Tag: Fachrul Razi

  • Hilal Tak Penuhi Kriteria, Lebaran Jatuh pada 31 Maret 2025

    Hilal Tak Penuhi Kriteria, Lebaran Jatuh pada 31 Maret 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) menyebutkan tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), sehingga Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah diperkirakan jatuh pada 31 Maret 2025.

    Hal itu disampaikan anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag Cecep Nurwendaya dalam seminar membahas posisi hilal menjelang sidang Isbat Lebaran 2025 di kantor pusat Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (29/3/2025) sore.

    Cecep memaparkan tinggi hilal di seluruh wilayah NKRI antara -3°15’28″(-3,26°) sampai dengan -1°04’34″(-1,08°), dengan elongasi antara 1°36’23″(1,61°) sampai dengan 1°12’53″(1,21°).

    Merujuk kriteria MABIMS, awal bulan hijriah ditetapkan jika hilal memiliki tinggi minimal 3 derajat dan elongasi atau jarak sudut antara dua benda langit mencapai 6,4 derajat.

    “Berdasarkan kriteria MABIMS pada tanggal 29 Ramadan 1446 Hijriah/29 Maret 2025 Masehi, posisi hilal di wilayah NKRI tidak ada yang memenuhi kriteria tinggi hilal minimum 3 derajat dan elongasi minimum 6,4 derajat,” katanya, dilansir dari Antara.

    Sehingga Cecep memprakirakan 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin (31/3/2025) dengan merujuk kepada metode istikmal atau menyempurnakan/membulatkan bilangan bulan menjadi 30 hari jika rukyatul hilal atau pengamatan hilal tidak berhasil dilakukan. 

    Namun hasil resminya tetap menunggu keputusan sidang isbat yang akan digelar sore ini, setelah pemantauan hilal. 

    Ia juga memaparkan secara hisab atau perhitungan astronomi, ijtimak atau konjungsi yang bisa digunakan untuk memvalidasi rukyatul hilal terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57.58 WIB.

    Namun, Cecep menjelaskan ijtimak kali ini bertepatan dengan momentum gerhana matahari parsial, sehingga kejadian ini tidak bisa dilihat secara sempurna.

    “Sayangnya gerhana tidak bisa diamati di wilayah Indonesia, hanya di wilayah Arika Barat Laut, Eropa, serta Rusia bagian Utara,” ujarnya.

    Cecep juga mengungkapkan terdapat potensi perbedaan perayaan Idulfitri di belahan dunia lain seperti di wilayah Amerika Utara, Tengah, serta sebagian wilayah Amerika Selatan bagian Utara yang hilalnya memenuhi syarat jika mengacu pada kriteria MABIMS.

    Namun demikian, sambungnya, tentunya berbagai wilayah tersebut mungkin memiliki kriteria yang berbeda dalam menentukan 1 Syawal 1446 Hijriah.

    “Di seluruh wilayah NKRI tidak memenuhi kriteria visibilitas hilal atau imkan rukyat MABIMS. Oleh karenanya, hilal menjelang awal Syawal 1446 Hijriah pada hari rukyat ini secara teoritis diprediksi mustahil dapat dirukyat, karena posisinya berada di bawah ufuk pada saat matahari terbenam,” tutur Cecep Nurwendaya.

  • Daftar Lokasi Salat Idul Fitri 2025 Prabowo, Jokowi, Pejabat dan Gubernur-Wagub Jakarta – Halaman all

    Daftar Lokasi Salat Idul Fitri 2025 Prabowo, Jokowi, Pejabat dan Gubernur-Wagub Jakarta – Halaman all

    Daftar Lokasi Salat Idul Fitri 2025 Prabowo, Jokowi, Pejabat dan Gubernur-Wagub Jakarta

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berikut ini daftar lokasi Salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 Prabowo, Jokowi, Menteri Kabinet Merah Putih, dan Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta.

