Tag: Ikfina Fahmawati

  • Bupati Mojokerto Serahkan Bansos untuk Empat Desa Terdampak Banjir

    Bupati Mojokerto Serahkan Bansos untuk Empat Desa Terdampak Banjir

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelontorkan bantuan sosial (bansos) kepada desa yang terdampak bencana alam banjir yang terjadi pada, Rabu (9/3/2024) lalu. Bansos diberikan kepada warga terdampak banjir di empat desa di Kecamatan Jatirejo, Mojosari dan Pungging.

    Yaitu Desa Lebak Jabung Kecamatan Jatirejo, Desa Kedunggempol dan Desa Modopuro Kecamatan Mojosari, serta Desa Balongmasin Kecamatan Pungging. Baksos tersebut berupa beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) 10 kg per keluarga dan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bantuan berupa paket sembako.

    Yakni berisi 3 kg beras, 1 liter minyak, 1 kg gula, 500 ml Kecap, lima bungkus mie instan serta dua kaleng kecil sarden. Bansos disalurkan kepada 156 Kepala Keluarga (KK) untuk Desa Lebakjabung, 402 KK di Desa Modopuro dan 300 KK di Desa Balongmasin. Hal ini sesuai dengan jumlah data yang diajukan oleh Kepala Desa (Kades) setempat.

    Pemberian bansos tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati kepada masing-masing desa penerima bantuan. Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini menyampaikan, jika bansos tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap warga yang terdampak banjir.

    “Bantuan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap bapak/ibu sekalian. Mungkin tidak seberapa tapi mudah-mudahan ini diterima dengan baik dan menjadi berkah” ujar Bupati Ikfina, saat menyerahkan bantuan di Desa Lebak Jabung, Kecamatan Jatirejo, Jumat (22/3/2024).

    Setelah memberikan bantuan sembako dan beras tersebut, orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini melanjutkan dengan memberikan bantuan berupa alat tulis kepada 225 siswa-siswi SD dan SMP yang bukunya rusak terkena air. Paket bantuan ini berisi alat tulis, buku tulis, penggaris, dan macam-macam.

    Bantuan ini disalurkan kepada 225 siswa-siswi SD dan SMP dari empat desa yang terdampak yaitu Kedunggempol dan Desa Jotangan Kecamatan Mojosari, Desa Ngrame Kecamatan Pungging dan Desa Salen Kecamatan Bangsal. Bupati meminta kepada Dinas pendidikan untuk memperhatikan kepada anak-anak yang kebanjiran.

    Turur hadir Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD), Kepala Dinas Pendidikan, Palang Merah Indonesia (PMI), Camat Setempat, Forkopimca, Kepala Desa setempat. [tin/ian]

  • Bupati Mojokerto Berharap Proses Pembangunan Infrastruktur 2024 Cermat dan Tepat

    Bupati Mojokerto Berharap Proses Pembangunan Infrastruktur 2024 Cermat dan Tepat

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati berharap dalam melaksanakan proses pembangunan infrastruktur tahun 2024 harus cermat dan tepat. Hal tersebut disampaikan saat menghadiri sosialisasi pembangunan jalan dan jembatan tahun anggaran 2024 di salah satu restoran di Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

    “Perencanaan pembangunan ini harus cermat, karena kalau tidak cermat nanti bisa menimbulkan suatu masalah entah sebelum realisasinya atau sesudah realisasinya. Maka kuncinya untuk perencanaan yang tepat dan cermat adalah bagaimana kita bisa menjalankan proses pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat,” ungkapnya, Kamis (21/4/2024).

    Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini menegaskan, bahwa perencanaan pembangunan harus cermat dan tepat. Karena pada tahun 2024 ini terdapat anggaran sedikitnya Rp340 miliar untuk pembangunan fisik di Kabupaten Mojokerto. Tidak hanya jalan, jembatan, SPAM, drainase, penanganan air limbah domestik, TPS 3R, irigasi dan juga pembangunan gedung.

