Maruf Amin Bertemu Gibran, Kasih Paham Banyak Hal sebagai Orang Tua
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Presiden ke-13 RI
Ma’ruf Amin
mengakui dirinya telah menemui Wapres
Gibran Rakabuming Raka
baru-baru ini.
Ma’ruf menyebut, pertemuannya dengan Gibran adalah dalam rangka Lebaran
Idul Fitri 2025
.
“Ya silaturahmi juga,” ujar Ma’ruf di rumah dinas Menko PM Cak Imin, Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Minggu (20/4/2025) malam.
Saat ditanya apakah ada topik khusus yang dibahas bersama Gibran, Ma’ruf menyebut mereka hanya ngobrol biasa.
Namun, sebagai orang yang lebih tua, Ma’ruf memberikan banyak pemahaman terhadap Gibran.
“Ya ngobrol biasa lah. Saya sebagai orang yang lebih tua tentu memberikan banyak hal pemahaman saja,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ma’ruf juga bicara soal isu-isu terkini seputar pemerintahan. Salah satunya mengenai matahari kembar antara Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo.
Isu tersebut muncul setelah menteri-menteri Prabowo berkunjung ke kediaman Jokowi setelah Lebaran beberapa waktu yang lalu.
Ma’ruf Amin menilai, isu matahari kembar tidak mengancan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Namun, Ma’ruf meminta agar semua pihak tidak berspekulasi macam-macam soal pertemuan yang memunculkan isu matahari kembar itu.
“Kalau hatinya bersih semua, tidak ada ancaman (terhadap Prabowo), hatinya dibersihkan dulu, tidak ada ancaman,” kata Ma’ruf.
Ma’ruf pun berpandangan, pertemuan menteri-menteri Prabowo dengan Jokowi semestinya dilihat sebagai silaturahmi biasa.
“Saya kira itu bagian harus diartikan sebagai dari silaturahmi itu tadi, dengan bekas presiden, dengan bekas wapres, dengan yang lain-lain,” ujar Ma’ruf.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Gibran Rakabuming Raka
-
/data/photo/2025/04/20/6804ff2a1be70.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ma'ruf Amin Bertemu Gibran, Kasih Paham Banyak Hal sebagai Orang Tua Nasional 21 April 2025
-

Gibran Unggah Video, Bicara soal Bonus Demografi hingga Geopolitik Global
Bisnis.com, Jakarta — Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka membeberkan bahwa tantangan Indonesia kini semakin besar sejalan dengan peluangnya yang besar pula.
Gibran berpandangan bahwa belakangan ini Indonesia berada dalam momen sangat menentukan di tengah beragam tantangan global baik itu ekonomi, perang dagang, geopolitik hingga perubahan iklim yang membawa banyak perubahan di berbagai sektor.
Kendati demikian, Gibran optimistis bahwa Indonesia bisa menghadapi tantangan itu, selama 284 juta penduduknya produktif, adaptif dan lincah.
“Tapi di sisi lain Indonesia sebagai negara yang besar, sebagai negara yang menaungi 284 juta penduduknya, harus tetap tumbuh harus tetap lincah dan adaptif,” tuturnya di Jakarta, Minggu (20/4/2025).
Gibran mengemukakan solusi lainnya untuk menghadapi tantangan tersebut adalah bonus demografi yang akan diterima oleh pemerintah Indonesia.
Menurutnya, bonus demografi tersebut bisa membuat separuh penduduk berada di usia produktif pada tahun 2030-2045.
“Iya Indonesia akan mendapatkan puncak Bonus demografi di tahun 2030-2045. Jadi teman-teman tantangan ini memang ada bahkan begitu besar tapi yakinlah peluang kita juga jauh lebih besar,” katanya.
Gibran menilai bahwa bonus demografi itu hanya bisa terjadi sebanyak satu kali dalam sejarah peradaban sebuah bangsa. Gibran juga mengatakan kesempatan dari bonus demografi tersebut tidak bisa diulang lagi.
“Kesempatan ini tidak akan terulang lagi di mana sekitar 208 juta penduduk kita akan berada di usia produktif. Di mana generasi produktif generasi muda memiliki proporsi yang jauh lebih besar sehingga memiliki pengaruh signifikan dalam menentukan arah kemajuan bangsa,” ujarnya.
