Tag: Fachrul Razi

  • Gelar Rakernas, Menag: Peras Otak, Berikan Solusi Terbaik bagi Umat

    Gelar Rakernas, Menag: Peras Otak, Berikan Solusi Terbaik bagi Umat

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Agama (Kemenag) menggelar rapat kerja nasional (rakernas) pada 15-17 November 2024 di Bogor, Jawa Barat. Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta rakernas menjadi sarana memutar otak untuk melahirkan solusi permasalahan umat.

    Rakernas ini mengangkat tema “Menyatukan Langkah, Mewujudkan Daya Saing Umat untuk Kemaslahatan Masa Depan”.

    Menag menuturkan rakernas digelar untuk bertukar wawasan dan solusi terhadap berbagai layanan keagamaan di Indonesia. Sebagai instansi vertikal yang memiliki satuan kerja hingga tingkat kecamatan, maka penyamaan langkah menjadi hal penting bagi Kementerian Agama.

    “Rakernas ini untuk menyamakan sekaligus untuk mempertajam visi Kementerian Agama ke depan,” ujar Nasaruddin Umar di Bogor, Jumat (15/11/2024).

    Nasaruddin Umar berpesan kepada jajarannya untuk serius melaksanakan rakernas. “Mari peras otak kita, saling bertukar wawasan dan menyatukan langkah. Berikan solusi terbaik untuk umat,” pesan Nasaruddin Umar.

    Ia juga menekankan komitmennya untuk melaksanakan hal-hal yang telah diamanatkan oleh Presiden Prabowo, yaitu pembersihan organisasi dari berbagai penyimpangan serta pelaksanaan birokrasi yang efisien dan efektif.

    “Mari bersama kita menjadikan Kemenag semakin baik. Sampaikan berbagai permasalahan yang ada, kita cari pemecahannya,” tegas Nasaruddin Umar.

    Menag Nasaruddin mengingatkan jajarannya tentang tantangan ke depan, yaitu menjadikan agama sebagai faktor independen. Dengan begitu, tokoh agama bisa menjalankan fungsi kritis.

    “Pemimpin agama bukan subordinasi dari pemerintah. Kita arahkan menjalankan fungsinya agar bisa berkontribusi dalam fungsi kritis. Sehingga, agama dan negara bisa berjalan seiring, saling menguatkan satu dengan lainnya,” ujar Nasaruddin Umar.

  • Ketua MWA UI Gus Yahya : Sidang Etik UI Belum Tentu Batalkan Status Doktoral Bahlil Lahadalia

    Ketua MWA UI Gus Yahya : Sidang Etik UI Belum Tentu Batalkan Status Doktoral Bahlil Lahadalia

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Indonesia (UI) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya membeberkan bahwa sidang etik yang dilakukan UI tidak harus berpengaruh terhadap status doktoral Bahlil Lahadalia.

    Adapun, Gus Yahya mengemukakan alasan dilakukannya sidang etik ini dikarenakan tidak semua isu yang menjadi perhatian bisa dihadapkan dengan peraturan-peraturan yang ada.

    “Ya tidak harus [potensi pelanggaran]. Karena tidak semua isu yang menjadi concern bisa di-address dengan peraturan-peraturan, maka kita adakan sidang etik,” tuturnya kepada wartawan di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Jumat (15/11/2024).

    Ketua Umum PBNU ini turut menyampaikan hasil dari sidang etik itu akan mempengaruhi keputusan ke depannya. Namun, dia menyebut tidak harus dengan konsekuensi pencabutan status doktoral Bahlil Lahadalia.

    “Sidang etik itu nanti konsekuensinya apa? Ya tidak harus dengan konsekuensi [pencabutan] status doktoral maupun status disertasinya. Tidak harus. Tergantung nanti apa hasil sidang etik itu sendiri,” jelasnya.

    Kendati demikian, kakak dari eks Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini menuturkan belum tahu pasti kapan jadwal sidang etik ini mulai bergulir. Akan tetapi, dia memastikan ada audit secara menyeluruh dalam sistem akademik UI.

