Tag: Ganjar Pranowo

  • PPP Jember: Kami Ini Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga Pula

    PPP Jember: Kami Ini Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga Pula

    Jember (beritajatim.com) – Kegagalan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menembus ambang batas elektoral minimal empat persen untuk masuk DPR RI, melengkapi kekalahan Ganjar Pranowo – Mahfud MD dalam pemilihan presiden.

    Berdasarkan rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum RI, PPP secara nasional hanya mengantongi 5.878.777 suara atau 3,87 persen. Sementara Ganjar-Mahfud yang didukung partai tersebut mengantongi 27.040.878 suara, berada di bawah Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka: (96.214.691 suara) dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (40.971.906 suara).

    “Ibarat pepatah, PPP sudah jatuh tertimpa tangga,” kata Madini Farouq, Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (21/3/2024).

    Madini mengakui ada banyak faktor yang mempengaruhi kegagalan PPP, termasuk faktor pemilihan presiden. “Ini memang perlu diteliti secara mendalam untuk menjawabnya. Tapi saya melihat di permukaan, memang banyak tokoh PPP yang kecewa. PPP dianggap salah pilih pada waktu pilpres, walaupun pilihan itu sudah melalui pertimbangan dan kajian mendalam,” katanya.

    Sebagian dari kalangan tokoh PPP tidak setuju partai itu berkoalisi dengan PDI Perjuangan yang secara ideologi tidak dekat dengan kelompok Islam. “Ini jadi salah satu faktor eksternal,” kata Madini.

    Menurut Madini, tidak tertutup kemungkinan koalisi dengan PDIP dan mendukung Ganjar membuat PPP menjadi sasaran untuk ‘dikerjai’ agar tidak lolos ke parlemen. “Ini harus dicari penyebabnya. Apakah ini karena intervensi dari rezim ataukah semata karena salah kelola partai secara internal, atau mungkin faktor ekseternal,” katanya.

    Madini menyebut PPP mendapatkan efek ekor jas negatif dari pencalonan presiden. “Ya apa boleh buat. Nasi sudah jadi bubur. Sikap politik sudah diambil dan selesai, dan sayangnya yang didukung PPP kalah. Mendukung calon yang tidak disepakati secara utuh di internal PPP, ternyata calon yang didukung itu juga kalah,” katanya.

    Madini menyerukan agar kegagalan ganda PPP ini menjadi catatan dan bahan evaluasi, terutama terhadap ketegasan arah perjuangan dan ideologi PPP. “Menurut saya PPP ini harus tegas jenis kelaminnya. Jangan menjadi partai yang tidak jelas ke mana arah dukungannya dalam membawa suara dan aspirasi umat Islam,” katanya keras.

    Madini mengingatkan, PPP selama ini dikenal sebagai partai yang menyuarakan aspirasi politik umat Islam. “Tapi ternyata dalam pilpes dianggap bertentangan dengan aspirasi politik umat Islam,” katanya. [wir]

  • Hasil Pilpres 2024 Kota dan Kabupaten Kediri Beda Nasional

    Hasil Pilpres 2024 Kota dan Kabupaten Kediri Beda Nasional

    Kediri (beritajatim.com) – Inilah hasil Pilihan Presiden 2024 di Kota dan Kabupaten Kediri. Pasangan nomor 02 Prabowo – Gibran menang telak di dua daerah ini.

    Tetapi, perolehan suara Pilpres 2024 di kota dan Kabupaten Kediri ini sedikit berbeda dari perolehan suara secara nasional. Dimana, peringkat kedua ditempati oleh paslon 03 Ganjar Pranowo – Mahfud MD, bukan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar.

    Berdasarkan hasil penghitungan perolehan suara calon presiden dan wakil presiden tingat Kota Kediri pada Pemilu 2024 Prabowo-Gibran keluar sebagai pemenang. Mereka meraih 133.172 suara atau sebesar 66,74 persen.

    Sementara itu, peringkat kedua ditempati oleh pasangan 03 Ganjar-Mahfud. Mereka mendapat 41.475 suara atay 20,78 persen.

    Sedangkan pasangan 01 berada pada posisi paling buncing. Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar hanya dapat 24.902 suara atau 12,48 persen.

    Jumah suara sah di Kota Kediri sebanyak 199.549. Sedangkan suara tidak sah ada 5.503.

    Kondisi serupa terjadi di Kabupaten Kediri. Berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara pasangan capres dan cawapres tingkat Kabupaten Kediri pada Pemilu 2024 Prabowo – Gibran keluar sebagai pemenang.

    Pasangan nomor 02 di Kabupaten Kediri dapat 678.631 suara. Posisi kedua paslon 03 Ganjar Pranowo – Mahfud MD 252.643 suara.

    Sedangkan posisi terakhir pason 01 Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar sebanyak 93.790 suara. Untuk jumlah suara sah sebesar 1.025.064.

    Perolehan suara ini diambil beritajatim.com dari laman resmi KPU kota dan Kabupaten Kediri. [nm/aje]

  • PDIP Surabaya Bakal Evaluasi Wilayah Tak Capai Target Suara

    PDIP Surabaya Bakal Evaluasi Wilayah Tak Capai Target Suara

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono menyatakan bakal mengevaluasi beberapa wilayah yang tak capai target dalam perolehan suara di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. 

    Awi, begitu ia kerap disapa, mengakui ada gelombang politik yang menggerus cukup deras. Meski begitu, PDIP tetap berhasil mempertahankan kemenangan di Pileg Surabaya walaupun harus kehilangan 4 kursi DPRD.

    “Kami banyak melakukan evaluasi kemarin dan satu yang membanggakan, seluruh jaringan mulai level DPC sampai level anak ranting seluruh Kota Surabaya all out, bekerja memenangkan Paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD,” ujar Awi, sapaan lekatnya, Selasa (19/3/2024).

    Fenomena saling sikut sesama kader PDIP, menurut Awi, merupakan hal biasa dalam politik. Menurut dia, dalam dunia politik pasti ada kompetisi untuk meraih kemenangan. 

    “Jadi di kompetisi pemilu pasti terjadi dinamika seperti itu. Karena itu, yang terjun di kompetisi ini harus siap mental. Artinya, siap kalah dan siap menang,” tegas mantan jurnalis ini.

    Dalam Pemilu 2024 di Kota Surabaya, PDIP meraih 336.698 suara dari total 1.539.002 suara sah. Itu dari hasil rekapitulasi suara yang ditetapkan dalam rapat pleno KPU Kota Surabaya.

    Perolehan Pemilu 2024 itu setara dengan 21,87 persen. Dari rekapitulasi di KPU Kota Surabaya, diketahui PDIP meraih 11 kursi di DPRD Kota Surabaya dari total 50 kursi.

    PDIP juga berhasil memenangkan perolehan suara di 22 dari 31 kecamatan. Yakni, Kecamatan Tambaksari, Semampir, Pabean Cantikan, Kenjeran, Rungkut, Wonokromo, Tegalsari, Sawahan, Genteng, Gubeng, Sukolilo, Simokerto, Bubutan, Krembangan, Benowo, Pakal, Jambangan, Gununganyar, Mulyorejo, Bulak, Sambikerep dan Kecamatan Sukomanunggal.

    Sedangkan PDIP kalah di 9 kecamatan, yakni: Kecamatan Karangpilang, Tandes, Lakarsantri, Wonocolo, Wiyung, Dukuh Pakis, Gayungan, Tenggilis Mejoyo dan Asemrowo. [asg/beq]

  • Tom Lembong Komentari Program Makan Siang Gratis Dibahas di Istana

    Tom Lembong Komentari Program Makan Siang Gratis Dibahas di Istana

    Jakarta, CNN Indonesia

    Co-captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Thomas Lembong menanggapi pemerintah yang membahas program makan siang dan susu gratis dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2).

    Makan siang dan susu gratis adalah program yang diusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

    Menurut Thomas Lembong atau Tom Lembong, pembahasan kebijakan peningkatan gizi masyarakat sebaiknya melalui diskusi yang lebih teknokratis. Selain itu, Tom mengatakan pembahasan kebijakan itu harus berlandaskan data dan fakta.

