Tidak ada bantuan yang dikirim ke daerah kantong Palestina sejak 2 Maret 2025. Israel mengatakan tidak akan mengizinkan masuknya barang dan pasokan ke Gaza sampai Hamas membebaskan semua sandera. PBB pun mengatakan stok makanan di Gaza telah habis. Berbicara kepada wartawan di atas Air Force One, Presiden Donald Trump mengatakan telah mendorong Perdana Menteri (PM) Israel Netanyahu untuk membuka pintu bantuan di Gaza. Berikut pernyataan Trump…
Tag: Benjamin Netanyahu
-

Spanyol Setop Beli Amunisi dari Israel, Netanyahu Murka Curhat Rugi Rp126 Miliar – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Spanyol resmi membatalkan kontrak pembelian peluru dan amunisi dari perusahaan Israel yang nilainya mencapai jutaan dolar.
Pembatalan kerja sama secara sepihak ini diumumkan Kementerian Dalam Negeri Spanyol.
Dalam keterangan resminya, Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengungkapkan negaranya resmi menghentikan kontrak pembelian senjata dengan perusahaan Israel, IMI Systems.
Sebagai informasi, sejak 2023 Spanyol menjadi salah satu negara Eropa yang vokal dan kritis terhadap agresi militer Israel di Gaza
Bersama Norwegia dan Irlandia, Spanyol bahkan menyatakan mengakui Palestina sebagai sebuah negara.
Pada Februari 2024, negara itu menyatakan tidak akan membeli senjata dari Israel.
Namun, pada bulan yang sama, Kementerian Dalam Negeri Spanyol menandatangani kesepakatan dengan IMI Solutions untuk membeli 15 juta butir amunisi.
Adapun amunisi tersebut ditujukan untuk Garda Sipil, pasukan polisi semi militer Spanyol.
Tak berselang lama setelah kesepakatan ditekan, sekutu sayap kiri negara itu mulai melayangkan kritik keras.
Bahkan, sekelompok partai sayap kiri mengancam akan menarik diri dari koalisi pemerintahan apabila Spanyol tak membatalkan pembelian senjata itu.
Partai sayap kiri menilai pembelian senjata dari Israel akan mendukung tindakan Netanyahu dalam melakukan genosida di Gaza.
“Membeli amunisi ini akan menunjukkan bahwa Spanyol tidak mendukung Palestina. Itu akan menjadi pengkhianatan terhadap lebih dari 50.000 orang yang telah tewas di Gaza,” kata Igor Otxoa, dari organisasi Guernica Palestine, sebuah organisasi sipil,.
Alasan itu yang membuat partai sayap kiri menolak keras kerja sama dengan Israel, mengingat selama beberapa tahun terakhir Israel telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia atau melanggar prinsip-prinsip internasional terkait perlindungan sipil dan keadilan.
Khawatir pertikaian ini memicu rusaknya hubungan yang sudah tegang antara kaum Sosialis dan Sumar dalam pemerintahan Spanyol, pemerintah pusat akhirnya sepakat untuk membatalkan kerja sama dengan Israel.
“Setelah menghabiskan semua jalur negosiasi, perdana menteri, wakil perdana menteri, dan kementerian terkait telah memutuskan untuk membatalkan kontrak dengan perusahaan Israel IMI Systems,” kata seorang sumber pemerintah, kepada Al Jazeera.
“Pemerintah membatalkan kesepakatan tersebut setelah Sumar, sekelompok partai sayap kiri, mengancam akan menarik diri dari koalisi pemerintahan,” imbuh sumber itu.
Israel Rugi Rp126 Miliar
Merespons keputusan pembatalan yang dilakukan Spanyol, Pemerintah Israel di bawah pimpinan Benyamin Netanyahu langsung melontarkan kecaman keras.
Ia mengecam keputusan Spanyol yang menurutnya “secara sepihak” membatalkan kontrak bernilai jutaan dolar itu.
Tel Aviv bahkan menuding pemerintah Spanyol “mengorbankan pertimbangan keamanan negara demi kepentingan politik”.
