Tag: Gibran Rakabuming Raka

  • 7
                    
                        MDIS Tempat Kuliah Gibran: Lulusan Kami Punya Keahlian Mutakhir
                        Nasional

    7 MDIS Tempat Kuliah Gibran: Lulusan Kami Punya Keahlian Mutakhir Nasional

    MDIS Tempat Kuliah Gibran: Lulusan Kami Punya Keahlian Mutakhir
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Management Development Institute of Singapore (MDIS) menekankan bahwa lulusan yang berkuliah di MDIS memiliki keahlian yang mutakhir dan siap menghadapi tantangan ekonomi global.
    Hal tersebut disampaikan MDIS saat mengonfirmasi bahwa Wapres Gibran Rakabuming Raka pernah berkuliah di MDIS, Singapura, pada tahun 2007-2010.
    “Kami berkomitmen untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan mutakhir yang penting dalam lanskap dinamis saat ini. Kami menawarkan pendidikan tinggi yang tangguh dalam lingkungan yang kondusif, memastikan para peserta didik siap menghadapi tantangan dan peluang dalam ekonomi global,” tulis MDIS, dalam keterangannya kepada Kompas.com, Rabu (1/10/2025).
    “Lulusan kami memiliki keahlian yang mutakhir dan mencerminkan tuntutan dunia profesional yang terus berkembang,” sambung dia.
    MDIS menyampaikan bahwa, di Singapura, lembaga pendidikan swasta menyelenggarakan program pendidikan tinggi melalui kolaborasi bersama mitra universitas luar negeri.
    Mereka menekankan bahwa MDIS berkomitmen untuk menjunjung tinggi standar integritas dan ketelitian akademis yang tinggi.
    Oleh karena itu, semua diploma dan gelar yang diberikan oleh mitra universitas luar negeri MDIS pasti mematuhi standar akademik yang ketat.
    Dalam hal ini, Gibran disebut menyabet gelar sarjana dari universitas mitra MDIS, yakni University of Bradford, Inggris.
    “MDIS bangga memberikan pendidikan berkualitas tinggi kepada semua peserta didik, memastikan bahwa para peserta didik menerima pengalaman yang tangguh dan memperkaya,” imbuh MDIS.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Presiden Prabowo pimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

    Presiden Prabowo pimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

    Rabu, 1 Oktober 2025 16:19 WIB

    Presiden Prabowo Subianto (baris tengah, kanan) berjalan bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (baris tengah, kedua kanan) dan didampingi Menteri Kebudayaan Fadli Zon (baris tengah, kiri) saat menghadiri upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Hari Kesaktian Pancasila 2025 mengusung tema Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

    Presiden Prabowo Subianto (kanan) memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Hari Kesaktian Pancasila 2025 mengusung tema Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

    Personel PM TNI AD berbaris saat menjadi pasukan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Hari Kesaktian Pancasila 2025 mengusung tema Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mensos dan Wamensos Hadiri Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya – Page 3

    Mensos dan Wamensos Hadiri Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia Saifullah Yusuf alias Gus Ipul bersama Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono melaksanakan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (1/10/2025).

    Upacara berlangsung khidmat di mana Presiden Prabowo Subianto bertindak sebagai inspektur upacara didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pada kesempatan tersebut, Inspektur Upacara memimpin peserta untuk mengheningkan cipta  mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur. 

    “Marilah kita sejenak mengenang arwah dan jasa-jasa para pahlawan revolusi dan para pendahulu kita yang telah berkorban untuk kedaulatan, kehormatan, kemerdekaan bangsa Indonesia dan untuk mempertahankan Pancasila. Mengheningkan cipta, mulai,” kata Presiden 

    Upacara turut dihadiri pula oleh sejumlah pimpinan lembaga negara, antara lain Ketua MPR RI Ahmad Muzani yang membacakan Naskah Pancasila, Wakil Ketua DPD RI Yorrys Raweyai membacakan Pembukaan UUD 1945, Ketua DPR RI Puan Maharani membacakan dan menandatangani Naskah Ikrar, serta seluruh unsur dari Kementerian dan Lembaga kenegaraan termasuk TNI-Polri. 

    Sementara itu di tempat berbeda,  seluruh jajaran pejabat dan pegawai Kementerian Sosial RI juga menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di halaman kantor yang ada di Jalan Salemba, Jakarta Pusat. Pelaksanaan upacara ini menjadi bentuk penghormatan dan peneguhan komitmen aparatur sipil Kementerian Sosial untuk menjadikan Pancasila sebagai landasan utama dalam bekerja melayani masyarakat.

    Tahun ini, peringatan Hari Kesaktian Pancasila mengangkat tema “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya”, yang menekankan pentingnya persatuan dan gotong royong di tengah dinamika bangsa. Peringatan ini menjadi momen penting untuk kembali meneguhkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa yang kokoh menghadapi berbagai tantangan.

  • 7
                    
                        MDIS Tempat Kuliah Gibran: Lulusan Kami Punya Keahlian Mutakhir
                        Nasional

    1 MDIS Konfirmasi Gibran Berkuliah di Singapura, Sabet Gelar Sarjana Nasional

    MDIS Konfirmasi Gibran Berkuliah di Singapura, Sabet Gelar Sarjana
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pihak Management Development Institute of Singapore (MDIS) telah mengonfirmasi status diploma lanjutan dan gelar Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
    Hal ini dilakukan MDIS dalam rangka meluruskan riwayat pendidikan Gibran yang diragukan oleh netizen di media sosial.
    “Management Development Institute of Singapore (MDIS) ingin menanggapi pernyataan yang beredar di media sosial mengenai kualifikasi pendidikan Bapak Gibran Rakabuming Raka,” tulis keterangan resmi MDIS, Rabu (1/10/2025).
    “Bapak Gibran Rakabuming Raka adalah mahasiswa penuh waktu di Management Development Institute of Singapore (MDIS) dari tahun 2007 hingga 2010,” tulis mereka.
    MDIS menyampaikan, selama periode itu, Gibran menyelesaikan Diploma Lanjutan.
    Lalu, dilanjutkan dengan pendidikan untuk menyabet gelar Bachelor of Science (Honours).
    “Dilanjutkan dengan gelar Sarjana Sains (Honours) di bidang Marketing yang diberikan oleh mitra universitas kami saat itu, University of Bradford, Inggris,” terang MDIS.
    MDIS menegaskan, mereka merupakan salah satu lembaga profesional nirlaba tertua di Singapura.
    MDIS mengaku akan berkomitmen untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan mutakhir yang penting dalam lanskap dinamis saat ini.
    “Kami menawarkan pendidikan tinggi yang tangguh dalam lingkungan yang kondusif, memastikan mahasiswa siap menghadapi tantangan dan peluang dalam ekonomi global. Lulusan kami memiliki keahlian yang mutakhir dan mencerminkan tuntutan dunia profesional yang terus berkembang,” tulis mereka.
    MDIS juga menjelaskan, di Singapura, institusi pendidikan swasta menyelenggarakan program pendidikan tinggi melalui kolaborasi dengan mitra universitas luar negeri.
    MDIS juga menegaskan komitmennya untuk menjunjung tinggi standar integritas dan ketelitian akademis yang tinggi.
    “Semua diploma dan gelar yang diberikan oleh mitra universitas luar negeri kami yang terhormat mematuhi standar akademik yang ketat. MDIS bangga memberikan pendidikan berkualitas tinggi kepada semua siswa, memastikan bahwa mereka menerima pengalaman yang berkualitas,” imbuh MDIS.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sindir MBG dan Janji Pilpres, Penulis Kondang Ini Sarankan Program Tidur Siang Gratis 2029

    Sindir MBG dan Janji Pilpres, Penulis Kondang Ini Sarankan Program Tidur Siang Gratis 2029

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Progran makan bergizi gratis (MBG) beberapa waktu terakhir jadi sorotan banyak pihak. MBG sendiri merupakan janji kampanye pasangan Prabowo-Gibran yang kini telah menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

    Terkait janji kampanye Pilpres ini, penulis kondang Indonesia, Tere Liye, memberi ide bagi kontestan Pilpres 2029.

