Tag: Fachrul Razi

  • 8
                    
                        Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadhan 2025 Besok, Akankah Ada Perbedaan Awal Puasa?
                        Nasional

    8 Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadhan 2025 Besok, Akankah Ada Perbedaan Awal Puasa? Nasional

    Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadhan 2025 Besok, Akankah Ada Perbedaan Awal Puasa?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Agama (
    Kemenag
    ) akan menggelar
    Sidang Isbat
    (penetapan) awal
    Ramadhan
    1446 Hijriah atau tahun 2025, di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, pada Jumat (28/2/2025) besok.
    Apakah akan ada perbedaan awal
    puasa
    Ramadhan 2025?
    Sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi menetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah bertepatan dengan 1 Maret 2025 Masehi.
    Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sayuti, dalam konferensi pers menuturkan bahwa penerapan ini sesuai dengan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).
    “Berdasarkan hasil hisab, maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan, 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025,” ucapnya dalam konferensi pers.
    Selain itu, PP Muhammadiyah juga mengumumkan hari raya Lebaran atau Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah yang bertepatan pada Senin, 31 Maret 2025.
    “Di wilayah Indonesia, 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025,” kata Sayuti.
    Sementara itu, pemerintah baru akan menentukan
    awal Ramadhan
    melalui
    sidang isbat
    pada 28 Februari 2025.
    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, menyampaikan bahwa sidang akan berlangsung di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin No. 6, Jakarta Pusat.
    Sidang yang dijadwalkan akan dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar ini akan menentukan awal bulan puasa bagi umat Islam di Indonesia.
    “Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI (Majelis Ulama Indonesia), BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung,” ujar Abu Rokhmad, dikutip dari laman Kemenag.
    Rangkaian Sidang Isbat
    Abu Rokhmad menuturkan, ada tiga rangkaian yang akan dilakukan dalam sidang isbat.
    Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.
    “Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik,” ujarnya.
    Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat, menambahkan bahwa berdasarkan data hisab awal Ramadhan 1446 H, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.
    Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.
    “Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat. Namun, keputusan akhirnya kita tunggu berdasarkan hasil sidang isbat yang akan diumumkan Menteri Agama,” kata Arsad.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jelang Ramadan, Kemenag Kirim 1.000 Pendakwah ke Wilayah 3T hingga Luar Negeri

    Jelang Ramadan, Kemenag Kirim 1.000 Pendakwah ke Wilayah 3T hingga Luar Negeri

    loading…

    Menjelang Ramadan 1446H, Kemenag mengirim 1.000 dai dan daiyah ke wilayah 3T, wilayah khusus, hingga luar negeri. Foto/istimewa

    JAKARTA – Menjelang Ramadan 1446H, Kementerian Agama (Kemenag) mengirim 1.000 dai dan daiyah dari berbagai daerah di Indonesia ke wilayah 3T yakni, Terdepan, Terluar, dan Tertinggal. Termasuk wilayah khusus, hingga luar negeri.

    Pelepasan secara resmi para pendakwah itu ditandai dengan penyerahan bendera Merah Putih oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Abu Rokhmad kepada perwakilan dai, pada Rabu, 26 Februari 2025.

    Menteri Agama Nasaruddin Umar, berpesan agar para dai selalu menjaga sikap rendah hati dalam berdakwah. Menteri Agama mengingatkan dakwah bukan ajang mencari popularitas, melainkan bentuk pengabdian kepada umat. “Orang yang puas dengan pujian sudah selesai, tetapi mereka yang terus dikritik akan berkembang. Jangan mencari popularitas di tempat tugas,” ujarnya, Kamis (27/2/2025).

    Nasaruddin juga menekankan pentingnya menjaga wudu sebagai bentuk penyucian diri. Sebab setiap tetesan air wudu dapat menghapus dosa-dosa masa lalu. Nasaruddin pun mengingatkan para dai agar tidak melupakan orang tua dalam doa mereka.

