Biaya Haji 2025 Turun, Menag: Tak Ada Lagi Pungutan yang Bebani Jemaah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Menteri Agama (Menag) RI
Nasruddin Umar
mengatakan, Kementerian Agama telah menyisir beberapa bagian yang tidak diperlukan agar tidak dibebankan menjadi biaya haji.
Hal ini disampaikan Menag menjelaskan alasan pembayaran biaya haji 1446 Hijriah atau tahun 2025 bisa turun dibandingkan tahun 2024.
“Kita sudah melakukan penyisiran. Semua yang tidak perlu, tanpa mengurangi kualitas penyelenggaraan, itu kita turunkan. Tidak ada lagi pungutan-pungutan, tidak ada lagi macam-macamnya, yang membebani jemaah,” kata Nasruddin saat ditemui di Masjid Istiqlal Jakarta, Senin (27/1/2025).
Nasaruddin menjelaskan, banyak bagian pembiayaan yang bisa dikurangi dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi (IT).
Imam Besar Masjid Istiqlal itu mengatakan, kemajuan teknologi inilah yang membuat biaya haji menjadi lebih ringan.
“Insya Allah inilah yang menyebabkan faktor pengurangan. Ada penghematan, ada penyisiran efisiensi pelaksanaan,” kata Menag.
“Ada IT ya, bisa mengurangi jumlah orang yang menjadi pelaksana, berganti dengan IT yang sangat canggih sekarang, ya banyak faktor,” imbuh dia.
Seperti diketahui,emerintah dan Panitia Kerja (Panja) Biaya Haji Komisi VIII DPR RI telah menyetujui Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 sebesar Rp 89.410.258,79.
Dilansir dari informasi resmi Kementerian Agama (
Kemenag
), rata-rata BPIH 2025 turun sebesar Rp 4.000.027,21 per jemaah, di mana tahun lalu BPIH 2024 mencapai Rp 93.410.286,00.
Penurunan BPIH 2025 tersebut turut berdampak pada turunnya Bipih atau
biaya haji 2025
yang wajib dibayar jemaah.
Dikutip dari Kemenag, calon jemaah haji membayar Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) atau biaya haji 2025 sebesar Rp 55.431.750,78 per orang.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menjelaskan, penggunaan nilai manfaat yang dialokasikan dari hasil optimalisasi setoran awal jemaah juga turun.
Tahun ini, penggunaan nilai manfaat turun rata-rata per jemaah sebesar Rp 33.978.508,01, dari sebelumnya Rp 37.364.114,40.
“Alhamdulillah pemerintah dan DPR sejak awal memiliki semangat yang sama untuk merumuskan pembiayaan haji yang lebih terjangkau oleh masyarakat,” ujar Hilman dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Kamis (9/1/2025).
“Di saat yang sama, pemerintah dan DPR juga sepakat untuk menjaga dan merumuskan pelayanan yang terbaik untuk jemaah haji Indonesia,” lanjut dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Fachrul Razi
-
/data/photo/2025/01/27/67976675b4b6b.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Biaya Haji 2025 Turun, Menag: Tak Ada Lagi Pungutan yang Bebani Jemaah Nasional 27 Januari 2025
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4756648/original/066618900_1709125844-mayorteddyy.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Survei Indikator: Mayor Teddy Jadi Menteri dengan Tingkat Kepuasan Teratas – Page 3
Alasan lainnya, Burhan melanjutkan, Mayor Teddy populer di kalangan generasi muda dan perempuan. “Spekulasinya, mungkin alasan ketampanan. Teddy anak muda. Berkaitan dengan kecenderungan anak muda yang terkoneksi dengan sosial media,” katanya.
Burhanuddin juga menilai latar belakang militer Mayor Teddy menjadi alasan pendukung. Apalagi Mayor Teddy kerap mengikuti pendidikan militer dan keterampilan lain.
“Tak kalah penting, Mayor Teddy juga paling bisa menerjemahkan kemauan presiden. Ini berdampak pada tingginya kepuasan publik,” kata Burhanuddin.
