Tag: Fachrul Razi

  • Soal Kabar Pemangkasan Kuota Haji 50%, Menag: Tak Ada Pembahasan Resmi

    Soal Kabar Pemangkasan Kuota Haji 50%, Menag: Tak Ada Pembahasan Resmi

    Bisnis.com, MADINAH — Kuota haji Indonesia pada 2026 dikabarkan akan dipangkas 50% sehubungan dengan evaluasi terkait kemampuan fisik jemaah Tanah Air, khususnya bagi mereka yang lanjut usia (lansia) dan berisiko tinggi. 

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan sejauh ini belum ada pembahasan resmi dengan pihak Kerajaan Arab Saudi terkait hal itu. 

    “Saya tidak pernah mendengarkan isu itu. Beberapa kali kami rapat, tidak pernah ada pembahasan seperti itu,” ujar Nasaruddin saat ditemui di Bandara Pangeran Muhammad bin Abdulaziz, Madinah, Kamis (12/6/2025). 

    Pernyataan itu disampaikan untuk meredam keresahan publik yang berkembang di tengah fase pemulangan jemaah, terutama setelah muncul spekulasi terkait rencana pengurangan kuota haji secara drastis pada musim mendatang.

    Nasaruddin menegaskan bahwa hubungan bilateral Indonesia dan Arab Saudi dalam hal penyelenggaraan ibadah haji tetap berlangsung baik dan profesional. Tidak ada indikasi penurunan kuota dari pihak mana pun.

    “Hubungan kita dengan pemerintah Saudi Arabia sangat baik. Memang ada kekurangan, tapi semua negara juga punya kelemahan. Tidak ada yang sempurna,” tambahnya.

    Sebagai informasi, kuota haji Indonesia justru cenderung stabil dalam tiga tahun terakhir. Pada 2023, kuota jemaah Indonesia sebesar 229.000 orang, naik menjadi 241.000 orang pada 2024, dan tahun ini, 2025, kuota mencapai 221.000 orang.

    Pada kesempatan yang sama, dia juga sekaligus mengapresiasi kerja keras seluruh petugas haji yang berjibaku di tengah cuaca ekstrem demi memastikan jemaah mendapatkan layanan terbaik.

    “Lihat sendiri jemaah kita. Lihat petugas kita yang bekerja di lapangan dengan ikhlas. Mereka juga punya keluarga dan harga diri. Jadi jangan kita pelintir seolah-olah ada yang genting,” katanya.

    Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kini masih fokus pada fase kepulangan jemaah Indonesia, setelah melalui puncak rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). 

    Sebagaimana fase kedatangan, pemulangan jemaah dibagi ke dalam dua gelombang. Gelombang pertama pulang melalui Bandara King Abdulaziz, Jeddah, dan gelombang kedua melalui Bandara Pangeran Muhammad bin Abdulaziz Madinah. 

    Namun, demikian ada 7 kloter jemaah haji gelombang pertama yang dipulangkan melalui Bandara Madinah karena keterbatasan slot penerbangan. 

  • Cerita Jemaah Haji Sakiyah, Berangkat Berdua, Pulang Seorang Diri

    Cerita Jemaah Haji Sakiyah, Berangkat Berdua, Pulang Seorang Diri

    Bisnis.com, MADINAH – Pandangan Sakiyah Imuk (65) tampak kosong saat menunggu jadwal penerbangan pulang di paviliun Terminal Haji, Bandara Pangeran Muhammad bin Abdulaziz Madinah, Arab Saudi, Rabu (12/6/2025).

    Bagaimana tidak, suaminya, Pasah Suki (75), yang berangkat bersamanya sebagai jemaah haji, baru saja meninggal dalam perjalanan bus dari Makkah menuju Madinah.

    Sakiyah harus rela pulang ke Tanah Air menggandeng suaminya yang tinggal nama saja. Pasah Suki mengembuskan nafas terakhir di dalam bus, tepat sebelum kepulangan kelompok terbang (kloter) 01 Embarkasi Lombok (LOP-01).