-

Deretan Menteri Prabowo yang Sowan ke Jokowi, Siapa Saja?
loading…
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sowan ke kediaman mantan Presiden Jokowi pada momen Idulfitri 2025. FOTO/DOK.SindoNews
JAKARTA – Sejumlah menteri pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengunjungi kediaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Solo. Kunjungan yang dilakukan di momen libur Idulfitri 2025 itu menarik perhatian publik karena dilakukan secara beruntun oleh beberapa tokoh penting di Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran.
Meski disebut sebatas silaturahmi, kedatangan para menteri Prabowo tersebut memunculkan berbagai spekulasi. Bahkan, sampai ada istilah ‘matahari kembar’ yang merujuk pada potensi pengaruh Jokowi yang tetap kuat di tengah pemerintahan baru.
Lantas, siapa saja menteri yang sowan ke Jokowi? Berikut ulasan lengkapnya.
Menteri Prabowo yang Sowan ke Jokowi1. Pratikno (Menko PMK)
Pratikno adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) di Kabinet Merah Putih. Ia menjadi salah satu menteri yang paling awal mendatangi kediaman Jokowi di Solo.Pratikno yang dulunya juga lama bekerja sama dengan Jokowi di pemerintahan datang pada Senin (31/3/2025) atau hari pertama Idulfitri. Ditanya soal agenda di sana, sosok berpengalaman yang pernah menjadi Rektor UGM ini mengaku hanya mengobrol santai saja sambil membicarakan anak dan cucu.
Lebih jauh, Pratikno menyebut tidak ada pembicaraan khusus dengan Jokowi, termasuk pesan dari Presiden Prabowo Subianto.
2. Sakti Wahyu Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan)
Menteri Kelautan dan Perikanan juga kedapatan sowan ke rumah Jokowi pada momen libur Idulfitri 2025. Ia datang ke Solo pada Jumat (11/4/2025) untuk bersilaturahmi dengan keluarga Jokowi.Pada pengakuannya, Trenggono menganggap Jokowi sampai sekarang adalah bosnya. Dalam banyak pembahasan, ia mengaku sempat meminta arahan untuk kemajuan KKP.
“Silaturahmi sama bekas bos saya, sekarang masih bos saya. Saya sehat, beliau sehat dan minta arahan-arahan. Banyak sekali, saya harus belajar. Ya kemajuan KKP,” ungkap Trenggono usai bertemu Jokowi, dikutip Jumat (18/4).
-
/data/photo/2025/04/11/67f8bc457b3f8.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bikin Video Monolog, Gibran Dinilai Cari Perhatian Publik Nasional 20 April 2025
Bikin Video Monolog, Gibran Dinilai Cari Perhatian Publik
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Peneliti Senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menilai, Wakil Presiden
Gibran Rakabuming Raka
tengah berupaya mencari perhatian publik dengan merilis video monolog bertema bonus demografi.
Lili menyatakan, tindakan tersebut adalah hal yang wajar karena tindakan seorang pejabat politik seperti Gibran tentu sarat akan motif politik.
“Setiap pejabat politik, apalagi setingkat wapres, setiap tindakan dan ucapannya cenderung memiliki atau bermotif politik. Begitu juga publik cenderung akan menilai seperti itu, ada motif politik, tidak dalam ruang yang vakum,” ujar Lili saat dihubungi Minggu (20/4/2025).
“Nah, tampaknya Wapres, melalui tim medianya, mencoba menarik perhatian publik, khususnya kalangan muda, dengan mengusung tema bonus demografi yang disampaikan secara monolog tersebut,” imbuh dia.
Menurut Lili, motif politik itu semakin kentara karena seorang wakil presiden umumnya hanya menunggu tugas yang diberikan presiden karena wakil presiden adalah pembantu presiden.
Namun, langkah Gibran membuat video monolog dinilai memperjelas maksud politik di baliknya.
Lili melanjutkan, monolog yang dibawakan Gibran dengan gaya terstruktur dan sistematis merupakan bagian dari strategi komunikasi politik untuk menarik simpati generasi muda.
Sebab, dengan format monolog, Gibran dapat menghindari risiko salah ucap dan terlihat lebih menarik di mata publik.
Isu bonus demografi yang diangkat Gibran juga dinilai menyentuh kegelisahan generasi muda tentang masa depan mereka.