    “Ananda sekalian, tolong doakan orang tua. Anda tidak akan menjadi seperti ini tanpa mereka. (Jangan sampai) sibuk memimpin doa untuk orang lain, tetapi lupa mendoakan orang tua sendiri. Ziarahi makam ibu dan bapak. Cium, jangan hanya tangannya, tapi juga kakinya,” pesannya.

    Selain itu, Nasaruddin menganjurkan para dai untuk memperbanyak ibadah sunnah, seperti membaca surah Al-Kahfi, Yasin, Ar-Rahman, dan Al-Mulk, serta menjalankan salat sunnah, termasuk Salat Tasbih di tengah malam.

    Pengiriman dai ke wilayah 3T merupakan program tahunan Kemenag yang telah berjalan sejak 2021 setiap Ramadan. Tahun ini, Kemenag juga memperluas akses layanan keagamaan bagi diaspora Indonesia di luar negeri dengan mengirim lima dai ke Australia, Jerman, dan Selandia Baru. Para pendakwah yang ditugaskan di luar negeri merupakan peraih juara MTQ tingkat nasional.

    Direktur Jenderal Bimas Islam Abu Rokhmad menjelaskan, saat ini, dibutuhkan para pendakwah yang mampu mengajak masyarakat untuk membangun negara. “Negara membutuhkan tangan-tangan kreatif dan niat baik para dai. Bantu negara ini dengan mengajak masyarakat bekerja keras sesuai bidangnya,” harap Abu.

    Abu juga meminta setiap dai melaporkan aktivitasnya dakwahnya, mengaktifkan media sosial, serta membuat laporan berbasis data untuk mengukur perubahan di masyarakat. Selain itu, Abu berharap, para dai dapat memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat dan keluarga yang mereka bina.

  • Sejarah Sidang Isbat: Perjalanan Panjang Satukan Umat dalam Menentukan Awal Bulan Hijriah – Page 3

    Sejarah Sidang Isbat: Perjalanan Panjang Satukan Umat dalam Menentukan Awal Bulan Hijriah – Page 3

    Sidang Isbat pertama kali diadakan sekitar dekade 1950-an, meskipun beberapa sumber menyebutkan tahun 1962 sebagai tahun permulaannya. Awalnya, sidang ini masih sederhana dan didasarkan pada fatwa ulama.

    Pada tahun 1972, pemerintah membentuk Badan Hisab Rukyat (BHR) di bawah Kemenag. BHR bertugas memberikan data dan informasi terkait awal bulan Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah, menggunakan metode hisab dan rukyat.

    Tujuan pembentukan BHR adalah untuk menyeragamkan penentuan awal bulan Hijriah di seluruh Indonesia. BHR memberikan rekomendasi kepada Menteri Agama yang kemudian diputuskan melalui sidang isbat.

    “Sidang isbat, hisab dan rukyat merupakan wujud kehadiran negara dalam memberikan layanan keagamaan kepada masyarakat. Sebagai bentuk layanan keagamaan kepada masyarakat, pembiayaan merupakan konsekuensi logis yang tidak mungkin dihindari, sebagaimana layanan pendidikan atau kesehatan,” kata dia.

  • Link Live Streaming Sidang Isbat Kemenag Penentuan 1 Ramadan 1446 H

    Link Live Streaming Sidang Isbat Kemenag Penentuan 1 Ramadan 1446 H

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat untuk menetapkan awal Ramadan 1446 Hijriah pada Jumat, 28 Februari 2025.

    Adapun sidang dijadwalkan akan dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat.

    “Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung,” ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad di Jakarta, Senin (10/2), dikutip dari situs Kemenag.

    Kemudian nantinya dalam sidang tersebut akan dilakukan tiga rangkaian kegiataan, yang pertama pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi.

    Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia. Kemudian yang ketiga musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik.

    Pihaknya pun berharap puasa tahun ini akan dilangsungkan berbarengan dengan Muhammadiyah yakni pada 1 Maret 2025.

    Di sisi lain, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) pada Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat, menambahkan, berdasarkan data hisab awal Ramadan 1446 H, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.

    Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.

    “Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat. Namun, keputusan akhirnya kita tunggu berdasarkan hasil sidang isbat yang akan diumumkan Menteri Agama,” sebut Arsad.