    Presiden Kedelapan Prabowo Subianto

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Istiqlal Jakarta

    Presiden Ketujuh Joko Widodo

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Istiqlal Jakarta

    Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Istiqlal Jakarta

    Menteri Agama Nasaruddin Umar

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Istiqlal Jakarta

    Gubernur Jakarta Pramono Anung

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Fatahillah Balai Kota Jakarta

    Wakil Gubernur Jakarta

    Rano Karno

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Masjid Fatahillah Balai Kota Jakarta

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

    Lokasi Salat Idul Fitri

    Lapangan Gasibu

    Untuk diketahui, Salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 kemungkinan akan dilakukan pada Senin 31 Maret 2025.

    Hal ini karena hilal belum terlihat.

    Muhammadiyah menetapkan awal Lebaran pada Senin, 31 Maret 2025. Menteri Agama Nasaruddin Umar juga memperkirakan satu Syawal 1446 Hijriah pada Senin.

    Hilal 1 Syawal 1446 Hijriah dipastikan tidak terlihat di wilayah Aceh, Sabtu (29/3/2025).

    Berdasarkan perhitungan Tim Falakiyah Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, ketinggian hilal di Aceh adalah minus (-) 1,07 derajat di bawah ufuk dengan elongasi geosentrik 1,2 derajat dan elongasi toposentrik 1,5 derajat.

    Merujuk pada data tersebut, maka hilal di Aceh belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), dilansir Serambinews.com.

    Sebagai informasi, Kemenag akan menggelar sidang isbat pada Sabtu sore ini, terkait pengumuman kapan Idul Fitri 2025.

    Pemantauan hilal dilakukan di 33 wilayah, berikut daftarnya:

    Aceh – Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, Lhoknga

    Sumatra Utara – Anjungan Lantai IX Kantor Gubernur Sumatra Utara, Medan

    Sumatra Barat – Rooftop Hotel Rangkayo Basa Syofyan Inn, Padang

    Riau – Rooftop Premier Hotel, Pekanbaru

    Kepulauan Riau – Pantai Setumu Dompak, Kota Tanjungpinang

    Jambi – Rooftop Hotel Odua Weston, Kota Jambi

    Sumatra Selatan – Helipad Hotel Aryaduta, Palembang

    Bangka Belitung – Pantai Tanjung Raya, Bangka

    Bengkulu – Jalan Pariwisata No. 1, Kota Bengkulu

    Lampung – POB Pantai Canti, Kalianda, Lampung Selatan

    DKI Jakarta – Gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta

    Jawa Barat – POB Gunung Putri, Kota Banjar

    Banten – Pantai Anyer

    Jawa Tengah – Pantai Binangun, Rembang

    DI Yogyakarta – POB Syekh Bela Belu, Parangtritis, Bantul

    Jawa Timur – Bukit Condrodipo, Gresik

    Kalimantan Barat – Pantai Indah, Sungai Kakap, Kubu Raya

    Kalimantan Tengah – Menara Masjid Raya Darussalam, Palangka Raya

    Kalimantan Timur – Puncak Hotel Five Premiere, Samarinda

    Kalimantan Selatan – Rooftop Zuri Express Hotel, Banjarmasin

    Kalimantan Utara – SATRAD 225 Tarakan, Kota Tarakan

    NTB – Pantai Loang Baloq, Mataram

    NTT – Rooftop Gedung Pelayanan BMKG, Kota Kupang

    Sulawesi Selatan – Delf Apartemen, Makassar

    Sulawesi Barat – Tanjung Mercusuar Sumare, Mamuju

    Sulawesi Tenggara – Pantai Bahari, Kabupaten Kolaka

    Sulawesi Utara – Apartemen MTC Megamas, Manado

    Gorontalo – Obyek Wisata Hiu Paus, Bone Bolango

    Sulawesi Tengah – Gedung Observasi, Donggala

    Maluku – Halaman Samping Rumah Dinas Wakil Gubernur, Ambon

    Maluku Utara – Pantai Ropu Tengah Balu, Halmahera Barat

    Papua – The Hele’yo Yobeh, Sentani, Jayapura

    Papua Barat – Hotel Kota Sorong.

  • Seminar Posisi Hilal, Idul Fitri 1446 H Diprediksi pada 31 Maret 2025 – Page 3

    Seminar Posisi Hilal, Idul Fitri 1446 H Diprediksi pada 31 Maret 2025 – Page 3

    Sidang Isbat atau penetapan awal Syawal 1446 H sebagai hari Idul Fitri akan dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) pada Sabtu 29 Maret 2025. Untuk mengikuti jalannya Sidang Isbat Lebaran 2025, dapat dipantau melalui live report di tautan ini.

    “Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal, pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” ungkap Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad di Jakarta, Rabu 18 Maret 2025.

    Abu menyampaikan, pada sidang isbat akan digunakan penggunaan metode hisab dan rukyat dalam  penentuan awal Syawal. Hal itu merupakan pelaksanaan dari ajaran Islam dan sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah. 

    “Dalam fatwa itu disebutkan, penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah dilakukan berdasarkan metode hisab dan rukyah oleh Pemerintah RI dalam hal iji Menteri Agama dan berlaku secara nasional,” ujar Abu.

  • Link Live Streaming Sidang Isbat Idulfitri 1446 H/2025 M

    Link Live Streaming Sidang Isbat Idulfitri 1446 H/2025 M

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang penetapan atau isbat Idulfitri 2025 atau 1 Syawal 1446 Sabtu sore (29/3/2025).

    Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Abu Rokhmad menyampaikan, sidang isbat akan digelar secara tertutup sekitar pukul 18.45 WIB di Kantor Kemenag yang berlokasi di Jl. M.H. Thamrin, Jakarta.

    “Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” kata Abu Rokhmad dalam keterangannya, dikutip Sabtu (29/3/2025).

    Rokhmad mengatakan, hasil sidang isbat akan diumumkan oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar melalui konferensi pers.

    Proses sidang isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB sampai menjelang magrib.

    Dia menuturkan, pemerintah mengundang perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, dan perwakilan Ormas Islam. 

    Kemenag turut mengundang perwakilan dari LAPAN, BMKG, BRIN, Planetarium Bosscha, dan instansi terkait lainnya. 

    Lebih lanjut, Rokhmad menuturkan bahwa penggunaan metode hisab dan rukyat dalam penentuan awal Syawal merupakan pelaksanaan dari ajaran Islam.

    Hal ini kata dia, sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 2/2024 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. 

    Dalam fatwa itu, disebutkan bahwa penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah dilakukan berdasarkan metode hisab dan rukyah oleh Pemerintah RI cq Menteri Agama dan berlaku secara nasional. 

    Secara hisab atau perhitungan astronomi, Rokhmad mengatakan bahwa ijtimak atau konjungsi terjadi pada 29 Maret 2025 jam 17.57.58 WIB. Karenanya, berdasarkan data astronomi, saat terbenam matahari, posisi hilal berkisar antara minus tiga di Papua dan minus satu di Aceh. 

    “Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat,” ujar Rokhmad.

    TV Pool Kemenag RI – Konferensi Pers 1 Syawal 1446 H / 2025 M

    rtmp://stream.kemenag.go.id:1935/live/konpres

    Link Youtube Kemenag RI – Konferensi Pers 1 Syawal 1446 H / 2025 M

  • Hasil Sidang Isbat Jam Berapa? Ini Jadwal dan Link Live Streaming Pengumuman Idul Fitri 2025

    Hasil Sidang Isbat Jam Berapa? Ini Jadwal dan Link Live Streaming Pengumuman Idul Fitri 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idul Fitri 2025 akan digelar pada Sabtu, 29 Maret 2025, di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta. Sidang ini menjadi momen penting yang akan menentukan kapan umat Islam di Indonesia merayakan Idul Fitri secara resmi.

    Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kemenag, Abu Rokhmad, telah mengonfirmasi bahwa sidang isbat akan dimulai sejak sore hari. Berikut tahapan dan rangkaian acaranya:

    Seminar Hisab dan Rukyat – Pukul 16.00 WIB Membahas perhitungan astronomi terkait posisi hilal. Diikuti oleh para ahli astronomi, BMKG, LAPAN, serta perwakilan ormas Islam. Buka Puasa Bersama – Pukul 18.00 WIB Peserta sidang isbat akan berbuka puasa bersama sebelum sidang dimulai. Sidang Isbat Tertutup – Pukul 18.30 WIB Dipimpin oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan langsung). Konferensi Pers Pengumuman Hasil Sidang – Pukul 19.00 WIB

    Menteri Agama akan menyampaikan keputusan resmi pemerintah terkait awal 1 Syawal 1446 H.

    Bagi masyarakat yang ingin menantau secara langsung pengumuman 1 Syawal 1446 Hijriah untuk penetapan Idul Fitri 2025 bisa menyaksikannya Di Sini.

    Data Hilal NU dan BMKG

    Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis data hisab hilal menjelang sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H.

    Data Hilal dari LF PBNU

    Pada Kamis, 27 Maret 2025, LF PBNU merilis hasil perhitungan hisab hilal yang dilakukan untuk 29 Ramadhan 1446 H atau Sabtu, 29 Maret 2025 M. Ketinggian hilal mar’ie tercatat -1 derajat 59 menit 16 detik, menunjukkan bahwa hilal masih berada di bawah ufuk. Dengan demikian, hilal belum memenuhi kriteria imkanur rukyah dan dinyatakan mustahil terlihat (istihalah al-rukyah).

    Data Hilal dari BMKG

    BMKG juga merilis hasil perhitungan hilal dalam laporan “Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam” untuk 29 dan 30 Maret 2025. Pada saat Matahari terbenam di Indonesia pada tanggal 29 Maret, ketinggian hilal berkisar antara -3 derajat 29 menit di Merauke hingga -1 derajat 07 menit di Sabang. Dengan kondisi ini, hilal dipastikan tidak dapat terlihat pada tanggal tersebut.
    Namun, pada 30 Maret 2025, ketinggian hilal meningkat menjadi 7,96 derajat di Merauke dan 11,48 derajat di Sabang, menunjukkan kemungkinan besar hilal baru dapat terlihat pada hari tersebut. Prediksi Idul Fitri 2025

    Dengan mempertimbangkan data dari LF PBNU dan BMKG, serta prinsip imkanur rukyah, Idul Fitri 1446 H diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Namun, keputusan resmi tetap akan menunggu sidang isbat yang akan digelar pemerintah pada Sabtu, 29 Maret 2025 malam.

    Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, dijadwalkan akan mengumumkan ikhbar resmi mengenai tanggal 1 Syawal 1446 H pada Sabtu malam pukul 19.00 WIB, setelah sidang isbat selesai digelar. Keputusan ini akan menjadi pedoman bagi umat Islam di Indonesia dalam menentukan hari raya Idul Fitri.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Prabowo Bersama SBY dan Jokowi Disebut Bakal Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal – Halaman all

    Prabowo Bersama SBY dan Jokowi Disebut Bakal Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto direncanakan bakal melaksanakan Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Tak hanya Prabowo, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) juga disebut salat id bersama Prabowo di Masjid Istiqlal.

    “Salat Ied VVIP per siang ini yang akan hadir di Istiqlal: Presiden Prabowo, Presiden SBY, Presiden Jokowi,” kata Humas Sekretariat Masjid Istiqlal Ismail Cawidu kepada wartawan, Sabtu (29/3/2025).

    Dia mengatakan data yang didapat pihaknya kemungkinan bisa berubah. 

    Namun, ia berharap presiden dan wakil presiden RI akan melakukan salat perdana pada periode kepemimpinannya di Masjid Istiqlal.

    “Ya harapan kita begitu, karena dengan salat Idul Fitri ini menjadi salat Ied yang pertama bagi dia (Prabowo-Gibran) pimpinan kita yang datang salat dalam kapasitas sebagai Presiden dan Wapres,” kata Ismail.

    Adapun Menteri Agama Nasaruddin Umar juga bakal melaksanakan Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal. 

    “Kalau Pak Menag pasti di Istiqlal karena beliau sebagai Imam Besar Istiqlal,” tandas Ismail.

    Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan pemerintah akan menggelar sidang isbat untuk menentukan 1 syawal atau lebaranidulfitri 1446 h pekan depan.

    “Jadi sidang isbat itu tanggal 29 (Maret) ya sidang isbatnya, karena ikhtimanya itu tanggal 29 juga itu sekitar sore ya,” kata Nasaruddin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/3/2025).

    Nasaruddin juga berharap pada tanggal tersebut para perukyat hilal dari berbagai macam ormas sudah menyebar di seluruh wilayah Indonesia.

    “Akan tetapi, kalau melihat kondisi objektifnya hilal berdasarkan kisarannya masih di bawah 0. Masih minus 3 derajat,” kata dia.

    Kemudian, Nasaruddin mengatakan  elongasinya juga masih sangat rendah, belum memenuhi standar yang telah ditentukan, yaitu ketinggian hilal 3 derajat dan elongasinya sekitar 6 derajat. 

    “Ini jauh dibawa ya. Dari segi ilmu hisab, Muhammadiyah sudah menetapkan bahwa ini artinya dicukupkan 30 hari bulan suci ramadan, dan dengan demikian lebarannya tanggal 31,” kata dia.

    “Namun kepastianya itu nanti menunggu sudang isbat pada tanggal 29 itu. Insyaallah, saya kira itu. Potensinya bersama seperti yang di awal,” tandasnya.

     

     

     

  • Hilal 1 Syawal 1446 H Diprediksi Tak Terlihat dari Medan, Ini Penjelasan BMKG
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        29 Maret 2025

    Hilal 1 Syawal 1446 H Diprediksi Tak Terlihat dari Medan, Ini Penjelasan BMKG Medan 29 Maret 2025

    Hilal 1 Syawal 1446 H Diprediksi Tak Terlihat dari Medan, Ini Penjelasan BMKG
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – BMKG Wilayah I Medan memperkirakan hilal awal bulan Syawal 1446 Hijriah tidak dapat terlihat dari Kota Medan.
    Kepala Balai BMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho, mengatakan pihaknya akan melakukan
    pemantauan hilal
    bersama Pemprov Sumut pada Sabtu (29/3/2025) sore.
    “Kami memperkirakan, untuk hilal sedikit kemungkinan terlihat dari Medan,” kata Hendro kepada
    Kompas.com
    melalui saluran telepon.
    Dia menerangkan, dari kesepakatan MABIMS (Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), bahwa tinggi hilal dapat diamati jika berada dalam ketinggian sekurang-kurangnya 3 derajat dengan elongasi 6,4.
    “Nah, saat ini di Medan, tinggi hilalnya minus 1,26 derajat dengan elongasi 1,15 derajat. Jadi, kemungkinan tak terlihat,” ujar Hendro.
    “Kalau besok, ketinggian hilal sudah 11,06 dan elongasinya 14,6 derajat. Itu sudah di luar ketentuan MABIMS, jadi tidak mungkin,” tambahnya.
    Hendro pun menyampaikan, untuk cuaca hari ini turut tidak terlalu mendukung hilal terlihat. Sebab, kemungkinan sore nanti cuaca di Medan berawan.
    “Itu menambah kesulitan pengamatan hilal di Medan,” ucap Hendro.
    Meski begitu, pihaknya akan tetap melakukan pemantauan dari gedung Pemprov Sumut dengan membawa teropong hilal.
    “Teropong kita sudah maju dan dapat diamati lewat komputer. Kita akan mengarahkan ke posisi matahari terbenam,” tutupnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kadin DKI Jakarta dan Masjid Istiqlal Berkolaborasi untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat – Halaman all

    Kadin DKI Jakarta dan Masjid Istiqlal Berkolaborasi untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam upaya memberdayakan ekonomi umat, khususnya umat Islam, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang diwakili oleh Kadin DKI Jakarta bersama Masjid Istiqlal dan Indosat Ooredoo menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada Jumat (28/3) di Selasar Al Fattah Masjid Istiqlal.

    Kerja sama ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi umat yang selama ini belum sepenuhnya tersentuh oleh teknologi modern.

    Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Diana Dewi, menekankan bahwa Masjid Istiqlal sebagai masjid terbesar di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi role model dalam ekonomi umat.

    “Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, kami ingin menjadikan ekonomi umat sebagai contoh yang dapat dipraktikkan secara berjamaah,” ujar Diana Dewi.

    Dia menambahkan bahwa jika ekonomi umat dapat berjalan dengan solid, kesejahteraan umat akan meningkat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat secara luas.

    Menurut Diana, saat ini ekonomi umat Islam belum sepenuhnya berkembang karena belum mendapatkan sentuhan teknologi yang terkelola dengan baik. Oleh karena itu, kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat pemanfaatan teknologi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis keumatan.

    Senada dengan Diana Dewi, Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Buldansyah, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi umat akan lebih maju dengan pemanfaatan teknologi.

    “Kami memiliki teknologi, pelanggan, dan mitra yang bisa diberdayakan untuk memaksimalkan sebuah tujuan. Potensi zakat, wakaf, bahkan potensi informasi bisa kita maksimalkan untuk memberdayakan ekonomi umat,” papar Buldansyah.

    Langkah Kadin DKI untuk memberdayakan ekonomi umat bersama Masjid Istiqlal dan Indosat Ooredoo juga mendapat dukungan dari Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie.

    Menurut Anindya, Kadin harus memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan mendorong kebangkitan ekonomi umat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.

    “Kami melihat Masjid Istiqlal bukan hanya sebagai simbol tempat ibadah terbesar, tetapi juga sebagai pusat penggerak ekonomi bagi 800.000 masjid lainnya di seluruh Indonesia,” ujar Anindya Bakrie.

    Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, serta Direktur Pengembangan Bisnis Istiqlal Global Fund (IGF) Masjid Istiqlal, Deva Rachman, juga menyambut baik kerja sama ini. Nasaruddin menekankan bahwa potensi ekonomi umat Islam masih tertidur dan belum sepenuhnya terdigitalisasi.

    Dia berharap dengan kolaborasi Kadin DKI, Masjid Istiqlal, dan Indosat Ooredoo, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi umat.

    Deva Rachman menambahkan bahwa pemberdayaan ekonomi umat tidak dapat dilakukan secara sendiri-sendiri, tetapi harus melibatkan berbagai pihak.

    “Kolaborasi Kadin DKI, Masjid Istiqlal, dan Indosat Ooredoo sebagai penyedia teknologi akan semakin menggulirkan potensi umat yang dijalankan dengan sistem digitalisasi,” tutupnya.

    Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan ekonomi umat dapat berkembang lebih pesat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan.

  • Menag: Nyepi Perjalanan Menuju Kedamaian Batin dan Keharmonisan Alam

    Menag: Nyepi Perjalanan Menuju Kedamaian Batin dan Keharmonisan Alam

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Hindu di Indonesia untuk menjadikan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 sebagai momentum untuk mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widi dan melakukan introspeksi diri.  

    “Nyepi bukan sekadar ritual, tetapi juga perjalanan spiritual menuju kedamaian batin dan keharmonisan dengan alam,” ujar Nasaruddin yang juga imam besar Masjid Istiqlal di Jakarta, Sabtu (29/3/2025).

    Dalam momentum perayaan Nyepi 2025, Nasaruddin juga mengajak umat Hindu untuk menenangkan pikiran, menyucikan diri, serta memperkuat harmoni sosial di tengah keberagaman.

    “Substansi utama Nyepi adalah proses penyucian diri dan alam semesta melalui keheningan. Sebagaimana disebut dalam kitab suci Hindu, penyucian dapat dilakukan melalui air, kebenaran, tapa brata, dan pengetahuan yang benar,” ujarnya dikutip dari Antara.  

    Menurutnya, Nyepi menjadi kesempatan untuk membersihkan jiwa. Berbagai ritual Nyepi bertujuan untuk membersihkan jiwa umat Hindu dari berbagai sifat negatif dan kembali kepada nilai-nilai ketuhanan yang suci serta damai.  

    “Setiap rangkaian Nyepi ini tujuannya membersihkan jiwa dari sifat-sifat negatif. Di sana juga kita diajak merenungkan agar bisa kembali kepada nilai ketuhanan,” kata dia.

    Rangkaian Nyepi dimulai dengan upacara melasti untuk menyucikan simbol-simbol keagamaan, diikuti oleh ritual bhuta yajña yang bertujuan menyeimbangkan alam semesta.

    Puncaknya adalah pelaksanaan catur brata penyepian yang terdiri dari amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak menikmati hiburan). Keempat brata ini menjadi sarana refleksi diri dan pengendalian hawa nafsu.

    Setelah melewati Nyepi, umat Hindu merayakan ngembak geni sebagai momen silaturahmi dan dharma santi sebagai ajang saling memaafkan.

    Kedua kegiatan ini menegaskan setelah pembersihan diri, umat Hindu kembali menjalankan perannya dalam kehidupan sosial dengan lebih baik, penuh kedamaian, dan keharmonisan.

    Tema Nyepi 2025 adalah, “Manawasewa Madhawasewa,” menekankan pentingnya melayani sesama sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan.

    Dengan memahami nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Nyepi, umat Hindu dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih damai dan harmonis.

  • Kanwil Kemenag Jakarta: Insya Allah Idul Fitri Serentak pada 31 Maret 2025

    Kanwil Kemenag Jakarta: Insya Allah Idul Fitri Serentak pada 31 Maret 2025

    Kanwil Kemenag Jakarta: Insya Allah Idul Fitri Serentak pada 31 Maret 2025
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jakarta Adib menyebut, kemungkinan besar Hari Raya
    Idul Fitri
    atau 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
    Apabila demikian, maka perayaan Hari Raya Idul Fitri berbarengan atau serentak dengan keputusan PP Muhammadiyah.
    “Insya Allah Idul Fitri kemungkinan akan serentak,” ungkap Adib sebagaimana dikutip dari
    Antara
    , Sabtu (29/3/2025).
    “Karena kalau dilihat dari posisi hilal, di tanggal 29 Ramadhan itu masih di bawah ufuk. Artinya masih tidak memungkinkan untuk dilihat,” lanjut dia.
    Kendati begitu, Adib tetap menyarankan umat Islam, khususnya di Jakarta tidak mendahului hasil Sidang Isbat penetapan awal Syawal 1446 Hijriah atau
    Idul Fitri 2025
    pada Sabtu sore nanti.
    “Dimungkinkan untuk bisa serentak untuk pelaksanaan Idul Fitri antara berbagai komponen masyarakat. Tetapi, kita tidak mendahului hasil Sidang Isbat,” ujar dia.
    Diketahui, pemerintah menetapkan 1 Syawal berdasarkan pemantauan hilal atau rukyatul hilal.
    Pemerintah melakukan pemantauan hilal di 30 titik di seluruh wilayah Indonesia untuk verifikasi atas perhitungan hisab.
    Merujuk kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), awal bulan hijriah ditetapkan jika hilal memiliki tinggi minimal tiga derajat dan elongasi atau jarak sudut antara dua benda langit mencapai 6.4 derajat.
    Hasil rukyatul hilal nantinya menjadi pedoman Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam pengumuman hasil Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 Masehi.
    Adapun sebelum menetapkan 1 Syawal 1446 H/2025 hari ini, pemerintah terlebih dulu melakukan sejumlah tahapan, diawali seminar posisi hilal pukul 16.30 WIB diikuti pelaksanaan sidang pukul 18.30 WIB.
    Pengumuman penetapan 1 Syawal 1446 dijadwalkan pada pukul 19.05 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.