Tag: Fachrul Razi

  • Nyepi dan Lebaran, Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan, Catat Tanggalnya – Halaman all

    Nyepi dan Lebaran, Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan, Catat Tanggalnya – Halaman all

    Sistem ganjil genap di Jakarta akan ditiadakan pada 28 Maret hingga 7 April 2025.

    Tayang: Kamis, 27 Maret 2025 20:29 WIB

    Tangkap Layar Akun Instagram @dishubdkijakarta

    GANJIL GENAP – Tangkap Layar Akun Instagram @dishubdkijakarta yang diambil pada Kamis (27/3/2025). Jadwal Ganjil Genap DKI Jakarta, Ditiadakan Mulai 28 Maret 

    TRIBUNNEWS.COM – Sistem ganjil genap di Jakarta akan ditiadakan pada 28 Maret hingga 7 April 2025.

    Hal itu sehubungan dengan perayaan Nyepi dan Idul Fitri 2025.

    “Sehubungan dengan Libur dan Cuti Bersama Hari Suci Nyepi TahubBaru Saka 1977 dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah pada 28 Maret 2025 – 7 April 2025, ketentuan Ganjil Genap di Jakarta DITIADAKAN.” tulis akun Instagram @dishubdkijakarta, (27/3/2025).

    Ketentuan tersebut berdasarkan:

    Surat Keputusan Bersama Menteri Agama Nomor 1017 Tahun 2024, Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2024 dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025; dan
    Pergub DKI Jakarta No 88 Tahun 2019 Pasal 3 ayat (3): Pembatasan lalu lintas dengan sistem ganjil genap tidak diberlakukan pada hari Sabtu, Minggu dan HARI LIBUR NASIONAL yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

    Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap mematuhi rambu lalu lintas.

    Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025

    Pemerintah telah menetapkan 17 hari libur nasional dan 10 hari cuti bersama di tahun 2025.

    Sehingga, total ada 27 tanggal merah selama tahun 2025.

    Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama (Menag), Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor: 1017 Tahun 2024, Nomor: 2 Tahun 2024, dan Nomor: 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025.

    Berikut adalah daftar hari libur nasional tahun 2025:

    1 Januari (Rabu) Tahun Baru 2025 Masehi
    27 Januari (Senin) Isra Mikraj Nabi Muhammad saw.
    29 Januari (Rabu) Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili
    29 Maret (Sabtu) Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947)
    31 Maret-1 April (Senin-Selasa) Idulfitri 1446 Hijriah
    18 April (Jumat) Wafat Yesus Kristus
    20 April (Minggu) Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah)
    1 Mei (Kamis) Hari Buruh Internasional
    12 Mei (Senin) Hari Raya Waisak 2569 BE
    29 Mei (Kamis) Kenaikan Yesus Kristus
    1 Juni (Minggu) Hari Lahir Pancasila
    6 Juni (Jumat) Iduladha 1446 Hijriah
    27 Juni (Jumat) 1 Muharam Tahun Baru Islam 1447 Hijriah
    17 Agustus (Minggu) Proklamasi Kemerdekaan
    5 September (Jumat) Maulid Nabi Muhammad saw.
    25 Desember (Kamis) Kelahiran Yesus Kristus

    Berikut adalah daftar hari cuti bersama tahun 2025:

    28 Januari (Selasa)  Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili
    28 Maret (Jumat) Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947)
    2, 3, 4, dan 7 April (Rabu, Kamis, Jumat, dan Senin) Idulfitri 1446 Hijriah
    13 Mei (Selasa) Hari Raya Waisak 2569 BE
    30 Mei (Jumat) Kenaikan Yesus Kristus
    9 Juni  (Senin) Idul Adha 1446 Hijriah
    26 Desember (Jumat) Kelahiran Yesus Kristus

    (Tribunnews.com/Widya)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Prabowo dan jajaran kabinet Merah Putih serahkan zakat melalui Baznas

    Prabowo dan jajaran kabinet Merah Putih serahkan zakat melalui Baznas

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, beserta sejumlah jajaran menteri dan pejabat Kabinet Merah Putih menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Istana Negara, Jakarta, Kamis.

    Berdasarkan pantauan ANTARA, Prabowo menyerahkan zakat didampingi oleh Ketua Baznas RI Noor Achmad. Presiden juga terlihat membaca niat zakat pada proses penyerahan zakat tersebut.

