Tag: Benjamin Netanyahu

  • Netanyahu Bantah Tentara Israel Diperintahkan Tembaki Warga Gaza

    Netanyahu Bantah Tentara Israel Diperintahkan Tembaki Warga Gaza

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz dengan tegas membantah laporan media Israel, bahwa tentara-tentara Israel diperintahkan untuk menembaki warga Palestina yang mendekati lokasi bantuan di Gaza.

    Dilansir kantor berita The Associated Press dan Al Arabiya, Sabtu (28/6/2025), Netanyahu dan Katz menyebut laporan harian Israel yang condong ke kiri, Haaretz tersebut sebagai “kebohongan jahat yang dirancang untuk mencemarkan nama baik militer”.

    Lebih dari 500 warga Palestina telah tewas dan ratusan lainnya terluka saat mencari bantuan makanan sejak Yayasan Kemanusiaan Gaza yang baru dibentuk mulai mendistribusikan bantuan di wilayah itu sekitar sebulan yang lalu, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

    Saksi-saksi mata warga Palestina mengatakan pasukan Israel telah menembaki kerumunan di jalan menuju lokasi pusat distribusi bantuan tersebut. Menanggapi artikel Haaretz, militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki insiden di mana warga sipil telah terluka saat mendekati lokasi tersebut.

    Militer Israel menolak tuduhan artikel tersebut tentang “tembakan yang disengaja terhadap warga sipil.”

    Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang didukung oleh kontraktor swasta Amerika, telah mendistribusikan bantuan makanan di empat lokasi, terutama di ujung selatan Gaza, selama sebulan terakhir.

    “GHF tidak mengetahui adanya insiden ini, tetapi tuduhan ini terlalu serius untuk diabaikan dan oleh karena itu kami meminta Israel untuk menyelidikinya dan secara transparan menerbitkan hasilnya tepat waktu,” kata kelompok itu dalam sebuah unggahan di media sosial.

    Sebelumnya, Haaretz melaporkan tentara-tentara Israel yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan kepada surat kabar Israel itu, bahwa komandan militer telah memerintahkan pasukan untuk menembaki kerumunan warga Palestina guna membubarkan mereka dan membersihkan area tersebut.

    Menyusul laporan tersebut, Advokat Jenderal Militer Israel mengatakan bahwa ia memerintahkan penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang atas tuduhan ini.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Siapa Zohran Mamdani, Calon Wali Kota Muslim Pertama New York?

    Siapa Zohran Mamdani, Calon Wali Kota Muslim Pertama New York?

    Jakarta

    Sejarah tercetak dengan terpilihnya Zohran Mamdani sebagai calon wali kota New York dari Partai Demokrat. Anggota parlemen berusia 33 tahun itu merupakan kandidat muslim pertama untuk posisi bergengsi tersebut.

    Dalam konvensi Partai Demokrat, Mamdani unggul dari Andrew Cuomo dengan perolehan suara 43% berbanding 36%, berdasarkan 95% suara yang telah dihitung.

    Sebagaimana diketahui, Cuomo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pemimpin New York pada 2021, menyusul tuduhan pelecehan seksual yang dilakukannya.

    Di sisi lain, kesuksesan Mamdani didorong gelombang dukungan akar rumput dan sayap kiri yang berani.

    “Malam ini, kita telah menciptakan sejarah,” ujar Mamdani kepada para pendukungnya. “Saya akan menjadi calon Demokrat Anda untuk wali kota New York.”

    Hasil akhir pemungutan suara di New York yang menggunakan sistem peringkat memang masih bisa berubah. Namun, keunggulan dan momentum Mamdani saat ini mengindikasikan kemenangan telak.

    Kemenangan Mamdani atas Cuomo, yang dulunya merupakan tokoh politik dominan, menandai momen penting bagi kaum progresif.

    Dari Uganda ke Queens

    Mamdani dilahirkan di Kampala, Uganda. Pada usia tujuh tahun, dia dan keluarganya pindah ke New York.

    Dia menempuh pendidikan di Bronx High School of Science sebelum meraih gelar di bidang Kajian Afrika dari Bowdoin College. Di kampusnya, Mamdani mendirikan cabang Students for Justice in Palestine (Solidaritas Mahasiswa untuk Palestina).

    Dalam kampanyenya sebagai bakal calon wali kota New York, Mamdani mengedepankan latar belakangnya yang beragam.

    Politikus milenial ini sempat mengunggah video kampanye yang seluruhnya berbahasa Urdu, diselingi klip film Bollywood. Di video lain, Mamdani juga berbicara dalam bahasa Spanyol.

    Istri Mamdani, Rama Duwaji, adalah seniman asal Suriah berusia 27 tahun dan tinggal di Brooklyn. Mereka awalnya bertemu melalui aplikasi kencan Hinge.

    Ibu Mamdani, Mira Nair, adalah sutradara film ternama dan ayahnya, Profesor Mahmood Mamdani, mengajar di Columbia University.

    Kedua orang tuanya adalah alumni Harvard.

    Zohran Mamdani bersama orang tuanya, Mahmood Mamdani (kanan) dan Mira Nair (kiri), serta istrinya Rama Duwaji (tengah). (Reuters)

    Mamdani menampilkan citra sebagai kandidat dari rakyat dan seorang organisator.

    “Perubahan jalan hidup adalah hal yang tak terhindarkan,” demikian penggalan dari profil Mamdani di situs parlemen.

    Mamdani sempat menjajaki dunia film, rap, dan menulis. Namun, sesuai profilnya, dia menekankan bahwa kemampuannya mengelola adalah yang paling nyata.

    “Kegiatan mengorganisasi, memastikan bahwa peristiwa-peristiwa di dunia tidak membawanya pada keputusasaan, melainkan pada tindakan,” tulis profilnya.

    Sebelum terjun ke dunia politik, Mamdani bekerja sebagai konselor perumahan. Sepanjang kariernya ini, dia membantu pemilik rumah berpenghasilan rendah di Queens melawan penggusuran.

    Kampanye Mamdani mengedepankan identitasnya sebagai Muslim. Dia secara rutin mengunjungi masjid-masjid sekaligus merilis video berbahasa Urdu tentang krisis biaya hidup di kota New York.

    “Kita tahu bahwa tampil sebagai Muslim di muka umum sama saja mengorbankan keamanan yang kadang ditemukan dalam bayangan,” ujarnya dalam rapat umum pada musim semi silam.

    “Selain Zohran, tidak ada lagi calon yang mewakili isu-isu yang benar-benar saya pedulikan,” tutur Jagpreet Singh, direktur politik organisasi keadilan sosial DRUM, kepada BBC.

    Keinginan Mamdani untuk membuat New York lebih terjangkau

    Mamdani menyebut para pemilih di New York, kota termahal di AS ingin agar Demokrat fokus pada keterjangkauan harga.

    “Di kota ini, satu dari empat penduduk hidup dalam kemiskinan. Selain itu, 500.000 anak di New York tidur dalam keadaan lapar setiap malamnya,” ujarnya kepada BBC baru-baru ini.

    “Kota New York terancam kehilangan hal yang membuatnya begitu istimewa.”

    Berikut proposal Mamdani:

    Layanan bus gratis di seluruh kota;Pembekuan sewa dan akuntabilitas lebih ketat bagi tuan tanah yang lalai;Jaringan toko kelontong milik kota yang berfokus pada keterjangkauan harga;Layanan penitipan anak untuk usia enam minggu hingga lima tahun;Peningkatan tiga kali lipat produksi perumahan dengan stabilisasi sewa yang dibangun serikat pekerja.

    Rencana Mamdani juga mencakup “perombakan total” gedung wali kota untuk meminta pertanggungjawaban pemilik properti. Jika terpilih, dia juga akan secara besar-besaran memperluas perumahan yang terjangkau dan permanen .

    Baca juga:

    Dalam kampanyenya, Mamdani mengaitkan paket kebijakan ini dengan gestur visual yang menarik perhatian dan menjadi viral.

    Dia menceburkan diri ke Samudra Atlantik untuk mendramatisasi isu pembekuan sewa. Mamdani juga berbuka puasa Ramadan dengan burito di kereta bawah tanah demi menyoroti masalah ketahanan pangan.

    Beberapa hari sebelum konvensi Demokrat, Mamdani berjalan kaki menyusuri seluruh Manhattan. Di sela-sela perjalanannya, dia sempat berhenti untuk berswafoto dengan para pemilih.

    Meskipun Mamdani bersikeras dirinya mampu membuat New York lebih terjangkau, para kritikus meragukan janji-janji ambisius tersebut.

    The New York Times tidak mendukung kandidat mana pun dalam pemilihan pendahuluan wali kota. Secara umum, surat kabar itu justru mengkritik para kandidat.

    Dewan redaksi New York Times mengatakan agenda Mamdani “sangat tidak sesuai dengan tantangan kota” dan “mengabaikan pertukaran yang tak terhindarkan dalam tata kelola pemerintahan.”

    Pembekuan sewa rumah yang diusulkan Mamdani akan membatasi pasokan perumahan, imbuh mereka.

    Pengalaman Mamdani

    Cuomo dan pihak lainnya menilai sosok Mamdani belum berpengalaman dan terlalu radikal.

    Menurut mereka, keinginan Mamdani tidak cocok untuk kota dengan anggaran US$115 miliar (sekitar Rp 1.860,677 triliun) dan lebih dari 300.000 pekerja kota.

    Cuomo didukung para donatur besar dan dukungan kelompok sentristermasuk Bill Clinton. Dia bersikeras bahwa pengalaman sangatlah menentukan dalam memimpin kota New York.

    “Pengalaman, kompetensi, dan tahu cara menjalankan pekerjaan adalah hal paling mendasar,” ujarnya.

    “Ini termasuk tahu bagaimana berurusan dengan Trump, Washington, serta legislatif negara bagian. Saya mendukung gagasan untuk belajar sembari bekerja, tetapi bukan untuk posisi wali kota New York.”

    Akan tetapi, Trip Yang, seorang pakar strategi politik, justru menilai “pengalaman” tidak selalu menjadi penentu di era politik saat ini.

    Terlepas dari menang atau tidaknya Mamdani, ahli itu percaya bahwa kampanye Mamdani telah mencapai “hal yang tak terpikirkan.”

    “Zohran didukung puluhan ribu sukarelawan dan ratusan ribu donatur individu. Sangat jarang ada kampanye konvensi Demokrat lokal di New York yang melibatkan begitu banyak sukarelawan dan antusiasme akar rumput,” ujarnya.

    “Zohran memahami kami. Dia milik kami. Dia berasal dari komunitas kami, komunitas imigran,” tambah Lokmani Rai, salah seorang pendukung Mamdani.

    Palestina dan Israel

    Mamdani baru-baru ini berkampanye di taman Jackson Heights, salah satu komunitas paling beragam di AS. Di sana, anak-anak berlarian dan bermain ayunan. Sementara pedagang makanan Latin terlihat menjajakan es krim dan kudapan.

    Pemandangan tersebut secara sempurna menangkap keberagaman kota New Yorkyang dianggap banyak politikus Demokrat sebagai aset terbesar mereka.

    Namun, kota ini juga tidak luput dari ketegangan ras dan politik.

    Mamdani mengeklaim dirinya menerima ancaman Islamofobia setiap hari. Beberapa di antaranya bahkan menargetkan keluarganya. Menurut polisi, penyelidikan kejahatan kebencian atas ancaman tersebut sedang berlangsung.

    Kepada BBC, Mamdani menuturkan bahwa rasisme adalah indikasi keretakan dalam politik AS.

    Dia juga mengkritik Partai Demokrat “yang membiarkan Donald Trump terpilih kembali” dan gagal membela para pekerja “tidak peduli siapa mereka atau dari mana asalnya.”

    Baca juga:

    Sikap para kandidat terhadap konflik Israel-Gaza kemungkinan besar juga menjadi perhatian para pemilih.

    Dukungan kuat Mamdani terhadap Palestina dan kritiknya terhadap Israel membuatnya berbeda pandangan dengan sebagian besar petinggi Demokrat.

    Mamdani bahkan sempat mengajukan rancangan undang-undang untuk mengakhiri status bebas pajak bagi lembaga amal di New York yang memiliki hubungan dengan permukiman Israel, yang melanggar hukum hak asasi manusia internasional.

    Dia juga menyatakan keyakinannya bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus ditangkap.

    Dalam berbagai kesempatan, Mamdani berkali-kali didesak pers untuk menyatakan apakah dia mendukung hak Israel untuk eksis sebagai negara Yahudi.

    “Saya tidak merasa nyaman mendukung negara mana pun yang memiliki hierarki kewarganegaraan berdasarkan agama atau hal lainnya. Saya rasa kesetaraan harus diabadikan di setiap negara di dunia sebagaimana yang kita punya di negara kita. Itu keyakinan saya,” ujarnya suatu kali.

    Mamdani juga menegaskan tidak ada tempat untuk antisemitisme di kota New York. Dia menambahkan akan meningkatkan pendanaan untuk memerangi kejahatan kebencian, jika terpilih.

    Di sisi lain, Cuomo menggambarkan dirinya sebagai “pendukung Israel yang sangat antusias dan bangga akan hal itu.”

    Dalam banyak hal, isu-isu yang dihadapi politikus Demokrat New York sama dengan isu yang akan dihadapi partai tersebut dalam pemilihan mendatang.

    Konvensi Demokrat di kota New York kemungkinan akan dianalisis secara nasional untuk melihat implikasinya terhadap partai dan bagaimana seharusnya mereka menghadapi Trump.

    Lihat juga Video: Sosok Zohran Mamdani, Muslim Calon Kuat Wali Kota New York

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tentara Israel ‘Diperintahkan’ Tembaki Pencari Bantuan Tak Bersenjata di Gaza, Terkuak Pengakuan Mengejutkan

    Tentara Israel ‘Diperintahkan’ Tembaki Pencari Bantuan Tak Bersenjata di Gaza, Terkuak Pengakuan Mengejutkan

    PIKIRAN RAKYAT – Laporan terbaru dari surat kabar Haaretz memicu kemarahan internasional setelah mengungkap kesaksian bahwa tentara Israel penjajah diduga mendapat perintah langsung untuk menembaki warga Palestina tidak bersenjata yang sedang mengantre bantuan pangan di Gaza.

    Temuan ini memperkuat tuduhan bahwa aksi militer di lokasi distribusi bantuan bisa dikategorikan sebagai kejahatan perang.

    Pengakuan Tentara: “Kami Menembakkan Senapan Mesin dan Melempar Granat”

    Dalam laporan Haaretz yang terbit Jumat 21 Juni 2025, beberapa tentara Israel penjajah yang identitasnya disamarkan mengaku bahwa mereka diinstruksikan menembak kerumunan warga Palestina, meski tahu para pencari bantuan tersebut tidak membawa senjata dan tak menimbulkan ancaman.

    “Kami menembakkan senapan mesin dari tank dan melemparkan granat,” kata seorang tentara kepada Haaretz.

    “Ada satu insiden di mana sekelompok warga sipil terkena serangan saat maju di bawah penutup kabut,” tuturnya menambahkan.

    Pengakuan serupa datang dari tentara lain yang menyebut bahwa di titik penempatan mereka di Gaza, antara satu hingga lima orang tewas setiap hari.

    “Ini adalah ladang pembunuhan,” ucapnya tegas.

    Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, hingga Kamis 20 Juni 2025, sedikitnya 549 warga Palestina tewas dan 4.066 lainnya terluka di lokasi distribusi bantuan yang dikelola Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Israel penjajah dan Amerika Serikat.

    Ironisnya, GHF yang didirikan Mei lalu justru menuai kritik tajam karena menjadi magnet penembakan massal di area distribusi. Beberapa pusat distribusi, menurut Al Jazeera, kini disebut warga Gaza sebagai “jebakan maut”.

    Israel Membantah, Namun Buka Penyelidikan

    Militer Israel penjajah menepis laporan tersebut. Dalam pernyataan resminya di Telegram, Angkatan Pertahanan Israel (IDF) menegaskan tuduhan itu tidak sesuai fakta lapangan.

    “Setiap tuduhan pelanggaran hukum atau perintah militer akan diperiksa secara menyeluruh, dan tindakan lebih lanjut akan diambil sesuai kebutuhan. Tuduhan api sengaja yang diarahkan kepada sipil tidak diakui di lapangan,” tutur pernyataan IDF.

    Sementara itu, Perdana Menteri Israel penjajah Benjamin Netanyahu bersama Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengecam laporan Haaretz sebagai “fitnah darah”.

    “IDF beroperasi dalam kondisi sulit melawan musuh teroris yang bersembunyi di balik populasi sipil,” kata Netanyahu dalam pernyataan dikutip The Times of Israel.

    Bagian dari Metode ‘Kontrol Kerumunan’?

    Nir Hasson, jurnalis Haaretz yang terlibat dalam investigasi, menjelaskan bahwa perintah menembak warga sipil ini bukan kebetulan.

    “Sebenarnya ini praktik untuk mengendalikan kerumunan dengan api. Jika Anda ingin kerumunan pergi dari suatu tempat, Anda tembakkan kepada mereka meskipun Anda tahu mereka tidak bersenjata,” kata Hasson dari Yerusalem Barat.

    Meski demikian, nama komandan yang diduga memberi perintah tembak tidak diungkapkan. Namun Hasson menduga orang tersebut memiliki jabatan tinggi di militer.

    Kecaman Dunia: “Pembantaian yang Menyamar Sebagai Bantuan”

    Temuan ini segera memicu gelombang kecaman dari berbagai pihak, termasuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang menegaskan pentingnya akuntabilitas.

    “Kami tidak perlu laporan semacam itu untuk mengakui bahwa telah terjadi pelanggaran besar terhadap hukum internasional (di Gaza),” ujar Guterres dalam konferensi pers di New York.

    “Dan ketika ada pelanggaran hukum internasional, harus ada pertanggungjawaban,” ucapnya menambahkan.

    Organisasi medis internasional Doctors Without Borders (MSF) menyebut pusat distribusi bantuan GHF sebagai “pembantaian yang menyamar sebagai bantuan kemanusiaan.”

    Jebakan Maut di Tengah Kelaparan

    Banyak warga Gaza terjebak dalam pilihan tragis: menunggu makanan dengan risiko ditembak, atau mati perlahan karena kelaparan. Wartawan Al Jazeera, Hamdah Salhut, melaporkan dari Amman, Yordania.

    “Orang-orang di Gaza mengatakan pusat distribusi ini sekarang menjadi jebakan maut bagi warga Palestina. Mereka tidak punya pilihan: mati kelaparan atau mati mencari makanan yang sedikit,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera.

    Saat ini, GHF mengoperasikan empat titik distribusi: satu di Gaza Tengah dan tiga di Gaza Selatan. Namun, penembakan di area distribusi justru semakin sering terjadi sejak blokade Israel penjajah mencabut sebagian pembatasan per Mei lalu.

    Korban Terus Bertambah

    Sejak Israel penjajah memulai serangan ke Gaza pada Oktober 2023, data Kementerian Kesehatan Gaza mencatat setidaknya 56.331 orang tewas dan 132.632 orang terluka. Insiden penembakan di lokasi bantuan menambah panjang daftar korban sipil.***

  • Trump Sebut Gencatan Senjata di Gaza Bisa Tercapai Minggu Depan

    Trump Sebut Gencatan Senjata di Gaza Bisa Tercapai Minggu Depan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa gencatan senjata antara Israel dan Hamas bisa saja tercapai dalam waktu dekat, bahkan dalam satu minggu ke depan. Hal ini disampaikan Trump dalam pernyataan kepada media, menegaskan bahwa pihaknya melihat peluang besar bagi tercapainya kesepakatan damai sementara.

    “Saya pikir kita hampir sampai,” ujar Trump, dikutip dari CBS News, dikutip Sabtu (28/6/2025).

    Ia melanjutkan dengan menyatakan keyakinannya bahwa pekan depan dapat mencapai kesepakatan.

    Sejak beberapa pekan terakhir, Gedung Putih gencar mendorong solusi damai atas konflik berkepanjangan di Gaza yang telah menelan puluhan ribu korban jiwa. Salah satu upaya yang menonjol adalah proposal gencatan senjata selama 50 hingga 60 hari yang diajukan utusan Timur Tengah Presiden Trump, Steve Witkoff, pada akhir Mei lalu.

    Dalam proposal itu, Hamas diminta untuk membebaskan 10 sandera yang masih hidup dan menyerahkan jenazah 18 orang lainnya. Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan 125 narapidana seumur hidup, 1.111 tahanan Palestina, serta 180 jenazah tahanan.

    Pemerintah Israel dikabarkan menyetujui kesepakatan tersebut. Namun, Hamas hanya merespons dengan berbagai catatan dan amandemen, yang kemudian dinilai oleh Witkoff tidak dapat diterima. Kebuntuan ini membuat pembicaraan sempat mandek, namun Trump tetap optimis bahwa titik temu bisa ditemukan dalam waktu dekat.

    Agresi Israel di Gaza bermula pada 7 Oktober 2023, usai Hamas melancarkan serangan ke wilayah selatan Israel dan menewaskan sekitar 1.200 orang, serta menculik lebih dari 250 sandera. Israel merespons dengan serangan udara dan darat besar-besaran ke Gaza, yang menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, telah menewaskan lebih dari 56.000 orang hingga saat ini. Beberapa jeda kemanusiaan sempat disepakati sejak awal 2025, namun tidak berlangsung lama dan pertempuran kembali berlanjut.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus ditekan oleh keluarga sandera untuk segera mencapai kesepakatan. Namun, ia tetap berpegang pada sikap bahwa perang tidak akan berakhir sebelum Hamas dilumpuhkan. Netanyahu membuka kemungkinan adanya jeda sementara, tetapi hanya untuk kepentingan pembebasan sandera, bukan penghentian permanen operasi militer.

    Di tengah konflik yang terus memanas, bantuan kemanusiaan mulai disalurkan kembali melalui Gaza Humanitarian Foundation (GHF), sebuah badan yang didukung oleh AS dan Israel. Distribusi bantuan ini sempat menuai kontroversi karena adanya insiden penembakan di sekitar lokasi pembagian makanan. Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, menyebut lokasi itu sebagai “jebakan maut”, meskipun pihak penyelenggara membantah tuduhan tersebut. Trump sendiri menilai sistem distribusi saat ini “berfungsi cukup baik.”

    Sementara itu, gencatan senjata terpisah antara Israel dan Iran yang diumumkan awal pekan ini dilaporkan masih berlangsung stabil, mengakhiri lebih dari satu pekan ketegangan antara dua negara tersebut.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ucapan Terima Kasih Iran ke China Usai Perangi Israel

    Ucapan Terima Kasih Iran ke China Usai Perangi Israel

    Beijing

    Iran dan Israel mengakhiri perang selama 12 hari setelah kesepakatan gencatan senjata. Iran pun mengucapkan terima kasih kepada China atas dukungan selama konflik panas.

    Sebagaimana diketahui, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengumumkan berakhirnya perang 12 hari dengan Israel. Pengumuman setelah gencatan senjata yang dinilai rapuh dengan Israel.

    Dilansir AFP, Rabu (25/6/2025), Masoud Pezeshkian mengumumkan “berakhirnya perang 12 hari” yang dipaksakan oleh Israel, dalam sebuah pidato kepada rayat Iran yang disiarkan oleh kantor berita resmi IRNA.

    “Hari ini, setelah perlawanan heroik bangsa kita yang hebat, yang tekadnya membuat sejarah, kita menyaksikan terbentuknya gencatan senjata dan berakhirnya perang 12 hari yang dipaksakan oleh petualangan dan provokasi Israel,” kata Pezeshkian.

    Iran siap untuk kembali berunding dengan Amerika Serikat (AS), karena gencatan senjata dalam perang dengan Israel telah tercapai setelah 12 hari serangan yang menghantam fasilitas nuklir republik Islam tersebut.

    Namun, meskipun ia tampaknya menyatakan kesediaannya untuk meninjau kembali perundingan nuklir yang digagalkan oleh serangan mendadak Israel, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan negaranya akan terus “menegaskan hak-haknya yang sah” untuk penggunaan tenaga atom secara damai.

    Pemerintah Israel mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengumpulkan kabinetnya “untuk mengumumkan bahwa Israel telah mencapai semua tujuan Operasi Rising Lion dan banyak lagi”.

    Ditambahkan bahwa mereka telah menghilangkan “ancaman eksistensial ganda” dari program rudal nuklir dan balistik Iran, seraya bersumpah untuk menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran gencatan senjata.

    Sementara itu, badan keamanan utama Iran mengatakan pasukan republik Islam itu telah “memaksa” Israel untuk “secara sepihak” mundur. Garda Revolusi juga memuji salvo rudal yang ditembakkan ke Israel pada menit terakhir sebagai “pelajaran bersejarah dan tak terlupakan bagi musuh Zionis”.

    Bagaimana pernyataan Iran usai perang berakhir? Baca halaman selanjutnya.

    Saling Ucapkan Terima Kasih ke Pendukung Gencatan Senjata

    Foto: Gedung di Israel hancur (REUTERS/Amir Cohen)

    Dewan Keamanan PBB melakukan pertemuan membahas gencatan senjata Iran-Israel. Dalam pertemuan itu, utusan kedua negara yang saling perang itu sama-sama mengucapkan terima kasih ke negara yang membantu tercapainya gencatan senjata.

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada negara saudara dan sahabat kita, Qatar, atas upaya tulus dan diplomatisnya untuk membantu mengakhiri agresi Israel, menetapkan gencatan senjata, dan mencegah eskalasi lebih lanjut dari ketegangan regional yang mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut,” kata utusan Iran untuk PBB Saeid Iravani kepada dewan sebagaimana dilansir CNN, Rabu (25/6/2025).

    Ungkapan terima kasih Iravani kepada Qatar disampaikan sehari setelah Iran melancarkan serangan terhadap pangkalan udara AS di negara Teluk tersebut.

    Diketahui, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani mendapatkan persetujuan Iran terkait gencatan senjata dengan Israel. Seorang diplomat yang diberi pengarahan tentang pembicaraan tersebut mengatakan kepada CNN, yang akhirnya mengizinkan Presiden AS Donald Trump untuk mengumumkan gencatan senjata di media sosial.

    Hal senada juga disampaikan Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon. Dia mengucapkan terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas perannya dalam gencatan senjata.

    Danon menegaskan kembali bahwa Israel “memberikan pukulan telak” kepada Iran dengan serangannya terhadap target rezim Iran. Dia juga menegaskan Israel akan menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan Iran.

    Iran Sampaikan Terima Kasih ke China

    Foto:Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh (dpa/picture alliance/Getty Images)

    Terbaru, Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh mengucapkan terima kasih ke China karena didukung saat bentrok selama 12 hari dengan Israel. Iran berharap China bisa menegakkan keadilan dan memainkan peran yang lebih besar.

    Dilansir CNN, Jumat (27/6/2025), ucapan itu disampaikan Nasirzadeh saat menghadiri pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), kelompok keamanan regional yang dipimpin China dan Rusia pada Kamis (26/6). Kelompok ini semakin menonjol karena China dan Rusia berupaya membangun blok internasional alternatif bagi blok yang didukung oleh Amerika Serikat.

    Pertemuan SCO bertepatan dengan pertemuan para pemimpin NATO di Den Haag, di mana Presiden AS Donald Trump mengatakan AS akan bertemu dengan Iran “minggu depan” untuk membahas kemungkinan perjanjian nuklir.

    Dalam laporan kantor berita Xinhua, Nasirzadeh mengucapkan terima kasih ke China karena telah menghargai kedaulatan Iran.

    “Menyampaikan rasa terima kasih kepada China atas pengertian dan dukungannya terhadap sikap sah Iran,” ujarnya.

    Ia juga berharap China akan terus memainkan peran besar dalam gencatan senjata. Dia berharap China bisa menegakkan keadilan.

    “Berharap China akan terus menegakkan keadilan dan memainkan peran yang lebih besar dalam mempertahankan gencatan senjata saat ini dan meredakan ketegangan regional,” katanya.

    Untuk diketahui bahwa China mengecam serangan Israel terhadap Iran pada 13 Juni 2025 lalu. Serangan yang menewaskan para pemimpin militer Iran ini memicu konflik panas antara kedua negara. Bahkan, konflik ini turut menyeret Amerika Serikat.

    Gencatan senjata pun diberlakukan setelah perang 12 hari. China mendukung gencatan senjata ini sekaligus mengkritik campur tangan AS.

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Serang Gaza Lagi, Ledakan Bom Hancurkan Rumah Warga

    Israel Serang Gaza Lagi, Ledakan Bom Hancurkan Rumah Warga

    Gaza City

    Militer Israel kembali melakukan serangan di Gaza, Palestina. Terbaru, militer Israel meledakkan bom yang menghancurkan permukiman warga.

    Dilansir Aljazeera, Jumat (27/6/2025), pasukan Israel telah meledakkan tiga alat peledak bom di sekitar Jalan Masoud, sebelah timur Jabalia al-Balad di utara Jalur Gaza. Peristiwa ini dilaporkan langsung oleh Pusat Informasi Palestina.

    Sementara itu, berdasarkan laporan Al Jazeera Arabic, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, pasukan Israel juga telah meledakkan bahan peledak untuk menghancurkan bangunan tempat tinggal warga.

    Sebelumnya, Israel kembali menyerang Gaza. Dalam 24 jam, lebih dari 80 orang dilaporkan tewas dan ratusan mengalami luka-luka.

    Data itu disampaikan Kementerian Kesehatan di Gaza. Pihaknya melaporkan sedikitnya 79 orang tewas dan nyaris 400 orang terluka dalam serangan Israel di seluruh wilayah kantong itu dalam 24 jam terakhir.

    Sementara di Tepi Barat, empat warga Palestina termasuk seorang remaja tewas. Remaja itu ditembak pasukan Israel.

    Untuk diketahui, militer Israel mengalihkan fokusnya kembali ke Jalur Gaza usai negara tersebut sepakat melakukan gencatan senjata dengan Iran dan mengakhiri perang saudara selama 12 hari. Tel Aviv bertekad untuk memulangkan semua sandera yang tersisa dan membubarkan rezim Hamas, yang didukung Teheran.

    Tonton juga “Netanyahu Sebut Menang Atas Iran Membuka Peluang Perdamaian” di sini:

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel-Iran ‘Damai’, Harga Minyak Dunia Turun

    Israel-Iran ‘Damai’, Harga Minyak Dunia Turun

    Jakarta

    Harga minyak dunia diproyeksikan akan turun pada pekan ini menyusul gencatan senjata antara Iran dan Israel. Proyeksi ini juga didukung dengan meredanya kekhawatiran atas risiko pasokan di Timur Tengah.

    Sebagaimana dilansir dari Reuters, Jumat (27/6/2025), harga minyak mentah sendiri pada hari ini masih mencatatkan tren kenaikan dengan peningkatan permintaan bahan bakar di Amerika Serikat (AS) karena summer driving season.

    Minyak mentah Brent berjangka naik 34 sen, atau 0,5%, menjadi US$ 68,07 per barel pada pukul 01.11 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 33 sen, atau 0,51%, menjadi US$ 65,57 per barel.

    Minyak berjangka mencapai titik terendah dalam lebih dari seminggu pada hari Selasa, setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan gencatan senjata telah disepakati antara Iran dan Israel.

    Harga minyak naik tipis pada hari Kamis, karena data pemerintah AS menunjukkan persediaan minyak mentah dan bahan bakar minggu lalu. Hal ini juga didukung dengan aktivitas penyulingan dan permintaan meningkat.

    “Pasar mulai mencerna fakta bahwa persediaan minyak mentah tiba-tiba sangat ketat,” kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.

    Turut mendukung harga minyak, indeks dolar merosot ke level terendah dalam tiga tahun. Hal ini menyusul laporan bahwa Presiden Donald Trump berencana untuk mengganti kepala Federal Reserve lebih awal, hingga memicu taruhan baru pada pemotongan suku bunga AS.

    Kondisi nilai dolar yang melemah membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Kondisi ini pun akhirnya meningkatkan permintaan dan mendukung kenaikan harganya.

    Sesaat sebelum minyak stabil pada hari Kamis, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, hasil perang Israel dengan Iran menghadirkan peluang perdamaian yang tidak boleh disia-siakan oleh negaranya. Hal ini meredakan kekhawatiran akan risiko pasokan yang berkelanjutan.

    (shc/rrd)

  • Israel Sebut Para Pembunuh Sudah Cari Khamenei, Tapi Belum Ada Kesempatan

    Israel Sebut Para Pembunuh Sudah Cari Khamenei, Tapi Belum Ada Kesempatan

    Tel Aviv

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengatakan bahwa militer sudah berencana membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Namun, para pembunuh yang mencari Khamenei belum menemukan kesempatan untuk menyerang.

    Dilansir Aljazeera, Jumat (27/6/2025) hal ini disampaikan Katz dalam wawancara dengan Channel 13 Israel. Katz mengatakan bahwa agen Israel “banyak mencari” Khamenei, tetapi mereka tidak dapat menemukan “kesempatan operasional” untuk melakukan serangan.

    Pihak berwenang Iran telah memperingatkan bahwa Israel mungkin masih berusaha membunuh Khamenei meskipun gencatan senjata sedang berlangsung berlangsung.

    Katz juga mengatakan bahwa ia “tidak melihat situasi di mana Iran akan memulihkan fasilitas nuklir” yang diserang oleh pasukan AS dan Israel.

    Dia menambahkan bahwa kemampuan Teheran untuk membangun senjata nuklir “hancur total”.

    Adapun rencana untuk membunuh Khamenei ini sudah digaungkan oleh Perdana Menteri Israel Netanyahu saat konflik dengan Iran. Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak rencana Israel untuk membunuh pemimpin tertinggi Iran itu.

    “Kami mengetahui bahwa Israel punya rencana untuk menyerang pemimpin tertinggi Iran. Presiden Trump menentangnya dan kami memberi tahu Israel untuk tidak melakukannya,” kata pejabat AS yang enggan disebutkan namanya, dilansir AFP, Senin (16/6/2025).

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Minta Sidang Kasus Korupsi Netanyahu Dibatalkan, Pemimpin Oposisi Israel: Jangan Ikut Campur

    Trump Minta Sidang Kasus Korupsi Netanyahu Dibatalkan, Pemimpin Oposisi Israel: Jangan Ikut Campur

    JAKARTA – Presiden AS Donald Trump menunjukkan pembelaannya untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang terbelit kasus korupsi.

    Trump meminta Israel untuk mengampuni Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atau membatalkan persidangan korupsinya.

    Netanyahu didakwa pada tahun 2019 di Israel atas tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan – yang semuanya dibantah Netanyahu. Persidangan dimulai pada tahun 2020 dan melibatkan tiga kasus pidana.

    Netanyahu pernah menegaskan dirinya tidak bersalah.

    “Sidang Netanyahu harus DIBATALKAN, SEGERA, atau Pengampunan diberikan kepada Pahlawan Besar, yang telah berbuat begitu banyak bagi Negara (Israel),” tulis Trump di Truth Social dilansir Reuters, Kamis, 26 Juni.

    Trump mengaku tahu sahabatnya itu bakal dihadirkan ke pengadilan pada Senin pekan depan.

    Trump memuji Netanyahu sebagai “pejuang”.” Amerika Serikat-lah yang menyelamatkan Israel, dan sekarang Amerika Serikat-lah yang akan menyelamatkan Bibi Netanyahu,” sambungnya.

    Hal itu tampaknya merujuk pada keterlibatan dan dukungan AS terhadap serangan Israel terhadap program nuklir Iran.

    Tidak jelas apakah Trump bermaksud AS dapat melakukan apa pun untuk membantu Netanyahu dalam pertempuran hukumnya.

    Presiden dari Partai Republik tersebut menggambarkan kasus terhadap pemimpin Israel tersebut sebagai “perburuan penyihir,” istilah yang sering digunakan Trump untuk upaya AS untuk mengadilinya dan istilah yang sama yang digunakan Netanyahu untuk menggambarkan persidangannya sendiri yang telah berlangsung lama.

     

    Sementara itu pemimpin oposisi Israel Yair Lapid mengatakan Trump seharusnya tidak ikut campur dalam masalah ini.

    “Dengan segala hormat dan terima kasih kepada presiden Amerika Serikat, dia tidak seharusnya campur tangan dalam proses hukum negara merdeka,” kata Lapid.

    “Saya berharap dan menganggap bahwa ini adalah hadiah yang dia (Trump) berikan kepadanya (Netanyahu) karena dia berencana untuk menekannya di Gaza dan memaksanya untuk melakukan kesepakatan penyanderaan yang akan mengakhiri perang,” kata Lapid kepada situs berita Israel Ynet.

  • Sindiran Trump ke Politikus Muslim Cawalkot New York

    Sindiran Trump ke Politikus Muslim Cawalkot New York

    New York

    Politikus Muslim dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, berpeluang menjadi calon Wali Kota New York. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terang-terangan mencemooh Mamdani.

    Mamdani yang seorang legislator negara bagian New York mewakili wilayah Queens ini, secara mengejutkan berhasil mengungguli kandidat berpengaruh, mantan Gubernur New York Andrew Cuomo, dalam pemilihan pendahuluan (primary) Partai Demokrat untuk calon Wali Kota New York yang digelar pada Selasa (24/6).

    Hasil pemilihan pendahuluan itu belum diumumkan secara resmi, namun perolehan suara Mamdani yang jauh di atas membuat Cuomo sulit untuk mengejarnya. Cuomo dalam pernyataannya pada Selasa (24/6) malam telah mengakui kekalahannya dan mengucapkan selamat kepada Mamdani.

    Keberhasilan Mamdani tersebut, seperti dilansir TIME dan The Hill, Kamis (26/6/2025), mendorong Trump untuk meluapkan ketidaksenangannya dalam rentetan postingan media sosial pada Rabu (25/6), mulai dari komentar menyerang penampilan, suara, hingga kecerdasan legislator berusia 33 tahun tersebut.

    Zohran Mamdani (Foto: REUTERS/David Delgado)

    Dalam salah satu komentarnya via media sosial Truth Social, Trump mencemooh Mamdani, yang sebelumnya mengklaim dirinya sebagai seorang sosialis, sebagai “seorang komunis gila 100%”.

    “Akhirnya terjadi, Partai Demokrat telah melewati batas. Zohran Mamdani, seorang komunis gila 100%, baru saja memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, dan ada dalam jalur untuk menjadi Wali Kota,” tulis Trump dalam salah satu postingannya.

    “Kita pernah memilih kaum kiri radikal sebelumnya, tetapi ini menjadi agak konyol. Dia terlihat BURUK, suaranya melengking, dia tidak terlalu pintar,” sebut Trump melontarkan serangan verbal terhadap Mamdani.

    Tonton juga “Sosok Zohran Mamdani, Muslim Calon Kuat Wali Kota New York” di sini:

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya

    Mamdani, yang merupakan anak imigran asal India dan lahir di Uganda, meraup dukungan publik melalui usulan kebijakan yang menarik, termasuk pembekuan biaya sewa bagi banyak warga New York, layanan bus gratis, dan perawatan anak universal.

    Mamdani juga secara tegas mengambil sikap pro-Palestina yang kuat, yang menuai kritikan dari kelompok pendukung Israel dan menjadikan kebijakan luar negeri sebagai titik fokus yang tak terduga dalam pertarungan calon Wali Kota New York.

    Donald Trump (Foto: Getty Images via AFP/ANDREW HARNIK)

    Beberapa waktu lalu, Mamdani secara terbuka mengatakan bahwa dirinya jika menjabat Wali Kota New York, akan menangkap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu jika dia mengunjungi New York, dengan mengutip perintah penangkapan yang dirilis Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November 2024.

    Dia juga pernah ikut hadir dan memimpin seruan dukungan terhadap gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi dalam aksi pro-Palestina di AS.

    Tonton juga “Trump: Perang Israel Vs Iran Bisa Meledak Lagi” di sini:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini