Tag: Darmawan Junaidi

  • 5 Tahun Berturut-turut, Bank Mandiri Masuk Forbes World’s Best Bank 2025

    5 Tahun Berturut-turut, Bank Mandiri Masuk Forbes World’s Best Bank 2025

    Jakarta: Bank Mandiri kembali menegaskan konsistensinya dalam menjaga kepercayaan nasabah dengan meraih posisi teratas Bank BUMN dalam daftar World’s Best Bank 2025.
     
    Merujuk pada laporan Forbes yang dilansir pada laman resminya, penghargaan ini mengacu pada survei yang dilakukan bersama lembaga riset Statista kepada lebih 50.000 responden berdasarkan pada aspek kepuasan nasabah, kepercayaan, layanan digital, nasihat keuangan, serta penanganan masalah pelanggan. 
     
    Pengakuan ini bukan kali pertama diterima Bank Mandiri. Sejak 2021, bank berkode emiten BMRI ini telah secara konsisten masuk dalam daftar World’s Best Banks versi Forbes selama lima tahun berturut-turut sebagai salah satu bank terbaik pada tingkat global. 

    Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menilai pencapaian ini sejalan dengan langkah perseroan untuk tetap relevan di tengah dinamika kebutuhan nasabah. Salah satunya dengan menyediakan layanan keuangan yang mudah dijangkau, inklusif, dan sesuai kebutuhan berbagai segmen masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
     
    “Kami meyakini, kunci keberlanjutan bank di momen ini adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan cepat terhadap ekspektasi nasabah, baik secara individu, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), maupun korporasi,” ujar Darmawan dalam keterangan resminya, Rabu (7/5). 
     
    Relevansi ini, turut tercermin dari pertumbuhan intermediasi Bank Mandiri yang merata di berbagai sektor dan wilayah. Jika merujuk pada laporan keuangan Kuartal I 2025, bank berlogo pita emas ini mampu menyalurkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp 1.672 triliun, tumbuh 16,5% secara tahunan atau year on year (YoY). 
     
    Pun jika dirinci, pertumbuhan ini juga merata di seluruh segmen mulai dari korporasi, komersial, ritel hingga UMKM yang menunjukkan konsistensi Bank Mandiri dalam menggali potensi pada sektor-sektor prospektif di wilayah.
     
    Komitmen Bank Mandiri dalam mengakselerasi layanan juga tercermin dari pengembangan layanan melalui digitalisasi yang secara konsisten membaik dari tahun ke tahun, yang ditonjolkan lewat kehadiran super apps Livin’ untuk ritel, Kopra untuk nasabah wholesale, dan Livin’ Merchant untuk pelaku usaha. 
     
    Terbukti, sampai dengan Maret 2025, pengguna Livin’ by Mandiri mencapai 30,7 juta pengguna. Pada periode kuartal I 2025, Frekuensi transaksi Livin’ by Mandiri telah mencapai 1,1 miliar transaksi, naik 30% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai transaksi menembus Rp1.070 triliun, meningkat 16% secara YoY.
     
    Adapun, Kopra by Mandiri mencatatkan volume transaksi sebesar 349 juta hingga per kuartal I 2025 dengan nilai transaksi yang dikelola Kopra by Mandiri tumbuh 23% secara YoY mencapai Rp6.000 triliun. Darmawan menyatakan, digitalisasi menjadi pilar penting dalam meningkatkan daya saing Bank Mandiri sekaligus memperluas akses keuangan nasional.
     
    Melalui optimalisasi layanan digital Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri, volume transaksi digital Bank Mandiri mencapai Rp7.066 triliun hingga akhir Maret 2025, tumbuh 21,9% secara tahunan. Kinerja positif ini turut mendorong efisiensi operasional, tercermin dari rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Ratio/CIR) bank only yang terjaga di level 38,2% di akhir Kuartal I 2025.
     
    Lebih lanjut Darmawan menambahkan, sejalan dengan upaya memperluas layanan digital, Livin’ Merchant yang diluncurkan pada Juni 2023 telah mencatat sekitar 2,6 juta pengguna terdaftar hingga Maret 2025, tumbuh 35% dibandingkan tahun sebelumnya.
     
    Didukung pertumbuhan pengguna aktif bulanan yang naik hingga 3 kali lipat dibandingkan periode Maret 2024, platform ini menjadi motor baru Bank Mandiri dalam mempercepat digitalisasi UMKM secara inklusif di seluruh Indonesia termasuk area Non-Urban.
     
    “Kami terus mengakselerasi inovasi digital agar dapat menghadirkan layanan perbankan yang semakin relevan dan adaptif terhadap kebutuhan nasabah di era yang dinamis ini. Kami berharap, dengan transformasi berkelanjutan, Bank Mandiri dapat memberikan nilai tambah nyata dan memperkuat sinergi jangka panjang dengan masyarakat dan nasabah,” jelas Darmawan.
     
    Tak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, Bank Mandiri juga memperkuat komitmen terhadap prinsip keberlanjutan. Lewat kerangka kerja keuangan berkelanjutan (Sustainable Finance Framework) dan pendanaan transisi energi, Bank Mandiri terus mendorong pembiayaan hijau dan operasional ramah lingkungan di sektor-sektor prioritas.
     
    Lebih lanjut, Darmawan menegaskan, capaian ini lahir dari kepercayaan masyarakat dan dukungan seluruh pemangku kepentingan mulai dari nasabah, regulator, mitra strategis, hingga hasil kerja keras para Mandirian di seluruh Indonesia. Ia juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang terus menjadi fondasi perjalanan Bank Mandiri hingga saat ini.
     
    “Penghargaan ini menjadi dorongan bagi seluruh Mandirian untuk terus berbenah dan mempercepat langkah dalam menghadirkan layanan yang relevan dan berdampak. Kami percaya, kualitas layanan yang baik hanya bisa dicapai lewat akselerasi pengembangan SDM yang adaptif dan siap menghadapi perubahan,” pungkasnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • Raih Predikat Champion of the Year dan 12 Penghargaan Bergengsi, Bank Mandiri Kukuhkan Komitmen pada Talenta Unggul

    Raih Predikat Champion of the Year dan 12 Penghargaan Bergengsi, Bank Mandiri Kukuhkan Komitmen pada Talenta Unggul

    Jakarta: Bank Mandiri berkomitmen mencapai aspirasi untuk menjadi institusi keuangan terbaik di Asia Tenggara. Tidak hanya melalui layanan unggulan kepada nasabah, tetapi juga lewat investasi jangka panjang terhadap aset paling berharga yakni sumber daya manusia. 
     
    Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menegaskan bahwa kunci utama keberhasilan bank bersandi saham BMRI ini terletak pada kemampuan para karyawannya atau Mandirian untuk menjadi pemimpin masa depan yang transformatif, tangguh, dan adaptif terhadap perubahan. 
     
    “Kami mendorong setiap Mandirian untuk tampil sebagai pemimpin yang mampu menciptakan dampak positif, gesit dalam menghadapi tantangan, dan unggul dalam mengelola risiko serta potensi SDM. Dengan dibekali pengetahuan yang mendalam, keterampilan yang solid, dan semangat yang tinggi, Mandirian siap untuk selalu berpikir selangkah lebih maju dalam mewujudkan aspirasi nasional,” ujar Darmawan dalam keterangan resmi pada Senin, 5 Mei 2025. 
     

    Guna mencapai visi ini, Bank Mandiri menjalankan strategi pengembangan SDM yang terbagi dalam tiga pilar utama. Pertama, membangun world class top leaders talent factory sebagai pusat pengembangan pemimpin masa depan yang unggul dan berdaya saing global. 

    Kedua, menciptakan organisasi yang adaptif dan siap menghadapi tantangan masa depan, serta mendorong terbentuknya tenaga kerja yang produktif dan berkinerja tinggi. Ketiga, memperkuat pola pikir karyawan dan membangun budaya perusahaan yang selaras di seluruh lini bisnis untuk mendukung transformasi berkelanjutan.
     
    Hasilnya, Mandirian mampu berkontribusi pada pencapaian finansial perseroan yang tumbuh secara berkelanjutan Pada Kuartal I 2025, kredit konsolidasi Bank Mandiri tercatat sebesar Rp1.672 triliun atau tumbuh 16,5% secara year-on-year (YoY), didorong oleh pertumbuhan positif baik di segmen wholesale maupun retail. Bahkan penyaluran kredit tersebut tersebar merata di seluruh Indonesia, menunjukkan efektivitas dari strategi ekspansi yang inklusif.  
     
    Kinerja yang baik tersebut, juga diikuti oleh pertumbuhan yang berkualitas. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) secara bank only dapat dijaga di level 1,01% pada Maret 2025.
     
    Bank Mandiri juga mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang solid. Hingga akhir Maret 2025, total DPK secara konsolidasi tercatat Rp1.748 triliun, meningkat 11,2% secara YoY. Pertumbuhan DPK didorong oleh peningkatan dana murah mencapai 8,89% YoY dengan komposisi dana murah secara bank only mencapai 77,1%. 
     

    Berkat pencapaian tersebut, Bank Mandiri berhasil mendapatkan penghargaan bergengsi pada ajang Employee Experience Awards 2025 yang diselenggarakan oleh Human Resources Online. Penghargaan ini menilai organisasi berdasarkan empat pilar utama yaitu kepemimpinan, pembelajaran, keterlibatan, dan akuisisi talenta.
     
    Dalam acara ini, Bank Mandiri berhasil menorehkan prestasi sebagai “Champion of the Year” 2025. Prestasi tertinggi dalam event tersebut disertai perolehan 8 trofi emas untuk kategori group yaitu Best First–Time Manager Programme, Best Rewards & Recognition Programme, Best Graduate Training Programme, Best Campus Recruitment Strategy, Best Management Training Programme, Best Employee Engagement Initiatives, Best Holistic Leadership Development Strategy, dan Most Innovative Leadership Development Programme serta 1 trofi emas untuk kategori individual yaitu Most Inspiring Leader. Selain itu Bank Mandiri juga membawa pulang 1 trofi perak untuk kategori Best Talent Sourcing & Attraction Strategy.
     
    Dari seluruh perolehan tersebut, Bank Mandiri berhasil merebut 2 Overall Champion yaitu Overall Leadership dan Overall Engagement, sehingga mengukuhkan prestasi sebagai Employee Experience Champion of The Year 2025.
     
    “Penghargaan ini adalah buah dari semangat kolaborasi, komitmen, dan kerja keras seluruh karyawan Bank Mandiri. Kami akan terus bergerak maju bersama untuk menciptakan inovasi dan layanan yang makin mendekatkan kami dengan kebutuhan nasabah,” tutur Darmawan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Raih Predikat Champion of the Year dan 12 Penghargaan, Bank Mandiri Berkomitmen pada Talenta Unggul – Halaman all

    Raih Predikat Champion of the Year dan 12 Penghargaan, Bank Mandiri Berkomitmen pada Talenta Unggul – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bank Mandiri berkomitmen mencapai aspirasi untuk menjadi institusi keuangan terbaik di Asia Tenggara. Tidak hanya melalui layanan unggulan kepada nasabah, tetapi juga lewat investasi jangka panjang terhadap aset paling berharga yakni sumber daya manusia. 

    Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menegaskan bahwa kunci utama keberhasilan bank bersandi saham BMRI ini terletak pada kemampuan para karyawannya atau Mandirian untuk menjadi pemimpin masa depan yang transformatif, tangguh, dan adaptif terhadap perubahan. 

    “Kami mendorong setiap Mandirian untuk tampil sebagai pemimpin yang mampu menciptakan dampak positif, gesit dalam menghadapi tantangan, dan unggul dalam mengelola risiko serta potensi SDM. Dengan dibekali pengetahuan yang mendalam, keterampilan yang solid, dan semangat yang tinggi, Mandirian siap untuk selalu berpikir selangkah lebih maju dalam mewujudkan aspirasi nasional,” ujar Darmawan dalam keterangan resmi pada Senin (5/5). 

    Guna mencapai visi ini, Bank Mandiri menjalankan strategi pengembangan SDM yang terbagi dalam tiga pilar utama. Pertama, membangun world class top leaders talent factory sebagai pusat pengembangan pemimpin masa depan yang unggul dan berdaya saing global. 

    Kedua, menciptakan organisasi yang adaptif dan siap menghadapi tantangan masa depan, serta mendorong terbentuknya tenaga kerja yang produktif dan berkinerja tinggi. Ketiga, memperkuat pola pikir karyawan dan membangun budaya perusahaan yang selaras di seluruh lini bisnis untuk mendukung transformasi berkelanjutan.

    Hasilnya, Mandirian mampu berkontribusi pada pencapaian finansial perseroan yang tumbuh secara berkelanjutan Pada Kuartal I 2025, kredit konsolidasi Bank Mandiri tercatat sebesar Rp1.672 triliun atau tumbuh 16,5 persen secara year-on-year (YoY), didorong oleh pertumbuhan positif baik di segmen wholesale maupun retail. Bahkan penyaluran kredit tersebut tersebar merata di seluruh Indonesia, menunjukkan efektivitas dari strategi ekspansi yang inklusif.  

    Kinerja yang baik tersebut, juga diikuti oleh pertumbuhan yang berkualitas. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) secara bank only dapat dijaga di level 1,01% pada Maret 2025. Bank Mandiri juga mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang solid. Hingga akhir Maret 2025, total DPK secara konsolidasi tercatat Rp1.748 triliun, meningkat 11,2% secara YoY. Pertumbuhan DPK didorong oleh peningkatan dana murah mencapai 8,89% YoY dengan komposisi dana murah secara bank only mencapai 77,1%. 

    Berkat pencapaian tersebut, Bank Mandiri berhasil mendapatkan penghargaan bergengsi pada ajang Employee Experience Awards 2025 yang diselenggarakan oleh Human Resources Online. Penghargaan ini menilai organisasi berdasarkan empat pilar utama: kepemimpinan, pembelajaran, keterlibatan, dan akuisisi talenta.

    Dalam acara ini, Bank Mandiri berhasil menorehkan prestasi sebagai “Champion of the Year” 2025. Prestasi tertinggi dalam event tersebut disertai perolehan 8 trofi emas untuk kategori group yaitu Best First–Time Manager Programme, Best Rewards & Recognition Programme, Best Graduate Training Programme, Best Campus Recruitment Strategy, Best Management Training Programme, Best Employee Engagement Initiatives, Best Holistic Leadership Development Strategy, dan Most Innovative Leadership Development Programme serta 1 trofi emas untuk kategori individual yaitu Most Inspiring Leader. Selain itu Bank Mandiri juga membawa pulang 1 trofi perak untuk kategori Best Talent Sourcing & Attraction Strategy.

    Dari seluruh perolehan tersebut, Bank Mandiri berhasil merebut 2 Overall Champion yaitu Overall Leadership dan Overall Engagement, sehingga mengukuhkan prestasi sebagai Employee Experience Champion of The Year 2025.

    “Penghargaan ini adalah buah dari semangat kolaborasi, komitmen, dan kerja keras seluruh karyawan Bank Mandiri. Kami akan terus bergerak maju bersama untuk menciptakan inovasi dan layanan yang makin mendekatkan kami dengan kebutuhan nasabah,” tutup Darmawan.

  • Akselerasi Perluasan Inklusi Keuangan, Transaksi Digital Bank Mandiri Meningkat

    Akselerasi Perluasan Inklusi Keuangan, Transaksi Digital Bank Mandiri Meningkat

    Jakarta: Bank Mandiri terus memperkuat komitmen untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat sepanjang awal 2025. Akselerasi dalam memperkuat ekosistem wholesale dan perluasan penyaluran kredit berkelanjutan menjadi langkah utama perseroan dalam menjaga kontribusi yang merata terhadap pertumbuhan ekonomi regional di seluruh wilayah Indonesia.
     
    Strategi tersebut berhasil mendorong capaian kinerja yang solid sekaligus mempercepat transformasi digital guna memperluas akses layanan keuangan. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menegaskan, sinergi dengan berbagai mitra serta partisipasi dalam program pemerintah menjadi langkah strategis untuk memperluas akses layanan keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
     
    Darmawan juga menilai, penguatan pembiayaan pada sektor-sektor prospektif sesuai dengan potensi kewilayahan serta digitalisasi layanan finansial, menjadi kunci dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Sebagai bagian dari BUMN, Bank Mandiri memiliki peran strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Kami berkomitmen untuk menjaga kinerja tetap sehat, memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak, dan mengoptimalkan ekspansi bisnis di seluruh wilayah,” ujar Darmawan dalam Paparan Kinerja Triwulan I 2025 di Jakarta, Selasa, 29 April 2025.
     
    Sebagai bagian dari strategi akselerasi pertumbuhan, Bank Mandiri terus mempercepat transformasi digital melalui penguatan platform Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri. Sampai dengan Maret 2025, pengguna Livin’ by Mandiri mencapai 30,7 juta pengguna. Pada periode kuartal I 2025, Frekuensi transaksi Livin’ by Mandiri telah mencapai 1,1 miliar transaksi, naik 30% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai transaksi menembus Rp1.070 triliun, meningkat 16% secara YoY.
     

    Adapun, Kopra by Mandiri mencatatkan volume transaksi sebesar 349 juta hingga per kuartal I 2025 dengan nilai transaksi yang dikelola Kopra by Mandiri tumbuh 23% secara YoY mencapai Rp6.000 triliun. Darmawan menyatakan, digitalisasi menjadi pilar penting dalam meningkatkan daya saing Bank Mandiri sekaligus memperluas akses keuangan nasional.
     
    Melalui optimalisasi layanan digital Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri, volume transaksi digital Bank Mandiri mencapai Rp7.066 triliun hingga akhir Maret 2025, tumbuh 21,9% secara tahunan. Kinerja positif ini turut mendorong efisiensi operasional, tercermin dari rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Ratio/CIR) bank only yang terjaga di level 38,2% di akhir Kuartal I 2025.
     
    Lebih lanjut Darmawan menambahkan, sejalan dengan upaya memperluas layanan digital, Livin’ Merchant yang diluncurkan pada Juni 2023 telah mencatat sekitar 2,6 juta pengguna terdaftar hingga Maret 2025, tumbuh 35% dibandingkan tahun sebelumnya. Didukung pertumbuhan pengguna aktif bulanan yang naik hingga 3 kali lipat dibandingkan periode Maret 2024, platform ini menjadi motor baru Bank Mandiri dalam mempercepat digitalisasi UMKM secara inklusif di seluruh Indonesia termasuk area Non-Urban.
     
    “Kami terus mengakselerasi inovasi digital agar dapat menghadirkan layanan perbankan yang semakin relevan dan adaptif terhadap kebutuhan nasabah di era yang dinamis ini. Kami berharap, dengan transformasi berkelanjutan, Bank Mandiri dapat memberikan nilai tambah nyata dan memperkuat hubungan jangka panjang dengan masyarakat dan nasabah,” jelas Darmawan.
     
    Digitalisasi ini juga berkontribusi pada peningkatan pendapatan non bunga konsolidasi yang mencapai 17,3% secara YoY per Maret 2025 menjadi sebesar Rp11,24 triliun. Peningkatan tersebut, turut didukung oleh pertumbuhan transaksi digital, layanan trade finance, treasury, dan pengelolaan dana, yang memperkuat diversifikasi pendapatan perseroan.
     
    Sejalan dengan itu, Bank Mandiri mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp13,2 triliun hingga Maret 2025, tumbuh 3,9% YoY, hal ini menunjukkan efektivitas strategi transformasi digital dan efisiensi operasional. Pada sisi rasio profitabilitas, Return on Equity (ROE) Bank Mandiri juga mampu terjaga solid di level 20,8% secara bank only.
     
    “Ke depan, kami akan konsisten melanjutkan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan melalui akselerasi segmen wholesale dan penguatan ekosistem ritel, sambil tetap mengedepankan manajemen risiko secara disiplin. Dengan fokus pada peningkatan dana murah berbasis transaksi serta pembiayaan ke sektor-sektor unggulan, kami optimistis dapat menjaga efisiensi biaya dana dan mendukung ekspansi bisnis secara sehat dan berkesinambungan,” kata Darmawan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Bank Mandiri Awali 2025 dengan Pertumbuhan Sehat dan Berkelanjutan

    Bank Mandiri Awali 2025 dengan Pertumbuhan Sehat dan Berkelanjutan

    Jakarta: Bank Mandiri terus memperkuat komitmen untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat sepanjang awal 2025. Akselerasi dalam memperkuat ekosistem wholesale dan perluasan penyaluran kredit berkelanjutan menjadi langkah utama perseroan dalam menjaga kontribusi yang merata terhadap pertumbuhan ekonomi regional di seluruh wilayah Indonesia.
     
    Strategi tersebut berhasil mendorong capaian kinerja yang solid sekaligus mempercepat transformasi digital guna memperluas akses layanan keuangan. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menegaskan, sinergi dengan berbagai mitra serta partisipasi dalam program pemerintah menjadi langkah strategis untuk memperluas akses layanan keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
     
    Darmawan juga menilai, penguatan pembiayaan pada sektor-sektor prospektif sesuai dengan potensi kewilayahan serta digitalisasi layanan finansial, menjadi kunci dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Sebagai bagian dari BUMN, Bank Mandiri memiliki peran strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Kami berkomitmen untuk menjaga kinerja tetap sehat, memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak, dan mengoptimalkan ekspansi bisnis di seluruh wilayah,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam Paparan Kinerja Triwulan I 2025 di Jakarta, Selasa, 29 April 2025.
     

    Hasilnya, sampai dengan Maret 2025, kredit konsolidasi Bank Mandiri tercatat sebesar Rp1.672 triliun atau tumbuh 16,5% secara year-on-year (YoY), didorong oleh pertumbuhan positif baik di segmen wholesale maupun retail. Selain menjadi pendorong utama kinerja kredit, segmen wholesale juga menjadi bahan baku pertumbuhan segmen retail melalui ekosistemnya. 
     
    Darmawan menuturkan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebar merata di seluruh Indonesia, menunjukkan efektivitas dari strategi ekspansi yang inklusif. “Selama kuartal pertama 2025, pertumbuhan Bank Mandiri tersebar merata di seluruh wilayah Tanah Air dan juga mencatatkan pertumbuhan kredit dan DPK di atas rata-rata pertumbuhan industri,” tambahnya. 
     
    Dalam penyaluran kredit, Bank Mandiri fokus membidik sektor-sektor prospektif dan resilien seperti konstruksi dan infrastruktur, energi, makanan dan minuman, serta sektor padat karya lainnya. Adapun, kredit corporate tumbuh sebesar 20% YoY atau  bertambah Rp 102 triliun menjadi Rp608 triliun. Selain itu,  kredit commercial tumbuh baik  sepanjang kuartal I 2025 mencapai 21,4% yoy atau sebesar Rp296 triliun. Di sisi lain, kredit kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) secara tahunan naik sebesar Rp11 triliun menjadi Rp136 triliun pada tiga bulan pertama 2025, realisasi ini mempertegas komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan.
     
    Kinerja yang baik tersebut, juga diikuti oleh pertumbuhan yang berkualitas. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) secara bank only dapat dijaga di level 1,01% pada Maret 2025. Hal ini juga berdampak pada  perbaikan dari sisi biaya kredit atau Cost of Credit (CoC) yang membaik ke level 0,71% per Maret 2025, dari periode tahun sebelumnya 0,99%. 
     
    “Kami terus memperkuat penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit, sekaligus mengoptimalkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan seiring dengan percepatan ekspansi di berbagai sektor,” tegas Darmawan.
     
    Selanjutnya, penguatan manajemen risiko juga merupakan bagian penting dari strategi ekspansi, tercatat NPL coverage ratio Bank Mandiri secara bank only terjaga di level 299%, mencerminkan ketahanan finansial yang kuat dalam mengantisipasi risiko kredit.
     
    “Penguatan manajemen risiko menjadi fondasi utama kami untuk memastikan pertumbuhan Bank Mandiri tetap berkelanjutan dalam jangka panjang. Kami optimis, dengan manajemen risiko yang kuat, Bank Mandiri tidak hanya mampu menjaga ketahanan bisnis di tengah berbagai dinamika, sekaligus membuka banyak peluang untuk tumbuh lebih optimal dalam mendukung kemajuan ekonomi Indonesia ke depan,” ujar Darmawan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Bank Mandiri Catat Laba Rp13,2 Triliun di Awal 2025, Digital dan Kredit Tumbuh Merata

    Bank Mandiri Catat Laba Rp13,2 Triliun di Awal 2025, Digital dan Kredit Tumbuh Merata

    Jakarta: Bank Mandiri membuka tahun 2025 dengan performa bisnis yang solid. Dalam tiga bulan pertama, bank pelat merah ini berhasil membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp13,2 triliun, tumbuh 3,9 persen secara tahunan. 
     
    Strategi ekspansi kredit, transformasi digital, dan dorongan terhadap pembiayaan berkelanjutan jadi kunci keberhasilannya.
     
    Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menegaskan peran strategis perseroan dalam pembangunan ekonomi nasional.

    “Sebagai bagian dari BUMN, Bank Mandiri memiliki peran strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Kami berkomitmen untuk menjaga kinerja tetap sehat, memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak, dan mengoptimalkan ekspansi bisnis di seluruh wilayah,” kata Darmawan dalam konferensi pers, Selasa, 29 April 2025.

    Kredit tumbuh merata, fokus ke sektor produktif
    Hingga Maret 2025, kredit konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp1.672 triliun, naik 16,5 persen YoY. Segmen wholesale dan retail sama-sama berkontribusi, termasuk kredit ke sektor-sektor unggulan seperti konstruksi, energi, makanan-minuman, hingga UMKM.
     
    “Selama kuartal pertama 2025, pertumbuhan Bank Mandiri tersebar merata di seluruh wilayah Tanah Air dan juga mencatatkan pertumbuhan kredit dan DPK di atas rata-rata pertumbuhan industri,” ujar Darmawan.
     
    Dalam penyaluran kredit, Bank Mandiri fokus membidik sektor-sektor prospektif dan resilien seperti konstruksi dan infrastruktur, energi, makanan dan minuman, serta sektor padat karya lainnya. 
     

    Adapun, kredit corporate tumbuh sebesar 20 persen YoY atau  bertambah Rp 102 triliun menjadi Rp608 triliun. Selain itu, kredit commercial tumbuh baik  sepanjang kuartal I 2025 mencapai 21,4 persen yoy atau sebesar Rp296 triliun. 
     
    Di sisi lain, kredit kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) secara tahunan naik sebesar Rp11 triliun menjadi Rp136 triliun pada tiga bulan pertama 2025, realisasi ini mempertegas komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan.
     
    Kinerja yang baik tersebut, juga diikuti oleh pertumbuhan yang berkualitas. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) secara bank only dapat dijaga di level 1,01 persen pada Maret 2025. 
     
    Hal ini juga berdampak pada  perbaikan dari sisi biaya kredit atau Cost of Credit (CoC) yang membaik ke level 0,71 persen per Maret 2025, dari periode tahun sebelumnya 0,99 persen. 
    Transaksi digital capai Rp7.066 triliun, Livin’ & Kopra makin moncer
    Transformasi digital tetap jadi motor utama pertumbuhan. Per Maret 2025, pengguna Livin’ by Mandiri tembus 30,7 juta, dan Kopra by Mandiri mencatat nilai transaksi hingga Rp6.000 triliun, naik 23 persen YoY.
     
    Total volume transaksi digital Bank Mandiri menembus Rp7.066 triliun, naik 21,9 persen dibanding tahun lalu. Efisiensi juga meningkat, dengan rasio Cost to Income turun ke 38,2 persen.
     
    “Kami terus mengakselerasi inovasi digital agar dapat menghadirkan layanan perbankan yang semakin relevan dan adaptif terhadap kebutuhan nasabah di era yang dinamis ini,” jelas Darmawan.
    Dana murah naik, obligasi hijau terbit
    Bank Mandiri juga mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.748 triliun, naik 11,2 persen YoY. Komposisi dana murah (CASA) mencapai 77,1 persen, didukung Livin’ dan Kopra yang semakin diandalkan masyarakat.
     
    Untuk memperkuat pendanaan, Bank Mandiri menerbitkan Global Bond senilai USD800 juta dan Obligasi Berwawasan Lingkungan senilai Rp5 triliun. Ini bagian dari strategi mendukung ekonomi hijau.
     
    Di samping itu, Bank Mandiri mencatat pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp294 triliun di kuartal I-2025, dengan portofolio hijau tumbuh 13,4 persen dan sosial naik 9 persen. Komitmen ini sejalan dengan arah ekonomi nasional menuju transisi hijau.
     
    “Kami berkomitmen mendorong akselerasi transisi ekonomi Indonesia menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan, sejalan dengan target pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE),” ucap Darmawan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Bank Mandiri Catat Laba Bersih Rp 13,2 Triliun di Kuartal I 2025 – Halaman all

    Bank Mandiri Catat Laba Bersih Rp 13,2 Triliun di Kuartal I 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) atau Bank Mandiri mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp13,2 triliun hingga Maret 2025 atau tumbuh 3,9 persen secara tahun ke tahun (YoY). 

    Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pada sisi rasio profitabilitas, Return on Equity (ROE) Bank Mandiri juga mampu terjaga solid di level 20,8 persen secara bank only.

    “Ke depan, Bank Mandiri akan konsisten melanjutkan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan melalui akselerasi segmen wholesale dan penguatan ekosistem ritel, sambil tetap mengedepankan manajemen risiko secara disiplin,” ucapnya dalam konferensi pers virtual paparan kinerja kuartal I/2025, Selasa (29/4/2025).

    Di antaranya, kata Darmawan, dengan fokus pada peningkatan dana murah berbasis transaksi serta pembiayaan ke sektor-sektor unggulan.

    “Kami optimistis dapat menjaga efisiensi biaya dana dan mendukung ekspansi bisnis secara sehat dan berkesinambungan,” ujarnya.

    Dia mengatakan, Bank Mandiri terus memperkuat komitmen untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat di sepanjang awal 2025.

    Terutama melalui akselerasi dalam memperkuat ekosistem wholesale dan perluasan penyaluran kredit berkelanjutan menjadi langkah utama perseroan dalam menjaga kontribusi yang merata terhadap pertumbuhan ekonomi regional di seluruh wilayah Indonesia.

    Menurut Darmawan, strategi tersebut berhasil mendorong capaian kinerja yang solid sekaligus mempercepat transformasi digital guna memperluas akses layanan keuangan. 

    “Sinergi dengan berbagai mitra serta partisipasi dalam program pemerintah menjadi langkah strategis untuk memperluas akses layanan keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.

    Darmawan menyampaikan, penguatan pembiayaan pada sektor-sektor prospektif dan potensial di wilayah sesuai dengan kearifan lokal serta digitalisasi layanan finansial menjadi kunci dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Sebagai bagian dari BUMN, lanjut dia, Bank Mandiri memiliki peran strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. 

    “Kami berkomitmen untuk menjaga kinerja tetap sehat, memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak, dan mengoptimalkan ekspansi bisnis di seluruh wilayah,” terang Darmawan.

     

  • Bos Bank Mandiri Respons Dampak Perang Dagang ke RI

    Bos Bank Mandiri Respons Dampak Perang Dagang ke RI

    Jakarta

    Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Darmawan Junaidi merespons dampak perang dagang yang dikobarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, terhadap Indonesia.

    Darmawan menilai perang dagang akan berdampak pada aliran modal yang masuk ke negara berkembang, termasuk Indonesia, juga akan berimbas buruk pada pasar dan perdagangan internasional.

    Menurut Darmawan Indonesia dapat melewati kondisi tersebut. Pasalnya, fundamental perekonomian Indonesia berada dalam kondisi yang solid, didukung oleh tingkat inflasi dan cadangan devisa yang terjaga dengan baik.

    “Kami meyakini dengan koordinasi dan kebijakan yang erat antara otoritas fiskal, moneter, dan sektor keuangan, ketahanan ekonomi Indonesia dapat tetap terjaga dengan baik,” kata Darmawan dalam konferensi persnya yang digelar secara virtual, Selasa (29/4/2025).

    Berdasarkan kondisi fundamental perekonomian, Darmawan juga melihat adanya peluang pertumbuhan bagi kredit Bank Mandiri. Perseroan juga akan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit pada sektor-sektor yang masuk dalam klasifikasi baik, yakni hijau dan kuning.

    “Artinya memang masih cukup menarik dan moderat, prospektif dan resilient. Strategi ini memungkinkan kami menjaga kualitas aset secara sustain di tengah volatilitas pasar,” jelasnya.

    Darmawan menambahkan, Bank Mandiri juga akan terus memperkuat manajemen risiko dan memperdalam penggunaan inovasi digital untuk mendukung penyaluran kredit yang efektif dan berkelanjutan. Dengan begitu, ia meyakini perseroan dapat menjaga pertumbuhan kredit yang sehat.

    “Dengan kombinasi antara fundamental yang solid, transformasi digital yang progresif, serta komitmen pada pengelolaan risiko yang disiplin, kami yakin Bank Mandiri dapat menjaga pertumbuhan kredit yang sehat dan berkontribusi pada dorongan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir tahun dan juga di tahun-tahun berikutnya untuk terus baik,” jelasnya.

    Darmawan menjelaskan, laju pertumbuhan kredit Bank Mandiri pada Maret 2025 berada pada level yang sehat, yakni sebesar 17% secara tahunan. Ia mengatakan, pertumbuhan kredit perseroan berada di atas rata-rata perbankan nasional yang berada di level 9,16%.

    Pertumbuhan kredit Bank Mandiri sejalan dengan kualitas rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) di level 1,01 atau berada jauh di bawah industri rata-rata yakni sebesar 2,18%. “Hal ini mencerminkan kewaspadaan dan komitmen Bank Mandiri dalam menjaga prinsip kehati-hatian serta kualitas penyaluran kredit,” tuturnya.

    (hns/hns)

  • Dorong UMKM Naik Kelas, Bank Mandiri Tancap Gas Salurkan KUR Rp12,8 Triliun hingga Maret 2025

    Dorong UMKM Naik Kelas, Bank Mandiri Tancap Gas Salurkan KUR Rp12,8 Triliun hingga Maret 2025

    Jakarta: Bank Mandiri kembali menunjukkan taringnya dalam mendukung kemajuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. 
     
    Hingga Maret 2025, Bank Mandiri sukses menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp12,83 triliun kepada lebih dari 110 ribu debitur di seluruh Indonesia.
     
    Pencapaian ini setara dengan 33,34 persen dari target penyaluran KUR Bank Mandiri tahun ini yang dipatok sebesar Rp38,5 triliun. 

    Aksi ini menjadi bukti nyata komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat sektor produktif dan mendorong pemulihan ekonomi nasional.

    Fokus di sektor produktif, pertanian paling mendominasi
    Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menegaskan bahwa strategi penyaluran KUR kali ini benar-benar diarahkan ke sektor-sektor yang berdampak besar terhadap perekonomian.
     
    “Komitmen kami adalah menghadirkan pembiayaan dapat memberikan dampak ekonomi langsung kepada pelaku usaha. Penyaluran KUR kami arahkan untuk mengakselerasi sektor-sektor produktif yang berperan besar dalam menciptakan lapangan kerja dan memperkuat struktur ekonomi daerah,” ujar Darmawan dalam keterangan resminya, dikutip Minggu, Senin, 28 April 2025.
     
    Dari total KUR yang disalurkan, sekitar 59,88 persen atau Rp7,68 triliun mengalir ke sektor produksi, sementara sisanya Rp5,15 triliun (40,12 persen) disalurkan ke sektor non-produksi.
     
    Sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp3,81 triliun atau setara 29,72 persen dari total KUR. Selanjutnya, sektor jasa produksi menyusul dengan Rp2,71 triliun, industri pengolahan Rp984 miliar, sektor perikanan Rp164 miliar, dan sektor pertambangan Rp6,1 miliar.
     

    KUR kecil dan mikro jadi primadona
    Dari sisi jenis kredit, Bank Mandiri mendominasi penyaluran KUR melalui segmen KUR Kecil dan KUR Mikro. Penyaluran KUR Kecil mencapai Rp8,18 triliun, sementara KUR Mikro mencapai Rp4,64 triliun hingga Maret 2025.
     
    Darmawan menambahkan, keberlanjutan dan inklusivitas menjadi dua kunci utama dalam mempercepat realisasi KUR kepada para pelaku UMKM.
     
    “Dalam mendorong realisasi penyaluran KUR, Bank Mandiri mengedepankan keberlanjutan dan inklusivitas. Dengan memperkuat sektor produksi, kami berharap dapat turut mendorong UMKM agar mampu meningkatkan kapasitas usaha dan daya saing secara berkelanjutan,” ujar Darmawan.
    Jaga kualitas kredit
    Tidak hanya mengejar target penyaluran, Bank Mandiri juga menjaga kualitas kredit dengan prinsip kehati-hatian. Hasilnya, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) untuk KUR tetap terjaga di level yang sehat dan terus menunjukkan tren membaik.
     
    Strategi ini penting untuk memastikan pertumbuhan UMKM berjalan beriringan dengan stabilitas keuangan.
     
    Dukung Digitalisasi UMKM Lewat Livin’, Kopra, dan Mandiri Agen
    Tak berhenti di pembiayaan, Bank Mandiri juga aktif memperluas ekosistem digital untuk mempermudah UMKM mengakses layanan keuangan.
     
    Lewat aplikasi Livin’ by Mandiri, Kopra by Mandiri, serta Livin’ Merchant, pelaku usaha kini bisa mengakses pembiayaan, mengatur transaksi usaha, hingga mengelola keuangan dengan lebih efisien dan efektif.
     
    Selain itu, Bank Mandiri juga mengoptimalkan jaringan Mandiri Agen yang tersebar hingga pelosok tanah air untuk memperluas jangkauan program KUR sekaligus memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat.
     
    “Dengan dukungan yang berkelanjutan serta kolaborasi erat bersama seluruh pemangku kepentingan, kami optimistis penyaluran KUR Bank Mandiri semakin optimal, tepat sasaran, dan memberikan kontribusi nyata terhadap penguatan ekonomi nasional,” ucap Darmawan.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Dorong Pendidikan Santri, Bank Mandiri Perkuat Fasilitas Ponpes Al-Inaaroh Al-Hikam di Cirebon

    Dorong Pendidikan Santri, Bank Mandiri Perkuat Fasilitas Ponpes Al-Inaaroh Al-Hikam di Cirebon

    PIKIRAN RAKYAT – Bank Mandiri terus berkomitmen untuk hadir di tengah masyarakat, termasuk dalam upaya mendukung pembangunan sosial berbasis keagamaan yang berkelanjutan. Hal ini diwujudkan Bank Mandiri melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) berupa pembangunan sarana dan prasarana di Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (Pondok Pesantren) Al-Inaaroh Al-Hikam, Desa Buntet, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

    Adapun, acara peresmian program TJSL tersebut, turut dihadiri oleh Kepala Kepolisian RI Jend. Pol. Listyo Sigit Prabowo didampingi Pejabat Utama Mabes Polri, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan, Bupati Cirebon Imron, Forkopimda Jawa Barat serta Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, yang hadir bersama jajaran direksi dan manajemen Bank Mandiri, Selasa (22/4).

    Sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi turut hadir, perwakilan Kementerian Agama, anggota DPRD Kabupaten Cirebon, serta para pengurus yayasan dan kepala daerah dalam kegiatan tersebut. 

    Adapun, dalam program ini Bank Mandiri memberikan bantuan berupa pembangunan gedung pondok pesantren tiga lantai yang terdiri dari berbagai fasilitas penunjang, termasuk aula serbaguna, ruang kelas, kamar tidur santri, kamar mandi, serta area cuci dan jemur di lantai atap. Gedung ini dibangun untuk menampung sebanyak 150 santri putra atau putri yang sebelumnya mengalami keterbatasan ruang belajar dan hunian​

    Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata sinergi antara korporasi dan masyarakat dalam menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan.

    “Bank Mandiri berkomitmen menjadi bagian dari solusi atas kebutuhan masyarakat, khususnya dalam pengembangan pendidikan keagamaan. Melalui pembangunan fasilitas ini, kami berupaya untuk mengakselerasi terciptanya lingkungan belajar yang lebih layak, aman, dan nyaman bagi para santri,” ujar Darmawan dalam sambutannya. 

    Dalam proses pembangunannya, Bank Mandiri dan Yayasan Al-Inaaroh Al-Hikam terus menjalin sinergi yang erat, mulai dari tahap perencanaan, survei lokasi, hingga pelaksanaan teknis di lapangan. Proyek yang dimulai pada pertengahan 2024 ini telah menunjukkan progres signifikan, dengan struktur bangunan yang telah berdiri kokoh.

    Sebagai informasi, Yayasan Al-Inaaroh Al-Hikam sendiri telah berdiri sejak tahun 1984 dan menjadi bagian penting dari ekosistem pendidikan pesantren di wilayah Cirebon. Dengan kapasitas santri yang terus meningkat dari tahun ke tahun, kebutuhan akan infrastruktur yang memadai menjadi semakin krusial. 

    Untuk itu, selain pembangunan fisik, bantuan ini juga mencakup pengadaan sarana pendukung seperti tempat tidur, lemari, meja dan kursi belajar bagi para santri. Bank berlogo pita emas ini berharap, fasilitas yang dibangun tidak hanya akan memperluas daya tampung pondok, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan proses pembelajaran para santri, guru, hingga pengurus. 

    “Kami berharap dukungan ini bisa menginspirasi pelaku industri lain untuk ikut berkontribusi membangun bangsa. Melalui program TJSL yang terarah, Bank Mandiri akan terus mengakselerasi pertumbuhan sosial yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Darmawan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News