    “Saya mau ngasih IDE program berikutnya buat pak jabat dan bu jabat. Buat kampanye pilpres 2029 nanti. Tidur Siang Gratis,” tulis Tere Liye, dikutip dari akun media sosialnya, Rabu (1/10/2025).

    Menurut riset, lanjut Tere Liye, memberikan tidur siang pada murid-murid sekolah itu sangat signifikan pengaruhnya ke prestasi akademik, kebahagiaan, dan lain sebagainya. Di China, malah sejak lama sudah ada, dan wajib bagi sebagian besar sekolah.

    “Nah, dengan argumen mulia tersebut, demi generasi berikutnya, mari kita bikin juga program Tidur Siang Gratis,” lanjut pria bernama asli Darwis itu.

    “Bukan buat tujuan mulianya sih. Ssst, tapi lumayan kan pengadaan buat kursi/meja tidurnya. Ada berapa puluh juta kursi. Juga tirai. Juga selimut. Bantal, waaaah, banyaknya itu kalau dijadikan proyek. Setiap tahun bisa beli baru pulak, peremajaan peralatan,” sindirnya.

    Masih ingat e-KTP? lanjut alumni Fakultas Ekonomi UI ini, dulu proyek ini hebat sekali tujuannya. “Keren pol. Belasan tahun berlalu, eh masih difotokopi juga itu KTP, kirain chip-nya sakti bener,” tutup Tere Liye. (sam/fajar)

  • Hari Kesaktian Pancasila, Fadli Zon: Melalui Pancasila Kita Dipersatukan

    Hari Kesaktian Pancasila, Fadli Zon: Melalui Pancasila Kita Dipersatukan

    Jakarta

    Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, bicara makna Hari Kesaktian Pancasila. Fadli mengatakan Pancasila merupakan pemersatu bangsa.

    “Kita peringati sebagai Hari Kesaktian Pancasila karena melalui Pancasila kita disatukan dan negara kita dipersatukan, dan inilah maknanya. Ke depan, setelah 60 tahun, dan mudah-mudahan peristiwa ini tidak terulang kembali,” kata Fadli di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (1/10/2025).

    Dia mengatakan peristiwa yang terjadi pada 30 September hingga dini hari 1 Oktober 1965 merupakan upaya kudeta yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia. Dia mengatakan Pancasila merupakan pemersatu bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku.

    “Ini merupakan upaya kudeta yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia ketika itu. Pancasila sebagai pemersatu bangsa kita dan memang salah satu yang mengikat bangsa kita, dengan berbagai perbedaan suku, bangsa, agama, ras, golongan tentu berbagai macam kepentingan ya Pancasila itu. Jadi Pancasila ini sebagai perekat dan sebagai pemersatu,” tutur dia.

    Dia kemudian bercerita momen Presiden Prabowo Subianto terharu ketika memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Dia mengatakan peristiwa yang terjadi di Lubang Buaya pernah mengoyak bangsa.

    “Beliau tadi ke monumen, berdoa, mendoakan ya para jenderal yang waktu itu dibunuh di Lubang Buaya. Kita saksikan tadi beliau juga sangat terharu, karena peristiwa itu memang merupakan satu peristiwa yang sangat mengoyak bangsa kita,” ujarnya.

    Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto menjadi inspektur upacara dalam peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti. Prabowo turut didampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka. Sejumlah jajaran menteri kabinet Merah Putih juga turut hadir.

    Selesai memimpin upacara, Prabowo langsung berjalan menuju sumur Lubang Buaya yang menjadi lokasi penemuan jasad para jenderal TNI pada 1965. Prabowo dan Gibran tampak berdoa di lokasi itu.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/haf)

  • Di sumur maut Lubang Buaya, Prabowo berdoa untuk Pahlawan Revolusi

    Di sumur maut Lubang Buaya, Prabowo berdoa untuk Pahlawan Revolusi

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto saat meninjau “sumur maut” di Lubang Buaya, Jakarta, Rabu, memanjatkan doa untuk para Pahlawan Revolusi yang gugur saat tragedi Gerakan 30 September 1965 (G30S).

