Tag: Benjamin Netanyahu

  • Iran Mau Menyerang, Hizbullah Buka Jalan Pakai 250 Proyektil Roket ke Situs-Situs Militer Israel

    Iran Mau Menyerang, Hizbullah Buka Jalan Pakai 250 Proyektil Roket ke Situs-Situs Militer Israel

    GELORA.CO – – Pertukaran tembakan dahsyat berlanjut antara Israel dan Hizbullah pada Minggu (25/11/2024). 

    Israel menyerang kubu Hizbullah di Beirut selatan, ketika media Lebanon melaporkan pertempuran sengit di daerah perbatasan kedua negara. 

    Sebagai tanggapan, Hizbullah yang didukung Iran menembakkan sekitar 250 roket dan proyektil lainnya ke Israel di salah satu rentetan penembakan terbesar kelompok militan Lebanon tersebut dalam beberapa bulan terakhir, melukai sedikitnya tujuh orang Israel.

    Pertahanan udara Israel mencegat beberapa roket yang ditembakkan oleh Hizbullah, tetapi yang lain menyebabkan kerusakan pada rumah-rumah di Israel tengah, menurut sebuah laporan oleh AFP.

    Beberapa proyektil bahkan mencapai daerah Tel Aviv di jantung Israel.

    Hal yang menarik, Hizbullah mengincar situs-situs militer Israel di tengah ancaman Iran yang menyatakan segera melancarkan serangan balasan ke negara pendudukan tersebut.

    Meski tampak seperti pembalasan atas agresi Israel, sejumlah analis menyebut kalau serangan besar Hizbullah ini juga sebagai pembukan jalan serangan Iran ke Israel, khususnya untuk melemahkan kemampuan militer Israel (IDF). 

    Hizbullah, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa mereka telah “meluncurkan, untuk pertama kalinya, serangan udara menggunakan segerombolan pesawat tak berawak di pangkalan angkatan laut Ashdod” di Israel selatan.

    Kemudian, ia mengatakan pihaknya menembakkan “serangan rudal canggih dan segerombolan drone serangan” pada “target militer” di Tel Aviv, dan juga meluncurkan tembakan rudal di pangkalan intelijen militer Glilot di pinggiran kota.

    Hizbullah sebelumnya telah melaporkan serangan terhadap pangkalan Glilot.

     

     

    Militer Israel mengkonfirmasi sekitar 250 proyektil ditembakkan dalam salah satu angka harian tertinggi perang.

    Pada 24 September – sehari setelah Israel meningkatkan serangan udara terhadap Hizbullah – ada 350 peluncuran dari Lebanon, menurut militer. 

     

    Sementara itu, di Lebanon, Israel menyerang pinggiran selatan ibukota, sebuah benteng Hizbullah, sehari setelah gelombang serangan Israel yang menurut kementerian kesehatan Lebanaon menewaskan 84 orang. Serangan mematikan juga menghantam jantung Beirut selama seminggu terakhir.

    Pada Minggu Lebanon mengatakan kelas tatap muka di daerah ibukota akan ditangguhkan pada hari Senin karena alasan keamanan.

    Korban Perang dan Upaya Mencapai Kesepakatan Gencatan Senjata

    Konflik telah menewaskan sedikitnya 3.754 orang di Lebanon sejak Oktober 2023, menurut kementerian kesehatan negara tersebut, sebagian besar dari mereka dihitung sejak September 2024 ini. 

    Di pihak Israel, pihak berwenang mengatakan setidaknya 82 tentara dan 47 warga sipil telah tewas.

    Pertukaran tembakan besar terjadi meskipun ada seruan gencatan senjata Israel-Hizbulah langsung dari diplomat tinggi Uni Eropa Josep Borrell saat berkunjung ke Lebanon pada Minggu.

    Di Beirut, Borrell mengadakan pembicaraan dengan pembicara parlemen Nabih Berri, yang telah memimpin upaya mediasi atas nama sekutunya Hizbullah.

    “Kami hanya melihat satu cara yang mungkin di depan: gencatan senjata segera dan implementasi penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701,” kata Borrell.

    “Lebanon berada di ambang kehancuran,” ia memperingatkan.

