Tag: Fachrul Razi

  • Menteri Agama Perjuangkan Soeharto Raih Gelar Pahlawan Nasional dalam Memori Hari Ini, 1 Maret 2009

    Menteri Agama Perjuangkan Soeharto Raih Gelar Pahlawan Nasional dalam Memori Hari Ini, 1 Maret 2009

    JAKARTA – Memori hari ini,  16 tahun yang lalu, 1 Maret 2009, Menteri Agama (Menag), Muhammad Maftuh Basyuni mengungkap akan perjuangkan Soeharto raih gelar pahlawan nasional. Mantan Presiden Indonesia itu dianggapnya punya sumbangsih besar bagi bangsa dan negara.

    Sebelumnya, Soeharto dikenal ikut dalam perang revolusi melawan Belanda. Ia juga dikenal sebagai orang penting dalam penumpasan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI). Peran itu membuat nama Soeharto mencuat dan jadi Presiden Indonesia.

    Soeharto bukan orang baru dalam Sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Ia sudah eksis sedari perang revolusi. Suatu perang yang terjadi karena Belanda ingin menguasai Indonesia kali kedua. Soeharto ambil bagian sebagai pejuang kemerdekaan yang memilih angkat senjata.

    Eksistensinya dalam Perang Revolusi juga muncul dalam Serangan Umum 1 Maret 1949. Semangat Soeharto berbakti pada bangsa dan negara tak lantas berhenti kala Belanda benar-benar mengakui kedaulatan Indonesia.

    Ia terus aktif berbakti sebagai prajurit TNI. Perannya yang paling vital terjadi saat muncul pemberontakan Gerakan 30 September 1965. Sederet Jenderal TNI Angkatan Darat diculik dan dibunuh kaum pemberontak.

    Muhammad Maftuh Basyuni yang pernah menjabat sebagai Menteri Agama (Menag) era 2004-2009. (ANTARA)

    Kondisi itu membuat kekosongan kekuasaan Angkatan Darat. Namun, Soeharto yang kala itu Panglima Komando Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad mengambil alih kepemimpinan. Ia dengan terukur mencoba memukul mundur pemberontak dan berhasil.

    Kondisi itu membuat Soeharto menganggap PKI sebagai dalang. Ia mulai mengejar semua orang yang terhubung dengan PKI. Kemudian, PKI sendiri segera dibubarkan. Kondisi itu membuat Soeharto muncul bak tokoh besar.

    Segenap mahasiswa mulai mendukungnya jadi orang nomor satu Indonesia. Keinginan itu kesampaian. Soeharto jadi Presiden Indonesia kedua. Prestasinya bejibun. Utamanya dalam bidang Pembangunan ekonomi.

    Masalahnya kepemimpinan Soeharto represif. Ia juga menggunakan militer sebagai penjaga kekuasaan dan kepentingan kelompoknya. Soeharto dan Orde Baru (Orba) akhirnya lengser karena gejolak politik 1998.

    “Soeharto punya julukan lain yaitu Penyelamat Pancasila, Memegang Teguh Konstitusi, Memiliki Indra Keenam, Menyatu dengan Aspirasi Bangsa, Negarawan Puncak Bangsa, bahkan Pemimpin Paripurna. Para pembantunya berujar, meski sang jenderal tidak mengenyam pendidikan tinggi, nyatanya bisa membawa negeri ini ke arah yang lebih baik dan lebih maju,” ungkap Femi Adi Soempeno dalam buku Mereka Mengkhianati Saya (2008).

    Soeharto memang telah tiada sedari 2008. Namun, gema kekuasaannya masih dikenang. Kenangan itu terbagi dua. Pertama, kenangan positif terkait jejak kehebatan Soeharto sebagai prajurit TNI dan Presiden. Kedua, kenangan negatif yang terjadi sepanjang kekuasaannya yang represif.

    Menag, Muhammad Maftuh Basyuni pun tak meragukan jasa Soeharto. Ia pun berjanji akan memperjuangkan Soeharto untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional pada 1 Maret 2009, atau tepat pada tanggal Soeharto diyakini memimpin Serangan Umum 1 Maret 1949.

    Basyuni menganggap perjuangan menjadikan Soeharto sebagai pahlawan cukup penting. Soeharto sudah tak diragukan terkait kontribusinya pada bangsa dan negara. Soeharto tak ada kurangnya sebagai prajurit. Tindak-tanduknya sebagai prajurit lurus membela bangsa dan negara.

    Soeharto pun semasa jadi presiden banyak peduli pada kepentingan umat Islam. Sekalipun pandangan itu banyak pula yang tak setuju. Namun, Basyuni tetap memperjuangkan supaya Soeharto berada dalam barisan pahlawan nasional.

    “Untuk itu saya nanti dengan Pak Haryono Suyono yang juga masuk dalam tim (tim pemberian gelar kehormatan) akan memperjuangkan untuk itu. Untuk kepentingan itulah bangsa Indonesia juga telah mengalami perjalanan sejarah yang tak terlupakan.”

    “Dalam kondisi pemerintahan yang terpuruk, Letkol Soeharto merancang dan melancarkan serangan umum ke sejumlah markas dan pos pertahanan tentara Belanda di dalam kota Yogya, tanggal 1 Maret 1949. Dihantam dalam serangan dadakan, pasukan Belanda pimpinan Kolonel Van Langen, kocar-kacir. Mereka hanya bisa bertahan, meminta bala bantuan ke Magelang dan Semarang,” ungkap Basyuni sebagaimana dikutip laman Kemenag, 1 Maret 2009.