    “Kebijakan seperti nutrisi itu kan sebaiknya diproses melalui sebuah diskusi yang teknokratis, berlandaskan hitungan yang transparan dan data, fakta, realita. Semakin teknokratis, semakin profesional, semakin transparan, semakin baik,” kata Tom di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Senin (26/2).

    Ia enggan menilai etis atau tidak  pemerintah membahas program salah satu capres ketika penghitungan KPU masih berlangsung. Ia lebih memilih membandingkan program makan siang gratis Prabowo-Gibran dengan program peningkatan nutrisi ala Anies-Muhaimin.

    “Misalnya gagasan Anies-Muhaimin untuk memanfaatkan sumber daya perikanan kita yang berlimpah-limpah, yang diolah menjadi sumber protein, yang lebih cocok buat masyarakat kita, mengingat kita negara kepulauan, negara kelautan,” katanya.

    Hal itu disampaikan setelah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengonfirmasi program makan siang dan susu gratis dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta.

    Bahlil menyebut program tersebut dibahas untuk menyesuaikan dengan rancangan anggaran penerimaan dan belanja negara (RAPBN) 2025. Ia juga menjelaskan alasan program Prabowo-Gibran dibahas karena mengakomodasikan paslon yang berpotensi menang.

    “Secara umum bahwa program-program prioritas presiden terpilih pak Prabowo dan mas Gibran itu sudah akan diakomodir, supaya di saat 2025 itu langsung running, langsung jalan,” kata Bahlil.

    Sejauh ini, KPU masih melakukan rekapitulasi suara Pilpres 2024. Meski demikian, berdasar hasil real count sementara, pasangan Prabowo-Gibran unggul atas Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

    Berdasarkan data yang ditampilkan KPU ketika diakses pukul 23.45 WIB, pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tercatat unggul dari dua paslon lainnya.

    Prabowo-Gibran mendapat 75.027.387 suara atau 58,84 persen dari total suara yang sudah masuk ke KPU.

    Posisi kedua disusul paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang telah mengumpulkan 31.187.532 suara atau 24,46 persen.

    Sedangkan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi ketiga dengan perolehan 21.293.053 suara atau 16,7 persen.

    Data itu berdasarkan penghitungan pada Senin (26/2) yang diperbarui per 23.00 WIB dengan progres 637.005 dari 823.236 tempat pemungutan suara (TPS) atau 77,38 persen.

    (yoa/chri)

  • Prabowo Unggul di Quick Count, Netizen Masih Tunggu Real Count

    Prabowo Unggul di Quick Count, Netizen Masih Tunggu Real Count

    Jakarta

    Hasil quick count menunjukkan Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara di atas 50%. Akan tetapi, sebagian netizen masih tetap patuh menunggu hasil real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Keyword ‘Real Count’ pun memenuhi linimasa. Di X, sudah ada 138.000 lebih cuitan dengan kata kunci tersebut.

    “Kita mau percaya Quick Qount ??? HELOOWWW.. Quick Qount Itu Berasal dari Lembaga Survei… KITA PERCAYA REAL COUNT,” tulis @sut**mang*ra.

    “Terserahlah mo bilang curang atau apalah2. Mo nunggu hitung manual atau real count. Ngak percaya hitung cepat atau quick count. Aku mah yakin 02 menang satu putaran,” tutur salah seorang netter.

    “Santai kali. Napa pada marah2. Tugas kita kali ini bila nanti hasil real count pak Prabowo memang dipastikan menang adalah mengawal perjalanan beliau. Sebagai muslim juga dilarang mencela pemimpin,” ujar @As**arXx.

    “Saya ucapkan terima kasih juga kepada semua yang masih mengawal penghitungan suara real count. Semoga diberi kesehatan, kelancaran dan keberkahan atas perjuangan kalian.God Bless Indonesia. Hiduplah Indonesia Raya,” ucap aktor Fedi Nuril melalui akun X miliknya @realfedinuril.