    Pada momen tersebut, Wapres Gibran juga menyerahkan zakat. Usai Presiden dan wapres, sejumlah menteri dan pejabat Kabinet Merah Putih bergiliran melakukan penyerahan zakat melalui Baznas.

    Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnya peran zakat dalam membantu masyarakat yang masih menghadapi kesulitan hidup. Presiden menilai bahwa banyak saudara sebangsa yang berjuang memenuhi kebutuhan hidup dan mengatasi kondisi yang kurang baik.

    “Marilah kita berdoa buat mereka, marilah kita mengulurkan tangan buat mereka. Salah satunya adalah dengan berzakat, berinfak, dan bersedekah. Dengan berzakat kita akan memperdalam rasa syukur dan terima kasih kita kepada Allah SWT atas segala karunia yang telah diberikan kepada kita,” ucap Prabowo.

    Selain itu, Prabowo menyampaikan zakat juga menjadi sarana berbagi dengan sesama, menolong kaum duafa, dan meringankan beban hidup mereka.

    Zakat disebut sebagai cerminan semangat gotong royong dan upaya mengurangi ketimpangan sosial, sekaligus wujud keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan.

    Prabowo berharap zakat yang dikeluarkan dapat menyempurnakan ibadah Ramadhan serta meningkatkan ketakwaan.

    “Semoga zakat yang kita keluarkan akan menyempurnakan ibadah Ramadhan kita serta meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT,” kata Kepala Negara.

    Lebih lanjut Presiden juga mengatakan bahwa potensi zakat di Indonesia masih sangat besar, mencapai Rp327 triliun, sementara realisasi penerimaan tahun ini telah mencapai Rp41 triliun.

    Menurutnya, dengan perhitungan yang ada, kemiskinan absolut dapat dihapuskan dengan dana sekitar Rp30 triliun.

    “Dalam perhitungan kita, kita dapat menghilangkan kemiskinan absolut hanya dengan sekitar Rp30 triliun. Bayangkan kita bisa hilangkan tahun ini juga kemiskinan ekstrem. Berarti saudara-saudara peran dari Baznas sangat penting, sangat strategis,” ucap Presiden.

    Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Ketua Baznas RI Noor Achmad mengatakan bahwa pada tahun ini potensi zakat nasional sebesar Rp327 triliun. Namun pihaknya hingga saat ini baru bisa mengumpulkan zakat sebesar Rp41 triliun.

    Adapun para pembayar zakat atau muzaki juga terus meningkat. Dia menyampaikan bahwa pada 2021 jumlah muzaki sebesar 10 juta orang. Namun pada 2024 jumlahnya bertambah menjadi 28,1 juta orang.

    Noor menilai hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki kesadaran untuk berbagi kepada sesama.

    “Jadi artinya masyarakat Indonesia masyarakat yang luar biasa, yang Insya Allah tidak akan menyimpan hartanya, tapi ada sebagian yang ditujukan kepada saudara yang membutuhkan,” ucapnya.

    “Alhamdulillah dari situ kami bisa melakukan banyak program untuk ekonomi, untuk kesehatan, untuk pendidikan dan lain sebagainya,” sambung dia.

    Sejumlah menteri dan pejabat yang hadir dalam acara ini di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar.

    Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin.

    Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti, Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad, dan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif Yovie Widianto.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tanggapi Isu Dugaan Skandal Amoral Kyai Nasaruddin Umar, FGMI: Fitnah Unsur Politik!

    Tanggapi Isu Dugaan Skandal Amoral Kyai Nasaruddin Umar, FGMI: Fitnah Unsur Politik!

    GELORA.CO – Muhamad Suparjo SM, selaku Ketua Umum Forum Generasi Milenial Indonesia (FGMI) menanggapi dugaan keterlibatan Menteri Agama, Nasaruddin Umar, dalam sejumlah kasus amoral dan penyalahgunaan wewenang.

    Menurutnya, isu tersebut merupakan fitnah yang sangat keji terhadap Menteri Agama dan bagian dari percobaan untuk menjatuhkan Nasaruddin dari jabatannya.

    “Saya yakin itu fitnah, untuk menjatuhkan harga diri Kyai Nasaruddin Umar dan melengserkannya dari jabatan Menteri Agama”, kata Ketua FGMI, Muhamad Suparjo SM, Kamis (27/03/2025).

