Tag: Benjamin Netanyahu

  • Sosok Emad Krikae, Komandan Hamas yang Diklaim Dibunuh Israel

    Sosok Emad Krikae, Komandan Hamas yang Diklaim Dibunuh Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim berhasil membunuh Komandan Batalion Shejaiya Hamas, Emad Krikae.

    Klaim pembunuhan terhadap Krikae ini disampaikan IDF dalam unggahan akun Instagramnya pada Senin (11/12).

    Selama terjadinya perang di Gaza, Israel terus menargetkan para pemimpin dan komandan Hamas untuk digugurkan.

    Pasukan Israel juga telah membunuh Komandan Batalion Shati, Haitham Khuwajari, pekan lalu. Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan Khuwajari tewas dalam serangan di sekitar kamp pengungsi Al-Shati.

    IDF mengidentifikasi Krikae sebagai penanggung jawab pelatihan rudal anti-tank di Brigade Kota Gaza.

    Krikae berperan dalam penembakan rudal anti-tank dan rangkaian serangan yang terjadi di wilayah Israel.

    Tewasnya Komandan Batalion Sheijaya Hamas selama perang berlangsung membuat Krikae menggantikan posisi tersebut.

    Dilansir dari 7Israel National News, Krikae sebelumnya menjabat Wakil Komandan Batalyon Shuja’iyya Hamas sejak 2019.

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk pertama kalinya mengeluarkan pernyataan meminta agar pasukan Hamas yang masih berperang untuk meletakkan senjata mereka.

    “Ini akan memakan waktu lebih lama, perang masih berlangsung dengan kekuatan penuh, tetapi ini adalah awal dari akhir Hamas,” ungkap Netanyahu, dilansir dari The Media Line.

    “Saya katakan kepada teroris Hamas: Ini sudah berakhir. Jangan mati demi [Yahya] Sinwar. Menyerah – sekarang,” imbuhnya.

    Permohonan Netanyahu ini seiring dengan kemajuan signifikan pasukan IDF menguasai kota Khan Younis di Gaza selatan.

    Israel mengepung secara menyeluruh kediaman pemimpin utama Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar.

    Israel mengerahkan angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara untuk berfokus pada penyerangan wilayah tersebut. Fokus utamanya adalah wilayah kubu Hamas, termasuk Jabalya, Shejaiya, Beit Hanoun, dan Khan Younis.

    (cpa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Netanyahu Protes Rusia Dukung Palestina, Dibalas Putin via Telepon

    Netanyahu Protes Rusia Dukung Palestina, Dibalas Putin via Telepon

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu protes kepada Presiden Vladimir Putin atas dukungan Rusia terhadap Palestina dan meminta gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.

    Putin pun membalas komplain Netanyahu itu dalam percakapan telepon tersebut.

    Dalam percakapan telepon selama 50 menit, Netanyahu menyatakan ketidaksenangannya dengan dukungan Kremlin atas resolusi yang telah diveto Amerika Serikat itu.

    “Perdana Menteri [Benjamin Netanyahu] menyatakan kekesalannya atas sikap anti-Israel oleh perwakilan Rusia di PBB dan forum lainnya,” demikian pernyataan Kantor PM Netanyahu, seperti dikutip The Times of Israel, Minggu (10/12).

    Dalam pemungutan suara di New York, Jumat (8/12), AS membatalkan resolusi yang mendesak gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza menggunakan hak vetonya. Draf yang diajukan Uni Emirat Arab dan didukung 13 negara anggota itu terpaksa gagal diadopsi karena hal tersebut.

    Lebih lanjut, dalam percakapan telepon Netanyahu dan Putin, PM Israel itu juga menyampaikan kritik tajam atas hubungan erat Rusia dan Iran.

    Sejak agresi Israel di Gaza diluncurkan buntut serbuan Hamas 7 Oktober lalu, Rusia berulang kali mengkritik Israel, termasuk di Dewan Keamanan PBB, karena kekejaman militer Zionis terhadap warga Gaza.

    Di saat bersamaan, Rusia juga menjadi tuan rumah bagi para pemimpin kelompok Hamas pada Oktober, yang dinilai publik berkaitan dengan hubungan hangatnya dengan Iran. Iran adalah sekutu Hamas.

    Rusia dan Iran sementara itu memang dekat, salah satunya terlihat dari drone-drone Iran yang digunakan Rusia untuk berperang dengan Ukraina.

    Meski protes, Netanyahu juga menyampaikan apresiasinya kepada Putin mengenai upaya Moskow membebaskan Roni Krivoi, seorang warga berkewarganegaraan ganda Israel-Rusia yang disandera Hamas.

    Dia juga mendesak Putin untuk menekan Palang Merah Internasional yang dinilai tak bertindak banyak dalam membebaskan para sandera, demikian dilaporkan The Times of Israel.

    Terpisah, menurut kantor berita Rusia TASS, Putin mengatakan kepada Netanyahu bahwa Kremlin menolak terorisme, namun tidak mendukung situasi “mengerikan” terhadap warga sipil Gaza.

    “[Moskow] siap untuk menyediakan semua bantuan yang mungkin untuk meringankan penderitaan warga sipil dan mengurangi konflik,” bunyi pernyataan dari Kremlin seperti dikutip TASS.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kenapa PM Netanyahu Mendadak Beri Ultimatum Hamas untuk Menyerah?

    Kenapa PM Netanyahu Mendadak Beri Ultimatum Hamas untuk Menyerah?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberi ultimatum ke kelompok perlawanan di Palestina, Hamas, akhir pekan lalu.

    Netanyahu meminta Hamas untuk menyerah di tengah gempuran besar-besaran Israel ke Gaza.

    “Perang masih berlangsung tetapi ini awal dari berakhirnya Hamas. Saya katakan untuk teroris Hamas: selesai,” kata Netanyahu pada Minggu (10/12), dikutip AFP.

    Dia kemudian berujar, “Jangan mati demi [Pemimpin Hamas] Yahya [Sinwar]. Menyerah sekarang.”

    Pernyataan Netanyahu muncul usai Hamas berkomentar soal pembebasan sandera.

    Juru bicara Hamas Abu Obeida mengatakan kelompok ini tak akan membebaskan sandera hidup-hidup hingga Israel menghentikan agresi ke Gaza.

    “Baik musuh fasis dan kepemimpinannya yang arogan, maupun para pendukungnya, tak bisa menahan tawanan mereka hidup-hidup tanpa pertukaran dan negosiasi, serta memenuhi tuntutan perlawanan,” kata Obeida, dikutip Al Jazeera.

    Dia juga menegaskan Hamas akan terus melawan pasukan Israel.

    Serangan Israel, lanjut Obeida, bertujuan mematahkan kekuatan perlawanan Hamas.

    Dia mengatakan kelompok ini tak punya pilihan selain melawan.

    “Namun, kami berperang di tanah kami dalam pertempuran suci,” kata Obeida.

    Lebih dari dua bulan, Israel menggempur habis-habisan Gaza. Selama agresi, mereka menyerang warga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian.

    Israel dan Hamas sempat gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang dua kali hingga berakhir 30 November.

    Kesepakatan ini mencakup pertukaran tahanan, jeda pertempuran, dan lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk.

    Menyoal pertukaran tahanan, orang yang dibebaskan harus dalam keadaan hidup.

    Saat gencatan senjata tak diperpanjang, Israel langsung meluncurkan serangan fase kedua di wilayah selatan Gaza.

    Wilayah selatan menjadi tempat tinggal warga Gaza utara yang sempat diusir Israel pada November. Kini, daerah itu pun digempur Israel.

    Israel mengusir mereka karena ingin memusnahkan Hamas yang diklaim banyak di daerah utara.

    Kini, warga Gaza tak punya lagi tempat yang aman karena tiap sudut Palestina tak lepas dari rudal Israel.

    Sejauh ini, total korban yang meninggal di Palestina akibat serangan Israel nyaris 18.000 jiwa.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Netanyahu Ultimatum Hamas: Menyerah Sekarang

    VIDEO: Netanyahu Ultimatum Hamas: Menyerah Sekarang

    00:30

    VIDEO: Netanyahu Ultimatum Hamas: Menyerah Sekarang

    Internasional
    • 11 bulan yang lalu

  • Telepon Putin, Netanyahu Protes Dukungan Atas Gencatan Senjata Gaza

    Telepon Putin, Netanyahu Protes Dukungan Atas Gencatan Senjata Gaza

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyuarakan ‘ketidakpuasan’ atas dukungan Rusia terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza.

    Protes Netanyahu itu disampaikan langsung saat dirinya berbicara via telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu (10/12) waktu setempat. Demikian seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (11/12/2023).

    Pemerintah Rusia turut mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza dalam voting pada Jumat (8/12) lalu. Namun resolusi itu gagal diadopsi setelah Amerika Serikat (AS), sekutu Israel, menggunakan hak vetonya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

    Dalam percakapan telepon dengan Putin, menurut pernyataan yang dirilis pemerintah Israel, Netanyahu juga menyuarakan ketidaksenangan dengan posisi ‘anti-Israel’ yang diambil oleh utusan diplomatik Rusia di PBB.

    “Perdana Menteri menyatakan ketidakpuasan terhadap posisi melawan Israel yang diberikan oleh perwakilan Rusia di PBB dan forum-forum lainnya,” sebut Netanyahu saat berbicara kepada Putin, seperti disampaikan dalam pernyataan yang dirilis kantor PM Israel.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Negara mana pun yang dilanda serangan teroris kriminal seperti yang dialami Israel, akan bereaksi dengan kekuatan yang tidak kalah dengan yang sedang digunakan oleh Israel,” ujarnya.

    Veto yang digunakan Israel untuk menolak resolusi Dewan Keamanan PBB itu menuai kritikan. Salah satu kritikan datang dari wakil utusan Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy.

    “Rekan-rekan kami dari AS sungguh-sungguh, di depan mata kami, telah menjatuhkan hukuman mati terhadap ribuan orang, bahkan puluhan ribu orang, lebih banyak warga sipil di Palestina,” kritik Polyanskiy dalam forum Dewan Keamanan PBB.

    Sementara itu, Kremlin, dalam pernyataannya, menegaskan Rusia siap memberikan semua bantuan yang mungkin diberikan demi meringankan penderitaan warga sipil dan meredakan eskalasi konflik.

    “Vladimir Putin menegaskan kembali posisi prinsipnya dalam menolak dan mengecam terorisme dalam segala bentuk,” demikian pernyataan Kremlin.

    “Pada saat yang sama, sangat penting agar melawan ancaman teroris tidak menimbulkan konsekuensi yang serius bagi penduduk sipil,” tegas Kremlin.

    Kementerian Luar Negeri Rusia, pada Minggu (10/12) waktu setempat, menyerukan agar misi pemantauan internasional dikerahkan ke Jalur Gaza untuk memantau situasi kemanusiaan di sana.

    Dalam percakapan telepon dengan Putin, Netanyahu juga menyatakan ‘ketidaksepakatan yang kuat’ terhadap apa yang disebutnya sebagai kerja sama ‘berbahaya’ antara Rusia dan Iran.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel Klaim Bunuh Emad Krikae, Komandan Hamas Pelatih Rudal Anti-Tank

    Israel Klaim Bunuh Emad Krikae, Komandan Hamas Pelatih Rudal Anti-Tank

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel mengklaim telah membunuh Komandan Batalion Shejaiya Hamas yang sempat bertanggung jawab melatih satuan rudal anti tank, Emad Krikae.

    Kabar kematian itu diunggah Israel di media sosial X, dulu bernama Twitter, pada Senin (11/12).

    Krikar menjadi komandan brigade tersebut usai pimpinan unit sebelumnya tewas.

    Unggahan itu menerangkan Krikae sebelumnya “bertanggung jawab atas pelatihan rudal anti-tank di Brigade Kota Gaza.”

    Krikae menjadi komandan Hamas ke sekian yang tewas di tangan Israel.

    Sebelumnya, pasukan Israel menyatakan telah membunuh Komandan Batalion Shati, Haitham Khuwajari, pada pekan lalu.

    Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan Khuwajari tewas dalam serangan di sekitar kamp pengungsi Al Shati.

    Hagari juga mengungkapkan Khuwajari bertanggung jawab atas serangan dadakan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.

    Kematian para Komandan Hamas itu sejalan dengan tujuan Perdana Menteri Israel melancarkan agresi ke Palestina.

    Dalam rilis resmi, Netanyahu mengatakan akan “memusnahkan Hamas.”

    “Operasi darat diperlukan untuk mencapai tujuan yang disebutkan,” kata Netanyahu.

    Israel melancarkan agresi ke Palestina Israel kemudian meluncurkan agresi dan mendeklarasikan perang dengan Hamas.

    Selama agresi, Israel menyerang warga dan objek sipil seperti sekolah, rumah sakit, hingga kamp pengungsian. Mereka mengklaim fasilitas itu menjadi markas atau tempat persembunyian Hamas.

    Hingga kini total warga di Palestina yang meninggal akibat agresi Israel di Gaza nyaris 18.000 jiwa.

    (isa/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Viral Video Israel Diduga Bikin Hoaks Hamas Menyerah

    Viral Video Israel Diduga Bikin Hoaks Hamas Menyerah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Video diduga anggota Hamas di kamp pengungsi Jabalia menyerahkan diri ke tentara Israel viral di media sosial.

    Namun, warganet mempertanyakan keaslian rekaman itu. Video tersebut dirilis militer Israel dan beredar luas di media sosial, X, dulu bernama Twitter.

    Di salah satu rekaman tampak seorang laki-laki berjalan ke arah seorang tentara lalu menyerahkan senapan di tangan kiri dan pistol di tangan kanannya.

    Di media sosial juga muncul video dengan versi kedua yang tampak berbeda. Di klip ini, laki-laki memegang senapan di tangan kanan.

    Orang dalam video tersebut merupakan tokoh yang cukup terkenal di Gaza, pemilik bengkel aluminium, dan diduga diculik di kota lain di Gaza utara.

    Gambar dan foto yang beredar lantas memicu pertanyaan dan asumsi bahwa Israel sengaja membuat video itu.

    “Anda tak bisa menjadikan ini: Hamas baru mengeluarkan pernyataan mereka adalah warga sipil [dan] bahwa Israel memberi senjata ke mereka untuk diserahkan,” ujar salah satu warganet, Minggu (10/12).

    Warganet lain mencela skenario yang dibuat Israel. Dalam salah satu komentar di unggahan foto diduga Hamas menyerah, dia mengatakan pasukan Zionis hanya bisa menghancurkan Gaza serta melakukan genosida.

    “Apa yang dilakukan jika tujuan militer tak tercapai? Membuat penyerahan palsu dari Hamas memakai warga sipil,” kata dia.

    Dia lalu berujar, “Israel [cuma] bagus di bidang penghancuran dan genosida.”

    Menanggapi heboh perbincangan itu, pakar propaganda dan manipulasi teknologi dari Universitas Texas, Samuel Wooley, mengatakan menggunakan video untuk memanipulasi opini publik bukan hal baru dalam perang.

    “Gambar bisa dipalsukan dan ditipu dengan banyak cara. Dan itu termasuk penggunaan Kecerdasan Buatan, termasuk penggunaan alat komputasi,” kata Wooley.

    Namun, Wooley tak menyebut secara rinci soal video Israel.

    “Kami melihat peningkatan besar-besaran dalam kualitas video yang dimanipulasi, sehingga memungkinkan produksi video jauh lebih canggih dan bisa dipercaya dibandingkan sebelumnya,” ungkap Wooley.

    Belum lama ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Hamas menyerah.

    meminta kelompok di Palestina Hamas menyerah saat pasukan Israel terus menggempur habis-habisan Gaza.

    Netanyahu juga mengatakan agresi Israel kali ini akan menjadi akhir bagi Hamas.

    “Jangan mati demi [Pemimpin Hamas] Yahya [Sinwar]. Menyerah sekarang,” kata Netanyahu dalam rilis resmi pada Minggu.

    Israel melancarkan agresi ke Palestina dan mendeklarasikan perang dengan Hamas pada 7 Oktober.

    Hingga kini total warga di Palestina yang meninggal akibat serangan Israel nyaris 18.000 jiwa.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • PM Israel Netanyahu Kirim Ultimatum ke Hamas: Menyerah Sekarang

    PM Israel Netanyahu Kirim Ultimatum ke Hamas: Menyerah Sekarang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak kelompok Hamas menyerah, di tengah gempuran Negeri Zionis di Jalur Gaza. 

    Netanyahu juga mengatakan agresi Israel kali ini akan menjadi akhir bagi Hamas.

    “Perang masih berlangsung tetapi ini awal dari berakhirnya Hamas. Saya katakan untuk teroris Hamas: selesai,” kata Netanyahu pada Minggu (10/12), dikutip AFP.

    Dia kemudian berujar, “Jangan mati demi [Pemimpin Hamas] Yahya [Sinwar]. Menyerah sekarang.”

    Netanyahu mengklaim beberapa hari belakangan, puluhan anggota Hamas menyerah ke tentara Israel.

    Militer Israel, lanjut dia, tak mempublikasikan penyerahan diri Hamas. Netanyahu itu juga menyatakan kelompok ini menolak klaim Israel.

    Netanyahu lantas mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Yoav Gallant yang menyebut Hamas “kehilangan kekuasaan” di Gaza.

    Baru-baru ini, perwakilan Hamas juga menuntut Israel untuk menyetop agresinya di Gaza jika ingin seluruh sandera yang tersisa dikembalikan dalam keadaan hidup.

    Hamas menuntut dibukanya kembali negosiasi dan pertukaran sandera di Gaza dengan tahanan Palestina dari penjara Israel.

    “Baik musuh fasis dan kepemimpinannya yang arogan, maupun para pendukungnya, tidak dapat menahan tawanan mereka hidup-hidup tanpa pertukaran dan negosiasi, serta memenuhi tuntutan perlawanan,” kata juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Obeida.

    Obeida juga menegaskan kelompok Hamas akan terus melawan pasukan Israel.

    “Kami tidak punya pilihan selain melawan penjajah ini di setiap lingkungan, jalan dan gang,” kata dia.

    “Pemusnahan yang dilakukan musuh bertujuan untuk mematahkan kekuatan perlawanan kami, namun kami berperang di tanah kami dalam pertempuran suci,” imbuhnya.

    Hamas melancarkan serangan dadakan ke Israel pada 7 Oktober. Israel kemudian membalas dengan meluncurkan agresi ke Palestina dan mendeklarasikan perang dengan Hamas.

    Selama agresi, Israel menyerang warga dan objek sipil seperti sekolah, rumah sakit, hingga kamp pengungsian. Mereka mengklaim fasilitas itu menjadi markas atau tempat persembunyian Hamas. Pihak rumah sakit dan sekolah yang dituduh Israel membantah tudingan tersebut.

    Israel dan Hamas sempat sepakat gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang dua kali hingga 30 November.

    Setelah kesepakatan damai berakhir, Israel melancarkan serangan fase kedua besar-besaran ke Gaza.

    Hingga kini total warga di Palestina yang meninggal akibat serangan Israel nyaris 18.000 jiwa, 45 persen di antaranya merupakan anak-anak.

    (isa/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Ribuan Warga Israel Demo Desak Netanyahu Mundur dari Kursi PM

    Ribuan Warga Israel Demo Desak Netanyahu Mundur dari Kursi PM

    Jakarta, CNN Indonesia

    Ribuan warga Israel berdemo di ibu kota Tel Aviv menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mundur dan menuntut upaya pemerintah untuk membebaskan sandera di Gaza.

    Menurut laporan video Deutsche Welle, demo itu berlangsung pada Sabtu (9/11) malam.

    Pedemo menuntut Netanyahu mundur dari kursi perdana menteri. Banyak di antara mereka juga membawa foto kerabatnya yang masih disandera Hamas.

    Salah satu pedemo membawa poster bertuliskan “Bawa mereka keluar dari neraka.”

    Sementara itu, Al Quds melaporkan para pedemo meminta pemerintah Israel menjalin kesepakatan dengan kelompok Hamas agar para sandera dikembalikan.

    “Kami dengar suara perang yang tak perlu dan menyaksikan waktu terbuang sia-sia,” kata salah satu juru bicara keluarga sandera.

    Ayah dari salah satu sandera menunjukkan jam pasir saat demo. Ia ingin mengingatkan ke pemerintah Israel bahwa waktu hampir habis.

    Pedemo lain juga meminta Netanyahu mengembalikan anak-anak mereka dalam kondisi hidup, seperti yang lain.

    Israel dan Hamas sempat sepakat gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang dua kali hingga berakhir pada 30 November.

    Kesepakatan itu mencakup pertukaran sandera, jeda pertempuran, hingga lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk.

    Selama masa gencatan senjata itu, Hamas telah membebaskan 105 sandera, dan Israel melepas 240 tahanan Palestina dari penjara mereka.

    Usai gencatan senjata berakhir, Israel langsung menggempur habis-habisan Gaza di selatan dan utara.

    Untuk bisa membebaskan sandera, kedua pihak harus saling duduk di meja. Namun, Hamas menyatakan tak akan bernegosiasi dengan Israel atau membebaskan sandera hingga pasukan Zionis menghentikan agresi.

    Kelompok itu juga mengklaim Israel melanggar kesepakatan gencatan sebelumnya. Israel juga menuding Hamas melakukan tindakan serupa.

    “Tidak akan ada negosiasi atau pertukaran tahanan sampai agresi Israel terhadap Jalur Gaza berhenti,” kata pejabat Hamas, Osama Hamdan, pekan lalu dikutip Al Arabiya News.

     

    (isa/dna)

  • Perang Terbuka di Gaza sampai Israel Tersulut Aksi Militer Houthi

    Perang Terbuka di Gaza sampai Israel Tersulut Aksi Militer Houthi

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perang terbuka antara kelompok Hamas dengan tentara Israel dilaporkan terjadi di sejumlah titik di Gaza, selama akhir pekan kemarin.

    Sementara itu Israel juga disebut tersulut akibat milisi Houthi Yaman yang disebut menganggu pelayaran di Laut Merah.

    Berikut Kilas Internasional hari ini, Senin (11/12).

    Milisi dari faksi Hamas, Brigade Al-Qassam, dilaporkan terlibat konfrontasi langsung dengan militer Israel (Israel Defense Force/IDF) di sejumlah titik di Jalur Gaza, Palestina, pada akhir pekan ini.

    Brigade Al-Qassam menyatakan para pejuangnya terlibat ‘dalam pertempuran sengit dari jarak nol dengan pasukan pendudukan di sebelah barat kamp Jabalia di Gaza utara, Sabtu (9/12).

    Jabalia memang diketahui telah menjadi area pertempuran sengit selama beberapa hari, ditambah gempuran-gempuran serangan udara Israel.

    Invasi di sebagian besar wilayah Jalur Gaza terus dilakukan Israel. Baru-baru ini, militer Israel juga telah memberi instruksi untuk melakukan pendudukan di sebagian besar wilayah Khan Younis.

    Khan Younis merupakan kota terbesar kedua di Jalur Gaza. Militer Israel meminta warga yang tinggal di wilayah ini mengungsi ke daerah al-Muwasi, sebuah wilayah dengan minim fasilitas di dekat pantai.

    Permintaan itu dilakukan karena saat ini perang antara militer Israel dengan kelompok Hamas terjadi di wilayah itu.

    Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi menyatakan negaranya siap melawan kelompok pemberontak di Yaman, Houthi yang mengganggu pelayaran di Laut Merah jika komunitas internasional gagal melakukannya.

    Hanegbi mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berbicara dengan Presiden AS Joe Biden, serta para pemimpin Eropa terkait tindakan Houthi yang menargetkan kapal dagang yang diduga memiliki hubungan dengan Israel.

    “Israel memberi dunia waktu untuk berorganisasi guna mencegah hal ini, namun jika tidak ada kesepakatan global, karena ini adalah masalah global, kami akan bertindak untuk menghilangkan pengepungan laut ini,” kata Hanegbi seperti dikutip CNN, Minggu (10/12).

    (dan/dna)

    [Gambas:Video CNN]