    “Hal tersebut belum PAPBD. Pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Mojokerto tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, akan tetapi juga untuk menyelesaikan beberapa masalah di tengah masyarakat. Karena kita ini serius, satu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan yang kedua untuk menyelesaikan beberapa permasalahan,” katanya.

    Misalnya terkait dengan saluran air maupun drainase. Sehingga untuk menyukseskan pembangunan infrastruktur pada tahun 2024 ini, lanjut orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto mengajak, para camat dan kepala desa agar ikut andil dalam proses pembangunan infrastruktur di bumi Majapahit.

    “Saya minta tolong untuk anda semuanya tetap terlibat dalam proses pembangunan di Kabupaten Mojokerto, karena kita juga sudah berkomitmen untuk membangun Kabupaten Mojokerto. Kita upayakan untuk kebutuhan masyarakat Mojokerto dapat terpenuhi dengan baik khususnya infrastruktur jalan, jembatan, maupun saluran-saluran air terutama pembangunan di desa,” harapnya.

    Sementara itu, dalam laporannya Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin mengatakan, Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto memiliki 74 paket infrastruktur di Bidang Bina Marga. “Progresnya yaitu 37 paket sudah tanda tangan kontrak dan berproses di lapangan, 23 paket berproses lelang menggunakan e katalog,” jelasnya.

    Proses lelang tersebut ditargetkan tanda tangan kontrak pada 22 April nanti serta 12 paket proses e katalog setelah Hari Raya Idul Fitri 1445 H. Kegiatan sosialisasi yang diinisiasi oleh Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto ini, merupakan salah satu upaya Pemkab Mojokerto dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terutama di bidang infrastruktur.

    Pada pelaksanaan sosialisasi tahap kedua ini juga hadiri Camat se-Kabupaten Mojokerto serta 39 Kepala Desa. Sebelumya sosialisasi serupa juga dilaksanakan pada bulan Februari lalu yang diikuti 18 Camat se-Kabupaten Mojokerto serta 56 Kepala Desa. [tin/ian]

  • 273 PNS Pemkab Mojokerto Naik Pangkat

    273 PNS Pemkab Mojokerto Naik Pangkat

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebanyak 273 Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto naik pangkat pada periode 1 April 2024. Dengan rincian, PNS golongan IV sebanyak 28 orang, PNS golongan III sebanyak 167 orang, PNS golongan II sebanyak 78 orang.

    Kenaikan pangkat PNS tersebut dilakukan sebanyak enam kali dalam setahun. Hal itu sebagaimana telah diatur dalam pasal 2 peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 4 Tahun 2023 tanggal 24 Juli Tahun 2023. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati secara langsung langsung menyerahkan Surat Keterangan (SK) kenaikan pangkat tersebut.

    “Berarti kalau 6 kali dalam satu tahun maka setiap 2 bulan sekali ini bisa dilaksanakan untuk penyerahan ketika keputusan kenaikan pangkat. Tentu ini dilakukan sesuai dengan waktunya masing-masing,” terangnya di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Pemkab Mojokerto.

    Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini berharap, kenaikan pangkat PNS tersebut dapat meningkatkan pelayanan kepegawaian di Pemkab Mojokerto. Dengan peraturan baru yang memberikan kemudahan pelayanan terhadap PNS, Bupati berharap akan berdampak signifikan.

    “Semakin meningkatkan kinerja PNS, bekerja harus dengan cara yang luar biasa. Untuk itu, PNS perlu meningkatkan kapasitas dan terus mengembangkan potensi diri mampu berinovasi untuk kemajuan organisasi dengan tetap mengedepankan BERAKHLAK, melayani bangsa serta integritas profesional dan pengabdian,” katanya.

    Orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini mengingatkan jika ada penilaian terkait dengan IP ASN yang semuanya dibebani untuk melaksanakan peningkatan kapasitas dalam setahun untuk masing-masing PNS. Bupati meminta untuk bisa dipenuhi dan harus didukung dengan peningkatan kapasitas.

    Turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Mojokerto dan Tatang Marhaendrata. Hadir pula Asisten dan Staf Ahli Bupati, serta Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Kabupaten Mojokerto. [tin/kun]

  • Bupati Mojokerto Apresiasi dan Dukung Program Organisasi JP3M

    Bupati Mojokerto Apresiasi dan Dukung Program Organisasi JP3M

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengapresiasi dan mendukung atas program yang disampaikan pengurus organisasi Jam’iyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Mubalighoh (JP3M) Kabupaten Mojokerto dalam memberdayakan perempuan. Program tersebut menjadi suatu penggerak dalam penyelesaian masalah khususnya terkait perempuan.

    Hal tersebut disampaikan Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto saat menerima audiensi dari pengurus organisasi JP3M Kabupaten Mojokerto, di ruang rapat Asisten, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto pada, Jumat (15/3/2024). Menurutnya, hal tersebut adalah suatu hal yang sangat luar biasa karena akan menjadi bagian dari pemberdayaan perempuan.

    “Pemberdayaan perempuan yang spesial karena disini basic-nya. para pengasuh, penduduk pesantren, hafidh, dan wali. Tentu ini akan menjadi satu gerakan yang sangat luar biasa dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat, khususnya yang berhubungan dengan para perempuan,” ungkapnya.

    Dalam audiensi tersebut, organisasi JP3M juga menyampaikan terkait hasil rapat kerja tentang program-program yang akan dilakukan dalam kurun waktu pengurusan 2022-2027. Serta laporan terkait kemitraan dengan Pemkab Mojokerto yaitu tentang pemberdayaan perempuan dan anak, pengadaan, Pelatihan terhadap perempuan.

    “Pemerintah Kabupaten juga telah menjalin kerjasama dengan P2TP2A. Karena penanganannya itu juga membutuhkan tim dari P2TP2A karena tim yang ada di kami, pemerintahan daerah ini. Kami sudah meng-hire psikolog khusus untuk pendampingan beban dan sisi pendampingan hukumnya, sehingga tentu pendistrectnya, Ini adalah satu hal saling membutuhkan” jelasnya.

    Orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini juga menyampaikan kegelisahannya terkait kesehatan santri perempuan yang berada didalam pondok pesantren. Kegelisahan tersebut diutarakan terhadap pengelolaan pemilahan sampah dari pembalut yang digunakan oleh santri perempuan, perencanaan reproduksi, serta kebersihan reproduksi dari para santriwati tersebut.

    “Salah satu yang menjadi kegelisahan saya adalah, terkait dengan pesantren yang santrinya itu putri, salah satu kegelisahan saya adalah bagaimana ketika para santri ini dalam kondisi menstruasi. Kalo masalah kebersihan ibu-ibu sudah mengajarkan kepada anak-anak serta bimbingan dan pemantauan, tetapi pembalut yang sudah dipakai bagaimana cara untuk mengelolanya. Hal ini menjadi kegelisahan saya” jelasnya.

    Sehingga dengan adanya organisasi JP3M, Bupati mengharapkan, program yang telah dipaparkan bisa berjalan dengan baik sekaligus memberikan dampak positif di Kabupaten Mojokerto. Harapannya, kepada organisasi JP3M agar tetap berdasarkan marwah dalam mensyiarkan agama, dan memperkuat ukhuwah Islamiyyah.

    “Semoga ini akan memberi manfaat untuk masyarakat dan bisa bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto,” pungkas Bupati yang juga didampingi Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Ardi Sepdianto, Kabag Kesejahteraan Rakyat Nunuk Djatmiko. [tin/ian]

  • Ratusan KK di Kabupaten Mojokerto Terima Bantuan Beras CPPD dan Sembako

    Ratusan KK di Kabupaten Mojokerto Terima Bantuan Beras CPPD dan Sembako

    Mojokerto (beritajatim.com) – Ratusan KK (Kepala Keluarga) di Kabupaten Mojokerto mendapatkan bantuan. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati kembali menyerahkan bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) kepada tiga desa yang terdampak banjir di Kecamatan Sooko. Bantuan beras CPPD diberikan kepada 321 Kepala Keluarga (KK) Desa Wringinrejo, 570 KK warga Desa Sambiroto dan 39 KK warga Desa Tempuran.

    Bantuan beras cadangan pemerintah daerah ini diberikan pasca banjir yang melanda beberapa desa di Kabupaten Mojokerto pada Rabu (6/3/2024). Penyerahan beras CPPD tersebut sekaligus dengan penyaluran bantuan sembako dari Provinsi Jawa Timur yang berisi beras, minyak goreng, mie instan, kecap, serta makanan kaleng, Kamis (14/3/2024).

    “Beras ini merupakan cadangan pangan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Mojokerto yang dikeluarkan kalau ada yang membutuhkan. Seperti masyarakat yang terkena bencana dan diberikan kalau sudah selesai banjirnya. Masing-masing KK akan mendapatkan 10 kg, dan tas yang hitam ini saya mintakan kepada Provinsi Jawa Timur, isinya ada beras 3 kg, mie instan 5, kecap, minyak, sarden, dan gula pasir,” ungkapnya.

    Selain itu, dalam penyerahan bantuan tersebut, bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini juga mengajak agar seluruh warga tetap bersyukur atas apa yang terjadi selama ini karena masyarakat masih diberikan kesehatan. Bupati menuturkan, untuk saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto telah mengupayakan pembenahan pembangunan tanggul yang jebol.

    “Saya mengajak kita semuanya agar tetap bersyukur, yang hilang hanya  harta. Alhamdulillah kita tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, kita masih diberikan nikmat iman dan kesehatan. Saya juga upayakan untuk tanggulnya ini supaya bangunannya kuat sehingga nanti hal ini yang membutuhkan masyarakat semuanya terjamin keselamatannya,” pungkasnya.

    Turut mendampingi Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Mojokerto, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Kepala Dinas Pangan dan Perikanan (Dispari) Kabupaten Mojokerto didampingi Sekretaris Dispari, Camat Sooko dengan Forkopimca Sooko, serta Kepala Desa setempat. [tin/suf]

  • Bupati Mojokerto Salurkan Bantuan CPPD kepada Warga Terdampak Banjir

    Bupati Mojokerto Salurkan Bantuan CPPD kepada Warga Terdampak Banjir

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menyalurkan bantuan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) yang bersumber dari anggaran Pemkab Mojokerto dan Provinsi Jawa Timur. Bantuan tersebut diserahkan kepada untuk ratusan warga yang terdampak banjir di dua desa yang ada di dua kecamatan.

    Yakni di Desa Ngrame, Kecamatan Pungging dan Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari. Bantuan yang disalurkan tersebut berupa beras 10 kg untuk masing-masing keluarga terdampak banjir, serta bantuan satu paket sembako dari Pemprov Jatim. Bantuan beras tersebut merupakan bahan pangan cadangan dari pemerintah yang memang dikhususkan untuk adanya peristiwa darurat.

    Bantuan tersebut disalurkan langsung oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dengan didampingi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Mojokerto Teguh Gunarko, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto, Camat setempat beserta Forkopimca, dan Kepala Desa setempat.

    “Beras ini merupakan cadangan pangan dari pemerintah daerah untuk hal-hal yang darurat seperti ini. Bantuan ini tidak hanya dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto namun juga didapatkan dari Pemprov Jatim. Di dalamnya juga ada beras, minyak, dan beberapa lainnya,” ungkapnya di Pendopo Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, Rabu (13/3/2024).

    Diakhir sambutannya, orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini mengatakan pihaknya ingin segera melakukan pembangunan ulang untuk tanggul sungai sadar yang jebol. Sehingga kedepannya masyarakat diharapkan akan lebih aman dari bencana banjir saat musim hujan tiba.

    “Ini nanti juga sudah berjalan proses pembangunan tanggul supaya nanti tidak kalau ada hujan lagi masyarakat tidak khawatir terjadi banjir seperti ini lagi,” pungkasnya. [tin/ian]

  • Pemkab Mojokerto Terima Bantuan Penanganan Darurat Bencana dari BNPB

    Pemkab Mojokerto Terima Bantuan Penanganan Darurat Bencana dari BNPB

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menerima bantuan penanganan darurat bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) senilai Rp200 juta. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat Kedeputian Penanganan Darurat, BNPB, Agus Riyanto.

    Bantuan tersebut diterima Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, saat Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat Kedeputian Penanganan Darurat, BNPB, Agus Riyanto. melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, Selasa (13/3/2024). Pada penyerahan bantuan tersebut, juga dilaksanakan rapat koordinasi dan evaluasi penanganan bencana banjir dan longsor.

    Rapat koordinasi dan evaluasi penanganan bencana banjir dan longsor bersama Tenaga Ahli BNPB Brigjen TNI H. Yan Namora, Pj Bupati Jombang Sugiat, Sekda Kabupaten Jombang, Agus Purnomo, Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto Yo’i Afrida, Kepala BPBD Kabupaten Jombang, Bambang Dwijo Pranowo, serta perwakilan BPBD Provinsi Jawa Timur.

    Adapun bantuan operasional posko penanganan darurat bencana yang diterima oleh Pemkab Mojokerto yakni dana siap pakai sebesar Rp200 juta, serta bantuan dukungan peralatan dan logistik. Seperti 300 paket sembako, 300 paket Hygiene kit, 300 paket biskuit protein, 300 buah makanan siap saji, 5 unit pompa Alkon, 100 unit velbed, 1008 botol sabun cair, 50 unit tenda keluarga, dua unit tenda pengungsian, satu unit perahu karet dengan mesin.

    Dalam laporannya, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menjelaskan, penyebab terjadinya bencana banjir di Kabupaten Mojokerto yakni dipicu oleh hujan dengan intensitas lebat selama lebih dari empat jam. Hujan tersebut mengakibatkan debit air meningkat drastis di tiga sungai di wilayah Bumi Majapahit yaitu Sungai Kromong, Sungai Klorak, dan Sungai Boro yang menjadi satu di Sungai Brangkal.

    “Dari meningkatnya debit air itu mengakibatkan tanggul Sungai Brangkal di Desa Wringinrejo jebol Selanjutnya, rusaknya jembatan Bupak yang menghubungkan dua desa yakni Desa Kebontunggul dan Desa Gondang. Jebolnya 2 titik tanggul Sungai Sadar di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari. 3 titik tanggul Sungai Gembolo jebol di Desa Tunggalpager,” ungkapnya.

    Serta dua titik tanggul sungai Gembolo jebol di Desa Jabontegal, Kecamatan Pungging. Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini menjelaskan, bencana banjir yang terjadi juga mengakibatkan lahan sawah di enam desa yang ada di wilayah Kecamatan Mojosari terendam banjir. Total ada 263 hektar area persawahan yang terendam banjir dan beresiko gagal panen.

    “Akibat banjir sedikitnya lebih dari 6.232 warga dari 7 kecamatan terdampak. Yakni di Kecamatan Pungging, Mojosari, Bangsal, Mojoanyar, Sooko, Puri, Kutorejo. Selain itu, upaya yang telah kami lakukan yaitu mengevakuasi warga rentan, mengevakuasi warga yang terdampak, menyiapkan lokasi pengungsian, mendirikan dapur umum, mendirikan pos kesehatan,” katanya.

    Selain itu, orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto menjelaskan, juga melakukan upaya penyedotan air, upaya penutupan tanggul jebol, dan mendistribusikan kebutuhan mendesak. Bupati juga menjelaskan, adapun kebutuhan mendesak yang disalurkan oleh Pemkab Mojokerto untuk warga yang terdampak bencana banjir.

    “Seperti bantuan nasi bungkus, selimut, obat-obatan, air minum, matras, paket sembako, air bersih, dan peralatan pembersihan rumah. Pasca terjadinya bencana banjir, ada beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki. Rekontruksi jembatan Bupak, Gondang. Perbaikan tanggul sungai Sadar, perbaikan tanggul sungai Gembolo, dan perbaikan tanggul sungai Brangkal,” jelasnya.

    Sementara itu, Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat Kedeputian Penanganan Darurat, BNPB, Agus Riyanto mengatakan, penyaluran bantuan tersebut bersumber dari adanya laporan kepada BNPB sehingga dari pihak BNPB pun menindaklanjuti terkait laporan tersebut.

    “Jadi nanti, insya Allah kami bantu. Nanti provinsi juga mungkin membantu di dalam waktu dekat, jadi nanti mohon izin terima dulu. Pasca terjadinya bencana, perlu mengambil tindakan untuk merubah status darurat menjadi siaga. Jadi itulah sebenarnya modal dasar kita ya. Pertolongan pertama itu ya,” ujarnya.

    Hal tersebut bisa dilakukan dengan memberikan kemudahan akses maupun beberapa fasilitas kepada masyarakat serta mengakomodir para relawan. Terkait isu bencana yang terjadi, hal tersebut disebabkan oleh pemanasan global yang membuat iklim tidak menentu, sehingga berdampak pada terjadinya berbagai bencana alam.

    “Sekarang iklim kita sudah tidak bisa lagi ditebak, seperti pelajaran seperti dulu. Kalau bulan ini musim apa, kalau bulan-bulan berikutnya musimnya apa,” tegasnya.

    Diketahui, dalam menindaklanjuti pasca bencana banjir, Bupati bersama BNPB meninjau langsung jebolnya tanggul Sungai Brangkal jebol, di Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko. Meninjau putusnya jembatan Bupak yang menghubungkan dua desa yakni Desa Kebontunggul dan Desa Gondang, Kecamatan Gondang.

    Serta meninjau tanggul Sungai Sadar yang jebol dan jembatan retak di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari. [tin/ian]

  • Sebabkan Banjir, Bupati Mojokerto Cek Tanggul Jebol

    Sebabkan Banjir, Bupati Mojokerto Cek Tanggul Jebol

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati meninjau tanggul jebol yang menyebabkan banjir melanda pemukiman rumah warga di Dusun Sambirejo, Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (9/3/2024). Bupati juga ingin memastikan kondisi warga terdampak banjir dalam kondisi aman dan selamat.

    Curah hujan yang cukup tinggi diduga menjadi penyebab tanggul Sungai Brangkal di Dusun Sambirejo, Desa Wringinrejo tak kuat menampung debit air dari Sungai Pikatan di wilayah Pacet. Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto mengecek bersama Perum Jasa Tirta 1.

    “Pengungsian semuanya sudah aman, berikutnya untuk kebutuhan makan minum sudah di support dari Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto dan sudah dikirim. Kemudian bantuan kesehatan juga sudah turun untuk memastikan support kesehatan untuk warga terdampak,” ungkapnya, Minggu (10/3/2024).

    Untuk perbaikan tanggul yang jebol, Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini mengaku tengah berkoordinasi dengan Perum Jasa Tirta 1 untuk mengupayakan agar tanggul jebol tersebut segera ada perbaikan. Setelah meninjau tanggul jebol di Desa Wringinrejo, Bupati juga meninjau tanggul jebol di Desa Sambiroto, Kecamatan Sooko.

    “Ya ini sudah siap, hanya saja karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk material masuk sini. Sehingga nanti Kades dan Camat setempat dapat mengerahkan warga untuk membantu perbaikan tanggul. Pokoknya bagaimana caranya segera nutup tanggulnya. Setelah nutup kemudian ditinggikan,” ujarnya.

    Setelah dari Kecamatan Sooko, Bupati kemudian meninjau progres pembangunan tanggul yang berada di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari serta meninjau jembatan putus yang merupakan penghubung antar Desa Kebontunggul dengan Desa Gondang di Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.

    Sebelumnya, Tanggul Sungai Brangkal di Dusun Sambirejo, Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (9/3/2024) malam jebol. Akibatnya, ratusan rumah di Desa Sambirejo terendam hingga meluas ke Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. [tin/but]

  • Bupati Mojokerto Beri Trauma Healing pada Anak Pasca Bencana Banjir

    Bupati Mojokerto Beri Trauma Healing pada Anak Pasca Bencana Banjir

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati memberikan trauma healing atau proses penyembuhan gangguan psikologis pada anak pasca bencana banjir. Trauma healing diberikan di balai desa masing-masing yakni di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari dan Desa Ngrame, Kecamatan Pungging.

    Trauma healing pada anak ini dilakukan agar kondisi mental mereka kembali seperti sediakala. Dalam kesempatan tersebut, Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini terlebih dahulu memberikan semangat para anak-anak korban banjir, ia berpesan kepada mereka untuk tetap semangat dan tidak berputus asa.

    Setelah selesai memotivasi anak-anak, orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto ini mereka lantas diajak bermain, bernyanyi dengan metode lain yang sifatnya membuat siswa-siswi menjadi riang dan gembira atau trauma healing.

    “Anak-anak yang kami sayangi, tetap semangat ya. Tetap rajin belajar karena kalian adalah generasi penerus yang akan melanjutkan cita-cita bangsa indonesia, kalianlah masa depan generasi penerus indonesia,” ungkapnya, Minggu (10/3/2024).

    Sebelumnya, berdasarkan pantauan Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Selasa (5/3/2024) terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Mojokerto Raya. Akibatnya, enam kecamatan di Kabupaten Mojokerto dan satu kecamatan di Kota Mojokerto terendam banjir. [tin/but]

  • Penutupan Tanggul Jebol Kali Sadar Mojokerto Diharapkan Dapat Atasi Banjir

    Penutupan Tanggul Jebol Kali Sadar Mojokerto Diharapkan Dapat Atasi Banjir

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati berharap penutupan tanggul jebol di Kali Sadar dapat mengatasi banjir yang ada di Kabupaten Mojokerto. Hal tersebut disampaikan saat meninjau proses penutupan tanggul jebol di Kali Sadar Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jumat (8/3/2024).

    Secara langsung orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto ini kembali meninjau beberapa desa yang terdampak banjir akibat tanggul Kali Sadar jebol. Peninjauan ulang di Desa Ngrame, Kecamatan Pungging dan juga Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari tersebut sekaligus memantau progres penutupan tanggul yang jebol di Sungai Sadar.

    “Kita kembali ke lokasi jebolnya tanggul sungai Sadar, kemarin sore juga kita sudah memantau progres dari penutupan tanggul dan hari ini alhamdulillah progresnya sudah semakin bagus. Tanggul yang jebol ditutup dengan sandbag ukuran jumbo berisi pasir yang sudah dipadatkan sehingga diharapkan bisa menutup area yang jebol tersebut dengan kuat,” ungkapnya.

    Dengan penggunaan sandbag berukuran jumbo dan menggunakan alat berat yang kemudian dipadatkan diharapkan kekuatannya tidak perlu diragukan. Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini berharap dengan adanya proses penutupan tanggul yang jebol di Kali Sadar tersebut akan segera dapat mengatasi banjir yang ada di Kabupaten Mojokerto.

    “Bismillah semua progres terus berjalan, mohon doanya. Masyarakat tidak perlu khawatir, kita berupaya selain tanggul ini pompa juga mulai dijalankan kemarin siang. Mudah-mudahan segera teratasi, tetap semangat, sabar jangan lupa, tetap bersyukur meskipun kita saat ini bersama-sama sedang menghadapi banjir,” pungkasnya.

    Diketahui dalam prosesi peninjauan lokasi banjir tersebut Bupati didampingi dengan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Kepala Bidang SDA PUPR, serta Ketua Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto. [tin/ian]