“Israel mengecam keras keputusan pemerintah Spanyol yang secara sepihak melanggar kontrak yang telah ditandatangani dengan perusahaan pertahanan IMI Systems, serta pernyataannya untuk tidak menjalin kerja sama pertahanan lagi dengan perusahaan-perusahaan Israel di masa depan,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel kepada AFP.
“Spanyol kembali berpihak pada sisi sejarah yang salah-menentang negara Yahudi yang tengah membela diri dari serangan teroris.”
Imbas pembatalan kerja sama pembelian senjata, perusahaan Israel, IMI Systems dilaporkan merugi hingga 7,8 juta dolar AS atau sekitar Rp126 Miliar.
Meskipun jumlahnya tidak sebesar kontrak senjata besar lainnya, namun tetap berdampak pada pemasukan perusahaan.
Mempengaruhi reputasi Israel di pasar internasional, terutama di Eropa, yang semakin kritis terhadap kebijakan luar negeri Israel terkait konflik di Gaza.
Hal ini tentunya dapat mempersulit perusahaan Israel dalam memenangkan kontrak serupa di masa depan
(Tribunnews.com / Namira)
-

Peringatan Holocaust, PM Netanyahu Sebut Hamas ‘Nazi’
Jakarta –
Diperingati di Israel dan oleh komunitas Yahudi di seluruh dunia, Hari Peringatan Holocaust tahun ini dimulai dengan sebuah upacara pada Rabu (23/04) malam di Yad Vashem, sebuah museum Holocaust paling terkenal di dunia yang terletak di Yerusalem.
Upacara tersebut berlangsung di tengah perang yang masih berlangsung di Gaza serta situasi politik di Israel yang berpotensi berkembang menjadi krisis konstitusional yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pejabat Israel, duta besar, dan para penyintas Holocaust turut hadir dalam upacara peringatan itu.
Sebagian negara di dunia memperingati Hari Peringatan Holocaust Internasional pada 27 Januari, tanggal saat kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau dibebaskan oleh Tentara Merah Soviet. Namun, Israel dan diaspora Yahudi memiliki hari peringatan mereka sendiri, yaitu tanggal 27 Nissan dalam kalender Ibrani. Tanggal itu dipilih karena berkaitan dengan dimulainya Pemberontakan Ghetto Warsawa pada April 1943.
Netanyahu: Hamas ingin ‘memusnahkan semua orang Yahudi’
Sama seperti tahun lalu, upacara resmi dan pidato pada Rabu malam (23/04) berfokus pada serangan teroris oleh kelompok militan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang, dan perang yang dimulai Israel di Gaza setelahnya. Hamas telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Israel, Jerman, AS, dan negara-negara lainnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang datang terlambat ke upacara tersebut karena mengatakan ada insiden keamanan, sekali lagi mengulang perbandingannya antara anggota Hamas dengan “Nazi, seperti Hitler,” yang bertanggung jawab atas kematian 6 juta orang Yahudi Eropa selama Perang Dunia II.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang terlambat hadir di upacara karena menurut kantornya ada insiden keamanan, sekali lagi membandingkan anggota Hamas dengan “Nazi, seperti Hitler,” yang bertanggung jawab atas kematian 6 juta orang Yahudi selama Perang Dunia II.
“Mereka ingin membunuh, memusnahkan semua orang Yahudi,” kata Netanyahu. “Mereka secara terbuka menyatakan niat mereka untuk menghancurkan negara Yahudi, dan hal itu tidak akan terjadi.”
Penyintas Holocaust serukan pembebasan sandera di Gaza
Beberapa sandera yang dibebaskan dari tawanan Hamas di Gaza juga hadir saat acara Hari Peringatan Holocaust ini dimulai.
Penyintas lainnya, serta keluarga dari warga Israel yang saat ini masih disandera Hamas di Gaza, berangkat ke Polandia untuk berpartisipasi dalam “March of the Living”, sebuah acara tahunan untuk memperingati perjalanan kematian korban Holocaust dari Auschwitz ke Birkenau.
Selama upacara resmi di Yerusalem pada Rabu (23/04) malam, penyintas Holocaust kelahiran Tunisia, Gad Fartouk, melanggar protokol dengan berteriak agar para sandera dikembalikan ke rumah mereka sambil menyalakan salah satu dari enam obor sebagai penghormatan bagi orang Yahudi yang dibunuh dalam Holocaust.
Fartouk, 93, penyintas Holocaust pertama keturunan Afrika Utara yang menyalakan obor peringatan selama upacara resmi, mengatakan kepada media Israel, Ynet, bahwa dia merasa “kosong” jika tidak menyebutkan 59 sandera — dimana sekitar 20 di antaranya diyakini masih hidup — yang hingga kini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.
Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris
Diadaptasi oleh: Tezar Aditya Rahman
Editor: Rahka Susanto/Hendra Pasuhuk
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Saya Baik-Baik Saja dengan Sebanyak Mungkin Anak yang Mati
PIKIRAN RAKYAT – Kekejaman Israel yang melakukan genosida warga Palestina di Jalur Gaza telah dikecam oleh dunia internasional. Berdasarkan data Otoritas Kesehatan setempat, sejak serangan Oktober 2023 hingga saat ini sudah hampir 52.000 warga yang meninggal dunia.
Selain itu, 117,248 warga Palestina lainnya luka-luka. Mayoritas korban meninggal dan luka-luka merupakan anak-anak dan perempuan.
Saat dunia internasional mengecam dan mendesak Israel untuk menghentikan genosida di Gaza, para pendukung Israel justru terus memancing amarah publik lewat pernyataan-pernyataan kontroversial.
Contoh terbaru adalah cuitan dari seseorang yang bersembunyi di balik akun anonim di X (dulu Twitter). Pemilik akun @misfitpatriot_ mengatakan tak peduli dengan banyaknya anak yang menjadi korban di Gaza.
Dia secara eksplisit menyebut genosida yang dilakukan Israel saat ini merupakan langkah yang diperlukan termasuk pembunuhan massal anak-anak Palestina. Hal ini dinilainya harus dilakukan untuk mencapai tujuan Israel di Gaza.
“Saya baik-baik saja dengan sebanyak mungkin anak yang mati. Setiap orang Palestina bisa mati jika itu yang diperlukan untuk menyelamatkan Israel,” katanya seperti dilaporkan Middle East Monitor.
Pesan tersebut berlanjut, secara kontroversial merujuk pada kejadian-kejadian dalam Alkitab, terutama penghancuran Sodom dan Gomora serta kematian anak-anak sulung Mesir, untuk membenarkan pembunuhan anak-anak di Gaza.
Para pengamat menyoroti cuitan tersebut sebagai indikasi radikalisasi yang lebih luas di antara para pendukung vokal Israel, yang pernyataan publiknya semakin mencerminkan dukungan terbuka terhadap kekerasan ekstrem terhadap warga sipil Palestina.
Cuitan tersebut telah menuai reaksi keras dari berbagai pihak yang khawatir dengan normalisasi retorika semacam itu dalam ruang publik.
Serang pusat bantuan dan makanan Gaza
Menteri Keamanan Nasional Israel yang berhaluan sayap kanan Itamar Ben-Gvir mengatakan pihaknya sudah mendapat izin dari Partai Republik Amerika Serikat untuk melakukan serangan ke pusat bantuan dan makanan di Gaza.
Hal ini diungkapkan Menteri Ekstrimis tersebut pada Rabu, 23 April 2025 atau sehari setelah acara makan malam dengan Presiden AS, Donald Trump yang digelar di Resort Mar-a-Lago di Florida pada Selasa malam.
“Ini adalah cara untuk menciptakan tekanan militer dan politik (pada Hamas) agar memulangkan para sandera kami dengan selamat,” katanya dilaporkan Anadolu Agency.
Sejak klaim tersebut, Partai Republik yang merupakan pengusung Donald Trump masih belum memberikan komentar. Ini merupakan kunjungan resmi pertama Ben-Gvir ke Washington sejak bergabung ke pemerintahan Benjamin Netanyahu pada 2022.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

Mesir Disebut Sodorkan Usul Gencatan Baru Israel-Hamas Akhir Pekan Ini: 5 hingga 7 Tahun – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Mesir dilaporkan tengah menyiapkan usul baru gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Media Arab Saudi Asharq menyebut Mesir diperkirakan akan menyodorkan usul itu akhir pekan ini.
Menurut narasumber yang didapatkan media itu, usul baru akan memenuhi permintaan Israel dan Hamas secara “berimbang”. Tujuan usul itu ialah mewujudkan gencatan jangka panjang yang mungkin mencapai lima hingga tujuh tahun.
Nantinya akan ada perjanjian yang menyertakan jaminan dari pihak regional dan internasional guna memastikan Israel dan Hamas memenuhi tanggung jawab masing-masing dalam gencatan itu.
Usul itu disiapkan oleh Mesir yang berkoordinasi dengan Qatar dan AS. Ketiga negara itu kini menjadi juru penengah.
“Segera setelah rancangan perjanjiaan tercapai, situasi di lapangan akan dipulihkan dan semua operasi militer akan dihentikan,” kata narasumber Asharq dikutip dari The Jerusalem Post.
“Bantuan kemanusiaan dan pemulihan akan mulai disalurkan menurut protokol internasional.”
Sandera Israel akan dibebaskan
Jika gencatan itu terwujud, warga Israel yang masih disandera Hamas akan dibebaskan. Mereka akan ditukar dengan sejumlah warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Disebutkan bahwa kesepakatan antara Israel dan Hamas akan bergantung pada empat hal.
Keempatnya adalah gencatan senjata penuh, penarikan penuh tentara Israel dari Gaza, inisiasi proses pembangunan kembali Gaza, dan penghilangan blokade di Gaza sejak tahun 2007.
Sementara itu, Israel menginginkan Hamas untuk menyatakan komitmennya terhadap gencatan senjata lima tahun. Lalu, Israel berharap Hamas tak lagi berkuasa di Gaza.
Narasumber yang didapatkan The Jerusalem Post menyebut tidak ada perubahan mengenai sikap Hamas mengenai usulan gencatan.
Kepada Mesir dan Qatar, Hamas sudah menjelaskan bahwa pihaknya tidak akan menerima kesepakatan yang menyertakan gencatan senjata sementara.
SAYAP MILITER HAMAS – Personel Brigade Al Qassam, Sayap Militer Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, dalam sebuah parade militer di Jalur Gaza beberapa waktu lalu. (RNTV)
Adapun Israel mengaku hanya bersedia menerima gencatan yang menyertakan pembebasan 10 hingga 11 sandera. Israel menginginkan gencatan 45 hari.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah berulang kali menegaskan Israel tak akan setuju menghentikan perang di Gaza.
Hamas disebut pernah usulkan gencatan jangka panjang
Bulan kemarin Hamas juga dilaporkan mengusulkan gencatan senjata selama lima hingga sepuluh tahun dengan Israel.
Usul Hamas itu disampaikan saat Hamas melakukan pembicaraan langsung dengan Adam Boehler, seorang utusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk urusan sandera.
Ketika diwawancarai media penyiaran Israel bernama Kan, Boehler menyebut usul itu akan membuat Hamas dilucuti senjatanya dan tidak terlibat dalam politik pemerintahan.
Saat ditanya mengenai kemajuan perihal gencatan senjata, dia mengatakan hanya ada kemajuan kecil.
Menurut Boehler, Hamas menyarankan hal yang “relatif masuk akal dan bisa dilakukan”.
“Mereka menyarankan pertukaran semua tahanan. Jadi, semua sandera kita saat ini ditukar dengan beberapa tahanan. Kami tidak tertarik dengan hal itu,” ujar Boehler dikutip dari All Israel News.
Kemudian, dia mengungkapkan keinginan Hamas untuk melakukan gencatan senjata jangka panjang.
“Dan mereka menyarankan gencatan senjata lima hingga sepuluh tahun, dan Hamas akan meletakkan semua senjata, dan AS akan membantu, serta negara-negara lain, memastikan tidak ada terowongan,” ujarnya.
Di samping itu, dia mengklaim Hamas tidak akan terlibat dalam urusan politik.
“Dan saya pikir itu bukan tawaran awal yang buruk,” kata Boehler.
Meski demikian, Al Arabi Al Jadeed pada hari Senin melaporkan bahwa Hamas membantah bakal dilucuti senjatanya. Laporan itu didasarkan pada pernyataan juru bicara Hamas. (*)
-

Israel Membara, Netanyahu Evakuasi Ribuan Warga Yerusalem dari Kobaran Si Jago Merah – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran hebat dilaporkan melanda sejumlah wilayah di Israel termasuk di antaranya Kota Eshtaol, Beit Meir, dan Mesilat Zion, Kamis (24/4/2025).
Api pertama kali muncul di kawasan hutan wilayah dekat Moshav Tarum, bagian tengah Israel pada Rabu kemarin.
Namun karena suhu dan hembusan angin kencang, kobaran api mulai menyebar luas
Otoritas Israel menyebut, kebakaran hutan disebabkan lonjakan suhu dan angin kencang hingga mengancam kawasan hutan dan permukiman di sekitar Yerusalem.
Dari rekaman video yang viral di media sosial, terlihat asap tebal dan warga yang berjalan di sepanjang jalan raya dekat Kota Rehovot.
Belum ada laporan korban jiwa akibat insiden bencana ini, namun televisi Israel Channel 12 melaporkan tiga petugas pemadam kebakaran mengalami luka-luka saat berupaya memadamkan api kebakaran di perbukitan Yerusalem.
Untuk mempercepat pemadaman, sejauh ini Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel telah mengerahkan 11 pesawat dan lebih dari 100 kru.
Pemerintah juga turut menyerukan penggunaan pesawat “Shimshon” (Super Hercules) untuk membantu upaya pemadaman kebakaran antara Yerusalem dan Tel Aviv.
Ribuan Warga Dievakuasi
Pasca dilanda kebakaran hebat, pihak berwenang Israel mulai mengevakuasi warga dari sejumlah kota yang dekat dengan area yang terbakar.
Adapun penduduk dari kota Eshtaol, Beit Meir, Mesilat Zion dan Yerusalem dipindahkan ke wilayah yang aman, sebagaimana dikutip Anadolu Agency.
Ribuan orang dievakuasi untuk menghindari ancaman api yang semakin meluas. Di antara mereka ada warga yang tinggal di kawasan yang sangat dekat dengan api.
Khusus kelompok rentan seperti lanjut usia, anak-anak, dan orang dengan mobilitas terbatas akan diberi prioritas dalam proses evakuasi.
Kendati begitu, masyarakat Israel diminta untuk tetap tenang, meskipun ada kekhawatiran akan penyebaran api yang lebih luas.
Pemerintah Israel mengungkap telah membuka pusat informasi darurat bagi keluarga yang khawatir akan anggota mereka yang terkena dampak kebakaran.
Hotline darurat juga telah disediakan untuk laporan terkait kebakaran dan permintaan bantuan lebih lanjut.
Untuk memudahkan proses evakuasi dan meminimalisir risiko kecelakaan, jalan-jalan utama seperti Rute 38 turut ditutup sementara.
Guna memastikan evakuasi lancar pihak berwenang memobilisasi kendaraan darurat dan bus guna membawa warga yang tidak dapat menggunakan kendaraan pribadi.
Israel Cari Bantuan
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bergegas menggelar rapat dengan pusat komando kebakaran di Esthaol.
Rapat darurat ini digelar bersama sejumlah menteri untuk melakukan penilaian situasi.
Netanyahu juga mengindikasikan persiapan untuk mencari dukungan dari negara-negara asing.
Kepolisian Israel lewat pernyataan resminya menyebut, PM Benjamin Netanyahu sudah menghubungi Amerika Serikat (AS) agar membantu penilaian situasi kebakaran hutan.
Selain AS yang merupakan sekutu negara Zionis, Netanyahu meminta bantuan negara asing lain seperti Yunani untuk memadamkan kebakaran hutan.
(Tribunnews.com / Namira)