“Dengan disampaikan secara monolog, dengan tutur kata yang teratur dan sistematis, jika direspons positif oleh kalangan muda tentu bisa menyedot perhatian dan simpati. Ini bisa menjadi modal sosial dan politik untuk Wapres ke depan,” kata Lili.
Namun, Lili juga mewanti-wanti bahwa
video monolog Gibran
bisai menuai respons negatif jika hanya dianggap alat penictraan.
Terlebih, banyak publik menganggap cara berbicara Gibran secara langsung tidak sebagus yang ditampilkan dalam video monolog tersebut.
“Bisa jadi publik merespons negatif karena, seperti diketahui, bila berbicara secara langsung, tidak sebagus bicara secara monolog tersebut. Tentu kalau dianggap negatif, dianggap angin lalu saja, dianggap bagian dari pencitraan,” ungkap Lili.
Diberitakan sebelumnya,
Wapres Gibran
Rakabuming Raka tiba-tiba berbicara mengenai bonus demografi yang sedang terjadi di Indonesia lewat video yang diunggah di akun
YouTube
miliknya.
Gibran berpandangan, Indonesia saat ini berada dalam momen yang sangat menentukan di tengah tantangan global, baik itu perang dagang, geopolitik, hingga perubahan iklim.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara besar tetap harus tumbuh, lincah, dan adaptif.
“Teman-teman, tantangan ini memang ada. Bahkan begitu besar, tapi yakinlah peluang kita juga jauh lebih besar,” kata Gibran dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Sabtu (19/4/2025).
Gibran mengatakan, lebih dari separuh atau sebanyak 208 juta penduduk Indonesia pada kurun 2030-2045 akan berada pada usia produktif.
“Sebuah kondisi yang terjadi hanya satu kali dalam sejarah peradaban sebuah bangsa. Kesempatan ini tidak akan terulang, di mana sekitar 208 juta penduduk kita akan berada di usia produktif,” kata Gibran.
Menurutnya, ini merupakan peluang besar dan kesempatan emas untuk mengelola bonus demografi.
“Agar bukan menjadi sekadar bonus, bukan menjadi sekadar angka statistik yang fantastis, tapi sebagai jawaban untuk masa depan Indonesia,” sambungnya.
Putra sulung Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu mendorong generasi muda untuk menyiapkan diri, memiliki mimpi besar, dan keberanian membuat terobosan.
Ia juga mengingatkan generasi muda untuk beradaptasi dan menjadi tonggak kemajuan.
“Karena penentu di era kompetisi saat ini bukan siapa yang paling kuat, tapi siapa yang paling cepat belajar, cepat beradaptasi, dan cepat memanfaatkan peluang,” ujar Gibran.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Pertemuan Lanjutan Prabowo-Megawati Buka Jalan Kader PDIP Masuk Kabinet – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Wacana pertemuan lanjutan antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dinilai sebagai sinyal kuat terbangunnya kerja sama politik yang lebih intens di masa pemerintahan mendatang. Tak hanya soal komunikasi elite, pertemuan itu diyakini membuka peluang nyata bagi kader PDIP untuk bergabung ke dalam kabinet Prabowo.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai, kehangatan antara Prabowo dan Megawati bukan sekadar simbol politik pasca-pemilu.
Pertemuan lanjutan kedua tokoh jika teralisasi maka hal itu bukan hanya silaturahmi politik biasa, namun itu menandakan ada niatan serius membangun kerja sama yang lebih konkret.
Menurutnya, arah relasi yang terjalin bisa menjadi batu loncatan bagi PDI Perjuangan untuk kembali masuk dalam lingkaran kekuasaan, meski sebelumnya memilih berada di luar pemerintahan.
“Tentu ini menegaskan bahwa Prabowo dan Megawati serius menjajaki kerja sama politik kedepan. Entah seperti apa model koalisinya,” kata Adi, saat dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (20/4/2025).
“Muncul juga spekulasi soal kemungkinan kader PDIP masuk kabinet, itu sangat mungkin terjadi,” tambahnya.