    Presiden, di sisi dinding marmer yang mengitari sumur, berdiri dan memejamkan mata sambil mengangkat tangan untuk mendoakan 10 Pahlawan Revolusi, termasuk enam jenderal dan 2 perwira yang jasadnya dibuang di dalam “sumur maut” di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.

    “Izin Pak Presiden, di sini adalah sumur tua atau sumur maut tempat dibuangnya tujuh Pahlawan Revolusi. Untuk kedalaman sumur ini adalah 12 meter, dan diameternya adalah 75 centimeter,” kata Kepala Pusat Sejarah TNI Brigjen TNI Stefie Jantje Nuhujanan.

    Di lokasi yang sama, pimpinan lembaga negara lainnya seperti Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua MPR RI Ahmad Muzani juga turut ikut dalam momen mengheningkan cipta itu.

    Kemudian, di barisan belakang Presiden Prabowo, ada juga Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Djamari Chaniago, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

    Di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Rabu pagi, Presiden Prabowo untuk pertama kalinya memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila untuk mengenang tragedi gugurnya Pahlawan Revolusi pada 30 September 1965.

    Prosesi upacara diisi dengan sesi mengheningkan cipta, kemudian pembacaan teks Pancasila oleh Ketua MPR RI Ahmad Muzani.

    Selepas itu, teks Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dibacakan oleh Wakil Ketua DPD RI Yorrys Raweyai, kemudian pembacaan Ikrar Kesetiaan Kepada Pancasila oleh Ketua DPR RI Puan Maharani.

    Jajaran menteri dan pejabat negara yang mengikuti upacara hari ini, antara lain Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Perdagangan Budi Santoso, dan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah sekaligus Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo.

    Kemudian, ada pula Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor, kemudian ada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo ikut bernyanyi saat Fadli Zon hingga Panglima TNI bawakan lagu nasional

    Prabowo ikut bernyanyi saat Fadli Zon hingga Panglima TNI bawakan lagu nasional

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto ikut bernyanyi saat Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya membawakan lagu-lagu nasional.

    Momen tersebut berlangsung usai Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang berlangsung di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Rabu.

    Lagu-lagu nasional yang dibawakan yakni Indonesia Pusaka, Tanah Airku, Bangun Pemudi Pemuda, dan Garuda Pancasila.

    Prabowo tampak ekspresif dan bersemangat menyaksikan penampilan para pejabat negara tersebut.

    “Masa yang akan datang kewajibanmu lah,” senandung Prabowo sambil mengepalkan tangan lalu mengacungkan jari telunjuknya dengan semangat, ketika lagu Bangun Pemudi Pemuda dibawakan.

    Momen tersebut berlangsung sekitar 10 menit, disambut suasana meriah dan semarak oleh para tamu undangan yang hadir.

    Tangkapan layar – Menteri Kebudayaan Fadli Zon, (kiri) Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (tiga kiri), Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (empat kiri), dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (kanan) membawakan lagu-lagu nasional pada upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Rabu (1/10/2025). ANTARA/Fathur Rochman.

    Sebelum menyaksikan penampilan jajaran kabinetnya, Prabowo tampak menyalami para tamu negara yang hadir, termasuk perwakilan dari negara sahabat.

    Prabowo juga menyempatkan diri untuk menyalami dan berfoto bersama dengan kelompok paduan suara dari SMK Negeri 2 Cibinong, Jawa Barat, yang bertugas mempersembahkan lagu-lagu nasional selama upacara berlangsung.

    Diketahui, Presiden Prabowo untuk pertama kalinya memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Rabu, untuk mengenang tragedi gugurnya Pahlawan Revolusi pada 30 September 1965.

    Upacara berlangsung sekitar pukul 08.00 WIB, tidak lama setelah Presiden Prabowo selaku inspektur upacara tiba di Monumen Pancasila Sakti.

