Tag: Fachrul Razi

  • Info Puncak Natal Kemenag 2025, Catat Tanggalnya!

    Info Puncak Natal Kemenag 2025, Catat Tanggalnya!

    Jakarta

    Umat Kristiani akan merayakan Natal 2025 pada bulan Desember mendatang. Kementerian Agama (Kemenag) menginformasikan puncak perayaan Natal 2025 akan digelar di bulan Desember 2025 di Jakarta.

    Melansir situs resmi Kemenag, puncak Natal Kementerian Agama 2025 dijadwalkan berlangsung pada Senin, 29 Desember 2025 di Jakarta. Perayaan ini merupakan puncak rangkaian safari Natal yang telah dimulai sejak November dan dihadiri umat Kristiani, pejabat Kemenag, serta tokoh lintas agama.

    Kegiatan yang akan digelar secara luring dan daring ini juga akan melibatkan para pejabat Kemenag Kristiani, Pembimas, Penyuluh, guru agama, maupun pegawai Kristiani seluruh Indonesia. Puncak perayaan Natal juga menghadirkan paduan suara gereja, refleksi Natal, sambutan tokoh agama, serta pesan kerukunan dari Menteri Agama.

    Susunan Acaranya

    Perayaan puncak Natal Kemenag 2025 akan diawali dengan ibadah oikoumene (ibadah inter denominasi) yang mempertemukan umat Kristen dan Katolik dalam satu ruang yang sama, dipandu liturgi yang dirancang secara inklusif dan menghormati tradisi kedua komunitas. Setelah rangkaian ibadah usai, Menteri Agama Nasaruddin Umar bersama para tokoh agama lain bergabung untuk mengikuti sesi perayaan bersama.

    Puncak Natal akan turut dihadiri pimpinan aras gereja nasional, antara lain

    Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI)Konferensi Waligereja Indonesia (KWI)Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI)Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII)Gereja Bala KeselamatanGereja AdventPersekutuan Baptis IndonesiaGereja Ortodoks IndonesiaPersekutuan Gereja Tionghoa IndonesiaTujuan Natal Kemenag 2025

    “Selama ini saya melihat umat Katolik dan Kristen menyelenggarakan perayaan secara sendiri-sendiri. Kenapa enggak disatukan menjadi satu kesatuan supaya nanti kaumnya bisa terasa lebih kebersamaan,” ujar Menag di Surabaya, Rabu (26/11/2025).

    Ia menekankan bahwa kebersamaan tersebut tidak berarti umat beragama lain ikut serta dalam prosesi ibadah.

    (kny/imk)

  • Menag Sebut RI Bakal jadi Pusat Studi Islam Modern: Orang Arab Harus Belajar ke Indonesia

    Menag Sebut RI Bakal jadi Pusat Studi Islam Modern: Orang Arab Harus Belajar ke Indonesia

    Bisnis.com, SURABAYA — Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan bahwa negara-negara di kawasan Timur Tengah seperti Arab Saudi, sudah sepatutnya belajar lebih dalam mengenai studi keislaman ke Indonesia.

    Nasaruddin menjelaskan, pihaknya memproyeksikan Indonesia titik utama memperkenalkan untuk memperkenalkan lebih lanjut mengenai studi Islam kepada seluruh dunia. 

    “Jangan sampai nanti kita menjadi konsumen terhadap pemikiran-pemikiran mereka, justru kita harus menjadi produsen. Kita akan ekspos bahwa Islam di Indonesia itu seperti yang diuraikan di dalam seminar ini karena dunia Islam sekarang ini sangat tajuk,” tegas Nasaruddin di Surabaya, dikutip Kamis (27/11/2025).

    Menurutnya, memang banyak anak bangsa memperdalam ilmu agama ke Timur Tengah. Bahkan banyak literatur berbahasa Arab yang juga banyak diterjemahkan ke bahasa Indonesia sebagai media pembelajaran.

    Namun, seiring berkembangnya studi agama Islam di Nusantara, Imam Besar Masjid Istiqlal ini menegaskan bahwa sudah saatnya Indonesia menempatkan diri sebagai pusat studi keilmuan Islam di dunia.

    “Buku-buku Arab diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Kata Pak Sekjennya itu, ‘Sekarang harus dibalik’. Justru buku-buku yang berbahasa Indonesia tentang Islam itu harus diterjemahkan ke dalam bahasa Arab,” tegasnya.

