Tag: Darmawan Junaidi

  • Pemerintah akan Bangun 5.517 Rumah Subsidi Bagi TNI AD dan MBR di Serang hingga Brebes – Halaman all

    Pemerintah akan Bangun 5.517 Rumah Subsidi Bagi TNI AD dan MBR di Serang hingga Brebes – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah akan membangun 5.517 unit rumah subsidi untuk Prajurit dan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari TNI Angkatan Darat (AD) serta Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

    Sebanyak 5.517 unit rumah subsidi akan dibangun di lima daerah berbeda, yaitu Serang, Banten; Bekasi, Jawa Barat; Bantul, Yogyakarta; Bogor, Jawa Barat; dan Brebes, Jawa Tengah.

    Kepastian pembangunan ini dituangkan melalui penandatangan nota kesepahaman antara Badan Pengela Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Tentara Nasional Indonesia (TNI AD), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

    Penandatanganan nota kesepahaman dilaksanakan oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, dan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.

    Bank Mandiri akan berperan sebagai perbankan yang mendukung penyediaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiyaan Perumahan (FLPP).

    Menteri PKP Maruarar Sirait yang menyaksikan proses penandatangan mengatakan bahwa penyediaan perumahan bersubsidi ini juga menjadi upaya mendukung pelaksanaan Program Tiga Juta Rumah.

    “Diawali dengan rencana pelaksanaan groundbreaking tahap I sebanyak 5.517 unit di lima lokasi,” kata Ara, sapaan akrabnya, dikutip dari siaran pers pada Sabtu (8/2/2025).

    Kementerian PKP disebut akan melakukan groundbreaking antara 20 atau 21 Februari 2025.

    “Kami juga akan segera buat undangan dan laporan dari Menteri PKP kepada Presiden bahwa siap untuk groundbreaking di Serang, Banten,” ujar Ara.

    Sebelumnya, Ara menyatakan Kementerian PKP akan membangun rumah untuk prajurit TNI dan anggota Polri.

    Menurut dia, pembangunan rumah untuk prajurit TNI Angkatan Darat (AD) akan dimulai pada Februari tahun ini.

    Ia mengatakan telah bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak untuk membahas mengenai pembangunan rumah ini.

    Ara, sapaan akrab Maruarar, juga mengungkap bahwa Bank Mandiri telah ditunjuk menjadi bank yang mendampingi.

    “Supaya prajurit-prajurit kita yang berjuang mempertahankan Indonesia memiliki rumah,” kata Ara ketika memberi arahan dalam acara pelantikan pejabat Kementerian PKP di Wisma Atlet Kemayoran Blok C2, Pademangan Timur, Jakarta Utara, Kamis (30/1/2025).

    Lalu, Kementerian PKP juga akan membangun perumahan untuk prajurit TNI Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU).

    Berbeda dengan TNI AD, pembangunan rumah untuk TNI AL ditargetkan dimulai pada Maret 2025, lalu untuk AU akan menyusul setelah itu.

    Himbara yang ditunjuk menjadi bank pendamping juga berbeda, di mana TNI AL akan didampingi oleh BNI dan TNI AU oleh BRI.

    “Kita akan mulai membangun bersama BNI dan Angkatan Laut di tempat yang ditentukan, paling lama saya ingin bulan Maret dengan Angkatan Laut, selanjutnya nanti BRI dengan Angkatan Udara,” ujar Ara.

    Berikutnya adalah pembangunan rumah untuk anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

    Sama seperti TNI AL, pembangunan rumah untuk anggota Polri ditargetkan mulai Maret 2025.

    “Saya juga sudah beberapa kali bertemu dengan Kapolri, kita doakan paling lama bulan Maret kita akan mulai groundbreaking buat prajurit-prajurit Polri supaya punya rumah,” ucap Ara.

  • Bank Mandiri Dorong Pertumbuhan Aset dengan Digitalisasi dan Ekosistem Wholesale

    Bank Mandiri Dorong Pertumbuhan Aset dengan Digitalisasi dan Ekosistem Wholesale


    PIKIRAN RAKYAT – 
    Bank Mandiri terus menunjukkan performa impresif dengan mencatatkan pertumbuhan aset yang solid sepanjang 2024. Berkat optimalisasi ekosistem wholesale, ekspansi kredit yang merata, dan transformasi digital yang agresif tapi prudent, total aset konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp 2.427 triliun, tumbuh 11,6% YoY.

    Pencapaian ini tidak hanya memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, tetapi juga mencerminkan efektivitas strategi yang diterapkan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

    Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, pertumbuhan kredit menjadi motor utama ekspansi bisnis, dengan total penyaluran kredit yang mencapai Rp1.670,5 triliun, melonjak 19,5% YoY, jauh melampaui rata-rata industri. Segmen wholesale tetap menjadi pilar utama, dengan kenaikan 25,5% YoY hingga menyentuh Rp913,3 triliun.

    “Kami terus berupaya mengoptimalkan potensi di sektor wholesale agar dapat menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang membutuhkan akses permodalan. Ekosistem ini tidak hanya memberikan peluang pertumbuhan bagi bisnis tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi secara lebih luas,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/2).

    Tidak hanya menyasar wholesale, Bank Mandiri juga memberikan perhatian khusus pada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dengan penyaluran kredit yang mencapai Rp135 triliun, tumbuh 6% YoY. Strategi ekspansi ini memastikan pertumbuhan kredit yang merata di seluruh Indonesia, menciptakan dampak ekonomi yang inklusif, serta memperkuat daya tahan perekonomian nasional.

    “Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari dua kali lipat pertumbuhan industri, dan pertumbuhan yang sangat baik ini tersebar merata di seluruh Indonesia,” tambah Darmawan.

    Pada saat yang sama, layanan finansial Bank Mandiri semakin diperkuat oleh inovasi digital. Livin’ by Mandiri, super app unggulan bank berlogo berkode emiten BMRI ini, telah memiliki 29,3 juta pengguna dengan total transaksi mencapai 3,9 miliar, naik 38% YoY per akhir 2024.

    Sementara di segmen pebisnis dan pelaku usaha, platform Kopra by Mandiri menjadi tulang punggung utama layanan perbankan wholesale dengan nilai transaksi yang mencapai Rp 22.700 triliun, tumbuh 17% YoY.

    “Kami terus mendorong inovasi digital agar dapat memberikan layanan perbankan yang lebih efisien, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Transformasi ini menjadi peran kami dalam memperluas akses keuangan bagi lebih banyak pelaku usaha di Indonesia,” ungkap Darmawan.

    Tidak hanya fokus pada ekspansi bisnis, Bank Mandiri juga tetap menjaga fundamental yang sehat. Kualitas aset terjaga dengan baik, tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) yang turun 5 basis poin menjadi 0,97%. Rasio pencadangan atau coverage ratio pun tetap terjaga optimal di level 304%, menunjukkan kesiapan bank dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi.

    Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh 7,73% YoY, mencapai Rp 1.699 triliun, dengan dominasi dana murah (CASA) yang kini menyumbang 80,3% dari total DPK. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan tabungan sebesar 13,4% YoY menjadi Rp665 triliun, serta giro yang naik 3,6% YoY menjadi Rp606 triliun. Keberhasilan ini membuktikan efektivitas strategi digitalisasi yang berfokus pada kemudahan transaksi dan efisiensi biaya bagi nasabah.

    Bank Mandiri juga mencatatkan realisasi laba bersih konsolidasi sebesar Rp55,8 triliun di tahun 2024. Bila merinci laporan keuangan, diversifikasi sumber pendapatan menjadi salah satu strategi kunci Bank Mandiri, tercermin dari pendapatan berbasis komisi (fee-based income) meningkat 4,12% YoY, mencapai Rp 42,32 triliun, didorong oleh peningkatan transaksi digital, layanan treasury, serta jasa pengelolaan dana dan investasi.

    Dalam mendukung keberlanjutan, Bank Mandiri juga semakin agresif dalam mengalokasikan pembiayaan ke sektor ramah lingkungan. Portofolio hijau mencapai Rp 149 triliun, tumbuh 15,2% YoY, dengan fokus utama pada Energi Baru Terbarukan (EBT) yang mencapai Rp 11,8 triliun, naik 21% YoY. “Ke depan, kami akan terus memperkuat peran Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai pihak. Kami optimis strategi jangka panjang yang telah kami terapkan akan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional secara keseluruhan,” jelas Darmawan.

    Dengan fundamental yang kuat, inovasi digital yang agresif, serta strategi ekspansi yang berfokus pada sektor strategis, Bank Mandiri optimistis dapat terus mempertahankan momentum pertumbuhan pada 2025. “Kami terus mengembangkan solusi layanan yang lebih inovatif dan memberikan nilai tambah kepada nasabah, untuk memastikan pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan secara jangka panjang,” pungkas Darmawan. ***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Dorong Pertumbuhan Aset, Bank Mandiri Fokus Perkuat Digitalisasi dan Ekosistem Wholesale – Halaman all

    Dorong Pertumbuhan Aset, Bank Mandiri Fokus Perkuat Digitalisasi dan Ekosistem Wholesale – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bank Mandiri terus menunjukkan kinerja yang luar biasa dengan mencatatkan pertumbuhan aset yang kuat sepanjang 2024. Melalui optimalisasi ekosistem wholesale, ekspansi kredit yang merata, serta transformasi digital yang agresif namun prudent, total aset konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp2.427 triliun, tumbuh 11,6 persen YoY. 

    Pencapaian ini tidak hanya memperkokoh posisi Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, tetapi juga mencerminkan keberhasilan strategi yang diterapkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

    Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menjelaskan, pertumbuhan kredit menjadi motor utama ekspansi bisnis, dengan total penyaluran kredit yang mencapai Rp1.670,5 triliun, melonjak 19,5 persen YoY, jauh melampaui rata-rata industri. Segmen wholesale tetap menjadi pilar utama, dengan kenaikan 25,5 persen YoY hingga menyentuh Rp913,3 triliun. 

    “Kami terus berupaya mengoptimalkan potensi di sektor wholesale agar dapat menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang membutuhkan akses permodalan. Ekosistem ini tidak hanya memberikan peluang pertumbuhan bagi bisnis tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi secara lebih luas,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/2).

    Selain fokus pada sektor wholesale, Bank Mandiri juga memberikan perhatian besar pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan penyaluran kredit sebesar Rp135 triliun, tumbuh 6 persen YoY. Strategi ekspansi ini memastikan pertumbuhan kredit yang merata di seluruh Indonesia, menciptakan dampak ekonomi yang inklusif, dan memperkuat ketahanan perekonomian nasional.

    “Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari dua kali lipat pertumbuhan industri, dan pertumbuhan yang sangat baik ini tersebar merata di seluruh Indonesia,” tambah Darmawan.

    Pada saat yang sama, layanan finansial Bank Mandiri semakin diperkuat oleh inovasi digital. Livin’ by Mandiri, super app unggulan bank berlogo berkode emiten BMRI ini, telah memiliki 29,3 juta pengguna dengan total transaksi mencapai 3,9 miliar, naik 38 persen YoY per akhir 2024. 

    Sementara di segmen pebisnis dan pelaku usaha, platform Kopra by Mandiri menjadi tulang punggung utama layanan perbankan wholesale dengan nilai transaksi yang mencapai Rp22.700 triliun, tumbuh 17 persen YoY.

    “Kami terus mendorong inovasi digital agar dapat memberikan layanan perbankan yang lebih efisien, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Transformasi ini menjadi peran kami dalam memperluas akses keuangan bagi lebih banyak pelaku usaha di Indonesia,” ungkap Darmawan.

    Tidak hanya fokus pada ekspansi bisnis, Bank Mandiri juga tetap menjaga fundamental yang sehat. Kualitas aset terjaga dengan baik, tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) yang turun 5 basis poin menjadi 0,97 persen. Rasio pencadangan atau coverage ratio pun tetap terjaga optimal di level 304 persen, menunjukkan kesiapan bank dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi.

    Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh 7,73 persen YoY, mencapai Rp1.699 triliun, dengan dominasi dana murah (CASA) yang kini menyumbang 80,3 persen dari total DPK.

    Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan tabungan sebesar 13,4 persen YoY menjadi Rp665 triliun, serta giro yang naik 3,6 persen YoY menjadi Rp606 triliun. Keberhasilan ini membuktikan efektivitas strategi digitalisasi yang berfokus pada kemudahan transaksi dan efisiensi biaya bagi nasabah.

    Bank Mandiri juga mencatatkan realisasi laba bersih konsolidasi sebesar Rp55,8 triliun di tahun 2024. Bila merinci laporan keuangan, diversifikasi sumber pendapatan menjadi salah satu strategi kunci Bank Mandiri, tercermin dari pendapatan berbasis komisi (fee-based income) meningkat 4,12 persen YoY, mencapai Rp42,32 triliun, didorong oleh peningkatan transaksi digital, layanan treasury, serta jasa pengelolaan dana dan investasi.

    Dalam mendukung keberlanjutan, Bank Mandiri juga semakin agresif dalam mengalokasikan pembiayaan ke sektor ramah lingkungan. Portofolio hijau mencapai Rp149 triliun, tumbuh 15,2 persen YoY, dengan fokus utama pada Energi Baru Terbarukan (EBT) yang mencapai Rp11,8 triliun, naik 21 persen YoY.

    “Ke depan, kami akan terus memperkuat peran Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai pihak. Kami optimis strategi jangka panjang yang telah kami terapkan akan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional secara keseluruhan,” jelas Darmawan.

    Dengan dasar yang kokoh, inovasi digital yang agresif, serta strategi ekspansi yang fokus pada sektor-sektor strategis, Bank Mandiri optimis dapat terus menjaga momentum pertumbuhan pada tahun 2025.

    “Kami terus mengembangkan solusi layanan yang lebih inovatif dan memberikan nilai tambah kepada nasabah, untuk memastikan pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan secara jangka panjang,” pungkas Darmawan. (*)

  • Kementerian PKP gandeng Tapera, TNI AD, Mandiri bangun rumah subsidi

    Kementerian PKP gandeng Tapera, TNI AD, Mandiri bangun rumah subsidi

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menggandeng Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Tentara Nasional Indonesia (TNI AD) dan PT. Bank Mandiri (Persero) untuk membangun rumah subsidi.

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mengatakan, rumah bersubsidi yang akan dibangun tidak bersifat eksklusif hanya untuk TNI AD, namun juga diperuntukkan untuk masyarakat.

    “Jadi ini di mix, jadi bagus dan tidak eksklusif, bersama-sama dengan masyarakat. Akan dibangun sebanyak 5.517 unit, ” ujar Ara di Jakarta, Jumat.

    Dia menjelaskan, lingkup kerjasamanya adalah mendukung kegiatan penyediaan KPR melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada Prajurit dan ASN TNI AD serta MBR dengan batas tanggung jawab, wewenang, kapasitas dan kompetensi yang dimiliki oleh para pihak

    “Adanya kegiatan ini juga sekaligus mendukung pelaksanaan Program Tiga Juta Rumah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) yang diawali dengan rencana pelaksanaan groundbreaking tahap I sebanyak 5.517 unit di 5 (lima) lokasi yaitu Serang, Bekasi, Bantul, Bogor dan Brebes,” katanya.

    Ara menjelaskan, pihaknya siap untuk melakukan groundbreaking antara tanggal 20 atau 21 Februari 2025.

    “Kami juga akan segera buat undangan dan laporan dari Menteri PKP kepada Presiden bahwa siap untuk groundbreaking di Serang, Banten,” katanya.

    Sebagai informasi, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) menyaksikan prosesi penandatanganan Nota Kesepahaman antara Badan Pengela Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI AD) dan PT. Bank Mandiri (Persero) tentang pembangunan rumah bersubsidi untuk Prajurit dan Aparatur Sipil Negara (ASN) TNI AD serta Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

    Penandatanganan nota kesepahaman dilaksanakan secara langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc dengan Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho dan Direktur Utama PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi.

    “Hari ini kita menyaksikan suatu hal yang sangat penting yaitu nota kesepahaman antara TNI dengan TAPERA, yaitu Badan Pengelola Tabungan Rumah Rakyat, dan Bank Mandiri tentang dukungan penyediaan KPR melalui FLPP, kepada prajurit dan aparatur sipil negara TNI-AD, serta masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” kata Ara.

    Pewarta: Jakarta
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Bank Mandiri Perkuat Ekosistem Wholesale – Halaman all

    Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Bank Mandiri Perkuat Ekosistem Wholesale – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bank Mandiri terus memperkuat perannya dalam mengoptimalkan ekosistem wholesale guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menekankan bahwa strategi ini merupakan bagian dari upaya perseroan dalam memperluas jangkauan ke sektor-sektor potensial yang masih dapat dikembangkan, khususnya dalam hal penyaluran kredit di berbagai daerah di Indonesia.

    Hingga akhir tahun 2024, realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp 1.670,55 triliun naik 19,5 persen secara year on year (YoY), dengan pertumbuhan yang tetap solid di beberapa segmen utama. Kredit wholesale yang menjadi core business perseroan terus menjadi pendorong utama penyaluran kredit.

    Darmawan menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit dan tabungan Bank Mandiri tersebar secara merata di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini merupakan wujud komitmen perseroan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari 2 kali lipat pertumbuhan industri, dan pertumbuhan yang sangat baik ini tersebar dengan merata di seluruh Indonesia,” kata Darmawan.

    Sementara itu, kualitas kredit tetap menjadi perhatian utama Bank Mandiri, tercermin dari upaya perseroan dalam menjaga rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) tetap terkendali di level 0,97 persen pada akhir 2024, turun 5 basis poin (bps) dari periode tahun sebelumnya.

    “Kami terus berupaya mengoptimalkan potensi di sektor wholesale agar dapat menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang membutuhkan akses permodalan. Ekosistem ini tidak hanya memberikan peluang pertumbuhan bagi bisnis tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi secara lebih luas,” ujar Darmawan dalam Paparan Kinerja Keuangan Tahun 2024 Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (5/2).

    Dalam strategi ekspansi kredit, Bank Mandiri tetap fokus pada sektor-sektor strategis seperti pertanian & perkebunan, energi, telekomunikasi, industri makanan dan minuman, serta sektor padat karya yang tersebar di berbagai wilayah. Penyaluran kredit di segmen korporasi tetap menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan mencapai 25,5 persen secara YoY menjadi Rp913,3 triliun pada akhir tahun 2024. 

    Selain itu, segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga terus mendapatkan perhatian dengan pertumbuhan mencapai 6 persen yoy menjadi Rp 135 triliun per akhir 2024. Realisasi ini menurut Darmawan, sejalan dengan komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan.

    Bank Mandiri juga memperkuat strategi bisnisnya melalui peningkatan kualitas aset secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian (Prudential Banking) dalam ekspansi kredit dan penguatan manajemen risiko. 

    Tercermin dari posisi rasio pencadangan atau coverage ratio Bank Mandiri yang berada di level 304 persen pada akhir 2024. “Melalui upaya ini, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mempertahankan keberlanjutan bisnis yang sehat serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan,” imbuh Darmawan.

    Dorong Inklusi Keuangan dengan Transformasi Digital

    Sebagai bagian dari strategi penguatan ekosistem wholesale dan perluasan inklusi keuangan, Bank Mandiri terus berinovasi melalui transformasi digital. Platform digital unggulan perseroan, Super App Livin’ by Mandiri dan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, terus mengalami perkembangan yang pesat.

    Hingga akhir tahun 2024, jumlah pengguna Livin’ by Mandiri telah menembus 29,3 juta dengan frekuensi transaksi mencapai 3,9 miliar transaksi atau tumbuh 38 persen secara tahunan.

    Sementara itu, Kopra by Mandiri telah mengelola transaksi senilai Rp22.700 triliun dengan pertumbuhan volume transaksi sebesar 17 persen YoY, dengan frekuensi mencapai 1,3 miliar transaksi, naik 21 persen secara YoY. Platform ini terus dikembangkan untuk memberikan layanan yang lebih luas kepada segmen korporasi dan bisnis dengan berbagai fitur yang semakin terintegrasi.

    Darmawan menegaskan bahwa digitalisasi menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing dan memperkuat ekosistem bisnis di Indonesia.

    “Kami terus mendorong inovasi digital agar dapat memberikan layanan perbankan yang lebih efisien, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Transformasi ini menjadi peran kami untuk memperluas akses keuangan bagi lebih banyak pelaku usaha di Indonesia,” tambahnya.

    Di tengah tantangan ekonomi yang dinamis, Bank Mandiri terus mengoptimalkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) sebagai bagian dari strategi diversifikasi sumber pendapatan.

    Sepanjang tahun 2024, fee-based income Bank Mandiri menunjukkan tren positif, didorong oleh peningkatan transaksi perbankan digital, layanan treasury, trade finance, serta jasa pengelolaan dana dan investasi. 

    Hasilnya, pendapatan non-bunga Bank Mandiri berhasil mencapai Rp42,32 triliun per akhir 2024, tumbuh 4,12 persen secara yoy secara konsolidasi. Bank berkode emiten BMRI ini menyatakan, sejalan dengan optimalisasi ekosistem bisnis dan penguatan strategi digital, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp55,8 triliun pada akhir tahun 2024. Pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi ekspansi berbasis digital, peningkatan efisiensi operasional, serta diversifikasi sumber pendapatan yang semakin kokoh. 

    “Kami terus mengembangkan solusi layanan yang lebih inovatif dan memberikan nilai tambah kepada nasabah, untuk memastikan pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan secara jangka panjang,” ujar Darmawan. 

    Selain itu, kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri turut mengalami pertumbuhan yang solid, didukung oleh peningkatan dana murah atau Current Account Savings Account (CASA).

    Hingga akhir 2024, DPK Bank Mandiri tercatat tumbuh sebesar 7,73 persen YoY menjadi Rp1.699 triliun, didorong oleh kenaikan signifikan pada segmen giro dan tabungan. Porsi CASA mencapai 80,3 persen dari total DPK, mencerminkan efektivitas strategi perseroan dalam mengoptimalkan pendanaan berbasis dana murah.

    Pertumbuhan CASA tersebut terutama didorong oleh peningkatan tabungan yang tumbuh 13,4 persen YoY menjadi Rp 665 triliun, serta giro yang mengalami ekspansi sebesar 3,6 persen YoY menjadi Rp606 triliun.

    “Keberhasilan ini tidak terlepas dari optimalisasi layanan digital seperti Livin’ by Mandiri, yang semakin mempermudah transaksi dan perencanaan keuangan bagi nasabah ritel, serta Kopra by Mandiri, yang memberikan kemudahan dalam pengelolaan keuangan bagi segmen wholesale,” terangnya.

    Pada saat yang sama, Bank Mandiri terus berkomitmen mendukung Program Strategis Nasional melalui ekspansi kredit berkelanjutan, salah satunya dengan meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM yang mencapai Rp135 triliun dengan pertumbuhan di kisaran 6 persen YoY, dengan kualitas kredit yang terjaga.

    Langkah ini lanjut Darmawan, sejalan dengan upaya perseroan dalam memperkuat ekosistem ekonomi berbasis kerakyatan, sekaligus mendorong ketahanan ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

    Selain itu, melalui kehadiran platform digital, Bank Mandiri memastikan kemudahan akses keuangan bagi pelaku usaha serta masyarakat luas. Digitalisasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi transaksi, tetapi juga mendukung berbagai sektor strategis seperti energi, pangan, dan pendidikan dalam rangka mencapai target pertumbuhan GDP 8 persen pada 2028-2029.

    “Dengan berbagai inisiatif ini, kami optimis dapat memperluas peran Bank Mandiri dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi,” tegas Darmawan.

    Komitmen pada Keberlanjutan dan ESG

    Dalam menjalankan strategi bisnisnya, Bank Mandiri juga terus memperkuat komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan dengan mengedepankan aspek Environmental, Social, dan Governance (ESG). Sepanjang tahun 2024, Portofolio Berkelanjutan Bank Mandiri tercatat mencapai Rp293 triliun.

    Dari jumlah tersebut, Portofolio Hijau mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 15,2 persen YoY mencapai Rp149 triliun, mencerminkan komitmen perseroan dalam mendukung pembiayaan berkelanjutan.

    Salah satunya lewat kontribusi pada sektor Energi Baru Terbarukan (EBT), yang hingga akhir tahun 2024 telah mencapai Rp11,8 triliun naik 21 persen YoY. Pembiayaan di sektor ini terus didorong melalui berbagai skema, termasuk Sustainability-Linked Loan dan Green Loan yang ditujukan untuk proyek-proyek berkelanjutan.

    Bank Mandiri juga mengukuhkan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung inovasi produk berbasis ESG yang semakin relevan dengan tren global.

    “Ke depan, kami akan terus memperkuat peran Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai pihak. Kami optimis strategi jangka panjang yang telah kami terapkan akan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional secara keseluruhan,” jelas Darmawan.

    Selain itu, Bank Mandiri terus berusaha meningkatkan jangkauan pembiayaan berkelanjutan ke berbagai sektor strategis dengan potensi pertumbuhan tinggi. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang yang lebih besar dalam memperkuat ketahanan ekonomi sekaligus mempercepat transisi menuju ekonomi hijau di Indonesia.

    Bank Mandiri tidak hanya fokus pada sektor pembiayaan, tetapi juga terus memperluas inisiatif ESG ke seluruh rantai bisnisnya. Hal ini mencakup penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG), peningkatan efisiensi energi di kantor cabang, serta edukasi keuangan bagi masyarakat. Melalui berbagai langkah tersebut, Bank Mandiri optimis dapat menjadi pelopor dalam mendorong transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan di Indonesia. (*)

  • Bank Mandiri Perkuat Wholesale dan Kredit Berkelanjutan 2024

    Bank Mandiri Perkuat Wholesale dan Kredit Berkelanjutan 2024

    Jakarta

    Bank Mandiri terus memperkuat perannya dalam mengoptimalkan ekosistem wholesale untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

    Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menegaskan bahwa langkah strategis ini menjadi bagian dari upaya perseroan dalam menjangkau sektor potensial yang masih dapat dimaksimalkan, terutama dari sisi penyaluran kredit di berbagai wilayah Indonesia.

    Hingga akhir tahun 2024, realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp 1.670,55 triliun naik 19,5% secara year on year (YoY), dengan pertumbuhan yang tetap solid di beberapa segmen utama. Kredit wholesale yang menjadi core business perseroan terus menjadi pendorong utama penyaluran kredit.

    Dermawan melanjutkan, Pertumbuhan kredit dan tabungan Bank Mandiri tersebar merata di berbagai daerah Indonesia yang menjadi bagian dari komitmen kami dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari 2 kali lipat pertumbuhan industri, dan pertumbuhan yang sangat baik ini tersebar dengan merata di seluruh Indonesia,” ujar Darmawan dalam keterangannya, Kamis (6/2/2025).

    Sementara itu, kualitas kredit tetap menjadi perhatian utama Bank Mandiri. Hal ini tercermin dari upaya perseroan dalam menjaga rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) tetap terkendali di level 0,97% pada akhir 2024, turun 5 basis poin (bps) dari periode tahun sebelumnya.

    “Kami terus berupaya mengoptimalkan potensi di sektor wholesale agar dapat menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang membutuhkan akses permodalan. Ekosistem ini tidak hanya memberikan peluang pertumbuhan bagi bisnis tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi secara lebih luas,” ujar Darmawan dalam Paparan Kinerja Keuangan Tahun 2024 Bank Mandiri di Jakarta.

    Dalam strategi ekspansi kredit, Bank Mandiri tetap fokus pada sektor-sektor strategis seperti pertanian & perkebunan, energi, telekomunikasi, industri makanan dan minuman, serta sektor padat karya yang tersebar di berbagai wilayah.

    Penyaluran kredit di segmen korporasi tetap menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan mencapai 25,5% secara yoy menjadi Rp 913,3 triliun pada akhir tahun 2024.

    Selain itu, segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga terus mendapatkan perhatian dengan pertumbuhan mencapai 6% yoy menjadi Rp 135 triliun per akhir 2024. Menurut Darmawan, realisasi ini sejalan dengan komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan.

    Bank Mandiri juga memperkuat strategi bisnisnya melalui peningkatan kualitas aset secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian (Prudential Banking) dalam ekspansi kredit dan penguatan manajemen risiko serta tercermin dari posisi rasio pencadangan atau coverage ratio Bank Mandiri yang berada di level 304% pada akhir 2024.

    “Melalui upaya ini, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mempertahankan keberlanjutan bisnis yang sehat serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan,” imbuh Darmawan.

    Dorong Inklusi Keuangan dengan Transformasi Digital

    Sebagai bagian dari strategi penguatan ekosistem wholesale dan perluasan inklusi keuangan, Bank Mandiri terus berinovasi melalui transformasi digital. Platform digital unggulan perseroan, Super App Livin’ by Mandiri dan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, terus mengalami perkembangan yang pesat.

    Hingga akhir tahun 2024, jumlah pengguna Livin’ by Mandiri telah mencapai 29,3 juta dengan frekuensi transaksi mencapai 3,9 miliar transaksi atau tumbuh 38% secara tahunan.

    Sementara itu, Kopra by Mandiri telah mengelola transaksi senilai Rp 22.700 triliun dengan pertumbuhan volume transaksi sebesar 17% YoY, dengan frekuensi mencapai 1,3 miliar transaksi, naik 21% secara YoY. Platform ini terus dikembangkan untuk memberikan layanan yang lebih luas kepada segmen korporasi dan bisnis dengan berbagai fitur yang semakin terintegrasi.

    Darmawan menegaskan bahwa digitalisasi menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing dan memperkuat ekosistem bisnis di Indonesia.

    “Kami terus mendorong inovasi digital agar dapat memberikan layanan perbankan yang lebih efisien, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Transformasi ini menjadi peran kami untuk memperluas akses keuangan bagi lebih banyak pelaku usaha di Indonesia,” tambahnya.

    Di tengah tantangan ekonomi yang dinamis, Bank Mandiri terus mengoptimalkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) sebagai bagian dari strategi diversifikasi sumber pendapatan. Sepanjang tahun 2024, fee-based income Bank Mandiri menunjukkan tren positif, didorong oleh peningkatan transaksi perbankan digital, layanan treasury, trade finance, serta jasa pengelolaan dana dan investasi.

    Hasilnya, pendapatan non-bunga Bank Mandiri berhasil mencapai Rp 42,32 triliun per akhir 2024, tumbuh 4,12% secara yoy dan secara konsolidasi.

    Bank berkode emiten BMRI ini menyatakan, sejalan dengan optimalisasi ekosistem bisnis dan penguatan strategi digital, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 55,8 triliun pada akhir tahun 2024. Pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi ekspansi berbasis digital, peningkatan efisiensi operasional, serta diversifikasi sumber pendapatan yang semakin kokoh.

    “Kami terus mengembangkan solusi layanan yang lebih inovatif dan memberikan nilai tambah kepada nasabah, untuk memastikan pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan secara jangka panjang,” ujar Darmawan.

    Selain itu, kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri turut mengalami pertumbuhan yang solid, didukung oleh peningkatan dana murah atau Current Account Savings Account (CASA).

    Hingga akhir 2024, DPK Bank Mandiri tercatat tumbuh sebesar 7,73% yoy menjadi Rp 1.699 triliun, didorong oleh kenaikan signifikan pada segmen giro dan tabungan. Porsi CASA mencapai 80,3% dari total DPK, mencerminkan efektivitas strategi perseroan dalam mengoptimalkan pendanaan berbasis dana murah.

    Pertumbuhan CASA tersebut terutama didorong oleh peningkatan tabungan yang tumbuh 13,4% YoY menjadi Rp 665 triliun, serta giro yang mengalami ekspansi sebesar 3,6% YoY menjadi Rp 606 triliun.

    “Keberhasilan ini tidak terlepas dari optimalisasi layanan digital seperti Livin’ by Mandiri, yang semakin mempermudah transaksi dan perencanaan keuangan bagi nasabah ritel, serta Kopra by Mandiri, yang memberikan kemudahan dalam pengelolaan keuangan bagi segmen wholesale,” terangnya.

    Pada saat yang sama, Bank Mandiri terus berkomitmen mendukung Program Strategis Nasional melalui ekspansi kredit berkelanjutan, salah satunya dengan meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM yang mencapai Rp 135 triliun dengan pertumbuhan di kisaran 6% YoY, dengan kualitas kredit yang terjaga.

    Darmawan mengatakan bahwa langkah ini sejalan dengan upaya perseroan dalam memperkuat ekosistem ekonomi berbasis kerakyatan, sekaligus mendorong ketahanan ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

    Selain itu, melalui kehadiran platform digital, Bank Mandiri memastikan kemudahan akses keuangan bagi pelaku usaha serta masyarakat luas. Digitalisasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi transaksi, tetapi juga mendukung berbagai sektor strategis seperti energi, pangan, dan pendidikan dalam rangka mencapai target pertumbuhan GDP 8% pada 2028-2029.

    “Dengan berbagai inisiatif ini, kami optimis dapat memperluas peran Bank Mandiri dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi,” tegas Darmawan.

    Komitmen pada Keberlanjutan dan ESG

    Dalam menjalankan strategi bisnisnya, Bank Mandiri juga terus memperkuat komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan dengan mengedepankan aspek Environmental, Social, dan Governance (ESG). Sepanjang tahun 2024, Portofolio Berkelanjutan Bank Mandiri tercatat mencapai Rp 293 triliun.

    Dari jumlah tersebut, Portofolio Hijau mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 15,2% YoY mencapai Rp 149 triliun, mencerminkan komitmen perseroan dalam mendukung pembiayaan berkelanjutan.

    Salah satunya lewat kontribusi pada sektor Energi Baru Terbarukan (EBT), yang hingga akhir tahun 2024 telah mencapai Rp 11,8 triliun naik 21% YoY. Pembiayaan di sektor ini terus didorong melalui berbagai skema, termasuk Sustainability-Linked Loan dan Green Loan yang ditujukan untuk proyek-proyek berkelanjutan.

    Bank Mandiri juga mengukuhkan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung inovasi produk berbasis ESG yang semakin relevan dengan tren global.

    “Ke depan, kami akan terus memperkuat peran Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai pihak. Kami optimis strategi jangka panjang yang telah kami terapkan akan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional secara keseluruhan,” jelas Darmawan.

    Selain itu, Bank Mandiri terus berupaya memperluas penetrasi pembiayaan berbasis keberlanjutan ke sektor-sektor strategis yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang yang lebih signifikan dalam memperkuat ketahanan ekonomi dan mempercepat peralihan ke ekonomi hijau di Indonesia.

    Tidak hanya dalam sektor pembiayaan, Bank Mandiri juga memperluas inisiatif ESG di seluruh rantai nilai bisnisnya, termasuk dalam penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG), peningkatan efisiensi energi di kantor-kantor cabang, serta edukasi keuangan bagi masyarakat luas.

    Dengan berbagai upaya ini, Bank Mandiri optimis dapat menjadi salah satu bank yang memimpin transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan di Indonesia.

    Tentang Bank Mandiri

    Bank Mandiri merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia dengan layanan finansial kepada nasabah yang meliputi segmen usaha Corporate, Hubungan Kelembagaan, Commercial, Micro & SME, Consumer Banking, Treasury dan International Banking.

    Bank Mandiri pada saat ini bersinergi dengan beragam perusahaan anggota konglomerasi keuangan Mandiri Group untuk menyediakan bermacam produk dan jasa serta mendukung bisnis utamanya, antara lain Mandiri Sekuritas (jasa dan layanan pasar modal), Bank Syariah Indonesia (perbankan syariah), Bank Mandiri Taspen/Mantap (kredit UMKM), AXA-Mandiri Financial Services (asuransi jiwa), Mandiri Tunas Finance (jasa pembiayaan), Mandiri Utama Finance (jasa pembiayaan), Mandiri International Remittance (remitansi), Mandiri Europe (treasury & financial institution), Mandiri Capital Indonesia (pembiayaan modal ventura), dan Mitra Transaksi Indonesia (payment point online bank).

    Melalui kolaborasi ini, seluruh anggota grup keuangan Mandiri Group memiliki kinerja solid dan menjadi pemain utama di segmen bisnis masing-masing.

    Dalam ekspansi bisnis, Bank Mandiri terus mengembangkan layanan dan produk perbankan digital yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan nasabah korporasi dan retail.

    Kopra by Mandiri merupakan solusi digital bagi industri nasional yang menyatukan para korporasi sampai pelaku usaha kecil menengah dalam suatu ekosistem digital single access yang sangat mudah dan solutif seperti layanan Cash Management, Forex, Trade & Guarantee, Supply Chain Management, Virtual Account sampai solusi keuangan terintegrasi berbasis Application Programming Interface (API).

    Sedangkan layanan digital retail meliputi aplikasi Livin’ by Mandiri, kartu prabayar Mandiri e-money, serta layanan informasi berbasis kecerdasan buatan Mandiri Intelligent Assistant (MITA) pada akun resmi WhatsApp Bank Mandiri di +62 811-84-14000.

    Hingga Desember 2024, jaringan Bank Mandiri telah tersebar di seluruh Indonesia yang meliputi 139 Kantor Cabang (KC) dan 2.053 Kantor Cabang Pembantu (KCP).
    Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 6306 unit ATM, 6563 unit CRM, dan 290 unit CSM yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus, 253.528 unit Electronic Data Capture (EDC) serta jaringan e-banking yang meliputi Livin’ by Mandiri, SMS Banking, dan Call Center 14000.

    Informasi detail tentang Bank Mandiri bisa diakses melalui www.bankmandiri.co.id.

    (ega/ega)

  • Bank Mandiri salurkan kredit Rp185,2 triliun ke industri pengolahan

    Bank Mandiri salurkan kredit Rp185,2 triliun ke industri pengolahan

    kredit ini digunakan untuk membiayai pembangunan secara operasional smelter dan refinery mineral seperti nikel, emas, tembaga

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyalurkan kredit sebesar Rp185,2 triliun kepada industri pengolahan, termasuk hilirisasi mineral dan batubara (minerba), hingga akhir tahun 2024 atau tumbuh 14,3 persen secara year on year (yoy).

    “Secara khusus di hilirisasi minerba, (penyaluran kredit) meningkat 61,4 persen secara year on year. Di mana kredit ini digunakan untuk membiayai pembangunan secara operasional smelter dan refinery mineral seperti nikel, emas, tembaga dan logam mineral lainnya,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam Konferensi Pers Virtual Paparan Kinerja Kuartal IV 2024 Bank Mandiri di Jakarta, Rabu.

    Dalam penyaluran kredit ini, Darmawan menekankan bahwa Bank Mandiri tetap mengedepankan manajemen risiko yang robust untuk pembiayaan ke sektor hilirisasi.

    Hal ini mengingat proyek yang dibiayai tersebut harus dipastikan telah beroperasi secara komersial dan memiliki kontrak kerja yang jelas.

    Bank Mandiri juga merancang mitigasi risiko secara spesifik yang embedded terhadap proyek tersebut. Darmawan mencontohkan hilirisasi mineral yang perlu dipastikan kecukupan dari suplai bahan baku serta availability dari produk off taker setelah perusahaan tersebut berproduksi.

    “Ke depan kami terus mendukung percepatan dan peningkatan dari program strategis pemerintah di hilirisasi ini yang akan terus memberikan dampak bagi perekonomian nasional secara signifikan, dengan terciptanya lapangan kerja yang semakin besar, peningkatan volume ekspor maupun juga memberikan penguatan daya saing industri nasional,” kata Darmawan.

    Secara konsolidasi, Bank Mandiri merealisasikan penyaluran kredit dengan total Rp1.670,55 triliun hingga akhir tahun 2024 atau naik 19,5 persen yoy.

    Penyaluran kredit di segmen korporasi tetap menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan mencapai 25,5 persen yoy menjadi Rp913,3 triliun pada akhir tahun 2024.

    Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo menyampaikan Bank Mandiri akan tetap mengukuhkan dominasi di industri perbankan dengan menjaga pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri yang didorong oleh segmen wholesale maupun ritel.

    Bank Mandiri, imbuh Sigit, juga menargetkan pertumbuhan pada sektor-sektor prospektif dan resilien sesuai dengan loan portfolio guideline internal perseroan seperti industri makanan, industri minuman, jasa kesehatan, telekomunikasi serta energi.

    Kualitas aset yang terjaga dengan baik menjadi prioritas Bank Mandiri. Dalam hal ini, perseroan akan terus memperkuat penerapan manajemen risiko seperti pendekatan yang lebih selektif serta memastikan diversifikasi yang lebih baik untuk mengurangi risiko konsentrasi.

    “Oleh karena itu, kami juga menerapkan atau menargetkan rasio NPL yang tetap terjaga stabil di tahun 2025 dan ini sangat penting untuk kami menjaga aset yang berkualitas sebagai komponen penting untuk menopang profitabilitas yang sustain ke depan,” kata Sigit.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bank Mandiri proyeksikan penurunan suku bunga acuan berlanjut di 2025

    Bank Mandiri proyeksikan penurunan suku bunga acuan berlanjut di 2025

    Apalagi, regulator (BI) telah memberikan isyarat yang jelas untuk mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memproyeksikan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate masih akan terus berlanjut sepanjang tahun 2025, setelah pada Januari yang lalu BI-Rate dipangkas menjadi 5,75 persen.

    Penurunan suku bunga pada beberapa minggu lalu yang diputuskan oleh BI tersebut dilakukan sesaat setelah laju inflasi nasional yang mencatatkan level yang cukup rendah di level 1,57 persen pada Desember 2024.

    “Penurunan tersebut kami proyeksikan masih akan terus berlanjut sepanjang 2025. Apalagi, regulator (BI) telah memberikan isyarat yang jelas untuk mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat agar lebih bergairah kembali dengan tingkat inflasi yang lebih sehat bagi perekonomian di tahun 2025,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam Konferensi Pers Virtual Paparan Kinerja Kuartal IV 2024 Bank Mandiri di Jakarta, Rabu.

    Sejalan dengan potensi penurunan BI-Rate tersebut, Darmawan menyampaikan bahwa Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional akan semakin terakselerasi pada tahun 2025. Dengan demikian, hal ini semakin dekat dengan aspirasi nasional menuju Indonesia emas 2045.

    Adapun tantangan bagi sebagian besar perbankan, pertumbuhan dana masyarakat secara nasional tertinggal dari pertumbuhan kredit dan menekan rasio kredit terhadap pendanaan perbankan.

    Namun, menurut Darmawan, tantangan ini bukan penghambat bagi Bank Mandiri untuk dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara optimal.

    “Sebagai bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan tidak berlebihan apabila kita katakan Bank Mandiri adalah bank utama yang secara konsisten menopang pertumbuhan kredit nasional sepanjang tahun 2024,” kata dia.

    Darmawan mengatakan, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari dua kali lipat pertumbuhan industri. Pertumbuhan yang sangat baik ini tersebar dengan merata dapat dijumpai di setiap daerah di seluruh penjuru Nusantara.

    Hingga Desember 2024, kredit Bank Mandiri (bank only) tumbuh 20,7 persen year on year (yoy), jauh di atas pertumbuhan industri perbankan nasional yang berada di kisaran 10,4 persen yoy.

    Dalam mendukung masyarakat untuk dapat memiliki rumah, Bank Mandiri membantu ribuan masyarakat dan pekerja di Indonesia mewujudkan hunian impian mereka dengan kredit pemilikan rumah (KPR) Bank Mandiri yang tumbuh pada level 16,9 persen yoy. Hal ini sejalan dengan aspirasi strategis nasional di perumahan masyarakat.

    Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki fokus dalam pengembangan ekonomi masyarakat dan penguatan usaha yang berpihak pada masyarakat secara luas atau padat karya, yaitu segmen mikro dan menengah atau UMKM.

    Pada 2024, baki debet kredit UMKM Bank Mandiri telah mencapai Rp135 triliun atau tumbuh 6 persen yoy dan menjangkau kepada lebih dari 1.250 mitra atau debitur UMKM. Penyaluran kredit ini pun diiringi dengan rasio non-performing loan (NPL) UMKM yang terjaga dengan optimal di level 1,36 persen.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Livin’ dan Kopra Jadi Andalan Digitalisasi Bank Mandiri, Kamu Sudah Pakai?

    Livin’ dan Kopra Jadi Andalan Digitalisasi Bank Mandiri, Kamu Sudah Pakai?

    Jakarta: Bank Mandiri terus melaju dalam transformasi digital dengan dua aplikasi andalan yaitu Livin’ by Mandiri untuk layanan perbankan ritel dan Kopra by Mandiri bagi segmen bisnis dan korporasi. 
     
    Tak hanya memudahkan transaksi, kedua platform ini sukses mencatatkan pertumbuhan fantastis hingga akhir 2024.
    Livin’ by Mandiri tembus 29,3 juta pengguna
    Aplikasi Livin’ by Mandiri menjadi favorit bagi nasabah ritel dengan jumlah pengguna yang sudah mencapai 29,3 juta hingga akhir 2024. 
     
    Frekuensi transaksi di platform ini juga melonjak hingga 3,9 miliar transaksi, naik 38 persen secara tahunan (YoY).
    Kopra by Mandiri andalan korporasi 
    Sementara itu, Kopra by Mandiri menjadi solusi digital bagi segmen bisnis. Sepanjang 2024, platform ini berhasil mengelola transaksi hingga Rp22.700 triliun dengan volume transaksi naik 17 persen YoY dan frekuensi mencapai 1,3 miliar transaksi (naik 21 persen YoY).
     

    Bank Mandiri Makin Cuan dari Digitalisasi
    Keberhasilan transformasi digital ini turut berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan Bank Mandiri. Sepanjang 2024, fee-based income Bank Mandiri mencapai Rp42,32 triliun, meningkat 4,12 persen YoY.

    Tak hanya itu, Bank Mandiri juga mencetak laba bersih konsolidasi Rp 55,8 triliun, tumbuh 1,31 persen YoY, berkat strategi digitalisasi yang semakin matang.
     
    “Transformasi digital adalah kunci daya saing dan penguatan ekosistem bisnis di Indonesia,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, dalam konferensi pers, 5 Februari 2025.

    Keunggulan Livin’ dan Kopra
    Livin’ by Mandiri menawarkan kemudahan dalam berbagai layanan, beberapa diantara seperti:
     
    – Transfer antarbank dan antarnegara.
    – Pembayaran tagihan dan top-up saldo.
    – Fitur investasi dan tabungan otomatis.
    – QR payment dan kartu digital.
     
    Sedangkan Kopra by Mandiri hadir untuk mendukung efisiensi transaksi bisnis dengan layanan unggulan seperti:
     
    – Cash Management untuk mengelola keuangan perusahaan.
    – Value Chain guna mempermudah pembayaran dan pembiayaan supplier.
    – Trade Solution untuk layanan ekspor-impor yang lebih praktis.
     
    Dengan berbagai inovasi yang terus berkembang, Bank Mandiri semakin mempermudah nasabah individu maupun korporasi dalam mengelola keuangan.
     
    Apakah kamu sudah menggunakan Livin’ by Mandiri untuk transaksi harian atau Kopra by Mandiri untuk bisnis kamu? 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Bank Mandiri bukukan laba bersih konsolidasi Rp55,8 triliun pada 2024

    Bank Mandiri bukukan laba bersih konsolidasi Rp55,8 triliun pada 2024

    Akselerasi dengan strategi yang tepat telah mendorong pertumbuhan Bank Mandiri

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (kode saham: BMRI) membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp55,8 triliun pada akhir tahun 2024, naik 1,31 persen secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    “Akselerasi dengan strategi yang tepat telah mendorong pertumbuhan Bank Mandiri yang kuat, sehat dan berkualitas di tahun 2024, sekaligus menjadi modal yang sangat berharga bagi Bank Mandiri untuk mempertahankan dan melanjutkan performa yang baik tersebut di 2025,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam Konferensi Pers Virtual Paparan Kinerja Kuartal IV 2024 Bank Mandiri di Jakarta, Rabu.

    Kinerja positif tersebut didukung realisasi kredit secara konsolidasi mencapai Rp1.670,55 triliun hingga akhir tahun 2024 atau naik 19,5 persen yoy. Perseroan mencatat, kredit wholesale atau korporasi yang menjadi core business perseroan terus menjadi pendorong utama penyaluran kredit.

    Penyaluran kredit di segmen korporasi tetap menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan mencapai 25,5 persen yoy menjadi Rp 913,3 triliun pada akhir tahun 2024. Sementara kredit segmen retail dan anak perusahaan mencapai Rp757,2 triliun atau tumbuh 113 persen yoy.

    Khusus segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), segmen ini juga terus mendapatkan perhatian perseroan dengan mencatatkan pertumbuhan mencapai 6 persen yoy menjadi Rp135 triliun per akhir 2024.

    Terkait dengan kualitas aset perseroan, pada 2024 rasio loan at risk (LAR) secara bank only menunjukkan perbaikan dengan penurunan sebesar 51 bps secara yoy menjadi 6,81 persen.

    Kualitas kredit menjadi perhatian utama Bank Mandiri, tercermin dari upaya perseroan dalam menjaga rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) bank only tetap terkendali di level 0,97 persen pada akhir 2024, turun 5 basis poin (bps) dari periode tahun sebelumnya. Adapun posisi rasio pencadangan atau coverage ratio Bank Mandiri berada di level 304 persen pada akhir 2024.

    Kinerja kredit Bank Mandiri yang baik tersebut diikuti dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp1.699 triliun hingga akhir 2024 atau tumbuh sebesar 7,73 persen yoy.

    Porsi dana murah atau current account savings account (CASA) mencapai 80,3 persen dari total DPK. Pertumbuhan CASA terutama didorong oleh peningkatan tabungan yang tumbuh 13,4 persen yoy menjadi Rp665 triliun, serta giro yang mengalami ekspansi sebesar 3,6 persen yoy menjadi Rp606 triliun.

    Perseroan menyampaikan, kinerja yang baik ini tidak lepas dari kontribusi kinerja perusahaan anak perseroan. Secara konsolidasi, keseluruhan perusahaan anak juga membukukan total laba bersih sebesar Rp11,8 triliun atau tumbuh 9,28 persen yoy pada 2024. Di samping itu, total aset dari perusahaan anak juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat dan sehat sebesar 13,5 persen yoy.

    Bank Mandiri menyampaikan, pihaknya memperkuat strategi bisnis melalui peningkatan kualitas aset secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam ekspansi kredit dan penguatan manajemen risiko.

    Kemudian, Bank Mandiri juga terus mengoptimalkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) sebagai bagian dari strategi diversifikasi sumber pendapatan.

    Fee-based income Bank Mandiri sepanjang tahun 2024 menunjukkan tren positif, didorong oleh peningkatan transaksi perbankan digital, layanan treasury, trade finance, serta jasa pengelolaan dana dan investasi.

    Hasilnya, pendapatan non-bunga Bank Mandiri pun berhasil mencapai Rp42,32 triliun per akhir 2024, tumbuh 4,12 persen secara yoy secara konsolidasi.

    Bank Mandiri mencatat bahwa profitabilitas juga terjaga dengan baik yang ditunjukkan oleh return on equity (ROE) tier-1 (bank only) yang mencapai 24,2 persen.

    Adapun rasio permodalan atau CAR secara bank only terjaga dengan baik di level 20,1 persen, menunjukkan Bank Mandiri memiliki basis permodalan yang kuat untuk dapat mendukung bisnis ke depan.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025