Tag: Benjamin Netanyahu

  • Israel Larang UNRWA, Sekjen PBB Kirim Surat ke Netanyahu

    Israel Larang UNRWA, Sekjen PBB Kirim Surat ke Netanyahu

    Jakarta

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengirim surat kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memprotes undang-undang baru, yang secara efektif dapat melumpuhkan badan PBB yang bertanggung jawab untuk membantu pengungsi Palestina (UNRWA).

    Peraturan yang disetujui oleh parlemen Israel itu melarang badan PBB tersebut beroperasi di Israel dan Yerusalem timur yang diduduki, dan mencegahnya berkomunikasi dan berkoordinasi dengan otoritas Israel, yang pada dasarnya dapat mengakhiri operasional UNRWA di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.

    Israel telah lama berselisih dengan UNRWA, dan menuduh bahwa beberapa pegawainya terlibat dalam serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober yang memicu perang di Gaza.

    Larangan UNRWA tersebut akan dimulai dalam tiga bulan.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (30/10/2024), dalam surat yang dikirim kepada Netanyahu pada Selasa (29/10) waktu setempat tersebut, Guterres mengatakan undang-undang tersebut dapat menimbulkan “dampak yang menghancurkan” bagi warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat karena tidak ada alternatif yang masuk akal bagi UNRWA untuk menyediakan bantuan dan pendampingan yang dibutuhkan mereka.

    “Saya meminta kepada Anda dan pemerintah Israel untuk mencegah konsekuensi yang menghancurkan tersebut dan mengizinkan UNRWA untuk terus melaksanakan kegiatannya di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, sesuai dengan kewajibannya berdasarkan hukum internasional,” tulis Guterres.

    UNRWA dibentuk pada tahun 1949 oleh Majelis Umum PBB setelah perang Arab-Israel pertama, tak lama setelah pembentukan Israel pada bulan Mei 1948 dan pengungsian massal warga Palestina setelahnya.

  • Harga Minyak Kembali Jatuh di Tengah Upaya Akhiri Perang di Lebanon

    Harga Minyak Kembali Jatuh di Tengah Upaya Akhiri Perang di Lebanon

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga minyak berakhir sedikit lebih rendah pada Selasa (29/10/2024), memperpanjang penurunan lebih dari 6% dari sesi sebelumnya, menyusul laporan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengadakan pertemuan untuk mencari solusi diplomatik terkait perang di Lebanon.

    Minyak mentah Brent turun 30 sen atau 0,4% menjadi US$ 71,12 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 17 sen atau 0,3% menjadi US$ 67,21 per barel.

    Dilansir dari Reuters, Netanyahu dijadwalkan bertemu dengan para menteri serta pejabat militer dan intelijen Israel untuk membahas upaya diplomasi terkait konflik di Lebanon. Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei menyatakan bahwa Iran akan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada sebagai respons atas serangan Israel.

    Selain itu, lemahnya permintaan minyak dari China, importir minyak terbesar dunia, terus membebani konsumsi dan menekan harga minyak global.

    CEO BP Murray Auchincloss mengungkapkan, permintaan diperkirakan akan pulih ke tingkat normal setelah Presiden China Xi Jinping meluncurkan kebijakan stimulus baru untuk ekonomi negaranya.

    Presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow menambahkan, pasar mencoba untuk melakukan pemulihan, tetapi tetap tertekan oleh lemahnya permintaan dari China dan kekhawatiran tentang peningkatan pasokan.

  • 11 Update Perang Gaza: Israel Bakal Serang Iran-Boikot UNRWA

    11 Update Perang Gaza: Israel Bakal Serang Iran-Boikot UNRWA

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan udara Israel telah menghancurkan bangunan tempat tinggal berlantai lima yang menampung keluarga-keluarga terlantar di Beit Lahiya, Gaza. Serangan ini menewaskan sedikitnya 93 warga Palestina, termasuk anak-anak, dan melukai puluhan lainnya.

    Selain di Gaza, Israel juga dilaporkan akan kembali menyerang Iran. Ini merupakan gelombang kedua serangan setelah sebelumnya Israel menembakkan puluhan rudal ke Negeri Para Mullah, Sabtu, 26 Oktober lalu.

    Berikut update terkait situasi di wilayah Timur Tengah saat ini, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Selasa (29/10/2024).

    Israel Rencanakan Gelombang 2 Serangan ke Iran

    Israel dilaporkan akan kembali menyerang Iran. Serangan gelombang kedua ini dilaporkan oleh media Israel berbahasa Ibrani Channel 13. Sbelumnya Israel menembakkan puluhan rudal ke Iran pada Sabtu, 26 Oktober lalu.

    “Para menteri Israel dengan jelas diberitahu untuk memperkirakan kapan gelombang kedua serangan terhadap Iran dilakukan,” kata media tersebut, seperti dikutip RT.

    “Serangan ini merupakan balas dendam atas serangan pesawat tak berawak (UAV/ drone) Hizbullah di kediaman Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu,” tambahnya.

    Dijelaskan pula bagaimana rapat dilakukan Minggu. Para menteri kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui serangan lanjutan.

    Namun sayangnya Channel 13 tidak mengungkap sumber pemberitaan tersebut. Jaringan itu juga tidak mengklarifikasi siapa sebenarnya yang mengatakan kepada para menteri untuk melakukan lebih banyak serangan ke Iran.

    Puluhan Orang Tewas Akibat Serangan Beit Lahiya

    Direktur jenderal Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail al-Thawabta, mengatakan sedikitnya 93 orang tewas, dan 40 orang hilang setelah serangan Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal yang menampung para pengungsi di Beit Lahiya.

    Al-Thawabta memberi tahu media bahwa puluhan orang yang terluka telah tiba di Rumah Sakit Kamal Adwan, yang berhenti beroperasi, dan tidak ada yang dapat merawat mereka.

    Ia menambahkan bahwa bangunan yang diserang Israel tersebut menampung 200 orang. Sejauh ini, 83 orang telah dimakamkan.

    Israel Larang Kegiatan UNRWA di Negaranya

    Parlemen Israel (Knesset) secara resmi menyetujui UU yang melarang badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina atau United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) bekerja di wilayah Israel.

    Undang-undang ini tetap disahkan Israel pada Senin (28/10/2024) waktu setempat, meskipun ada keberatan dari Amerika Serikat (AS).

    UU ini disetujui Para legislator Israel meloloskan undang-undang tersebut dengan 92 suara mendukung dan ada 10 suara menentang. Menurut para ahli, larangan terhadap badan PBB tersebut akan menjadi pukulan bagi kerja kemanusiaan di Gaza jika diterapkan.

    Naim Qassem Resmi Jadi Pemimpin Hizbullah Baru

    Kelompok Hizbullah dari Lebanon secara resmi mengumumkan wakil kepala Naim Qassem sebagai pemimpin baru mereka. Qassem akan menggantikan posisi Hasan Nasrallah yang tewas dalam serangan Israel di Beirut bulan lalu.

    “Dewan Syura (yang memerintah) Hizbullah setuju untuk memilih… Sheikh Naim Qassem sebagai sekretaris jenderal Hizbullah,” kata kelompok yang didukung Iran itu dalam sebuah pernyataan pada Selasa (29/10/2024), seperti dikutip AFP.

    Hizbullah berjanji untuk menjaga “api perlawanan tetap menyala” hingga kemenangan diraih melawan Israel setelah perang habis-habisan meletus pada tanggal 23 September.

    Menurut seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah, Qassem dipilih oleh Dewan Syura yang beranggotakan lima orang, dua hari sebelum pengumuman pada Selasa. Dewan Syura adalah badan pengambil keputusan utama kelompok itu.

    Qassem telah lama beroperasi di bawah bayang-bayang Nasrallah, seorang pemimpin terkemuka yang merupakan salah satu tokoh paling misterius dan berpengaruh di Timur Tengah.

    Israel Siksa Pimpinan Tinggi Fatah

    Israel dilaporkan mulai melakukan penyiksaan terhadap mantan petinggi faksi politik Fatah Palestina, Marwan Barghouti, yang saat ini berada di penjaranya. Hal ini terjadi saat Israel masih terus membombardir wilayah Gaza Palestina untuk menumpas rival politik Fatah, Hamas.

    Dalam laporan Al Jazeera, Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan pada hari Senin bahwa Barghouti diserang pada tanggal 9 September saat ditahan di sel isolasi di Penjara Megiddo, Israel.

    “Akibat serangan itu, Barghouti, yang dijuluki ‘Nelson Mandela Palestina’ oleh para pendukungnya, mengalami banyak luka, terutama di tubuh bagian atas. Politisi Fatah, yang telah mendekam di penjara selama lebih dari dua dekade, menderita luka di kepala, telinga, tulang rusuk, lengan kanan, dan punggung,” kata pernyataan itu yang mengutip laporan beberapa sumber.

    “Barghouti menderita pendarahan di telinga kanannya, yang kemudian berubah menjadi infeksi akibat kelalaian medis.”

    Pria berusia 64 tahun itu dilaporkan diserang bersama dengan sekelompok tahanan Palestina lainnya. Komisi tersebut mengatakan warga Palestina yang ditahan berada dalam ‘kondisi tragis’, terutama selama setahun terakhir selama perang di Gaza.

    Hampir 12 Ribu Siswa Palestina Tewas di Gaza

    Kementerian Pendidikan Gaza mengatakan 11.852 siswa tewas dan 18.959 terluka sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023.

    Dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh Wafa, kementerian tersebut mengatakan 114 siswa tewas di Tepi Barat yang diduduki dan 594 terluka.

    Setidaknya 560 guru dan administrator tewas dan 3.729 terluka di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, dan lebih dari 148 telah ditahan di wilayah yang diduduki.

    Kementerian tersebut mengatakan 362 sekolah pemerintah, universitas dan gedung-gedungnya, dan 65 yang berafiliasi dengan UNRWA telah dibom dan dirusak di Gaza.

    Setidaknya 718.000 siswa di Jalur Gaza telah kehilangan kesempatan untuk bersekolah dan kuliah, dengan sebagian besar siswa menderita trauma psikologis dan menghadapi kondisi kesehatan yang kompleks.

    Afsel Beberkan Bukti Baru Genosida Gaza oleh Israel

    Pemerintah Afrika Selatan (Afsel) menyodorkan bukti bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza, Palestina, kepada Mahkamah Internasional (ICJ), Senin (28/10/2024). Hal ini terjadi setelah Negeri Nelson Mandela itu menggugat Tel Aviv karena dugaan kegiatan keji itu.

    Mengutip Anadolu Agency, bukti-bukti itu dibawa langsung oleh Presiden Afsel Cyril Ramaphosa. Secara detail, bukti tersebut dirinci dalam lebih dari 750 halaman teks, yang didukung oleh sejumlah petunjuk dan lampiran lebih dari 4.000 halaman.

    “Peringatan tersebut, sebagaimana dikenal dalam bahasa hukum, mencakup bukti baru bahwa Israel telah melanggar konvensi genosida dengan mempromosikan penghancuran warga Palestina yang tinggal di Gaza, membunuh mereka secara fisik dengan berbagai senjata pemusnah massal, dan merampas akses mereka terhadap bantuan kemanusiaan,” ucapnya.

    “Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang dan untuk memajukan tujuan Israel untuk mengurangi jumlah penduduk Gaza melalui kematian massal dan pemindahan paksa warga Palestina,” tambahnya.

    Ramaphosa mengatakan pengajuan bukti tersebut dilakukan tepat saat Israel mengintensifkan pembunuhan warga sipil di Gaza dan saat ini juga diduga akan bergerak dengan manuver serupa di Lebanon.

    Iran Gandakan Anggaran Militer di Tengah Perang dengan Israel

    Pemerintah Iran telah mengusulkan untuk melipatgandakan anggaran militernya. Juru bicara pemerintah Iran menyebut hal ini diambil karena ketegangan dengan musuh bebuyutannya Israel semakin meningkat menyusul serangan rudal balasan baru-baru ini.

    Juru bicara pemerintah Fatemeh Mohajerani menguraikan langkah yang akan mengakibatkan “peningkatan signifikan lebih dari 200 persen dalam anggaran militer negara itu” pada konferensi pers di Teheran.