    Sukiyah, yang tiba di Paviliun 6 bandara sekitar pukul 02.15 Waktu Arab Saudi (WAS), tampak duduk sendiri membawa koper miliknya, serta barang bawaan dan dokumen milik mendiang suaminya. Dia mengenakan baju terusan hitam, berbeda dengan jamaah lainnya yang memakai pakaian batik dan kerudung putih.

    Sakiyah sempat bercerita, selama di Arafah, suaminya dalam kondisi sehat. Namun, setelah perjalanan dari Arafah ke Mina, kondisi kesehatannya menurun dan mulai mengalami batuk, sehingga tidak bisa melaksanakan lempar jumrah secara langsung. Prosesi ibadah dilanjutkan dengan kursi roda saat tawaf ifadah dan tawaf wada.

    “Kondisinya mulai menurun setelah di Mina. Mungkin ini sudah jalannya,” kata Sakiyah.

    Ia juga menyampaikan bahwa suaminya dalam kondisi baik saat berangkat dari Indonesia hingga menjalani rangkaian ibadah di Madinah dan Makkah. Ia sempat memeluk suaminya sebelum meninggal dunia di bus.

    Sakiyah mengikhlaskan kepergian suaminya dan tetap pulang ke Tanah air seorang diri. Dia menyampaikan harapannya agar sang suami mendapatkan tempat terbaik setelah tuntas menjalankan ibadah haji. “Doakan suami saya ya,” ujarnya pelan.

    Jemaah haji wafat

    Pasah Suki menjadi satu diantara 235 jemaah haji yang wafat di Tanah Suci selama penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, setidaknya hingga Kamis (12/6/2025). Seperti ratusan jemaah lain yang berpulang, jenazah Pasah Suki akan diurus dan dikebumikan di Arab Saudi.

    Dari jumlah jemaah wafat tersebut, 148 diantaranya adalah perempuan, dan sisnya, 87 orang laki-laki. Jemaah meninggal paling banyak terjadi di Makkah sebanyak 167 jiwa. Berturut-turut kemudian Madina (31 jemaah), Mina (15 jemaah), Arafah (13 jemaah), dan bandara (9 jemaah). Jika dibandingkan dengan akumulasi periode yang sama tahun lalu, jumlah jemaah wafat tahun ini menurun dari sebelumnya 249 jiwa.

    Menteri Agama Nasaruddin Umar sebelumnya mengapresiasi peningkatan layanan kesehatan Arab Saudi pada penyelenggaraan haji tahun ini. Jumlah rumah sakit yang disiagakan, juga petugas yang berpatroli meningkat dibandingkan dengan tahun lalu.

    Selain itu, setelah melalui lobi ke Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) diizinkan untuk beroperasi dan melakukan tindakan kepada pasien jemaah Indonesia.

    “Tadinya kan ditutup, akhirnya kita lobi dengan Menteri Kesehatan, akhirnya bisa dibuka kembali. Kemudian yang lainnya lagi bahwa pengobatan-pengobatan di kemah pun juga itu diberikan banyak dispensasi,” kata Nasaruddin.

    Meski diwarnai berbagai dinamikan di lapangan, Nasaruddin mengatakan penyelenggaraan haji tahun ini, secara umum berjalan lancar dengan kerja sama berbagai pihak. Kendala-kendala teknis di lapangan, seperti keterlambatan bus dan distribusi katering jemaah, akan menjadi catatan perbaikan untuk penyelenggaraan ibadah haji selanjutnya.

  • Menag: Ketertiban Jemaah Haji Indonesia Dipuji Negara Lain

    Menag: Ketertiban Jemaah Haji Indonesia Dipuji Negara Lain

    Makkah, Beritasatu.com – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyebut jemaah haji asal Indonesia mendapat banyak pujian dari berbagai negara atas ketertiban dan kedisiplinan selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.

    Menurut Nasaruddin, pujian tersebut disampaikan langsung oleh sejumlah menteri agama dari negara sahabat seperti India, Pakistan, dan Filipina. Mereka menyatakan kekagumannya dan bahkan menyatakan niat untuk mempelajari sistem penyelenggaraan haji dari Indonesia.