Selain itu, dalam temuan Indikator, Mayor Teddy juga masuk dalam jajaran menteri dengan kinerja paling baik. Mayor Teddy berada di urutan kelima.
Di posisi pertama ada Menteri BUMN Erick Thohir, lalu Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, juga Nasaruddin Umar.
Sebagai informasi berikut, lima besar menteri kabinet Prabowo-Gibran dengan kepuasan kinerja tertinggi:
Nassaruddin Umar / Menteri Agama: 92,8 persen;
Teddy Indra Wijaya / Sekretaris Kabinet: 90,1 persen;
Sri Mulyani / Menteri Keuangan: 89,7 persen;
Erick Thouir / Menteri BUMN: 89,3 persen; dan
Abdul Mu’ti / Menteri Pendidikan Dasar-Menengah: 88,1 persen -
/data/photo/2025/01/27/67976675b4b6b.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menag Lobi Arab Saudi, Minta Jemaah Haji Tak Dibatasi Berdasarkan Usia Nasional 27 Januari 2025
Menag Lobi Arab Saudi, Minta Jemaah Haji Tak Dibatasi Berdasarkan Usia
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –Menteri Agama
Nasaruddin Umar mengaku telah melobi pemerintah
Arab Saudi
agar syarat untuk menjadi jemaah
haji
tidak dibatasi usia, tetapi kesehatan para calon jemaah.
Hal ini disampaikan Nasaruddin menanggapi rencana Pemerintah Arab Saudi untuk membatasi usia jemaah haji yang diizinkan berangkat ke Tanah Suci maksimal 90 tahun.
“Memang diwacanakan kemarin di sana. Tapi saya sendiri melobi beliau bahwa ‘Pak, kalau boleh, kita jangan menggunakan alat ukur umur,” kata Nasaruddin saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (27/1/2025).
Ia meminta Arab Saudi untuk menarik rencana membatasi umur dengan pendekatan
istithaah
, atau melihat kesehatan jemaah haji yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan.
Sebab, menurut Nasaruddin, ada jemaha haji yang masih sehat meski usianya sudah di atas 90 tahun.
“Karena umur di atas 90 tahun itu ada yang lebih sehat daripada orang yang di bawah umur. Jadi saya mengusulkan supaya Istithaah, kemampuan dari segi ukuran kesehatan, ya,” kata Menag.
“Kebetulan Menteri Saudi, Menteri
Haji
Saudi itu bekas Menteri Kesehatan dan jadi tahu kalau saya beralasan, alasan
istithaah
kesehatan itu yang paling tepat,” ujar dia.
Nasaruddin menyerahkan sepenuhnya keputusan membatasi usia jemaah haji kepada pemerintah Arab Saudi.
Namun, ia menyayangkan jika aturan itu berlaku karena banyak calon jemaah haji Indonesia yang harus menunggu puluhan tahun untuk bisa berangkat.
“Tapi karena negara Saudi bukan negara kita, ya terserah beliau. Tapi kami sudah mengusulkan dengan pertimbangan rasional. Bayangkan ada 48 tahun harus menunggu, berarti sudah menunggu lama,” kata Nasaruddin.
“Ada sekitar lebih dari 3.000 orang yang harus terpotong kalau misalnya kita tetapkan standar 90 tahun. Maka pada waktu itu dia ngangguk-ngangguk. Bahwa Indonesia terlalu lama menunggu daftar tunggunya sampai lebih dari 40 tahun,” ucap dia.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, mengonfirmasi kabar batasan usia jemaah haji tersebut.
Meski hingga kini pihaknya belum menerima surat resmi dari Kerajaan Arab Saudi.
“Jadi ini sedang kita mitigasi, meskipun belum resmi. Kami masih menunggu suratnya, pimpinan, dari Kerajaan Saudi. Ada kebijakan baru yang kami dengar kemarin terkait pembatasan usia,” ujar Hilman dalam rapat bersama Komisi VIII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (3/1/2025).
