Tag: Fachrul Razi

  • Menag Nasaruddin Umar Sebut Efisiensi Anggaran Tidak Ganggu Aktivitas Ibadah di Masjid Istiqlal

    Menag Nasaruddin Umar Sebut Efisiensi Anggaran Tidak Ganggu Aktivitas Ibadah di Masjid Istiqlal

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Agama Nasaruddin Umar angkat bicara perihal isu efisiensi anggaran pemerintah terhadap operasional Masjid Istiqlal. Masjid milik negara tersebut dipastikan Nasaruddin tidak akan terpengaruh efisiensi anggaran terutama selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah.

    Menag menyampaikan hal tersebut saat jumpa pers ‘Ramadan di Istiqlal’ di Pintu VIP Al-Malik Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (28/2/2025) siang.

    “Tidak, insyaallah tidak terpengaruh (dampak efisiensi anggaran terhadap kegiatan Ramadan di Istiqlal,” kata Nasaruddin, Jumat (28/2/2025).

    Meski adanya efisiensi anggaran pemerintah melalui instruksi Presiden Nomor I Tahun 2025, Nasaruddin mengatakan masjid seharusnya menjadi katalis dari pusat kegiatan ekonomi masyarakat.

    Dia bahkan menyebutkan semisal Masjid Istiqlal sempat menjadi lokasi vaksinasi massal Covid-19 sebelumnya.

    “Ingat dahulu sewaktu jaman Covid-19 justru Masjid Istiqlal yang mensponsori dan tempat umum pertama yang melakukan suntik massal vaksinasi dan itu semuanya gratis,” jelas Nasaruddin.

    Lebih lanjut, imam Masjid Istiqlal itu mengeklaim mampu mengumpulkan dana dan datang dari umat agama mana pun.

    “Kita di sini juga mengumpulkan dana umat tanpa membedakan agama apa pun dan itu terkumpul lebih dari Rp 20 miliar,” terang dia.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan efisiensi anggaran belanja hingga Rp 306,95 triliun untuk tahun anggaran 2025. Pemerintah pusat dan daerah diminta untuk mengencangkan ikat pinggang guna memastikan program-program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat tetap berjalan dengan baik.

    Meskipun Masjid Istiqlal tak terpengaruh efisiensi anggaran, tetapi langkah itu dilakukan berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025. Pemerintah melakukan reviu anggaran kementerian/lembaga (K/L) dalam APBN 2025, APBD 2025, serta transfer ke daerah.

  • 1 Ramadhan 2025 Serentak, Wamenag Harap Berlanjut pada Penetapan Idul Fitri

    1 Ramadhan 2025 Serentak, Wamenag Harap Berlanjut pada Penetapan Idul Fitri

    1 Ramadhan 2025 Serentak, Wamenag Harap Berlanjut pada Penetapan Idul Fitri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Agama (
    Wamenag
    ) Romo HR Muhammad Syafi’i berharap penetapan 1 Ramadan 1446 Hijriah yang serentak dapat berlanjut sampai momentum Idul Fitri.
    Romo Syafi’i mengungkapkan, kesepakatan pelaksanaan 1 Ramadhan tahun ini didasari beberapa faktor. Salah satunya karena hilal telah terlihat di Provinsi Aceh.
    “Ya Insya Allah bisa sama juga. Kita bareng ini pertama karena ilmu pengetahuan yang makin maju. Kedua, ada kesepakatan tentang penggabungan melihat hilal dengan rukyat dan hisab,” ujar Romo Syafi’i saat ditemui usai jumpa pers di kantor Kementerian Agama (
    Kemenag
    ), Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2025).
    Dengan teknologi yang semakin maju, dia meyakini bahwa momentum Ramadhan hingga Idul Fitri bisa berjalan serempak di seluruh wilayah Indonesia.
    “Maka Insya Allah ke depan kita bisa terus mentradisikan sama-sama puasa, sama-sama lebaran,” kata dia.
    Sebelumnya diberitakan, hasil sidang isbat yang dilakukan Kemenag menetapkan bahwa awal
    Ramadhan 2025
    jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.
    “Pada malam ini 1 Ramadhan 1446 Hijriyah ditetapkan besok, Sabtu, 1 Maret 2025,” ujar Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dalam jumpa pers di kantor Kemenag, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat.
    Keputusan sidang isbat ini mengacu pada hasil pantauan atau rukyatul hilal yang digelar di 125 lokasi di seluruh Indonesia.
    Hasil sidang isbat yang dilakukan Kemenag ini sekaligus mengonfirmasi bahwa awal bulan Ramadhan yang ditetapkan pemerintah, sama dengan yang ditetapkan Pengurus Pusat (PP)
    Muhammadiyah
    .
    Adapun PP Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1446 Hijriyah jatuh pada 1 Maret 2024.
    Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sayuti, dalam konferensi pers menuturkan bahwa penerapan ini sesuai dengan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Berpuasa untuk Seluruh Umat Muslim Indonesia

    Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Berpuasa untuk Seluruh Umat Muslim Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA —Presiden RI Prabowo Subianto mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa untuk seluruh umat Muslim di Indonesia.

    “Selamat menunaikan ibadah puasa untuk seluruh saudara-saudari umat Muslim di Indonesia,” demikian pernyataan Presiden sebagaimana melalui akun Instagram @presidenrepublikindonesia, dikutip Satu (1/3/2025).

    Dalam unggahannya di akun media sosial resmi Presiden tersebut, Prabowo menyampaikan mohon maaf lahir dan batin.

    Presiden mengajak untuk menjadikan bulan suci ini sebagai momentum untuk mempererat persaudaraan, meningkatkan ketakwaan, dan memperkuat semangat kebersamaan demi Indonesia yang lebih maju.

    Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, usai diputuskan melalui Sidang Isbat di Gedung Kemenag RI, Jakarta, Jumat.

    “Hasil Sidang Isbat menetapkan 1 Ramahan 1446 Hijriah jatuh pada hari Sabtu,” ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar saat memimpin konferensi pers penetapan sidang Isbat.

    Dengan penetapan itu maka pada Jumat malam umat Islam di Indonesia dapat melaksanakan Shalat Tarawih. Sidang isbat ini diikuti sejumlah perwakilan organisasi keagamaan, ahli astronomi, Komisi VIII DPR RI, hingga perwakilan negara sahabat.

    Pengumuman penetapan dilakukan secara daring dan luring. Dengan demikian, masyarakat sama-sama bisa langsung menyaksikannya melalui tayangan di laman media sosial resmi Kemenag.

    Sidang isbat sendiri digelar Jumat sejak pukul 16.30 WIB sampai ditutup dengan penetapan awal puasa Ramadhan. Kegiatan diawali paparan secara terbuka mengenai posisi bulan sabit baru (hilal) berdasarkan data astronomi oleh para pakar.

  • Puasa Mulai Sabtu atau Minggu? Menag Nasaruddin Umar Bilang Begini

    Puasa Mulai Sabtu atau Minggu? Menag Nasaruddin Umar Bilang Begini

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar buka suara terkait prediksi awal puasa, 1 Ramadhan 1446 H di Indonesia. Sidang isbat sendiri akan digelar oleh Kemenag pada hari ini.

    Menurut Menag, 1 Ramadhan 1446 H diperkirakan akan berjalan serentak bagi seluruh masyarakat Indonesia yaitu besok Sabtu, 1 Maret 2025.

    “Kemungkinan besarnya (awal Ramadhan) itu bisa sama,” ungkapnya dalam konferensi pers pada Jumat, 28 Februari 2025.

    Posisi Hilal Saat Ini

    Nasaruddin beranggapan bahwa awal Ramadhan akan serentak disebabkan pantauan hilal untuk sementara ini berada pada posisi 2,5 sampai 4 derajat.

    Sebelumnya, Muhamaddiyah menetapkan 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025, menurut metode hisab yang dilakukannya.

    “Insyaallah Idul Fitrinya juga diharapkan sama juga, karena pada waktu diperkirakan itu masih nol, minus ya (derajat hilalnya),” katanya.

    Menurut Nasaruddin, awal Ramadhan yang serentak bisa menjadi awal yang baik bagi umat Muslim Indonesia, dan mengharapkan bahwa Muhammadiyah dan Nadhlatul Ulama (NU) bisa sepakat.

    “Mudah-mudahan insyaallah Ramadhan kita ini lancar,” katanya.