    “Mereka ingin belajar kepada Indonesia,” ungkap Nasaruddin di Makkah, Rabu (11/6/2025) dikutip dari Antara.

    Ia menyebut sistem manajemen jemaah haji Indonesia dinilai sangat inspiratif, terutama mengingat jumlah jemaah yang besar tetapi tetap mampu tertib dan terorganisir. “Menag India dan Pakistan menyebut Indonesia sebagai contoh yang menginspirasi,” katanya.

    Selain itu, dukungan juga datang dari Mesir dan Yordania. Menteri agama Yordania, lanjut Nasaruddin, secara khusus memuji kesabaran jemaah Indonesia selama proses ibadah.

    “Kita dipandang sebagai jemaah yang sabar dan tertib, serta layak diapresiasi,” ujarnya.

    Apresiasi serupa diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi. Setiap tahunnya, Indonesia menerima penghargaan dari Kerajaan Saudi atas pengelolaan haji yang dinilai sangat baik.

    “Saudi selalu memberikan apresiasi, setiap tahun kita mendapat pujian,” kata Menag.

    Ia pun berterima kasih atas perhatian luar biasa yang diberikan Saudi kepada jemaah Indonesia, termasuk dalam aspek pelayanan kesehatan.

    “Contohnya, hanya ambulans Indonesia yang diizinkan masuk ke area tenda. Ini bukti perhatian khusus dari mereka,” katanya.

    Nasaruddin menegaskan keberadaan ambulans tersebut sangat vital dalam kondisi darurat, terutama saat puncak ibadah di Arafah, karena telah menyelamatkan banyak nyawa. 

    Ia juga memberikan apresiasi kepada para jemaah yang telah menunjukkan kesadaran tinggi dalam mengikuti aturan, yang menurutnya sangat berkontribusi terhadap kelancaran ibadah. “Tanpa kedisiplinan jemaah, semuanya tidak akan berjalan sebaik ini,” tegasnya.

    Menag berharap pengakuan dari berbagai negara dapat menjadi penyemangat untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan haji ke depan. “Ini adalah amanah besar yang harus kita jaga bersama,” tutupnya.

  • Menag Sebut Banyak Negara Puji Jemaah Haji Indonesia: Dinilai Sabar dan Tertib

    Menag Sebut Banyak Negara Puji Jemaah Haji Indonesia: Dinilai Sabar dan Tertib

    Menag Sebut Banyak Negara Puji Jemaah Haji Indonesia: Dinilai Sabar dan Tertib
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Menteri Agama (
    Menag
    )
    Nasaruddin Umar
    mengatakan, banyak negara memuji kedisiplinan dan keteraturan
    jemaah haji
    Indonesia selama rangkaian ibadah
    haji
    1446 Hijriah di Tanah Suci.
    Nasaruddin menyebut, pujian tersebut datang langsung dari para menteri agama negara sahabat, termasuk India, Pakistan, dan Filipina.
    “Mereka bahkan ingin belajar ke Indonesia,” kata Nasaruddin di Mekkah, Rabu (11/6/2025), dikutip dari
    Antaranews
    .
    Menurut Menag, negara-negara itu ingin meniru sistem haji Indonesia. Sebab, Indonesia dilihat punya jemaah terbanyak, tetapi paling teratur.
    “Menteri Agama India dan Pakistan mengatakan bahwa Indonesia sangat menginspirasi,” ujar Nasaruddin.
    Nasaruddin juga menyebut bahwa Mesir dan Yordania turut memberi apresiasi kepada
    jemaah haji Indonesia
    .
    Menang bahkan mengungkapkan, Menteri Agama Yordania secara khusus memuji kesabaran jemaah Indonesia.
    “Kita dinilai sabar, tertib, dan patut diacungi jempol,” kata Nasaruddin.
    Menurut
    menag
    , pujian juga datang dari pemerintah Arab Saudi. Setiap tahun, Indonesia mendapat penghargaan dari Kerajaan Saudi. Pemerintah Saudi menilai operasional haji Indonesia berjalan baik.
    “Saudi sangat mengapresiasi kita, tiap tahun selalu dipuji,” ujar Nasaruddin.
    Dalam kesempatan itu, Menag juga menyampaikan apresiasi kepada Kerajaan Arab Saudi. Sebab, perhatian yang diberikan Saudi terhadap jemaah Indonesia sangat luar biasa.
    “Perhatian khusus selalu diberikan kepada jemaah kita,” katanya.
    Nasaruddin mengungkapkan, salah satu contoh perhatian khusus Kerajaan Saudi yakni dukungan layanan kesehatan.
    “Tak ada ambulans lain yang bisa masuk ke tenda, kecuali Indonesia. Sekali lagi terima kasih kepada pemerintah Arab Saudi,” ujarnya.
    Keberadaan ambulans dinilai sangat efektif saat puncak haji di Arafah.
    Lebih lanjut, Menag menegaskan bahwa hal ini berkat kerja sama lintas sektor yang solid.
    Dia menyebut operasional haji Indonesia didukung seluruh elemen bangsa, termasuk petugas haji, pemerintah, dan lembaga terkait lainnya. Sinergi itu dinilai menjadi kunci sukses pelayanan haji Indonesia.
    Menag juga memuji kesadaran jemaah dalam menaati aturan haji yang sudah ditetapkan.
    “Tanpa kedisiplinan jemaah, semua tak bisa berjalan baik,” kata Nasaruddin.
    Kemudian, Menag berharap penghargaan dari negara lain jadi motivasi. Bahkan, dia ingin layanan haji terus ditingkatkan pada masa mendatang.
    “Ini menjadi tanggung jawab dan amanah yang besar,” ujarnya.
    Sebagaimana diketahui, operasional haji 1446 Hijriah atau 2025, memasuki tahap pemulangan jemaah dari Tanah Suci ke Tanah Air.
    Proses pemulangan jamaah haji gelombang pertama berlangsung pada 11-25 Juni 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menag Cek Layanan-Jenguk Jemaah Haji RI Dirawat di KKHI Makkah

    Menag Cek Layanan-Jenguk Jemaah Haji RI Dirawat di KKHI Makkah

    Jakarta

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menjenguk jemaah haji Indonesia yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. Nasaruddin mendoakan jemaah yang dirawat di KKHI Makkah segera pulih dan bisa kembali ke hotel.

    Nasaruddin tiba di kKHI Makkah, Rabu (11/6/2025). Dia awalnya mendengarkan penjelasan dari dokter di KKHI soal kondisi pasien.

    Setelah itu, Nasaruddin menuju ruang perawatan dan mengecek kondisi pasien yang dirawat. Nasaruddin mengajak jemaah haji yang sakit berdoa agar segera diberi kesembuhan.

    “Doanya orang yang lagi sakit itu makbul,” ucapnya.

    Usai menjenguk jemaah, Nasaruddin mengaku bersyukur KKHI bisa beroperasi di tengah regulasi baru Arab Saudi. Dia menyebut KKHI awalnya tak boleh dibuka karena Saudi hanya mengizinkan jemaah haji yang sakit dirawat di rumah sakit Saudi.

    “Setelah kita lobi langsung dengan Menteri Kesehatan akhirnya kita diizinkan untuk melakukan penyelenggaraan ini dan buktinya ada 39 pasien yang dirawat di sini. Ada lima lantai ruang perawatannya dan alhamduli saat bermanfaat,” ujarnya.

    Sementara, Kepala KKHI Makkah Edi Supriyatna menyebut pihaknya berupaya agar jemaah dengan risiko tinggi dapat dipulangkan lebih dulu ke Indonesia. Dia mengatakan hal itu ditujukan agar perawatan bisa diberikan lebih maksimal.

    “Pasien-pasien dengan gangguan kesehatan yang kalau dia semakin lama beraktivitas di Arab Saudi semakin memperberat penyakitnya itu kita usahakan dipulangkan lebih dulu. Tentunya dengan syarat ibadahnya itu sudsh lengkap,” ucapnya.

    (haf/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Makanan Jemaah Terlambat Datang, Menag Jamin Ada Kompensasi Uang

    Makanan Jemaah Terlambat Datang, Menag Jamin Ada Kompensasi Uang

    Bisnis.com , MAKKAH — Menteri Agama Nasaruddin Umar menjamin adanya uang saku pengganti atas keterlambatan datangnya katering makanan ke hotel-hotel jemaah haji di Makkah, usai rangkaian ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna) selesai.

    Sebelumnya, pasokan makanan jemaah selama sebelum dan sesaat setelah puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) dipenuhi dengan makanan siap santap yang dipasok oleh BPKH Limited, anak usaha Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Arab Saudi.

    Dengan pertimbangan banyak jalan raya di Makkah yang ditutup jelang dan setelah puncak haji sehingga menyulitkan distribusi, jemaah dibekali satu set kardus makanan siap santap berisi enam menu untuk enam kali makan.

    Rinciannya, makan pagi, siang, dan malam untuk 7 Dzulhijjah, makan pagi untuk 8 Dzulhijjah, dan makan siang dan makan malam untuk 13 Dzulhijjah. Adapun, pada 8 Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah pagi, makanan jemaah ditanggung oleh syarikah penyedia layanan haji di Arafah dan Mina.

    Dengan skema tersebut, asumsinya katering jemaah akan kembali normal didistribusikan pada 14 Dzulhijjah pagi atau 10 Juni 2025.

    Namun demikian, terjadi keterlambatan pengiriman konsumsi hingga muncul video viral jemaah yang tinggal di hotel 509 dari Embarkasi Jakarta-Bekasi tidak mendapat suplai makanan.

    “Memang kemarin ada keterlempatan pengiriman makanan ya, karena ada kasus tertentu ya. Kami sudah antisipasi dengan cara, yang tidak dapat makanan itu kami kasih kompensasi uang,” kata Nasaruddin dalam konferensi pers di Makkah, Rabu (11/6/2025).

    Dengan demikian, Menag menampik tudingan bahwa ada penelantaran jemaah terkait dengan hak konsumsi. Menurutnya, yang terjadi adalah keterlambatan pengiriman karena kondisi lalu-lintas yang macet akibat sejumlah ruas jalan masih ditutup.

    “Jadi itu sebetulnya tidak benar bahwa ada yang terlantar, bahkan itu hanya menunggu bus untuk pindahkan [makanan] ke hotel yang cadangan itu,” kata Nasaruddin.

    Secara keseluruhan, jemaah haji Indonesia 2025 mendapatkan layanan katering yang terstruktur selama berada di Tanah Suci. Total jemaah Indonesia mendapatkan 126 kali makan selama di Tanah Suci, dengan rincian, 27 kali di Madinah, 84 kali di Makkah, dan 15 kali makan selama di Armuzna.

  • Makanan Jemaah Haji Telat Datang, Menag Jamin Berikan Kompensasi

    Makanan Jemaah Haji Telat Datang, Menag Jamin Berikan Kompensasi

    Makkah

    Sejumlah jemaah haji tak mendapatkan makanan sesuai jadwal di penginapannya. Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan ada kendala yang membuat makanan telat datang ke penginapan jemaah.

    “Memang kemarin ada keterlambatan pengiriman makanan karena ada kasus tertentu,” kata Nasaruddin di Makkah, Rabu (11/6/2025).

    Dia mengatakan jemaah yang tak mendapat makanan diberi kompensasi uang. Dia juga menjamin tak ada jemaah yang terlantar saat fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

    “Yang tidak dapat makanan kita kasih kompensasi uang,” ujarnya.

    Nasaruddin juga meluruskan isu ada jemaah yang terlantar di perkemahan Mina. Dia menyebut jemaah saat itu hanya menunggu bus yang menjemput namun diviralkan seolah-olah terlantar.

    “Isu bahwa ada yang terlantar seperti yang diviralkan itu hanya menunggu penjemputan bus dari tempat pemberhentian itu kepada kemahnya masing-masing jadi itu sebetulnya tidak benar bahwa ada yang terlantar,” ucapnya.

    “Secara umum kami ingin mengatakan bahwa prosesi haji lancar, jemaah yang relatif itu kondusif, saya mengapresiasi panitia haji kali ini luar biasa. Teman-teman dari TNI Polri di tempat-tempat tertentu kan nggak bisa pakai kursi roda. Ada yang nggak sanggup berjalan digendong,” ucap Nasaruddin.

    (haf/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 4
                    
                        Mahfud Sebut Langkah Purnawirawan TNI Usulkan Pemakzulan Gibran Sah dan Elegan
                        Nasional

    4 Mahfud Sebut Langkah Purnawirawan TNI Usulkan Pemakzulan Gibran Sah dan Elegan Nasional

    Mahfud Sebut Langkah Purnawirawan TNI Usulkan Pemakzulan Gibran Sah dan Elegan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pakar hukum tata negara
    Mahfud MD
    menilai, langkah Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang mengirimkan surat resmi ke DPR dan MPR RI untuk mengusulkan pemakzulan Wakil Presiden
    Gibran Rakabuming Raka
    merupakan tindakan yang sah secara konstitusional dan mencerminkan etika berdemokrasi yang elegan.
    Hal itu disampaikan Mahfud saat menjawab pertanyaan
    host podcast
    Terus Terang Mahfud MD, Rizal Mustary, soal langkah purnawirawan prajurit TNI yang mengirimkan surat pemakzulan terhadap Wapres Gibran ke DPR-MPR.
    “Menurut saya benar, dan itu lebih elegan ya karena dilakukan tidak secara sembunyi-sembunyi dengan kasak-kusuk yang tidak sehat, tapi dinyatakan secara resmi,” ujar Mahfud dalam podcast di kanal
    YouTube
    @Mahfud MD Official, dikutip pada Rabu (11/6/2025).
    Ia mengingatkan, para purnawirawan TNI yang tergabung dalam forum tersebut tetap memiliki hak politik sebagai warga negara, termasuk menyampaikan aspirasi terkait jalannya pemerintahan.
    Menurut Mahfud, para pensiunan TNI itu tidak harus selalu sejalan dengan institusi militer tempat mereka pernah bertugas.
    Mereka memang purnawirawan TNI, mereka memang anggota forum angkatan atau mantra di TNI, tetapi mereka tidak harus sama dengan induknya dalam menggunakan hak politik ini,” ujar dia.
    Mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini menambahkan, dalam urusan politik, purnawirawan bisa bersikap mandiri dan bertindak berdasarkan penilaian mereka sendiri terhadap kondisi negara.
    “Mungkin dalam hal-hal yang sifatnya umum atau dalam hal-hal tertentu mereka bisa sama, tetapi kalau menyangkut hal politik, mereka bisa berbuat sendiri. Dan itu sah,” kata Mahfud.
    Ia juga mengapresiasi cara penyampaian aspirasi tersebut yang dianggap lebih sehat dan terbuka ketimbang lewat cara-cara provokatif di media sosial.
    “Daripada bikin semacam video atau TikTok atau apapun yang tidak jelas sumbernya, provokatif, lebih baik begini, masuk dan itu harus direspons secara positif,” kata Mahfud.
    Menurut Mahfud, sikap Forum Purnawirawan tersebut mencerminkan prinsip negara demokrasi yang memberikan ruang kebebasan kepada rakyat untuk mengajukan kritik, aspirasi, bahkan usulan terhadap perubahan jabatan publik.
    “Justru kita menegaskan bahwa negara kita negara demokrasi, artinya memberi kesempatan kepada siapapun untuk mengajukan aspirasinya, untuk merebut jabatan-jabatan publik, untuk mengkritik dan memberi arah terhadap jalannya pemerintahan, itu dibuka di dalam demokrasi,” imbuhnya.
    Kompas.com
    sudah mendapatkan persetujuan dari Rizal untuk mengutip perbincangan dari podcast Terus Terang Mahfud MD yang berjudul “Bisakah Wapres Jatuh di Tengah Jalan? Bisa!” tersebut.
    Diberitakan sebelumnya, Forum Purnawirawan Prajurit TNI telah mengirim surat berisi desakan
    pemakzulan Gibran
    kepada pimpinan DPR, MPR, dan DPD RI.
    Di surat bertanggal 26 Mei 2025 itu, terdapat tanda tangan dari empat purnawirawan jenderal TNI, yakni Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, dan Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto.
    Lewat surat itu, Forum Purnawirawan Prajurit TNI menyorot bahwa Gibran memperoleh tiket pencalonan melalui putusan MK yang cacat hukum, yaitu Putusan Nomor 90/PUU-XXI/2023. 
    Mereka menilai putusan tersebut melanggar prinsip imparsialitas karena diputus oleh Ketua MK saat itu, yakni Anwar Usman, yang merupakan paman Gibran.
    Selain aspek hukum, Forum Purnawirawan Prajurit TNI juga menilai Gibran tidak pantas menjabat sebagai Wakil Presiden dari sisi kepatutan dan etika. 
    “Dengan kapasitas dan pengalaman yang sangat minim, hanya dua tahun menjabat Wali Kota Solo, serta latar belakang pendidikan yang diragukan, sangat naif bagi negara ini memiliki Wakil Presiden yang tidak patut dan tidak pantas,” seperti dikutip dari surat tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bumbu Nusantara saat Haji 2024 Sebanyak 70 Ton, 2025 Sebanyak 475 Ton

    Bumbu Nusantara saat Haji 2024 Sebanyak 70 Ton, 2025 Sebanyak 475 Ton

    Makkah (beritajatim.com) – Dalam penilaian dan pandangan Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, ada empat terobosan yang dilakukan pihaknya dan berbagai pemangku kepentingan di Indonesia, sehingga prosesi haji 2025 berjalan lancar dan sukses.

    Satu di antara terobosan dimaksud adalah penguatan ekosistem ekonomi haji. Ini merupakan program berkelanjutan sejak tiga tahun terakhir, dalam bentuk ekspor bumbu nusantara. Namun, lompatan tahun ini cukup signifikan.

    “Ekspor bumbu nusantara meningkat tajam hingga 475 ton pada musim haji 2025. Tahun 2023, ekspor bumbu nusantara sebanyak 16 ton. Tahun 2024, ekspor bumbu nusantara sekitar 70 ton,” kata Menag, Nasaruddin Umar saat jumpa pers di Kota Makkah, Selasa (10/6/2025) mengutip Kemenag.go.id, Rabu (11/6/2025).

    Masalah bumbu nusantara ini memiliki arti penting bagi jemaah haji Indonesia selama berada di Makkah dan Madinah. Makanan bercita rasa Indonesia sangat diharapkan jemaah haji, sehingga ketika kebutuhan dan harapan tersebut terpenuhi, diharapkan pemenuhan kebutuhan konsumsi jemaah haji tercukupi dengan baik dan memadai.

    Pola konsumsi yang teratur, bergizi tinggi, dan bercita rasa sesuai selera jemaah haji Indonesia sangat penting untuk menjaga dan memelihara fisik jemaah haji tetap sehat. Sebab, ibadah haji merupakan ritual fisik yang membutuhkan stamina prima dan banyak energi.

    Menag mengatakan penyelenggaraan Armuzna secara umum berjalan baik. Dia tak menutup mata dengan beberapa hal yang menjadi catatan perbaikan serta meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan jemaah. Namun, Menag juga mencatat sejumlah terobosan dalam penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M.

    Menurut Menag, setidaknya ada empat terobosan yang telah dilakukan pada operasional haji 1446 H/2025 M. Pertama, penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Ini merupakan hasil kesepakatan bersama pemerintah dan DPR dan sesuai arahan Presiden Prabowo Subiyanto. “BPIH tahun ini turun, dari rerata BPIH 2024 sebesar Rp93,4juta menjadi rerata BPIH sebesar Rp89,4 juta,” ujarnya.

    Kedua, mencegah praktik monopoli. Ini dilakukan dengan skema penyediaan layanan haji yang melibatkan delapan Syarikah. Hal ini, menurutnya, menjadi pondasi awal dalam menyesuaikan dengan transformasi penyelenggaraan ibadah haji yang sedang berlangsung di Saudi.

    Ketiga, pembayaran Dam melalui Adahi dan Baznas. Tahun ini, kali pertama, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menetapkan dua jalur pelaksanaan dam/hadyu. Jalur pertama, penyembelihan Dam/Hadyu di Tanah Suci dilakukan melalui Program Adahi yang dikelola Al-Haiah Al-Malakiah Makkah wal Masyair al Muqoddasah. Jalur kedua, penyembelihan Dam/Hadyu di Tanah Air.

    “Bagi jemaah yang mengikuti pendapat ulama yang membolehkan penyembelihan hewan Dam di Indonesia, pelaksanaan dapat dilakukan melalui BAZNAS. Sampai hari ini, terkumpul Rp21.290.432.707, untuk 8.451 dam,” kata Menag. [air/beq]

  • Timwas Haji DPR Kritik Permintaan Maaf Menag soal Pelayanan Haji 2025

    Timwas Haji DPR Kritik Permintaan Maaf Menag soal Pelayanan Haji 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal menyayangkan permintaan maaf Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar atas kekurangan pelayanan jemaah haji Indonesia tahun ini.

    Menurut Wakil ketua DPR tersebut, permintaan maaf semestinya bukan menjadi bentuk penyelesaian. Terlebih, dia menyebut DPR telah memberi peringatan sejak awal soal potensi masalah teknis dalam pelaksanaan ibadah haji.

    “Sebetulnya kalau seorang pejabat negara itu sah-sah saja meminta maaf terhadap suatu hal yang terkait kegagalan. Tapi menurut saya itu bukan hal yang bagus,” bebernya sebagaimana dikutip dari laman DPR, Rabu (11/6/2025).

    Dia berpandangan, semestinya pemerintah menunjukkan kesiapan sejak awal, bukan malah merespons setelah persoalan muncul. 

    Padahal, lanjutnya, pelayanan haji adalah siklus yang bisa dipelajari dari tahun ke tahun, sehingga semestinya tidak ada alasan untuk tidak siap.

    “Saya sudah ingatkan waktu itu pada Pak Menteri Agama, hati-hati, ini akan terjadi kejadian-kejadian yang harus diantisipasi. Tapi apa yang terjadi? Dari transportasi Mekah ke Arafah bermasalah, kemudian tenda di Arafah pun juga bermasalah,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan permohonan maaf kepada jamaah haji Indonesia atas berbagai kendala yang menyertai rangkaian ibadah Haji 2025. Mulai dari pemberangkatan hingga fase Arafah, Mudzalifah, dan Mina. 

    “Saya selaku Amirulhaj dan Menteri Agama menyampaikan permohonan maaf,” ujar Menag Nasaruddin Umar dilansir dari Antara, Rabu (11/6/2025). 

    Meski ada sejumlah kendala, dia sependapat dengan penjelasan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq Al Rabiah saat pertemuan di Mina dan Wakil Gubernur Makkah sekaligus Wakil Ketua Komite Tetap Haji dan Umrah, Pangeran Saud bin Mish’al, bahwa penyelenggaraan ibadah haji  tahun ini lebih baik. 

    Kondisi tersebut ditunjang dengan adanya sejumlah perbaikan pada fasilitas infrastruktur, ketersediaan air, fasilitas Kesehatan. 

    “Alhamdulillah, angka kematian sampai saat ini juga lebih rendah. Semoga kondisi ini akan terus berlangsung hingga seluruh jamaah haji kembali ke negara masing-masing,” kata dia.