Adi juga menyoroti bahwa meskipun secara formal PDIP belum menjadi bagian koalisi pemerintahan, namun dalam praktiknya partai berlambang banteng tersebut sudah menunjukkan dukungan terhadap berbagai kebijakan strategis Prabowo. Mulai dari kenaikan PPN 12 persen, program Makan Bergizi Gratis (MBG), hingga revisi UU TNI.
“PDI Perjuangan itu judulnya saja di luar kekuasaan atau jadi oposisi, tapi secara praktik PDI Perjuangan sudah mendukung penuh kebijakan prabowo seperti kenaikan PPN 12 persen, makan bergizi gratis (MBG), revisi UU TNI dan lain sebagainya,” imbuh Adi.
Sinyal kerja sama juga disampaikan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Ia menyebut, Presiden Prabowo membuka ruang untuk berdialog dan mendengarkan pandangan berbagai tokoh bangsa, termasuk Megawati sebagai Presiden RI ke-5.
“Bahwa pertemuan antara kedua pemimpin saya kira baik, karena Presiden Prabowo perlu pandangan dari berbagai macam tokoh untuk memberikan literasi bagi kepemimpinan beliau. Apalagi Bu Megawati pernah menjadi Presiden Republik Indonesia yang kelima,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Namun begitu, Muzani belum bisa memastikan kapan pertemuan lanjutan itu akan berlangsung. Ia mengaku belum mendapat informasi resmi mengenai rencana tersebut.
Di sisi lain, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani sebelumnya menyebut bahwa silaturahmi antara Prabowo dan Megawati masih akan berlanjut.
Menurutnya, pertemuan pertama mereka pada 7 April lalu hanya menjadi awalan dari komunikasi yang lebih intens.
PRABOWO MEGAWATI BERTEMU – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, saat ditemui seusai acara open house di kediaman Ketua MPR RI, Ahmad Muzani di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2025). (Tribunnews.com/Fersianus Waku)
Puan menegaskan, PDIP siap bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo demi menjalankan tugas-tugas kenegaraan secara kolektif.
“Akan ada silaturahmi dan pertemuan-pertemuan yang selanjutnya,” kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/4/2025).
Meski begitu, Puan mengaku belum mengikuti perkembangan terbaru pasca-pertemuan pertama kedua tokoh ini.
“Saya belum tahu apa, tentang pertemuan lanjutan antara Presiden Prabowo dengan Bu Megawati,” ucapnya.
Jika komunikasi ini terus menguat, bukan tidak mungkin kabinet Prabowo-Gibran ke depan akan semakin inklusif dengan masuknya tokoh-tokoh dari PDIP — sebuah manuver politik yang bisa memperkuat stabilitas pemerintahan sekaligus menjembatani kepentingan lintas partai pasca pemilu.
-

Mentan luruskan pernyataan ditegur wapres soal berantas mafia pangan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. ANTARA/HO-Humas Kementan
Mentan luruskan pernyataan ditegur wapres soal berantas mafia pangan
Dalam Negeri
Editor: Widodo
Minggu, 20 April 2025 – 18:57 WIBElshinta.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meluruskan informasi yang beredar terkait video pidatonya yang viral, yakni ketika menyebut dirinya pernah ditegur wakil presiden soal pemberantasan mafia pangan.
Amran dalam keterangan dikonfirmasi di Jakarta, Minggu mengatakan bahwa pengalaman tersebut terjadi di masa lalu, bukan dalam konteks Wakil Presiden saat ini, yakni Gibran Rakabuming Raka.
“Perlu saya klarifikasi, teguran itu terjadi dulu, bukan dari wapres saat ini. Dan dulu juga saya anggap sebagai teguran yang sangat positif. Itu justru membuat saya makin hati-hati dan makin berani dalam memberantas mafia pangan,” kata Mentan.
Mentan Amran menegaskan bahwa Wapres Gibran justru memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah pemberantasan mafia pangan dan korupsi yang saat ini terus digencarkan oleh Kementerian Pertanian.
“Pak Gibran sangat mendukung. Presiden dan wapres solid mendukung kita untuk bersih-bersih pangan dan membela petani,” katanya menambahkan.
Mentan menjelaskan bahwa pernyataan dalam video itu ia sampaikan dalam konteks akademik sebagai refleksi atas pengalaman masa lalu dalam memperjuangkan ketahanan pangan nasional.