    Lebih lanjut, Suparjo mengatakan bahwa isu “Skandal Amoral” Menteri Agama berbau unsur politik yang mencoba mengganggu kepemimpinan Nasaruddin Umar dalam membenahi kerusakan dalam lingkup Kementrian Agama RI.

    “Menurut saya, isu itu ada dorongan unsur politik. Kita sadar bagaimana kerusakan yang terjadi selama ini di Kementrian Agama. Nah, Menteri Agama yang sekarang mencoba membenahi semuanya. Beliau ingin bersih-bersih internal Kemenag dan inilah cobaannya difitnah pelecehan lah perselingkuhan lah”, imbuhnya.

    Suparjo juga menegaskan bahwa selama ini kepemimpinan di Kementrian Agama selalu diduduki oleh seorang politisi ataupun ormas. Namun kali ini dipimpin oleh seorang Kyai dan juga Imam Besar Masjid Istiqlal yang tidak memiliki kepentingan terhadap apapun.

    “Seringnya itu kan Menag dari politisi atau dari ormas dan baru kali ini pure seorang Kyai dan juga Imam Besar Majid Istiqlal. Dan saya pikir kita udah saling mengetahui lah bagaimana Kementerian Agama kemaren-kemaren itu banyak kepentingannya. Dan sekarang saya rasa Pak Nasaruddin Umar ini tidak ada beban dan tidak berkepentingan apapun dalam jabatannya sebagai Menteri Agama, makanya beliau pasti diganggu dengan isu-isu yang berunsur fitnah untuk menjatuhkan”, katanya.

    Suparjo meyakini masyarakat sudah sangat cerdas, serta dapat menilai mana kebenaran dan mana kebatilan. Sehingga masyarakat tidak terjebak oleh isu dan opini yang tendensius terhadap Menteri Agama, Nasaruddin Umar.

    “Saya yakin masyarakat juga bisa bedain tuh siapa yang benar-benar ingin membenahi Kementrian Agama, masyarakat bisa menilai ittikad baik dari Pak Nasaruddin Umar untuk bersih-bersih internal Kemenag agar tidak terjadi praktik korupsi seperti yang sudah-sudah”, ungkapnya.

    “Kita doakan saja agar Pak Nasaruddin Umar diberi kesabaran dan keteguhan dalam menghadapi cobaan untuk membenahi lingkup Kementrian Agama”, tutup Suparjo kepada awak media.

  • Kapan Sidang Isbat Lebaran Idul Fitri 2025?

    Kapan Sidang Isbat Lebaran Idul Fitri 2025?

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 M, masyarakat Indonesia menantikan keputusan resmi pemerintah terkait penetapan tanggal 1 Syawal. Kementerian Agama (Kemenag) RI akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal bulan Syawal.

    Jadwal dan Lokasi Sidang Isbat

    Sidang isbat awal Syawal 1446 H akan digelar pada Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang ini akan dilaksanakan di kantor pusat Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

    “Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal, pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” kata Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad.

    Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB hingga menjelang magrib.

    Kemenag akan mengundang perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, perwakilan ormas Islam, serta perwakilan dari berbagai lembaga terkait seperti LAPAN, BMKG, BRIN, dan Planetarium Bosscha.

    Sidang isbat akan digelar sekitar pukul 18.45 WIB dan berlangsung secara tertutup.
    Hasil sidang isbat akan diumumkan secara resmi melalui konferensi pers oleh Menteri Agama.

    Proses Rukyatul Hilal rencana akan dilalukan di 33 titik. Menurut Abu Rokhmad, ada satu titik rukyatul hilal di setiap provinsi, kecuali Bali.

    Pengamat mengamati hilal menggunakan teleskop di Observatorium Bosscha Bosscha, Jalan Peneropongan Bintang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (28/2/2025). Dalam sidang isbat yang digelar di Kementerian Agama Jakarta, pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1446 H sebagai awal bulan puasa jatuh pada hari Sabtu (1/3).*

    Metode Penentuan Awal Syawal

    Penentuan awal Syawal menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal). Secara hisab, ijtimak atau konjungsi terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57.58 WIB.

    Berdasarkan data astronomi, saat matahari terbenam, posisi hilal berkisar antara minus tiga derajat di Papua dan minus satu derajat di Aceh.