    Nasaruddin juga menuturkan, terdapat berbagai cabang keilmuan Islam yang saat ini telah berkembang di tanah air. Misalnya, ilmu ekonomi modern, demokrasi hingga politik yang berkesinambungan dengan ajaran Islam.

    “Orang-orang Timur Tengah, orang Arab itu harus belajar Islam di Indonesia. Apakah itu ekonomi Islam, apakah itu demokrasi, apakah itu politik, apa itu ekonomi modern dan seterusnya, mereka itu minta supaya ke Indonesia,” ungkapnya.

    Bahkan, sebut Nasaruddin, saat ini negara-negara Timur Tengah sudah menganggap Indonesia sebagai “rising star” dalam upaya pengembangan episentrum studi Islam modern di dunia.

    “Jadi mereka itu menganggap Indonesia ini adalah betul-betul the rising star untuk pengembangan episentrum Islam modern,” jelasnya.

    Nasaruddin menjelaskan, usaha pengembangan Islam Indonesia tersebut lebih lanjut bakal digaungkan dalam rangkaian konferensi internasional ini. Yang dalam waktu dekat akan digelar di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. 

    “Nah, seminar di UIN Jakarta akan menjadi coverage-nya. Jadi, ini akan memberikan semacam frame, bingkainya seperti apa, supaya nanti editingnya bagus. Nah, ini nanti kita expose ke dunia luar ya, termasuk dunia Timur Tengah,” pungkasnya.

  • Menag Nasaruddin Ungkap 80 Ponpes Rawan Ambruk

    Menag Nasaruddin Ungkap 80 Ponpes Rawan Ambruk

    Surabaya (beritajatim.com) – Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar blak-blakan soal kerawanan bangunan di sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Indonesia. Ini menyusul tragedi ambruknya Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo.

    Nasaruddin mengungkap, sebanyak 80 ponpes teridentifikasi memiliki tingkat kerawanan sangat tinggi dan berisiko ambruk. Fakta ini ditemukan setelah pemerintah melakukan pendataan menyeluruh.

    “Ada sekitar 80 pondok pesantren yang punya tingkat kerawanan yang sangat tinggi,” ungkap Nasaruddin saat di UINSA Surabaya dikutip Kamis (27/11/2025).

    Nasaruddin mengatakan, begitu insiden Al-Khoziny terjadi, pihaknya langsung bergerak cepat ke lokasi. Kehadiran di lokasi, kata dia, penting untuk memetakan situasi riil sebagai langkah menghindari laporan subjektif.

    “Jangan mendengarkan dari orang lain. Nanti ada kepentingan subjektif, memberikan laporan. Jadi begitu kejadian kami terbang langsung,” ujarnya.

    Kementerian Agama (Kemenag) juga langsung memberikan bantuan darurat. Baginya, kebutuhan dasar para santri harus dipenuhi segera.

    “Kebutuhan dasarnya dulu kita penuhi. Karena mereka kan tidak punya mungkin persiapan-persiapan macam-macam. Jadi itu saya kira kita yang paling pertama, turun,” tambahnya.

    Tragedi Al-Khoziny jadi pelajaran pahit. Nasaruddin menekankan, kejadian serupa tidak boleh terulang lagi. “Kami berkolaborasi dengan instansi yang terkait bahwa ini yang terakhir, jangan lagi ada pesantren seperti ini,” ujarnya.

    Ia menyebut jika langkah cepat dan kolaborasi ini merupakan arahan langsung dari Presiden.
    “Kementerian PU dan Kementerian Agama diminta untuk mendata pesantren yang rawan,” lanjutnya.

    Presiden bahkan langsung memberi instruksi tegas terkait 80 ponpes rawan tersebut untuk segera dilakukan perbaikan. “Inilah kita bersyukur Presiden kita itu sangat proaktif untuk memberikan perhatian khusus pada pondok pesantren,” tandasnya. [ipl/kun]

  • Bupati Pamekasan Kholilurrahman Berlakukan Aturan Jam Malam, Batasi Anak di Luar Rumah Kecuali Kondisi Darurat
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        26 November 2025

    Bupati Pamekasan Kholilurrahman Berlakukan Aturan Jam Malam, Batasi Anak di Luar Rumah Kecuali Kondisi Darurat Surabaya 26 November 2025