    Tapi banyak juga yang mengakui quick count akan tidak jauh dari hasil aslinya nanti. “Quick count itu pakai metode ilmiah kok, sudah gak usah diingkari. Memang hari ini kita kalah, terimakasih teman-teman yg sudah berjuang bersama relain waktu, tenaga bahkan sebagian materi. Semoga kedepannya baik-baik saja,” sebut seorang netizen.

    Melihat dari hasil penghitungan suara dari KPU per 15 Februari 2024 pukul 12.00.22, sudah ada 350.151 suara yang masuk dari 823.236 TPS (42,53%). Adapun perolehan suara paslon paslon nomor urut 1 Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar sebanyak 24,59%, paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka sebanyak 56,39%, dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo – Mahfud MD (19,03%).

    Akan tetapi, dilansir detikNews, hasil yang ditampilkan KPU ini bukan hasil akhir Pemilu 2024. KPU menyatakan publikasi form model C/D hasil adalah hasil penghitungan suara di TPS dengan tujuan memudahkan akses informasi publik.

    (ask/fyk)

  • Media Asing Soroti Prabowo Rajai Quick Count Pilpres 2024

    Media Asing Soroti Prabowo Rajai Quick Count Pilpres 2024

    Jakarta

    Media internasional ramai-ramai memberitakan soal pemilihan presiden (pilpres) Indonesia yang digelar hari Rabu (14/2) ini. Pemberitaan sejumlah media fokus pada hasil quick count yang menunjukkan keunggulan pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

    Seperti dihimpun detikcom dari berbagai sumber, Rabu (14/2/2024), salah satu media asing yang memberitakan hasil quick count pilpres Indonesia adalah media terkemuka Singapura, The Straits Times, dalam artikel berjudul “Prabowo on track to becoming Indonesia’s next president, with two-thirds of sample votes counted”.

    “Kandidat presiden Indonesia Prabowo Subianto dan pasangannya, Gibran Rakabuming Raka, berada di jalur kemenangan pemilu, dengan keunggulan telak atas pesaing mereka berdasarkan 60 persen sampel suara yang dihitung pada 14 Februari,” tulis The Straits Times dalam laporannya.

    “Berdasarkan pemilu-pemilu sebelumnya, hal ini bisa menjadi indikator yang dapat diandalkan untuk mengetahui hasil akhir pemilu,” demikian ditulis The Straits Times.

    Media terkemuka Amerika Serikat (AS), Associated Press, memberitakan keunggulan Prabowo dalam artikel berjudul “Defense Minister Subianto leads in early, unofficial count of Indonesia’s presidential race”.

    “Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memiliki keunggulan kuat dalam penghitungan awal tidak resmi dari pemilihan presiden Indonesia pada Rabu (14/2), yang menunjukkan bahwa mantan jenderal itu mungkin dapat menghindari putaran kedua,” sebut Associated Press dalam pembuka artikelnya.

    Laporan media terkemuka AS lainnya, CNN, melaporkan hasil quick count pilpres Indonesia dalam artikel berjudul “Early polls point to victory for ex-army strongman leader in Indonesia election”.

    Media Al Jazeera juga turut mengulas hasil quick count pilpres Indonesia dalam live report berjudul “Indonesia election results live: Prabowo ‘leads’ in race to succeed Jokowi”.

    “Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendapatkan keunggulan kuat dalam pemilihan presiden Indonesia, menurut hasil tidak resmi yang menempatkannya jauh di depan lawan-lawannya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo,” sebut Al Jazeera dalam laporannya.

    Diketahui bahwa hasil quick count (hitung cepat) yang dilakukan sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran unggul telak. Salah satunya, menurut hasil quick count Litbang Kompas dengan 82,05 persen suara yang masuk per pukul 18.03 WIB, Prabowo-Gibran menempati posisi pertama dengan perolehan suara 58,70 persen. Pasangan ini unggul jauh dari Anies-Cak Imin dengan 25,30 persen suara dan Ganjar-Mahfud dengan 16 persen suara.

    Hasil serupa dengan jumlah suara tak jauh berbeda juga ditunjukkan dari hasil quick count beberapa lembaga survei terkemuka lainnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Luhut Kekeh Bakal Pensiun Meski Prabowo Jadi Presiden

    Luhut Kekeh Bakal Pensiun Meski Prabowo Jadi Presiden

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menegaskan akan pensiun di era presiden selanjutnya, termasuk jika Prabowo Subianto terpilih. Kendati demikian, ia tidak menolak jika nanti diminta untuk memberi nasehat.