Menurut informasi sementara, Arab Saudi akan menetapkan batas usia maksimal jemaah haji, yaitu 90 tahun.
Kebijakan ini juga disertai pembatasan persentase jemaah lansia berusia 70 hingga 80 tahun ke atas.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Peringati Isra Miraj, Menag-Quraish Shihab Bicara Keberagaman
Jakarta –
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar hingga Quraish Shihab menghadiri peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta, hari ini. Dalam kesempatannya itu, Menteri Agama Nassrudin mengatakan, peristiwa Isra Miraj mengajarkan pentingnya hubungan sosial dan spiritual dalam kehidupan.
Keberagamaan seseorang tidak hanya diukur melalui ritual ibadah. Tetapi kata Nassrudin, hubungan baik dengan sesama manusia merupakan bagian penting dalam menjalankan nilai-nilai keislaman.
“Subhanalladhi asra bi’abdihi laylan menggambarkan perjalanan sosial yang menjadi fondasi hubungan antarindividu. Namun, Mikraj ke langit menunjukkan kedekatan spiritual seorang hamba dengan Tuhannya,” kata Nassrudin di Masjid Istiqlal Jakarta, Senin (27/1/2025).
Menurutnya, Isra mengajarkan umat Islam untuk mempererat hubungan sosial melalui kepedulian dan rasa kasih sayang terhadap sesama. Sementara, Miraj memberikan makna mendalam tentang pentingnya membangun hubungan spiritual yang penuh keikhlasan kepada Allah.
“Keberagamaan itu bukan hanya ibadah, melainkan seberapa besar aktualisasi kita dalam masyarakat. Kualitas ibadah seseorang terlihat dari kontribusinya dalam membangun hubungan sosial yang harmonis,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Quraish Shihab mengatakan bahwa salah satu peristiwa dari peringatan Isra Mi’raj ini adalah bagaimana akrabnya Nabi Muhammad dengan para Nabi-Nabi sebelumnya dan bagaimana akrabnya Nabi Musa dengan Nabi Muhammad.
(bel/maa)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
-

Peringatan Isra Mikraj di Masjid Istiqlal Senin Malam Diperkirakan Dihadiri 15.000 Jemaah
Jakarta, Beritasatu.com – Peringatan Isra Mkiraj 1446 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Senin (27/1/2025) malam diprediksi akan dihadiri lebih dari 15.000 jemaah. Acara yang diselenggarakan oleh Majelis Rasulullah ini akan menghadirkan sejumlah ulama dan habaib terkemuka.
“Biasanya jumlah jemaahnya sekitar 15.000-an,” ujar Abu Hurairah, pengurus Masjid Istiqlal kepada Beritasatu.com, Senin (27/1/2025).
Agenda bertajuk “Tabligh Akbar Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW” ini dijadwalkan dimulai pukul 19.30 WIB. Salah satu ulama yang akan hadir adalah Kiyai Bahauddin Nursalim, atau yang akrab dikenal dengan Gus Baha.
Sebelumnya, peringatan Isra Mikraj di Masjid Istiqlal telah dimulai sejak pukul 13.00 WIB pada hari yang sama. Menteri Agama Nasaruddin Umar turut menghadiri acara tersebut bersama tokoh-tokoh muslim lainnya, seperti Habib Husein bin Ja’far Alhadar dan Quraish Shihab.
Isra Mikraj sendiri merupakan momen sakral bagi umat Islam yang memperingati perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam menerima perintah salat lima waktu, yang menjadi inti dari ibadah umat muslim.
-

Survei: Menkeu dan Menteri BUMN dinilai bekerja baik di 100 hari kerja
saat ditanya lebih lanjut mengenai kepuasan dari menteri kabinet merah putih yang diketahui responden, maka Menteri Agama Nasaruddin Umar menempati posisi pertama dengan 92,8 persen yang mengenal dirinya turut puas dengan kinerjanya, lalu Sekretaris
Jakarta (ANTARA) – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi dua menteri teratas yang dinilai berkinerja paling baik pada masa 100 hari kerja Presiden Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih.