    Data hisab ini akan dikonfirmasi melalui proses pemantauan hilal atau rukyatul hilal. Kemenag bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kemenag di berbagai daerah akan melakukan pemantauan hilal di berbagai titik di seluruh Indonesia.

    Hasil hisab dan rukyat akan dipaparkan pada sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama.

    Link Live Streaming Sidang Isbat

    Sidang Isbat yang dilaksanakan oleh Kemenag dapat disaksikan dalam siaran live streaming yang diakses melalui situs resmi dan Youtube.

    Berikut link live streaming sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1446 H:

    Link 1
    Link 2

  • Wapres Gibran, Luhut hingga Budi Gunawan Isi Retret Kepala Daerah Hari Keenam

    Wapres Gibran, Luhut hingga Budi Gunawan Isi Retret Kepala Daerah Hari Keenam

    Magelang, Beritasatu.com – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dijadwalkan memberikan pengarahan dalam retret kepala daerah hari keenam di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Rabu, (26/2/2025).

    Gibran akan memberikan pengarahan kepada 493 kepala daerah peserta retret pada pukul 10.00 WIB yang berkaitan dengan memperkuat konsolidasi, sinkronisasi, serta akselerasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam mengimplementasikan Asta Cita Prabowo Subianto.

    “Pak Wapres akan berbicara dalam konteks itu, tentu dengan penekanan-penekanan tertentu, dengan dimensi tertentu yang akan kita lihat nanti,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto saat ditemui di kompleks Akmil.

    Bima menjelaskan selain Gibran dan Luhut, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon juga akan menjadi narasumber retret kepala daerah.

    Sementara itu, pada sesi terakhir Menteri Agama Nasarudin Umar akan memberikan penguatan dari aspek spiritual dan kepemimpinan bagi para kepala daerah.

    “Kita harapkan Pak Menteri Agama juga mewarnai retret ini dengan menambah yakinan kepercayaan diri dari para kepala daerah,” ucapnya.

    Dikatakan Bima, berbeda dengan hari sebelumnya, retret kepala daerah hari keenam ini senam dan apel pagi ditiadakan agar peserta beristirahat lebih optimal, mengingat padatnya jadwal kegiatan yang diikuti sejak hari pertama.

    “Kita sengaja pagi ini ditiadakan senam pagi karena untuk memberi kesempatan kepada peserta istirahat , karena hampir setiap hari mulainya subuh. Memberi kesempatan untuk lebih segar,” tutupnya.

    Diketahui, retret kepala daerah gelombang di Akmil, Magelang berlangsung selama 7 hari hingga 28 Februari 2025, diikuti 493 kepala daerah dari jumlah yang terdaftar 503 kepala daerah.

  • Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan Digelar Lusa, 28 Februari 2025

    Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan Digelar Lusa, 28 Februari 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat (penetapan) awal Ramadan 1446 Hijriah pada 28 Februari 2025.

    Sidang ini akan menentukan awal bulan puasa bagi umat Islam di Indonesia. Sidang dijadwalkan akan dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad menjelaskan, sidang isbat akan dilaksanakan di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat.

    “Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung,” ujarnya dilansir dari laman resmi Kemenag.

    Menurut Abu Rokhmad, ada tiga rangkaian yang akan dilakukan dalam sidang isbat. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.

    “Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik,” jelasnya.

    Abu Rokhmad mengajak masyarakat menunggu hasil sidang isbat dan pengumuman pemerintah terkait awal Ramadan 1446 H. Ini sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

    “Kita berharap umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadan tahun ini secara bersama-sama,” jelasnya.

    Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) pada Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat, menambahkan, berdasarkan data hisab awal Ramadan 1446 H, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB. Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.

    “Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat. Namun, keputusan akhirnya kita tunggu berdasarkan hasil sidang isbat yang akan diumumkan Menteri Agama,” sebut Arsad.

    Data hisab ini akan dikonfirmasi melalui proses pemantauan hilal atau rukyatul hilal. Kemenag bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kemenag di berbagai daerah akan melakukan pemantauan hilal di berbagai titik di seluruh Indonesia. Hasil hisab dan rukyat akan dipaparkan pada sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama.

