Tag: Benjamin Netanyahu

  • Gelar Aksi Damai di Depan Kedubes AS, Masyarakat Serukan Keadilan untuk Palestina  

    Gelar Aksi Damai di Depan Kedubes AS, Masyarakat Serukan Keadilan untuk Palestina  

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Aksi damai digelar masyarakat pembela Palestina di depan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025) sore.

    Hal itu sebagai bentuk respons mereka terhadap ulah Israel yang kembali bernafsu melanjutkan perang dan genosidanya di tengah gencatan senjata yang disepakati sejak Januari 2025 dan sempat menghadirkan sekeping harapan bagi Gaza yang porak poranda.

    Hal itu ditandai dengan munculnya wacana pengusiran warga Gaza, puncaknya terjadi pada Selasa (18/3/2025) dini hari, saat sahur.

    Dimana saat itu Israel secara terbuka mengkhianati kesepakatan dengan membantai lebih dari 450 rakyat Gaza yang dua pertiganya adalah perempuan dan anak-anak.

    Pengkhianatan ini didukung secara terbuka oleh Amerika Serikat.  

    Menyikapi tragedi ini, belasan ribu masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) menggelar aksi damai di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat.

    Mereka membawa atribut solidaritas Palestina dan menempel stiker foto Benjamin Netanyahu dan Donald Trump di bawah sepatu para peserta sebagai simbol penolakan terhadap kejahatan Israel.  

    Polres Metro Bekasi Kota berhasil meringkus Suhada, preman sok jagoan yang berasal dari Cikiwul viral minta THR ke perusahaan di Bantargebang. Ia sempat kabur, namun polisi berhasil meringkusnya di Sukabumi.

    Komite Pelaksana ARIBP Zaitun Rasmin menegaskan bahwa Israel dan Amerika Serikat adalah penjahat kemanusiaan besar yang harus bertanggung jawab atas kejahatan yang telah mereka lakukan.
     
    “Dunia harus tahu bahwa Israel bukan hanya melanggar gencatan senjata, tetapi juga terus melakukan genosida dengan brutal. Amerika Serikat adalah sekutunya yang setia mendukung kejahatan ini.

    Jika dunia membiarkan ini terus terjadi, berarti kita semua berkontribusi dalam pembantaian rakyat Palestina,” ujar Zaitun di lokasi aksi damai.

    Dalam pernyataan yang disampaikan dalam aksi, ARIBP menuntut Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk segera menangkap Netanyahu dan semua pelaku genosida yang bertanggung jawab atas penderitaan rakyat Palestina.

    Mereka juga mendesak para mediator gencatan senjata untuk menekan Israel agar menghentikan segala bentuk pelanggaran dan memastikan keselamatan rakyat Palestina yang tidak berdosa.  

    Pada aksi tersebut, ARIBP juga menyatakan mendukung upaya negara-negara Arab dan dunia Islam dalam mencegah pengusiran rakyat Gaza yang telah dirancang oleh Israel dan Amerika Serikat.

    Namun ARIBP juga mendesak agar bantuan militer dari negara-negara Arab dan dunia Islam harus segera dilaksanakan sebagai bentuk keseriusan dalam melindungi rakyat Palestina dari serangan brutal yang terus terjadi.  

    Dalam kesempatan yang sama, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim selaku Ketua MUI dan Komite Pengarah ARIBP juga mendesak Kementerian Luar Negeri RI untuk menyampaikan respons keras kepada misi diplomatik Amerika Serikat di Indonesia sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan Presiden Donald Trump yang terus mendukung genosida terhadap rakyat Palestina.  

    Dalam aksi tersebut, ARIBP mengajak seluruh masyarakat Indonesia yang cinta damai dan anti penjajahan untuk terus menunjukkan solidaritas dengan berbagai cara, baik melalui doa, boikot produk yang mendukung Israel, dan kampanye media sosial #BersuaraSampaiMerdeka sebagai pernyataan tegas bahwa Gaza dan Palestina tidak berdiri sendirian.

    Ditempat yang sama Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera mengatakan pihaknya bakal mendorong dibahasnya RUU Boikot Produk Israel.

    “Kami juga akan mendorong dibahasnya RUU Boikot, mohon dukungan masyarakat Indonesia,” jelas Mardani.

    Aksi damai ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh nasional yang memiliki komitmen tinggi terhadap perjuangan Palestina, di antaranya Prof. Sudarnoto Abdul Hakim selaku Ketua MUI, Habib Muhammad bin Husein Alatas dan Buya Husein dari FPI, Muhammad Husein Gaza, dan para tokoh masyarakat dan tokoh nasional lainnya.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Israel akan Mencaplok Lebih Banyak Tanah di Wilayah Gaza Kata Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz – Halaman all

    Israel akan Mencaplok Lebih Banyak Tanah di Wilayah Gaza Kata Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz – Halaman all

    Israel akan Mencaplok Lebih Banyak Wilayah Gaza, Kata Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz

    TRIBUNNEWS.COM- Surat kabar Israel Haaretz mengutip Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz pada hari Jumat yang mengatakan bahwa jika Hamas terus menolak untuk membebaskan tahanan di Jalur Gaza, maka Hamas akan kehilangan lebih banyak tanah yang akan dianeksasi Israel.

    Katz mengatakan dia telah memerintahkan tentara untuk memperluas zona keamanan di Jalur Gaza dan mengevakuasi penduduk dari daerah tersebut.

    Katz menyatakan bahwa militer Israel mengerahkan segala tekanan yang mungkin kepada Hamas untuk membebaskan sandera yang tersisa, termasuk mengevakuasi penduduk Gaza ke selatan dan melaksanakan rencana pemukiman kembali Presiden AS Donald Trump.

    Menteri Pertahanan Israel menambahkan bahwa negaranya mendukung rencana utusan Timur Tengah Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, untuk membebaskan semua tahanan dalam dua tahap, disertai dengan gencatan senjata “yang tidak membahayakan tujuan keamanan Israel.”

    Mengomentari pernyataan Katz, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noël Barrot mengatakan pada hari Jumat bahwa Prancis “menentang segala bentuk aneksasi” di Tepi Barat atau Jalur Gaza yang diduduki.

    Di darat, kendaraan tentara Israel menembus lingkungan Tel al-Sultan, yang terletak di Rafah barat, di Gaza selatan.

    Stasiun radio Palestina Al-Aqsa melaporkan bahwa sekelompok kendaraan Israel lainnya telah maju ke daerah Al-Atatra di Beit Lahia, utara Jalur Gaza, mencatat penembakan Israel yang sedang berlangsung dan tembakan gencar dari kendaraan Israel di berbagai bagian Jalur Gaza.

    Militer Israel melanjutkan operasi daratnya di Jalur Gaza selatan hari ini, sementara Presiden Israel Isaac Herzog menyatakan “kekhawatiran” atas dimulainya kembali pertempuran, dalam kritik langka terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. 

    “Tidak mungkin untuk tidak merasa sangat prihatin dengan kenyataan pahit yang terungkap di depan mata kita,” kata Herzog dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, tanpa menyebut nama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

    Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza Selasa lalu setelah gencatan senjata selama seminggu. Serangannya hari itu menewaskan lebih dari 400 orang, salah satu jumlah korban tewas tertinggi dalam satu hari sejak dimulainya perang pada Oktober 2023.

     

     

    SUMBER: Asharq Al-Awsat

  • Update Palestina: Israel Blokir Masjid Al Aqsa-PBB Khawatir

    Update Palestina: Israel Blokir Masjid Al Aqsa-PBB Khawatir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Situasi antara Israel dan Palestina terus memanas. Hal ini disebabkan langkah Israel yang kembali melakukan serangan besar-besaran ke Gaza, wilayah kantong pesisir Palestina, untuk menghabisi milisi Hamas. Padahal, sudah ada perjanjian gencatan senjata antara keduanya.

    Berikut perkembangan terbaru eskalasi itu sebagaimana dirangkum beberapa sumber, Jumat (21/3/2025):

    1. Israel Blokir Masjid Al Aqsa

    Pihak berwenang Israel telah memberlakukan pembatasan terhadap warga Palestina yang akan salat di Masjid Al-Aqsa untuk hari Jumat ketiga berturut-turut selama bulan Ramadhan.

    Pasukan Israel di pos pemeriksaan Qalandiya, sebelah utara Yerusalem Timur yang diduduki, memeriksa kartu identitas pribadi dan izin salat, tetapi puluhan warga Palestina, meskipun memiliki dokumen yang diperlukan, dilaporkan dilarang untuk masuk.

    Warga Yamon di Tepi Barat yang diduduki, Ibrahim Awad, mengatakan kepada kantor berita Anadolu, “Saya tiba di pos pemeriksaan dan setelah mereka memeriksa identitas saya, saya ditolak masuk tanpa alasan.

    “Setelah saya pergi, saya menerima pesan teks di ponsel saya yang menyatakan bahwa saya dilarang memasuki Yerusalem karena ‘hasutan’ di media sosial,” kata Awad.

    Pada tanggal 6 Maret, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui pembatasan yang lebih ketat bagi warga Palestina yang ingin mengakses Masjid A lAqsa pada hari Jumat selama bulan Ramadhan.

    Berdasarkan pembatasan baru tersebut, hanya pria berusia di atas 55 tahun, wanita berusia di atas 50 tahun, dan anak-anak berusia di bawah 12 tahun yang akan diizinkan memasuki Masjid Al Aqsa. Keputusan tersebut bertepatan dengan serangan harian yang terus dilakukan oleh ratusan pemukim Israel ke kompleks tersebut.

    2. PBB Cemas Prospek Gaza

    Sam Rose, direktur perencanaan di badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), mengatakan situasi di Gaza sangat memprihatinkan karena kini menghadapi pengurangan besar dalam penyaluran pasokan bantuan.

    “Ini adalah periode terlama sejak dimulainya konflik pada Oktober 2023 di mana tidak ada pasokan apa pun yang masuk ke Gaza. Kemajuan yang kami buat sebagai sistem bantuan selama enam minggu terakhir gencatan senjata sedang berbalik,” kata Rose kepada wartawan dari Gaza tengah.

    3. Israel Mau Caplok Gaza

    Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan Israel akan merebut tanah Gaza sampai Hamas setuju untuk membebaskan semua tawanan yang masih ditahan di Jalur Gaza.

    “Semakin Hamas bersikeras menolak membebaskan para sandera, semakin banyak wilayah yang akan hilang, yang akan dianeksasi ke Israel,” kata Katz seperti dikutip The Jerusalem Post.

    “Jika para sandera tidak dibebaskan, Israel akan terus mengambil lebih banyak wilayah di Jalur Gaza untuk kendali permanen.”

    4. Dewan Keamanan PBB Bertemu untuk Membahas Serangan Israel di Tepi Barat

    Dewan Keamanan PBB akan bertemu untuk hari kedua berturut-turut mengenai Palestina, kali ini dengan fokus pada serangan Israel selama berbulan-bulan di Tepi Barat yang diduduki serta propek Gaza.

    Dalam forum itu, Wakil duta besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky mengkritik para pemimpin Israel karena tidak bergerak ke tahap kedua dari kesepakatan gencatan senjata, yang menyerukan pembebasan semua tawanan dan penghentian pertempuran secara permanen.

    Ia mengatakan sulit untuk membahas masa depan ketika para pemimpin militer dan politik Israel tampaknya telah membuat pilihan yang mendukung perang.

    Wakil duta besar Inggris, James Kariuki, mengecam peringatan Menteri Pertahanan Israel Israel Katz tentang kehancuran total Gaza.

    “Inggris menyerukan kebangkitan bantuan yang cepat ke Gaza, penyelidikan atas tuduhan kekerasan seksual dan berbasis gender terhadap tahanan Palestina oleh pasukan Israel, dan segera kembali ke kesepakatan gencatan senjata,” katanya.

    5. Hamas: Netanyahu Sabotase Perdamaian

    Hamas telah merilis pernyataan terkait surat Kepala lembaga keamanan nasional Israel Shin Bet Ronen Bar kepada para menteri yang mengklaim bahwa Netanyahu secara sengaja menyabotase kesepakatan gencatan senjata Gaza. Hamas mengatakan pemecatan kepala intelijen tersebut menunjukkan krisis antara Netanyahu dan aparat keamanannya meningkat.

    “Klaim kepala Shin Bet mengungkapkan manipulasi yang disengaja oleh Netanyahu terhadap negosiasi dan upayanya untuk menyabotase kesepakatan apa pun”, kata kelompok itu.

    “Pengakuan dari dalam kepemimpinan [Israel] ini menegaskan bahwa Netanyahu adalah dan masih merupakan hambatan nyata bagi kesepakatan pertukaran apa pun,” tambahnya.

    6. Pasukan Israel Melancarkan Serangan di ‘Semua Wilayah’ di Jalur Gaza

    Militer Israel telah menyerang kota Beit Lahiya secara luas selama satu jam terakhir. Orang-orang terbangun karena suara ledakan dan tank-tank Israel bergerak mendekati wilayah permukiman.

    Situasi yang sama terjadi di kota Rafah di Gaza selatan, yang menunjukkan bahwa pasukan Israel beroperasi di lingkungan Shaboura. Pasukan Israel juga disebutkan telah maju ke lingkungan Tal As Sultan, yang berada di sisi barat kota Rafah.

    7. UCLA Digugat atas Serangan terhadap Pengunjuk Rasa Pro-Palestina

    University of California, Los Angeles (UCLA) sedang digugat oleh sekelompok pengunjuk rasa pro-Palestina atas serangan oleh pendukung pro-Israel selama puncak protes kampus AS pada tahun 2024.

    35 penggugat pro-Palestina, yang meliputi aktivis, mahasiswa, anggota fakultas, pengamat hukum, jurnalis, dan simpatisan, menuduh UCLA, serta polisi, gagal melakukan apa pun untuk melindungi mereka selama “serangan massa”.

    Menurut gugatan yang diajukan ke pengadilan tinggi Los Angeles, penggugat mencatat serangan itu terjadi selama berjam-jam, disiarkan langsung di TV, dan di depan keamanan kampus dan Kepolisian Los Angeles. Namun, tidak ada satu pun penangkapan.

    “Tidak ada satu pun anggota penyerangan massa yang ditangkap malam itu, meskipun polisi dan petugas keamanan swasta menyaksikan dari jarak beberapa meter saat serangan berlangsung selama berjam-jam dan disiarkan langsung ke jutaan orang,” demikian bunyi gugatan tersebut.

    (sef/sef)

  • Al-Qassam Siarkan Rekaman Tel Aviv yang Dibom Rudal M90, Pancingan Agar Tentara IDF Masuk Jebakan? – Halaman all

    Al-Qassam Siarkan Rekaman Tel Aviv yang Dibom Rudal M90, Pancingan Agar Tentara IDF Masuk Jebakan? – Halaman all

    Al-Qassam Siarkan Rekaman Tel Aviv yang Dibom Rudal M90, Pancingan Agar IDF Masuk Jebakan?
     

    TRIBUNNEWS.COM – Brigade Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, pada Kamis (20/3/2025) menyiarkan rekaman serangan rudal yang menargetkan wilayah Tel Aviv.

    Serangan rudal Al-Qassam ini dilakukan tiga hari setelah militer Israel (IDF) melanjutkan perangnya di Jalur Gaza pada 18 Maret 2025.

     Dalam video yang dipublikasikan, Al-Qassam mengatakan, “Pengeboman Tel Aviv terjadi sebagai respons terhadap pembantaian pendudukan terhadap warga sipil.”

    Rekaman itu menunjukkan momen peluncuran roket Qassam ke arah Tel Aviv, di mana area tempat peluncuran rudal tersebut disamarkan demi alasan keamanan.

    Sebelumnya pada hari Kamis, Brigade Qassam mengatakan dalam sebuah pernyataan kalau mereka telah membombardir kota Tel Aviv, jauh di dalam wilayah pendudukan, dengan rentetan roket M90, sebagai tanggapan atas pembantaian Zionis terhadap warga sipil.

    “Ini adalah tanggapan pertama semacam ini yang dilakukan oleh Brigade Qassam sejak Israel melanjutkan perang di Jalur Gaza, menyusul pengingkaran terhadap gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang ditengahi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat pada Januari lalu,” tulis laporan Khaberni, Jumat (21/3/2025).

    Terakhir kali Brigade Qassam menargetkan Tel Aviv dengan roket adalah selama peringatan pertama Operasi “Breaking Dawn” pada 7 Oktober 2024.

    Israel mengumumkan dimulainya kembali operasi militernya di Gaza dengan dalih menekan Hamas agar memberikan konsesi terkait masalah sandera yang ditahan di Gaza.

    Runtuhnya gencatan senjata ini ditandai dengan pemboman Gaza lewat udara, setelah pemerintahan Benjamin Netanyahu menolak untuk pindah ke tahap kedua perjanjian gencatan senjata.

    Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan pada Kamis kalau 710 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 900 orang terluka sejak fajar Selasa lalu, setelah Israel melanjutkan perangnya di Jalur Gaza.

    Dari Oktober 2023 hingga perjanjian mulai berlaku, Israel melakukan agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk invasi darat ke Jalur Gaza yang terkepung dan hancur.

    ROKET AL QASSAM – Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam mulai menunjukkan taringnya usai Israel ngeyel terus serang Gaza. Al-Qassam serang Tel Aviv pakai roket. (Tangkap layar Palestine Chronicle) ((Tangkap layar Palestine Chronicle))

    Pancingan Bagi IDF Agar Masuk Jebakan?

    Selain sebagai respons atas dimulainya lagi agresi militer Israel, serangan rentetan rudal M90 itu secara strategis dinilai sebagai upaya memancing pasukan darat IDF ke dalam jebakan di Jalur Gaza yang sudah disiapkan.

    Serangan roket itu menunjukkan kalau Hamas, lewat Al-Qassam masih memiliki kekuatan tempur yang bisa menghancurkan entitas zionis.

    Perlu digarisbawahi, pemberangusan Hamas dan tiap lini organisasinya, menjadi target utama dimulai kembalinya operasi militer IDF, selain tentunya pembebasan sandera Israel yang ada di Gaza.

    Demi tujuan itu, IDF sudah menyatakan telah memperluas operasi militer mereka ke berbagai bagian di wilayah Gaza, mulai dari Beit Lahia di Gaza Utara hingga Rafah di Gaza Selatan.

    Masalahnya, Hamas disebut sedang menyiapkan jebakan maut di Jalur Gaza untuk Pasukan Pertahanan Israel (IDF) jika tentara Israel kembali beroperasi.

    Avi Ashkenazi, seorang pakar militer dan jurnalis kenamaan Israel, mengklaim Hamas kini memanfaatkan momen gencatan senjata untuk memantau pasukan di Gaza.

    “Pertanyaannya bukan kapan mereka (Hamas) akan mencoba menculik tentara Israel, tetapi kapan hal itu akan terjadi,” kata Ashkenazi dalam tulisannya di Maariv hari Rabu, (19/2/2025) lalu jelang dimulainya operasi militer IDF ini.

    “Menurut bukti yang didapatkan beberapa hari belakangan, Hamas mulai memulihkan kemampuannya yang terkait dengan terowongan.”

    Ashkenazi mengatakan IDF mengetahui personel Hamas yang melakukan penggalian di dekat garis perbatasan.

    “Diperkirakan bahwa beberapa penggalian itu ditujukan untuk menanam bom yang menargetkan IDF jika IDF beroperasi kembali.”

    Menurut pakar itu, Hamas juga diduga berupaya memulihkan terowongan yang rusak atau menggali terowongan baru.

    Meski demikian, hal yang membuat IDF khawatir adalah upaya Hamas mendapatkan data intelijen, mirip seperti yang terjadi sebelum tanggal 7 Oktober 2023 ketika perang meletus.

    ANGGOTA BRIGADE AL-QASSAM – Foto ini diambil pada Minggu (9/2/2025) dari publikasi resmi Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Sabtu (8/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam berjabat tangan sebelum menyerahkan berkas kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC) selama pertukaran tahanan ke-5 pada Sabtu (8/2/2025) sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza, dengan imbalan 183 tahanan Palestina. (Telegram Brigade Al-Qassam)

    “Menurut kesaksian tentara cadangan, Hamas mengirim personelnya tanpa senjata, menaiki keledai atau sepeda, beberapa puluh meter dari posisi atau tempat IDF beroperasi di garis perbatasan,” ujarnya.

    Para anggota Hamas itu berdiri dan mengamati IDF selama berjam-jam. Mereka menyelidiki rutinitas pasukan Israel dan berupaya mencari titik lemah IDF.

    “Kebijakan Israel, karena perjanjian gencatan senjata, ialah tidak bertindak terhadap anggota Hamas sepanjang mereka tidak melewati garis perbatasan.”

    Menurut Ashkenazi, kesaksian tentara Israel juga menunjukkan bahwa anggota Hamas yang bersenjata biasanya berada beberapa puluh meter dari anggota Hamas yang sedang mengintai.

    Tentara Israel hanya diizinkan melepaskan tembakan jika anggota Hamas mendekati garis perbatasan.

    Menurut tentara Israel, kemampuan IDF untuk mencegah kedatangan Hamas kini tergerus. Tentara Israel juga mengklaim kebijakan untuk menahan penembakan itu membahayakan pasukan.

    Hamas tidak tertekan

    Hamas kini disebut sedang tidak dalam kondisi tertekan setelah kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.

    Zvi Yehezkeli, seorang pengamat dan jurnalis Israel, mengaku tidak melihat tanda-tanda bahwa Hamas sedang didera kesulitan.

    Yehezkeli mengatakan Hamas menginginkan kesepakatan gencatan senjata dengan Israel dilanjutkan.

    “Hamas ingin mengulur waktu. Hamas ingin gencatan senjata diteruskan,” katanya, Minggu malam, (23/2/2025), dikutip dari Maariv.

    Dia lalu menyinggung rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambil alih Jalur Gaza dan memindahkan paksa warga Palestina ke luar negeri.

    “Hamas memandang ke depan. Hamas ingin menghancurkan rencana Trump, jadi Hamas menginginkan [gencatan senjata] tahap kedua atau tahap pertama yang diperpanjang.”

    “Hamas tidak dalam tekanan karena ingin mengulur waktu. Dari sudut pandangnya, waktu yang berjalan saat ini bukanlah waktu yang berdampak terhadap Hamas, melainkan Israel.”

    Dia mengklaim AS, Qatar, dan Mesir yang menjadi juru penengah perundingan Israel-Hamas bakal mendapatkan cara untuk melanjutkan tahap pertama atau ketiga negara itu akan membahas tahap kedua.

    Yehezkeli memperkirakan tahap pertama akan berlanjut dengan sejumlah mekanisme.

    (oln/khbrn/*)

     

     

  • Pertama Kali dalam Sejarah, Israel Pecat Kepala Shin Bet, Hamas: Bukti Manipulasi Netanyahu – Halaman all

    Pertama Kali dalam Sejarah, Israel Pecat Kepala Shin Bet, Hamas: Bukti Manipulasi Netanyahu – Halaman all

    Pertama Kali dalam Sejarah, Israel Pecat Kepala Shin Bet, Hamas: Bukti Manipulasi Netanyahu

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Israel dengan suara bulat menyetujui pemecatan kepala Shin Bet Ronen Bar pada Jumat (21/3/2025).

    Pemecatan ini menandai pertama kalinya dalam sejarah negara pendudukan itu kalau kepala badan keamanan internalnya diberhentikan dari jabatannya, media Israel melaporkan.

    “Pemerintah dengan suara bulat menyetujui usulan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengakhiri masa jabatan Direktur ISA (Otoritas Sekuritas Israel) Ronen Bar,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anews, Jumat.

    “Ronen Bar akan menyelesaikan tugasnya pada tanggal 10 April 2025 atau saat Direktur ISA tetap ditunjuk, mana pun yang lebih dulu,” tambahnya.

    Ini menandai pertama kalinya seorang kepala Shin Bet Israel diberhentikan, harian Times of Israel melaporkan.

    Pada Kamis, Bar mengirimkan surat kepada pemerintah sebagai tanggapan atas keputusan Netanyahu, dengan menyatakan kalau pemecatan tersebut didasarkan pada klaim yang tidak berdasar dan menunjukkan motif tersembunyi di baliknya.

    “Rancangan resolusi sebagaimana dirumuskan berisi klaim-klaim umum, ringkas, dan tidak berdasar yang tidak memungkinkan saya untuk memberikan tanggapan yang tertib dan tampaknya menyembunyikan motif di balik niat untuk mengakhiri masa jabatan saya,” kata Bar dalam suratnya.

    “Israel saat ini sedang berada dalam periode yang sangat sulit dan kompleks. Lima puluh sembilan sandera masih berada di jantung Gaza; Hamas belum dikalahkan; kita berada di tengah perang multi-front; dan pengaruh Iran sangat kuat di negara ini,” tambah Bar.

    TOLAK DIPECAT – Kepala Shin Bet, Ronen Bar yang berkonflik dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Ada tudingan Netanyahu memecat Ronen Bar karena kepentingan kasus penyidikan yang akan dilaksanakan Shin Bet terkait Netanyahu dalam kasus korupsi. (Flash90/tangkap layar)

    Menolak Setia Secara Pribadi

    Pada Minggu malam, Netanyahu mengumumkan keputusannya untuk memecat Bar, dengan alasan “kurangnya kepercayaan” kepadanya—bagian dari dampak berkelanjutan dari peristiwa 7 Oktober 2023.

    Namun, Bar telah mengisyaratkan motif politik di balik pemecatan tersebut, yang menunjukkan kalau keputusan Netanyahu berasal dari penolakannya untuk menunjukkan “kesetiaan pribadi” kepada perdana menteri.

    Santer diberitakan, keputusan Israel untuk melanjutkan perang, dengan menolak proses negosiasi lanjutan dengan Hamas, cenderung mengabaikan saran dan rekomendasi sejumlah badan keamanan negara pendudukan tersebut, termasuk Shin Bet dan IDF.

    Netanyahu, disebutkan dalam sejumlah laporan, memilih untuk melaksanakan perluasan agresi kembali ke Gaza dengan motif mempertahankan pemerintahannya dari kehancuran alih-alih mengutamakan nasib sandera Israel.

    Lebih dari 700 warga Palestina tewas dan lebih dari 900 terluka dalam serangan udara mendadak oleh Israel di Gaza sejak Selasa, menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku pada bulan Januari.

    Hampir 50.000 warga Palestina terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 112.000 terluka dalam serangan brutal militer Israel di Gaza sejak Oktober 2023.

    November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

    Hamas: Bukti Manipulasi Netanyahu

    Adapun Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas menyatakan kalau pernyataan kepala Shin Bet (Badan Keamanan Israel) tersebut mengungkap manipulasi Netanyahu terhadap negosiasi dan upayanya untuk menyabotase perjanjian apa pun demi tujuan politiknya sendiri.

    Hamas menjelaskan kalau pernyataan kepala Shin Bet mengungkapkan bahwa Netanyahu adalah dan tetap menjadi hambatan nyata bagi kesepakatan pertukaran apa pun.

    Dia menunjukkan bahwa pernyataan kepala Shin Bet mengungkap upaya Netanyahu untuk merekayasa negosiasi formal untuk mengulur waktu dan mengulur waktu.

     

    (oln/anews/khbrn/*)
     

  • 700 Lebih Sipil Palestina Dibunuh Israel, Hamas Kirim Roket Pertama

    700 Lebih Sipil Palestina Dibunuh Israel, Hamas Kirim Roket Pertama

    PIKIRAN RAKYAT – Lebih dari 700 warga Palestina tewas dibunuh Israel Penjajah. Serangan udara besar-besaran terbaru di Jalur Gaza sudah berlangsung sejak Selasa, 18 Maret 2025, demikian laporan Kementerian Kesehatan setempat.

    “Jenazah 710 orang telah dievakuasi ke rumah-rumah sakit sejak Selasa, sementara sudah lebih dari 900 orang terluka,” ucap juru bicara kementerian, Khalil Al-Dakran, Kamis, dikutip Jumat, 21 Maret 2025.

    Ia mengungkapkan, 70 persen korban terluka adalah wanita dan anak-anak. Kebanyakan dari jumlah itupun harus kehilangan nyawa sebab anggota medis yang kewalahan.

    “Banyak dari korban luka yang meninggal dunia karena tidak mendapat pertolongan medis mendesak di tengah blokade Israel terhadap Gaza, yang mengakibatkan kelangkaan akut obat-obatan dan peralatan penting,” kata jubir kementerian itu.

    Militer Zionis Israel pada Selasa melancarkan serangan udara besar-besaran secara mendadak ke Jalur Gaza, sehingga menyebabkan pupusnya kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang berlangsung sejak 19 Januari 2025.

    Di sisi lain, Hamas baru menembakkan roket pertama ke arah Israel sejak gencatan senjata dihentikan. Kelompok Houthi dari Yaman juga mengklaim telah meluncurkan lebih banyak rudal ke situs militer Israel di selatan Tel Aviv.

    Sudah lebih dari 50.000 warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, tewas akibat agresi brutal Israel ke Gaza sejak Oktober 2023. Selain itu, lebih dari 112.000 warga lainnya terluka.

    Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan bekas kepala pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    ‘Pengelola Kamar Mayat Kewalahan’

    Dari hasil laporan wartawan Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum dari Deir el Balah, Jalur Gaza tengah, langit malam tadi diterangi oleh ledakan bom di wilayah timur Gaza, di sepanjang perbatasan dengan Israel.

    “Kami telah menerima konfirmasi dari saksi yang menyatakan bahwa militer Israel telah menyerang kota Beit Lahiya secara besar-besaran selama satu jam terakhir. Warga terbangun oleh suara ledakan dan suara tank Israel yang mendekat ke area pemukiman,” ujarnya.

    “Kami juga menerima laporan dari kota Rafah di selatan Gaza, yang menunjukkan bahwa pasukan Israel beroperasi di lingkungan Shaboura,” kata dia menambahkan.

    Pasukan Israel Penjajah dikabarkan telah maju ke lingkungan as-Sultan, yang terletak di sisi barat kota Rafah.

    Penduduk Rafah baru-baru ini mulai mengungsi ke daerah al-Mawasi, yang hanya beberapa kilometer dari kota.

    “Kami memahami bahwa serangan malam telah terjadi di seluruh wilayah Jalur Gaza, menyebabkan kapasitas ruang jenazah kewalahan,” tuturnya. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kritik Keputusan Netanyahu, Presiden Israel: Tak Mungkin Bertempur Sambil Selamatkan Sandera – Halaman all

    Kritik Keputusan Netanyahu, Presiden Israel: Tak Mungkin Bertempur Sambil Selamatkan Sandera – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Israel, Isaac Herzog mengungkapkan kekhawatirannya dengan keputusan PM Israel, Benjamin Netanyahu baru-baru ini.

    Herzog mengatakan bahwa dirinya khawatir keputusan Netanyahu saat ini menjadi boomerang di masa depan.

    “Tidak mungkin untuk tidak merasa sangat terganggu oleh kenyataan pahit yang terbentang di depan mata kita,” kata Herzog dalam sebuah pernyataan video, dikutip dari Arab News.

    Netanyahu pada awal minggu ini memerintahkan pasukannya untuk melanjutkan agresi di Gaza.

    Meski tak menyebut nama Netanyahu, Herzog dengan jelas mengatakan bahwa keputusan berperang di Gaza tidak dapat diterima.

    Menurutnya, pasukan Israel tidak dapat fokus membebaskan sandera apabila melanjutkan agresi di Gaza.

    “Tidak terpikirkan untuk melanjutkan pertempuran sementara masih menjalankan misi suci untuk membawa pulang para sandera kita,” kata Herzog.

    Selain itu, Herzog juga menyoroti keputusan Netanyahu soal tentara cadangan.

    Herzog merasa tidak tega mengirimkan anak-anak muda ke medan perang dan menjadikan mereka sebagai tentara cadangan.

    “Ribuan panggilan tugas cadangan baru-baru ini telah dikeluarkan, dan tidak masuk akal untuk mengirim putra-putra kita ke garis depan sementara pada saat yang sama memajukan inisiatif yang memecah belah dan kontroversial yang menciptakan keretakan yang dalam di dalam negara kita,” jelas Herzog. 

    Tanpa menyebut nama Netanyahu, ia meminta agar membuat keputusan secara matang.

    “Kepada para pembuat keputusan untuk mempertimbangkan dengan hati-hati setiap langkah dan menilai apakah itu memperkuat ketahanan nasional,” tegasnya.

    Ribuan Warga Israel Protes Kebijakan Netanyahu

    Pada hari yang sama, ribuan warga Israel menggelar aksi protes di Yerusalem.

    Menurut harian Israel Haaretz, ribuan pengunjuk rasa berdemonstrasi di dekat kediaman Netanyahu di Yerusalem barat.

    Banyak yang membawa bendera Israel dan plakat berisi slogan-slogan yang mendukung para sandera yang masih ditawan di Gaza, dikutip dari Anadolu Anjansi.

    Yang lainnya menabuh genderang dan meneriakkan “bereskan sandera sekarang” saat mereka berbaris dari berbagai wilayah Israel.

    Mereka sangat kecewa dengan keputusan Netanyahu untuk melanjutkan agresi di Gaza dan memecat bos Shin Bet, Ronen Bar.

    Salah satunya yaitu, kepala eksektufi gerakan protes Brothers in Arms, Eitan Herzel.

    Menurut Herzel, keputusan Netanyahu untuk menyerang kembali Gaza adalah untuk kepentingan pribadi.

    “Pemerintah ini kini juga telah memulai perang, sekali lagi, untuk melindungi dirinya sendiri, untuk mengalihkan wacana dari hal-hal yang mengganggu masyarakat di Israel . Pemerintah telah kehilangan semua legitimasi di setiap tingkatan yang memungkinkan. Mereka gagal,” kata Herzel, dikutip dari The Guardian.

    Namun di tengah aksi protes, para demonstran bentrok dengan polisi.

    Dalam rekaman video menunjukkan polisi Israel menyerang pengunjuk rasa, termasuk emimpin Partai Demokrat oposisi dan mantan wakil kepala angkatan darat, Yair Golan.

    Setelah itu, polisi juga memasang barikade beberapa ratus meter dari kediaman Netanyahu untuk mencegah pengunjuk rasa mencapainya.

    Sementara itu, protes juga terjadi di Tel Aviv.

    Di mana para keluarga sandera ingin Netanyahu mempertahankan kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas dan memfasilitasi pertukaran tawanan dengan warga Palestina.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Rusia Ingatkan ‘Spiral Eskalasi’ di Tengah Serangan Israel ke Gaza – Halaman all

    Rusia Ingatkan ‘Spiral Eskalasi’ di Tengah Serangan Israel ke Gaza – Halaman all

    Rusia Ingatkan ‘Spiral Eskalasi’ di Tengah Serangan Israel ke Gaza

    TRIBUNNEWS.COM- Moskow memantau situasi dengan sangat hati-hati, dan berharap situasi akan kembali ke ‘jalan damai,’ kata juru bicara Kremlin.

    Rusia pada Selasa memperingatkan potensi “spiral eskalasi” di Gaza di tengah serangan baru Israel terhadap daerah kantong yang terkepung itu yang menewaskan ratusan warga Palestina, termasuk anak-anak dan wanita.

    Tentara Israel menggempur Jalur Gaza Selasa pagi, menewaskan lebih dari 400 orang dan melukai ratusan lainnya, di tengah berlanjutnya perjanjian gencatan senjata.

    Gambar-gambar yang muncul dari Gaza menunjukkan bahwa mayoritas korban adalah warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, yang rumahnya dibom pada malam hari.

    “Situasi yang makin memburuk, kembalinya ketegangan yang meningkat, inilah yang membuat kami khawatir,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan di Moskow.

    Peskov mengatakan Moskow memantau situasi dengan sangat cermat dan berharap situasi akan kembali ke “arah yang damai.”

    Lebih dari 48.500 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 112.000 lainnya terluka dalam kampanye militer brutal Israel di Gaza sejak Oktober 2023.

    Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

    Spiral eskalasi adalah model yang menggambarkan peningkatan intensitas konflik melalui serangkaian aksi dan reaksi yang saling memperburuk, menciptakan semacam lingkaran setan.  

    Lebih rinci, spiral eskalasi, yang sering dikaitkan dengan model spiral konflik, menjelaskan bahwa eskalasi terjadi karena adanya aksi dan reaksi yang saling memicu, di mana setiap tindakan dari satu pihak memicu respons yang lebih keras dari pihak lain, dan seterusnya.

     

     

    SUMBER: ANADOLU AJANSI

  • Palestina dan Jepang Bahas Serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat – Halaman all

    Palestina dan Jepang Bahas Serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat – Halaman all

    Palestina dan Jepang Bahas Serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat

    TRIBUNNEWS.COM- Perdana Menteri Palestina Mohammed Mustafa mengadakan pembicaraan di Ramallah pada hari Rabu dengan Asisten Menteri Luar Negeri Jepang Ando Toshihide untuk membahas serangan Israel di Jalur Gaza, Anadolu melaporkan.

    Diskusi antara kedua belah pihak membahas perkembangan terkini Palestina dan perang Israel di Gaza serta serangan tentara dan pemukim di Tepi Barat yang diduduki, kata kantor perdana menteri dalam sebuah pernyataan.

    Mustafa menggarisbawahi pentingnya dukungan internasional bagi upaya mencapai gencatan senjata berkelanjutan di Gaza, memulai rekonstruksi, dan menyatukan semua wilayah Palestina di bawah satu pemerintahan.

    “Mengakhiri pendudukan dan mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh berdasarkan solusi dua negara adalah satu-satunya solusi yang tersisa,” tambahnya.

    Sementara itu, Toshihide menegaskan kembali komitmen teguh Jepang terhadap solusi dua negara dan pentingnya mempertahankan perjanjian gencatan senjata Gaza.

    Ia juga menolak pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki, menurut pernyataan tersebut.

    Hampir 50.000 warga Palestina terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 112.000 lainnya terluka dalam kampanye militer brutal Israel di Gaza sejak Oktober 2023.

    Di Tepi Barat yang diduduki, setidaknya 937 orang juga tewas dan hampir 7.000 lainnya terluka dalam serangan oleh tentara Israel dan pemukim ilegal selama periode yang sama, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

    November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

  • 7 Update Gaza: Israel Luncurkan Serangan Darat-Houthi Bom Tel Aviv

    7 Update Gaza: Israel Luncurkan Serangan Darat-Houthi Bom Tel Aviv

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dinamika baru terus tercipta dalam konflik Israel dengan milisi penguasa Gaza Palestina, Hamas. Terbaru, Israel mendobrak perjanjian gencatan senjata dan kembali menyerang Gaza sejak Selasa lalu.

    Hingga saat ini, korban tewas akibat serangan Israel di Gaza mencapai lebih dari 700 jiwa. Langkah ini juga dinilai mengaburkan prospek perdamaian dan juga pembebasan tawanan antara Hamas dan Israel.

    Berikut perkembangan terbaru eskalasi itu sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia dari beberapa sumber, Kamis (20/3/2025):

    1. Israel Luncurkan Serangan Darat

    Militer Israel meminta agar warga membantu mensukseskan pembebasan sandera negara itu yang ditawan oleh milisi penguasa Gaza, Hamas. Mereka juga meminta agar Hamas dapat cepat disingkirkan dari kekuasaan.

    “Militer Israel memulai operasi darat yang ditargetkan di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan untuk memperluas perimeter keamanan dan menciptakan penyangga parsial antara Utara dan Selatan,” tambah pernyataan itu, dikutip AFP.

    Pernyataan ini menggemakan kembali peringatan yang disampaikan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu. Ia menyebut serangan Israel pada Selasa, yang tewaskan 413 warga, adalah ‘baru permulaan’. 

    Ia berjanji akan terus berlanjut hingga Israel mencapai tujuan perangnya. Yakni menghancurkan Hamas dan membebaskan seluruh sandera yang ditahan oleh kelompok militan tersebut.

    Secara tegas, Netanyahu menyebut negosiasi gencatan senjata lebih lanjut akan berlangsung ‘di bawah tembakan’. Ini adalah pernyataan pertamanya setelah serangan yang menewaskan lebih dari 400 orang dalam satu hari, menjadi hari paling berdarah sejak awal perang pada 2023.

    “Hamas sudah merasakan kekuatan tangan kami dalam 24 jam terakhir, dan saya ingin berjanji kepada Anda-dan kepada mereka-bahwa ini baru permulaan,” ujar Netanyahu, sebagaimana dikutip The Guardian.

    2. Gal Gadot Didemo

    Artis Israel Gal Gadot mendapatkan teriakan dari sejumlah pendemo pro Palestina saat dirinya dianugerahkan plakat bintang di Hollywood Walk of Fame, Los Angeles. Sejumlah pendemo memprotes bagaimana artis yang sangat pro Israel itu mendapatkan penghargaan bergengsi.

    “Kita harus memboikot segalanya yang dimiliki Israel, termasuk seni dan budaya. Orang ini tidak pantas mendapatkan bintang di Hollywood Walk of Fame,” kata seorang demonstran bernama Chadi Darwish.

    3. Mesir-Qatar Buka Suara

    Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty berdiskusi dengan PM Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, terkait situasi terkini di Gaza. Keduanya, yang merupakan mediator Israel-Hamas membahas langkah yang dapat diambil untuk terciptanya gencatan senjata lanjutan.

    “Para diplomat tinggi, yang negaranya merupakan mediator utama dalam negosiasi antara Israel dan Hamas, membahas upaya untuk menghidupkan kembali perjanjian gencatan senjata Gaza dan menerapkan tiga fase yang digariskan, kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir.

    “Mereka juga menjajaki cara-cara untuk memajukan rencana rekonstruksi Gaza yang dipimpin Arab,” tambahnya.

    “Kedua menteri sepakat tentang pentingnya melanjutkan koordinasi bersama antara kedua negara untuk menahan meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut dan untuk bekerja sama menuju peluncuran penyelesaian politik yang memastikan stabilitas regional jangka panjang melalui pembentukan negara Palestina sebagai resolusi akhir untuk konflik tersebut.”

    4. Israel Latihan Militer di Dataran Tinggi Golan

    Militer Israel mengumumkan akan mengerahkan lebih banyak pasukan dan kendaraan ke wilayah yang diduduki untuk latihan militer. Bahkan mereka melakukan latihan khusus di dataran tinggi Golan.

    “Ledakan diperkirakan akan terdengar,” kata militer dalam sebuah posting di X. “Tidak ada ancaman keamanan.”

    Sejak jatuhnya rezim Bashar Al Assad di Suriah pada bulan Desember, militer Israel telah menguasai lebih banyak wilayah Suriah, bergerak ke zona penyangga yang dipatroli PBB yang telah memisahkan kedua negara sejak tahun 1974.

    5. Politisi Israel Lawan Demo Tolak Perang

    Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, sayap kanan Israel yang baru diangkat kembali, menuduh warga Israel yang memprotes  Netanyahu dan perang Gaza sebagai pihak yang menentang Israel. Menteri ultranasionalis itu mengomentari demonstrasi di luar kediaman Netanyahu di Yerusalem Barat pada hari Rabu, di mana seorang pemimpin protes terdengar membandingkan Netanyahu dengan pemimpin Nazi Jerman di masa perang Adolf Hitler.

    “Para aktivis ‘protes’ sudah lama tidak lagi hanya menentang pemerintah dan Perdana Menteri. Mereka telah sepenuhnya menentang Negara Israel,” kata Ben-Gvir dalam sebuah unggahan di media sosial.

    6. Trump Deportasi Mahasiswa Pro Palestina

    Otoritas imigrasi AS telah menahan seorang pria India bernama Badar Khan Suri yang sedang belajar di Universitas Georgetown di Washington DC. Mereka saat ini berusaha mendeportasinya karena diduga menyebarkan propaganda pro-Hamas.

    “Agen federal menangkap Suri di luar rumahnya di Rosslyn, Virginia, pada Senin malam. Ia ditahan di Alexandria, Louisiana, sambil menunggu tanggal sidang di pengadilan imigrasi,” kata pengacaranya.

    Menurut pernyataan yang dibagikan kepada Fox News, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) menuduh Suri memiliki hubungan dengan Hamas. Ia juga dituding menyebarkan propaganda pro-Hamas dan anti-Semitisme di media sosial.

    DHS tidak mengutip bukti untuk klaimnya terhadap Suri, yang merupakan peneliti pascadoktoral di Alwaleed Bin Talal Center for Muslim-Christian Understanding di Georgetown, tinggal di AS dengan visa pelajar dan menikah dengan warga negara Amerika. Menteri Luar Negeri Marco Rubio menetapkan bahwa aktivitas Suri “membuatnya dapat dideportasi”.

    7. Houthi Serang Bandara Israel

    Milisi Yaman yang juga merupakan sekutu Hamas, Houthi, mengatakan mereka melakukan serangan rudal yang menargetkan bandara Ben Gurion, Tel Aviv. Hal ini disampaikan langsung Juru bicara Houthi Yahya Saree.

    “Angkatan bersenjata Yaman melakukan operasi militer kualitatif yang menargetkan bandara Ben Gurion di wilayah Jaffa yang diduduki dengan rudal balistik hipersonik Palestine-2,” katanya,

    Saree mengatakan operasi tersebut berhasil mencapai tujuannya. Namun ua tak menjelaskan lebih lanjut.

    (sef/sef)