  • Menag usulkan zakat jadi pengurang pajak

    Menag usulkan zakat jadi pengurang pajak

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Menag usulkan zakat jadi pengurang pajak
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 28 Februari 2025 – 17:46 WIB

    Elshinta.com – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengusulkan agar pembayaran zakat bisa dijadikan pengurang pajak sebagai upaya untuk meningkatkan penerimaan pembayaran zakat.

    “Di Indonesia, zakat kita itu hanya faktor pengurang obyek pajak,” kata Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Jumat.

    Pihaknya meyakini bila pembayaran zakat bisa dijadikan pengurang pajak, penerimaan zakat akan meningkat.

    Nasaruddin Umar mencontohkan negara Malaysia yang sudah menerapkan aturan zakat dapat mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar.

    “Tetangga kita di Malaysia sebagai perumpamaan, zakat mereka itu dijadikan sebagai faktor pengurang pajak. Mereka menjadikan bahwa kuitansi pembayaran zakat itu akan menjadi faktor pengurang pembayaran pajak. Nah kalau itu bisa disimulasikan di Indonesia, siapa tahu kita bisa seperti di negara lain. Jadi bahasa agama berkolaborasi dengan bahasa negara untuk mengentaskan kemiskinan, dahsyat itu. Ini kami akan gagas terus,” katanya.

    Di Indonesia sendiri, zakat dapat digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak, namun belum menjadi pengurang pajak.

    Hal ini sesuai dengan peraturan Pasal 22 UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat yang menyatakan zakat yang dibayarkan oleh muzaki kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) atau Lembaga Amil Zakat (LAZ) dikurangkan dari penghasilan kena pajak.

    Bukti setoran zakat digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak.

    Sumber : Antara

  • Mengenal Metode Hisab dan Rukiyatul Hisab dalam Menentukan 1 Ramadan

    Mengenal Metode Hisab dan Rukiyatul Hisab dalam Menentukan 1 Ramadan

    JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memutuskan puasa Ramadan 1446 Hijriah di Indonesia dimulai pada Sabtu (1/3/2025), meski hilal tidak terlihat di mayoritas wilayah Indonesia pada Sidang Isbat, Jumat (28/2) petang.

    “Diputuskan malam ini dalam sidang bahwa 1 Ramadan ditetapkan besok, insya Allah, tanggal 1 Maret 2025,” ujar Nasaruddin Umar dalam konferensi pers usai sidang isbat.

    “Mohon maaf kami terlambat. Harus menunggu bagian paling barat dari Indonesia, Aceh.”

    Umat Muslim di Indonesia memang harus menunggu lebih lama untuk mengetahui hari pertama Ramdan tahun ini. Cuaca mendung di beberapa wilayah di Indonesia menjadi kendala utama yang menyebabkan hilal tidak bisa terpantau secara langsung.

    Menteri Agama Nasaruddin Umar bersama Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi`i, Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang, Ketua MUI Abdullah Jaidi, dan Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad menyampaikan hasil sidang isbat di Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat (28/2/2025). (ANTARA/Asprilla Dwi Adha/tom)

    Sementara itu Muhammadiyah, organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia, sejak 11 Februari 2025 telah menetapkan bahwa 1 Ramadan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025. Hal ini dipaparkan Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sayuti.

    Muhammadiyah juga mengumumkan Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah pada 31 Maret 2025.

    Dilakukan Sejak 1950-an

    Sidang Isbat memiliki sejarah yang signifikan dalam kehidupan keagamaan dan sosial di Indonesia. Sidang ini diselenggarakan untuk menetapkan awal bulan dalem kalender Hijriah, terutama yang berkaitan dengan ibadah penting umat Islam seperti Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha.

    Sidang Isbat bertujuan memberikan kepastian hukum dan keagamaan kepada masyarakat serta mengurangi perbedaan pendapat mengenai penetapan awal bulan. Perlu ada kerja sama antara pemerintah dan ulama untuk menciptakan kesatuan dan integrase di tengah masyarakat.

    Seperti sidang Isbat tahun ini yang dilakukan secara tertutup, dihadiri pewakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), DPR, dan Mahkamah Agung (MA).

    Agenda sidang mencakup pemaparan posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi dan verifikasi hasil pengamatan hilal dari berbagai lokasi pantauan di seluruh Indonesia.

    Sidang Isbat sendiri sudah dilakukan sejak era 1950-an, meski di beberapa sumber menyebut pertama kali pelaksanaannya pada 1962. Untuk menentukan awal Ramadan, sidang Isbat biasanya dilakukan pada 29 Syaban.

    Umat Islam melaksanakan shalat tarawih pertama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (28/2/2025). (ANTARA/Sulthony Hasanuddin/tom)

    Mengutip laman Kementerian Agama, sidang isbat penting dilakukan karena Indonesia bukan negara agama, juga bukan negara sekuler. Indonesia tidak bisa menyerahkan urusan agama sepenuhnya kepada orang per orang atau golongan.

    Sidang isbat penting dilakukan karena ada banyak organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam di Indonesia yang juga memiliki metode dan standar masing-masing dalam penetapan awal bulan Hijriyah. Tidak jarang pandangan satu dengan lainnya berbeda, seiring dengan adanya perbedaan mazhab serta metode yang digunakan. Sidang isbat menjadi forum, wadah, sekaligus mekanisme pengambilan keputusan.

    “Inilah yang menjadi nilai lebih bahwa keputusan diambil bersama, nilai-nilai demokrasi sangat tampak dengan kehadiran seluruh ormas yang hadir pada saat sidang isbat,” tegas Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Ditjen Bimas Islam, Adib.

    Perbedaan Metode Dua Ormas 

    Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, sering berbeda dalam menetapkan awal bulan Hijriyah, terutama Ramadan, Syawal, Zulhijah.

    Peneliti dari Kementerian Agama RI, Suhanah, menjelaskan penyebab perbedaan penetapan awal Ramadhan dapat ditinjau dari aspek metodenya. Muhammadiyah menggunakan metode hisab (perhitungan) dalam penentuan 1 Ramadan, sementara NU menggunakan metode rukyat (mengamati hilal secara langsung).

    “Kedua kelompok ini sulit disatukan karena mempunyai alasan fikih masing-masing yang berbeda satu sama lainnya. Bagi masyarakat yang ada di wilayah Kota Semarang, perbedaan tersebut banyak menimbulkan keresahan bagi kalangan masyarakat awam,” katanya dikutip dari Jurnal Harmoni.

    Mengutip laman MUI, hisab secara bahasa berarti menghitung. Seperti namanya, penentuan awal bulan menggunakan metode hisab mengandalkan hitungan falak atau ilmu astronomi.

    Hasil dari perhitungan ini nantinya akan digunakan untuk memastikan wujud dari hilal. Dengan kata lain, penetapan awal bulan dengan metode hisab tidak perlu dilakukan dengan melihat hilal secara langsung, melainkan cukup menggunakan perhitungan sistematis.

    Alasan Muhammadiyah menggunakan metode ini karena salah satunya mengacu pada Surah Ar-Rahman ayat 5 yang artinya “matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan”.

    Sementara itu, hilal untuk menentukan awal bulan baru meliputi lengkungan bulan sabit paling tipis yang ada pada ketinggian rendah. Posisi hilal berada di atas ufuk barat setelah matahari terbenam dan harus bisa diamati.

    Dalam mengamati hilal menggunakan metode rukyat, ada tiga cara yang dapat dilakukan yaitu mengamati dengan mata telanjang, bantuan alat optik atau teleskop, hingga alat optik termutakhir yang terhubung dengan sensor atau kamera.

    Metode rukyat untuk menetapkan awal bulan tercermin dalam sabda Rasululllah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

    Meski seringkali terjadi perbedaan dalam penentuan awal bulan melalui metode hisab dan rukyat, MUI menegaskan tidak ada yang salah dari dua metode tersebut karena keduanya berasal dari ijtihad para ulama.

    Selain itu, MUI juga telah mengeluarkan Fatwa Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Fatwa tersebut mewajibkan warga negara Indonesia menaati ketetapan pemerintah ketika terjadi perbedaan pendapat soal awal Ramadan.

    Ramadan 1446 H Berbeda dengan Negara Tetangga

    Dalam konferensi pers setelah sidang isbat, Menag Nasaruddin Umar mengatakan hilal akhirnya ditemukan di provinsi paling barat di Aceh. Itu setelah kondisi objektif hilal dari Indonesia bagian timur, tengah, sampai bagian barat, di ekor pulau Jawa tidak dimungkinkan untuk menyaksikan hilal.

    “Ternyata ditemukan hilal di provinsi paling barat di Aceh, sudah disumpah juga oleh hakim, dengan demikian 2 orang yang menyaksikan hilal itu, ditambah dengan pengukuhan, oleh hakim agama setempat,” jelas Nassaruddin.

    Untuk Ramadan 1446 H, baik Indonesia maupun Arab Saudi memulai puasa di tanggal yang sama, yaitu 1 Maret 2025. Namun demikian, sebelumnya dalam penentuan awal Ramadan atau Idulfitri di Indonesia seringkali berbeda dengan di Arab Saudi. Contohnya pada Ramadan tahun lalu, ketika pemerintah Arab Saudi menetapkan puasa pertama jatuh pada Senin, 11 Maret 2024, sedangkan pemerintah Indonesia melalui menetapkan 1 Ramadan jatuh pada Selasa, 12 Maret.

    Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menuturkan, perbedaan penentuan tersebut bukan disebabkan oleh kriteria yang berbeda, tetapi lebih disebabkan oleh perbedaan keputusan antara pemerintah kedua negara.

    “Prinsipnya semakin ke barat, negara-negara yang lebih barat itu lebih bisa melihat posisi bulan yang lebih tinggi dan jarak bulan yang lebih jauh dari posisi matahari,” kata Thomas dikutip dari Antara, Selasa (25/2/2025).

    Siswa TK menjadi peserta Pawai Tarhib menyambut Ramadhan di Kota Palangka Raya, Selasa (21/3/2023). (ANTARA/Rendhik Andika)

    Secara teori, kata Thomas, wilayah barat berpotensi melihat hilal lebih besar dibandingkan dengan wilayah timur.

    “Jadi sebenarnya wajar ketika di Arab Saudi itu sudah terlihat hilal, padahal di Indonesia belum (terlihat), itu wajar,” ujarnya.

    Untuk tahun ini, baik Indonesia maupun Arab Saudi menetapkan 1 Maret 2025 sebagai 1 Ramadan 1446 Hijriah. Tetapi, awal puasa Ramadan di Indonesia berbeda dengan negara tetangga yaitu Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam yang jatuh pada Minggu, 2 Maret.

    Perbedaan tanggal awal puasa antara Indonesia dan negara-negara tetangga karena di tiga negara tersebut tidak terlihat hilal, serta tidak terpenuhinya kriteria rukyat (pengamatan hilal) yang berpedoman pada Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Dalam MABIMS, dijelaskan kriteria hilal minimum ialah berada di ketinggian tiga derajat dan elongasi 6,4 derajat.

  • Kapolri Jenderal Sigit Sebut Bulan Ramadan Momentum Perekat Persaudaraan – Halaman all

    Kapolri Jenderal Sigit Sebut Bulan Ramadan Momentum Perekat Persaudaraan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadan 1446 Hijriah bagi umat Islam di Indonesia. 

    Menurutnya, Bulan Suci Ramadan momentum yang dinanti-nantikan dan dirindukan umat Muslim.

    Berbagai lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an akan selalu mengalun merdu di seluruh penjuru negeri.

    “Ramadan telah hadir membawa damai penuh ampunan, menjadi momentum beribadah kepada Sang Pencipta,” ungkap Jenderal Sigit dikutip Sabtu (1/3/2025). 

    Jenderal Sigit menuturkan, Bulan Ramadan membawa kehangatan karena banyaknya insan manusia yang menebarkan kebaikan. 

    Saling berlomba-lomba berbuat kebaikan penuh manfaat, untuk mendapatkan ridho-Nya. 

    Di momentum ini, bulan Ramadan sekaligus perekat persaudaraan dengan sesama, saling melengkapi, saling menjaga, saling menguatkan. 

    Menjadikan kebersamaan membangun bangsa menuju Indonesia Maju, Indonesia Emas 2045.

    “Atas nama Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa ramadan 1446 H. Semoga keberkahan dan ampunan senantiasa menyertai kita semua,” ujar Kapolri.

    Diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan hari pertama Ramadan 1446 H/2025 dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025. 

    LHal itu diputuskan dalam sidang yang dihadiri sejumlah pihak.

    Keputusan ini berdasarkan hilal di sejumlah daerah yang menjadi lokasi pemantauan. 

    Kemenag menggunakan dua metode yaitu hisab (perhitungan) dan rukyat (melihat langsung hilal). 

    “Dipastikan dalam sidang bahwa 1 Ramadan ditetapkan besok, insya Allah tanggal 1 Maret 2025 ya bertepatan 1 Ramadan 1446 Hijriyah,” ungkap Menteri Agama Nasarudin Umar, Jumat (28/2/2025).

  • DKI optimalkan potensi wakaf selama Ramadhan 1446 Hijriah

    DKI optimalkan potensi wakaf selama Ramadhan 1446 Hijriah

    Ilustrasi – Uang rupiah. Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) DKI Jakarta mengoptimalkan potensi wakaf uang selama Ramadhan 1446 Hijriah/2025 Masehi. ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

    DKI optimalkan potensi wakaf selama Ramadhan 1446 Hijriah
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 01 Maret 2025 – 09:34 WIB

    Elshinta.com – Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta mengoptimalkan potensi wakaf uang selama Ramadhan 1446 Hijriah/2025 Masehi karena mengingat potensinya bagi kesejahteraan masyarakat.

    “Saya ingin mengimbau jadikanlah bulan Ramadhan ini momentum untuk mengoptimalkan potensi wakaf. Terutama yang belum tergali dengan baik itu wakaf uang,” ujar Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) DKI Jakarta, Adib saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

    Karena itu, pihaknya ingin mengoptimalkan bulan Ramadhan ini di DKI Jakarta sebagai bulan berwakaf.

    Adapun landasan hukum terkait wakaf uang antara lain Undang-Undang Wakaf serta Surat Edaran Menteri Agama Nomor 5 Tahun 2024.

    Adib menyampaikan masyarakat yang ingin berwakaf tak perlu harus memiliki tanah luas dulu karena mereka bisa menggunakan uang sebagai wakaf.

    “Untuk berwakaf tidak perlu harus punya tanah dulu, tidak perlu harus punya lahan dulu yang luas, sekarang ada wakaf uang,” kata dia.

    Bahkan, seseorang yang memiliki uang sebesar Rp20 ribu sudah bisa berwakaf melalui Badan Wakaf Indonesia (BWI).

    Saat ini, Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag DKI Jakarta bekerja sama dengan BWI DKI Jakarta dan lembaga perbankan syariah menyediakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk menyetorkan wakaf.

    Menurut Adib, apabila wakaf uang dikelola dengan baik, maka dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan umat, seperti beasiswa pendidikan, pembangunan masjid, bantuan pesantren serta layanan kesehatan.

    “Jadi wakaf uang ini kalau betul-betul bisa terhimpun ini sangat dahsyat,” kata Adib.

    Melalui momen Ramadhan ini, dia pun ingin mengajak masyarakat berbagi kebahagiaan antara lain dengan memperbanyak infak, zakat dan sedekah.

    Selain itu, Adib juga mengajak umat Islam untuk memanfaatkan bulan suci ini sebagai momentum untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

    Kemenag telah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1446 Hijriah/2025 Masehi jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, usai diputuskan melalui Sidang Isbat di Gedung Kemenag RI, Jakarta, Jumat (28/2).

    Dengan penetapan itu maka pada Jumat malam umat Islam di Indonesia dapat melaksanakan Shalat Tarawih.

    Sumber : Antara

  • Awal Ramadhan 2025, Sejumlah Warung Kopi di Aceh Besar Tetap Buka

    Awal Ramadhan 2025, Sejumlah Warung Kopi di Aceh Besar Tetap Buka

    Aceh Besar, Beritasatu.com – Sejumlah warung kopi di kawasan Bakoi, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar masih beroperasi seperti biasa pada hari pertama Ramadhan (Ramadan), Sabtu (1/3/2025). Para pengunjung terlihat santai menikmati kopi dan mengobrol meskipun sebagian besar umat Islam sudah mulai berpuasa.

    Menurut Ridho, salah satu pengelola warung kopi, ia tetap membuka usahanya karena adanya perbedaan penetapan awal Ramadhan oleh sebagian ulama di Aceh Besar.

    “Sejak semalam sudah diumumkan puasa dimulai hari Minggu (2/3/2025). Jadi kami mengikuti keputusan ulama,” ujarnya.

    Perbedaan Penetapan Awal Ramadhan di Aceh Besar

    Ridho mengacu pada Pondok Pesantren Ulee Titie di dekatnya, yang menetapkan awal puasa jatuh pada Minggu (2/3/2025). Hal ini menyebabkan beberapa warga masih menjalani aktivitas seperti biasa, termasuk menikmati kopi di warung.

    Situasi serupa juga terjadi di kawasan Lambaro, yaitu beberapa warung kopi dan rumah makan masih dipadati pengunjung yang menandakan awal Ramadhan 2025 berbeda.

    Perbedaan awal Ramadhan 2025 bukan hal baru di Aceh karena beberapa kelompok mengikuti metode hisab (perhitungan astronomi). Sementara itu yang lain berpegang pada metode rukyat (pengamatan hilal).

    Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan 

    Sebelumnya, Pemerintah menetapkan 1 Ramadhan 1446 H/2025 M jatuh pada hari Sabtu 1 Maret 2025. Penetapan ini didasarkan pada keputusan sidang isbat (penetapan) 1 Ramadan 1446 H yang dipimpin Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar di kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta, Jumat (28/2/2025).

    “Sebagaimana laporan saudara Direktur Jenderal Bimas Islam dan ternyata ditemukan hilal di Provinsi paling barat di Aceh dan sudah disumpah juga oleh Pak Hakim. Dengan demikian dua orang yang menyaksikan hilal itu ditambah dengan pengukuhan oleh hakim agama setempat maka pada malam ini diputuskan dalam sidang bahwa satu Ramadan ditetapkan  1 Maret 2025 1446 Hijriyah,” ujar  dalam konferensi pers yang digelar seusai Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1446 H.

    Menurut menag, mundurnya pengumuman hasil sidang isbat Ramadhan 2025 karena menunggu wilayah paling barat yakni Aceh karena beradasarkan kondisi objektif, Indonesia bagian timur, tengah dan barat tidak memungkinkan melihat hilal melainkan rukyat, maka menunggu hasil dari wilayah Barat.

  • Merawat Kemabruran Puasa, Dimulai dengan Niat Yang luhur

    Merawat Kemabruran Puasa, Dimulai dengan Niat Yang luhur

    Oleh: Menteri Agama Prof Dr KH Nasaruddin Umar, MA

    TRIBUNJATIM.COM – Niat yang luhur untuk selalu menyadarkan diri merupakan salah satu upaya untuk merawat kemabruran ibadah. 

    Penciptaan kondisi batin yang diawali dengan niat dan tekad yang suci merupakan unsur yang amat penting di dalam merawat kemabruran ibadah.

    Niat yang luhur bukan diucapkan, tetapi dihayati dan diresapi sedalam-dalamnya sehingga terasa bahwa sesungguhnya usaha dan pekerjaan yang kita lakukan kita berbagi (share) dengan Tuhan.

    Keunggulan yang kita miliki ialah kekuatan niat. Kita tidak boleh lupa bahwa diri kita sebagai manusia berduplikasi dengan unsur mineral (jasadiyyah), tumbuh-tumbuhan (nabatiyyah), dan hewan (hayawaniyyah). 

    Kita berada setingkat di atas binatang karena unsur spiritual (ruhiyyah). Dengan mengingat itu semua maka segenap tantangan bisa diatasi.

    Kita sadar betul bahwa yang membedakan kita dengan binatang hanyalah unsur spiritualitas itu.

    Perbuatan yang kita lakukan tanpa melibatkan niat dan perencanaan yang matang maka sesungguhnya itu adalah perbuatan binatang (animal working). 

    Jika perbuatan itu dilakukan melalui niat dan perencanaan yang matang maka itulah perbuatan manusia (human working).

    Jika perbuatan yang dilakukan di samping dengan niat dan perencanaan matang, juga dilakukan dengan melibatkan unsur spirutualitas kita yang lebih dalam maka sesungguhnya perbuatan itu disebut perbiatan yang berkeilahian (Divine working).

    Divine working inilah yang akan menghadirkan berkah dalam kehidupan kita.

     Jika diilustrasikan pada perbuatan suami istri yang tidak melibatkan niat dan spiritualitas, melainkan hanya nafsu semata, maka sesungguhnya yang berhubungan suami istri itu adalah binatang (animal sexuality).

    Akibatnya pun bisa ditebak bahwa yang lahir dari perbuatan itu adalah “anak binatang”.

    Jangan melulu menyalahkan anak-anak remaja sekarang diwarnai dengan tawuran dan pekelahian, karena mereka itu adalah produk animal working. 

    Apapun pruduk animal working akan berpotensi merugikan orang lain, sungguhpun menguntungkan dirinya sendiri.

    Penyingkiran dunia spiritual di dalam prilaku manusia bukan hanya merugikan diri sendiri tetapi juga akan merugikan orang lain, bahkan juga lebih para akan dialami alam raya.

    Despiritualisasi dan dehumanisasi setiap dunia usaha, sebagaimana yang menggejala di dalam masyarakat, sudah sangat memprihatinkan.

    Ada kecenderungan semua paradiga cenderung didominasi oleh unsur kebinatangan kita.

    Pertimbangan nilai-nilai luhur kemnusiaan dan keagamaan sudah tergerus oleh nilai-nilai fragmatisme. 

    Segalanya diukur berdasarkan untung-rugi, bukan lagi wajar atau tidak wajar, baik atau tidak baik, benar atau salah.

    Akal-budi atau akhlaqul karimah tidak lagi aktif di dalam masyarakat. Bahkan banyak orang yang tega berpesta dan membangunistana di atas puing-puing kehancuran saudaranya sendiri.

     Jika pola kehidupan sudah seperti itu dan tidak ada usaha untuk mengatasinya, maka itu pertanda ‘lampu kuning’ bagi dunia kemanusiaan kita.

    Jika demikian adanya maka alam raya pun enggan menerima kehadiran kita sebagai khalifahnya.

    Bahkan sebaliknya ia akan menunjukkan pembangkangannya dengan berbagai cara.

    Termasuk di antaranya dengan anomaly cuaca yang sulit diprediksi, bencana alam merajalela, gunung-gunung batuk berjamaah, dan virus asing bermunculan di mana-mana.

    Jika hal-hal seperti ini muncul maka mungkin inilah yang disebut Nabi sebagai tanda-tanda kecil (‘alama al-shugra) hari kiyamat akan tiba. 

    Dengan demikian niat luhur untuk senantiasa merawat kelestarian kemabruran ubudiyah selama sebulan Ramadhan diharapkan bisa terpelihara kesuciannya dengan niat yang luhur dan keinginan yang kuat untuk selalu dekat dengan Allah SWT. 
            
        

     

  • Di Depan Ribuan Jamaah Tarawih Istiqlal, Menag: Puasa Tanpa Niat Itu Diet – Page 3

    Di Depan Ribuan Jamaah Tarawih Istiqlal, Menag: Puasa Tanpa Niat Itu Diet – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menekankan semua amal ibadah yang dijalankan harus disertai dengan niat, termasuk puasa dan salat. Dia menyebut berpuasa tanpa niat berarti diet dan salat tanpa niat adalah olahraga.

    “Izinkan saya menyampaikan, mumpung masih awal Ramadan. Segala amal ibadah itu harus disertai niat. Kalau puasa tanpa niat itu diet, kalau salat tanpa niat itu olah raga,” kata Nasaruddin saat menjadi penceramah pada malam pertama Salat Tarawih Ramadan 1446 H di Masjid Istiqlal, dikutip dari siaran pers, Sabtu (1/3/2025).

    “Inti dari setiap ibadah itu adalah niat. Kalau kita lupa berniat, ini persoalan dalam ibadah kita,” sambungnya.

    Dia mengingatkan ribuan jamaah salat Tarawih di Masjid Istiqlal dan seluruh umat muslim yang melaksanakan puasa untuk memperbaiki niatnya dengan baik. Dalam pendekatan Fiqh, setiap ibadah itu tetap diminta untuk berniat.

    “Konsep niat berpuasa menurut Imam Syafi’I, niat berpuasa dilakukan pada malam harinya, jangan biasakan pas sahur, itu sudah pagi. Setiap malam kita harus berniat berpuasa. Tolong ingatkan keluarganya, jadi lah muballigh dan guru dirumah masing-masing,” jelasnya.

    Disisi lain, Imam Besar Masjid Istiqlal itu mengajak umat Islam untuk membuat kejutan-kejutan di awal Ramadan. Salah satunya, dengan mengaji atau khataman Alquran.

    “Dan yang memiliki rencana-rencana monumental niatkan dan mulailah pada bulan Ramadan. Seperti peletakan batu pertama sebuah bangunan, atau menulis buku, dan lainnya,” jelas Nasaruddin.

    Dia menuturkan hal besar yang direncanakan, baik aspek bisnis, sosial, kebudayaan, dan lainnya agar mengawalinya pada bulan suci Ramadan. Nasaruddi menyebut sejarah membuktikan bahwa kejadian-kejadian yang monumental itu adalah apa yang ditanamkan pada Ramadan.

    “Banyak peristiwa penting dalam agama Islam terjadi pada bulan Ramadan. Seperti malam ketika diturunkannya Al-Qur’an/malam nuzul Al-Qur’an. Peristiwa ini memiliki makna yang sangat penting. Selain Al-Qur’an itu diturunkan, juga sekaligus menjadikan Muhammad Saw menjadi Nabi dan juga sekaligus sebagai Rasul,” tutur Nasaruddin Umar.

  • 1 Ramadhan 2025, Puasa Serentak Bersama hingga Ucapan Presiden

    1 Ramadhan 2025, Puasa Serentak Bersama hingga Ucapan Presiden

    1 Ramadhan 2025, Puasa Serentak Bersama hingga Ucapan Presiden
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Hari ini, Sabtu (1/3/2025), merupakan hari pertama
    puasa
    atau 1 Ramadhan 1446 Hijriyah/2025, bagi umat muslim di Indonesia.
    Pemerintah menetapkan 1
    Ramadhan 2025
    jatuh pada 1 Maret 2025. Keputusan ini mengacu pada hasil pantauan atau rukyatul hilal yang digelar di 125 lokasi di seluruh Indonesia.
    Berbeda dari tahun 2024, pada tahun ini pemerintah dan Muhammadiyah melaksanakan puasa secara bersamaan.
    Hal itu berdasarkan hasil sidang isbat penetapan awal Ramadhan yang dibacakan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar pada Jumat (28/2/2025) malam.
    “Pada malam ini diputuskan dalam sidang bahwa 1 Ramadhan ditetapkan besok, Insya Allah tanggal 1 Maret 2025,” ujar Nasaruddin dalam jumpa pers di kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Jumat.
    Keputusan sidang isbat ini mengonfirmasi bahwa awal bulan Ramadhan yang ditetapkan pemerintah, sama dengan yang ditetapkan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah.
    Pada Rabu, 12 Februari 2025, Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada 1 Maret 2025.
    “Berdasarkan hasil hisab, maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan, 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025,” ucap Sekretaris PP Muhammadiyah Sayuti dalam konferensi pers.
    Menyambut keputusan
    hasil sidang isbat
    , Presiden Prabowo Subianto mengucapkan selamat berpuasa Ramadhan 2025 bagi seluruh masyarakat Indonesia yang menjalankannya.
    “Tentunya saya ingin ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan bagi semua umat Islam yang menjalankannya. Juga mohon maaf lahir dan batin, semoga ibadah kita diterima oleh Allah,” kata Prabowo dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2025).
    Kepala Negara mengatakan bahwa dia telah memantau perkembangan harga pangan menjelang Ramadhan dalam beberapa pekan terakhir.
    Prabowo menyebut, sudah menginstruksikan kepada sejumlah menteri untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau.
    “Ini kita bekerja keras supaya seluruh rakyat, terutama rakyat yang paling memerlukan, dapat menjangkau harga bahan-bahan tersebut,” ujarnya.
    Dia pun sudah meminta Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo untuk memantau dan memastikan fasilitas transportasi publik menjelang mudik Lebaran.
    “Kita juga mempersiapkan penurunan harga tiket pesawat selama dua minggu yang akan datang dan juga penurunan tarif jalan tol di beberapa ruas jalan utama di saat liburan Idul Fitri dan Hari Raya Nyepi, dan waktunya kali ini sangat berdekatan,” kata Prabowo.
    Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla mengajak masjid-masjid di Indonesia untuk mengangkat ceramah mengenai hubungan antarmanusia selama bulan Ramadhan 2025.
    Jusuf Kalla berharap agar kuliah, ceramah, dan syiar ramadhan tidak hanya menyinggung akidah, ibadah, dan sejarah islam saja.
    “Nanti para penceramah juga harus berbicara seperti muamalah, hubungan antar manusia dan tema lainnya,” kata JK dalam siaran pers pada Kamis, 27 Februari 2025.
    Wakil presiden ke-10 dan ke-12 RI ini juga mengajak seluruh umat Islam di Indonesia, untuk meningkatkan amal ibadah serta keimanan pada bulan suci Ramadhan.
    JK mengatakan, masyarakat dapat melaksanakan ibadah puasa, shalat tarawih, hingga amalan sunah lainnya yang mendapatkan ganjaran berkali-kali lipat.
    Untuk itu, JK mengharapkan seluruh masjid di Indonesia menggelar kegiatan keagamaan, termasuk menyalurkan zakat.
    “Kita harus meningkatkan kekhusuan ibadah seperti puasa, tarawih, dan amalan lainnya. Selain itu, masjid-masjid harus membina masyarakat, mengumpulkan zakat, lalu menyalurkannya kepada orang-orang yang membutuhkan,” ujar JK.
    Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi umat Islam di seluruh Indonesia.
    “Kepada warga Nahdlatul Ulama dan umat Islam pada umumnya kami sampaikan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1446 H,” kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, di Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2025).
    PBNU lalu mengimbau agar umat Islam menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum kerohanian untuk mensucikan diri dengan meningkatkan ketaqwaan.
    “Memperbanyak bacaan Al Quran, zikir, beribadah dengan penuh kekhusyukan, dan berbagai aktivitas sosial yang bermanfaat,” ujar Yahya.
    NU juga menetapkan 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025.
    Hal itu berdasarkan Tim Rukyatul Hilal Nahdlatul Ulama yang berada di bawah koordinasi Lembaga Falakiyah PBNU telah melakukan rukyatul hilal bil fili di beberapa lokasi yang telah ditentukan.
    “Atas dasar rukyatul hilal tersebut dan sesuai dengan pendapat al-Madzahibul Arba’ah, maka dengan ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengikhbarkan atau memberitahukan bahwa awal bulan Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada hari Sabtu Pahing tanggal 1 Maret 2025,” kata Yahya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Isu Politik Terkini: Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati hingga Penutupan Retret Kepala Daerah

    Isu Politik Terkini: Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati hingga Penutupan Retret Kepala Daerah

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah isu politik terkini menjadi perbincangan hangat para pembaca. Rencana pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menarik perhatian para pembaca Beritasatu.com.

    Isu politik lainnya, yakni terkait Presiden Prabowo Subianto yang mengingatkan kepala daerah untuk menjaga kekayaan alam, mayoritas publik yang puas dengan kinerja pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, wisata Ramadan di Indonesia, hingga terobosan dalam waktu lebih dari 100 hari kerja Prabowo-Gibran.

    Isu politik terkini Beritasatu.com.

    1. Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Puan: Insyaallah Secepatnya

    Ketua DPR Puan Maharani mengungkapkan pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri akan segara terlaksana. Hal tersebut disampaikan Puan Maharani seusai menghadiri retret kepala daerah di Kompleks Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Jumat, (28/2/2025).

    Puan menjelaskan, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri turut diundang untuk menghadiri Parade Senja, tetapi berhalangan hadir. Meski demikian, Megawati menyampaikan pesan kepada Prabowo Subianto dan kepala daerah yang hadir.

    Rencana pertemuan Prabowo dan Megawati Soekarnoputri sebenarnya sudah mengemuka sejak akhir tahun lalu, tetapi sampai saat ini belum terwujud.

    2. Tutup Retret Kepala Daerah, Prabowo Ingatkan Jaga Kekayaan Alam

    Presiden Prabowo Subianto resmi menutup rangkaian retret kepala daerah yang berlangsung selama delapan hari di Kompleks Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Jumat, (28/2/2025).

    Sebelum menutup rangkaian acara tersebut, Prabowo menyampaikan arahannya terkait Asta Cita kepada ratusan kepala daerah dan wakilnya yang hadir. Hal itu dikemukakan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya.

    Acara penutupan retret sendiri berlangsung secara tertutup. Dalam arahannya, ungkap Bima, Prabowo mengingatkan kepala daerah untuk menjaga kekayaan alam serta mengelola potensi daerah dengan sebaik-baiknya, agar hasilnya bisa dinikmati masyarakat.

    3. Survei LPI: Mayoritas Publik Puas dengan Kinerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Selain berita terkait rencana pertemuan Prabowo-Megawati, berita politik lainnya yang menarik perhatian, yakni hasil survei terbaru Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) menunjukkan mayoritas publik puas dengan kinerja pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

    Berdasarkan hasil survei tersebut, tingkat kepuasan publik berada di angka 66,5% dengan perincian responden yang sangat puas sebanyak 28,75% dan yang puas sebanyak 37,75%. Dari hasil survei tersebut, alasan publik sangat puas atau puas dengan pemerintahan Prabowo-Gibran adalah karena pemberantasan korupsi berjalan dengan tingkat kepuasan 29,85%.

    4. Nasaruddin Umar: Wisata Ramadan Paling Indah Ada di Indonesia

    Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Menteri Agama Nasaruddin Umar mengeklaim, wisata Ramadan yang paling indah ada di Indonesia. Menurutnya, suasana Ramadan di Tanah Air begitu tentram, aman, dan istimewa, berbeda dengan negara lain yang sering kali menghadapi konflik.

    Selain keamanan, Nasaruddin Umar juga menyoroti bagaimana suasana Ramadan di Indonesia sangat identik dengan sikap saling menghargai antarumat beragama. Ia mencontohkan bagaimana masyarakat di ruang publik menunjukkan kepedulian terhadap bulan suci ini.

    5. 100 Hari Prabowo-Gibran: Terobosan Bermunculan, Soliditas Teruji

    Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka membuat banyak terobosan dalam waktu lebih dari 100 hari kerja. Menurut Co-Founder Forum Intelektual Muda Muhammad Sutisna salah satu kunci utamanya adalah soliditas Prabowo dan Gibran dalam menjalankan pemerintahan.

    Dia menyebutkan sejumlah terobosan pemerintahan Prabowo-Gibran selama ini, mulai dari pemberlakuan PPN 12% hanya barang mewah, penghapusan utang petani, nelayan dan UMKM, pelaksanaan program makan bergizi gratis, implementasi cek kesehatan gratis, kebijakan efisien anggaran, pelibatan UMKM daerah mengelola tambang, pembentukan Danantara, retret para menteri dan kepala daerah, dan peluncuran bank emas pertama di Indonesia.

    Lebih lanjut, Sutisna juga mengingatkan situasi pemerintahan saat ini berada dalam kondisi dunia yang tidak pasti dan tidak baik-baik saja. Karena itu, kita membutuhkan soliditas dan persatuan.

    Demikian isu politik terkini Beritasatu.com, di antaranya rencana pertemuan Prabowo dan Megawati.