  • Terbaru! Ini Jadwal Pembelajaran di Bulan Ramadhan hingga Lebaran Idul Fitri 2025

    Terbaru! Ini Jadwal Pembelajaran di Bulan Ramadhan hingga Lebaran Idul Fitri 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Pada Maret 2025 mendatang, diketahui bahwa setiap umat muslim akan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang tentunya akan ada penyesuaian terutama bagi para peserta didik.

    Dikabarkan saat ini bahwa pemerintah telah mengeluarkan aturan terbaru terkait jadwal pembelajaran hingga libur di Ramadhan hingga lebaran 2025 mendatang.

    Dikutip dari unggahan di akun Instagram resmi Jakdisdiktv, dikatakan bahwa pembagian jadwal ini akan dilaksanakan mulai dari Februari hingga Maret 2025 mendatang.

    Hal ini juga telah sesuai dengan Surat Edaran yang dirilis oleh Menag, Mendikbudristek, dan juga Mendagri Nomor 2 tahun 2025, dan Nomor400.1/320/SJ yang membahas terkait pelaksanaan pembelajaran selama bulan Ramadhan.

    Untuk pembagian jadwal ini, sudah dibagi menjadi tiga dan bisa diikuti oleh setiap instansi pendidikan.

    Pada Februari ini di akhir bulan, yakni pada tanggal 27 hingga 28 akan dilaksanakan pembelajaran secara mandiri oleh setiap peserta didik.

    Pembelajaran mandiri ini bisa dilakukan di lingkungan keluarga, tempat ibadah, ataupun lingkungan masyarakat dengan melaksanakan berbagai macam kegiatan keagamaan.

    Apalagi ini menjadi salah satu waktu untuk berkumpul dengan keluarga, menjelang pelaksanaan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

    Selanjutnya pada Maret yang dimulai dari tanggal 1 hingga 5 kegiatan pembelajaran masih dilaksanakan secara mandiri, yang diketahui juga sudah masuk ke dalam pelaksanaan ibadah puasa.

    Ini tentunya bisa menjadi momen yang tepat untuk melaksanakan kegiatan keagamaan, dengan bergabung ditengah masyarakat, misalnya dengan mengikuti pengajian, pesantren ramadhan, dan lain sebagainya.

    Selanjutnya pada 5 Maret hingga 25 Maret pembelajaran akan dilaksanakan seperti biasa di sekolah atau satuan pendidikan, dengan aturan yang dapat disesuaikan dengan kebijakan dari pihak tenaga pendidik.

    Terakhir pada 26 Maret hingga 8 April 2025, pembelajaran kembali dilaksanakan secara mandiri, dan sebagai salah satu cara untuk menyambut perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 H.

    Itulah jadwal pembelajaran yang bakal dilaksanakan oleh setiap peserta didik mulai dari Februari hingga Maret 2025 mendatang.

    Pembagian jadwal ini tentunya juga akan memberikan berbagai macam manfaat untuk para peserta didik, untuk lebih mendalami terkait agama Islam yang bisa didapatkan tidak hanya dilingkungan sekolah.

    Bahkan para peserta didik juga dapat mengimplementasikan ilmu yang telah mereka dapatkan selama di sekolah, untuk dibagikan di lingkungan tempat tinggal mereka.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BRIN Prediksi Hasil Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadhan, Berbeda dengan Arab Saudi?

    BRIN Prediksi Hasil Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadhan, Berbeda dengan Arab Saudi?

    PIKIRAN RAKYAT – Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin memprediksi awal 1 Ramadhan menurut pemerintah.

    Selain itu, dalam sebuah diskusi yang disiarkan melalui kanal YouTube resmi BRIN di Jakarta pada Selasa, Thomas juga mengungkapkan bahwa perbedaan waktu penentuan awal Ramadhan dan Idul Fitri antara Indonesia dan Arab Saudi tidak disebabkan oleh kriteria yang berbeda, melainkan karena keputusan yang diambil oleh masing-masing pemerintah.