“Saya ingin menunjukkan bahwa dalam menghadapi mafia pangan, kita harus berani, dan keberanian itu harus dibarengi dukungan dari pemimpin kita. Dan selama ini, saya mendapat dukungan penuh dari para presiden dan wakil presiden, termasuk Presiden Prabowo dan Wapres Gibran hari ini,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa buah komitmen pemberantasan mafia pangan yang dilakukan presiden dan wakil presiden memberikan hasil signifikan di Kementan.
Sepanjang periode sebelumnya, 784 kasus mafia pangan berhasil diungkap, dengan 411 orang ditetapkan sebagai tersangka.
Kasus-kasus tersebut mencakup pelanggaran terkait pupuk, hortikultura, peternakan, hingga praktik curang dalam distribusi beras.
“Di internal Kementan pun, lebih dari 1.500 pegawai telah kami kenai (beri sanksi) demosi dan mutasi karena pelanggaran disiplin dan integritas. Ini adalah gerakan bersih-bersih yang kami lakukan tanpa pandang bulu,” ujarnya.
Dalam 130 hari pertama Kabinet Merah Putih, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kementan melanjutkan langkah tegas, yakni tercatat 20 orang ditetapkan sebagai tersangka dan 50 perusahaan tengah diproses hukum karena merugikan negara dan petani.
Amran mengingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan potongan video tersebut untuk memecah solidaritas pemerintah.
“Saya tegaskan, jangan coba-coba adu domba saya dengan wapres. Semua presiden dan wapres yang pernah saya dampingi, termasuk Wapres Gibran, punya semangat yang sama bersih-bersih mafia pangan dan bela petani,” ujarnya menegaskan.
Ia juga memberikan peringatan keras kepada para pelaku mafia dan simpatisan mereka agar tidak mengganggu stabilitas ketahanan pangan nasional.
“Saat ini jalan menuju swasembada terang benderang. Jangan kalian para mafia dan simpatisannya mengadu domba. Kami tegak lurus pada presiden dan wapres. Kami solid untuk kedaulatan dan ketahanan pangan Indonesia,” tutur Mentan.
Mentan menyebut bahwa Kementerian Pertanian akan terus memperkuat kerja sama dengan KPK, kepolisian, dan kejaksaan dalam membersihkan praktik mafia pangan dan menegakkan kebijakan pro-petani secara berkelanjutan di seluruh tanah air.
Sumber : Antara
-

Profil Try Sutrisno, Mantan Wapres Era Soeharto yang Ikut Serukan Turunkan Gibran
PIKIRAN RAKYAT – Mantan Wakil Presiden ke-6 RI, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, mengejutkan publik setelah menyatakan dukungan terhadap petisi Forum Purnawirawan TNI, yang salah satu poin utamanya mendesak pencopotan Gibran Rakabuming Raka dari posisi Wakil Presiden.
Try bersama sejumlah jenderal purnawirawan lain, termasuk Fachrul Razi dan Tyasno Sudarto, menandatangani petisi yang ditujukan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Dalam silaturahmi Lebaran pada 9 April 2025, Try menyampaikan keprihatinan mendalam atas naiknya Gibran ke kursi wapres. Ia menyebut hal tersebut sebagai ‘pemaksaan politik’ dari Presiden Jokowi.
Try Sutrisno menilai kemenangan Prabowo tidak bermasalah, namun penunjukan Gibran sebagai wapres diragukan secara etika dan kenegarawanan.
Ia juga menyerukan pengembalian UUD 1945 ke versi asli tanpa amandemen dan mengkritik kinerja BPIP yang dinilai belum maksimal, meski tetap mengapresiasi perannya menjaga jati diri bangsa.
Siapa sebetulnya sok Try Sutrisno? Dilansir dari laman Pusat Penerangan TNI, tni.mil.id, dan YouTube Irma Hutabarat – HORAS INANG, berikut selengkapnya profil sang Wapres ke-6 RI:
Profil: Anak Sopir Ambulans dan IRT yang Jadi Wapres
Try Sutrisno adalah salah satu tokoh militer dan politik Indonesia yang dikenal luas karena kejujurannya, kesederhanaan hidup, serta keteguhannya dalam prinsip.
Ia lahir di Surabaya pada 15 November 1932 dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai sopir ambulans, sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.
