah Telantar (P2T2).

    “Kami ingin tahu persoalan secara keseluruhan itu apa dan mencari solusi. Kita semua wakil rakyat, rakyat di depan. Ketika itu menguntungkan buat rakyat, kita bersama rakyat, kita beri ruang rakyat sebesar-besarnya,” kata Ketua Komisi A Tabroni, ditulis Selasa (26/3/2024).

    Tabroni menjelaskan, tanah yang diklaim ahli waris Clemens Boon berada di Kecamatan Silo, Rambipuji, dan Puger. “Tanah itu ada yang sudah dididiami warga. Tapi sebagian besar jadi hak guna usaha PT Perkebunan Nusantara,” katanya.

    Tanah tersebut dibeli Clemens Boon pada 1930 saat masih tak berpenghuni. P2T2 yang mewakili ahli waris Clemens Boon tengah berusaha mendapatkan kembali hak atas tanah yang sekarang dikuasai perkebunan negara.

    Mereka berjanji hanya akan mencari lahan-lahan yang telantar atau tak terurus untuk dikuasai. Sementara lahan yang sudah dikuasai dan diduduki warga selama puluhan tahun akan dilepaskan dan disertifikasi untuk warga bersangkutan.

    “Kami tidak gila dengan tanah itu. Kami ingin ikut bareng-bareng membuktikan, bahwa keluarga ini tidak jahat. Kalau keluarga ini jahat, pakai preman mengusir-usir. Ini tidak. Kami datang ke bupati, DPRD, Kapolres, Kajari, meminta agar GTRA digerakkan. Paling kami berharap, ada sisa tanah yang bisa dibagi, ahli waris berharap dapat. Itu saja. Yang lain tidak,” kata Ketua Pendiri P2T2 Iskandar Sitorus.

    P2T2 tidak menempuh jalur pengadilan. “Mereka ingin GTRA (Gugus Tugas Reforma Agraria) masuk ke dalam problem ini dan menjadi eksekutor penyelesaian masalah tanah yang mereka klaim sebagai bagian dari hak waris keluarga. Victor Clemens Boon ini menikah dengan warga Indonesia dan meninggal di Jember,” kata Tabroni.

    Tabroni mencoba melihat persoalan ini dari perspektif rakyat yang selama bertahun-tahun menempati tanah negara yang dikuasai perusahaan perkebunan. “Mereka tidak punya dokumen, sehingga tidak bisa dilakukan apapun atas tanah tersebut. Mereka hanya bisa mendiami,” katanya.

    “Nah, maksudnya, ketika mereka (ahli waris Clemens Boon) menyoal ini lewat GTRA, maka ketika (klaim atas tanah itu) memang benar, semua tanah yang didiami warga ya diberikan kepada warga melalui GTRA. Diberikan SHM (Sertifikat Hak Milik) agar tanah tersebut menjadi lebih produktif secara ekonomi,” kata Tabroni.

    Kondisi ini, menurut Tabroni, lebih menguntungkan bagi pemerintah daerah dan masyarakat. Pemerintah daerah bisa memperoleh pemasukan melalui pembayaran pajak dan pengurusan akta tanah. Sementara status tanah bagi warga menjadi lebih jelas.

    “Tapi tentu kita harus membuktikan apakah benar tanah yang diklaim tersebut adalah punya ahli waris Victor Clemens Boon yang sudah menikah dengan orang Indonesia. Jadi kami tidak dalam posisi akan merugikan warga di Jember. Kami ada di posisi warga,” kata Tabroni.

    “Kalau misalkan tanah (hak waris Clemens Boon) di Puger yang sudah dihuni ratusan orang warga diberi sertifikat, maka akan terjadi perputaran ekonomi secara cepat. Kalau hari ini tidak ada, karena mereka tidak punya kekuatan hukum atas tanah yang mereka tempati. Tapi ini harus dibuktikan apakah benar ini milik ahli waris Pak Victor Clemens Boon,” kata Tabroni.

    Sementara itu, anggota Komisi A dari Gerindra Sunardi menegaskan, pemilik tanah wajib mendapat ganti rugi jika tanahnya digunakan oleh pihak lain, sesuai Undang-Undang Pokok Agraria Tahun 1960. “UUPA ini berlaku sejak 5 September 1960. Sebelum UUPA berlaku, siapapun berhak datang ke Indonesia, termasuk orang Jerman. Ketika UUPA diatur, ada batasan,” katanya.

    Sunardi mengingatkan, dokumen Letter C tidak bisa digunakan untuk klaim hak kepemilkan. “Yang disebut hak kepemilikan tetap sertifikat. Kalau kita bicara UUPA Pasal 19 ayat 2, di sini harus ada pembukuan. Jadi harus betul-betul terdaftar. Kalau memang di Kantor Pertanahan ada, harus ada pembukuan dan setelah itu harus ada pendaftaran. Mengganjalnya kan di sana. Jadi kalau pada 1960 tidak mendaftar, maka oleh pemerintah mungkin tanah itu dianggap tanah tak bertuan,” katanya.

    Sunardi menyarankan Komisi A mengundang Badan Pertanahan Nasional untuk membicarakan persoalan ini. “Ini adalah perwakilan ahli waris yang bukan penjajah, karena dari Jerman. Kita tidak berandai-andai, kita sama-sama berpendapat. Jadi kalau ingin clear and clean, kita ke BPN (Badan Pertanahan Nasional),” katanya.

    Menanggapi hal itu, Sitorus menjelaskan, pemerintah menerbitkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1958 tentang Tanah Partikelir. “Itu sesungguhnya perampasan tanah-tanah orang asing, khususnya penjajah,” katanya.

    Menurut Sitorus, undang-undang tersebut sesungguhnya tidak lahir pada 1958 tapi 1960. “Itu back date. Itu hasil pertemuan Soekarno dengan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy agar Indonesia bisa dapat modal,” katanya.

    Sitorus menyadari jika langkah P2T2 ini dicurigai sebagai manuver untuk mengembalikan lahan kepada warga negara asing. “Namanya manusia. Tidak ada yang bisa mempertegas dan mengklaim dirinya yang paling benar. Biarlah mekanisme (GTRA) itu yang membuktikan orang itu benar atau tidak,” katanya.

    Sitorus menegaskan, Clemens Boon bukan orang asing. Dia menikah dengan warga Jember, Kartini binti Pak Suna, pada 1939 dan memiliki anak bernama Ineke Irawati. “Perspektif keluarga mereka bukan orang asing. Ada keterangan dari Balai Harta Peninggalan pada 1957, 1967, dan 1973. Buktinya di semua peradilan, pernikahan Victor Clemens Boon dengan orang Jember diakui. Kuburannya juga di Jember,” katanya.

    Niat baik P2T2 diawali dengan datang ke DPRD Jember dengan membawa solusi moderat, yakni penyelesaian persoalan melalui mekanisme di GTRA. Sitorus tidak akan mendikte penyelesaiannya, dan menegaskan komitmen P2T2 untuk menyerahkan tanah ahli waris untuk didaftarkan sebagai milik warga yang sudah menempati tanah itu bertahun-tahun. “Kami berharap ini berproses lebih baik lagi,” katanya.

    Tabroni setuju BPN diikutkan dalam proses penyelesaian masalah ini. “Ketua harian GTRA dari BPN. Yang kita garis bawahi adalah tanah (milik ahli waris Clemens Boon) yang sudah didiami warga di tiga kecamatan tidak akan dirampas. Malah akan dikuatkan. Mereka punya kepastian SHM (Sertifikat Hak Milik) melalui GTRA,” katanya. [wir]

  • Ahli Waris Warga Jerman Era Kolonial Klaim 2.000 Hektare Tanah di Jember

    Ahli Waris Warga Jerman Era Kolonial Klaim 2.000 Hektare Tanah di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Ahli waris warga Jerman, Victor Clemens Boon, yang diwakili Perkumpulan Penggarap Tanah Telantar (P2T2) Jawa Timur mengklaim kurang lebih 2.100 hektare tanah di Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang mayoritas berstatus hak guna usaha perkebunan milik negara.

    Mereka meminta kepada Pemerintah dan DPRD Kabupaten Jember untuk menggerakkan mekanisme GTRA (Gugus Tugas Reformasi Agraria) terhadap seluruh tanah eks verponding Indonesia atas nama Victor Clemens Boon, di Kecamatan Puger, Rambipuji, dan Silo.

    “Tanah ini dibeli Victor Clemens Boon. Dia masuk pada 1930 belum ada warga. Itu bisa dideteksi. Catatannya di Balai Harta Peninggalan, di BPN (Badan Pertanahan Nasional). Lantas Clemens Boon bayar pajak sampai 1957,” kata Ketua Pendiri P2T2 Iskandar Sitorus, dalam rapat dengar pendapat di Komisi A DPRD Jember, Senin (25/3/2024).

    Sekitar dua ribu hektare tanah di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, yang berbatasan dengan hutan diklaim menjadi hak milik Clemens Boon. Sementara letak tanah milik Clemens Boon di Kecamatan Rambipuji terletak di utara stasiun dengan luas 4,5 hektare dan 3 hektare terletak di sisi utara alun-alun Kecamatan Puger. Lahan tersebut saat ini dihuni masyarakat Puger.

    Menurut Sitorus, istri Clemens Boon adalah perempuan pribumi Jember dan dimakamkan di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates. “Jadi perspektif penjajah itu jahat iya. Tapi bukan berarti semua orang yang datang ke Indonesia dulu itu orang jahat,” katanya.

    Berdasarkan berkas dokumen yang diberikan P2T2 ke Komisi A, diketahui bahwa Clemens Boon menikah dengan Kartini binti Pak Suna pada 1939 dan memiliki anak bernama Ineke Irawati.

    “Victor Clemens Boon bukan penjajah. Dia pengusaha. Pertama, dia warga negara Jerman, bukan warga negara Belanda. Lalu pada 1930, dia bayar pajak. Artinya orang yang patuh pada aturan,” kata Sitorus.

    Namun pada 1957, pemerintah menasionalisasi tanah yang dikuasai warga asing untuk kemudian dikelola menjadi perusahaan perkebunan negara. “Ciri-ciri tanah peninggalan Belanda yang kemudian menjadi tanah negara berstatus HGU (Hak Guna Usaha), HGB (Hak Guna Bangunan), atau hutan,” kata Sitorus.

    Clemens Boon meninggal dunia pada 14 Agustus 1963. Istrinya, Kartini, meninggal tiga dasawarsa kemudian, yakni pada 16 November 1994. Ineke meninggal dunia pada 3 Agustus 2007 dan suaminya, Slamet, wafat pada 12 Desember 2013 meninggalkan dua orang anak, Winangku Prihatiningsih dan Bagus Ari Wibowo.

    Berbeda dengan klaim atas tanah di Dago Elos di Bandung, Jawa Barat, yang justru berkonflik dengan warga, Sitorus mengatakan, klaim atas tanah oleh ahli waris Clemens Boon tidak akan memicu konflik dengan warga. Hal ini dikarenakan P2T2 menempuh jalur kebijakan politik melalui GTRA dan bukan jalur peradilan. “Usul inisiasi bagaimana ditetapkan, kami manut,” kata Sitorus.

    Selain itu, lanjut Sitorus, ahli waris hanya mencari tanah hak milik mereka yang masih kosong atau telantar. Sementara untuk tanah yang sudah dihuni warga, ahli waris Clemens Boon mengikhlaskan. “Kami membantu warga untuk hendak sertifikasi tanah, kami secara hukum akan melepaskannya,” katanya.

    P2T2 mengantongi dokumen buku verponding sejak era sebelum kemerdekaan RI dan bukti pajak sampai 1957 sebagai bukti hak atas tanah. Sitorus berharap DPRD Jember dapat memfasilitasi penyelesaian tuntutan hak atas tanah ini melalui GTRA.

    “Kami sudah mendeteksi di lapangan dan melihat apapun yang diperlukan kami ikut manut sebagaimana diharapkan tim Gugus Tugas Reforma Agraria. Ini bagaimana everybody happy,” kata Sitorus.

    Langkah yang diambil P2T2 tak lepas dari adanya sejumlah lahan yang saat ini dikuasai perkebunan negara tidak dimanfaatkan alias telantar. “Kami hakkul yakin sebagian tanah PTP telantar. Maka itu bisa ada penggarap di atas tanah HGU (Hak Guna Usaha),” kata Sitorus.

    Klaim ahli waris Clemens Boon itu akan menjadi pintu masuk bagi redistribusi tanah untuk warga. P2T2 bersedia membantu ahli waris mendapatkan hak atas tanah yang saat ini dikuasai negara, dengan syarat tanah yang sudah dihuni warga tidak diklaim juga. Justru Sitorus ingin klaim ahli waris atas lahan itu bisa menjadi solusi atas sengketa antara warga dengan perkebunan milik negara di beberapa titik.

    “Kami yakinkan keluarga ahli waris agar tidak egois. Pemerintah sudah mengatur dan secara faktual rakyat sudah ada di atas tanah itu. Oleh sebab itu lebih baik berkolaborasi. Mereka setuju,” kata Sitorus.

    Ada sejumlah tanah di sebelas kabupaten dan kota di Jawa Timur. P2T2 mendekati masyarakat di atas lahan itu. “Pemilik pun setuju mengikhlaskan tanah itu. Pertama dilepas dulu ke negara, jadi ketika masyarakat dapat, mereka tidak iri dan marah,” kata Sitorus.