    Menurut Thomas, negara-negara yang terletak lebih ke barat, seperti Arab Saudi, memiliki peluang lebih besar untuk melihat posisi bulan yang lebih tinggi dan jaraknya yang lebih jauh dari matahari. Secara teoritis, wilayah barat memiliki potensi lebih besar untuk mengamati hilal lebih awal dibandingkan dengan wilayah timur.

    “Jadi sebenarnya wajar ketika di Arab Saudi itu sudah terlihat hilal, padahal di Indonesia belum (terlihat), itu wajar,”jelasnya.

    Perbedaan Penetapan Awal Zulhijah dan Puasa Arafah

    Perbedaan ini tidak hanya terjadi pada penentuan awal Ramadhan atau Idul Fitri, tetapi juga saat penetapan puasa sunah Arafah yang dilakukan pada tanggal 9 Zulhijah, bertepatan dengan musim haji.

    Thomas menjelaskan bahwa Arab Saudi seringkali memulai Zulhijah lebih dulu dibandingkan Indonesia, sehingga tanggal 9 Zulhijah di Arab Saudi biasanya tiba lebih awal daripada di Indonesia. Akibatnya, umat Islam di kedua negara mungkin menjalankan puasa Arafah pada tanggal yang berbeda.

    Perbedaan ini, lanjut Thomas, terutama dipengaruhi oleh keputusan pemerintah Arab Saudi yang lebih mengutamakan hasil pengamatan hilal secara langsung (rukyat) dan tidak harus mengacu pada perhitungan astronomi (hisab).

    Arab Saudi sendiri telah menetapkan awal Ramadhan pada tanggal 1 Maret 2025.

    Prediksi 1 Ramadhan 1446 H

    Thomas memprediksi bahwa pemerintah akan menetapkan awal puasa Ramadhan pada tanggal 2 Maret 2025. Berdasarkan fakta astronomi terkait pengamatan hilal yang dijadwalkan pemerintah pada Jumat, 28 Februari 2025, rukyatul hilal ini akan dilakukan di 125 lokasi di seluruh Indonesia.

    Menurut Thomas, posisi Bulan saat matahari terbenam di Banda Aceh pada hari tersebut telah melampaui kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yang mensyaratkan ketinggian Bulan minimal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

    Berbeda dengan Banda Aceh, posisi Bulan di wilayah lain, seperti Surabaya, belum memenuhi kriteria tersebut. Thomas mencatat bahwa elongasi geosentrik Bulan di Surabaya hanya mencapai 5,8 derajat, sehingga belum sesuai dengan ketentuan MABIMS.

    Ia menegaskan bahwa mengamati hilal Ramadhan kali ini akan menjadi tantangan. Thomas juga mengingatkan adanya potensi kegagalan dalam rukyat kali ini.

    “Kemungkinan gagal rukyat, kita tunggu saja hasil sidang isbat. Ada kemungkinan 1 Ramadan 1446 jatuh pada 2 Maret 2025,” tambahnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Libur Awal Puasa Ramadhan, Jadwal Liburan Sekolah sampai Idul Fitri 2025

    Libur Awal Puasa Ramadhan, Jadwal Liburan Sekolah sampai Idul Fitri 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah sudah menetapkan jadwal libur sekolah ramadhan 2025 menjelang bulan puasa 1446 H untuk para siswa pelajar.

    Berdasarkan Surat Edaran Bersama (SEB), libur awal puasa ramadhan untuk para siswa akan berlangsung selama 7 hari.

    Menurut jadwal yang sudah ditetapkan, jumlah hari libur selama Ramadhan dan Idul Fitri 2025 termasuk libur nasional mencapai 15 hari. Tambahan 3 hari libur akhir pekan dan 1 hari libur nasional Hari Suci Nyepi.

    Total hari libur sekolah selama Ramadhan dan Idul Fitri adalah 19 hari. Berikut jadwal libur sekolah ramadhan 2025.

    Libur Awal Puasa Ramadhan 2025

    Pemerintah lewat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri sudah menetapkan jadwal libur sekolah ramadhan 2025.

    Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Bersama (SEB) yang mengatur jadwal libur awal puasa ramadhan untuk para siswa di seluruh Indonesia.

    Menurut SEB, libur awal puasa Ramadhan akan berlangsung selama 7 hari, dimulai dari 27 Februari sampai dengab 5 Maret 2025. Setelah masa libur berakhir, kegiatan pembelajaran di sekolah akan kembali dilanjutkan pada 6 Maret sampai 25 Maret 2025.

    Jelang perayaan Idul Fitri, sekolah akan kembali diliburkan mulai 26 Maret sampai 8 April 2025. Setelah libur berakhir, siswa dijadwalkan kembali masuk sekolah pada 9 April 2025.

    Jadwal Libur Sekolah Ramadhan dan Idul Fitri 2025

    – Kamis, 27 Februari 2025: Libur awal puasa
    – Jumat, 28 Februari 2025: Libur awal puasa
    – Minggu, 2 Maret 2025: Libur akhir pekan
    – Senin, 3 Maret 2025: Libur awal puasa
    – Selasa, 4 Maret 2025: Libur awal puasa
    – Rabu, 5 Maret 2025: Libur awal puasa
    – Rabu, 26 Maret 2025: Libur akhir puasa
    – Kamis, 27 Maret 2025: Libur akhir puasa
    – Jumat, 28 Maret 2025: Libur akhir puasa
    – Sabtu, 29 Maret 2025: Libur nasional Hari Suci Nyepi
    – Minggu, 30 Maret 2025: Libur akhir pekan
    – Senin, 31 Maret 2025: Libur nasional Idul Fitri
    – Selasa, 1 April 2025: Libur nasional Idul Fitri
    – Rabu, 2 April 2025: Libur Idul Fitri
    – Kamis, 3 April 2025: Libur Idul Fitri
    – Jumat, 4 April 2025: Libur Idul Fitri
    – Minggu, 6 April 2025: Libur akhir pekan
    – Senin, 7 April 2025: Libur Idul Fitri
    – Selasa, 8 April 2025: Libur Idul Fitri.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kalender Pembelajaran di Bulan Ramadan 2025, Ada Libur Awal Puasa

    Kalender Pembelajaran di Bulan Ramadan 2025, Ada Libur Awal Puasa

    Jakarta

    Pemerintah menerbitkan surat edaran bersama (SEB) tentang kalender pembelajaran di sekolah selama Ramadan 2025. Dalam edaran tersebut, ada tanggal libur awal puasa bagi anak sekolah, jadwal belajar di sekolah selama bulan Ramadan hingga jadwal libur Lebaran Idul Fitri.

    Simak informasi di bawah ini.

    Dikutip dari Surat Edaran Bersama Menag, Mendikbudristek, dan Mendagri Nomor 2 Tahun 2025, Nomor 2 Tahun 2025, dan Nomor 400.1/320/SJ, berikut kalender pembelajaran di bulan Ramadan 2025.

    1. Jadwal belajar di rumah Ramadan 2025

    Kegiatan pembelajaran anak sekolah dilaksanakan secara mandiri atau belajar di rumah saat awal bulan puasa Ramadan 2025. Ini berlangsung selama lima hari, dimulai dari tanggal 27 dan 28 Februari serta tanggal 3, 4, dan 5 Maret 2025.

    “Tanggal 27 dan 28 Februari serta tanggal 3, 4, dan 5 Maret 2025, kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, dan masyarakat sesuai penugasan dari sekolah/ madrasah/ satuan pendidikan keagamaan,” demikian bunyi poin 4a dalam SEB tersebut.