Meski berasal dari latar belakang yang tidak berkecukupan, Try berhasil meniti karier dari bawah hingga akhirnya menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia periode 1993–1998 mendampingi Presiden Soeharto.
Pendidikan Militer
Try diterima sebagai taruna di Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad), tempat ia memulai karier militernya.
Selama di Atekad, ia mendapat pelatihan teknis dan strategi militer yang membekali dirinya untuk menghadapi berbagai operasi penting di kemudian hari.
Perjalanan Karier Militer dan Politik
(a) 1957 – Terlibat dalam operasi militer untuk menumpas pemberontakan PRRI.
(b) 1962 – Berperan dalam Operasi Pembebasan Irian Barat, di mana ia mulai berkenalan dengan Soeharto.
(c) 1974 – Diangkat menjadi ajudan Presiden Soeharto, yang menjadi awal lonjakan kariernya.
(d) 1978–1983 – Menjabat sebagai:
Kepala Staf KODAM XVI/Udayana Panglima KODAM IV/Sriwijaya Panglima KODAM V/Jaya
(e) 1985 – Dipromosikan menjadi Letnan Jenderal dan Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad).
(f) 1986 – Diangkat sebagai Kepala Staf TNI AD (Kasad) menggantikan Jenderal Rudhini.
(g) 1988 – Menduduki posisi puncak sebagai Panglima ABRI (Pangab) menggantikan Jenderal LB Moerdani.
(h) 1993–1998 – Diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia membersamai Presiden ke-2 Soeharto, jabatan tertinggi dalam karier politiknya.
Sosok Sederhana yang Jauh dari Kemewahan
Meski pernah menduduki jabatan tinggi, Try dikenal sebagai pribadi yang tidak haus jabatan dan tidak mengejar kekayaan. Ia bahkan menyicil rumah selama 15 tahun setelah pensiun sebagai Panglima ABRI.
Dalam wawancaranya bersama Irma Hutabarat di kanal YouTube HORAS INANG, Try mengaku membeli rumah dinas KSAD dengan cara mencicil.
“Saya nerimo, Tuhan akhirnya kasih. Saya bisa tidur nyenyak tanpa takut KPK. Kan didaftar semua asalnya,” ujar Try.
Kini, Try Sutrisno masih aktif berkontribusi sebagai Wakil Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Ia juga dikenal suka menyerahkan rumah dinasnya kepada prajurit lain, karena sadar masih banyak tentara yang lebih membutuhkan. ***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

Era Baru Industri Animasi Indonesia
PIKIRAN RAKYAT – Film Jumbo resmi menembus angka 5 juta penonton pada Sabtu, 19 April 2025. Kesuksesan ini mendapat apresiasi dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dengan pencapaian tersebut, film produksi Visinema itu kini menyandang predikat sebagai film animasi terlaris sepanjang sejarah box office Indonesia.
Capaian tersebut sekaligus menggeser dominasi Frozen 2, yang sebelumnya memegang rekor dengan 4,6 juta penonton.
“Jumbo merupakan karya animator muda Indonesia yang berhasil menembus 5 juta penonton. Ini menjadi era baru industri animasi Indonesia,” ujarnya, dikutip dari YouTube Sekretariat Wakil Presiden, pada Sabtu, 19 April 2025.
Sebelumnya, Wapres Gibran sempat menonton Jumbo bersama 139 anak yatim di Senayan City, Jakarta Pusat, pada 11 April 2025.
Acara itu menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam memberikan hiburan edukatif sekaligus membentuk karakter generasi muda.
Sekilas Sinopsis
Film karya Ryan Adriandhy ini mengisahkan Don, anak laki-laki bertubuh besar yang sering menjadi korban perundungan.
Namun, melalui perjalanan hidup yang penuh tantangan, Don mampu menemukan kekuatan dalam dirinya dan berubah menjadi sosok yang menolong, bahkan mereka yang pernah menyakitinya.
Cerita Jumbo mengandung pesan penting mengenai keberanian, penerimaan diri, serta kekuatan dari persahabatan.
Gibran: AI Bukan Ancaman
Penggunaan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan kini semakin meluas, bahkan sudah menyentuh kalangan awam. Namun, masih banyak pihak yang belum memanfaatkan teknologi ini secara maksimal dalam kehidupan sehari-hari.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Gibran Rakabuming menyampaikan pandangannya bahwa kehadiran AI merupakan salah satu bukti kemajuan teknologi masa kini. Ia menegaskan bahwa AI bukan hadir untuk menggantikan peran manusia, tetapi justru menjadi alat bantu yang memperkuat kemampuan manusia.
