Tag: Fachrul Razi

  • Hasil Sidang Isbat Lebaran Idulfitri 2025 Diumumkan Hari Ini, Catat Jamnya!

    Hasil Sidang Isbat Lebaran Idulfitri 2025 Diumumkan Hari Ini, Catat Jamnya!

    Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1446 Hijriah atau lebaran Idulfitri 2025 hari ini Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang isbat ini terdiri dari beberapa rangkaian termasuk pengumuman hasil sidang.

    “Kami akan menggelar Sidang Isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, Sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadhan,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad dikutip dari Antara, Jumat 28 Maret 2025.

    Sidang Isbat akan digelar sekitar pukul 18.45 WIB yang berlangsung secara tertutup. Hasil sidang akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    Hasil dari sidang tersebut akan menjadi acuan bagi umat Islam di Indonesia dalam merayakan Hari Raya Idulfitri 2025.
    Rangkaian sidang isbat
    1. Pembukaan oleh Kementerian Agama (Kemenag).

    2. Seminar Hisab Rukyat – Pemaparan mengenai metode perhitungan astronomi dan pengamatan hilal.

    3. Laporan Hasil Rukyat – Penyampaian hasil pemantauan hilal dari berbagai lokasi di Indonesia.

    4. Sidang Isbat – Pembahasan dan pengambilan keputusan mengenai 1 Syawal 1446 H.

    5. Konferensi Pers – Pengumuman resmi hasil sidang isbat oleh Menteri Agama.
     

     

    Pemantauan hilal ada di 33 lokasi seluruh Indonesia

    Abu Rokhmad mengungkapkan bahwa pemantauan hilal akan berlangsung di 33 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, khusus di Bali, pemantauan tahun ini tidak akan dilakukan karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1947) pada Sabtu, 29 Maret 2025.

    Pengamatan hilal ini menjadi bagian penting dalam proses penetapan 1 Syawal 1446 H. Hasil dari pemantauan di berbagai lokasi akan dikaji dalam sidang isbat untuk memastikan apakah hilal sudah terlihat atau belum.

    Jika hilal teramati sesuai kriteria yang ditetapkan, maka Idul Fitri akan jatuh pada keesokan harinya. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka bulan Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari.
    Diprediksi 1 Syawal 1446 H Jatuh 31 Maret 2025

    Rokhmad memprediksi Lebaran 2025 atau 1 Syawal 1446 Hijriah akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. “Kalau menurut hitung-hitungannya hisab, kemungkinan insya Allah (Idul Fitri) kita akan sama, yaitu di tanggal 31 Maret,” ungkapnya

    Abu menjelaskan secara astronomis atau hisab pada 29 Ramadhan 1446 Hijriah, belum terjadi ijtimak. Posisi hilal masih di bawah ufuk antara -3 hingga -1 derajat. Artinya, secara teori hilal tidak mungkin bisa diamati.

    Selain itu, posisi hilal belum memenuhi kriteria Imkanur Rukyat berdasarkan musyawarah Menteri-menteri Agama Brunei Darusssalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS), yakni ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

    Kendati demikian, pemerintah tetap akan melakukan pemantauan hilal di 30 titik di seluruh wilayah Indonesia untuk verifikasi atas perhitungan hisab.

    “Meskipun tidak dapat diamati, Rukyatul Hilal tetap kami lakukan karena merupakan ajaran Islam. Yang kedua, juga saya kira syiar Islam, ketiga, juga merupakan bagian dari layanan keagamaan dari pemerintah,” jelasnya.
     

    Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1446 Hijriah atau lebaran Idulfitri 2025 hari ini Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang isbat ini terdiri dari beberapa rangkaian termasuk pengumuman hasil sidang.
     
    “Kami akan menggelar Sidang Isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, Sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadhan,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad dikutip dari Antara, Jumat 28 Maret 2025.
     
    Sidang Isbat akan digelar sekitar pukul 18.45 WIB yang berlangsung secara tertutup. Hasil sidang akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    Hasil dari sidang tersebut akan menjadi acuan bagi umat Islam di Indonesia dalam merayakan Hari Raya Idulfitri 2025.

    Rangkaian sidang isbat
    1. Pembukaan oleh Kementerian Agama (Kemenag).
     
    2. Seminar Hisab Rukyat – Pemaparan mengenai metode perhitungan astronomi dan pengamatan hilal.
     
    3. Laporan Hasil Rukyat – Penyampaian hasil pemantauan hilal dari berbagai lokasi di Indonesia.
     
    4. Sidang Isbat – Pembahasan dan pengambilan keputusan mengenai 1 Syawal 1446 H.
     
    5. Konferensi Pers – Pengumuman resmi hasil sidang isbat oleh Menteri Agama.
     

     

    Pemantauan hilal ada di 33 lokasi seluruh Indonesia

    Abu Rokhmad mengungkapkan bahwa pemantauan hilal akan berlangsung di 33 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, khusus di Bali, pemantauan tahun ini tidak akan dilakukan karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1947) pada Sabtu, 29 Maret 2025.
     
    Pengamatan hilal ini menjadi bagian penting dalam proses penetapan 1 Syawal 1446 H. Hasil dari pemantauan di berbagai lokasi akan dikaji dalam sidang isbat untuk memastikan apakah hilal sudah terlihat atau belum.
     
    Jika hilal teramati sesuai kriteria yang ditetapkan, maka Idul Fitri akan jatuh pada keesokan harinya. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka bulan Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari.
    Diprediksi 1 Syawal 1446 H Jatuh 31 Maret 2025

    Rokhmad memprediksi Lebaran 2025 atau 1 Syawal 1446 Hijriah akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. “Kalau menurut hitung-hitungannya hisab, kemungkinan insya Allah (Idul Fitri) kita akan sama, yaitu di tanggal 31 Maret,” ungkapnya
     
    Abu menjelaskan secara astronomis atau hisab pada 29 Ramadhan 1446 Hijriah, belum terjadi ijtimak. Posisi hilal masih di bawah ufuk antara -3 hingga -1 derajat. Artinya, secara teori hilal tidak mungkin bisa diamati.
     
    Selain itu, posisi hilal belum memenuhi kriteria Imkanur Rukyat berdasarkan musyawarah Menteri-menteri Agama Brunei Darusssalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS), yakni ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
     
    Kendati demikian, pemerintah tetap akan melakukan pemantauan hilal di 30 titik di seluruh wilayah Indonesia untuk verifikasi atas perhitungan hisab.
     
    “Meskipun tidak dapat diamati, Rukyatul Hilal tetap kami lakukan karena merupakan ajaran Islam. Yang kedua, juga saya kira syiar Islam, ketiga, juga merupakan bagian dari layanan keagamaan dari pemerintah,” jelasnya.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret 2025!

    Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret 2025!

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah secara resmi menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin 31 Maret 2025. Oleh karena itu, Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 dirayakan pada Senin 31 Maret 2025.

    “Adapun posisi hilal hari ini di seluruh Indonesia masih di bawah ufuk dengan ketinggian berkisar -3 derajat 15 menit 47 detik sampai dengan -1 derajat 4 menit 57 detik dan sudut elongasi 1 derajat 12 menit 89 detik hingga 1 derajat 36 menit 38 detik. Dengan demikian, secara hisab, data hilal pada hari ini belum memenuhi kriteria visibilitas hilal MABIMS,” tutur Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar dalam konferensi pers Penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 Masehi, Sabtu 29 Maret 2025. 

    “Oleh karenanya, berdasarkan hisab posisi hilal wilayah Indonesia yang tidak memenuhi kriteria MABIMS serta tidak adanya laporan hilal terlihat, maka disepakati bahwa tanggal 1 Syawal tahun 1446 Hijriah jatuh pada hari Senin tanggal 31 Maret 2025 Masehi,” katanya menambahkan.

    Berdasarkan keputusan tersebut, perayaan Idul Fitri 2025 akan dilaksanakan serentak di Indonesia.

    Idul Fitri 2025 Muhammadiyah

    Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi telah menetapkan tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah atau Idul Fitri 2025 berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal. Penentuan ini menjadi pedoman bagi seluruh warga Muhammadiyah dalam menjalankan ibadah dan merayakan hari raya.

    Metode Penentuan Idul Fitri oleh Muhammadiyah

    Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal yang berpedoman pada perhitungan astronomi tanpa menunggu laporan rukyat (pengamatan langsung). Dalam metode ini, awal bulan Hijriah ditentukan berdasarkan tiga kriteria utama:

    Telah terjadi ijtimak (konjungsi bulan-matahari) Ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam Saat matahari terbenam, bulan sudah berada di atas ufuk (hilal wujud di atas ufuk)

    Dengan metode ini, Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 M.

    Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah

    Berdasarkan hasil hisab yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, berikut adalah rincian data astronomi terkait penentuan Idul Fitri 2025:

    Ijtimak jelang Syawal 1446 H terjadi pada: Hari: Sabtu Kliwon, 29 Maret 2025 M Waktu: Pukul 17:59:51 WIB Tinggi hilal di Yogyakarta saat matahari terbenam: -01° 59′ 04″ Kondisi hilal: Belum wujud karena masih berada di bawah ufuk Keputusan: Bulan Ramadan disempurnakan menjadi 30 hari (istikmal) 1 Syawal 1446 H: Senin Pahing, 31 Maret 2025 M

    Dalam praktiknya, keputusan Muhammadiyah seringkali berbeda dengan pemerintah yang menggunakan metode rukyat untuk konfirmasi visibilitas hilal.

    Jika hilal tidak terlihat pada 29 Ramadhan, maka pemerintah menetapkan istikmal dan Idul Fitri akan jatuh pada 31 Maret 2025, yang sama dengan ketetapan Muhammadiyah. Namun, jika dalam sidang isbat pemerintah ditemukan hilal yang dapat terlihat, maka Idul Fitri bisa saja ditetapkan lebih awal, yaitu pada Minggu, 30 Maret 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Hilal Belum Nampak Secara Hisab, 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025 

    Hilal Belum Nampak Secara Hisab, 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025 

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Agama (Kemenag) tengah menggelar sidang isbat untuk menetapkan 1 Syawal 1446 H. Sidang ini berlangsung dari sore tadi tepatnya pada pukul 16.30 WIB.

    Berdasarkan pengamatan Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag), 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 secara hisab.

    “Hasil keputusan sinkronisasi awal bulan Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin Pahing tanggal 31 Maret 2025 M,” kata anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag Cecep Nurwendaya di Kantor Kemenag yang juga disiarkan secara daring, Sabtu 29 Maret 2025.

    Hal ini, karena pada 29 Maret 2025 gerhana tidak dapat diamati di Indonesia dan wilayah yang dilewati oleh gerhana matahari sebagian tidak melewati Indonesia.

    “Wilayah yang dilewati oleh gerhana matahari sebagian, tidak melewati kita di Indonesia. Jadi, hampir 94% matahari tertutup oleh bulan,” tuturnya.

    Lebaran 2025 Berpotensi Serentak

    Menteri Agama Nasarudin Umar, sebelumnya telah memperkirakan bahwa Hari Raya Idul Fitri tahun 2025 akan dirayakan secara serentak oleh pemerintah maupun organisasi Islam lainnya, termasuk Muhammadiyah. 

    Hal ini disebabkan oleh rendahnya posisi hilal pada 29 Maret 2025, sehingga 1 Syawal diperkirakan jatuh pada tanggal, 31 Maret 2025.

    Adapun organisasi Muhammadiyah sendiri, telah mengumumkan lebih dulu sebagaimana dilansir Pikiran-rakyat.com dari laman resminya bahwa Hari Raya Idul Fitri 2025 jatuh pada 31 Maret 2025 berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal.

    Oleh karenanya, mengingat pemerintah pun telah mengumumkan bahwa posisi hilal belum nampak di tanggal 29 Maret 2025, maka 1 Syawal 2025 diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 besok lusa.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Disebut Bakal Salat Id di Masjid Istiqlal – Halaman all

    Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Disebut Bakal Salat Id di Masjid Istiqlal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Agama Nasaruddin Umar berencana salat Id 1446 H bersama Presiden Prabowo di Masjid Istiqlal, Jakarta.

    “Insya Allah (salat Id bersama Presiden),” ujar Nasaruddin di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Sabtu (29/3/2025).

    Nasaruddin juga menyebut Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga akan melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal.

    “Iya,” kata dia.

    Diketahui, Presiden Prabowo Subianto direncanakan melaksanakan salat idulfitri di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

    Tak hanya Prabowo, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo juga disebut salat id bersama Prabowo.

    “Salat Id VVIP per siang ini yang akan hadir di Istiqlal: Presiden Prabowo, Presiden SBY, Presiden Jokowi,” kata Humas Sekretariat Masjid Istiqlal Ismail Cawidu kepada wartawan, Sabtu (29/3/2025).

    Dia mengatakan data yang didapat pihaknya kemungkinan bisa berubah. 

    Namun, ia berharap presiden dan wakil presiden RI akan melakukan salat perdana pada periode kepemimpinannya di Istiqlal.

    “Ya harapan kita begitu, karena dengan salat Idul Fitri ini menjadi salat Ied yang pertama bagi dia (Prabowo-Gibran) pimpinan kita yang datang salat dalam kapasitas sebagai Presiden dan Wapres,” imbuhnya.

    Adapun  Menteri Agama Nasaruddin Umar juga bakal melaksanakan salat Id di Masjid Istiqlal. 

    “Kalau Pak Menag pasti di Istiqlal karena beliau sebagai Imam Besar Istiqlal,” ujar Ismail.

    Sebelumnya, Pemerintah resmi menetapkan hari raya Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 jatuh pada 31 Maret 2025. 

    Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan penetapan ini diputuskan berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag).

    Dipimpin langsung oleh Nasaruddin, sidang isbat dihadiri pimpinan Komisi VIII DPR, pimpinan Majelis Ulama Indonesia, Dirjen Bimas Islam dan perwakilan ormas Islam lainnya. Penetapan dilakukan setelah para peserta sidang isbat mendengarkan pemaparan hasil pemantauan hilal.

    “Posisi hilal hari ini di seluruh Indonesia masih di bawah ufuk,” kata Nasaruddin di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Sabtu (29/3/2025).

    Nasaruddin mengatakan kondisi itu belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS), yakni ketinggian minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. 

    “Disepakati bahwa tanggal 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin tanggal 31 Maret 2025,” ujar Nasaruddin.

    Pemantauan hilal dilakukan pada 33 lokasi di seluruh Indonesia, mengecualikan Bali yang sedang merayakan Hari Suci Nyepi. 

    Penetapan ini berarti menggenapkan bulan Ramadan menjadi 30 hari. Umat muslim di Indonesia pun masih diwajibkan berpuasa Ramadan besok.(Reza Deni)

  • Hasil Sidang Isbat 1 Syawal: NU-Muhammadiyah Lebaran Bareng Senin 31 Maret

    Hasil Sidang Isbat 1 Syawal: NU-Muhammadiyah Lebaran Bareng Senin 31 Maret

    Bisnis.com, JAKARTA— Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dipastikan akan merayakan Idulfitri 1446 Hijriah secara bersamaan pada Senin, 31 Maret 2025. Kepastian tersebut diumumkan pemerintah melalui sidang isbat yang digelar Kementerian Agama pada Sabtu (29/3/2025) malam.

    Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan, kesepakatan ini tercapai setelah seluruh peserta sidang, termasuk perwakilan NU, Muhammadiyah, dan organisasi masyarakat (ormas) Islam lainnya, menerima hasil perhitungan dan pemantauan hilal yang menunjukkan belum terpenuhinya kriteria visibilitas hilal pada Sabtu sore.

    “Tadi sebelum magrib, Muhammadiyah, NU, dan ormas-ormas sepakat semuanya. Karena kan masih di bahwa standar jadi tidak mungkin ada yang bisa melihat bulan, walaupun mungkin mohon maaf ada yang melihat, kalau ada yang mengaku, tapi di bawah 3 derajat itu bisa dikatakan mustahil. Alat secanggih apa pun tidak bisa menyaksikan hilal di bawah tiga derajat, dan memang itu kesepakatan 3 derajat,” kata kata Nasaruddin dalam konferensi pers Penetapan 1 Syawal 1446 H yang digelar Kementerian Agama (Kemenag), pada Sabtu (29/3/2025).

    Kementerian Agama menggunakan kriteria imkanur rukyat (visibilitas hilal) yang telah disepakati bersama, yakni tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat. Karena hilal belum memenuhi kriteria tersebut, maka Ramadan digenapkan menjadi 30 hari dan Idulfitri jatuh pada Senin (31/3/2025).

    Nasaruddin juga mengapresiasi semangat persatuan dari seluruh pihak yang hadir dan mengajak umat Islam di Indonesia untuk menjaga kebersamaan, meskipun ada yang berbeda mazhab atau metode penetapan.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat kita untuk mengedepankan kebersamaan. Kebersamaan itu indah. Kami juga mengimbau, mari mengedepankan kebersamaan. Maupun nanti ada yang punya mazhab tersendiri, mari kita tetap memelihara kebersamaan, sekali lagi,” ujarnya.

    Hasil Sidang Isbat menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah atau Lebaran Idulfitri pada 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    Nasaruddin mengatakan bahwa dari hasil sidang isbat yang dilakukan tertutup tersebut, hilal belum terlihat.

    “Maka disepakati bahwa 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada hari Senin 31 Maret 2025,” kata Nasaruddin dalam konferensi pers Penetapan 1 Syawal 1446 H yang digelar Kementerian Agama (Kemenag), pada Sabtu (29/3/2025).

    Nasaruddin mengatakan bahwa hal itu ditetapkan berdasarkan hisab, posisi hilal di berbagai lokasi di Indonesia yang telah memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Hilal dikatakan terlihat (imkanur rukyat) apabila tinggi hilal mencapai 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, sesuai dengan kriteria MABIMS. Namun demikian, dalam sidang isbat kali ini masih berada di bawah ketentuan tersebut.

    Adapun, Kemenag melakukan rukyatul hilal penentu 1 Syawal 1446 di 33 titik lokasi di seluruh Indonesia. Setiap provinsi memiliki satu titik pemantauan, kecuali Provinsi Bali yang tidak menyelenggarakan rukyat karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi.

    Sebelumnya, sidang isbat dilaksanakan secara tertutup sekitar pukul 18.30 WIB. Sebelum sidang isbat, Kemenag juga menggelar Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H mulai pukul 16.30 WIB hingga menjelang waktu magrib.

  • Lebaran Bareng Muhammadiyah, Menag: Sarana untuk Umat Islam di Indonesia Jaga Toleransi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Maret 2025

    Lebaran Bareng Muhammadiyah, Menag: Sarana untuk Umat Islam di Indonesia Jaga Toleransi Nasional 29 Maret 2025

    Lebaran Bareng Muhammadiyah, Menag: Sarana untuk Umat Islam di Indonesia Jaga Toleransi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah memutuskan Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hirjiah jatuh pada 31 Maret 2025. Keputusan itu diumumkan Menteri Agama (
    Menag
    )
    Nasaruddin Umar
    usai menggelar sidang isbat pada Sabtu (29/3/2025).
    Dengan keputusan itu, pemerintah menentukan awal bulan Syawal sama dengan organisasi masyarakat Islam, Pimpinan Pusat (PP)
    Muhammadiyah
    .
    Diketahui, PP Muhammadiyah sebelumnya telah menetapkan Idul Fitri 1446 H jatuh pada 31 Maret 2025.
    Merepons hal tersebut, Menag pun bersyukur karena
    Lebaran 2025
    berbarengan antara Pemerintah dan Muhammadiyah.
    “Alhamdullilah, suatu keberuntungan untuk kita semuanya bangsa Indonesia, tahun ini kita berawal 1 Ramadhan-nya sama dan Alhamdulillah kita pun Lebarannya sama,” kata Nasaruddin di kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Sabtu.
    Dia pun berharap agar momentum ini menjadi sarana untuk menjaga toleransi dan kebersamaan sesama umat muslim.
    “Mudah-mudahan keputusan ini merupakan sarana untuk umat Islam di Indonesia tetap menjaga toleransi dan kebersamaan, baik dalam menjalankan ibadah maupun di dalam bermasyarakat di dalam naungan tanah air yang sama,” ujar Menag.
    Sebelumnya, Nasaruddin mengatakan, 1 Syawal 1446 H ditetapkan jatuh pada 31 Maret 2025, karena hilal belum terlihat atau tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS).
    Menurut Nasaruddin, berdasarkan laporan rukyat dari seluruh Indonesia, dipastikan hilal masih di bawah ufuk dengan ketinggian berkisar minus 3 derajat 15 menit 47 detik sampai dengan minus 1 derajat 4 menit 57 detik.

    Demikian juga, sudut elongasi berkisar 1 derajat 12 menit 89 detik hingga 1 derajat 36 menit 38 detik.
    “Dengan demikian secara hisab data hilal pada hari ini belum memenuhi kriteria fisibilitas hilal MABIMS, yakni tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat,” ujar Nasaruddin.
    Oleh karenanya, bulan Ramadhan disempurnakan menjadi 30 hari.
    “Dengan demikian terjadi istikmal, disempurnakan jadi 30 hari puasa kita pada hari ini,” kata Nasaruddin Umar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Berdayakan ekonomi umat, Kadin DKI gandeng Masjid Istiqlal dan Indosat Ooredoo

    Berdayakan ekonomi umat, Kadin DKI gandeng Masjid Istiqlal dan Indosat Ooredoo

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Berdayakan ekonomi umat, Kadin DKI gandeng Masjid Istiqlal dan Indosat Ooredoo
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Sabtu, 29 Maret 2025 – 14:14 WIB

    Elshinta.com – Dalam memberdayakan ekonomi umat khususnya umat islam, Kadin Indonesia dalam hal ini diwakili oleh Kadin DKI Jakarta, Masjid Istiqlal dan Indosat Ooredoo menggelar kesepakatan bersama atau Memorandum of Understanding (MoU).

    Penandatangan MoU yang digelar di Selasar Al Fattah Masjid Istiqlal pada Jumat (28/3), menurut Ketua umum Kadin DKI – Diana Dewi dilatarbelakangi oleh potensi pemasukan dari umat islam yang belum tersentuh oleh teknologi modern.

    “Masjid Istiqlal yang merupakan masjid terbesar di Indonesia berada di Jakarta, kami ingin menjadikan masjid ini sebagai role model ekonomi umat. Pemeluk agama islam sebagai mayoritas di Indonesia, kami ingin ekonomi umat dicontohkan dan dipraktekkan secara berjamaah,” ungkap Diana Dewi.

    Jika umat islam bisa berjamaah secara ekonomi, Diana menambahkan bahwa umat bisa lebih sejahtera dan masyarakat secara umum bisa merasakan imbasnya dari ekonomi keumatan yang dijalankan.

    Saat ini menurut Diana, ekonomi umat islam belum dijalankan seutuhnya dan belum sepenuhnya mendapatkan sentuhan teknologi yang dikelola dengan baik sehingga menghasilkan keuntungan yang besar dan bermanfaat bagi umat.

    Senada dengan Diana Dewi, untuk menumbuhkembangkan ekonomi umat menurut Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison – Muhammad Buldansyah tentunya lebih maju dan berhasil dengan sentuhan teknologi.

    “Kami memiliki teknologi, pelanggan dan mitra yang bisa diberdayakan untuk memaksimalkan sebuah tujuan. Potensi zakat, wakaf bahkan potensi informasi bisa kita maksimalkan untuk memberdayakan ekonomi umat,” papar Buldansyah.

    Langkah Kadin DKI untuk memberdayakan ekonomi umat bersama Masjid Istiqlal dan Indosat Ooredoo juga mendapat dukungan dari Ketua umum Kadin Indonesia – Anindya Bakrie. Menurut Anindya, Kadin harus bermanfaat bagi masyarakat luas dan umat islam harus bangkit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah sebesar 8%.

    “Kami melihat Masjid Istiqlal tidak semata simbol tempat ibadah terbesar tetapi juga wadah bagi 800.000 masjid lainnya yang tersebar diseluruh Indonesia untuk menggerakan roda ekonomi umat,” jelas Anindya Bakrie.

    Sementara itu Menteri agama RI – Nasaruddin Umar dan Direktur Pengembangan Bisnis Istiqlal Global Fund (IGF) Masjid Istiqlal – Deva Rachman juga sangat antusias dalam menyambut kerja sama ini.

    Menurut Nasaruddin selama ini potensi keekonomian umat islam tengah tertidur dan belum tersentuh sepenuhnya oleh teknologi modern. Dengan kolaborasi Kadin DKI, Masjid Istiqlal dan Indosat Ooredoo, Nasarudin berharap masjid tidak sekedar tempat ibadah tetapi juga sebagai sentra pemberdayaan ekonomi umat.

    Dengan terjalinnya MoU ini, Deva Racman juga menyambut baik mengingat pemberdayaan ekonomi umat tidak bisa dilakukan sendiri dan harus multi stakeholder. “Kolaborasi Kadin DKI, Masjid Istiqlal dan Indosat Ooredoo sebagai penyedia teknologi akan semakin menggulirkan potensi umat yang dijalankan dengan digitalisasi sistem,” tutup Deva.

    Sumber : Elshinta.Com

  • 1 Syawal 1446 Hijriah Jatuh pada 31 Maret 2025, Lebaran Hari Senin!

    1 Syawal 1446 Hijriah Jatuh pada 31 Maret 2025, Lebaran Hari Senin!

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah mengumumkan hasil sidang isbat 2025 untuk menentukan 1 Syawal 1446 Hijriah. Berdasarkan hasil pemantauan hilal di 33 titik di seluruh Indonesia, diputuskan bahwa Idul Fitri 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    “Pada hari ini Sabtu 29 Maret 2025 yang bertepatan dengan tanggal 29 Ramadan 1446 Hijriah telah masuk laporan dari para petugas rukyatul hilal di berbagai daerah di Indonesia yang telah melaksanakan pengamatan hilal, dan tim penerima laporan rukyat di pusat telah mengonfirmasi bahwa hilal tidak terlihat,” tutur Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar dalam konferensi pers Penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 Masehi, Sabtu 29 Maret 2025. 

    Dia menuturkan bahwa forum sidang isbat sepakat, laporan rukyat yang masuk, sesuai dengan data hisab yang telah dihitung, masih di bawah kriteria MABIMS.

    “Oleh karenanya, berdasarkan hisab posisi hilal wilayah Indonesia yang tidak memenuhi kriteria MABIMS serta tidak adanya laporan hilal terlihat, maka disepakati bahwa tanggal 1 Syawal tahun 1446 Hijriah jatuh pada hari Senin tanggal 31 Maret 2025 Masehi. Dengan demikian, disempurnakan jadi 30 hari puasa. Jadi malam hari ini untuk seluruh wilayah Indonesia masih melakukan salat tarawih,” kata Nasaruddin Umar.

    Posisi Hilal Belum Penuhi Kriteria

    Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa posisi hilal di seluruh wilayah Indonesia masih berada di bawah ufuk. 

    “Adapun posisi hilal hari ini di seluruh Indonesia masih di bawah ufuk dengan ketinggian berkisar -3 derajat 15 menit 47 detik sampai dengan -1 derajat 4 menit 57 detik dan sudut elongasi 1 derajat 12 menit 89 detik hingga 1 derajat 36 menit 38 detik. Dengan demikian, secara hisab, data hilal pada hari ini belum memenuhi kriteria visibilitas hilal MABIMS,” ujarnya.

    Merujuk kriteria MABIMS, awal bulan hijriah ditetapkan jika hilal memiliki tinggi minimal 3 derajat dan elongasi atau jarak sudut antara dua benda langit mencapai 6,4 derajat.

    Idul Fitri 2025 Muhammadiyah

    Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi telah menetapkan tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah atau Idul Fitri 2025 berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal. Penentuan ini menjadi pedoman bagi seluruh warga Muhammadiyah dalam menjalankan ibadah dan merayakan hari raya.

    Metode Penentuan Idul Fitri oleh Muhammadiyah

    Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal yang berpedoman pada perhitungan astronomi tanpa menunggu laporan rukyat (pengamatan langsung). Dalam metode ini, awal bulan Hijriah ditentukan berdasarkan tiga kriteria utama:

    Telah terjadi ijtimak (konjungsi bulan-matahari) Ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam Saat matahari terbenam, bulan sudah berada di atas ufuk (hilal wujud di atas ufuk)

    Dengan metode ini, Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 M.

    Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah

    Berdasarkan hasil hisab yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, berikut adalah rincian data astronomi terkait penentuan Idul Fitri 2025:

    Ijtimak jelang Syawal 1446 H terjadi pada: Hari: Sabtu Kliwon, 29 Maret 2025 M Waktu: Pukul 17:59:51 WIB Tinggi hilal di Yogyakarta saat matahari terbenam: -01° 59′ 04″ Kondisi hilal: Belum wujud karena masih berada di bawah ufuk Keputusan: Bulan Ramadan disempurnakan menjadi 30 hari (istikmal) 1 Syawal 1446 H: Senin Pahing, 31 Maret 2025 M

    Dalam praktiknya, keputusan Muhammadiyah seringkali berbeda dengan pemerintah yang menggunakan metode rukyat untuk konfirmasi visibilitas hilal.

    Jika hilal tidak terlihat pada 29 Ramadhan, maka pemerintah menetapkan istikmal dan Idul Fitri akan jatuh pada 31 Maret 2025, yang sama dengan ketetapan Muhammadiyah. Namun, jika dalam sidang isbat pemerintah ditemukan hilal yang dapat terlihat, maka Idul Fitri bisa saja ditetapkan lebih awal, yaitu pada Minggu, 30 Maret 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Menag: Suatu Keberuntungan Tahun Ini Perayaan Lebaran Sama – Page 3

    Menag: Suatu Keberuntungan Tahun Ini Perayaan Lebaran Sama – Page 3

    Muhammadiyah telah menetapkan tanggal tersebut lebih awal dengan menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, sementara NU dan pemerintah masih menunggu hasil pemantauan hilal yang akan diumumkan dalam sidang isbat. Keseragaman penetapan ini menjadi perhatian karena selama beberapa tahun terakhir, sering terjadi perbedaan dalam penetapan di kalangan masyarakat. 

    Menurut Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad, sidang isbat akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Maret 2025, dan akan dipimpin langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar. Sidang tersebut dijadwalkan dimulai pada sore hari, tepatnya pukul 16.30 WIB, yang diawali dengan seminar mengenai posisi hilal, kemudian dilanjutkan dengan sidang isbat.

    Sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 Hijriah akan dilaksanakan pada Sabtu, 29 Maret 2025, bertempat di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Pusat Kemenag, Jakarta Pusat. Proses sidang dimulai sejak sore hari dengan beberapa tahapan yang telah disusun Kementerian Agama agar pelaksanaannya berjalan sistematis dan terkoordinasi dengan baik.

    Rangkaian acara diawali pukul 16.30 WIB dengan seminar posisi hilal. Seminar ini merupakan diskusi teknis dengan para pakar astronomi dan ahli hisab yang memaparkan posisi hilal berdasarkan data hisab astronomi. Setelah itu, menjelang Magrib, peserta sidang melakukan buka puasa bersama dan shalat berjamaah.

    Tahap inti sidang isbat dimulai pada pukul 18.30 WIB secara tertutup, dan akan ditutup dengan konferensi pers sekitar pukul 19.00 WIB oleh Menteri Agama. Pengumuman tersebut merupakan keputusan resmi pemerintah yang menjadi acuan umat Islam di Indonesia dalam menetapkan tanggal Idul Fitri tahun ini.

  • Link Live Streaming Hasil Sidang Isbat Lebaran Idulfitri 2025 Hari Ini

    Link Live Streaming Hasil Sidang Isbat Lebaran Idulfitri 2025 Hari Ini

    Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah atau 2025 Masehi hari ini Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang ini akan menentukan awal bulan syawal sekaligus Lebaran Idulfitri 2025 bagi umat Islam di Indonesia.

    “Kami akan menggelar Sidang Isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, Sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadhan,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad dikutip dari Antara, Sabtu 29 Maret 2025.
    Rangkaian sidang isbat
    1. Pembukaan oleh Kementerian Agama (Kemenag).
    2. Seminar Hisab Rukyat: Pemaparan mengenai metode perhitungan astronomi dan pengamatan hilal.
    3. Laporan Hasil Rukyat: Penyampaian hasil pemantauan hilal dari berbagai lokasi di Indonesia.
    4. Sidang Isbat: Pembahasan dan pengambilan keputusan mengenai 1 Syawal 1446 H.
    5. Konferensi Pers: Pengumuman resmi hasil sidang isbat.

    Hasil sidang akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.
     

     

    Pemantauan hilal ada di 33 lokasi seluruh Indonesia
    Abu Rokhmad mengungkapkan bahwa pemantauan hilal akan berlangsung di 33 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, khusus di Bali, pemantauan tahun ini tidak akan dilakukan karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1947) pada Sabtu, 29 Maret 2025.

    Pengamatan hilal ini menjadi bagian penting dalam proses penetapan 1 Syawal 1446 H. Hasil dari pemantauan di berbagai lokasi akan dikaji dalam sidang isbat untuk memastikan apakah hilal sudah terlihat atau belum.

    Jika hilal teramati sesuai kriteria yang ditetapkan, maka Idulfitri akan jatuh pada keesokan harinya. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka bulan Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari.

    Link Live Streaming Hasil Sidang Isbat Lebaran Idulfitri 2025
    Kamu bisa menyaksikan konferensi pers pengumuman hasil sidang isbat Hari Raya Idulfitir 2025 atau awal bulan Syawal 1446 H secara live streaming melalui kanal YouTube Kementerian Agama atau bisa klik di sini.

    Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah atau 2025 Masehi hari ini Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang ini akan menentukan awal bulan syawal sekaligus Lebaran Idulfitri 2025 bagi umat Islam di Indonesia.
     
    “Kami akan menggelar Sidang Isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, Sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadhan,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad dikutip dari Antara, Sabtu 29 Maret 2025.
    Rangkaian sidang isbat
    1. Pembukaan oleh Kementerian Agama (Kemenag).
    2. Seminar Hisab Rukyat: Pemaparan mengenai metode perhitungan astronomi dan pengamatan hilal.
    3. Laporan Hasil Rukyat: Penyampaian hasil pemantauan hilal dari berbagai lokasi di Indonesia.
    4. Sidang Isbat: Pembahasan dan pengambilan keputusan mengenai 1 Syawal 1446 H.
    5. Konferensi Pers: Pengumuman resmi hasil sidang isbat.
     
    Hasil sidang akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.
     

     

    Pemantauan hilal ada di 33 lokasi seluruh Indonesia
    Abu Rokhmad mengungkapkan bahwa pemantauan hilal akan berlangsung di 33 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, khusus di Bali, pemantauan tahun ini tidak akan dilakukan karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1947) pada Sabtu, 29 Maret 2025.

    Pengamatan hilal ini menjadi bagian penting dalam proses penetapan 1 Syawal 1446 H. Hasil dari pemantauan di berbagai lokasi akan dikaji dalam sidang isbat untuk memastikan apakah hilal sudah terlihat atau belum.
     
    Jika hilal teramati sesuai kriteria yang ditetapkan, maka Idulfitri akan jatuh pada keesokan harinya. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka bulan Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari.

    Link Live Streaming Hasil Sidang Isbat Lebaran Idulfitri 2025
    Kamu bisa menyaksikan konferensi pers pengumuman hasil sidang isbat Hari Raya Idulfitir 2025 atau awal bulan Syawal 1446 H secara live streaming melalui kanal YouTube Kementerian Agama atau bisa klik di sini.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)