    Bupati Pamekasan Kholilurrahman Berlakukan Aturan Jam Malam, Batasi Anak di Luar Rumah Kecuali Kondisi Darurat
    Tim Redaksi
    PAMEKASAN, KOMPAS.com
    – Bupati Pamekasan Kholilurrahman resmi memberlakukan jam malam terhadap anak pada malam hari, Rabu (26/11/2025).
    Pemberlakukan jam malam berlaku sejak dikeluarkannya surat edaran nomor 300/XXX/432.305/2025.
    Edaran tersebut disebar melalui sejumlah instansi pemerintah tingkat kabupaten hingga pemerintah tingkat desa dan kelurahan.
    Anak dilarang berada di luar rumah sejak pukul 22.00 hingga pukul 04.00 pagi. Kecuali sedang dalam kondisi darurat bencana, sepengetahuan orang tua ataupun sedang dalam mengikuti kegiatan keagamaan.
    “Boleh di luar rumah juga kalau sedang mengikuti kegiatan sekolah atas sepengetahuan orang tua,” ucap
    Kholilurrahman
    .
    Dia menjelaskan, pemberlakuan jam malam berdasarkan Surat edaran bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia dan Menteri Agama RI nomor 1 tahun 2025, Nomor 800.82.1/225/SJ, Nomor 1 tahun 2025 tanggal 16 Januari 2025.
    “Perlu diberlakukan jam malam sesuai surat edaran bersama dua menteri sehingga kami menerapkan jam malam untuk anak pada malam hari,” katanya.
    Bupati dua periode tersebut mengatakan, selama pemberlakuan
    jam malam anak
    dilarang beraktivitas di luar rumah dan dilarang berkumpul di tempat umum tanpa pengawasan orang tua.
    Termasuk melarang anak berkumpul dengan komunitas yang mengarah pada tindakan kriminalitas, kenakalan remaja, pergaulan bebas, minuman keras hingga narkotika.
    “Bagi yang melanggar ketentuan kami akan lakukan pembinaan kepada anak dan orang tua,” ucapnya.
    Pihaknya mengajak para orang tua bersama-sama melakukan pengawasan terhadap anak. Termasuk menertibkan anak tidak keluar rumah saat malam hari.
    Selain itu, pihaknya mengajak masyarakat kembali mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) dengan fokus untuk perlindungan anak.
    “Mari kita jaga bersama-sama hak-hak anak. Dan memberlakukan jam anak demi masa depan mereka,” katanya.
    Jumadi (45) warga Pamekasan mengaku mendukung adanya pemberlakuan jam malam pada anak sehingga hal-hal negatif pada pergaulan anak bisa dihindari.
    “Kami sangat mendukung edaran
    Bupati Pamekasan
    Kholilurrahman. Dengan begini akan meminimalisir terjadinya tawuran yang pernah terjadi di Pamekasan,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puluhan Pesantren Berkondisi Rawan, Harus Segera Direhabilitasi

    Puluhan Pesantren Berkondisi Rawan, Harus Segera Direhabilitasi

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan, sedikitnya 80 pesantren telah teridentifikasi punya tingkat kerawanan bangunan yang tinggi, dan harus segera direhabilitasi.

    “Banyak pesantren tidak memiliki persiapan memadai untuk menghadapi kondisi darurat, sehingga Kementerian Agama menjadi pihak pertama yang turun tangan memberikan bantuan awal,” kata dia dalam acara International Conference on Indonesian Islam: Why Indonesia as a New Center of Muslim Civilization? di Sport Center UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Rabu (26/11/2025).

    Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Nasaruddin menegaskan, tak bisa bekerja sendiri, demi mencegah kejadian seperti yang terjadi di Sidoarjo beberapa waktu lalu.

    “Kami berkolaborasi dengan instansi terkait. Ini yang terakhir, jangan lagi ada,” ungkap dia.

    “Atas arahan Bapak Presiden, kami diminta mendata pesantren yang rawan. Kementerian PUPR dan Kementerian Agama diminta memastikan jangan sampai terjadi lagi,” sambungnya.

    Menurut Nasaruddin, Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian penuh terhadap hadirnya pesantren yang aman dan nyaman untuk para santri.

    Karenanya, Kemenag memastikan program rehabilitasi ini akan menjadi prioritas, mengingat peran pesantren sebagai pusat pendidikan, pembinaan moral, dan penguatan nilai-nilai bangsa bagi jutaan santri di seluruh Indonesia.

    “Presiden kita sangat proaktif untuk memberikan perhatian khusus pada pondok pesantren. Kita bersyukur karena instruksi beliau jelas, itu harus diperbaiki sebelum terjadi informasi yang lebih buruk,” jelas Nasaruddin.

  • Menag Sebut Ada 80 Bangunan Pondok Pesantren Rawan Ambruk di Seluruh Indonesia

    Menag Sebut Ada 80 Bangunan Pondok Pesantren Rawan Ambruk di Seluruh Indonesia

    Bisnis.com, SURABAYA — Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa terdapat sebanyak 80 pondok pesantren di tanah air yang memiliki kondisi fisik dengan tingkat kerawanan yang sangat tinggi. Artinya, bangunannya berisiko sewaktu-waktu ambruk.

    Hal tersebut dituturkan Nasaruddin di sela-sela menghadiri International Conference of Indonesian Islam, yang berlangsung di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Jawa Timur, Rabu (26/11/2025).

    “Kita inventarisir ada sekitar 80 pondok pesantren yang punya tingkat kerawanan yang sangat tinggi,” beber Nasaruddin.

    Dirinya menyebut, hal itu terungkap setelah Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajarannya untuk melakukan audit terhadap seluruh bangunan pondok pesantren di Indonesia, setelah tragedi ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, akhir September silam.

    “Maka itu kami kerjasama atas arahan Bapak Presiden. Sama, jangan terjadi seperti ini lagi. Maka Kementerian PU dan Kementerian Agama diminta untuk mendata pesantren yang rawan,” tegasnya.

    Nasaruddin juga menerangkan, Presiden Prabowo memberi instruksi agar pondok pesantren yang memiliki kerawanan tinggi untuk segera diperbaiki. Hal tersebut untu mengantisipasi peristiwa naas Al Khoziny yang menewaskan setidaknya 63 santri, tidak terulang di masa depan.

    “Presiden langsung memberikan instruksi itu harus diperbaiki sebelum terjadinya korban. Ya, dan inilah kita bersyukur presiden kita itu sangat proaktif untuk memberikan perhatian khusus pada pondok pesantren,” katanya

    Sementara soal Tragedi Al Khoziny sendiri, Imam Besar Masjid Istiqlal ini juga mengaku langsung meninjau ke lokasi kejadian. Pihaknya juga telah memberikan berbagai macam bantuan darurat, hingga berkolaborasi dengan instansi lain untuk melakukan penanganan sesegera mungkin.

    “Maka itu kami kerjasama atas arahan bapak presiden. Sama, jangan terjadi seperti ini lagi. Maka Kementerian PU dan Kementerian Agama diminta untuk mendata pesantren yang rawan,” pungkasnya.

  • Banom PKB Gelar Retret Lintas Agama, Ingin Anak Muda Berani Speak Up Isu Intoleran 

    Banom PKB Gelar Retret Lintas Agama, Ingin Anak Muda Berani Speak Up Isu Intoleran 

    JAKARTA – Badan Persaudaraan Antariman (Berani), badan otonom Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), akan menggelar Kemah Lintas Iman pada 28–30 November 2025 di Buperta Cibubur.

    Retret dirancang sebagai ruang pertemuan bagi anak muda dari berbagai latar agama untuk mendorong keberanian melawan isu intoleransi.

    Ketua Steering Committee Kemah Lintas Iman, Carolus L. Tindra, menjelaskan kegiatan ini berangkat dari kekhawatiran meningkatnya perspektif negatif terhadap keberagaman yang dinilai dapat menghambat visi Indonesia Emas 2045.

    “Salah satu dari studi di lapangan, satu hal yang ternyata bisa menjadi penghambat adalah banyaknya perspektif negatif tentang keberagaman. Padahal sebetulnya keberagaman ini harusnya menjadi kekuatan,” kata Carolus di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa, 25 November.

    Ia menyebut Kemah Lintas Iman digelar sebagai ruang dialog yang mempertemukan anak muda dari berbagai agama, budaya, dan latar belakang keluarga maupun pendidikan. Menurut Carolus, target utama kegiatan ini adalah menghasilkan generasi muda yang tidak pasif ketika berhadapan dengan isu intoleransi.