    2. Jadwal belajar di sekolah Ramadan 2025

    Kegiatan belajar di sekolah selama bulan Ramadan 2025 berlangsung pada tanggal 6 sampai 25 Maret 2025. Selain kegiatan pembelajaran, selama bulan Ramadan diharapkan melaksanakan kegiatan yang bermanfaat untuk meningkatkan iman dan takwa, akhlak mulia, kepemimpinan, dan kegiatan sosial yang membentuk karakter mulia dan kepribadian utama, seperti:

    Bagi peserta didik yang beragama Islam dianjurkan melaksanakan kegiatan tadarus Al-Qur’an, pesantren kilat, kajian keislaman, dan kegiatan lainnya yang meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.Bagi peserta didik yang beragama selain Islam, dianjurkan melaksanakan kegiatan bimbingan rohani dan kegiatan keagamaan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

    3. Libur Lebaran Idul Fitri 2025 Anak Sekolah

    Libur Lebaran sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan tahun 2025 berlangsung pada tanggal 26,27, dan 28 Maret serta tanggal 2,3,4,7, dan 8 April 2025. Selama libur ldul Fitri, peserta didik diharapkan melaksanakan silaturahmi dengan keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan persaudaraan dan persatuan.

    Setelah itu, siswa kembali masuk sekolah tanggal 9 April 2025.

    Berikut rincian tanggal kalender pembelajaran bulan Ramadan 2025.

    Kamis, 27 Februari 2025: Belajar di rumah/libur awal puasaJumat, 28 Februari 2025: Belajar di rumah/libur awal puasaSabtu, 1 Maret 2025: Libur akhir pekanMinggu, 2 Maret 2025: Libur akhir pekanSenin, 3 Maret 2025: Belajar di rumah/libur awal puasaSelasa, 4 Maret 2025: Belajar di rumah/libur awal puasaRabu, 5 Maret 2025: Belajar di rumah/libur awal puasaKamis, 6 Maret 2025: Belajar di sekolahJumat, 7 Maret 2025: Belajar di sekolahSabtu, 8 Maret 2025: Libur akhir pekanMinggu, 9 Maret 2025: Libur akhir pekanSenin, 10 Maret 2025: Belajar di sekolahSelasa, 11 Maret 2025: Belajar di sekolahRabu, 12 Maret 2025: Belajar di sekolahKamis, 13 Maret 2025: Belajar di sekolahJumat, 14 Maret 2025: Belajar di sekolahSabtu, 15 Maret 2025: Libur akhir pekanMinggu, 16 Maret 2025: Libur akhir pekanSenin, 17 Maret 2025: Belajar di sekolahSelasa, 18 Maret 2025: Belajar di sekolahRabu, 19 Maret 2025: Belajar di sekolahKamis, 20 Maret 2025: Belajar di sekolahJumat, 21 Maret 2025: Belajar di sekolahSabtu, 22 Maret 2025: Libur akhir pekanMinggu, 23 Maret 2025: Libur akhir pekanSenin, 24 Maret 2025: Belajar di sekolahSelasa, 25 Maret 2025: Belajar di sekolahRabu, 26 Maret 2025: Libur Lebaran anak sekolahKamis, 27 Maret 2025: Libur Lebaran anak sekolahJumat, 28 Maret 2025: Libur Lebaran anak sekolah, cuti bersama Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947Sabtu, 29 Maret 2025: Libur akhir pekan, libur nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947Minggu, 30 Maret 2025: Libur akhir pekanSenin, 31 Maret 2025: Libur Lebaran anak sekolah, libur nasional Idul Fitri 1446 HijriahSelasa, 1 April 2025: Libur Lebaran anak sekolah, libur nasional Idul Fitri 1446 HijriahRabu, 2 April 2025: Libur Lebaran anak sekolah, cuti bersama Idul Fitri 1446 HijriahKamis, 3 April 2025 : Libur Lebaran anak sekolah, cuti bersama Idul Fitri 1446 HijriahJumat, 4 April 2025: Libur Lebaran anak sekolah, cuti bersama Idul Fitri 1446 HijriahSabtu, 5 April: Libur akhir pekanMinggu, 6 April 2025: Libur akhir pekanSenin, 7 April 2025: Libur Lebaran anak sekolah, cuti bersama Idul Fitri 1446 HijriahSelasa, 8 April 2025: Libur Lebaran anak sekolahKamis, 9 April 2025: Kegiatan pembelajaran di sekolah kembali dilaksanakan (anak sekolah masuk).

    (kny/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu