Bisnis.com, CIKARANG — Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Komdigi menggelar sosialisasi pengembangan potensi masyarakat di era digital di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah praktisi dan pakar untuk berbagi pengetahuan tentang personal branding, public speaking, hingga strategi digital marketing kepada para pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Bekasi.
Plt. Direktur Layanan TI Badan Usaha BAKTI Komdigi, Tri Haryanto, mengatakan digitalisasi telah mengubah semua aspek kehidupan masyarakat. Namun, transformasi ini juga membawa tantangan tersendiri, khususnya terkait kesenjangan digital dan literasi digital.
“Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada para peserta seminar,” kata Tri, Rabu (29/10/2025).
Dewan Pengawas BAKTI Komdigi, Virgie Baker, mengatakan bahwa teknologi dapat membawa banyak dampak positif tinggal bagaimana diri kita cepat beradaptasi dengan era digital. ”Bagaimana memanfaatkan teknologi digital dan cepat beradaptasi dengan era digital menjadi kunci kesuksesan di masa depan,” ujar Virgie dalam keynote speech-nya.
Pada sesi talkshow, BAKTI Komdigi memberikan pelatihan public speaking dan personal branding yang dibawakan oleh Joice Triatman, mantan jurnalis dan Runner Up Miss Indonesia.
Joice menegaskan bahwa personal branding bukan hanya soal gaya, tetapi tentang nilai, kepribadian, dan konsistensi. Ia mendorong peserta untuk tidak berpura-pura menjadi orang lain, karena dunia menghargai mereka yang tahu siapa dirinya dan berani menunjukkannya.
“Dunia selalu membawa siapa kamu, pastikan kamu yang menulis halamannya,” kata Joice.
Joice menjelaskan bahwa kesan pertama sangat penting dalam membangun personal branding. Bagaimana seseorang bersikap, berbicara, dan membawa diri sebelum berhadapan dengan orang lain akan menentukan kesempatan menjadi peluang atau penyesalan.
“Kesan pertama harus menggoda. Karena kesan pertama bisa jadi peluang terakhir,” ujar Joice.
Ia menambahkan bahwa personal branding bukan hanya untuk orang tertentu, tetapi untuk siapa saja yang ingin dikenal dengan citra yang tepat. Personal branding akan membuat seseorang dikenal dan dipercaya orang lain, membuka peluang baru untuk karierkarier, bisnis, dan kolaborasi, menjadi pembeda dari ribuan orang lain, serta membangun pengaruh dan inspirasi bagi sekitar.
Joice menyebutkan bahwa personal branding dibangun dari kombinasi beberapa elemen kunci, yaitu value atau nilai diri, skill atau keahlian, personality atau kepribadian, reputation atau reputasi, serta consistency atau konsistensi.
“Kamu tidak perlu jadi sempurna, cukup jadi versi terbaikmu dan konsisten. Branding bukan dibentuk dalam semalam, tapi dari kebiasaan kecil yang kamu ulang setiap hari,” kata Joice.
Selain itu, Joice juga memberikan pemahaman mengenai pentingnya memiliki kemampuan public speaking dalam membangun personal branding. Menurutnya, personal branding tanpa public speaking seperti punya suara tapi tak terdengar.
“Semua orang bisa talking, namun tidak semua bisa speaking. Public speaking bukan soal bicara lancar, tapi soal bikin orang mau mendengarkan,” kata Joice.
Ia menjelaskan bahwa ide bagus pun tidak akan berarti jika tidak bisa disampaikan dengan jelas. Kepercayaan diri dalam public speaking perlu dibangun melalui jam terbang dan latihan yang konsisten.
Joice membagikan tips mengatasi rasa gugup saat berbicara di depan umum, antara lain melakukan persiapan yang matang dengan menguasai materi, latihan di depan cermin atau teman, menarik napas perlahan sebelum bicara, fokus pada poin yang ingin disampaikan, serta mengingat bahwa audiens tidak mencela melainkan ingin pembicara berhasil.
“Semua orang pasti punya rasa gugup, bedanya yang hebat tidak berhenti karena itu,” ujar Joice.
STRATEGI MARKETING
Marketing dan Content Specialist sekaligus mantan jurnalis, Ein Halid menyampaikan materi tentang strategi digital marketing dan creative copywriting. Ein yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Program Festival Film Indonesia (FFI) ini menjelaskan bagaimana membuat brand dari nol hingga membuat konsumen paham dan ingin membeli produk.
“Bukan sekadar posting gambar, namun bagaimana audiens bisa menerima pesan yang disampaikan melalui produk tersebut,” kata Ein.
Ein menekankan bahwa copywriting adalah suara brand yang harus mampu menyampaikan pesan dengan efektif. Konten yang potensial untuk viral adalah konten yang memiliki daya tarik untuk dibagikan dan disebarluaskan oleh orang lain.
Ein mendorong peserta untuk memanfaatkan semua teknologi yang tersedia agar mampu bersaing di era digital. Ia menyampaikan bahwa mengubah pesan promosi menjadi inspirasi merupakan kunci dalam strategi digital marketing yang efektif.
“Mari berdaya dan manfaatkanlah semua teknologi untuk mampu bersaing di era digital,” ujar Ein.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya BAKTI Komdigi dalam meningkatkan literasi digital dan memberdayakan masyarakat untuk memanfaatkan teknologi secara optimal di berbagai bidang kehidupan.
Anna Susanti, pemilik Sambal Pecel Bu Susan, mengatakan acara ini sangat bermanfaat bagi para pelaku usaha yang baru mulai berkembang. Dia berharap setelah pelatihan ini, ada grup yang mewadahi para peserta untuk saling bertukar informasi termasuk mengenai pelatihan berikutnya.
“Jadi, sangat bermanfaat ilmunya, sangat bermanfaat, daging banget. Mudah-mudahan bisa diterapkan dalam usaha saya yang baru merintis. Terima kasih,” ujarnya.
Sementara Sofi, pemilik UMKM dari Tambun Selatan, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan BAKTI Komdigi ini karena memberikan pelatihan tentang bagaimana para pelaku UMKM untuk mengenal lebih jauh tentang manfaat teknologi digital, juga public speaking, personal branding, juga bagaimana memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran produk UMKM.
“Saya juga berharap Komdigi ementerian Digital itu untuk memperbanyak BTS-BTS terutama di pelosok-pelosok desa-desa di seluruh Indonesia khususnya di Kabupaten Bekasi,” tutupnya.