    “Kami berharap DPRD Kabupaten Jember bisa menata kelola dua ribu hektare lebih tanah. Bukan kita mau membongkar-bongkar atau membangkitkan masa lalu. Tapi bagaimana baiknya mekanisme yang dikendalikan pemerintah daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah bisa lebih mumpuni,” kata Sitorus.

    Sitorus memperkirakan, jika 2.100 hektare itu didistribusikan, maka setidaknya rakyat bisa menerima 60 persen dari seluruh HGU perkebunan negara. “Itu jika perusahaan itu tidak terbukti menelantarkan tanah yang dikuasainya,” katanya.

    Sitorus mengingatkan, perusahaan perkebunan negara tidak pernah membeli dan mengganti rugi atas tanah yang dikuasai saat ini. “Mendapatkannya hanya dengan keputusan negara melalui Menteri Dalam Negeri pada masa itu. Setelah mereka lebih dari 60 tahun menata kelola tanah itu, tidak elok juga kalau tanah itu tidak pernah terdistribusi kepada masyarakat,” katanya.

    Sitorus meminta Komisi A DPRD Jember menelusuri penetapan HGU perkebunan negara dan hutan. “Yang kami mau tahu adalah rasa keadilan atas tanah yang ‘dirampas’ dan ditetapkan menjadi HGU atau ‘dirampas’ dan ditetapkan menjadi hutan,” katanya.

    Kebijakan pemerintahan Joko Widodo membuka peluang untuk redistribusi tanah. “Pada masa pemerintahan saat ini, hampir tiga juta hektare hutan dilepaskan menjadi tidak berfingsi hutan. Kenapa di Jember, Jawa Timur, hal itu tidak bisa diberlakukan seperti wilayah lain,” kata Sitorus.

    Sitorus yakin redistribusi lahan milik Clemen Boon yang saat ini dikuasai perkebunan negara justru akan menguntungkan Pemerintah Kabupaten Jember. “Jika tanah-tanah itu diredistribusi kepada warga kisaran 40 persen saja, maka secara administratif ada 800 hektare tanah yang akan bersertifikat dan jadi milik rakyat,” katanya.

    “Kalau dari 800 hektare ini lahir SPPT PBB dan transaksi jual-beli antarwarga masyarakat, tumbuh kembang BPHTB, dan ada retribusi untuk pembangunan rimah dan lain-lan, akan memberikan pendapatan asli daerah,” kata Sitorus. [wir]

  • Kemenhub Prediksi Minat Mudik 2024 Lebih Besar dari Tahun Lalu

    Kemenhub Prediksi Minat Mudik 2024 Lebih Besar dari Tahun Lalu

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan minat mudik lebaran tahun ini lebih besar dari tahun lalu.

    Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan survei proyeksi jumlah pemudik masih berjalan. Ia memperkirakan hasilnya baru bisa dipublikasikan pada awal Maret 2024 nanti.

    “Untuk sementara, hasilnya memang memperlihatkan minat mudik lebih besar dibandingkan tahun lalu,” ucap Adita kepada CNNIndonesia.com, Rabu (28/2).

    Selanjutnya, Adita memperkirakan puncak mudik lebaran tahun ini akan terjadi pada H-3 hingga H-1 hari raya.

    “Mengenai tanggalnya (puncak mudik lebaran) diperkirakan hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya, kira-kira seminggu sebelum lebaran sudah akan mulai terjadi peningkatan mobilitas,” imbuhnya.

    Senada, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkirakan pemudik pada lebaran tahun ini akan lebih banyak ketimbang 2023 lalu. Ia menyebut Kemenhub tengah bersiap untuk berkoordinasi dengan lintas sektoral terkait persiapan infrastruktur maupun transportasi saat mudik.

    Mengutip Antara, survei sementara Korps Lalu Lintas Polri mencatat bahwa jumlah pemudik lebaran 2024 diperkirakan mencapai 200 juta orang.

    Jumlah ini lebih tinggi 6 persen dibandingkan pemudik lebaran tahun lalu yang hanya 187 juta orang.

    Berdasarkan Kalender Hijriah Kementerian Agama, awal puasa Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. Sementara itu, Muhammadiyah menetapkan awal Ramadan jatuh pada sehari sebelumnya.

    Sedangkan 1 Syawal 1445 Hijriah versi kalender Kemenag dan Muhammadiyah jatuh pada hari yang sama, yakni 10 April 2024.

    (skt/sfr)