    Pelaksanaan Sidang Isbat

    Sementara itu, berikut jadwal sidang isbat yang akan dilaksanakan Kemenag RI:

    16.30 WIB: Seminar mengenai posisi hilal (terbuka untuk umum dan disiarkan langsung di YouTube Bimas Islam TV)

    18.30 WIB: Latihan sidang isbat (tertutup)

    19.05 WIB: Konferensi pers pengumuman hasil penetapan 1 Ramadan 1446 H (disiarkan langsung di YouTube Kemenag RI)

    Masyarakat bisa menyaksikan sidang secara langsung lewat link live streaming akun YouTube Kementerian Agama atau Bimas Islam TV.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Sama dengan Indonesia, Saudi Tetapkan 1 Ramadan Jatuh Pada 1 Maret 2025

    Sama dengan Indonesia, Saudi Tetapkan 1 Ramadan Jatuh Pada 1 Maret 2025

    Riyadh

    Arab Saudi telah mengumumkan 1 Ramadan 1446 H. Saudi menetapkan awal puasa 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025.

    Dilansir dari Al Arabiya News, Jumat (28/2/2025), penetapan 1 Ramadan ini terjadi setelah bulan sabit Ramadan terlihat di Saudi.

    Di Arab Saudi, jam kerja karyawan swasta biasanya akan dikurangi. Begitu pula dengan jam belajar pelajar di sekolah juga disesuaikan.

    Dengan penetapan ini, awal puasa di Saudi dan Indonesia tak memiliki perbedaan. Untuk Indonesia, penetapan 1 Ramadan diumumkan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    “Bahwa 1 Ramadan ditetapkan pada besok insyaallah tanggal 1 Maret 2025 bertepatan 1 Ramadan 1446 Hijriah,” kata Nasaruddin Umar.

    Nasaruddin mengatakan posisi hilal telah memenuhi syarat sebagaimana kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Berdasarkan kesepakatan MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

    “Ternyata ditemukan hilal di provinsi paling barat, di Aceh,” ujarnya.

    (isa/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Resmi! 1 Ramadan Jatuh Pada 1 Maret 2025

    Resmi! 1 Ramadan Jatuh Pada 1 Maret 2025

    Jakarta: Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Dengan begitu, umat muslim mulai besok sudah menjalankan ibadah puasa Ramadan.
     
    “Bahwa 1 Ramadan ditetapkan besok Insyaallah tanggal 1 Maret 2025 bertepatan 1 Ramadan 1446 Hijriah,” kata Menteri Agama Nasaruddin Umar di Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Februari 2025.
     
    Penentuan awal Ramadan ini berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar sore tadi. Nasaruddin memimpin langsung rapat tersebut.

    Nasaruddin menjelaskan bahwa dalam sidang isbat ini dihadiri oleh pakar. Selain itu, hadir juga duta besar dari sejumlah negara.

    “Dengan demikian legitimasi sidang kali ini sangat representatif. Kami juga konfirmasi di daerah-daerah ternyata betul tidak ada yang menyasikan bulan di bagian timur yang adanya di bagian barat,” tambahnya.
    Tahapan dan Metode Penetapan 1 Ramadan 

    Sidang isbat ini terdiri dari tiga tahapan. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.

    Kementerian Agama memakai dua metode dalam sidang isbat yakni hisab atau perhitungan dan rukyat atau melihat langsung hilal. Ketinggian hilal dinyatakan di atas ufuk.
     
    Penetapan ini juga mengacu pada kriteria kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Aturan itu menyebut 1 Ramadan ditetapkan jika hilal berada di tiga derajat, dan elongasi 6,4 derajat.
     
    Penentuan awal ramadan ini juga dilakukan atas laporan dari 125 lokasi yang sudah ditentukan Kementerian Agama. Pengamatan itu dilakukan oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag, peradilan agama, organisasi Islam, dan instansi lainnya.

     

    Jakarta: Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Dengan begitu, umat muslim mulai besok sudah menjalankan ibadah puasa Ramadan.
     
    “Bahwa 1 Ramadan ditetapkan besok Insyaallah tanggal 1 Maret 2025 bertepatan 1 Ramadan 1446 Hijriah,” kata Menteri Agama Nasaruddin Umar di Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Februari 2025.
     
    Penentuan awal Ramadan ini berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar sore tadi. Nasaruddin memimpin langsung rapat tersebut.
     
    Nasaruddin menjelaskan bahwa dalam sidang isbat ini dihadiri oleh pakar. Selain itu, hadir juga duta besar dari sejumlah negara.
     
    “Dengan demikian legitimasi sidang kali ini sangat representatif. Kami juga konfirmasi di daerah-daerah ternyata betul tidak ada yang menyasikan bulan di bagian timur yang adanya di bagian barat,” tambahnya.
    Tahapan dan Metode Penetapan 1 Ramadan 

    Sidang isbat ini terdiri dari tiga tahapan. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.