    “Kalau untuk memberi nasehat saya mau karena itu buat NKRI. Tapi kalau untuk menteri saya sudah bilang, terutama istri saya sudah bilang pensiun,” katanya dalam Podcast Political Show CNN Indonesia, Rabu (7/2).

    Luhut mengatakan ia memang mendukung paslon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ia mengatakan telah menurunkan ‘tim’ untuk mendukung paslon tersebut. Menurutnya, Prabowo-Gibran akan meneruskan program Presiden Jokowi.

    Di lain sisi, ia membantah tidak mendukung paslon nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD karena memiliki masalah personal dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

    “Apa urusan saya dengan Bu Mega? Enggak ada. Saya enggak pernah kerja dengan beliau. Saya enggak pernah di bawah beliau. Apa yang salah dengan saya,” katanya.

    Luhut sebelumnya melalui unggahan akun Instagramnya mengatakan bahwa ia mendukung Prabowo-Gibran. Alasannya, karena ia menilai keduanya adalah pasangan yang tepat dan saling melengkapi.

    “Idealisme dan konsistensi dalam bersikap Pak Prabowo, serta keterwakilan anak muda dalam diri Mas Gibran, memantapkan saya untuk memilih pasangan ini pada 14 Februari 2024 nanti sebagai pelanjut tongkat estafet kepemimpinan yang akan membawa negeri ini menuju visi besar Indonesia Emas 2045,” tulis Luhut.

    Menurut politikus Golkar itu, Prabowo yang saat ini mau menjadi salah satu pembantu Presiden Jokowi di Kabinet Indonesia Maju, padahal sebelumnya menjadi rival politik di Pilpres 2014 menandakan keikhlasan hati capres nomor urut 2 tersebut untuk memajukan Indonesia.

    “Satu hal yang saya percaya adalah pertemuan keduanya terjadi karena kebesaran hati Presiden Joko Widodo, dan keikhlasan seorang Prabowo Subianto,” jelasnya.

    (fby/sfr)

  • Faisal Basri soal ‘Gempuran’ Bansos: Jokowi Gagal Sejahterakan Rakyat

    Faisal Basri soal ‘Gempuran’ Bansos: Jokowi Gagal Sejahterakan Rakyat

    Jakarta, CNN Indonesia

    Ekonom Senior Indef Faisal Basri menyebut gelontoran bantuan sosial (bansos) yang saat ini getol disalurkan pemerintah merupakan simbol kegagalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menyejahterakan masyarakat.

    Faisal menuturkan anggaran bansos saat ini kian meningkat. Bahkan, alokasinya lebih besar dibanding saat era pandemi covid-19.

    Menurutnya, semakin banyak bansos, berarti masyarakat rentan makan banyak.

    “Jadi Jokowi ternyata gagal menyejahterakan rakyat Indonesia, buktinya makin banyak orang yang menerima bansos. Yang nganggur, yang di-PHK, yang gagal panen, yang pupuknya kurang, dan sebagainya,” kata Faisal dalam diskusi publik Indef ‘Tanggapan Atas Debat Kelima Pilpres’ di Jakarta, Senin (5/2).

    Ia menambahkan bahwa masyarakat rentan makin bertambah. Lagi-lagi hal itu tercermin dari bansos yang kian banyak diguyurkan pemerintah.

    Di sisi lain, ia prihatin para capres, khususnya nomor urut 1 Anies Baswedan dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo, tidak ada yang berani mengatakan hal tersebut. Menurut Faisal, para capres itu takut elektabilitasnya turun jika berani mengatakan Jokowi gagal.

    “Padahal ini digembar-gemborkan oleh (capres) nomor 01 dan 03, tapi enggak keluar karena takut konsekuensi menyerang Jokowi tidak populer, di medsosnya negatif, itu dia,” tutur Faisal.

    Sementara itu, Jokowi buka-bukaan soal alasan menggelontorkan banyak bantuan sosial alias bansos belakangan ini.