    Tak hanya itu, dia juga menegaskan sidang etik ini dilakukan karena memang ada pertimbangan dari Dewan Guru Besar terkait dengan keseluruhan sistem dan mekanisme akademik di UI.

    “Ini dipandang perlu, karena sebetulnya banyak concern yang tidak tercakup di dalam peraturan-peraturan yang ada. Secara formal, tidak menjadi address, karena tidak ada peraturan. Saya kira ini menyangkut dokumen [nota dinas] yang tengah beredar. Yang beredar itu sebenarnya nota dinas internal kepada rekan-rekan di dalam [internal UI],” tandasnya.

    Padahal semestinya, lanjutnya, yang bertugas untuk meluncurkan siaran pers adalah pihak eksekutif dan dalam konteks ini adalah rektor UI.

    Sebelumnya, berdasarkan dokumen nota dinas UI yang diterima Bisnis, diinformasikan bahwa Dewan Guru Besar (DGB) UI akan melakukan sidang etik terhadap potensi pelanggaran yang dilakukan dalam proses pembimbingan mahasiswa Program Doktor (S3) di SKSG. 

    Langkah ini diambil untuk memastikan penyelenggaraan pendidikan di UI dilakukan secara profesional dan bebas dari potensi konflik kepentingan.

    Tak hanya itu, dokumen yang ditandatangani Gus Yahya ini menyebut UI meminta maaf kepada masyarakat atas permasalahan terkait BL atau Bahlil Lahadalia. UI mengakui bahwa permasalahan ini merupakan kekurangan dari UI sendiri. 

    “Mengingat langkah-langkah yang telah diambil oleh UI, kelulusan BL [Bahlil Lahadalia] mahasiswa Program Doktor [S3] SKSG ditangguhkan, mengikuti Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2022, selanjutnya akan mengikuti keputusan sidang etik,” tulis dokumen tersebut, seperti dikutip pada Rabu (13/11/2024).

  • Majelis Masyayikh Luncurkan Aplikasi Penjaminan Mutu Pesantren

    Majelis Masyayikh Luncurkan Aplikasi Penjaminan Mutu Pesantren

    Jakarta: Majelis Masyayikh meluncurkan aplikasi layanan pendidikan pesantren yang diberi nama Sistem Layanan Informasi Majelis Masyayikh (Syamil). Aplikasi ini disebut bagian dari program peningkatan mutu pesantren di Tanah Air.

    “Ini adalah langkah konkret untuk mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik,” kata Ketua Majelis Masyayikh Abdul Ghaffar Rozin alias Gus Rozin dalam keterangannya, Kamis, 14 November 2024.

    Gus Rozin mengungkapkan jumlah pesantren di Indonesia terus bertambah. Dengan meningkatnya jumlah pesantren, kata dia, tantangan dalam pengembangan dan penyediaan layanan berkualitas juga semakin kompleks.

    “Dengan jumlah pesantren yang terus bertambah, kita dituntut untuk memberikan layanan yang lebih baik, Majelis Masyayikh mengupayakannya melalui Syamil agar pesantren dapat terus berkembang dan imbang dengan perkembangan teknologi yang ada,” ujarnya.

    Sementara itu, Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang yakin tahun ini akan menjadi momen kemenangan bagi dunia pesantren di Indonesia. Ia menekankan pentingnya pengakuan negara terhadap pesantren agar dapat menikmati fasilitas dan hak yang setara dengan pendidikan formal lainnya. 

    “Kami akan mengawasi hak-hak kita (pesantren) dan mengawal hak lulusan sehingga anggarannya setara,” ucap Dasopang.
     

    Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan pentingnya mempertahankan tradisi dan nilai-nilai pesantren. Sekaligus, menolak ukuran-ukuran yang tidak sesuai dengan karakteristik pesantren. 

    “Ukurlah pesantren sesuai dengan ukuran dan nilai-nilai yang mereka miliki, jangan terjebak pada ukuran formal,” ungkap Nasaruddin.

    Ia menekankan pesantren bukan hanya tempat untuk belajar dari manusia, tetapi juga dari alam dan pengalaman yang lebih luas. Ia berharap pendidik di pesantren mendorong santri untuk berpikir kreatif dan kritis, serta tidak terjebak dalam ukuran-ukuran pendidikan formal yang tidak mencerminkan keunikan mekanisme belajar di pesantren.

