Tag: Benjamin Netanyahu

  • 3 Eks PM Israel ‘Keroyok’ Netanyahu sampai Tuntut Mundur

    3 Eks PM Israel ‘Keroyok’ Netanyahu sampai Tuntut Mundur

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tiga mantan perdana menteri Israel ‘mengeroyok’ PM Benjamin Netanyahu menyusul agresi militer ke Jalur Gaza, Palestina, yang pecah sejak 7 Oktober lalu.

    Dua dari pendahulu Netanyahu tersebut bahkan menuntut Bibi, sapaannya, untuk mundur dari jabatan.

    Eks PM Ehud Barak dalam sebuah opini yang diterbitkan di surat kabar Israel, Haaretz, menyerukan Netanyahu dipecat sebagai perdana menteri karena dinilai sudah “tidak layak untuk memimpin.”

    Barak, yang juga pernah menjabat sebagai menteri luar negeri dan menteri pertahanan Israel, mengatakan Netanyahu “tidak dapat mengelola” kompleksitas situasi yang terjadi belakangan di Israel, demikian dikutip dari Al Jazeera.

    Dia menilai “Netanyahu harus mundur sebelum konsekuensi dari kekurangannya menjadi tidak dapat diubah”.

    Dia juga menyerukan pembentukan pemerintah persatuan nasional “tanpa Netanyahu dan ekstremis kanan” di dalamnya.

    Seruan Barak ini serupa dengan tuntutan eks PM Israel lain yakni Yair Lapid. Lapid, yang kini menjadi oposisi Israel, sempat menyebut Netanyahu telah kehilangan kepercayaan publik setelah kecolongan menghadapi gempuran Hamas pada 7 Oktober lalu.

    “Netanyahu tidak bisa tetap menjadi Perdana Menteri Israel. Kita memerlukan pemerintahan untuk pemulihan nasional. Dia harus mundur sekarang,” kata Lapid seperti dikutip CNN, Rabu (15/11).

    “Kita tidak bisa membiarkan diri kita memiliki perdana menteri yang kehilangan kepercayaan publik, baik dari sudut pandang sosial maupun keamanan,” katanya lagi, dalam wawancara dengan Channel 12 Israel.

    Menurut Lapid, pemerintahan Israel saat ini tidak benar-benar berfungsi. Justru yang melakukan berbagai hal dengan benar adalah lembaga pertahanan Israel.

    “Kita perlu mengubah pemerintahan,” tegasnya.

    Meski demikian, Lapid juga menyebut saat ini bukan waktu yang tepat untuk menggelar pemilihan umum. Alih-alih itu, tindakan terbaik bagi Partai Likud Netanyahu adalah menggulingkan pemimpin veteran tersebut dan menggantinya dengan tokoh lain di partai itu.

    Eks PM Israel lainnya, Ehud Olmert, juga melontarkan kritik tajam kepada Netanyahu atas konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

    Olmert mengatakan Netanyahu telah “hancur secara emosional” karena gagal mempertahankan keamanan nasional imbas serangan Hamas.

    Olmert juga menganggap Netanyahu telah salah perhitungan menanggapi gempuran Hamas dan soal ambisinya mengontrol penuh keamanan di Jalur Gaza.

    Dia bahkan mengklaim Netanyahu sedang stress berat karena tekanan publik dan oposisi yang mendesaknya mundur dari jabatan.

    [Netanyahu] telah menciut. Dia hancur secara emosional, itu sudah pasti. Maksud saya, sesuatu yang buruk tengah terjadi padanya. Bibi [sapaan akrab Netanyahu] telah bekerja sepanjang hidupnya dengan mempercayai alasan palsu bahwa dia adalah Mr. Security. Dia Mr. Bullshit,” kata Olmert dalam wawancaranya dengan Politico.

    “Setiap menit dia berperan sebagai perdana menteri, setiap menit pula dia membahayakan Israel. Saya serius. Saya yakin Amerika mengerti bahwa dia [Netanyahu] dalam kondisi yang buruk,” paparnya menambahkan.

    Sebuah jajak pendapat pada awal November menunjukkan bahwa mayoritas atau 76 persen warga Israel ingin agar Netanyahu mundur dari jabatan.

    Beberapa jajak pendapat pada bulan lalu juga menunjukkan Netanyahu bakal kalah jika pemilihan umum digelar saat ini.

    Pada sebuah survei pertengahan Oktober lalu, terlihat bahwa mayoritas warga Israel percaya kegagalan mencegah serangan Hamas memperlihatkan “bencana kepemimpinan” di tangan Netanyahu.

    Dua pertiga responden bahkan mendesak siapa pun untuk mengganti Netanyahu sebagai PM Israel.

    (rds/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Menteri Israel Ancam Ubrak-abrik Pemerintah Jika Agresi Gaza Berhenti

    Menteri Israel Ancam Ubrak-abrik Pemerintah Jika Agresi Gaza Berhenti

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengancam akan memecah belah pemerintah jika Tel Aviv tidak memulai kembali agresi ke Jalur Gaza Palestina.

    Ancaman itu diutarakan Ben-Gvir menyusul gencatan senjata di Jalur Gaza antara Israel dan milisi Hamas Palestina yang diperpanjang dua hari hingga Kamis (30/11).

    “Menghentikan perang = menghancurkan pemerintah,” kata Ben-Gvir dalam sebuah pernyataan pada Rabu (29/11).

    Ben-Gvir dan partainya, Otzma Yehudit, memegang enam kursi dalam koalisi pemerintah, dengan tiga menteri berada di kabinet beranggotakan 38 orang ini.

    Dikutip dari Times of Israel, ancaman pembelotan Ben-Gvir ini diprediksi tidak akan mempengaruhi kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dengan asumsi pemerintah tetap mendapat dukungan dari Partai Persatuan Nasional yang dipimpin Benny Gantz.

    Ben-Gvir juga menjadi satu dari tiga menteri kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menolak keras gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza. Dua menteri lainnya juga berasal dari partai yang sama dengan Ben-Gvir.

    Namun, Israel tetap menyepakati gencatan senjata dengan Hamas pada pekan lalu dengan bantuan Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir.

    Ben-Gvir merupakan salah satu menteri Israel yang sangat anti-Palestina. Ia dikenal kontroversial lantaran tak segan melontarkan komentar-komentar yang menyulut kemarahan warga Palestina.

    Ben-Gvir pernah menuai kecaman karena seenaknya mengunjungi Masjid Al Aqsa di Yerusalem.

    Ia pernah berseteru dengan model internasional, Bella Hadid, yang mengkritik unggahan media sosialnya. Dilansir dari Al Jazeera, Ben-Gvir menyebut Bella Hadid sebagai pembenci Israel dan menggambarkannya sebagai sosok yang rasialis.

    Ben-Gvir juga ditahan pada 2007 karena mengungkapkan hasutan rasis kepada orang-orang Arab dan mendukung kelompok yang dianggap teroris oleh Israel serta Amerika Serikat.

    Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina menuturkan bahwa terpilihnya Ben-Gvir menciptakan bencana pada konflik Palestina-Israel, dikutip dari Reuters.

    Pada perang Hamas-Israel kali ini, Ben-Gvir juga membuat keputusan kontroversial dengan memaksakan agenda supremasi Yahudinya. Agenda ini melonggarkan pembatasan senjata bagi warga Israel sehingga mereka dapat dengan mudah dapat memiliki senjata api untuk ikut berperang.

    Agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan lebih dari 15 ribu orang, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Hari Ini Batas Akhir Gencatan Senjata Israel-Hamas, Akan Diperpanjang?

    Hari Ini Batas Akhir Gencatan Senjata Israel-Hamas, Akan Diperpanjang?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gencatan senjata tambahan selama dua hari antara Israel dan Hamas bakal berakhir hari ini, Rabu (29/11).

    Qatar, Mesir, Amerika Serikat, dan perwakilan Israel kini tengah berdiskusi untuk membahas kemungkinan perpanjangan gencatan senjata lagi.

    Menurut sumber yang mengetahui diskusi tersebut, para pihak berharap gencatan senjata hari keenam ini bisa berjalan baik sesuai kesepakatan dan Hamas membebaskan 10 sandera sesuai perjanjian.

    Jika itu terlaksana tanpa hambatan, gencatan senjata kemungkinan bisa ditambah satu hari lagi, seiring dengan daftar tawanan yang harus diberikan Hamas untuk dibebaskan.

    Sumber itu menyebut para negosiator meyakini masih ada perempuan dan anak-anak yang mesti dibebaskan dari tangan Hamas. Dua hari tambahan gencatan senjata dirasa cukup untuk membebaskan semua warga sipil ini, sebelum mereka mulai mendiskusikan pelepasan sandera laki-laki dan prajurit.

    Direktur intelijen AS CIA, Bill Burns, disebut merupakan salah satu pihak yang terlibat dalam diskusi ini. Dia ikut dalam perbincangan untuk melepas para prajurit dan warga sipil laki-laki.

    Lebih jauh, sumber anonim tersebut juga mengatakan ada pembicaraan tentang mengeluarkan jenazah mereka yang tewas dibunuh oleh Hamas di Gaza dalam diskusi terbaru itu.

    Pada Selasa (28/11), gencatan senjata Israel dan Hamas telah resmi diperpanjang dua hari hingga Rabu (29/11).

    Perpanjangan ini diumumkan langsung oleh Qatar selaku mediator kedua belah pihak, bersama-sama dengan Mesir.

    Penasihat senior Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam penambahan ini, perempuan dan anak-anak tetap menjadi sandera yang diprioritaskan untuk dilepas.

    “Pemahaman saya adalah masih ada cukup perempuan dan anak-anak di Gaza yang ditahan oleh Hamas untuk 20 (pembebasan) berikutnya,” kata Regev.

    Sementara itu, Layanan Informasi Negara Mesir (SIS), Diaa Rashwan, mengatakan perpanjangan gencatan senjata tambahan ini akan mencakup pembebasan 20 sandera Hamas di Gaza. Sebagai imbalan, 60 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel juga akan dibebaskan.

    Hingga Selasa, Hamas telah membebaskan 12 sandera baru, dengan rincian 10 warga Israel dan 2 warga Thailand. Menyusul Hamas, Israel melepaskan 30 tahanan Palestina dari penjara.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Hamas Undang Elon Musk ke Gaza Lihat Hasil Kekejaman Israel

    Hamas Undang Elon Musk ke Gaza Lihat Hasil Kekejaman Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengundang taipan Amerika Serikat Elon Musk berkunjung ke Jalur Gaza.

    Juru bicara Hamas, Osama Hamdan, pada Selasa (28/11) mengatakan Elon Musk bisa menyaksikan kehancuran Gaza akibat kekejaman Israel.

    “Kami mengundang dia (Musk) untuk menyaksikan sejauh mana pembantaian dan kehancuran yang dilakukan terhadap rakyat Gaza, sesuai standar objektif dan kredibilitas,” tutur Hamdan pada konferensi pers di Beirut, Lebanon, dikutip dari The Guardian.

    Undangan itu disampaikan Hamdan setelah Musk mengunjungi wilayah kibbutz ditemani Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

    Kibbutz merupakan wilayah selatan pendudukan Israel yang menjadi target serangan Hamas pada 7 Oktober.

    Musk tampak melakukan kunjungan bersama Netanyahu di Kfar Aza, sekitar 3 kilometer dari perbatasan Gaza.

    Pada 15 November pendiri perusahaan mobil listrik Tesla sekaligus pemilik media sosial X sempat melakukan repost pernyataan di akun X menyalahkan orang-orang Yahudi menebar kebencian terhadap kulit putih.

    Keesokan harinya Musk melakukan repost di akun X miliknya: “Semua orang diperbolehkan bangga dengan ras mereka, kecuali untuk orang kulit putih.”

    Namun, unggahan kembali Musk itu tak disinggung saat kunjungannya ke Kfar Aza. Sebaliknya, ia mendukung tindakan Netanyahu memerangi Hamas dan melakukan agresi di Gaza.

    “Mereka yang berniat membunuh harus dilucuti. Propaganda untuk melatih orang menjadi pembunuh di masa depan harus disetop. Kemudian, buat Gaza punya prospek. Jika ini terjadi, akan jadi masa depan yang baik,” tutur Musk.

    Kunjungan Musk sendiri dilakukan di tengah gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas di Gaza. Gencatan dilakukan untuk memberikan kesempatan pembebasan sandera Hamas dan tawanan Israel.

    Meski demikian, Netanyahu bertekad akan melanjutkan agresi Israel ke Gaza setelah gencatan senjata meski korban tewas nyaris 15 ribu orang.

    “Hanya dalam waktu 50 hari Israel menjatuhkan 40 ribu bom ke rumah-rumah warga Gaza yang tak mampu mempertahankan diri. Saya menyerukan Presiden AS Joe Biden untuk mempertimbangkan kembali hubungan AS dengan Israel untuk menyetop pengiriman senjata,” ucap Hamdan.

    AS merupakan salah satu negara sekutu erat Israel yang kerap memberikan dukungan penuh bagi negara zionis tersebut.

    (tim/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Elon Musk Dukung Israel Lawan Hamas Saat Ngobrol Bareng Netanyahu

    Elon Musk Dukung Israel Lawan Hamas Saat Ngobrol Bareng Netanyahu

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pengusaha teknologi Elon Musk menyatakan dukungannya terhadap Israel yang kini di tengah gencatan senjata dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina.

    Ia menyatakan hal tersebut ketika berbincang dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang disiarkan lewat Space, salah satu fitur X (dulu Twitter).

    Elon Musk setuju dengan Netanyahu yang mengatakan Israel harus menghancurkan Hamas.

    “Mereka yang berniat membunuh harus dinetralisir. Setelah itu, propaganda harus dihentikan,” kata Elon Musk, seperti diberitakan CNN, Senin (27/11).

    “Mereka hanya melatih orang untuk menjadi pembunuh,” tambahnya.

    Selain itu, Musk juga mengatakan Gaza harus dibuat “makmur”. Dengan demikian, dia merasa Gaza akan memiliki masa depan yang lebih indah.

    “Saya ingin membantu,” katanya menawarkan bantuan kepada Netanyahu.

    Elon Musk melakukan kunjungan ke Israel untuk bertemu dengan PM Benjamin Netanyahu pada Senin (27/11).

    Ketika bertemu dengan Netanyahu, Musk diajak jalan-jalan ke Kfar Azza, salah satu wilayah yang kena serangan di awal agresi Israel dengan Hamas pada 7 Oktober lalu.

    Tidak hanya Netanyahu, Musk juga bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Dalam pertemuan itu, Herzog menyampaikan bahwa media sosial X milik Musk dituding antisemit oleh para aktivis hingga tokoh Israel.

    Sehingga, Herzog mendorong Musk untuk bertindak terhadap ujaran kebencian terhadap Yahudi.

    “Sayangnya, kita dibanjiri dengan antisemitisme, yaitu kebencian terhadap orang Yahudi,” kata Herzog kepada Musk dalam pertemuan itu.

    “Saya rasa kita perlu melawan ini bersama-sama. Karena, platform yang Anda pimpin sayangnya memiliki banyak kebencian terhadap Yahudi, antisemitisme,” imbuhnya.

    Elon Musk pun sepakat dengan pernyataan Isaac Herzog. Dia mengatakan punya peran yang besar untuk melawan antisemitisme.

    “Kita perlu melakukan hal-hal yang diperluka untuk menghentikan kebencian,” ucap Musk.

    “Pada dasarnya, orang-orang ini telah dicekoki proppaganda sejak masih anak-anak, dan sungguh luar biasa apa yang mampu dilakukan manusia jika diberi kebohongan. Sejak kecil mereka akan berpikir bahwa pembunuhan terhadap orang yang tidak bersalah adalah hal yang baik,” lanjutnya.

    “Segitu besarnya pengaruh propaganda terhadap pikiran masyarakat,” pungkasnya.

    Sebelumnya, X mulai mendapat tudingan antisemit hingga membuat Elon Musk buru-buru bertindak dengan merencanakan pertemuan dengan Presiden Isaac Herzog.

    Pertemuan ini berlangsung di tengah perpanjangan gencata senjata militer Israel dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza, Palestina. Gencatan senjata tahap kedua ini bakal berlangsung hingga Kamis (30/11).

    Hamas sejauh ini telah membebaskan 69 dari total sekitar 200 sandera. Sementara itu, Israel telah membebaskan sekitar 150 warga Palestina yang menjadi tahanan, mayoritas perempuan dan anak-anak.

    (pra/pra)

  • Survei: Kurang dari 4 Persen Yahudi Israel Percaya pada Netanyahu

    Survei: Kurang dari 4 Persen Yahudi Israel Percaya pada Netanyahu

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak dianggap sebagai sumber terpercaya soal agresi Israel ke Palestina oleh orang-orang Yahudi Israel.

    Survei yang dilakukan Universitas Bar Ilan dan perusahaan jajak pendapat iPanel melakukan penelitian pada konsumsi berita dalam empat pekan pertama agresi Israel ke Palestina, tepatnya sejak 7 Oktober.

    Dilansir dari The Times of Israel, terdapat 505 responden yang mewakili populasi Yahudi. Tidak disebutkan margin kesalahan pada jajak pendapat tersebut. 

    Dari hasil polling tersebut diketahui hanya kurang dari empat persen Yahudi Israel yang menganggap Netanyahu sebagai sumber informasi kredibel soal agresi Israel.

    Sementara untuk kalangan pemilih sayap kanan, tingkat kepercayaan kepada Netanyahu mencapai 6,63 persen.

    Sosok yang dianggap kapabel dalam menyampaikan informasi terpercaya soal penyerangan Israel ke Palestina adalah Juru Bicara Pasukan Militer Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari.

    Terlepas dari ketidakpercayaan terhadap Netanyahu, publik Israel tetap mendukung misi pasukan IDF untuk menyerang Palestina.

    Dalam video yang dirilis kantor Perdana Menteri Israel di Youtube, Netanyahu yang sedang berada di tengah-tengah tentara Israel di Gaza menginstruksikan agar terus melanjutkan perang.

    “Kita akan terus berlanjut sampai akhir, sampai kemenangan, Tidak ada yang bisa menghentikan kita,” kata Netanyahu.

    Gencatan senjata berlangsung selama empat hari mulai Jumat (24/11) dan tampaknya kemungkinan bisa diperpanjang menyusul tawaran Hamas dan isyarat dari kabinet perang Israel.

    Selama gencatan senjata berlangsung Israel memang menghentikan sebagian besar gempurannya di Jalur Gaza. Meski begitu, beberapa serangan tetap terjadi bahkan di Tepi Barat Palestina.

    (nva/bac)

  • Biden: Solusi Dua Negara Jamin Keamanan Rakyat Israel dan Palestina

    Biden: Solusi Dua Negara Jamin Keamanan Rakyat Israel dan Palestina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan solusi dua negara merupakan cara yang tepat untuk menyelesaikan konflik Israel dan Palestina. Hal tersebut dia ungkapkan lewat sebuah cuitan di X (dulu Twitter).

    “Solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk menjamin keamanan jangka panjang bagi rakyat Israel dan Palestina,” kata Joe Biden pada Selasa (28/11) pagi waktu Indonesia.

    “Untuk memastikan warga Israel dan Palestina hidup dengan bebas dan martabat yang setara, kami tidak akan menyerah dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut,” pungkasnya.

    Solusi dua negara atau two-state solution pertama kali dicetuskan oleh Komisi Peel pada 1937. Komite ini mengusulkan pembentukan negara Yahudi dan Arab untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

    Namun, setelah perang Israel-Arab pada 1948 berahir pada kemenangan di pihak Negeri Zionis. Arab pun mengenang hari itu sebagai Hari Nakba.

    Gagasan solusi dua negara ini tidak berujung pada terciptanya kesepakatan di antara kedua negara hingga hari ini.

    [Gambas:Twitter]

    Sementara itu, gencatan senjata antara pasukan Israel dengan kelompok Hamas resmi diperpanjang hingga dua hari terhitung sejak Selasa (28/11) dini hari waktu setempat.

    Joe Biden sebelumnya mengatakan pemerintahnya mendukung perpanjangan gencatan senjata di Gaza ketika Israel dan Hamas menyepakati hal tersebut selama empat hari.

    Gencatan senjata pertama antara militer Israel dan kelompok Hamas berlaku setelah pasukan Zionis melakukan agresi di Palestina selama 50 hari. Gencatan senjata itu berlangsung pada 24 November pukul 07.00 waktu Gaza atau 12.00 WIB.

    Biden mengatakan pihaknya mau memperpanjang masa gencatan senjata di Gaza untuk memungkinkan pembebasan para sandera secara aman dan memungkinkan bantuan yang lebih penting untuk menjangkau warga sipil.

    Dalam sambutannya di Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa ia dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan tetap “terlibat secara pribadi untuk memastikan bahwa kesepakatan ini diimplementasikan secara penuh dan bekerja untuk memperpanjang kesepakatan tersebut.”

    Setelah gencatan senjata diperpanjang, Israel telah membebaskan tambahan 33 warga Palestina yang menjadi tahanan di beberapa penjara. Beberapa di antaranya dari Damon, Mgiddo, Ofer, Ktzi’ot, Ramon, dan Nafha.

    Sementara, Hamas juga membebaskan 11 sanderanya sebagai bagian dari kesepakatan perpanjangan gencatan senjata.

    Dikutip CNN, Hamas sejauh ini telah membebaskan 69 dari total sekitar 200 sandera. Sementara itu, Israel telah membebaskan sekitar 150 warga Palestina yang menjadi tahanan, mayoritas perempuan dan anak-anak.

    (pra/pra)

  • Alasan Gencatan Senjata Israel Hamas di Jalur Gaza Diperpanjang

    Alasan Gencatan Senjata Israel Hamas di Jalur Gaza Diperpanjang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel dan kelompok Hamas Palestina resmi memperpanjang gencatan senjata selama dua hari terhitung sejak Selasa (28/11) dini hari waktu Gaza.

    Perpanjangan gencatan senjata ini disebut-sebut untuk membebaskan lebih banyak sandera atau tahanan dari Gaza dan Israel.

    Pentolan Hamas Ghazi Hamid mengatakan kesepakatan perpanjangan ini telah tertulis dalam perjanjian. Perpanjangan gencatan senjata disepakati lantaran kedua belah pihak setuju membebaskan lebih banyak tahanan dan sandera dari masing-masing pihak.

    “Itu [kemungkinan perpanjangan gencatan senjata] tertulis dalam perjanjian, jika Hamas membebaskan lebih banyak sandera, akan ada lebih banyak gencatan senjata,” kata Hamid kepada Al Jazeera.

    Hamid berharap gencatan senjata ini bisa terus diperpanjang hingga perang berakhir.

    Dia juga menyebut harapan itu mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti Qatar, Mesir, dan sejumlah negara Barat.

    “Kami ingin mengakhiri perang. Kami sedang gencatan senjata sementara, tapi kami mencoba memperpanjang,” ujar dia.

    Sementara itu, Israel belum memberikan komentar resmi soal perpanjangan gencatan senjata.

    Namun sebelum resmi diperpanjang, pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberi sinyal persetujuan atas rencana ini.

    Di kesempatan terpisah, Israel juga menegaskan akan berusaha semaksimal mungkin untuk membebaskan seluruh sandera. meski mereka juga berambisi memusnahkan hamas.

    “Kami akan kembali dengan kekuatan penuh untuk mencapai tujuan kami: melenyapkan Hamas, memastikan Gaza tak seperti semula, dan tentu saja pembebasan semua sandera kami,” ujar Netanyahu.

    Pengumuman perpanjangan gencatan senjata ini muncul dari mediator Israel-Hamas yakni Qatar.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari, mengatakan kedua pihak sepakat menambah hari untuk jeda kemanusiaan.

    “Pemerintah Qatar mengumumkan bahwa, sebagai bagian dari proses mediasi yang berlangsung, kesepakatan telah tercapai untuk memperpanjang jeda kemanusiaan selama tambahan dua hari di Jalur Gaza,” ungkap Al Anshari.

    Gencatan senjata pertama Israel dan Hamas berlangsung pada 24-27 November.

    Kesepakatan itu mencakup jeda pertempuran, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk, hingga pertukaran tahanan.

    Menyoal pertukaran tahanan, Hamas sepakat membebaskan 50 sandera Israel, dan pemerintahan Zionis sepakat melepas 150 tahanan Palestina.

    Selama gencatan senjata fase pertama, Hamas melepas 39 warga Israel dan ditukar 117 tahanan Palestina.

    Sebagai bagian dari negosiasi Qatar, Hamas juga membebaskan sandera warga asing yakni 17 warga negara Thailand, satu warga Filipina, dan satu orang kewarganegaraan ganda Rusia-Israel.

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • 9 Komandan-Tokoh Hamas yang Tewas Dibunuh Pasukan Israel

    9 Komandan-Tokoh Hamas yang Tewas Dibunuh Pasukan Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Ambisi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk menyerang Palestina dan memburu Hamas semakin menjadi-jadi meskipun disepakati gencatan senjata.

    Pembebasan puluhan sandera dan gencatan senjata selama beberapa hari bukan menjadi tanda berakhirnya perang antara Israel dan Hamas.

    “Kami terus melanjutkan sampai kami mencapai kemenangan penuh. Menghilangkan Hamas, membebaskan tawanan kami dan memastikan bahwa pasca-Hamas tidak akan ada ancaman terhadap Israel.” ungkap Netanyahu, dikutip dari The Guardian.

    Netanyahu juga telah menginstruksikan Mossad, badan intelijen Israel untuk menargetkan serangan kepada para pemimpin Hamas dimanapun mereka berada.

    Sejak serbuan balasan ditujukan ke pasukan Hamas pada 7 Oktober, Israel mengklaim berhasil membunuh beberapa komandan Hamas.

    Berikut daftar komandan Hamas yang tewas dibunuh pasukan Israel.

    1. Ayman Nofal

    Pasukan Israel berhasil membunuh komandan tertinggi Hamas, Ayman Nofal, yang sedang bertugas di kamp pengungsi Bureij, Gaza.

    Kematian Nofal dikonfirmasi langsung oleh kelompok sayap bersenjata Hamas, Brigade Izz el-Deen Al-Qassam, akibat serangan udara Israel pada Selasa (17/10).

    “Ayman Nofal, ‘Abu Ahmad’, seorang anggota dewan umum militer dan komandan komando pusat Brigade Al-Qassam, tewas”, ungkap Hamas, dikutip dari WION News.

    Nofal sendiri merupakan tokoh yang berpengaruh di Hamas dalam pembuatan senjata dan mengarahkan roket yang ditembakkan ke Israel. Nofal juga pernah menjadi kepala intelijen Hamas.

    2. Billal Al Qedra

    Salah satu komandan Hamas yang juga berhasil dibunuh oleh IDF adalah Billal al-Qedra. Juru bicara IDF, Letnan Kolonel Peter Lerner, mengungkapkan bahwa Billal yang diduga memimpin serangan terhadap Kibbutz atau pemukiman Nirim di dekat perbatasan Israel, telah tewas atas serangan Israel, dikutip dari CNN.

    “Ini hanya untuk mencontohkan bahwa kami memiliki intelijen untuk memusnahkan kepemimpinan Hamas sampai ke pihak-pihak peneror yang melanggar, menembus, dan membantai bayi di kamar tidur mereka. Jadi, operasi sedang berlangsung,” kata Lerner.

    3. Muetaz Eid

    Dalam serbuan balasan ke Gaza, Israel menargetkan 250 titik serangan untuk melumpuhkan Hamas. Selain itu, Israel juga menyerang lebih dari 100 sasaran militer yang berlokasi di Zaytun, Khan Yunis, dan Jabaliya barat.

    Tujuan dari Israel adalah melumpuhkan Hamas dengan menyerbu pusat komando operasional, kompleks militer, lusinan peluncur, pos peluncuran rudal anti-tank, dan pos pengamatan, dikutip dari New York Post.

    Aksi Israel ini akhirnya kembali berhasil menggugurkan komandan Hamas, Muetaz Eid. Intelijen IDF dan Badan Keamanan Israel (ISS) mendeteksi keberadaan Eid di distrik selatan.

    4.Merad Abu Merad

    IDF mengklaim berhasil membunuh komandan Hamas, Merad Abu Merad, saat menyerang Gaza pada pekan lalu.

    Merad terbunuh atas serangan jet tempur Israel menyasar markas operasional Hamas.

    “Selama serangan itu, jet tempur IDF membunuh Merad Abu Merad, yang merupakan kepala Sistem Udara Hamas di Kota Gaza dan sebagian besar bertanggung jawab mengarahkan teroris selama pembantaian pada hari Sabtu,” kata IDF, dikutip CNN.

    Merad sendiri dikenal memimpin serbuan Hamas ke Israel yang terjadi sejak Sabtu (7/10).

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    5. Jawad Abu Shamala

    Jawad Abu Shamala adalah menteri ekonomi Hamas yang selama ini pendanaan aktivitas Hamas, baik didalam maupun diluar Gaza.

    Gugurnya Jawad terjadi setelah Israel dalam beberapa hari menggempur bank-bank utama Hamas. Israel juga meluncurkan serangan udaranya yang menargetkan lokasi strategis pemimpin Hamas.

    6. Zakaria Abu Maamar

    Zakarian Abu Maamar sebagai biro politik Hamas gugur bersama dengan Jawad dalam serangan udara Israel.

    Dikutip dari Reuter, putri dari Maamar terlihat menangis di pemakaman ayahnya yang dibunuh di Khan Younis, selatan Jalur Gaza.

    Korban tewas pemimpin Hamas diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan invasi IDF di Gaza yang kian intens.

    7. Amar Abu Jalalah

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim berhasil membunuh komandan angkatan laut Hamas, Amar Abu Jalalah, saat melayangkan serangan udara ke Khan Younis, kota terbesar di Gaza selatan, pada Kamis (23/11).

    “Jet tempur IDF, yang diarahkan oleh intelijen IDF dan ISA, berhasil melumpuhkan Amar Abu Jalalah, komandan angkatan laut Hamas di Khan Yunis dan seorang agen tambahan di angkatan laut Hamas,” tulis IDF di sosial media X.

    “Amar Abu Jalalah adalah seorang agen senior di angkatan laut Hamas dan terlibat dalam mengarahkan beberapa serangan teror melalui laut yang digagalkan oleh IDF.” imbuhnya.

    Gempuran Israel ke wilayah Khan Younis terjadi setelah Tel Aviv menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan Hamas pada Rabu (22/11).

    8. Nasim Abu Ajina

    Serangan udara Israel di Jalur Gaza, Palestina berhasil melumpuhkan Nasim Abu Ajina yang teridentifikasi sebagai komandan batalion tempur di Gaza utara.

    Dilansir dari CBS News, militer Israel menyatakan pada Selasa (30/10) bahwa serangan berbasis intelijen dengan jet tempur IDF dan Badan Keamanan Israel (ISS) berhasil menewaskan Ajina.

    Pembunuhan komandan Hamas tersebut seiring dengan peningkatan operasi darat Israel di Gaza.

    9. Mohammed Katamish

    Pejabat senior Hamas, Mohammed Katamish, dikonfirmasi militer Israel pada Minggu (22/10) telah tewas atas serangan artileri di Jalur Gaza.

    Dilansir dari Anadolu Agency, Katamish merupakan wakil komandan sistem roket dan artileri kelompok perlawanan Palestina, yang juga bertanggung jawab mengarahkan tembakan roket di wilayah tengah.

    Katamish berkontribusi penting dalam perencanaan dan peluncuran roket Hamas ke Israel.

  • Gencatan Senjata Israel-Hamas Resmi Diperpanjang 2 Hari

    Gencatan Senjata Israel-Hamas Resmi Diperpanjang 2 Hari

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gencatan senjata antara pasukan Israel dengan kelompok Hamas, resmi diperpanjang hingga dua hari terhitung sejak Selasa (28/11) dini hari waktu setempat.

    “Kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang jeda kemanusiaan selama tambahan dua hari di Jalur Gaza,” kata pemerintah Qatar selaku mediator kesepakatan, seperti dilansir Reuters.

    Usai kabar perpanjangan gencatan senjata, militer Israel juga telah mengonfirmasi bahwa 11 sandera sudah dilepas dan kini telah tiba di wilayah Israel.

    Menurut Qatar, para sandera yang dibebaskan itu termasuk tiga orang berkewarganegaraan Prancis, dua orang berkewarganegaraan Jerman, dan enam warga negara Argentina.

    Sementara itu Hamas juga mengaku telah menerima daftar nama 33 warga Palestina yang akan dibebaskan dari penjara Israel, di waktu perpanjangan gencatan senjata ini.

    Pada kesepakatan awal, Israel setuju menambah satu hari gencatan senjata untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan Hamas dari Gaza.

    Ini artinya untuk 2 hari tambahan gencatan senjata, akan ada sekitar 20 sandera yang dibebaskan dari Gaza. Sementara Israel juga setuju untuk membebaskan tiga kali lipat jumlah tahanan Palestina dari penjara Israel, yang berarti akan ada sekitar 60 warga Palestina yang akan dibebaskan.

    Per Minggu (26/11) kemarin, Hamas telah melepas total 58 sandera dari Gaza. Israel sementara itu telah membebaskan 117 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

    Gencatan senjata yang disepakati pekan lalu menjadi jeda pertama sejak lebih dari tujuh pekan agresi Israel atas Palestina.

    Selama agresi ini, pemerintah di Gaza menyebut lebih dari 15 ribu warga tewas, di mana lebih dari separuh korban adalah perempuan dan anak-anak.

    Pada kesepakatan pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengklaim ketika gencatan senjata berakhir mereka akan “kembali dengan kekuatan penuh”.

    “Kami akan kembali dengan kekuatan penuh untuk mencapai tujuan kami: melenyapkan Hamas; memastikan bahwa Gaza tidak akan kembali seperti semula; dan tentu saja pembebasan semua sandera kami,” kata Netanyahu.

    (cpa/dna)