    Ia berdalih bantuan itu diberikan demi memperkuat daya beli masyarakat tak mampu yang belakangan ini tertekan hebat oleh lonjakan harga beras dan bahan pokok.

    Jokowi membantah ada motif politik di balik gelontoran bansos itu. Sekadar informasi, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming maju menjadi cawapres, mendampingi capres Prabowo di Pilpres 2024.

    “(Bansos) itu sudah dari dulu. (Bansos) ini kan sudah dari September (2023),” ujarnya di Kongres XVI GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (2/2).

    “Itu sudah dilakukan misalnya bantuan pangan beras itu sudah sejak September. BLT itu karena ada EL Nino kemarau panjang, sehingga juga ini untuk memperkuat daya beli masyarakat sehingga diperlukan,” terang Jokowi.

    Jokowi menggelontorkan banyak bansos jelang Pilpres dan Pileg 2024. Salah satu bansos teranyar yakni Bantuan Langsung Tunai Rp200 per bulan. Bantuan uang tunai ini diberikan selama tiga bulan selama Januari, Februari dan Maret, tetapi dicairkan sekaligus Rp600 ribu.

    Bansos ini dikucurkan dengan anggaran sebesar Rp11,2 triliun di tengah masa kampanye Pemilu 2024. Bantuan tunai tersebut nantinya bakal diberikan sekaligus pada Februari 2024 kepada 18 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

    Bansos lain; BLT El Nino sebesar Rp200 ribu per bulan yang diberikan November dan Desember 2023 dan bantuan beras sebesar 10 kg per bulan.

    Jokowi menyebut pemberian bansos sudah melalui persetujuan DPR.

    “Itu semuanya sekali lagi itu kan sudah lewat mekanisme persetujuan di DPR APBN itu. Jangan dipikir hanya keputusan kita sendiri, tidak seperti itu dalam mekanisme kenegaraan kita, pemerintahan kita nggak seperti itu,” ujarnya.

    (mrh/pta)

  • Mengulik Sejarah Kredit Mahasiswa yang Disebut Ganjar di Debat

    Mengulik Sejarah Kredit Mahasiswa yang Disebut Ganjar di Debat

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Istilah Kredit Mahasiswa Indonesia (KMI) mengemuka usai disebut-sebut oleh calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo sebagai solusi untuk mahasiswa kurang mampu dalam membayar kuliah.

    Dalam debat terakhir Pilpres 2024, Minggu (4/2), Ganjar melontarkan tekadnya untuk menghentikan liberalisasi pendidikan. Maka itu, ia ingin mengaktifkan kembali program pinjaman pelajar KMI agar pinjaman mahasiswa lebih terjangkau.

    “Saya ingin mengangkat kembali sebenarnya. Dulu era senior-senior saya, senior-senior kita saya kira, termasuk kakak saya sendiri. Dia punya KMI, kredit mahasiswa Indonesia. Dan kalau tidak salah kakak saya sampai hari ini ijazahnya tidak pernah diambil juga. Karena itu dia lulus menggunakan kredit yang sangat murah diberikan scheme oleh pemerintah,” kata dia di JCC, Jakarta.

    Selain itu, Ganjar menjelaskan KMI bisa menjadi solusi untuk mahasiswa lantaran bisa dilunasi saat mereka sudah lulus dan bekerja

    “Modanya seperti yarnen, bayarnya setelah panen. Panennya apa? Ketika dia sudah lulus. Maka liberalisasi yang mesti dihentikan ini menurut saya mesti juga diimbengkan dengan proporsionalitas kepada mana yang mampu dan mana yang kurang mampu. Yang kurang mampu mesti mendapatkan intervensi dari pemerintah,” tegas Ganjar.

    Sebenarnya apa KMI?

    KMI sendiri merupakan kredit pendidikan yang disubsidi oleh pemerintah dan sudah diperkenalkan sejak awal 1982.

    Skema KMI saat itu diterapkan oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral negara dalam bentuk kredit likuiditas bersubsidi ke Bank Negara Indonesia (BNI) 1946. BNI kemudian berperan menyediakan pinjaman pendidikan ke mahasiswa.

    Sebelum itu, pemerintah maupun bank di Indonesia tak memiliki skema kredit pendidikan atau kredit bank untuk kuliah. Maka itu, opsi pinjamannya hanya melalui jalur informal seperti meminjam ke keluarga, kerabat, teman, atau sumber kredit lainnya.

    Awal mula KMI

    Pada 1982, KMI muncul untuk mendorong mahasiswa lebih cepat lulus dari perguruan tinggi, khususnya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang notabene disubsidi pemerintah. Kala itu, mahasiswa bisa lulus sampai 8-9 tahun atau lebih, lebih lama dari seharusnya yang 4-5 tahun saja.

    Sebelum menyelesaikan skripsi atau tugas akhir, rupanya mahasiswa kala itu cenderung mencari kerja terlebih dulu. Mereka memanfaatkan kebijakan biaya kuliah minimum PTN bagi mahasiswa periode skripsi atau tugas akhir.

    Alih-alih mengerjakan skripsi, mahasiswa membayar biaya kuliah yang relatif rendah, bekerja, sambil tetap memegang status sebagai mahasiswa.

    Mengatasi fenomena ini, pemerintah menghadirkan pinjaman mahasiswa bersubsidi. Dananya diambil dari laba tidak terduga akibat tingginya harga minyak saat itu.

    Dana tersebut dipakai dengan harapan membantu kebutuhan mahasiswa sehingga bisa berhenti bekerja dulu, dan mendorong mereka agar fokus menyelesaikan tugas akhir dan persyaratan lulus lain, sehingga dapat lulus dalam waktu sesingkat mungkin.

    Opsi KMI dibatasi hanya untuk mahasiswa yang sudah masuk tahap akhir kuliah. Status sebagai mahasiswa di tahap tugas akhir saat itu kerap menjadi syarat bantuan pendidikan, kecuali beasiswa ikatan dinas.

    Sistem KMI

    KMI saat itu juga membuka pinjaman pendidikan bagi mahasiswa yang sudah menyelesaikan 90-110 satuan kredit semester (SKS). Setelah 1985, KMI dibuka untuk mahasiswa yang sudah menyelesaikan 110-120 SKS dari total 140 atau 160 SKS, atau mahasiswa yang sudah menginjak tahun ke-4 atau ke-5 perkuliahan.

    Syarat KMI lainnya yaitu surat keterangan tentang keuangan mahasiswa yang diotentikasi petugas daerah setempat, surat keterangan sehat dari dokter, dan surat rekomendasi dari rektor, wakil rektor bidang kemahasiswaan, atau dekan fakultas.

    Biaya kuliah di PTN saat itu sekitar Rp375 ribu-Rp562 ribu per tahun. Besarnya kurang dari 20 persen dari total biaya mahasiswa selama studi, yang juga meliputi biaya hidup dan ongkos.

    Jumlah pinjaman pendidikan KMI maksimal sebesar Rp750 ribu per tahun untuk S1, Rp1,5 juta untuk S2, dan Rp2,5 juta untuk S3. Bunganya 6 persen per tahun.

    Saat lulus, ijazah harus ditahan bank sebagai jaminan. Namun, kebijakan ini tidak efektif karena untuk mencari pekerjaan, lulusan pendidikan tinggi tidak memerlukan ijazah asli, cukup fotokopinya saja.

    Persetujuan student loan KMI juga harus ditandatangani oleh orang tua atau wali mahasiswa dan rektor. Pinjaman ini diasuransi dengan asuransi pemerintah Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) jika mahasiswa bersangkutan meninggal atau menjadi penyandang disabilitas permanen.

    Biaya cicilan per bulan KMI maksimal tidak boleh lebih dari 30 persen dari total pendapatan kotornya. Namun, biaya cicilan biasanya lebih rendah dari persentase tersebut, yaitu sekitar Rp10 ribu-Rp 20 ribu, yakni sekitar 15 persen dari total penghasilan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di tahun pertama diterima kerja.