    Data astronomi ini akan diverifikasi melalui rukyatul hilal yang dilakukan di 33 titik di seluruh Indonesia, kecuali Bali.

    “Di provinsi Bali dalam suasana Nyepi. Sehingga rukyatul hilal tidak kita gelar di sana. Kita saling menghormati,” ungkapnya.

    Penggunaan metode hisab dan rukyat dalam penentuan awal Syawwal merupakan pelaksanaan dari ajaran Islam.

    Hal ini sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

    Tujuan Pelaksanaan Sidang Isbat

    – Menetapkan secara resmi tanggal 1 Syawal 1446 H.

    – Melaksanakan ajaran Islam sesuai dengan sunnah Nabi.

    – Menyatukan perbedaan dalam penetapan tanggal Idul Fitri.

    – Sebagai Syiar Islam.

    – Proses konfirnasi atas data-data hisab dan antronomis.

    Mari kita tunggu hasil sidang isbat untuk mengetahui tanggal resmi Idul Fitri 1446 H/2025 M. Hormati perbedaan pendapat mengenai penetapan tanggal Idul Fitri.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Idulfitri 2025 Berpotensi Serentak, Ini Prediksi BMKG

    Idulfitri 2025 Berpotensi Serentak, Ini Prediksi BMKG

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melakukan perhitungan terkait posisi hilal guna menentukan awal bulan Syawal 1446 H atau Hari Raya Idulfitri 2025.

    Berdasarkan hasil hisab BMKG, kemungkinan besar perayaan Idulfitri 2025 di Indonesia akan berlangsung serentak antara pemerintah dan Muhammadiyah. Sebelumnya, Muhammadiyah telah menetapkan bahwa Idulfitri 202/1446 H akan jatuh pada Senin (31/3/2025).

    Informasi ini disampaikan dalam laporan BMKG yang berjudul “Prakiraan Hilal saat Matahari Terbenam pada 29 dan 30 Maret sebagai Penentu Awal Syawal 1446 H”.

    BMKG mengungkapkan, pada Sabtu (29/3/2025), tinggi hilal di wilayah Indonesia berkisar antara -3,29 derajat di Merauke, Papua, hingga -1,07 derajat di Sabang, Aceh.

    Sementara itu, pada Minggu (30/3/2025), tinggi hilal diperkirakan berada di rentang 7,96 derajat di Merauke hingga 11,48 derajat di Sabang. Selain itu, elongasi geosentris, jarak sudut antara piringan Bulan dan pusat piringan Matahari yang dilihat dari Bumi juga turut diperhitungkan.

    “Pada Sabtu (29/3/2025), elongasi berkisar antara 1,06 derajat di Kebumen, Jawa Tengah, hingga 1,61 derajat di Oksibil, Papua,” tulis BMKG dalam laporannya seperti dikutip Kamis (27/3/2025).

    BMKG juga memperkirakan bahwa pada Minggu (30/3/2025), elongasi di wilayah Indonesia akan berkisar antara 13,02 derajat di Merauke hingga 14,83 derajat di Sabang.

    Dalam menentukan awal bulan hijriah, termasuk Syawal dan Ramadan, pemerintah serta Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengacu pada kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Sementara itu, Muhammadiyah menerapkan metode wujudul hilal.

    Berdasarkan kriteria MABIMS, awal bulan hijriah ditetapkan jika hilal memiliki tinggi minimal 3 derajat dan elongasi mencapai 6,4 derajat. Sebaliknya, Muhammadiyah menetapkan bulan baru apabila hilal sudah berada di atas ufuk, meskipun hanya sedikit.

    Perbedaan metode ini sering kali menyebabkan perbedaan dalam penetapan hari besar Islam. Namun, hasil perhitungan BMKG menunjukkan bahwa perbedaan tersebut kemungkinan tidak terjadi pada Idulfitri 2025.

    BMKG melakukan prakiraan hilal untuk menentukan Syawal berdasarkan posisi Bulan saat ijtimak atau konjungsi, yaitu saat Bulan menyelesaikan satu siklus orbitnya mengelilingi Bumi. Ijtimak ini diperkirakan terjadi pada Sabtu (29/3/2025) sebelum matahari terbenam.