    Peluncuran aplikasi Syamil juga berbarengan dengan pengukuhan Dewan Masyayikh. Meskipun dewan ini sudah beroperasi di pesantren masing-masing, pengukuhan resmi diharapkan dapat memperkuat posisi mereka dalam pengawasan dan pengembangan mutu pesantren.

    Jakarta: Majelis Masyayikh meluncurkan aplikasi layanan pendidikan pesantren yang diberi nama Sistem Layanan Informasi Majelis Masyayikh (Syamil). Aplikasi ini disebut bagian dari program peningkatan mutu pesantren di Tanah Air.
     
    “Ini adalah langkah konkret untuk mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik,” kata Ketua Majelis Masyayikh Abdul Ghaffar Rozin alias Gus Rozin dalam keterangannya, Kamis, 14 November 2024.
     
    Gus Rozin mengungkapkan jumlah pesantren di Indonesia terus bertambah. Dengan meningkatnya jumlah pesantren, kata dia, tantangan dalam pengembangan dan penyediaan layanan berkualitas juga semakin kompleks.
    “Dengan jumlah pesantren yang terus bertambah, kita dituntut untuk memberikan layanan yang lebih baik, Majelis Masyayikh mengupayakannya melalui Syamil agar pesantren dapat terus berkembang dan imbang dengan perkembangan teknologi yang ada,” ujarnya.
     
    Sementara itu, Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang yakin tahun ini akan menjadi momen kemenangan bagi dunia pesantren di Indonesia. Ia menekankan pentingnya pengakuan negara terhadap pesantren agar dapat menikmati fasilitas dan hak yang setara dengan pendidikan formal lainnya. 
     
    “Kami akan mengawasi hak-hak kita (pesantren) dan mengawal hak lulusan sehingga anggarannya setara,” ucap Dasopang.
     

    Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan pentingnya mempertahankan tradisi dan nilai-nilai pesantren. Sekaligus, menolak ukuran-ukuran yang tidak sesuai dengan karakteristik pesantren. 
     
    “Ukurlah pesantren sesuai dengan ukuran dan nilai-nilai yang mereka miliki, jangan terjebak pada ukuran formal,” ungkap Nasaruddin.
     
    Ia menekankan pesantren bukan hanya tempat untuk belajar dari manusia, tetapi juga dari alam dan pengalaman yang lebih luas. Ia berharap pendidik di pesantren mendorong santri untuk berpikir kreatif dan kritis, serta tidak terjebak dalam ukuran-ukuran pendidikan formal yang tidak mencerminkan keunikan mekanisme belajar di pesantren.
     
    Peluncuran aplikasi Syamil juga berbarengan dengan pengukuhan Dewan Masyayikh. Meskipun dewan ini sudah beroperasi di pesantren masing-masing, pengukuhan resmi diharapkan dapat memperkuat posisi mereka dalam pengawasan dan pengembangan mutu pesantren.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AGA)

  • Kemenag Segera Bentuk Ditjen Pesantren, Menko PM Dukung Penuh – Espos.id

    Kemenag Segera Bentuk Ditjen Pesantren, Menko PM Dukung Penuh – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Pengendara motor melintas keluar dari halaman Pondok Pesantren Darusy Syahadah, Lembah Gunung Madu, Simo, Boyolali, Sabtu (17/8/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

    Esposin, JAKARTA — Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar menyatakan komitmennya untuk segera membentuk Direktorat Jenderal Pondok Pesantren sebagai bentuk dukungan terhadap eksistensi dan kemajuan lembaga pesantren di Indonesia.

    “Kementerian Agama segera membentuk suatu Direktorat Jenderal khusus yang akan mengurus sekaligus mengayomi pondok pesantren,” kata Nasaruddin, Kamis (14/11/2024), dilansir Antara.

    Promosi
    BRI Cetak Laba Bersih Rp45,36 Triliun di Triwulan III 2024

    Sebagai informasi, saat ini kewenangan pengelolaan pesantren masih berada di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis).