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan bahwa Sri Mulyani mendapatkan posisi pertama dengan 11,4 persen, sedangkan Erick meraih 11,2 persen, untuk kategori menteri berkinerja baik berdasarkan top of mind responden.
“Artinya, kami tidak beri pilihan jawaban apa pun,” kata Burhanuddin dalam rilis survei yang dilakukan secara daring dan disaksikan dari Jakarta, Senin.
Menurut dia, hasil survei juga tidak mengalami banyak perbedaan saat responden diberikan daftar nama menteri Kabinet Merah Putih.
Ia menjelaskan bahwa Erick menempati posisi pertama dengan 14,2 persen, sedangkan Sri Mulyani berada di posisi kedua dengan 13,2 persen untuk menteri berkinerja baik menurut responden.
“Jadi, ketika kami beri daftar nama itu tidak menambah jawaban responden secara signifikan. Artinya, penilaian kinerja paling baik itu sangat dipengaruhi awareness (pengetahuan, red.) responden terhadap nama-nama menteri yang ada di kepala mereka, sehingga ketika kami beri daftar nama sekalipun itu masyarakat tidak berkurang signifikan terkait dengan nama-nama menteri yang dipersepsikan positif,” jelasnya.
Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa surveyor mencoba menanyakan nama satu per satu menteri terhadap responden untuk mengetahui popularitas.
Hasilnya, lanjut dia, Erick menempati posisi pertama dan mendapatkan 67,8 persen, dan diikuti oleh Sri Mulyani di posisi kedua dengan 67,5 persen.
Namun demikian, saat ditanya lebih lanjut mengenai kepuasan dari menteri kabinet merah putih yang diketahui responden, maka Menteri Agama Nasaruddin Umar menempati posisi pertama dengan 92,8 persen yang mengenal dirinya turut puas dengan kinerjanya.
Selanjutnya, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mendapatkan 90,1 persen, dan diikuti oleh Sri Mulyani dengan 89,7 persen, serta Erick Thohir yang meraih 89,3 persen.
Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada periode 16-21 Januari 2025. Populasi survei merupakan seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum, yakni berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan
Sampel survei dipilih melalui metode multistage random sampling sebanyak 1.220 responden; terdiri dari 49,9 persen laki-laki, dan 50,1 persen perempuan. Sementara itu, toleransi kesalahan survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan asumsi simple random sampling.
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025 -

Pesan Menag Nasaruddin Umar pada Peringatan Isra Mikraj: Mari Tegakkan Salat
Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak umat Islam untuk menegakkan salat sebagai salah satu pesan terpenting dari peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Menurut menag, peristiwa monumental Isra Mikraj tidak hanya menjadi perjalanan suci, tetapi juga membawa pesan mendalam bagi kehidupan umat manusia.
“Salat adalah oleh-oleh dari Isra Mikraj. Karenanya, pesan terpenting dari peringatan ini adalah menegakkan salat. Mari menegakkan salat,” ujar Menag Nasaruddin Umar dalam keterangan resminya, dikutip Senin (27/1/2025).
Isra Mikraj adalah salah satu dari tiga perjalanan penting dalam kehidupan Rasulullah SAW, selain hijrah dari Makkah ke Madinah dan Haji Wada. Isra Mikraj melambangkan puncak perjalanan spiritual seorang hamba (al-abd) menuju Sang Pencipta (al-Khalik) menuju kesempurnaan rohani (insan kamil).
“Rasulullah dalam hadisnya menyebut salat sebagai mi’raj-nya orang mukmin. Salat juga merupakan tiang agama,” tambah menag.
Menag menjelaskan, salat adalah fondasi spiritualitas yang mengajarkan kedisiplinan, ketundukan, dan hubungan yang erat dengan Allah SWT. Salat juga ditutup dengan salam, yang membawa pesan tentang pentingnya menebar kedamaian dan keselamatan kepada sesama manusia.
Dikatakan menag, salat menguatkan fondasi spiritual dalam membangun umat dan bangsa. Ketika fondasi ini kokoh, nilai-nilai keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan akan tumbuh serta memberikan manfaat bagi semua. Salat juga mengajarkan keseimbangan antara hubungan dengan Allah SWT dan hubungan dengan sesama manusia.
Menag berharap, peringatan Isra Mikraj tahun ini menjadi momen refleksi bagi umat Islam untuk memperkuat iman, memperbaiki amal, dan membangun masa depan bangsa yang lebih baik.
“Dengan menjadikan spiritualitas sebagai landasan dan salat sebagai pilar, mari hadirkan peradaban yang penuh rahmat dan keberkahan,” pesan menag.
-

Pesantren Berkontribusi dalam Pembangunan Bangsa
loading…
Menag Nasaruddin Umar menyatakan pondok pesantren dan para kiai banyak berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional. Foto/Ist
JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan pondok pesantren dan para kiai banyak berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Pesantren banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional yang bereputasi hingga internasional.
“Banyak pondok pesantren, temasuk pondok pesantren ini telah banyak melahirkan alumni. Mereka ada yang bereputasi nasional hingga internasional. Karena itu kita mohon betul semoga pondok pesantren ini terus berkembang,” kata Nasaruddin Umar saat Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Mardhotillah, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (26/1/2025).
Menag menyampaikan bahwa pada 27 Rajab umat Islam akan melaksanakan peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Perjalanan Isra Mikraj Itu sesungguhnya mempunyai makna yang dalam yakni pensucian diri.
“Di dalam kitab-kitab kuning dikenal dua macam pensucian (tasbih). Pertama, Pensucian Allah terhadap segala hal yang di dalam pikiran dan perasaan manusia,” katanya.
Misalnya, lanjut Menag, ada seorang tentangga tidak pernah salat, tapi kaya. Sementara tentangga lainnya, siang malam melakukan salat, tahajjud, ngaji, zikir tidak putus, tapi pendapatan seret. Pikiran seperti ini juga harus disingkirkan.
“Ketika Allah SWT menyuruh untuk bertasbih, bukan hanya membaca tasbih, namun perintah sesungguhnya adalah membersihkan pikiran, jiwa kita terhadap segala sesuatu hal. Kalau orang kecewa, sebetulnya dia protes kepada Allah SWT. Setiap manusia pasti pernah kecewa, tapi jangan sampai melampaui batas,” pesan Nasaruddin Umar.
Menag juga menyampaikan bahwa ketika seseorang mengetahui apa hikmah di balik kekecewaan dan musibah, pasti seseorang itu bisa mensyukuri musibah yang terjadi. Oleh karenanya, setiap orang itu harus banyak-banyaknya membaca dan memakanai ayat-ayat Allah. Musibah itu adalah pencuci dosa yang dilakukan dimasa lampau.
“Jangan sering kecewa, sedikit-sedikit marah, dendam dan sebagainya. Mereka yang seperti itu adalah menentang takdir Allah SWT. Semakin dalam kita mendalami agama, maka kita akan senyum menghadapi masalah dan menjalani hidup,” pesannya.
“Mari mensucikan diri dari negatif dan positif. Kebaikan Allah SWT itu tidak bisa dilukiskan kepada sesuatu hal apapun. Jika manusia diuji dengan penderitaan, dan mengeluh belum sempurna tasbih nya. Jika manusia diuji dengan kesenangan, maka harus bersyukur. Maka bersabar juga saat diuji dengan penderitaan. Kunci hidup adalah syukur dan sabar. Maka syukur dan sabar harus dimiliki manusia,” tegas Nasaruddin Umar.
(shf)
-

Fenomena Pasangan Muda Bercerai Marak, Menag Minta BP4 Turun Tangan – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Agama(Menag) Nasaruddin Umar resmi mengukuhkan kepengurusan Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) di Jakarta pada Jumat (24/1/2025).
Menurut Menag sekarang ini salah satu tantangan besar di Indonesia, adalah tingginya angka perceraian, terutama di kalangan pasangan muda dengan usia pernikahan di bawah lima tahun.
“Banyak sekali perceraian terjadi pada usia rumah tangga di bawah lima tahun. Ini bukan hanya persoalan pribadi, tetapi juga menjadi tantangan sosial yang besar. Anak-anak yang masih kecil kehilangan orang tua yang utuh, sementara janda-janda muda seringkali terjebak dalam kesulitan ekonomi dan sosial,” ujar Nasaruddin dalam sambutannya di ruang VIP Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (26/1/2025).
Ia menjelaskan, perceraian usia muda kerap dipicu berbagai tekanan, seperti desakan biologis, tuntutan sosial, hingga tekanan ekonomi. Menag mengingatkan agar masyarakat tidak hanya menyalahkan perempuan yang bercerai muda, tetapi melihat mereka sebagai korban dari sistem sosial dan budaya yang kurang mendukung.
Menag menegaskan pentingnya peran BP4 dalam mencegah dan menangani krisis rumah tangga di masyarakat. BP4 yang berada di bawah binaan Kementerian Agama, memiliki tanggung jawab besar untuk mendukung keutuhan keluarga melalui mediasi, konseling, dan edukasi.
“BP4 harus menjadi tempat pertama yang diingat masyarakat saat menghadapi masalah keluarga. Kita ingin konflik selesai di BP4, tanpa harus berlanjut ke pengadilan. Selain itu, BP4 juga harus hadir sebagai agen perubahan sosial, membantu membangun ketahanan keluarga di tengah berbagai tekanan zaman,” jelasnya.
Dikatakan Menag, pengurus BP4 memiliki tugas besar yang disebut sebagai “jihad sosial.” Ada lima bentuk jihad yang menjadi prioritas BP4:
1. Berjihad melestarikan keluarga: Menciptakan harmoni dalam rumah tangga agar keluarga menjadi tempat yang aman dan sejahtera.
2. Menutup pintu-pintu maksiat: Mengedukasi masyarakat untuk menjauhi perilaku yang dapat merusak nilai-nilai keluarga.
3. Menyelamatkan anak-anak: Memberikan perlindungan psikologis dan sosial bagi anak-anak yang terdampak konflik rumah tangga.
4. Menyelamatkan perempuan: Memberdayakan perempuan agar tidak terjebak dalam stigma sosial pascaperceraian.
5. Menyelamatkan bangsa dan negara: Memastikan keluarga Indonesia menjadi fondasi yang kuat untuk membangun generasi penerus yang berkualitas.“Pekerjaan ini adalah panggilan moral bagi kita semua. Menyelamatkan keluarga sama dengan menyelamatkan bangsa. BP4 harus menjadi rumah besar bagi solusi dan harapan,” tegas Nasaruddin Umar.
BP4 akan memperluas layanan mediasi dan konsultasi hingga ke tingkat KUA di seluruh Indonesia. Dengan melibatkan tenaga ahli dari berbagai disiplin, seperti psikolog, advokat, dan pakar hukum, BP4 siap memberi pendekatan holistik dalam menangani konflik rumah tangga.
Menag juga menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai platform, seperti media sosial, website, hingga YouTube. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keutuhan rumah tangga.
Mengakhiri sambutannya, Imam Besar Masjid Istiqlal itu juga mengingatkan bahwa krisis perceraian bukan hanya soal angka, tetapi juga tentang masa depan bangsa. “Keluarga adalah pilar utama dalam membangun negara. Dengan kehadiran BP4 yang lebih aktif dan responsif, saya optimis kita dapat menekan angka perceraian dan menyelamatkan generasi mendatang,” tutupnya.
Pengukuhan BP4 ini menandai langkah besar dalam upaya Kementerian Agama untuk mengatasi krisis perceraian di Indonesia. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, BP4 diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi keluarga Indonesia.