    Jika mengacu pada standar MABIMS, maka 1 Syawal atau Idulfitri 2025 kemungkinan besar akan jatuh pada Senin (31/3/2025) karena tinggi hilal dan elongasi pada 29 Maret tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan.

    Sementara, Ahli Riset Astronomi dan Astrofisika dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Profesor Thomas Djamaludin juga memperkirakan bahwa 1 Syawal 1446 H akan jatuh pada Senin (31/3/2025).

    Menurut Thomas, berdasarkan perhitungan astronomi, garis tanggal awal Syawal 1446 H berada di wilayah Benua Amerika. Oleh karena itu, hilal kemungkinan besar tidak dapat diamati di Indonesia saat sidang isbat yang akan digelar pada 29 Maret 2025.

    “Pada saat magrib 29 Maret, hilal tidak akan terlihat di Indonesia. Dengan demikian, menurut kriteria MABIMS, 1 Syawal 1446 H jatuh pada 31 Maret 2025,” jelas Thomas dalam keterangannya, Selasa (25/3/2025).

    Lebih lanjut, Thomas menambahkan bahwa garis tanggal wujudul hilal pada Sabtu (29/3/2025) berada di luar Indonesia, tepatnya di Asia Tengah. Mengingat posisi hilal masih berada di bawah ufuk saat matahari terbenam, maka besar kemungkinan Idul Fitri akan dirayakan serentak pada 31 Maret 2025.

    “Dengan demikian, Idulfitri 2025 atau 1446 H kemungkinan akan dirayakan bersama pada Senin (31/3/2025). Kepastian mengenai hal ini akan diumumkan secara resmi dalam sidang isbat pada Sabtu (29/3/2025),” pungkasnya.

  • Aliansi Pemuda Lintas Agama Demo Kantor Kemenag, Desak Presiden Copot Nasaruddin Umar

    Aliansi Pemuda Lintas Agama Demo Kantor Kemenag, Desak Presiden Copot Nasaruddin Umar

    GELORA.CO –  Ratusan massa Aliansi Pemuda Lintas Agama, Ketua Masyarakat Anti Pelecehan, dan Aliansi Pemuda Islam Nusantara gelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) RI, Jakarta, Senin (24/3/2025). Massa menuntut Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dievaluasi dan bahkan dicopot dari jabatannya.

    Aksi gabungan elemen massa ini berlangsung damai dan semangat di tengah terik matahari sekitar pintu gerbang Kemenag RI. Dimana para peserta aksi mengungkap berbagai dugaan serius, mulai dari dugaan pelecehan verbal, dugaan perselingkuhan, hingga indikasi kuat praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di lingkungan Kemenag RI.

    Selain itu ada juga sorotan utama terkait, kampanye ‘Kurikulum Cinta’ yang saat ini digencarkan oleh Kemenag. Program yang diklaim bertujuan menyebarkan nilai kasih sayang dan toleransi tersebut, diduga hanya menjadi kedok agar menutupi perilaku yang tidak pantas dari terduga Nasaruddin Umar.

    “Kami menuntut Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi Menang Nasaruddin Umar dan kalau perlu dicopot dari jabatannya. Hal ini karena terduga (red-Nasaruddin) sudah melakukan perbuatan pelecehan verbal, dugaan perselingkuhan dan dugaan praktek KKN, sebagaimana terungkap dari testimoni dan temuan kami,” kata Rahmat Pratama Korlap Aksi Demonstrasi, melalui rilis media, Rabu (26/3/2025) di Jakarta.

    Saat aksi demonstrasi, massa juga membentangkan spanduk-spanduk bertuliskan “Copot Menteri Munafik!”, “Agama Bukan Kedok Nafsu!”, dan “Jangan Nistakan Ayat Tuhan Demi Jabatan!”. Seruan ini kata tokoh muda ini, sebagai bentuk perlawanan terhadap dugaan pelecehan terhadap nilai-nilai keagamaan.

    “Kami hadir hari ini bukan untuk memfitnah, tapi untuk menyelamatkan martabat bangsa. Terutama dari seorang pejabat yang diduga mempermainkan ayat-ayat Tuhan, demi hasrat pribadi. Jika negara diam, maka rakyat akan bersuara,” tegas Rahmat sapaan akrabnya.