“AI itu enggak akan menggantikan manusia. Jadi AI itu bukan ancaman. Manusia yang tidak menggunakan AI akan dikalahkan oleh manusia yang menggunakan AI,” tegas Gibran.
Gibran mendorong agar masyarakat mampu beradaptasi dan berkolaborasi dengan AI. Ia juga menekankan pentingnya memperkuat persatuan dan menciptakan ruang bersama untuk bertumbuh dan berkembang.
“Kita butuh ruang untuk tumbuh sehingga Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang lebih terang dapat kita wujudkan bersama-sama,” ajak Gibran.
Optimisme juga disampaikan Wapres terhadap generasi muda Indonesia. Ia percaya bahwa anak-anak muda tanah air adalah sosok petarung tangguh yang hanya perlu dorongan untuk percaya pada kemampuan mereka sendiri.
“Teman-teman, membangun Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang lebih terang adalah tanggung jawab kita bersama. Baik pemerintah, sektor swasta, akademisi, praktisi, tokoh agama, maupun masyarakat sipil. Seperti yang Bapak Presiden Prabowo selalu katakan, bahwa keberhasilan suatu bangsa, kebangkitan suatu bangsa bukan pekerjaan satu tahun, lima tahun, atau bahkan sepuluh tahun,” ucapnya.
Dengan semangat kolaboratif dan pemanfaatan teknologi yang bijak, Gibran berharap Indonesia mampu menjadi bangsa yang tangguh dan siap menghadapi masa depan. ***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5035053/original/043576200_1733305970-Mentan_Andi_Amran.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mentan Amran Luruskan Pernyataan yang Viral Ditegur Wapres Terkait Mafia Pangan – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meluruskan informasi yang beredar terkait video pidatonya yang viral, yang menyebut dirinya pernah ditegur Wakil Presiden (Wapres) soal pemberantasan mafia pangan. Mentan Amran menegaskan bahwa pengalaman tersebut terjadi di masa lalu, bukan dalam konteks Wakil Presiden saat ini, Gibran Rakabuming Raka.
“Perlu saya klarifikasi, teguran itu terjadi dulu, bukan dari Wapres saat ini. Dan dulu juga saya anggap sebagai teguran yang sangat positif. Itu justru membuat saya makin hati-hati dan makin berani dalam memberantas mafia pangan,” ujar Amran, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (20/4/2025).
Mentan Amran menegaskan, bahwa Wapres Gibran justru memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah pemberantasan mafia pangan dan korupsi yang saat ini terus digencarkan oleh Kementerian Pertanian. “Pak Gibran sangat mendukung. Presiden dan Wapres solid mendukung kita untuk bersih-bersih pangan dan membela petani,” tambahnya.
Mentan Amran menjelaskan bahwa pernyataan dalam video itu ia sampaikan dalam konteks akademik sebagai refleksi atas pengalaman masa lalu dalam memperjuangkan ketahanan pangan nasional.
“Saya ingin menunjukkan bahwa dalam menghadapi mafia pangan, kita harus berani, dan keberanian itu harus dibarengi dukungan dari pemimpin kita. Dan selama ini, saya mendapat dukungan penuh dari para Presiden dan Wakil Presiden, termasuk Presiden Prabowo dan Wapres Gibran hari ini,” ujarnya.
Mentan Amran mengungkapkan, komitmen pemberantasan mafia pangan yang dilakukan Presiden dan Wakil Presiden memberikan hasil signifikan di Kementan. Sepanjang periode sebelumnya, 784 kasus mafia pangan berhasil diungkap, dengan 411 orang ditetapkan sebagai tersangka.
Kasus-kasus tersebut mencakup pelanggaran terkait pupuk, hortikultura, peternakan, hingga praktik curang dalam distribusi beras. “Di internal Kementan pun, lebih dari 1.500 pegawai telah kami kenai demosi dan mutasi karena pelanggaran disiplin dan integritas. Ini adalah gerakan bersih-bersih yang kami lakukan tanpa pandang bulu,” ujarnya.