    “Outputnya adalah kita ingin mencetak orang-orang muda yang berani speak up ketika ada isu-isu intoleran yang ada di Indonesia,” ujar dia.

    Peserta kegiatan retret ini dibatasi untuk usia 18–35 tahun sebagai kelompok yang dianggap strategis dalam upaya mendorong keberanian menyuarakan toleransi.

    “Jadi memang kita khususkan untuk pemuda-pemuda yang memang ini bisa menjadi tempat untuk kita bisa speak up ke depannya ketika melawan isu-isu intoleran,” tutur Carolus.

    Sementara itu, Ketua Umum Berani, Lorens Manuputty, menyampaikan sejumlah tokoh direncanakan hadir, ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai inisiator acara. Panitia juga mengundang Presiden Prabowo Subianto untuk hadir.

    “Pak Prabowo pun juga demikian, kami sudah bersurat bahkan sudah berkomunikasi dengan Pak Presiden. Kami berharap beliau juga bisa hadir,” ucap Lorens.

    Sejumlah pejabat lainnya juga diundang dalam acara tersebut, di antaranya adalah Menteri Agama Nasaruddin Umar dan beberapa pimpinan komisi di DPR RI yang terkait dengan isu keagamaan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut.

  • Dari Gang Sempit Jadi Kebun Subur: Cerita Warga Kampung Warung Bandrek Bangun Urban Farming
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 November 2025

    Dari Gang Sempit Jadi Kebun Subur: Cerita Warga Kampung Warung Bandrek Bangun Urban Farming Megapolitan 24 November 2025

    Dari Gang Sempit Jadi Kebun Subur: Cerita Warga Kampung Warung Bandrek Bangun Urban Farming
    Tim Redaksi

    BOGOR, KOMPAS.com –
    Di tengah riuhnya aktivitas perdagangan di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, tersembunyi sebuah kampung yang menawarkan suasana berbeda.
    Kampung Warung Bandrek
    , yang berada di RT 05 RW 05, Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, tampil sebagai ruang hijau yang hidup berkat keseriusan warganya mengembangkan urban farming.
    Untuk mencapai kampung ini, masyarakat perlu berkendara sekitar 500 meter dari Jalan Suryakencana, lalu berbelok ke kanan menuju permukiman yang asri.
    Sebuah gapura bertuliskan
    Kampung Berseri
    menjadi penanda pintu masuk. Sejak langkah pertama, deretan tanaman rapi sepanjang kurang lebih 500 meter menyambut pengunjung, seolah mengajak mereka beristirahat sejenak dari kesibukan kota.
    Kampung ini memanfaatkan dinding permukiman dan ruang sempit sebagai lahan pertanian produktif. Gang-gang kecil disulap menjadi kebun sayur, menghadirkan ruang hijau yang jarang ditemui di wilayah perkotaan.
    Dengan mengusung konsep urban farming atau pertanian perkotaan, mereka memanfaatkan dinding-dinding permukiman menjadi lahan pertanian. Di Kampung Warung Bandrek ini, mereka berhasil menyulap gang sempit menjadi kebun sayur produktif.
    Urban farming
    di Kampung Warung Bandrek bukan tren sesaat. Kegiatan ini bermula empat tahun lalu, pada masa pandemi, saat warga lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
    Ketua RT setempat, Tatang Kusuma, menggagas kegiatan ini untuk meningkatkan kepedulian warga terhadap kebersihan lingkungan.
    “Mulainya sudah lama ya, sekitar 2021, yang berkembang  kan akhir-akhir ini. Berhubungan ya, ada kegiatan yang mungkin ada program dari Bogor Bersih yang diusahakan ya terutama saya mengajak warga untuk mencintai kebersihan,” ujarnya kepada
    Kompas.com
    , Jumat (21/11/2025).
    Pandemi menjadi momentum bagi warga untuk mengembangkan kebiasaan baru yang bermanfaat.
    “Kebetulan kan kepikirannya mungkin manfaatnya banyak ya, terutama buat warga sendiri manfaatnya ada,” tambahnya.
    Kegiatan ini berkembang menjadi upaya kolektif membangun kebersamaan, tanggung jawab sosial, serta rasa memiliki terhadap lingkungan.
    Urban farming
    membawa manfaat sosial yang signifikan. Ibu-ibu menjadi kelompok paling aktif dalam menata dan merawat tanaman. Kegiatan ini menjadi ruang belajar sekaligus kegiatan harian yang menumbuhkan kedekatan antarwarga.
    “Kegiatannya ada Jadi kesibukan lah, terutama pada ibu-ibu warga disini alhamdulillah gotong royong, untuk menata wilayah, untuk menghijaukan wilayah,” ujar Tatang.
    Meski berada di gang sempit, warga tetap kreatif mengelola tanaman. Tantangan ada, tetapi tidak menghambat proses perawatan.
    “Sebenarnya kalau kendala tantangannya nggak ada ya, cuma ya mungkin kan yang namanya orang kan tau sendiri ya, kalau kami enggak mungkin mantau sehari-hari di situ, yang penting ya selama ini kendalanya enggak ada,” katanya.
    Warga pun aktif menjaga tanaman yang mereka tanam secara kolektif. Tidak ada pembagian tugas khusus; semua dilakukan secara gotong royong.
    “Kontribusinya bareng-bareng nggak ada yang, oh si ini mesti ngelakuin ini, nggak yang penting tanggung jawab semua,” kata Tatang.
    Mayoritas warga Kampung Warung Bandrek bekerja sebagai buruh harian lepas. Karena itu, hasil panen yang dikonsumsi sendiri menjadi penghematan berarti bagi rumah tangga.
    Sebagian hasil panen juga dijual atau dibagikan ke lingkungan sekitar.
    “Paling enggak, ada kelebihan kita kasih ke RW,” kata Tatang.

    Alhamdulillah
    , bisa lah sedikit ngebantu-ngebantu lah. Enggak banyak sih sebenarnya, ya sedikit mengurangi lah Itu aja ngebantu ngeringankan beban masyarakat,” tambahnya.
    Kesadaran warga dibangun melalui praktik langsung. Tatang menunjukkan cara menanam dan merawat tanaman agar hasilnya optimal.
    “Saya langsung kerja mengasih contoh. Caranya gimana supaya baik, supaya bagus gitu,” kata dia.
    Empat tahun berjalan, perubahan nyata terlihat, liingkungan lebih bersih, tanaman tumbuh subur, dan kepedulian warga meningkat.

    Alhamdulillah
    sih ada perkembangan,” ujar Tatang.
    Jenis sayuran di kampung ini beragam, di antaranya pakcoy, kangkung, bayam, hingga selada. Tanaman dikelola menggunakan alat sederhana dan pot dari botol bekas. B
    Warga mencoba berbagai jenis tanaman, menyesuaikan dengan kondisi tanah dan intensitas penyiraman yang bisa mereka lakukan sehari-hari.
    Ketua DKM setempat, Misbah, menjelaskan, jenis tanaman yang dibudidayakan oleh warga merupakan sayuran.
    “Sebenarnya sayuran tanaman hijau. Dan juga ada tanaman-tanaman semacam sayuran, termasuk ada tanaman buah,” ungkap Misbah.
    Sebagian besar panen dikonsumsi sendiri. Meski hasilnya tidak banyak, nilai sosialnya besar. Setiap warga yang ikut menanam merasakan kepuasan melihat tanaman yang mereka rawat tumbuh subur.
    “Karena kami kan tujuannya bukan untuk mencari ekonomi… hanya kegiatan warga,” katanya.
    Kegiatan ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi. Melalui pengalaman langsung, warga belajar bagaimana menanam, merawat, dan memanen tanaman dengan baik.
    “Sebenarnya sudah peningkatan karena kami ini programnya hanya kegiatan warga supaya produktif di wilayah. Tujuannya supaya mencintai wilayah. Tujuannya itu awalnya,” tambah Misbah.
    Helen, warga setempat, mengatakan
    urban farmin
    g membuat lingkungan lebih nyaman dan memberi kegiatan baru bagi ibu-ibu.
    Saat ditemui
    Kompas.com,
    Helen, salah satu warga, mengaku senang dengan kegiatan urban farming di kampung nya itu.
    “Lebih enak aja sih ya kalau ada tanaman begitu,” ujarnya.
    Ia bangga kampungnya masuk nominasi Bogor Bersih. Menurut dia, ini menjadi apresiasi bagi lingkungan yang sebelumnya bisa dikatakan terpencil.
    “Bangga juga karena kan sebelumnya kampung kita juga bisa dibilang terpencil ya terus masuk nominasi ini ya bisa terkeskpos gitu, karena warganya cuma segini-segini aja kalau di sini mah,” tutur Helen.
    Namun gangguan tetap terjadi, seperti tanaman rusak oleh orang iseng atau hama. Helen dan warga lain seperti Helin tetap semangat karena manfaatnya besar.
    “Ada pokcoi, kangkung gitu-gitu kita lebih ke yang sayur-sayuran gitu sih soalnya lebih cepat juga kan,” katanya.
    Meski sederhana, kegiatan
    urban farming
    ini terkadang terganggu oleh orang luar. Helen mencontohkan, beberapa tanaman yang sudah tumbuh kadang dirusak.
    “Ada sih, ya namanya orang iseng, kadang-kadang tanaman udah jadi patah gitu kan, namanya juga di pinggir jalan karana kan kami sistem nya pakai pot gitu kan ga yang tanem di lahan yang luas gitu,” ujar Helen.
    Selain itu, hama juga menjadi persoalan ringan.
    “Hama ada, cuman sejauh ini sih sekadar ada aja ya pasti cuman ga terlalu banyak, ada yang jeleknya sedikit (hasil panen) karena kita organik,” ucap Helen.
    Helin, warga lain, menekankan dukungannya terhadap program urban farming karena selain menambah kebersihan, juga bermanfaat bagi kesehatan warga.
    “Mendukung sih soalnya buat kebersihan juga kesehatan juga kan, soalnya hampir semua ibu-ibunya juga ikut turun semua,” katanya.
    Panen yang banyak biasanya dijual ke warga sekitar, sisanya dibagikan kepada para ibu-ibu yang terlibat.
    Warga juga mendapat dukungan eksternal, salah satunya dari Astra untuk kebutuhan pupuk.
    “Ya kami juga kebetulan ada dibantu sama Astra juga, kadang kan kalau panennya banyak, uang yang hasil kami jualan itu bisa kita beli buat pupuk,” ujarnya.
    Selain manfaat ekonomi, kegiatan
    urban farming
    juga memberi kesibukan harian bagi ibu-ibu yang tidak bekerja di luar rumah.
    Untuk jenis tanaman, warga fokus pada sayuran yang cepat panen, meski beberapa mencoba menanam buah-buahan di lahan terbatas.
    “Pengen gitu ya lebih bagus juga kayaknya, kita juga nyoba dikit-dikit di belakang kan ada kan di dekat lapangan itu kayak buah jeruk, jeruk limo, tomat, yang ga makan lahan banyak,” kata dia.
    Helin bilang, warga terlibat penuh dalam perawatan tanaman, dari penyiraman, pemupukan, hingga panen, yang dilakukan secara terjadwal dan gotong royong. Ia pun berharap agar perhatian pemerintah terhadap kegiatan ini tidak hanya pada saat tertentu.
    “Ya mungkin bisa lebih di perhatikan lagi jangan seperti pas lagi lomba aja, pengennya menang ga Menag kita tetap di pantau lah gitu biar bisa lebih berkembang biar ada kegiatan juga ke ibu-ibunya,” tutup Helin.
    Pengamat tata kota, Yayat Supriyatna, menilai
    urban farming
    sebagai inisiatif positif untuk mengatasi minimnya ruang terbuka di kota-kota padat.
    “Krisis lahan pertanian, konsep urban farming juga bagian dari skenario bagaimana kota mencukupi pangan dan bagian dari strategi untuk mempertahankan koridor hijau kota,” ujar Yayat.
    Ia menegaskan, keberhasilan urban farming bergantung pada komunitas yang aktif, bukan hanya ketersediaan lahan.
    “Urban farming bisa terbentuk jika ada lahan yang tersedia atau juga sebetulnya urban farming banyak dilakukan di perumahan-perumahan yang punya taman-taman atau areal-areal yang apakah belum dipakai,” kata Yayat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Buka Family Run, Wamenag Soroti Angka Keretakan Keretakan Rumah Tangga di Jabar Mencapai 90 Ribu Kasus

    Buka Family Run, Wamenag Soroti Angka Keretakan Keretakan Rumah Tangga di Jabar Mencapai 90 Ribu Kasus

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i menegaskan pentingnya memperkuat ketahanan keluarga sebagai fondasi utama dalam membangun kehidupan nasional yang kuat.

    Pernyataan itu disampaikan saat membuka kegiatan Sakinah Family Run 5K di Pintu Barat GOR Saparua, Bandung, Minggu (23/11/2025).

    Kegiatan yang diikuti ribuan peserta tersebut menjadi bagian dari upaya Kementerian Agama untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap isu ketahanan keluarga. Jawa Barat menjadi salah satu fokus perhatian, menyusul data pada 2024 yang mencatat hampir 90.000 kasus keretakan rumah tangga di provinsi tersebut.

    “Tantangan yang kita hadapi di Jawa Barat, dengan angka keretakan rumah tangga yang cukup tinggi, harus menjadi perhatian bersama. Ini adalah potensi kerugian sosial yang harus kita mitigasi,” ujar Romo Syafi’i.

    Ia menekankan bahwa keluarga adalah unit terkecil yang menentukan arah masa depan bangsa. Karena itu, ketahanan keluarga menjadi bagian penting dari pembangunan nasional.

    “Ketahanan satu bangsa diawali dari ketahanan keluarga. Jika keluarga baik, harmonis, dan kokoh, maka kehidupan nasional kita juga akan kuat. Maka, mari jadikan momen ini untuk merawat kebersamaan,” tegasnya.

     

    Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Statistik Indonesia 2022, sebanyak 447.743 kasus perceraian terjadi pada tahun 2021. Angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 291.677 perkara.

  • Kemenag Sebut Peluasan PPG Tingkatkan Kesejahteraan Guru

    Kemenag Sebut Peluasan PPG Tingkatkan Kesejahteraan Guru

    Bisnis.com, JAKARTA-Kementerian Agama (Kemenag) menyebut kesejahteraan guru terus menunjukkan perkembangan signifikan, termasuk melalui perluasan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang tahun ini meningkat hingga 700%.

    Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan melalui perluasan PPG, kesejahteraan guru semakin baik.

    “Banyak kemajuan yang sebelumnya belum pernah kita capai,” ujarnya seperti dilansir laman resmi Kemenag, Minggu (23/11/2025).

    Nasaruddin menuturkan bahwa perbaikan kesejahteraan tersebut semakin terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Tahun 2025, misalnya, sebanyak 227.147 guru non-PNS menerima kenaikan tunjangan profesi dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta per bulan.

    “Pengembangan PPG mencapai 700%. Sebelumnya kenaikannya hanya sekitar 20–30% per tahun. Tahun ini meningkat menjadi 700%,” kata Menag.

    Saat ini lebih dari 102.000 guru madrasah dan guru pendidikan agama sedang mengikuti PPG, dan totalnya mencapai 206.411 guru sepanjang 2025, naik drastis dari 29.933 peserta pada 2024.

    Menag menambahkan bahwa perluasan akses PPG kini menjangkau seluruh guru lintas agama.

    “Selama ini PPG hanya diikuti guru-guru agama Islam. Sekarang kita berikan juga kepada guru Protestan, Katolik, Hindu, dan Buddha. Semua kita fasilitasi,” ucapnya.

    Nasaruddin menilai kebijakan ini sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menghapus disparitas dalam peningkatan kompetensi guru.

    Selain peningkatan kompetensi, pemerintah juga memperluas jalan karier bagi para pendidik honorer. Dalam 3 tahun terakhir, sebanyak 52.000 guru honorer berhasil diangkat menjadi PPPK, memberikan kepastian status dan kesejahteraan yang lebih baik.

    “Tidak boleh ada diskriminasi. Inilah wajah Kementerian Agama sekarang,” tutur Menag.

    Menanggapi masih adanya guru madrasah yang menerima honor sangat rendah, Menag Nasaruddin menyebut bahwa sejumlah langkah perbaikan telah mulai berjalan.

    “Sekarang sudah mulai ada sekolah rakyat, sekolah Garuda, dan peningkatan kesejahteraan, dan undang-undang guru dan dosen ini kita akan revisi dan nanti itu kalau terwujud,” kata Menag

    Menag berharap revisi undang-undang tersebut dapat menghapus kesenjangan antarlembaga pendidikan.

    “Tidak boleh ada perbedaan antara dosen perguruan tinggi umum dan dosen perguruan tinggi keagamaan, begitu juga antara guru madrasah dan guru SD. Semua adalah anak bangsa, tidak boleh ada diskriminasi,” pungkasnya.