    Dirinya juga menyinggung soal bahaya membiarkan figur pejabat diduga kuat terlibat perilaku menyimpang. Padahal terduga Nasaruddin Umar selaku pemimpin Kemenag, semestinya bisa menjaga moralitas dan menjadi panutan publik.

    “Jika benar terjadi dugaan pelecehan, perselingkuhan dan hingga praktek nepotisme di balik jubah keagamaan. Maka Presiden wajib turun tangan. Jangan biarkan agama dijadikan topeng oleh orang yang haus kuasa,” ucap Rahmat.

    Dalam kasus dugaan pelecehan, menurut Rahmat, sejumlah saksi telah bersedia memberi testimoni publik. Termasuk perempuan berinisial S, yang mengaku dilecehkan secara verbal dan fisik dengan diajak menikah-kawin, padahal S sudah menikah dan punya suami.

    Selain itu perempuan berinisial N, seorang pegawai BUMN yang diduga pernah terlibat hubungan spesial atau dugaan perselingkuhan melampaui etika profesional. Hal ini terjadi saat Nasaruddin Umar saat menjabat Komisaris di salah satu BUMN.

    “Kami siap membuktikan para perempuan-perempuan yang merasa dirugikan tersebut. Mereka para perempuan siap bersaksi secara bersama-sama atau sendiri-sendiri,’ tukas Rahmat.

    Tak hanya itu, dugaan rangkap jabatan dan pengelolaan anggaran Masjid Istiqlal yang tidak transparan. Selain itu adanya dugaan penunjukan pejabat tanpa proses seleksi yang sah yang menjadi daftar panjang dugaan pelanggaran Nasaruddin Umar.

    “Menang Nasaruddin Umar juga diduga banyak melakukan praktek nepotisme dalam menunjuk pejabat tanpa proses seleksi di Kemenag. Tentu hal ini tidak bisa dibiarkan saja dan harus menjadi atensi semua elemen masyarakat,” pungkasnya.

  • Kapan Sidang Isbat Idul Fitri 2025? Cek Jadwal Resmi Kemenag!

    Kapan Sidang Isbat Idul Fitri 2025? Cek Jadwal Resmi Kemenag!

    Jakarta

    Pemerintah akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan 1 Syawal 1446 H atau Lebaran Idul Fitri 2025. Rencananya, sidang isbat Idul Fitri 2025 akan digelar pada akhir pekan bulan ini.

    Pemantauan hilal akan dilakukan di 33 lokasi di seluruh Indonesia, kecuali di Bali karena bertepatan Hari Raya Nyepi. Berikut informasi selengkapnya.

    Dilansir situs Kemenag RI, sidang isbat penetapan Idul Fitri 2025 akan digelar pada Sabtu, 29 Maret 2025 yang bertepatan dengan 29 Ramadan. Hal ini disampaikan oleh Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad saat memimpin Rapat Persiapan Sidang Isbat Awal Syawal 1446 H di kantor pusat Kemanag, Jl MH Thamrin, Jakarta.

    “Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal, pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” kata Abu Rokhmad di Jakarta, Selasa (18/3/2024).

    Begini tahapan sidang isbat penetapan Idul Fitri 2025.

    Proses sidang isbat akan diawali dengan “Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H” pada pukul 16.30 WIB sampai menjelang magribSidang isbat akan digelar sekitar pukul 18.45 WIB yang berlangsung secara tertutupSetelah itu, hasil sidang isbat akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.33 Lokasi Pemantauan Hilal 1 Syawal 1446 H

    Dikutip dari situs Bimas Kemenag, pemantauan hilal awal Syawal 1446 H akan dilakukan di berbagai lokasi di Indonesia, yakni:

    Aceh: Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, LhokngaSumatra Utara: Anjungan Lantai IX Kantor Gubernur Sumatra Utara, MedanSumatra Barat: Rooftop Hotel Rangkayo Basa Syofyan Inn, PadangRiau: Rooftop Premier Hotel, PekanbaruKepulauan Riau: Pantai Setumu Dompak, Kota TanjungpinangJambi: Rooftop Hotel Odua Weston, Kota JambiSumatra Selatan: Helipad Hotel Aryaduta, PalembangBangka Belitung: Pantai Tanjung Raya, BangkaBengkulu: Jalan Pariwisata No. 1, Kota BengkuluLampung: POB Pantai Canti, Kalianda, Lampung SelatanDKI Jakarta: Gedung Kanwil Kemenag DKI JakartaJawa Barat: POB Gunung Putri, Kota BanjarBanten: Pantai AnyerJawa Tengah: Pantai Binangun, RembangDI Yogyakarta: POB Syekh Bela Belu, Parangtritis, BantulJawa Timur: Bukit Condrodipo, GresikKalimantan Barat: Pantai Indah, Sungai Kakap, Kubu RayaKalimantan Tengah: Menara Masjid Raya Darussalam, Palangka RayaKalimantan Timur: Puncak Hotel Five Premiere, SamarindaKalimantan Selatan: Rooftop Zuri Express Hotel, BanjarmasinKalimantan Utara: SATRAD 225 Tarakan, Kota TarakanNTB: Pantai Loang Baloq, MataramNTT: Rooftop Gedung Pelayanan BMKG, Kota KupangSulawesi Selatan: Delf Apartemen, MakassarSulawesi Barat: Tanjung Mercusuar Sumare, MamujuSulawesi Tenggara: Pantai Bahari, Kabupaten KolakaSulawesi Utara: Apartemen MTC Megamas, ManadoGorontalo: Obyek Wisata Hiu Paus, Bone BolangoSulawesi Tengah: Gedung Observasi, DonggalaMaluku: Halaman Samping Rumah Dinas Wakil Gubernur, AmbonMaluku Utara: Pantai Ropu Tengah Balu, Halmahera BaratPapua: The Hele’yo Yobeh, Sentani, JayapuraPapua Barat: Hotel Kota Sorong.

    (kny/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kemenag Lepas Ratusan Peserta Program Mudik Gratis 1446 Hijriah

    Kemenag Lepas Ratusan Peserta Program Mudik Gratis 1446 Hijriah

    loading…

    Kementerian Agama (Kemenag) menggelar pelepasan Mudik Gratis Kemenag 1446 Hijriah/2025M. Foto/Istimewa

    JAKARTA – Kementerian Agama ( Kemenag ) menggelar pelepasan Mudik Gratis Kemenag 1446 Hijriah/2025M. Acara yang digelar di lapangan Kantor Kemenag, Jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta Pusat ini dirangkaikan dengan penyerahan santunan anak yatim dan pembagian sembako.

    Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Ramadan Kemenag 1446 H/2025 M yang mengusung tema nasional “Ramadan Menyenangkan dan Menenangkan”. Sebanyak 739 pemudik diberangkatkan menggunakan 16 bus dengan tujuan berbagai kota di Pulau Jawa dan Sumatera.

    Program Mudik Gratis Kemenag ini merupakan tahun keempat penyelenggaraan dan hasil kerja sama dengan organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, serta mitra kerja dari berbagai lembaga keuangan. “Program mudik ini merupakan upaya nyata fasilitasi pemerintah memberikan layanan mudik yang nyaman dan aman kepada masyarakat. Alhamdulillah, animo masyarakat sangat tinggi,” ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar, Selasa (25/3/2025).

    “Pada momentum Ramadan tahun ini, Kementerian Agama banyak menginisiasi program yang selain sebagai syiar juga didesain relevan dengan kebutuhan masyarakat khususnya umat Islam,” sambungnya.

    Kemenag juga membagikan 1.350 boks takjil puasa yang berasal dari seluruh unit Eselon I, Pusbimdik Khonghucu, dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag. Pembagian takjil ini tidak hanya melibatkan umat Islam, tetapi juga umat Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu, menunjukkan resonansi sukacita Ramadan dari dan untuk semua.

    Selain itu, Kemenag telah mendistribusikan 100 ton kurma hibah dari Pemerintah Arab Saudi ke berbagai lembaga, masjid, dan entitas masyarakat lainnya. Kemenag juga menerbitkan Surat Edaran kepada seluruh masjid, khususnya yang berada di jalur mudik, untuk tetap buka dan memberikan layanan kepada pemudik.

    “Ramadan memberikan resonansi sukacita dari dan untuk semua,” ujar Menteri Agama.

    Menag juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh mitra kerja dan pihak yang telah berpartisipasi dalam suksesnya program Ramadan Kemenag. Ia juga mengucapkan selamat jalan kepada para pemudik dan selamat Hari Raya Idulfitri.

  • Idulfitri 1446 Hijriah Kapan? Cek Jadwal Versi Muhammadiyah dan Pemerintah

    Idulfitri 1446 Hijriah Kapan? Cek Jadwal Versi Muhammadiyah dan Pemerintah

    TRIBUNJAKARTA.COM – Hari raya Idulfitri 1446 Hijriah kapan? cek jadwal versi Muhammadiyah dan Pemerintah.

    Umat Muslim kini tengah menanti ketetapan kapan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Muhammadiyah sebelumnya sudah mengumumkan bahwa Hari Raya Idulfitri 1446 hijriah akan jatuh pada 31 Maret 2025.

    Penetapan tersebut sebagaimana tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025. 

    Namun apakah Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah versi Muhammadiyah akan sama dengan Pemerintah, masih jadi pertanyaan.

    Pemerintah saat ini masih belum mengumumkan terkait kapan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah secara resmi.

    Akan tetapi Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Abu Rokhmad mengatakan pihaknya akan menggelar sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1446 Hijriah pada 29 Maret 2025.

    Penentuan tanggal 1 Syawal nantinya akan dilakukan dengan menggunakan metode hisab (perhitungan hilal secara astronomis dan sistematis) dan rukyat (pengamatan Bulan). 

    Hal ini sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. 

    “Sebagaimana biasanya, sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” kata Abu Rokhmad, Selasa (18/3/2024).

    Ia menjelaskan secara hisab atau perhitungan astronomi, ijtimak atau konjungsi akan terjadi pada 29 Maret 2025 jam 17.57.58 WIB.

    Oleh sebab itu berdasarkan data astronomi, saat terbenam matahari, posisi hilal berkisar antara minus tiga di Papua dan minus satu di Aceh.

    “Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat,” kata Abu Rokhmat.

    Adapun proses rukyatul hilal ini rencana akan dilalukan di 33 titik seluruh Indonesia.

    Nantinya, hasil keputusan dari sidang tersebut akan disampaikan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, setelah sidang Isbat tersebut digelar.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp ChannelTribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.

  • Aturan Ganjil Genap di Jakarta 28 Maret-7 April 2025, Libur Nyepi dan Lebaran

    Aturan Ganjil Genap di Jakarta 28 Maret-7 April 2025, Libur Nyepi dan Lebaran

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan kebijakan terkait penerapan aturan ganjil genap selama periode 28 Maret hingga 7 April 2025.

    Kebijakan ini berkaitan erat dengan penetapan hari libur nasional dan cuti bersama dalam rangka Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1977 dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Peniadaan Aturan Ganjil Genap

    Berdasarkan informasi resmi, aturan ganjil genap di Jakarta ditiadakan selama periode 28 Maret 2025 hingga 7 April 2025.

    Peniadaan ini dilakukan sehubungan dengan adanya libur dan cuti bersama Hari Suci Nyepi dan Hari Raya Idul Fitri.

    Keputusan ini mengacu pada:

    – Surat Keputusan Bersama Menteri Agama Nomor 1017 Tahun 2024, Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2024 dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negra dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025; dan

    – Pergub DKI Jakarta No 88 Tahun 2019 Pasal 3 Ayat (3): Pembatasan lalu lintas dengan sistem ganjil genap tidak diberlakukan pada hari Sabtu, Minggu, dan HARI LIBUR NASIONAL yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

    Sejumlah kendaraan melintasi Jalan RS Fatmawati Raya, Jakarta, Sabtu (6/4/2024). Polda Metro Jaya meniadakan aturan ganjil genap di sejumlah ruas jalan di Jakarta selama Libur Lebaran 2024.

    Periode Setelah 7 April 2025

    Untuk periode setelah 7 April 2025, masyarakat dihimbau untuk selalu mengikuti perkembangan informasi terkait aturan ganjil genap dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Kemungkinan, aturan ganjil genap akan kembali berlaku setelah periode libur lebaran selesai.

    Imbauan

    – Meskipun aturan ganjil genap ditiadakan, masyarakat tetap diimbau untuk berkendara dengan tertib dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

    – Masyarakat juga di himbau untuk menggunakan transportasi umum.

    – Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi resmi dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta terkait aturan lalu lintas.

    Disclaimer: Informasi ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan pemerintah. Masyarakat di himbau untuk selalu mengikuti perkembangan informasi yang ada.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News