    Namun belum ada informasi lebih lanjut terkait anggaran tersebut.

    Israel Serang Tempat Penampungan di Gaza Sebanyak 39 Kali Bulan Ini

    Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med mengatakan militer Israel telah menyerang pusat penampungan di Jalur Gaza sebanyak 39 kali bulan ini. Serangan dilakukan sebagai upaya untuk “mengusir warga Palestina dan mengosongkan Gaza”.

    Serangan tersebut telah menewaskan 188 orang dan melukai ratusan lainnya. Kelompok yang bermarkas di Jenewa tersebut mengatakan Israel telah menargetkan sekolah, rumah sakit, klinik, dan pusat penampungan di Gaza sebanyak 65 kali sejak awal Agustus. Sebagian besar lokasi tersebut terletak di Kota Gaza atau Gaza utara.

    “Penargetan Israel mencakup penembakan, penembakan langsung, pembunuhan orang-orang yang mengungsi paksa dan keluarga mereka, atau membuat mereka meninggalkan sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan di bawah tembakan dan/atau dengan perintah untuk pindah. Sekolah-sekolah ini kemudian dibakar atau dihancurkan oleh pasukan Israel untuk membuatnya tidak dapat dihuni dan menghentikan orang-orang yang mengungsi untuk kembali ke sana,” tambah kelompok tersebut.

    Houthi Meluncurkan Pesawat Nirawak ke Ashkelon, Israel

    Kelompok bersenjata yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman telah meluncurkan pesawat nirawak ke kawasan industri di kota Ashkelon, Israel. Hal ini tertuang dalam pernyataan dari pasukan tersebut.

    “Angkatan udara nirawak Angkatan Bersenjata Yaman melakukan operasi militer kualitatif yang menargetkan kawasan industri musuh Israel di wilayah Ashkelon di Palestina selatan yang diduduki,” kata pernyataan itu.

    Militer Israel sebelumnya telah mengonfirmasi serangan itu, dengan mengatakan serangan itu tidak menimbulkan kerusakan.

    Jumlah Korban Tewas di Gaza Saat Ini

    Setidaknya 43.061 orang tewas dan 101.223 orang terluka dalam serangan militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menurut laporan Kementerian Kesehatan daerah kantong itu.

    Dari jumlah tersebut, 41 warga Palestina tewas dan 113 orang terluka dalam periode pelaporan 24 jam terakhir. Jumlah korban tidak termasuk 93 orang yang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Beit Lahiya di Gaza utara.

    (pgr/pgr)

  • Khawatir Serangan Hizbullah, Kabinet Netanyahu Rapat di Ruang Bawah Tanah

    Khawatir Serangan Hizbullah, Kabinet Netanyahu Rapat di Ruang Bawah Tanah

    Tel Aviv

    Rapat kabinet pemerintahan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (28/10) digelar di sebuah lokasi bawah tanah yang aman di kompleks pemerintahan yang ada di Yerusalem, bukan di Kantor PM Israel seperti biasanya. Pemindahan lokasi rapat kabinet ini didasari oleh alasan kekhawatiran keamanan.

    Keputusan untuk menggelar rapat kabinet di lokasi bawah tanah itu, seperti dilansir The Times of Israel, Selasa (29/10/2024), direkomendasikan oleh badan keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet.

    Disebutkan juga, bahwa pemindahan lokasi rapat kabinet ini dilakukan di tengah meningkatnya ancaman terhadap para pejabat senior Israel, dan menyoroti serangan drone Hizbullah di kediaman Netanyahu beberapa waktu lalu.

    Sejumlah sumber pemerintahan Israel mengatakan kepada media lokal bahwa langkah tersebut tidak akan terjadi satu kali saja, dan sejumlah rapat kabinet lainnya diperkirakan akan digelar di beberapa lokasi yang berbeda-beda dalam waktu dekat karena kekhawatiran keamanan yang sama.

    Para menteri yang menghadiri rapat itu telah diberitahu tentang keputusan itu pada Senin (28/10) pagi, dan diberitahu juga bahwa para penasihat mereka tidak akan diizinkan masuk karena keterbatasan tempat.

    Dalam serangan yang terjadi dua pekan lalu, tiga drone diluncurkan dari Lebanon untuk menyerang kediaman pribadi Netanyahu di Caesarea, area pesisir utara Tel Aviv. Dua drone di antaranya berhasil dicegat di Rosh Hanikra dan Nahariya, sedangkan satu drone lainnya meledak di atas sebuah rumah di kota pesisir tersebut.

    Netanyahu dan istrinya sedang tidak ada di rumah saat serangan drone terjadi. Dilaporkan tidak ada korban luka akibat serangan tersebut.

  • Netanyahu Tuduh Iran Kembangkan Stok Bom Nuklir untuk Hancurkan Israel

    Netanyahu Tuduh Iran Kembangkan Stok Bom Nuklir untuk Hancurkan Israel

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menuding Iran sedang berupaya mengembangkan “stok” bom nuklir yang bertujuan untuk menghancurkan Israel. Tudingan ini disampaikan dua hari setelah Israel menyerang target-target militer Iran.

    Israel, pada Sabtu (26/10) dini hari, melancarkan serangan udara terhadap target-target militer Iran. Serangan itu disebut sebagai respons atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu, yang melibatkan sekitar 200 rudal untuk membalas kematian pemimpin Hamas dan Hizbullah serta jenderal Garda Revolusi Iran.

    “Iran sedang berupaya mengembangkan stok bom nuklir untuk menghancurkan kita, dilengkapi dengan rudal jarak jauh, rudal antarbenua yang sedang coba dikembangkan Iran,” ucap Netanyahu saat berbicara di hadapan anggota parlemen Israel, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (29/10/2024).

    “Iran bisa mengancam seluruh dunia kapan saja,” cetusnya.

    “Menghentikan program nuklir Iran adalah hal utama yang kita pikirkan, dan karena alasan yang jelas, saya tidak dapat menyampaikan kepada Anda semua soal rencana dan tindakan kita terkait hal ini,” imbuh Netanyahu dalam pernyataannya.

    Pemerintah Iran telah sejak lama membantah tudingan mengembangkan senjata nuklir dan bersikeras menyatakan programnya untuk tujuan damai.

    Namun dalam beberapa tahun terakhir, Teheran telah mengurangi kerja sama dengan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dan secara signifikan meningkatkan program nuklirnya, termasuk menimbun persediaan uranium yang diperkaya dalam jumlah besar.

  • 9
                    
                        Benjamin Netanyahu: Israel Ingin Capai Perjanjian Damai dengan Negara-negara Arab
                        Internasional

    9 Benjamin Netanyahu: Israel Ingin Capai Perjanjian Damai dengan Negara-negara Arab Internasional

    Benjamin Netanyahu: Israel Ingin Capai Perjanjian Damai dengan Negara-negara Arab
    Penulis
    TEL AVIV, KOMPAS.com –
    Perdana Menteri (PM) Israel
    Benjamin Netanyahu
    menyatakan keinginannya untuk mencapai perjanjian damai dengan lebih banyak
    negara Arab
    .
    Menurutnya, harapan itu ingin dia capai setelah perang melawan proksi Iran yakni
    Hamas
    dan
    Hizbullah
    selesai.
    Hal itu dia ungkapkan dalam pidatonya di parlemen Israel pada Senin (28/10/2024).
    “Sehari setelah Hamas tidak lagi menguasai Gaza dan Hizbullah tidak lagi berada di perbatasan utara, kami sedang mengerjakan rencana untuk menstabilkan kedua front tersebut. Namun, hari berikutnya mencakup sesuatu yang sangat penting,” kata Netanyahu, sebagaiman diberitakan
    Reuters
    pada Selasa (29/10/2024).
    Netanyahu bercita-cita untuk melanjutkan proses yang dia pimpin beberapa tahun lalu dalam penandatanganan Perjanjian Abraham yang bersejarah, dan mencapai perdamaian dengan lebih banyak negara Arab.
    Diketahui, Israel di bawah perjanjian 2020 yang ditengahi AS, menormalisasi hubungan dengan empat negara Arab yakni Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan.
    Sejak saat itu, Israel dengan dukungan AS telah berupaya untuk juga mengikutsertakan negara-negara lain, khususnya Arab Saudi.
    Namun, Riyadh mengatakan tidak akan mengakui Israel tanpa pembentukan negara Palestina.
    “Negara-negara ini, dan negara-negara lain, melihat dengan jelas pukulan yang kami berikan kepada mereka yang menyerang kami, poros kejahatan Iran,” katanya.
    “Mereka bercita-cita seperti kami, yakni untuk
    Timur Tengah
    yang stabil, aman, dan makmur,” harap Benjamin Netanyahu.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aksi Demo Israel Teriak ‘Anda Memalukan’ Saat Netanyahu Pidato

    Aksi Demo Israel Teriak ‘Anda Memalukan’ Saat Netanyahu Pidato

    Netanyahu diteriaki

    Dilansir Al Jazeera, Senin (28/10/2024). peringatan atas peristwa itu digelar di Gunung Herzl di Yerusalem, Minggu (27/10) waktu setempat. Netanyahu naik ke podium dan berpidato.

    Di tengah pidato, ada demonstran yang menginterupsi Netanyahu. Sontak, Netanyahu menghentikan pidato di depan kerumunan orang.

    “Anda memalukan!” teriak demonstran.

    Penonton terus berteriak dan menyela pidato Netanyahu selama lebih dari satu menit. Suasana menjadi ribut.

    Salah satu demonstran yang hadir dalam acara itu bahkan berulang kali meneriakkan: “Ayah saya dibunuh.”

    Israel’s Prime Minister Netanyahu speaks during a ceremony marking the Hebrew calendar anniversary of the Hamas attack on October 7 last year. [Gil Cohen-Magen/AFP] Foto: Gil Cohen-Magen/AFP

    Menurut laporan media lokal The Times of Israel, acara peringatan itu awalnya tidak menyertakan pidato dari para anggota keluarga korban tewas dalam serangan Hamas setahun lalu, karena dikhawatirkan akan mengkritik pemerintah Israel.

    Namun usai keributan yang dipicu sejumlah demonstran terjadi, para anggota keluarga korban akhirnya diperbolehkan menyampaikan pidato mereka dalam acara peringatan itu.

    Keluarga para sandera yang masih ditahan, bersama sejumlah pemimpin negara Barat, telah meminta pemerintah Israel mencapai kesepakatan usai pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Jalur Gaza pada akhir September lalu.

    Namun Netanyahu, menurut para pengkritiknya di Israel, dituduh telah menghalangi upaya mediasi gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.

    (dnu/dnu)

  • Menlu Iran Akui Terima Indikasi Beberapa Jam Sebelum Serangan Israel

    Menlu Iran Akui Terima Indikasi Beberapa Jam Sebelum Serangan Israel

    Teheran

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Abbas Araghchi, mengungkapkan dirinya telah “menerima indikasi” beberapa jam sebelum Israel melancarkan serangan terhadap target-target militer di negaranya pada Sabtu (26/10) waktu setempat.

    “Kami telah menerima indikasi sejak malam hari mengenai kemungkinan adanya serangan pada malam itu,” ucap Araghchi dalam pernyataan kepada wartawan pada Minggu (27/10), seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (28/10/2024).

    Araghchi tidak menjelaskan lebih detail soal indikasi seperti apa yang diterimanya, dan dari siapa indikasi itu diterima.

    Militer Israel, pada Sabtu (26/10), mengerahkan jet-jet tempurnya untuk melancarkan serangan udara, yang diklaim menargetkan fasilitas produksi rudal dan sistem permukaan-ke-udara, serta aset-aset udara lainnya di negara tersebut.

    Tel Aviv menyebut serangannya itu dimaksudkan sebagai balasan atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu, yang menurut Iran, sebagai respons atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, serta salah satu komandan Garda Revolusi Iran, yang didalangi Israel.

    Araghchi, dalam pernyatannya, menyebut “langkah-langkah yang diperlukan” telah diambil ketika serangan udara Israel terjadi.

    Dia menambahkan bahwa dirinya telah melakukan kontak dengan para pejabat militer Teheran, dan bahwa “pesan-pesan juga ditukarkan dengan pihak-pihak yang berbeda”, yang tidak dia sebutkan namanya.

    Lihat Video ‘Netanyahu Klaim Sukses Serang Balik Iran: Tepat dan Kuat’:

  • Ramai Teriakan ‘Anda Memalukan’ Saat Netanyahu Pidato

    Ramai Teriakan ‘Anda Memalukan’ Saat Netanyahu Pidato

    Yerusalem

    Para demonstran Israel menginterupsi pidato Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dalam acara peringatan mengenang korban serangan Hamas setahun lalu. Aksi para demonstran itu membuat Netanyahu menghentikan pidatonya di depan kerumunan orang yang menghadapi acara tersebut.

    Dalam insiden yang terjadi pada Minggu (27/10) waktu setempat itu, seperti dilansir Al Jazeera, Senin (28/10/2024), Netanyahu hanya bisa berdiri tak bergerak di podium ketika beberapa penonton terus berteriak dan menyela pidatonya selama lebih dari satu menit.

    Acara ini digelar di area pemakaman militer Gunung Herzl di Yerusalem. Tayangan langsung dari acara tersebut menunjukkan sejumlah orang yang hadir, yang disebut sebagai demonstran, meneriakkan ucapan-ucapan seperti “Anda memalukan” kepada Netanyahu dan memicu keributan di lokasi acara.

    Keributan tersebut memaksa Netanyahu untuk menghentikan pidatonya sesaat usai dia baru mulai berbicara.

    Salah satu demonstran yang hadir dalam acara itu bahkan berulang kali meneriakkan: “Ayah saya dibunuh.”

    Menurut laporan media lokal The Times of Israel, acara peringatan itu awalnya tidak menyertakan pidato dari para anggota keluarga korban tewas dalam serangan Hamas setahun lalu, karena dikhawatirkan akan mengkritik pemerintah Israel.

    Namun usai keributan yang dipicu sejumlah demonstran terjadi, para anggota keluarga korban akhirnya diperbolehkan menyampaikan pidato mereka dalam acara peringatan itu.

    Seorang pria Israel meneriaki PM Benjamin Netanyahu yang berpidato dalam peringatan korban serangan Hamas yang digelar pada Minggu (27/10) waktu setempat Foto: Gil Cohen-Magen/Pool via Reuters

  • Khamenei Bilang Serangan Israel ke Iran Jangan Dilebih-lebihkan

    Khamenei Bilang Serangan Israel ke Iran Jangan Dilebih-lebihkan

    Teheran

    Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengomentari serangan udara terbaru Israel terhadap negaranya. Khamenei mengatakan bahwa serangan Tel Aviv “tidak boleh dibesar-besarkan atau diremehkan”.

    “Kejahatan yang dilakukan oleh rezim Zionis dua malam lalu tidak boleh dibesar-besarkan atau diremehkan,” ucap Khamenei dalam pernyataannya via media sosial X, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (28/10/2024).

    Tanpa menjelaskan lebih lanjut, Khamenei menggambarkan serangan udara Israel terhadap Iran pada Sabtu (26/10) dini hari sebagai “salah perhitungan”.

    Jet-jet tempur Israel dikerahkan untuk menyerang wilayah Iran pada Sabtu (26/10) dini hari, dengan Tel Aviv mengklaim serangannya sebagai “serangan presisi terhadap target-target militer di Iran” sebagai respons atas apa yang disebutnya sebagai “serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran”.

    Israel menyebut serangannya sebagai pembalasan atas serangan rudal Iran pada 1 Oktober lalu, yang melibatkan sekitar 200 rudal dengan sebagian besar dicegat pertahanan udara canggih. Teheran saat itu menyebut serangannya sebagai respons atas pembunuhan petinggi Hamas dan Hizbullah, juga atas situasi konflik di Jalur Gaza dan Lebanon.

    Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengklaim serangan udara Israel telah menghantam Iran dengan “tepat sasaran dan kuat”. Netanyahu menyebut serangan Tel Aviv terhadap Teheran telah mencapai semua tujuannya.

    “Pada Sabtu (26/10), kami telah menyerang… Serangan di Iran tepat sasaran dan kuat, telah mencapai semua tujuannya,” ucap Netanyahu dalam pernyataannya.