    Awal pekan ini, utusan khusus AS Amos Hochstein juga mengatakan di Lebanon bahwa kesepakatan gencatan senjata “dalam genggaman kami”, dan kemudian menuju ke Israel untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat di sana.

    Di bawah Resolusi 1701, yang mengakhiri perang Hizbullah-Israel terakhir tahun 2006, pasukan Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB harus menjadi satu-satunya angkatan bersenjata yang hadir di daerah perbatasan selatan.

    Resolusi itu juga menyerukan Israel untuk menarik pasukan dari Lebanon, dan menegaskan kembali seruan sebelumnya untuk “pemecehkan semua kelompok bersenjata di Lebanon.”

    Iran Nyatakan Siap Serang Israel

    Di sisi lain, Iran tampak memanfaatkan memanasnya eskalasi Hizbullah-Israel ini dengan menyiapkan serangan ke Israel.

    Ali Larijani, Penasihat senior Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan bahwa Teheran sedang melakukan persiapan untuk menanggapi tindakan agresif rezim Israel baru-baru ini terhadap kedaulatan Iran.

    “Pejabat militer sedang menyusun rencana dan berbagai strategi untuk menanggapi Israel,” kata Larijani dalam wawancara baru-baru ini dengan kantor berita Iran, Tasnim. 

    Penasehat Pemimpin Iran tersebut merujuk pada perjalanannya baru-baru ini ke Suriah dan Lebanon, dengan mengatakan bahwa, “Moral tinggi yang saya lihat pada komandan Hizbullah dalam perjalanan saya baru-baru ini sungguh spektakuler. Netanyahu mengklaim peralatan militer Hizbullah telah dihancurkan. Namun saya ingin bertanya kepadanya apakah pasukan Hizbullah telah membawa turun peralatan militer mereka dari Mars?”

    “Saya tidak mendengar seorang pun berbicara di Lebanon tentang menyingkirkan Hizbullah dari persamaan politik; perlawanan merupakan realitas penting di Lebanon,” katanya. 

    Larijani mencatat bahwa pasukan Israel belum maju di Lebanon selatan karena mereka menghadapi perlawanan keras dari Hizbullah.

    Sejumlah ulasan menyebut, Hizbullah Lebanon adalah proksi stragegis penting Iran yang membuat Teheran segera turun tangan untuk memukul Tel Aviv dengan serangan besar berikutnya.

    Iran mengonfirmasi pada Sabtu, 26 Oktober silam kalau serangan Israel menyasar beberapa posisi pertahanan udaranya, meskipun menyatakan bahwa sebagian besar rudal yang ditembakkan berhasil dicegat.

    Iran telah menyatakan bahwa mereka akan menanggapi agresi rezim Israel terhadap kedaulatannya dengan lebih kuat daripada dua operasi Janji Sejati sebelumnya

  • Pemimpin Tertinggi Iran Serukan Netanyahu Dihukum Mati!

    Pemimpin Tertinggi Iran Serukan Netanyahu Dihukum Mati!

    Teheran

    Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyerukan hukuman mati terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Seruan ini disampaikan setelah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pekan lalu merilis surat perintah penangkapan untuk Netanyahu atas tuduhan kejahatan perang.

    ICC, pada Kamis (21/11) pekan lalu, merilis surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, yang dilakukan sejak 8 Oktober 2023 hingga setidaknya 20 Mei 2024.

    Surat perintah penangkapan ICC juga dirilis untuk petinggi Hamas bernama Ibrahim Al-Masir alias Mohammed Deif atas tuduhan yang sama.

    “Perintah penangkapan (ICC) telah dikeluarkan, itu tidak cukup, hukuman mati harus dijatuhkan kepada para pemimpin kriminal tersebut,” cetus Khamenei merujuk pada para pemimpin Israel dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir Reuters dan media lokal Iran, Press TV, Senin (25/11/2024).

    Dalam keputusannya, para hakim ICC menyatakan ada alasan masuk akal untuk meyakini Netanyahu dan Gallant memikul “tanggung jawab secara pidana” atas kejahatan perang berupa kelaparan sebagai metode perang di Jalur Gaza dan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan, penganiayaan dan tindakan tidak manusiawi lainnya terhadap warga Palestina.