    Sementara, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mendukung penuh pembentukan Ditjen Pesantren sebagai bentuk dukungan terhadap eksistensi dan kemajuan lembaga pesantren di Indonesia.

    “Saya tentu mendukung penuh kebijakan itu (membentuk Ditjen Pondok Pesantren). Pesantren mulai tahun 2019 sudah punya payung hukum sendiri, yaitu UU Pesantren. Jadi sudah seyogyanya dikelola khusus oleh Ditjen,” katanya, Jumat (15/11/2024).

    Muhaimin menekankan Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren adalah bentuk rekognisi negara terhadap pesantren yang eksistensinya sudah ada berabad-abad silam, jauh sebelum Tanah Air ini merdeka.

    “Karena itu sudah sepatutnya pesantren-pesantren kita ini diayomi dengan lebih serius oleh negara,” ujarnya.

    Tak hanya rekognisi, Gus Imin menambahkan UU tentang Pesantren juga bagian dari afirmasi dan fasilitasi kepada dunia pondok pesantren.

    Menurutnya, begitu besar kontribusi pesantren bagi tumbuh kembang generasi muda yang unggul dan berakhlak.

    “Jadi bukan cuma karena jumlahnya yang banyak, sampai 28.000 lebih, tapi faktanya pesantren ini menjadi lembaga pendidikan yang bagus, kontribusinya juga luar biasa mencetak generasi-generasi unggul dan berakhlak,” ujarnya.

     

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • KPK Siap Bantu Kemenag Awasi Penyelenggaran Haji – Espos.id

    KPK Siap Bantu Kemenag Awasi Penyelenggaran Haji – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Ilustrasi ibadah haji. (Freepik.com)

    Esposin, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk mengawasi dan memastikan tidak ada penyimpangan dalam pelaksanaan ibadah haji.

    Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan, mengatakan KPK telah berkoordinasi dengan Inspektorat Kemenag dan salah pembahasannya adalah pengawasan terhadap ibadah secara keseluruhan.

    Promosi
    Jadi Ajang Masuk Pasar Global! Saatnya UMKM Daftar BRI UMKM EXPO(RT) 2025

    “Yang jelas haji khusus, haji reguler dan umrah, itu segala macam kami mau lihat semua dan Pak Irjen (Kemenag) setuju,” kata Pahala saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (15/11/2024). 

    Pahala juga mengungkapkan bahwa KPK sudah mengirimkan personel untuk pengawasan pelaksanaan ibadah haji dan muncul wacana agar dibentuk sebuah badan permanen yang tugasnya untuk pengawasan haji.

    “Pak Irjen (Kemenag) bilang, ‘bagaimana kalau ke depan dibakukan saja? Jadi jangan (hanya ditempatkan) orang’. Karena jadi badan gitu, kita lihat dulu badannya dimana,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. 

    Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar akan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung dalam pelaksanaan ibadah haji guna memastikan penyelenggaraan yang transparan dan bersih.

    “Kami sudah berbicara dengan KPK masalah haji ini mohon didampingi, kami tidak ingin ada penyimpangan baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Nasaruddin Umar dalam Mudzakarah Perhajian di Bandung, Jumat (8/11/2024).

    Sehubungan dengan agenda besar Presiden Prabowo dalam pemberantasan korupsi, Menag Nasaruddin ingin kementerian yang dipimpinnya juga bersih dari segala unsur penyelewengan yang merugikan negara dan umat.

    “Pak Presiden luar biasa, niat beliau untuk membersihkan instansi pemerintah dan swasta. Beliau akan tertibkan dan bersihkan sesuatu yang merusak tradisi luhur Bangsa Indonesia,” kata dia.

    Ia yakin penyelenggaraan haji dapat dikatakan sukses dan lancar adalah ketika umat terlayani dengan baik, dan secara teknis tak ada penyelewengan apapun yang merugikan negara.

