Polri Benarkan Sejumlah Nama Polisi Pemeras WN Malaysia di DWP yang Beredar di Medsos
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sejumlah nama oknum
polisi
yang diduga memeras 45 warga negara (WN) Malaysia saat menonton konser Djakarta Warehouse Project (
DWP
) beredar di media sosial.
Sejauh ini, Mabes
Polri
memang telah menangkap 18 oknum polisi yang diduga melakukan pemerasan itu.
Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, Irjen Abdul Karim pun membenarkan bahwa beberapa nama yang beredar, adalah mereka yang diamankan oleh pihaknya.
“Ya beberapa nama memang ada di situ,” kata Abdul saat mengonfirmasi pertanyaan awak media di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/12/2024) malam.
Meski demikian, perwira tinggi berpangkat bintang dua di pundaknya itu tidak merinci nama-nama mereka yang ditangkap.
Sebab, klaim Abdul, mereka melakukan tindakan itu tanpa ada koordinasi perintah. Selain itu, para pelaku, menurutnya, juga berasal dari kesatuan yang berbeda-beda, ada yang dari polsek, polres, hingga polda.
“Yang kita pastikan gini, ini kan dari 18 ini meliputi polsek ada, polres, dan polda. Tentunya kan ini berbeda. Jadi gitu. Tidak terkoordinasi menjadi satu,” imbuhnya.
Berikut identitas polisi pelaku pemerasan
WN Malaysia
di DWP yang beredar:
1. Kasubdit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Malvino Edward
2. Kasat Narkoba Polres Jakarta Pusat Kompol Jamalinus
3. Kanit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Kompol Dzul Fadian
4. Kanit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKP Yudhy Triananta Syaeful
5. Panit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu Sehatma Manik
6. Panit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Iptu Syaharuddin
7. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Aiptu Armadi Juli Marasi Gultom
8. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Brigadir Fahrudin Rizki Sucipto
9. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Brigadir Dwi Wicaksono
10. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Bripka Wahyu Tri Haryanto
11. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Bripka Ready Pratama
12. Banit Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Briptu Dodi.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Haryanto
-
/data/photo/2024/12/24/676ab27a1326a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polri Benarkan Sejumlah Nama Polisi Pemeras WN Malaysia di DWP yang Beredar di Medsos Nasional 25 Desember 2024
-

BCA Life hadirkan STAR sebagai proteksi nasabah dari penyakit kritis
Jakarta (ANTARA) – PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) bekerja sama dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) meluncurkan produk asuransi Safety Guard Critical Cover (STAR) yang memberikan perlindungan terhadap 135 penyakit kritis dan perlindungan jiwa.
Presiden Direktur BCA Life Christine Setyabudhi menyatakan bahwa peluncuran produk asuransi penyakit kritis tradisional tersebut merupakan respons terhadap tren peningkatan jumlah pasien penyakit kritis seperti kanker, stroke, serangan jantung, diabetes, dan gagal ginjal di Indonesia.
“Dengan produk STAR, kami menyediakan solusi perlindungan yang relevan di tengah tren peningkatan penyakit kritis di Indonesia. Kami berharap dengan hadirnya produk STAR ini, nasabah dapat menjalani hidup semakin aktif dan tenang karena telah terproteksi dengan baik,” ucap Christine Setyabudhi di Jakarta, Selasa.
Ia menyampaikan bahwa usia yang memenuhi syarat untuk pemegang polis mulai dari 21 hingga 65 tahun dan untuk tertanggung mulai dari 1 hingga 65 tahun dengan uang pertanggungan mulai dari Rp500 juta hingga Rp2 miliar.
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2023 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan,penyakit kritis seperti jantung, stroke, dan kanker memerlukan biaya perawatan yang sangat besar.
Hingga akhir 2023, penyakit jantung mencatat pembiayaan tertinggi dalam pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan total Rp17,63 triliun, dengan lebih dari 20 juta kasus yang dibiayai.
Direktur BCA Haryanto T Budiman mengatakan bahwa penyakit kritis tidak hanya memberikan ancaman bagi kesehatan seseorang, tapi juga menimbulkan risiko finansial bagi penderita dan keluarga.
Hal tersebut terjadi karena penyakit kritis harus ditangani secara intensif sehingga menimbulkan beban finansial yang relatif besar.
Realitas tersebut kemudian mendorong pihaknya untuk bersinergi dengan BCA Life untuk meluncurkan produk STAR untuk memastikan bahwa perlindungan finansial dari penyakit kritis kini bisa dimiliki oleh segenap nasabah dan keluarga mereka.
“BCA dan entitas anak senantiasa memperkuat ekosistem bersama, guna memberikan solusi keuangan terbaik serta memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin berkembang,” imbuhnya.
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024 -

Pakai MyTelkomsel, Asiknya Lari Bisa Dapat Hadiah Voucher hingga Kuota
Jakarta –
Aktivitas olahraga lari saat ini sedang banyak dinikmati masyarakat Indonesia. Tren itu rupanya diantisipasi oleh Telkomsel dengan menghadirkan fitur lari di aplikasi MyTelkomsel.
Sekedar informasi, MyTelkomsel saat ini bukan lagi sekedar untuk cek kuota data, beli paket internet, maupun seberapa banyak pemakaian data pengguna, tapi sudah menjadi supper apps loh detikers. Keberadaan fitur Health di MyTelkomsel menjadi salah satu inovasi sekaligus mengajak pelanggannya hidup sehat.
Untuk saat ini, pada fitur Health tersebut, Telkomsel baru menyediakan untuk olahraga lari. Namun tidak menutup kemungkinan ke depannya operator seluler satu ini akan memperbanyak fitur tersebut.
Tampilan utama saat memasuki fitur lari di MyTelkomsel Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Berdasarkan pengalaman detikINET menjajal fitur lari di MyTelkomsel, detikers tinggal buka aplikasinya kemudian pilih bagian fitur lari. Setelah itu, isi profil, mulai dari nama, tinggi badan, berat badan, dan golongan darah. Kalian bisa menargetkan jarak lari yang ingin dicapai dalam satu bulan.
Akan tetapi, jika detikers termasuk pelari pemula dan belum menentukan target bulan, MyTelkomsel menyediakan informasi total harian.
Pada tampilan utama di fitur lari, pengguna akan diperlihatkan target pribadi, total lari harian, sampai riwayat lari. Sedangkan di bagian bawah terdapat menu utama yang terdiri dari Beranda, Aktivitas, Mulai Lari, Reward dan Profil pengguna yang telah diisi beserta ‘prestasi’ yang diraih detikers selama beraktivitas olahraga satu ini.
Secara fungsi, fitur lari di MyTelkomsel ini bisa dikatakan seperti halnya Strava, yakni dapat memantau progres lari yang dicapai pengguna, seperti durasi lari, jarak, pace rata-rata, pace maksimal, kalori aktif, total kalori yang terbakar, hingga informasi jarak yang dilalui di dalam peta. Fitur ini berfungsi setelah detikers menekan tombol “Mulai Lari”.
Aktivitas harian pengguna di fitur lari MyTelkomsel Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Hanya ada satu pilihan lokasi lari di MyTelkomsel ini, yaitu outdoor yang setelah itu aplikasi akan mendeteksi lokasi pengguna untuk nantinya akan menampilkan rute yang telah dilewati oleh detikers. Uniknya, saat mengaktifkan menu “Mulai Lari” terdapat ikon musik yang bisa kalian nikmati selama berolahraga, walau jumlah lagu yang tersedia masih terbatas.
Memang fitur lari di MyTelkomsel tidak selengkap di Strava. Tapi ada nilai plus yang tidak bisa dimiliki aplikasi lari lainnya. Telkomsel menantang pengguna untuk berlari sejauh mungkin. Jika berhasil terdapat reward alias hadiah yang bisa diklaim oleh pelanggan setelah menempuh jarak tertentu.
Sebagai catatan, reward tersebut akan muncul ketika kalian sudah menentukan target jarak bulanan. Dalam 5 km pertama, Telkomsel akan menghadirkan voucher mini market, Telkomsel Poin, ataupun lainnya. Setiap reward ini berbeda-beda setiap waktunya dan menambah keseruan tentunya akan hadiah yang didapati pelari.
Tidak sampai di situ karena reward masih bisa diklaim pelanggan Telkomsel jika sudah berlari sejauh 21 km hingga 42 km. Tantangan di fitur lari di MyTelkomsel tak hanya bikin pelanggan sehat, tapi tersenyum merekah.
Reward saat pengguna mengaktifkan fitur lari di MyTelkomsel Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Berdasarkan pengalaman detikINET menggunakan fitur lari pada MyTelkomsel, akurasi jarak memang perlu diperbaiki lagi meskipun tidak jauh berbeda perhitungan progres lari jika dibandingkan aplikasi lari lainnya.
Nah, ada baiknya, kalau kalian ikut kompetisi lari yang saat ini sudah banyak tersedia, kalian tak hanya medali setelah menyentuh garis finish, tapi juga mengklaim reward dari MyTelkomsel.
Ada hal menarik lainnya, terdapat leaderboard yang memperlihatkan peringkat pengguna MyTelkomsel sehingga akan memicu kompetisi para pelanggan yang notebene hobi lari untuk terus memeras keringat menjadi yang terbaik.
Jadi, tidak ada kata untuk tidak berlari. Sehat itu mesti, hadiah itu pasti.
(agt/agt)
-

Dicari 9 Juta Talenta Digital Jadi ‘Penyelamat’ Indonesia
Yogyakarta –
Untuk menjadikan Indonesia sebagai negara bersaing di era digital, dibutuhkan sebanyak sembilan juta talenta digital di berbagai bidang. Itu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Setelah dihitung-hitung, tentu ini berdasarkan hitungan bersama ya, bahwa kita kalau mau menguasai teknologi digital, kita perlu sembilan juta talenta digital hingga 2030. Sekarang sudah 2024, PR kita banyak,” ungkap Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid saat menghadiri acara di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Rabu (11/12/2024).
Untuk mencetak talenta digital mumpuni, sejumlah langkah dilakukan pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dengan menggandeng perusahaan teknologi global, mulai dari AWS dan Microsoft.
“Kita sudah melakukan dengan beberapa, tidak sendirian ya, perusahaan teknologi global, AWS misalnya, sudah punya komitmen hampir satu juta. Kalau nggak salah 800 ribu atau 900 ribu talenta digital,” ucapnya.
“Microsoft kemarin menyatakan siap untuk tahun ini bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia untuk melahirkan satu juta (talenta digital-red),” sambung Menkomdigi.
Sebagai informasi, Komdigi dan Microsoft bekerja sama mencanangkan program ElevAIte untuk pelatihan keterampilan Artificial Intelligence (AI) sebanyak satu juta talenta digital. Di dalam kerja sama ini menghasilkan komitmen investasi Microsoft sebesar Rp 27,6 Triliun
Lebih lanjut, Meutya mengatakan, jumlah talenta digital tersebut akan bertambah yang bersumber dari perguruan tinggi, salah dua di antaranya berasal Universitas Gadjah Mada, kemudian Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menjadi Politeknik Digital (Poldigi).
Indonesia membutuhkan 9 Juta Talenta Digital sampai tahun 2030. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Jika Indonesia belum memiliki talenta digital mumpuni hingga batas waktu tersebut, Meutya mengkhawatirkan Indonesia akan menjadi negara tertinggal.
“Artinya, sembilan juta (talenta digital-red) itu perlu bersama-sama, kementerian tidak bisa sendiri membiayai pelatihan khusus sembilan juta juga. Saya rasa kita harus rame-rame, kampus, perusahaan swasta besar, kemudian pemerintah tentu dan lain-lain,” tutur Meutya.
(agt/fyk)
-
/data/photo/2024/12/11/6759535c0420a.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Merajut Asa Korban Kebakaran Kebon Kosong demi Bertahan Hidup Megapolitan 12 Desember 2024
Merajut Asa Korban Kebakaran Kebon Kosong demi Bertahan Hidup
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sebanyak 1.800 jiwa dari 600 kepala keluarga terdampak kebakaran di permukiman padat penduduk
Kebon Kosong
, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2024).
Kini, mereka berupaya bangkit dari bencana kebakaran yang menghanguskan tempat tinggal mereka.
Rini Haryanto (51), warga RT 07/RW 05 Kebon Kosong mengaku tak ingin terbawa suasana duka usai rumahnya terbakar.
Ibu rumah tangga beranak dua ini pun mencoba bangkit dan menjual beberapa barang berharganya ke pengepul rongsok untuk bertahan hidup.
Barang-barang tersebut antara lain, dua kulkas, dua tabung gas, dua mesin pompa air, satu mesin cuci, dua televisi, dan tiga kipas angin.
“Laku sekitar Rp 400.000, mending jadi duit ketimbang enggak kepakai,” ujar Rini saat ditemui
Kompas.com
di reruntuhan rumahnya, Rabu (11/12/2024).
Rini juga terpaksa menjual barang untuk bertahan hidup lantaran sang suami, Sugiyanto (53), kini tak bisa bekerja imbas peristiwa kebakaran ini.
“Suami enggak tega mau ninggalin saya, makanya enggak kerja,” ungkap dia.
Setelah rumahnya luluh lantak dilahap api, Rini dan suami kini harus tidur di tenda pengungsian di SDN 06 Kebon Kosong yang tak jauh dari rumahnya.
Sembari bertahan di tenda pengungsian selama dua pekan ke depan, Rini berharap pemerintah memberikan bantuan perbaikan rumahnya.
“Enggak mau pergi dulu dari pengungsian, nunggu kepastian dari pemerintah dapat bantuan perbaikan rumah apa enggak,” pungkas dia.
Warga lain, Dedi Wahyudi (45), juga mencoba bangkit dan terus-menerus bersedih hati setelah rumahnya turut terbakar.
“Mau gimana lagi, hanya bisa prihatin saja, lupa susah, paling enggak lihat ke depan,” terang dia.
Setelah rumahnya terbakar, Dedi kini tinggal di posko pengungsian bersama ratusan warga lain.
Meski keadaan tak menguntungkannya, pria yang bekerja sebagai sopir bajaj ini tetap berusaha mencari nafkah dengan harapan bisa segera melupakan bencana yang masih membekas diingatannya itu.
“Tetap narik, kalau di pengungsian terus bosan,” ujar dia.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Polres Metro Jakarta Pusat turut membantu memulihkan mental dan kepercayaan diri anak-anak korban kebakaran dengan memberikan layanan
trauma healing.
Sebanyak 50 anak diberi layanan trauma healing dan psikososial oleh Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) pada Selasa kemarin.
Pada hari yang sama, jajaran Polres Metro Jakarta Pusat juga memberikan
trauma healing
kepada 200 anak dengan mengajak mereka bernyanyi bersama.
“Untuk saat ini kami fokuskan
trauma healing
khusus yang anak-anak, besok juga nanti akan ada kegiatan dari ibu-ibu Bhayangkari yang nanti secara segmentasi akan kami lakukan sehingga tepat sasaran,” kata Wakil Kepala Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Wirdhanto Hadicaksono.
Wirdhanto memastikan, polisi memberikan dukungan penuh untuk memulihkan mental korban dengan cara yang humanis.
“Di sini polisi mengedepankan humanis supaya bisa mengobati perasaan luka atau mungkin juga dampak dari kebakaran ini,” ujar dia.
Sedangkan kegiatan
trauma healing
dan psikososial yang diinisiasi BPBD Jakarta diisi dengan hiburan seperti bernyanyi dan permainan putaran lingkaran, termasuk doa bersama.
Keceriaan terpancar dari wajah peserta yang umumnya berusia 3-12 tahun. Fokus mereka teralihkan dari peristiwa kebakaran sehari sebelumnya.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jakarta Budi Hartati bersyukur kegiatan
trauma healing
dan psikososial telah membangkitkan rasa percaya diri korban.