    Kementerian Agama memakai dua metode dalam sidang isbat yakni hisab atau perhitungan dan rukyat atau melihat langsung hilal. Ketinggian hilal dinyatakan di atas ufuk.
     
    Penetapan ini juga mengacu pada kriteria kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Aturan itu menyebut 1 Ramadan ditetapkan jika hilal berada di tiga derajat, dan elongasi 6,4 derajat.
     
    Penentuan awal ramadan ini juga dilakukan atas laporan dari 125 lokasi yang sudah ditentukan Kementerian Agama. Pengamatan itu dilakukan oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag, peradilan agama, organisasi Islam, dan instansi lainnya.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • ASN Jakarta Cuma Kerja 7 Jam Sehari Selama Ramadhan 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Februari 2025

    ASN Jakarta Cuma Kerja 7 Jam Sehari Selama Ramadhan 2025 Megapolitan 28 Februari 2025

    ASN Jakarta Cuma Kerja 7 Jam Sehari Selama Ramadhan 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menyesuaikan jam kerja aparatur sipil negara (ASN) selama Ramadhan 1446 Hijriah/2025 masehi.
    Penyesuaian jam kerja itu sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor 8/SE/2025. Dalam surat edaran tersebut,
    jam kerja ASN
    pada Senin sampai Kamis hanya berlangsung tujuh jam.
    “Senin sampai dengan Kamis dimulai pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB, dengan waktu istirahat pukul 12.00 WIB hingga 12.30 WIB,” tulis SE tersebut, Jumat (28/2/2025).
    Sementara itu, jam kerja ASN setiap Jumat berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga 15.30 WIB dengan waktu istirahat pukul 11.30 WIB hingga 12.30 WIB.
    Sementara itu, unit kerja yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat tetap berlangsung selama 24 jam, di antaranya rumah sakit dan pemadam kebakaran.
    “Ketentuan jam kerja untuk jenis dan sifat pekerjaan yang secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat dan/atau secara terus-menerus selama 24 jam berlaku ketentuan jam kerja khusus atau shifting sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” tulis SE tersebut.
    Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Chaidir, mengatakan, kebijakan ini mulai berlaku pada 1 Ramadhan 1446 H sesuai dengan pedoman dari Keputusan Menteri Agama.
    “Penyesuaian jam kerja ini bertujuan memberikan fleksibilitas bagi ASN dalam menjalankan ibadah puasa tanpa mengurangi produktivitas kerja,” ungkap Chaidir, Jumat.
    Chaidir mengatakan, kebijakan ini diharapkan dapat menjaga kualitas pelayanan publik agar tetap optimal selama Ramadhan.
    Ia pun mengimbau seluruh kepala perangkat daerah untuk mengoptimalkan peran atasan langsung dalam memastikan pelaksanaan tugas dan kualitas pelayanan masyarakat berjalan efektif, efisien, serta akuntabel.
    “Bulan puasa tidak menjadi halangan bagi aparatur Pemprov Jakarta dalam memberikan layanan terbaik kepada warga,” tutur dia.
    Chaidir menegaskan, penyesuaian jam kerja selama Ramadhan ini sejalan dengan upaya pemerintah menghormati pelaksanaan ibadah puasa bagi umat Muslim.
    “Sekaligus memastikan bahwa pelayanan publik tetap berjalan dengan baik dan tidak terganggu,” ujar Chaidir.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Shalat Tarawih Pertama, Lorong Masjid Hasyim Asy'ari Dipenuhi Keceriaan Anak-anak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Februari 2025

    Shalat Tarawih Pertama, Lorong Masjid Hasyim Asy'ari Dipenuhi Keceriaan Anak-anak Megapolitan 28 Februari 2025

