Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut sudah ada setidaknya dua nota kesepahaman kerja sama yang dilakukan oleh Indonesia dan Afrika Selatan pada sela-sela kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Pada konferensi pers yang disiarkan dari Johannesburg, Afrika Selatan, Airlangga menyebut sudah ada dua memorandum of understanding (MoU) yang diteken antara dua BUMN Indonesia dan perusahaan-perusahaan mitra di negara tersebut.
Salah satu nota kesepahaman kerja sama dimaksud adalah terkait dengan pendirian fasilitas bahan ledak yang dilakukan oleh BUMN PT Dahana (Persero), yang berada di bawah Holding Industri Pertahanan DEFEND ID.
“Pendirian fasilitas bahan ledak nanti teknisnya diteliti. Kemudian, hulu migas dengan perkiraan investasi teknsi nay nanit diteliti kemudian hulu migas dengan perkiraan investasi sekitar US$2,6 miliar namun ini masih tahap lanjutan baik Pertamina dengan mitranya,” terang Airlangga, dikutip Minggu (23/11/2025).
Di sisi lain, Wakil Presiden Gibran Rakabuming yang memimpin delegasi Indonesia di KTT G20 tahun ini turut melaksanakan pertemuan bilateral dengan sejumlah pimpinan pemerintahan serta organisasi internasional.
Pertemuan bilateral di sela-sela KTT G20 itu yakni dengan Perdana Menteri Ethiopia, Perdana Menteri Vietnam, Presiden Anggola yang juga merupakan Chair African Union, Presiden Finlandia, Direktur Jenderal World Trade Organization (WTO), dan Sekretaris Jenderal United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).
Airlangga menyebut khusus PM Ethiopia dan Presiden Angola secara khusus meminta kesempatan untuk berkunjung ke Indonesia. Mereka disebut ingin mendalami peluang kerja sama dengan Indonesia pada ektor pertanian.
Menko Perekonomian sejak 2019 itu lalu menyebut nantinya akan memberi perkembangan ini kepada Presiden Prabowo Subianto, untuk ditindaklanjuti dengan kunjungan pendahuluan menteri terkait ke dua negara tersebut.
“Salah satunya Ethiopia beberapa investor Indonesia sudah masuk di sana, lima sampai enam perusahaan. Tentunya mereka juga membutuhkan support dari Indonesia terutama di sektor agriculture dan juga sektor-sektor yang mereka sangat butuhkan yaitu derivatif dari kelapa sawit,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Airlangga, Presiden Finlandia pada pertemuan dengan Gibran juga disebut menyatakan minatnya untuk ikut berinvestasi di data center.
“Seperti Finlandia, negara dengan teknologi tinggi mereka berminat untuk masuk di dalam data center dan juga untuk terkait telekomunikasi,” pungkas Airlangga.


/data/photo/2025/11/22/6921cb9f37edc.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)




/data/photo/2025/11/23/6921f409a2711.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