    “Saya mengingatkan kepada aparat Kemenag, hari ini kita akan membersihkan secara total Kementerian Agama. Motto kami, haji tahun ini harus lebih sukses, siapa yang mengelola-nya kita bareng-bareng,” kata dia.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Konferensi Internasional Humanitarian Islam 2024 digelar di Kampus Universitas Indonesia

    Konferensi Internasional Humanitarian Islam 2024 digelar di Kampus Universitas Indonesia

    Selasa, 5 November 2024 16:26 WIB

    Menteri Agama Nasaruddin Umar (kedua kanan) didampingi Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (tengah), Menteri Luar Negeri Sugiono (kedua kiri), Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro (kanan) dan Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro (kiri) menghadiri pembukaan Konferensi Internasional Humanitarian Islam 2024 di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/11/2024). Konferensi yang diselenggarakan oleh PBNU tersebut dihadiri oleh para sarjana dan akademisi berbagai negara untuk merumuskan dan menawarkan solusi dari berbagai macam konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/agr

    Menteri Agama Nasaruddin Umar (kanan) berbincang dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun (kiri) seusai pembukaan Konferensi Internasional Humanitarian Islam 2024 di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/11/2024). Konferensi yang diselenggarakan oleh PBNU tersebut dihadiri oleh para sarjana dan akademisi berbagai negara untuk merumuskan dan menawarkan solusi dari berbagai macam konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/agr

    (Dari kiri ke kanan) Mensos Saifullah Yusuf, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro berbincang dalam pembukaan Konferensi Internasional Humanitarian Islam 2024 di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/11/2024). Konferensi yang diselenggarakan oleh PBNU tersebut dihadiri oleh para sarjana dan akademisi berbagai negara untuk merumuskan dan menawarkan solusi dari berbagai macam konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/agr

  • Gelar Rakernas, Menag: Peras Otak, Berikan Solusi Terbaik bagi Umat

    Menteri Agama Nasaruddin Umar Apresiasi Majelis Masyayikh dan Gagasannya untuk Pesantren

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memberikan apresiasi kepada Majelis Masyayikh atas gagasan dan inovasi yang mereka rumuskan untuk mendukung peningkatan kualitas pembelajaran di pesantren. 

    Nasaruddin menyatakan, dukungan terhadap gagasan-gagasan cerdas yang disampaikan oleh Majelis Masyayikh akan berperan penting dalam membentuk masa depan pesantren sebagai salah satu kekuatan utama bangsa.

    “Kami mendukung gagasan-gagasan cerdas yang telah dirumuskan oleh Majelis Masyayikh untuk memberikan warna baru bagi pesantren di masa depan, serta menjadikannya salah satu kontributor utama bagi kekuatan bangsa,” ujarnya kepada media seusai menghadiri acara kick-off Majelis Masyayikh di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, pada Selasa (12/11/2024).

    Nasaruddin juga mengungkapkan betapa pentingnya pesantren dalam sejarah perkembangan Indonesia. 

    “Tanpa pesantren, sejarah Indonesia mungkin tidak akan seperti sekarang. Seperti yang disampaikan oleh ketua Komisi VIII, kita sangat menghargai peran pesantren dalam sejarah bangsa ini,” tuturnya.

    Menag Nasaruddin lebih lanjut menjelaskan, saat ini pemerintah telah memberikan perhatian besar terhadap kemajuan pesantren. Salah satu bukti nyata perhatian pemerintah adalah peningkatan anggaran pesantren setiap tahun. 

    Pada 2025, pemerintah memproyeksikan anggaran dana abadi pesantren sebesar Rp 139 triliun.

    “Pemerintah kini memberikan apresiasi yang luar biasa kepada pondok pesantren, terbukti dengan anggaran yang semakin meningkat,” katanya.

    Sementara itu terkait dengan isu pelecehan yang melibatkan oknum pengurus pesantren, Nasaruddin berharap Majelis Masyayikh dapat berperan dalam menyelesaikan masalah tersebut. 

    Ia menekankan pentingnya adanya tata tertib yang dapat mengeliminasi atau memproteksi pesantren dari segala bentuk kekerasan.

    “Hal tersebut menjadi cambuk bagi kita semua. Kami berharap Majelis Masyayikh bisa merumuskan aturan yang dapat mendorong pesantren agar lebih aman dan terlindungi dari segala bentuk kekerasan,” tandasnya.

  • Top 5 News Beritasatu: Portret Cantik Sabina Altynbekova hingga Jefri Nichol Berubah Menjadi Kalem

    Top 5 News Beritasatu: Portret Cantik Sabina Altynbekova hingga Jefri Nichol Berubah Menjadi Kalem

    Jakarta, Beritasatu.com – Sepanjang Selasa (12/11/2024), berita-berita yang menarik perhatian pembaca Beritasatu.com adalah gaya anggun pemain voli tercantik, Sabina Altynbekova. Kemudian kapolri mengomentari kasus remaja putri di Padangsidimpuan yang dijadikan tersangka video asusila.

    Selanjutnya, juga terdapat berita Menteri Agama Nasaruddin Umar yang menegaskan pelarangan proyek di lingkungan kementerian yang dipimpinnya.

    Berikut ini selengkapnya top 5 news Beritasatu.com.

    1. Gaya Anggun Pemain Voli Tercantik, Sabina Altynbekova, yang Akan Tiba di Surabaya

    Sabina Altynbekova, salah satu bintang voli tercantik di dunia, akan tiba di Surabaya pada 13 November 2024. Kehadirannya diumumkan oleh manajernya, Pipit Puspita Rini, yang mengonfirmasi bahwa Sabina akan bergabung dengan tim Yogya Falcons pada Proliga 2025 mendatang. 

    Sabina dikenal sering mengunggah foto dengan penampilan anggun, yang semakin mengukuhkan gelar bintang voli tercantik di dunia.

    2. Kapolri Komentar Soal Remaja Putri di Padangsidimpuan Jadi Tersangka Video Asusila

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan tanggapan terkait kasus viral seorang remaja putri berinisial S (14 tahun) dari Padangsidimpuan, Sumatera Utara, yang menjadi tersangka penyebaran video asusila. Listyo menyatakan akan mendalami kasus tersebut lebih lanjut sebelum mengambil langkah terkait kemungkinan S sebagai korban.

    3. Kasus Remaja Putri di Padangsidimpuan Jadi Tersangka Video Asusila Berakhir Damai

    Kasus seorang remaja putri di Padangsidimpuan yang sempat menjadi tersangka dalam kasus video asusila kini berakhir damai. 

    Kesepakatan dicapai antara kedua belah pihak dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda Plus). Kapolres Padangsidimpuan AKBP Wira Prayatna menyatakan bahwa Forkopimda Plus telah berupaya melakukan mediasi dan komunikasi intensif dengan semua pihak terkait.

    4. Menteri Agama Nasaruddin Umar: Jangan Ada yang Bermain Proyek!

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan pesan tegas kepada jajarannya untuk tidak terlibat dalam praktik korupsi. Menag mengingatkan pentingnya kejujuran, integritas, dan transparansi dalam setiap tindakan yang dilakukan di Kementerian Agama.

    5. Jefri Nichol Berubah Lebih Kalem di X

    Aktor Jefri Nichol mengungkapkan alasannya tidak lagi bersikap kasar di media sosial X (dulu Twitter). Dalam podcast Goyang Lidah milik Deddy Corbuzier, Jefri menjelaskan perubahan sikapnya dan bagaimana hal tersebut berpengaruh pada kehidupannya di media sosial.

  • Menteri Agama: Pondok Pesantren Harus Punya Aturan Jelas untuk Cegah Kekerasan Seksual

    Menteri Agama: Pondok Pesantren Harus Punya Aturan Jelas untuk Cegah Kekerasan Seksual

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Agama Nasaruddin Umar merespons maraknya pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan pesantren belakangan ini.

    Nasaruddin mengatakan, para majelis di pesantren harus membuat aturan yang jelas untuk mengantisipasi kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum pengurus pesantren. Hal itu sejalan dengan fungsi majelis Masyayikh selaku lembaga independen yang merumuskan serta menetapkan sistem penjaminan mutu pendidikan pondok pesantren.

    “Itu cambuk buat kami semuanya, bagaimana supaya majelis pesantren di Indonesia merumuskan satu tata tertib pendorong pesantren yang bisa memproteksi segala bentuk kekerasan di pondok pesantren,” kata Menteri Agama Nasaruddin Umar kepada awak media di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2024).

    Menurutnya, hal ini menjadi penting agar pondok pesantren dapat terus menjadi lembaga pendidikan yang sesuai dengan kaidah Islam.

    “Karena dunia sudah berubah, maka pondok pesantren juga dengan sendiri harus melakukan penyesuaian yang bisa kita selesaikan,” tuturnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua Majelis Masyayikh KH Abdul Ghaffar Rozin atau yang akrab disapa Gus Rozin menuturkan pihaknya telah menetapkan standar kepengasuhan untuk menjaga mutu para pengurus pesantren.

    “Maka yang menjadi pembeda dari yang lain adalah kita memiliki standar kepengasuhan. Ini untuk mengantisipasi hal yang ditanyakan tadi itu soal pelecehan, kekerasan ya, semua hal kekerasan,” tutur Gus Rozin.

    “Jadi kepengasuhan ini ada standar tertentu yang harus dimiliki para pengasuh, guru-gurunya, kemudian pembina dan pembimbingnya. Cara ini diwajibkan untuk memiliki kemampuan tertentu di situ,” tandasnya.

  • Bakal Bersihkan Kemenag dari Korupsi, Nasaruddin Umar: Saya Siap Apa Pun Risikonya
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        12 November 2024

    Bakal Bersihkan Kemenag dari Korupsi, Nasaruddin Umar: Saya Siap Apa Pun Risikonya Nasional 12 November 2024

    Bakal Bersihkan Kemenag dari Korupsi, Nasaruddin Umar: Saya Siap Apa Pun Risikonya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag)
    Nasaruddin Umar
    mengingatkan seluruh pegawai di Kementerian Agama (
    Kemenag
    ) untuk menghindari praktik
    korupsi
    .
    Dalam sambutannya pada Kick Off Meeting Strategi dan Arah Kebijakan Kementerian Agama 2025-2029 di Jakarta, Selasa (12/11/2024), Menag menegaskan bahwa ia tidak akan ragu untuk menindak pihak-pihak yang terlibat dalam korupsi dan berkomitmen untuk membersihkan Kemenag dari tindakan tersebut.
    “Kemarin rapat terakhir, Pak Presiden betul-betul berpesan, kalau ada orang-orang yang tidak benar di kantornya, saya beri mandat kepada kementerian. Menteri sepenuhnya harus melakukan
    pembersihan
    kepada kementeriannya. Jangan takut, saya di sampingnya,” tegas Nasaruddin.
    Dalam kesempatan tersebut, Nasaruddin juga meminta agar pegawai tidak memberikan apa pun yang bukan haknya kepada dirinya.
    Ini menjadi salah satu contoh untuk menghindari dan menghentikan segala bentuk perilaku koruptif, tidak hanya saat pelaksanaan anggaran.
    “Jangan memberikan kepada menteri apa yang bukan menjadi haknya,” pesannya.
    Nasaruddin memastikan, ia berkomitmen dan siap menghadapi segala risiko demi menciptakan kementerian yang bersih dari korupsi.
    Ia menegaskan, tidak ada beban apapun dalam menindak pelaku korupsi.
    “Kalau ada konsekuensi yang nanti muncul karena saya melakukan pembersihan, saya siap apapun risikonya,” ungkap Nasaruddin.
    Lebih lanjut, Nasaruddin memberikan pesan khusus kepada para tenaga ahli dan staf khusus di Kemenag RI untuk tidak menyalahgunakan jabatan serta kewenangannya demi keuntungan pribadi atau pihak tertentu.
    “Saya juga minta kepada tim staf khusus dan tenaga ahli berkali-kali, jangan sampai nanti tim staf khusus mau bermain proyek atau mau bermain promosi jabatan,” ucap Nasaruddin.
    “Kami tidak ingin mendengarkan staf khusus atau tenaga ahli kami yang mendampingi kami itu membuka-buka lembaran-lembaran yang sifatnya angka-angka di kepegawaian,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.