    Shalat Tarawih Pertama, Lorong Masjid Hasyim Asyari Dipenuhi Keceriaan Anak-anak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Lorong-lorong Masjid Hasyim Asy’ari, Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, dipenuhi keceriaan anak kecil, pada Jumat (28/2/2025) malam.
    Pasalnya, hari ini berlangsung pelaksanaan
    shalat Tarawih
    pertama pada bulan Ramadhan 1446 Hijriah.
    Dari tangga yang menghubungkan perumahan warga dengan masjid ini, anak-anak berlarian bersama kawan mereka.
    Suara gelak tawa mereka pun menggema di seluruh lorong masjid. Tanpa ada arahan dari pengurus masjid, mereka secara sadar untuk pergi terlebih dahulu menuju tempat wudu sebelum masuk ke ruang utama masjid.
    Di dalam ruang utama masjid, gelak tawa dari anak-anak masih terdengar di antara orang-orang yang sedang mempersiapkan sholat tarawih pertama mereka.
    Ada anak yang mengambil posisi tertidur di atas karpet masjid yang berwarna hijau, ada pula anak-anak yang masih sibuk berbincang dengan teman sebayanya.
    Hari ini adalah
    shalat Tarawih pertama
    pada tahun 2025. Sebagian besar warga di sekitaran Masjid Hasyim Asy’ari berbondong-bondong datang ke masjid tersebut.
    Mereka masing-masing telah membawa sajadah, mengenakan peci, atau mengenakan mukena. Seketika, ruang utama masjid menjadi penuh dengan warga yang melaksanakan shalat Tarawih.
    Para perempuan berada di sisi kiri ruangan utama masjid. Para jemaah laki mengambil posisi di sebelah kanan ruangan itu.
    Jarak antara perempuan dan laki dipisahkan oleh sebuah papan kayu dengan panjang masing-masing 1,5 meter. Papan itu berjejer menutupi pandangan antara laki-laki dan perempuan.
    Bahkan, beberapa jemaah harus salat di luar ruang utama karena membeludaknya jemaah di Masjid Hasyim Asy’ari.
    Shalat Tarawih
    di masjid ini sejatinya dilaksanakan sebanyak 23 rakaat. Para jemaah juga mengikuti shalat Tarawih itu dengan khidmat, dari satu rakaat ke rakaat lainnya.
    Sebelumnya, hasil sidang isbat menetapkan awal Ramadhan 2025 jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025 berdasarkan sidang isbat penentuan awal Ramadhan 1446 Hijriah.
    “Pada malam ini 1 Ramadhan 1446 Hijriyah ditetapkan besok, Sabtu, 1 Maret 2025,” ujar Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar dalam jumpa pers di kantor Kemenag, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2025).
    Pelaksanaan sidang isbat melibatkan Tim Hisab dan Rukyat Kemenag, serta dihadiri para duta besar negara sahabat dan perwakilan organisasi masyarakat (ormas) Islam.
    Selain itu, hadir pula Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), ahli falak, hingga perwakilan ormas Islam.
    Keputusan sidang isbat ini mengacu pada hasil pantauan atau rukyatul hilal yang digelar di 125 lokasi di seluruh Indonesia.
    Hasil sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama ini sekaligus mengonfirmasi bahwa awal bulan Ramadhan yang ditetapkan pemerintah, sama dengan yang ditetapkan Pengurus Pusat Muhammadiyah.
    Adapun, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1446 Hijriyah jatuh pada 1 Maret 2024.
    Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sayuti, dalam konferensi pers menuturkan bahwa penerapan ini sesuai dengan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jam Kerja ASN Jakarta Berubah Selama Ramadhan 2025, Mulai Pukul 08.00-15.00
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Februari 2025

    Jam Kerja ASN Jakarta Berubah Selama Ramadhan 2025, Mulai Pukul 08.00-15.00 Megapolitan 28 Februari 2025

    Jam Kerja ASN Jakarta Berubah Selama Ramadhan 2025, Mulai Pukul 08.00-15.00
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 8/SE/2025 yang mengatur penyesuaian jam kerja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) selama Ramadhan 1446 H.
    Berdasarkan surat edaran tersebut, jam kerja ASN pada Senin sampai Kamis hanya berlangsung 7 jam.
    “Senin sampai dengan Kamis dimulai pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB, dengan waktu istirahat pukul 12.00 WIB hingga 12.30 WIB,” tulis SE tersebut, Jumat (28/2/2025).
    Sementara itu, jam kerja setiap Jumat berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga 15.30 WIB dengan waktu istirahat pukul 11.30 WIB hingga 12.30 WIB.
    Di sisi lain, unit kerja yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat tetap berlangsung selama 24 jam, di antaranya rumah sakit dan pemadam kebakaran.
    “Ketentuan jam kerja untuk jenis dan sifat pekerjaan yang secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat dan/atau secara terus-menerus selama 24 jam berlaku ketentuan jam kerja khusus atau
    shifting
    sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” tulis SE tersebut.
    Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Chaidir, mengatakan, kebijakan ini mulai berlaku pada 1 Ramadan 1446 H sesuai dengan pedoman dari Keputusan Menteri Agama.
    “Penyesuaian jam kerja ini bertujuan memberikan fleksibilitas bagi ASN dalam menjalankan ibadah puasa tanpa mengurangi produktivitas kerja,” ungkap Chaidir, Jumat.
    Chaidir mengatakan, kebijakan ini diharapkan dapat menjaga kualitas pelayanan publik agar tetap optimal selama Ramadhan.
    Ia mengimbau seluruh kepala perangkat daerah untuk mengoptimalkan peran atasan langsung dalam memastikan pelaksanaan tugas dan kualitas pelayanan masyarakat berjalan efektif, efisien, serta akuntabel.
    “Bulan puasa tidak menjadi halangan bagi aparatur
    Pemprov Jakarta
    dalam memberikan layanan terbaik kepada warga,” tutur dia.
    Chaidir menegaskan, penyesuaian jam kerja selama Ramadhan ini sejalan dengan upaya pemerintah menghormati pelaksanaan ibadah puasa bagi umat Muslim.
    “Sekaligus memastikan bahwa pelayanan publik tetap berjalan dengan baik dan tidak terganggu,” ujar Chaidir.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kenapa Awal Puasa 2025 di Indonesia Lebih Dulu dari Singapura hingga Malaysia?

    Kenapa Awal Puasa 2025 di Indonesia Lebih Dulu dari Singapura hingga Malaysia?

    Kenapa Awal Puasa 2025 di Indonesia Lebih Dulu dari Singapura hingga Malaysia?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar menjelaskan alasan penetapan Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025 yang berbeda dengan negara-negara tetangga.
    Malaysia, Singapura, hingga Brunei Darussalam menetapkan Ramadhan 2025 jatuh pada Minggu (2/3/2025), sedangkan awal puasa di Indonesia jatuh pada Sabtu (1/3/2025).
    “Ini kita agak berbeda dengan Brunei Darussalam, Singapura, dan Malaysia yang menyatakan bahwa puasa mereka itu mulai pada tanggal 2 (Maret 2025). Kenapa lebih awal? Karena perbedaan ketinggian hilal dan sudut elongasinya yang berbeda,” jelas Nasaruddin dalam jumpa pers, Jumat (28/2/2025).
    Nasaruddin mengatakan, meski lokasi negara Malaysia, Brunei, dan Singapura berdekatan dengan Indonesia, tetapi secara garis sudut elongasi berbeda.
    “Dan mereka belum menemukan hilal di sana,” ucap Nasaruddin.
    Sementara di Indonesia, hilal ditemukan di Provinsi Aceh.
    Dengan demikian, puasa Ramadhan 1446 Hijriah ditetapkan pada Sabtu (1/3/2025) besok.
    “Jadi kalau ada orang yang menyaksikan bulan lalu disumpah oleh pengadilan agama, maka itu berlaku untuk seluruh Indonesia,” kata dia.
    “Meskipun di sudut Aceh melihatnya dan disaksikan, tapi itu juga berlaku untuk seluruh, di ujung paling timur Indonesia, karena kita merupakan suatu wilayah tul hukum,” tandas Nasaruddin.
    Keputusan sidang isbat ini mengonfirmasi bahwa awal bulan Ramadhan yang ditetapkan pemerintah sama dengan yang ditetapkan Pengurus Pusat Muhammadiyah.
    Pada Rabu (12/2/2025) lalu, Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada 1 Maret 2025.
    Sebagai informasi, Muhammadiyah dan pemerintah menggunakan metode berbeda dalam menentukan masuknya bulan Ramadhan.
    Muhammadiyah menggunakan metode hisab, yaitu menentukan Ramadhan berdasarkan perhitungan matematis dan astronomis.
    Hisab dapat diartikan dengan penghitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriah.
    Ada beberapa rujukan atau kitab yang digunakan untuk metode hisab di Indonesia.
    Metode hisab juga ada yang menggunakan metode kontemporer.
    Caranya, yakni menggunakan rumus-rumus yang ada pada kitab tersebut, seperti bagaimana cara untuk menghitung awal bulan dengan data astronomis yang ada.
    Sementara itu, pemerintah menggunakan metode rukyat, yakni aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) saat Matahari terbenam menjelang awal bulan di Kalender Hijriah.
    Umumnya, metode rukyat digunakan guna menentukan awal bulan Zulhijah, Ramadhan, dan Syawal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.