“Mereka sedikit lupa bahwa rumah mereka terbakar. Jadi kebersamaan kita sangat diperlukan mereka,” ungkap dia.
Dalam kegiatan ini, BPBD DKI Jakarta akan memberikan layanan
trauma healing
dan psikososial selama empat hari, yakni dari tanggal 11-14 Desember 2024.
Rencananya, pemberian layanan ini turut dibantu oleh Dinas Sosial DKI Jakarta dan
stakeholder
terkait.
“Jadi semua kita jadwalkan paling tidak empat hari akan ada tim yang membersamai untuk warga yang terdampak,” pungkas dia.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Teknologi AI Nggak Semua Benar, Menkomdigi: Perlu Literasi Digital
Yogyakarta –
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan bahwa pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) perlu dibekali dengan pemahaman. Sebab menurutnya, meski merupakan teknologi canggih, AI tidak semuanya benar.
Hal itu Meutya sampaikan kepada masyarakat di Kampoeng Cyber, Yogyakarta. Dalam kunjungan kerjanya ini, Menkomdigi mengatakan keberadaan teknologi terkini itu harus seiring dengan literasi digital.
“Kami juga ingin menyampaikan yang mungkin sebetulnya sudah dilakukan, tapi belum terasa atau belum kita terlalu pahami bahwa kita sekarang sudah menghadapi era kecerdasan aritifisial. Nah, ini kadang-kadang kita menggunakan, tapi kita nggak paham ini kecerdasan artifisial gitu,” ungkap Meutya, Rabu (11/12/2024).
Ia kemudian mencontohkan bentuk pemanfaatan teknologi AI yang tidak banyak diketahui banyak orang, seperti penerapan di sektor pendidikan untuk membantu menghitung atau membuat pembelajaran menyenangkan untuk anak-anak.
“Artinya apa? Kita sekarang bisa tanya, bisa tanya saran, meskipun kita harus ingatkan juga di AI nggak semuanya benar ya. Makanya, perlu selalu ada pendampingan,” kata Menkomdigi Meutya Hafid.
Untuk itu, Meutya mengatakan masyarakat diperlukan pendampingan berupa peningkatan pemahaman akan teknologi atau literasi digital yang digunakan. Jika mengetahui peruntukannya, itu bisa meningkatkan produktivitas dan ekonomi digital.
“Teknologi, khususnya kecerdasan artifisial itu harus membantu UMKM, itu yang pertama. Kedua, harus membantu kita mengekalkan budaya, apalagi di sini saya lihat Kampoeng Cyber ini justru berangkatnya, semangatnya adalah budaya,” kata Meutya.
Menkomdigi Meutya Hafid ke Kampoeng Cyber, Yogyakarta. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
“Bukan hanya untuk ekonomi atau kemajuan teknologi, tapi karena berbasis budaya, makanya guyub dan kemudian jadilah Kampoeng Cyber karena kalau nggak berbudaya pasti nggak gotong royong. Kalau nggak gotong royong, nggak jadi ekosistem seperti ini. Jadi, sekali lagi saya salut dan terima kasih, semoga kerja sama ini diteruskan,” pungkasnya.
Guna meningkatkan literasi digital kepada masyarakat tersebut, Komdigi akan terus memperkuat sinergi dengan berbagai komunitas, termasuk Siberkreasi yang sudah berkolaborasi sejak 2017.
(agt/agt)
-
/data/photo/2024/12/11/67591c1e1d73a.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Warga Kebon Kosong Mulai Bersihkan Puing dan Kumpulkan Barang Sisa Kebakaran Megapolitan 11 Desember 2024
Warga Kebon Kosong Mulai Bersihkan Puing dan Kumpulkan Barang Sisa Kebakaran
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Warga
Kebon Kosong
, Kemayoran, Jakarta Pusat, mulai membersihkan puing dan mengumpulkan barang dari rumah mereka yang hangus terbakar.
Pantauan
Kompas.com
di RT 07/RW 05 Kebon Kosong, sejumlah warga memindahkan sejumlah barang dari dalam rumah mereka yang telah runtuh akibat kebakaran hebat pada Selasa (10/12/2024).
Barang-barang tersebut di antaranya seng, kipas, mesin cuci, dan televisi yang semuanya sudah hangus.
Beberapa petugas dari Polri dan TNI juga turut membantu warga yang tengah membersihkan puing-puing bangunan rumah yang runtuh imbas peristiwa kebakaran ini.
Seorang warga RT 07/RW 05 Kebon Kosong, Rini Haryanto (51), mulai membersihkan barang-barang yang terbakar sejak Selasa sore.
“Dikumpulin, dijual buat bertahan hidup,” kata Rini.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran melanda permukiman padat penduduk semipermanen di Jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.
”
Kebakaran di Kebon Kosong
, kami terima peristiwa kebakaran pukul 12.25 WIB,” kata Asril.
Begitu menerima laporan warga, sejumlah personel pemadam kebakaran langsung menuju lokasi kejadian.
Sebanyak 1.800 warga terdampak kebakaran ini. Mereka diungsikan ke tiga tempat yang tak jauh dari lokasi kebakaran.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Kunker ke Yogyakarta, Menkomdigi Kunjungi Kampung Cyber dan Literasi AI
Yogyakarta –
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid akan melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta pada hari ini, Rabu (11/12/2024). Agenda kali ini, Meutya akan blusukan ke Kampung Cyber yang pernah dikunjungan Pendiri Facebook Mark Zuckerberg, literasi akan judi online, Artificial Intelligence (AI) dan kebutuhan talenta digital nasional.
Di hari sebelumnya, Meutya telah tiba di Kota Pelajar ini dan langsung makan malam bersama dengan beberapa penggiat komunitas, Siberkreasi, dan organisasi masyarakat setempat, seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Persis. Pertemuan tersebut, Meutya didampingi Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria, Plt Dirjen Pengawasan Ruang Digital Alexander Sabar, Staf Ahli Menteri sekaligus Plt Dirjen Komunikasi Publik dan Media Molly Prabawati.
“Nah, kita bicara tentang kolaborasi yang dilakukan oleh Komdigi, sebelumnya dikenal dengan Kominfo ya, untuk membangun program literasi digital khususnya. Kita bicara bagaimana meningkatkan kerjasama, terutama kampanye judi online, dan bagaimana menggunakan internet secara sehat,” tutur Nezar di Yogyakarta, Selasa malam (10/12/2024).
Pada kesempatan ini pula, Nezar mengungkapkan dibahas pula terkait digital ethics, digital culture, digital safety, dan digital skill.
Kunjungan Kerja Menkomdigi dan jajaran Komdigi di Yogyakarta. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
“Kita berkomitmen untuk memberikan peningkatan kualitas dari program literasi digital ini, antara lain mengenalkan pada masyarakat terkait deep teknologi, seperti artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Karena ini sudah dipakai di semua sektor dan karena itu masyarakat harus mengenal apa aspek negatifnya, dan di mana aspek positif,” tuturnya.
Sementara itu, untuk agenda kunjungan kerja Menkomdigi Meutya Hafid beserta jajaran Komdigi pada Rabu (11/12/2024) yang diawali dengan blusukan ke Kampung Cyber dan melakukan dialog dengan warga sekitarnya. Sebagai informasi, Kampung Cyber ini pernah dikunjungi Pendiri Facebook Mark Zuckerberg.
Setelah itu dilanjutkan dengan menyambangi Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) yang merupakan perguruan tinggi yang dikelola oleh Kementerian Komdigi.
Kemudian agenda terakhir kunjungan kerja Meutya Hafid ini akan ditutup dengan menghadiri acara di Universitas Gadjah Mada (UGM). Menkomdigi akan menyampaikan respon pemerintah terkait perkembangan teknologi AI di Tanah Air.
[Gambas:Instagram]
(agt/rns)