    Di sisi lain, tingkat gagal bayar KMI cenderung tinggi. Salah satunya karena peminjam setelah lulus dapat pindah ke mana saja di Indonesia. Ijazahnya juga tidak tertahan di bank, melainkan fotokopinya saja.

    Peniadaan KMI

    Sejumlah faktor, termasuk perubahan kebijakan ekonomi dan pasar kerja, mempengaruhi peniadaan KMI pada pertengahan 1980-an.

    Di samping itu, sistem kredit semester mulai awal 1980-an rupanya membantu perguruan tinggi mendorong mahasiswa untuk segera lulus dalam 5-6 tahun saja. Di sisi lain, sistem ini juga menjadikan KMI tidak cukup relevan bagi banyak mahasiswa.

    Cepatnya kelulusan mahasiswa tanpa didorong KMI juga dipengaruhi oleh pasar kerja saat itu. Sebelumnya, jumlah lulusan sekolah menengah atas yang sedikit dan pemerintahan sedang berkembang mengakibatkan pemerintah menjadi perekrut utama lulusan pendidikan tinggi.

    Naiknya populasi serta kebijakan Sekolah Dasar Instruksi Presiden (SD Inpres) dianggap mengakibatkan lebih banyak anak masuk sekolah hingga pendidikan tinggi.

    Pada 1990-an awal, peningkatan kebutuhan tenaga kerja sektor swasta turut meningkat. Namun, yang dicari adalah lulusan yang terspesialisasi di suatu bidang.

    Dengan oversupply lulusan pendidikan tinggi, tingkat pengangguran lulusan sekolah menengah atas meningkat. KMI dalam hal ini dinilai tidak mengantisipasi tingkat pengangguran lulusan pendidikan tinggi dengan baik.

    (del/agt)

  • Anies Sindir Bansos Bukan untuk Kepentingan yang Memberi

    Anies Sindir Bansos Bukan untuk Kepentingan yang Memberi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung persoalan bantuan sosial (bansos) yang dibagikan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada masa kampanye pilpres 2024.

    Hal itu ia ungkapkan dalam dalam debat jilid lima yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Minggu (4/2).

    Mulanya, Anies mengklaim jutaan rakyat Indonesia ingin perubahan. Banyak masyarakat yang bekerja kerja keras dengan kemampuan sendiri, bukan didanai pemerintah.

    Kendati, pihaknya berjanji bakal memastikan hidup rakyat tetap sehat hingga tumbuh cerdas dengan biaya terjangkau. Namun, jika ada masyarakat yang memerlukan bantuan, tetap harus dibantu.

    Anies lantas mengingatkan bahwa bansos bukan kepentingan pihak yang memberi, melainkan kepentingan pihak yang menerima.

    “Bila butuh diberikan bansos sesuai kebutuhan, (bansos) bukan kepentingan yang memberi, tapi yang diberi. Dijaga budaya dan etikanya dijaga, kita ingin persatuan karena ditopang keadilan,” ujar Anies.

    Sebelumnya, Jokowi getol membagikan bansos. Belakangan, Jokowi merilis bansos baru berupa bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp200 ribu per bulan dari Januari hingga Maret 2024.

    Bansos ini dikucurkan dengan anggaran sebesar Rp11,2 triliun di tengah masa kampanye Pemilu 2024.

    Bantuan tunai tersebut nantinya bakal diberikan sekaligus pada Februari 2024 kepada 18 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

    Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bansos itu dirapel sehingga warga akan mendapatkan Rp600 ribu sekaligus.

    “Diberikan langsung tiga bulan pada Februari,” ujar Sri Mulyani di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (29/1).

    KPU menyelenggarakan debat kelima Pilpres 2024 pada Minggu malam (4/2) di Jakarta Convention Center (JCC). Ini juga merupakan debat terakhir yang dihelat KPU.

    Pada debat kelima, para calon presiden yang beradu gagasan. Mereka adalah Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

    Tema kali ini seputar kesejahteraan sosial, pembangunan sumber daya manusia (SDM), inklusi, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi.

    Debat terdiri dari enam segmen. Dipandu oleh dua moderator yang merupakan jurnalis TV One, yaitu Andromeda Mercury dan Dwi Anggia.

    (mrh/sfr)