    Di lokasi upacara, kedatangan Presiden disambut oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah sekaligus Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

    Pewarta: Fathur Rochman/Genta Tenri Mawangi
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo Pimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

    Prabowo Pimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto untuk pertama kalinya memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Rabu, untuk mengenang tragedi gugurnya Pahlawan Revolusi pada 30 September 1965.

    Upacara berlangsung sekitar pukul 08.00 WIB, tidak lama setelah Presiden Prabowo selaku inspektur upacara tiba di Monumen Pancasila Sakti. Di lokasi upacara, kedatangan Presiden disambut oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah sekaligus Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

    Prosesi upacara diisi di antaranya dengan laporan komandan upacara oleh Kolonel Pnb. M. Amry Taufanny, kemudian dilanjutkan dengan mengheningkan cipta.

    “Marilah kita sejenak mengenang arwah dan jasa-jasa para Pahlawan Revolusi dan para pendahulu kita yang telah berkorban untuk kedaulatan, kehormatan, kemerdekaan bangsa Indonesia dan untuk mempertahankan Pancasila. Mengheningkan cipta, mulai,” kata Presiden Prabowo dikutip dari Antara, Rabu (1/10/2025).

    Prosesi berikutnya, Ketua MPR RI Ahmad Muzani membacakan teks Pancasila.

    Selepas itu, pembacaan teks Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dibacakan oleh Wakil Ketua DPD RI Yorrys Raweyai, kemudian pembacaan Ikrar Kesetiaan Kepada Pancasila oleh Ketua DPR RI Puan Maharani.

    Prosesi berikutnya pembacaan doa oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    Selepas itu, prosesi upacara berakhir, Presiden pun meninggalkan mimbar kehormatan. Presiden Prabowo, didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, bersama jajaran menteri Kabinet Merah Putih, meninjau Monumen Pancasila Sakti.

    Jajaran menteri dan pejabat negara yang mengikuti upacara hari ini, antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Djamari Chaniago, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Perdagangan Budi Santoso.

    Kemudian, ada pula Wakil Ketua DPD RI Yorrys Raweyai, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor, kemudian ada Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono.

  • Presiden Prabowo pimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila

    Presiden Prabowo pimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto untuk pertama kalinya memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Rabu, untuk mengenang tragedi gugurnya Pahlawan Revolusi pada 30 September 1965.

    Upacara berlangsung sekitar pukul 08.00 WIB, tidak lama setelah Presiden Prabowo selaku inspektur upacara tiba di Monumen Pancasila Sakti. Di lokasi upacara, kedatangan Presiden disambut oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah sekaligus Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

    Prosesi upacara diisi di antaranya dengan laporan komandan upacara oleh Kolonel Pnb. M. Amry Taufanny, kemudian dilanjutkan dengan mengheningkan cipta.

    “Marilah kita sejenak mengenang arwah dan jasa-jasa para Pahlawan Revolusi dan para pendahulu kita yang telah berkorban untuk kedaulatan, kehormatan, kemerdekaan bangsa Indonesia dan untuk mempertahankan Pancasila. Mengheningkan cipta, mulai,” kata Presiden Prabowo.

    Prosesi berikutnya, Ketua MPR RI Ahmad Muzani membacakan teks Pancasila.

    Selepas itu, pembacaan teks Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dibacakan oleh Wakil Ketua DPD RI Yorrys Raweyai, kemudian pembacaan Ikrar Kesetiaan Kepada Pancasila oleh Ketua DPR RI Puan Maharani.

    Prosesi berikutnya pembacaan doa oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    Selepas itu, prosesi upacara berakhir, Presiden pun meninggalkan mimbar kehormatan. Presiden Prabowo, didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, bersama jajaran menteri Kabinet Merah Putih, meninjau Monumen Pancasila Sakti.

    Jajaran menteri dan pejabat negara yang mengikuti upacara hari ini, antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Djamari Chaniago, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Perdagangan Budi Santoso.

    Kemudian, ada pula Wakil Ketua DPD RI Yorrys Raweyai, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor, kemudian ada Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.