    Untuk Deif, ICC juga mencantumkan dakwaan pembunuhan massal terkait serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang Gaza, termasuk pemerkosaan dan penyanderaan.

    Tel Aviv sebelumnya mengklaim Deif tewas dalam serangannya di Jalur Gaza pada Juli lalu, namun Hamas tidak pernah membenarkan atau membantahnya. Jaksa ICC mengindikasikan pihaknya akan terus mengumpulkan informasi terkait laporan kematian Deif tersebut.

  • Rabi Israel Dibunuh di Uni Emirat Arab, 3 Tersangka Ditangkap

    Rabi Israel Dibunuh di Uni Emirat Arab, 3 Tersangka Ditangkap

    Dubai

    Seorang warga negara Israel yang berprofesi sebagai rabi ditemukan tewas dibunuh di Uni Emirat Arab (UEA). Otoritas UEA telah menangkap sedikitnya tiga tersangka terkait pembunuhan tersebut, dengan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengecamnya sebagai “aksi teroris antisemitisme”.

    Rabi Israel yang tewas itu, seperti dilansir Reuters dan AFP, Senin (25/11/2024), diidentifikasi bernama Tzvi Kogan yang berusia 28 tahun. Otoritas UEA mengidentifikasi Kogan sebagai warga negara Israel-Moldova, yang berstatus resident UEA.

    Disebutkan bahwa dia bekerja untuk gerakan Chabad Yahudi Ortodoks, yang berkantor di New York, Amerika Serikat (AS).

    “Kementerian Dalam Negeri mengumumkan bahwa otoritas UEA telah menangkap, dalam waktu singkat, tiga pelaku yang terlibat dalam pembunuhan,” demikian seperti dilaporkan kantor berita UEA, WAM News Agency.

    Kementerian Dalam Negeri UEA tidak memberikan informasi detail soal ketiga tersangka yang ditangkap, juga tidak menjelaskan apakah ketiganya telah didakwa.

    “Informasi detail mengenai insiden tersebut akan diungkapkan setelah penyelidikan selesai,” tegas Kementerian Dalam Negeri UEA dalam pernyataannya.

    Ditegaskan juga oleh Kementerian Dalam Negeri UEA bahwa semua kekuatan hukum akan digunakan “untuk merespons dengan tegas dan tanpa pengampunan terhadap tindakan atau upaya apa pun yang mengancam stabilitas masyarakat”.

  • Semua Negara Uni Eropa Wajib Tangkap PM Israel Netanyahu

    Semua Negara Uni Eropa Wajib Tangkap PM Israel Netanyahu

    Pemerintah Uni Eropa (UE) tidak dapat memilih apakah akan melaksanakan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh pengadilan internasional terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu. Disebutkan bahwa seluruh anggota UE wajib menjalankan keputusan ICC.

  • Kejam! Detik-detik Irael Ledakan Masjid di Gaza

    Kejam! Detik-detik Irael Ledakan Masjid di Gaza

    Jakarta, CNBC Indonesia – Inilah detik-detik sebuah masjid di kawasan pengungsi Gaza hancur diserang militer Israel.

    Video yang diperoleh Reuters menunjukkan sebuah masjid di kamp pengungsi daerah Nuseirat Gaza dihantam serangan Israel pada Sabtu (23/11), dengan dampak ledakan tersebut menyebabkan orang-orang lari dari lokasi.

    Orang-orang bergegas memeriksa kerusakan yang terjadi pada masjid setelah serangan tersebut, dan mencari korban.

    Hanya ada sedikit korban luka menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

    Serangan Israel selama 13 bulan di Gaza telah menewaskan lebih dari 44.000 orang dan membuat hampir seluruh penduduk wilayah kantong tersebut mengungsi setidaknya satu kali, menurut para pejabat Gaza.

    Upaya berbulan-bulan untuk menegosiasikan gencatan senjata hanya menghasilkan sedikit kemajuan dan negosiasi kini terhenti, dengan mediator Qatar telah menunda upayanya sampai kedua pihak siap untuk membuat konsesi.

    Hamas menginginkan kesepakatan yang mengakhiri perang, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang hanya bisa berakhir jika Hamas dibasmi.

  • Rezim Netanyahu Masih Beringas, Jantung Beirut Lebanon Dirudal

    Rezim Netanyahu Masih Beringas, Jantung Beirut Lebanon Dirudal

    Jantung Beirut dirudal

    Dilansir AFP, Sabtu (23/11) kemarin, serangan mengguncang jantung Beirut, bukan lagi pinggiran Beirut, pada Sabtu (23/11) pagi. Rentetan ledakan dahsyat mencekam warga pukul 04.00 waktu setempat. Beirut dirudal israel!

    Kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), melaporkan pesawat-pesawat tempur Israel “menghancurkan sepenuhnya sebuah bangunan permukiman delapan lantai dengan lima rudal” dan meninggalkan kawah besar di tanah. NNA menyebut serangan Israel itu sebagai “pembantaian yang mengerikan”.

    Sejumlah jurnalis AFP yang ada di Beirut melaporkan mereka mendengar setidaknya tiga ledakan besar di area ibu kota Lebanon itu.

    Kepulan asap menjulang dari area yang dihantam serangan, tepatnya di area Jalan Al-Mamoun, area Basta, pusat kota Beirut.

    Fire and smoke erupt from a building just after an Israeli airstrike in Beirut’s southern Shayah neighbourhood on November 22, 2024, amid the ongoing war between Israel and Hezbollah. (Photo by AFP) Foto: AFP

    Rekaman video yang ditayangkan media setempat menunjukkan setidaknya satu bangunan hancur dan beberapa bangunan lainnya di sekitarnya rusak parah.

    Perkembangan terakhir hingga Sabtu (23/11) pukul 18.00 WIB, AFP melaporkan korban jiwa serangan Israel di Beirut ini mencapai 11 orang, sedangkan 60 orang lainnya mengalami luka-luka. Kemungkinan jumlah korban jiwa masih akan bertambah.

    “Serangan musuh Israel terhadap Basta al-Fawqa di Beirut menewaskan 11 orang, termasuk sejumlah besar potongan tubuh yang sedang diidentifikasi,” demikian pernyataan terbaru Kementerian Kesehatan Lebanon.

    Lihat Video Momen Militer Israel Bombardir Beirut Selatan

    (dnu/dnu)

  • Erdogan Dukung Perintah ICC soal Tangkap Netanyahu: Keputusan Berani

    Erdogan Dukung Perintah ICC soal Tangkap Netanyahu: Keputusan Berani

    Jakarta

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung langkah dari Mahkamah Pidana Internasional atau ICC dalam mengeluarkan surat penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Erdogan memuji hal itu sebagai keputusan berani.

    “Kami mendukung surat perintah penangkapan,” kata Erdogan dalam pidatonya di Istanbul, Turki, dilansir AFP, Sabtu (23/11/2024).

    Selain Netanyahu, ICC juga diketahui mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant. Erdogan memandang keputusan dari ICC sebagai momentum untuk mengembalikan kepercayaan publik atas sistem internasional yang seakan tidak digubris Israel selama invasi di Gaza.

    “Kami menganggap penting bahwa keputusan berani ini dilaksanakan oleh semua negara anggota perjanjian untuk memperbarui kepercayaan umat manusia terhadap sistem internasional,” katanya.

    ICC mengeluarkan surat perintah terhadap para pemimpin Israel dan panglima militer Hamas Mohammed Deif pada hari Kamis (21/11) atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang dalam konflik Gaza. Erdogan mendorong kebijakan itu bisa segera terwujud.

    “Sangat penting bagi negara-negara Barat – yang selama bertahun-tahun telah memberikan pelajaran kepada dunia mengenai hukum, keadilan dan hak asasi manusia – menepati janji mereka pada tahap ini,” tambah Erdogan.

    Para hakim ICC, dalam keputusannya mengabulkan perintah penangkapan itu, menyatakan ada alasan masuk akal untuk meyakini Netanyahu dan Gallant memikul “tanggung jawab secara pidana” atas kejahatan perang berupa kelaparan sebagai metode perang di Jalur Gaza dan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan, penganiayaan dan tindakan tidak manusiawi lainnya terhadap warga Palestina.

    (ygs/taa)

  • 5 Update Perang Gaza, 120 Orang Terbunuh-Hizbullah Klaim Serang Israel

    5 Update Perang Gaza, 120 Orang Terbunuh-Hizbullah Klaim Serang Israel

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Situasi di Timur Tengah masih memanas, Israel masih terus melakukan serangan Lebanon. Terbaru Israel serangan di kawasan Beirut Tengah.

    Serangan udara Israel juga menargetkan daerah Hadath dan Choueifat di pinggiran selatan Beirut. Di tempat lain di London dua nelayan tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Israel di pantai kota Tirus.

    Selain itu Israel juga masih melakukan penyerangan di Gaza, Palestina. Dari 48 jam terakhir setidaknya sudah ada 120 orang yang terbunuh

    Berikut update terkait situasi di wilayah Timur Tengah, seperti dihimpun dari Aljazeera, Sabtu (23/11/2024):

    1. 11 Orang Meninggal dari Serangan Di Pusat Kota Beirut

    Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, total ada 63 orang yang terluka dari serangan Israel itu yang menghantam bangunan di pusat kota di Basta, Beirut.

    Reporter melaporkan setidaknya ada 11 orang yang terkonfirmasi tewas sejauh ini.

    “Sejumlah besar bagian tubuh sedang diidentifikasi,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. “Korban tewas terakhir akan ditentukan setelah tes DNA dilakukan.”

    Serangan udara Israel juga menargetkan daerah Hadath dan Choueifat di pinggiran selatan Beirut.

    2. Hizbullah Klaim Serangan Ke Israel

    Serangkaian serangan terhadap Israel diklaim kelompok bersenjata Lebanon. Mereka mengatakan meluncurkan roket ke pemukiman Avivim di Israel Utara.

    Hizbullah juga mengklaim telah menyerang tentara Israel di kota Deir Mimas dan Khiam di Lebanon Selatan dengan roket dan rudal dalam tiga serangan terpisah.

    3. Pengamat Sebut Israel Ingin Akhiri Perang Di Lebanon

    Analis politik Israel Akiva Elder memperkirakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin mengakhiri perang di Lebanon.

    Ini akan menjadi cara untuk mengatasi kelelahan masyarakat Israel akibat perang dan juga mengubah narasi media internasional setelah Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya, kata Elder kepada Al Jazeera.

    Mengakhiri perang juga akan memberi Netanyahu lebih banyak niat baik dari Amerika Serikat, terutama dari Presiden baru Donald Trump yang telah berhubungan dengannya, kata Elder.

    “Mengakhiri perang di Gaza dan Lebanon adalah sesuatu yang akan dihargai oleh Biden dan Trump, dan mereka akan bersedia membayarnya,” katanya.

    4. 120 Orang Palestina Meninggal 48 Jam Terakhir Di Gaza

    Penyerangan Israel di Gaza juga masih berlanjut. Setidaknya kini korban tewas bertambah 120 orang, dan 205 luka-luka, menurut Kementerian Kesehatan.

    Jumlah korban jiwa tersebut menjadikan total korban tewas perang di Gaza menjadi 44.176 orang, dan 104.473 orang lainnya terluka.

    5. Situasi Di Jalur Gaza Utara Makin Memburuk

    Aljazeera juga melaporkan situasi di jalur Gaza Utara menjadi semakin memburuk, ketika pasukan Israel menyerang Rumah Sakit Kamal Adwan. Itu merupakan satu-satunya fasilitas kesehatan yang beroperasi.

    Telah terjadi pengepungan ketat di daerah ini selama lebih dari sebulan, tanpa makanan, air, atau bantuan yang dikirimkan, sementara pasukan Israel terus menyerang rumah sakit. Pintu masuknya telah dihantam, begitu pula atap, tangki air, dan bahkan sistem oksigen.

    Yang menambah situasi yang mengerikan ini adalah kenyataan tidak ada tim pertahanan sipil dan masih ada orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan setelah pasukan Israel menghantam seluruh bangunan pemukiman.

    Menurut OCHA, setidaknya masih ada 60.000 warga Palestina di wilayah tersebut; beberapa dari mereka berlindung di sekolah-sekolah, yang lainnya di rumah-rumah yang masih berdiri. Namun pasukan Israel telah menyerbu daerah tersebut dan memaksa warga Palestina untuk pergi.

    Jadi warga Palestina menghadapi kelaparan dan pengungsian paksa, namun hal ini tidak hanya terjadi di bagian utara Jalur Gaza.

    Kota Gaza juga telah dilanda beberapa kali dalam seminggu terakhir, termasuk sekolah-sekolah yang menampung warga Palestina.

    (dce)

  • ICC Resmi Jadikan Netanyahu Buron, Ini Respons Pemerintah RI

    ICC Resmi Jadikan Netanyahu Buron, Ini Respons Pemerintah RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Indonesia buka suara soal keputusan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk menjatuhkan perintah penahanan kepada Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Hal ini disampaikan langsung Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dalam akun X-nya, Sabtu (23/12/2024).

    Dalam pernyataannya, Indonesia menegaskan kembali dukungan sepenuhnya terhadap semua inisiatif yang bertujuan untuk memastikan akuntabilitas atas kejahatan yang dilakukan oleh Israel di Palestina, termasuk yang ditempuh melalui ICC.

    “Penerbitan surat perintah penangkapan oleh ICC terhadap Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant merupakan langkah signifikan untuk mewujudkan keadilan bagi kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang di Palestina,” tulis Kemenlu RI.

    Meski bukan bagian dari ICC, Indonesia menekankan bahwa surat perintah penangkapan tersebut harus dilaksanakan sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional.

    “Selanjutnya, Indonesia berpandangan bahwa langkah tersebut sangat krusial untuk mengakhiri pendudukan ilegal Israel di wilayah Palestina dan memajukan pembentukan Negara Palestina yang merdeka, sesuai dengan prinsip-prinsip Solusi Dua-Negara.”

    Sebelumnya, pada Kamis, ICC mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant.

    Dalam sebuah pernyataan, ICC merasa Netanyahu dan Gallant telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan setidaknya sejak 8 Oktober 2023 hingga setidaknya 20 Mei 2024 di Gaza. Selain keduanya, Kepala Militer Hamas Mohammed Deif juga dijatuhi perintah penahanan.

    “Perdana Menteri (Benjamin) Netanyahu sekarang secara resmi menjadi buronan,” kata Sekretaris Jenderal Amnesty Agnes Callamard, dikutip AFP Jumat (22/11/2024).

    Langkah baru ICC ini secara teoritis membatasi pergerakan Netanyahu. Karena salah satu negara dari 124 anggota nasional pengadilan tersebut wajib menangkapnya di wilayah mereka. Meski begitu, Indonesia bukanlah pihak yang menjadi anggota ICC.

    (luc/luc)

  • ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, China Serukan Hal Ini

    ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, China Serukan Hal Ini

    Beijing

    Otoritas China menyerukan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk tetap objektif dan adil setelah badan internasional itu merilis surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

    Beijing juga mengkritik Amerika Serikat (AS), sekutu Netanyahu, telah menerapkan standar ganda dalam merespons perintah penangkapan ICC tersebut.

    “China berharap ICC akan menegakkan posisi objektif dan adil, dan mempraktikkan wewenangnya sesuai dengan hukum,” cetus juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam konferensi pers di Beijing seperti dilansir AFP, Sabtu (23/11/2024).

    Pernyataan itu disampaikan Lin ketika ditanya oleh wartawan soal surat perintah penangkapan ICC terhadap Netanyahu.

    China, sama seperti Israel dan AS, bukanlah negara anggota ICC. Namun dalam tanggapannya, Lin mengatakan Beijing “mendukung segala upaya komunitas internasional mengenai isu Palestina yang kondusif untuk mencapai keadilan dan menegakkan otoritas hukum internasional”.

    ICC, pada Kamis (21/11), merilis surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, yang dilakukan sejak 8 Oktober 2023 hingga setidaknya 20 Mei 2024.

    Para hakim ICC, dalam keputusannya mengabulkan perintah penangkapan itu, menyatakan ada alasan masuk akal untuk meyakini Netanyahu dan Gallant memikul “tanggung jawab secara pidana” atas kejahatan perang berupa kelaparan sebagai metode perang di Jalur Gaza dan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan, penganiayaan dan tindakan tidak manusiawi lainnya terhadap warga Palestina.