Tag: Benjamin Netanyahu

  • Rudal Tipe Palestine 2 Milik Houthi Targetkan Tel Aviv, Diklaim Kena Sasaran – Halaman all

    Rudal Tipe Palestine 2 Milik Houthi Targetkan Tel Aviv, Diklaim Kena Sasaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Kelompok bersenjata di Yaman, Houthi, mengumumkan pejuangnya telah menembakkan rudal balistik hipersonik tipe Palestine 2 ke Israel tengah, Rabu (25/12/2024).

    Houthi mengatakan rudal itu ditembakkan dengan tujuan ke wilayah Tel Aviv.

    Sementara, Israel melaporkan militernya berhasil menembak rudal itu sebelum memasuki wilayahnya.

    “Angkatan Bersenjata Yaman (Houthi) menargetkan target militer musuh Israel di wilayah pendudukan Yaffa (Tel Aviv) menggunakan rudal balistik hipersonik, tipe Palestine 2,” kata pernyataan Houthi, Rabu, dilansir Al Arabiya.

    “Operasi ini telah berhasil mencapai tujuannya,” imbuh pernyataan itu.

    Diketahui, Houthi sudah berulang kalo meluncurkan rudal ke Israel sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina, sejak serangan di Gaza setahun lalu.

    Israel mengklaim sebagian besar rudal Houthi telah berhasil dicegat.

    Dalam serangan terbaru, sirene serangan udara dibunyikan di sebagian besar wilayah Israel tengah sebagai tindakan pencegahan terhadap jatuhnya puing-puing.

    Namun, militer mengatakan telah menembak jatuh proyektil tersebut sebelum memasuki Israel.

    Tidak ada korban luka yang dilaporkan, menurut layanan medis darurat Israel.

    “Sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman dicegat sebelum melintasi wilayah Israel,” tulis tentara Israel di Telegram.

    Pada Selasa (24/12/2024), tentara Israel juga mengatakan telah mencegat proyektil yang ditembakkan dari Yaman.

    Di bulan Juli 2024, serangan drone Houthi di Tel Aviv menewaskan seorang warga sipil Israel, yang memicu serangan balasan di pelabuhan Hodeida di Yaman.

    Houthi juga secara teratur menargetkan pengiriman di Laut Merah dan Teluk Aden, yang memicu serangan balasan oleh pasukan AS dan terkadang Inggris.

    Netanyahu Bakal Ambil Tindak Tegas Terhadap Houthi

    Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pihaknya bakal bertindak tegas terhadap kelompok Yaman, Houthi, yang didukung Iran.

    Ia juga memastikan “balasan Israel” terhadap Houthi, tak akan berbeda kepada kelompok militan lain yang didukung Iran.

    “Sebagaimana kami bertindak dengan kekuatan penuh terhadap poros yang didukung Iran, maka kami akan bertindak serupa terhadap Houthi,” kata Netanyahu dalam pertemuan Kabinet Keamanan di Komando Angkatan Udara utara, Minggu (22/12/2024), dikutip dari Iran International.

    Lebih lanjut, Netanyahu mengungkapkan Israel akan dibantu sekutunya, Amerika Serikat (AS), dalam menghadapi Houthi.

    “Hanya dalam kasus ini, kami tidak bertindak sendiri. Amerika Serikat, serta negara-negara lain, melihat Houthi sebagai ancaman tidak hanya bagi pelayaran internasional, tetapi juga bagi tatanan internasional.”

    “Oleh karena itu, kami akan bertindak dengan kekuatan, tekad, dan kecanggihan,” urai dia.

    Sebagai informasi, AS melancarkan serangan udara terhadap Houthi di Sana’a, Yaman, Sabtu.

    Serangan itu terjadi beberapa jam setelah Houthi menembakkan rudal yang menghantam wilayah sipil di Israel.

    Houthi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar Yaman, melancarkan blokade Laut Merah pada November tahun lalu atas perintah Pemimpin Tertinggi Iran, menyusul pecahnya perang Gaza, dalam kesetiaan kepada Hamas.

    Meskipun awalnya mereka bermaksud menargetkan kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan Israel dalam upaya untuk memaksakan gencatan senjata, serangan tersebut kemudian telah menyebar ke pengiriman komersial global, dengan banyak kapal menjadi sasaran serangan dan puluhan pelaut internasional disandera.

    Rudal Houthi Hantam Kementerian Pertahanan Israel

    Pekan lalu, Houthi mengumumkan telah melancarkan dua rudal hipersonik ke Israel, Rabu (17/12/2024).

    Salah satu rudal menghantam Kementerian Pertahanan Israel di pusat kota.

    Sementara, satu rudal lainnya diluncurkan saat pesawat tempur Israel menyerang Yaman.

    Operasi itu bersamaan dengan serangan udara Israel di Yaman, dilansir Al Mayadeen.

    Pemimpin gerakan Houthi, Abdul Malik al-Houthi, mengungkapkan serangan pihaknya ke Kementerian Israel menyebabkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) “mengalami kebingungan signifikan sebab misi mereka terganggu.”

    Ia menegaskan pihaknya tak akan mundur sedikitpun dari posisi mendukung rakyat Palestina.

    “Kami tidak akan menyimpang dari posisi kami dalam mendukung rakyat Palestina, terlepas dari tantangan atau serangan dari AS, Israel, atau sekutu mereka,” tegasnya.

    Al-Houthi juga menyerukan kepada rakyat Yaman untuk berpartisipasi dalam unjuk rasa besar-besaran pada Jumat (20/12/2024), untuk mendeklarasikan tantangan mereka terhadap Israel dan menegaskan kembali keteguhan mereka.

    Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Israel juga pernah menjadi sasaran serangan kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah, pada pertengahan November 2024.

    Saat itu, Hizbullah mengatakan drone mereka tepat mengenai sasaran yang dituju.

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

  • Militer Israel Akui Strategi Houthi Yaman Sulit Diprediksi: Mereka Bukan Musuh Biasa – Halaman all

    Militer Israel Akui Strategi Houthi Yaman Sulit Diprediksi: Mereka Bukan Musuh Biasa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Sumber militer dan keamanan Israel dalam wawancara bersama Maariv, Senin (23/12/2024), mengungkapkan serangan kelompok Houthi Yaman pada Sabtu (21/12/2024), telah membayangi dan menimbulkan kekhawatiran bagi Tel Aviv.

    Sumber itu mengakui strategi teka-teki Houthi rumit diprediksi, dan mengatakan, “Mereka bukanlah musuh biasa.”

    Di antara berbagai kerumitan dalam menghadapi Houthi dan Angkatan Bersenjata Yaman, kata sumber itu, adalah jarak ribuan kilometer yang memisahkan Israel dan Yaman.

    Terlebih, Angkatan Bersenjata Yaman tersebar di seluruh negeri dan hadir di wilayah-wilayah yang tidak tercantum di peta, dilansir Al Mayadeen.

    Sumber keamanan lainnya mengatakan, kelompok Houthi merupakan tantangan yang belum pernah “dihadapi Israel sebelumnya.”

    “Israel tidak tahu bagaimana cara mengatasinya,” lanjut sumber itu.

    Baru-baru ini, media Israel secara menyeluruh memeriksa kesulitan militer dalam menghadapi Houthi, terutama kemampuan militer Yaman dan kegagalan lembaga keamanan Israel untuk mencegat rudal balistik Houthi.

    Karena itu, Israel memandang sulit untuk mengalahkan Houthi.

    Israel, lapor i24News, merasa perlu bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) untuk melawan kelompok itu.

    Netanyahu Bakal Ambil Tindak Tegas Terhadap Houthi

    Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pihaknya bakal bertindak tegas terhadap kelompok Yaman, Houthi, yang didukung Iran.

    Ia juga memastikan “balasan Israel” terhadap Houthi, tak akan berbeda kepada kelompok militan lain yang didukung Iran.

    “Sebagaimana kami bertindak dengan kekuatan penuh terhadap poros yang didukung Iran, maka kami akan bertindak serupa terhadap Houthi,” kata Netanyahu dalam pertemuan Kabinet Keamanan di Komando Angkatan Udara utara, Minggu (22/12/2024), dikutip dari Iran International.

    Lebih lanjut, Netanyahu mengungkapkan Israel akan dibantu sekutunya, Amerika Serikat (AS), dalam menghadapi Houthi.

    “Hanya dalam kasus ini, kami tidak bertindak sendiri. Amerika Serikat, serta negara-negara lain, melihat Houthi sebagai ancaman tidak hanya bagi pelayaran internasional, tetapi juga bagi tatanan internasional.”

    “Oleh karena itu, kami akan bertindak dengan kekuatan, tekad, dan kecanggihan,” urai dia.

    Sebagai informasi, AS melancarkan serangan udara terhadap Houthi di Sana’a, Yaman, Sabtu.

    Serangan itu terjadi beberapa jam setelah Houthi menembakkan rudal yang menghantam wilayah sipil di Israel.

    Houthi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar Yaman, melancarkan blokade Laut Merah pada November tahun lalu atas perintah Pemimpin Tertinggi Iran, menyusul pecahnya perang Gaza, dalam kesetiaan kepada Hamas.

    Meskipun awalnya mereka bermaksud menargetkan kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan Israel dalam upaya untuk memaksakan gencatan senjata, serangan tersebut kemudian telah menyebar ke pengiriman komersial global, dengan banyak kapal menjadi sasaran serangan dan puluhan pelaut internasional disandera.

    Rudal Houthi Hantam Kementerian Pertahanan Israel

    Pekan lalu, Houthi mengumumkan telah melancarkan dua rudal hipersonik ke Israel, Rabu (17/12/2024).

    Salah satu rudal menghantam Kementerian Pertahanan Israel di pusat kota.

    Sementara, satu rudal lainnya diluncurkan saat pesawat tempur Israel menyerang Yaman.

    Operasi itu bersamaan dengan serangan udara Israel di Yaman, dilansir Al Mayadeen.

    Pemimpin gerakan Houthi, Abdul Malik al-Houthi, mengungkapkan serangan pihaknya ke Kementerian Israel menyebabkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) “mengalami kebingungan signifikan sebab misi mereka terganggu.”

    Ia menegaskan pihaknya tak akan mundur sedikitpun dari posisi mendukung rakyat Palestina.

    “Kami tidak akan menyimpang dari posisi kami dalam mendukung rakyat Palestina, terlepas dari tantangan atau serangan dari AS, Israel, atau sekutu mereka,” tegasnya.

    Al-Houthi juga menyerukan kepada rakyat Yaman untuk berpartisipasi dalam unjuk rasa besar-besaran pada Jumat (20/12/2024), untuk mendeklarasikan tantangan mereka terhadap Israel dan menegaskan kembali keteguhan mereka.

    Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Israel juga pernah menjadi sasaran serangan kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah, pada pertengahan November 2024.

    Saat itu, Hizbullah mengatakan drone mereka tepat mengenai sasaran yang dituju.

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

  • Houthi Klaim Gempur Militer Israel di Tel Aviv Pakai Rudal Hipersonik

    Houthi Klaim Gempur Militer Israel di Tel Aviv Pakai Rudal Hipersonik

    Jakarta, CNN Indonesia

    Milisi Houthi dari Yaman mengeklaim telah menggempur Tel Aviv, Israel lewat tembakan rudal balistik hipersonik.

    “Angkatan Bersenjata Yaman menargetkan target militer musuh Israel di wilayah Yaffa (Tel Aviv) yang diduduki menggunakan rudal balistik hipersonik tipe Palestine 2,” dalam sebuah pernyataan militer Houthi dikutip AFP.

    “Operasi itu telah berhasil mencapai tujuannya (Tel Aviv),” tambahnya.

    Di sisi lain, pasukan Israel mengatakan mereka berhasil mencegat serangan Houthi tersebut. Israel melaporkan rudal itu ditembak jatuh sebelum memasuki wilayah Israel.

    Dalam serangan terbaru, sirene serangan udara berbunyi di sebagian besar wilayah Israel tengah sebagai tindakan pencegahan terhadap puing-puing yang jatuh.

    Namun, tentara Israel mengatakan telah menembak jatuh proyektil tersebut sebelum memasuki Israel. Tidak ada korban luka yang dilaporkan, menurut layanan medis darurat Israel.

    “Sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman dicegat sebelum melintasi wilayah Israel,” tulis tentara Israel di Telegram.

    Houthi telah berulang kali meluncurkan rudal ke Israel sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina sejak perang di Gaza dimulai lebih dari setahun yang lalu.

    Sebagian besar serangan telah dicegat. Tetapi pada hari Sabtu lalu terjadi sebuah serangan yang menghantam Tel Aviv yang melukai 16 orang. Insiden ini memicu peringatan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    “Kami akan bertindak melawan Houthi dengan kekuatan, tekad, dan kecanggihan,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video pada Minggu.

    Pada bulan Juli juga terjadi serangan pesawat tak berawak Houthi di Tel Aviv yang menewaskan seorang warga sipil Israel. Kejadian ini memicu serangan balasan di pelabuhan Hodeidah di Yaman.

    (rzr/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Cegat Rudal dari Yaman, Bunyi Sirine Meraung-raung

    Israel Cegat Rudal dari Yaman, Bunyi Sirine Meraung-raung

    Jakarta

    Militer Israel mencegat rudal balistik yang ditembakkan ke negaranya dari Yaman. Terdengar bunyi sirine meraung-raung di kota.

    “Sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman dicegat sebelum melintasi wilayah Israel,” tulis tentara Israel di platform media sosial Telegram, dilansir Reuters, Rabu (25/12/2024).

    Sirene serangan udara berbunyi di sebagian besar wilayah Israel tengah sebagai tindakan pencegahan terhadap puing-puing yang jatuh. Militer Israel menyebut telah menembak jatuh proyektil sebelum memasuki wilayah Israel.

    “Sirene mengenai peluncuran roket dan rudal diaktifkan karena kemungkinan jatuhnya pecahan peluru dari intersepsi tersebut,” tambah keterangan militer Israel itu.

    Sementara itu tidak ada korban luka yang dilaporkan, menurut Magen David Adom (MDA), layanan medis darurat Israel.

    Pada Selasa, tentara Israel juga mengaku telah mencegat sebuah proyektil yang ditembakkan dari Yaman.

    Diketahui, Pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran telah berulang kali meluncurkan rudal terhadap Israel sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina sejak perang di Gaza dimulai lebih dari setahun yang lalu. Sebagian besar dari mereka telah dicegat, tetapi pada hari Sabtu sebuah serangan di Tel Aviv melukai 16 orang.

    “Saya telah menginstruksikan pasukan kami untuk menghancurkan infrastruktur Houthi, karena siapa pun yang mencoba menyakiti kami akan diserang dengan kekuatan penuh,” kata Netanyahu.

    “Bahkan jika itu membutuhkan waktu,” tambahnya.

    Pada bulan Juli, serangan pesawat tak berawak Houthi di Tel Aviv menewaskan seorang warga sipil Israel, yang memicu serangan balasan di pelabuhan Hodeidah di Yaman.

    Houthi juga secara teratur menargetkan pengiriman di Laut Merah dan Teluk Aden, yang menyebabkan serangan balasan oleh pasukan AS dan terkadang oleh Inggris.

    (yld/gbr)

  • Israel Tarik Tim Negosiasi, Trik Netanyahu Tunda Tukar Tahanan Hamas?

    Israel Tarik Tim Negosiasi, Trik Netanyahu Tunda Tukar Tahanan Hamas?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Selasa (24/12) bahwa tim negosiasi negaranya akan kembali dari Qatar setelah seminggu melakukan negosiasi yang signifikan untuk mengadakan konsultasi internal tentang kemungkinan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.

    “Tim negosiasi, yang meliputi personel senior dari Mossad, ISA (Badan Keamanan Israel) dan IDF (militer), akan kembali malam ini dari Qatar ke Israel setelah seminggu negosiasi yang signifikan,” kata kantornya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu.

    “Tim telah kembali untuk konsultasi internal di Israel mengenai kelanjutan negosiasi untuk pengembalian sandera kami,” tambahnya.

    Pengamat melihat pengumuman Netanyahu sebagai bagian dari pola penundaan dalam negosiasi. Sejak gencatan senjata tunggal pada akhir November 2023, Netanyahu telah mengisyaratkan kemajuan dalam pembicaraan untuk pertukaran tahanan dan potensi gencatan senjata, hanya untuk kemudian bersikeras melanjutkan operasi militer di Jalur Gaza.

    Israel diyakini menahan lebih dari 10.300 tahanan Palestina, sementara sekitar 100 tawanan Israel berada di Gaza. Hamas mengatakan bahwa puluhan tawanan tewas dalam serangan udara Israel yang membabi buta.

    Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan pada hari Selasa bahwa “perbedaan tujuan antara Israel dan Hamas tidak signifikan dan memungkinkan untuk mencapai kesepahaman.”

    Dikatakan bahwa kedua belah pihak telah membuat kemajuan di area utama di Gaza selatan dan tengah, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Hamas telah berulang kali menyatakan kesiapan untuk kesepakatan, bahkan menyetujui pada bulan Mei untuk proposal yang didukung AS dari Presiden Joe Biden.

    Namun, Netanyahu menarik diri, dengan memperkenalkan persyaratan seperti melanjutkan operasi militer dan menolak untuk menarik pasukan dari Gaza, sementara Hamas bersikeras pada penghentian total permusuhan dan penarikan penuh pasukan Israel.

    Kritik terhadap Netanyahu telah meningkat di dalam negeri Israel. Partai oposisi dan keluarga tawanan menuduhnya mengulur-ulur kesepakatan untuk mempertahankan jabatan dan pemerintahannya.

    Menteri garis keras Israel, termasuk Itamar Ben Gvir dan Bezalel Smotrich, mengancam akan menarik diri dari koalisi pemerintah jika Netanyahu setuju menghentikan serangan ke Gaza.

    Israel terus melancarkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.300 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, sejak serangan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023.

    Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza.

    (wiw/wiw)

    [Gambas:Video CNN]

  • 5 Orang Dihukum karena Serang WN Israel

    5 Orang Dihukum karena Serang WN Israel

    Amsterdam

    Masih ingat bentrokan di Belanda pada November lalu? Bentrokan itu terjadi dalam suasana tandangnya suporter klub sepakbola Israel Maccabi Tel Aviv ke markas Ajax Amsterdam, saat serangan Israel terhadap Jalur Gaza Palestina sedang membara. Kasus kerusuhan itu telah disidang dan pengadilan memvonis lima orang karena menyerang orang Israel.

    Dilansir AFP, Selasa (24/12/2024), pengadilan distrik Amsterdam menyatakan lima orang telah bersalah karena melakukan kejahatan menendang fans Maccabi Tel Aviv di jalanan untuk menyulut kekerasan di aplikasi jejaring perpesanan.

    Hukuman terberat adalah enam bulan penjara, dijatuhkan terhadap orang bernama Sefa O. Dia dihukum karena melakukan kekerasan terhadap sejumlah orang pada 8 November itu. Video-video itu tersebar viral dan juga sampai ke warga Israel. Warga Israel menyebutnya sebagai ‘pogrom’, istilah yang merujuk ke peristiwa sejarah berupa ‘pembunuhan besar-besaran terhadap orang Yahudi’.

    Sefa O dihukum karena dinilai jaksa memainkan peran kunci dalam kekerasan. Dia di menendang orang di tanah, mengejar targetnya, dan memukul orang di kepala dan badan.

    Seorang pria bernama Umutcan A berusia 24 tahun dihukum sebulan penjara karena menyerang fans Maccabi dan merobek syal Maccabi. Jaksa menuntut hukuman lebih berat namun hakim tidak sepakat, karena umumnya pelaku kasus seperti ini dihukum untuk melayani masyarakat saja. Akhirnya, mereka dihukum kurungan meski singkat.

    Satu orang lainnya bernama Abushahab M (22 taun), tidak hadir di pembacaan dakwaan. Abushahab M adalah anak muda yang lahir di Jalur Gaza, besar di wilayah peperangan, dan kini Abushahab sedang menjalani pemeriksaan psikiatri.

    Ada enam orang tersangka lain yang dijadwalkan akan dihadirkan di persidangan pada kemudian hari. Tiga tersangka di antaranya adalah anak-anak dan persidangannya akan digelar tertutup.

    Dipengaruhi situasi di Gaza

    “Kekerasan ini dipengaruhi oleh situasi di Gaza, bukan oleh anti-Semitisme.” kata jaksa.

    Saat itu, fans Maccabi dari Israel juga menyanyikan lagu anti-Arab, juga merusak sebuah taksi, dan membakar bendera Palestina. Polisi mengatakan 45 orang sudah diperiksa berakitan dengan peristiwa itu, termasuk dari pihak fans Israel itu.

    Wali Kota Amsterdam, Femke Halsema, menyesalkan penggunaan kata ‘pogrom’ dalam narasi viral mengenai persitwa 8 November tersebut. Menurut Femke, istilah itu digunakan sebagai propaganda. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut kekerasan itu sebagai “serangan antisemitik terencana.”

    (dnu/isa)

  • Tentara IDF Bombardir RS Kamal Adwan di Gaza Utara, Jubir Al-Qassam: Nyawa Sandera Israel Terancam – Halaman all

    Tentara IDF Bombardir RS Kamal Adwan di Gaza Utara, Jubir Al-Qassam: Nyawa Sandera Israel Terancam – Halaman all

    Tentara IDF Bombardir RS Kamal Adwan, Jubir Al-Qassam: Nyawa Sandera Israel Terancam

     

    TRIBUNNEWS.COM – Pendudukan Israel terus mengintensifkan serangan militer di wilayah Gaza Utara yang secara buta menyasar berbagai fasilitas sipil dan medis.

    Sumber-sumber Palestina melaporkan, saat fajar pada Selasa (24/12/2024), kalau pasukan pendudukan Israel melakukan operasi pengeboman yang menargetkan bangunan di sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia, Jalur Gaza utara.

     
    “Kendaraan militer tentara pendudukan Israel menembak langsung ke rumah sakit, menyebabkan kerusakan parah pada fasilitas medis,” kata laporan Khaberni.  

    Sumber tersebut memastikan sekitar 20 orang, termasuk pasien dan tenaga medis, terluka akibat ledakan berturut-turut yang mengguncang area sekitar rumah sakit.

    Beberapa pasien juga terluka di dalam rumah sakit akibat kerusakan akibat operasi pengeboman tentara Israel.  

    Juru bicara Brigade Al Qassam, Abu Ubaida. Al Qassam menyatakan, insiden terbaru mengakibatkan tewasnya sandera Israel yang ditahan di Gaza oleh para petempur Qassam yang bertugas menjaga sandera. Pakar militer mengindikasikan kalau Qassam mengirimkan pesan peringatan ke Israel kalau mereka mulai mengeksekusi sandera Israel sebagai balasan atas pembataian demi pembantaian yang dilakukan IDF di Jalur Gaza. (khaberni)

    Abu Obaida: Nyawa Sandera Israel Terancam

    Terkait intensifnya militer Israel membombardir Gaza Utara, Abu Obaida, juru bicara militer Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas menyatakan genosida dan pembersihan etnis di Jalur Gaza utara menyasar warga sipil yang tidak bersalah dilakukan Israel untuk menutupi skandal dan aib tentara Zionis.

    Dia menyatakan kalau nasib sejumlah tahanan Israel bergantung pada kemajuan pergerakan tentara pendudukan Israel, ratusan meter di beberapa daerah yang menjadi sasaran agresi IDF.

    Abu Obaida juga menyiratkan kalau para pejuang pembebasan Palestina tetap teguh menjalankan perlawanan terhadap agresi IDF.

    “Kepahlawanan para mujahidin dan kinerja lapangan mereka di Jalur Gaza utara merupakan model inspiratif bagi seluruh orang merdeka di dunia,” kata Abu Obaida, dikutip Khaberni.

     Dia menekankan bahwa Israel menyembunyikan kerugian nyata dan kondisi menyedihkan tentaranya di Jalur Gaza utara demi menjaga citra tentaranya.

    RS Terakhir di Gaza Utara

    Rumah Sakit Terakhir di Gaza Utara, RS Kamal Adwan, Gaza utara, terancam mandek beroperasi setelah menjadi target serangan drone dan tank Israel.

    Serangan ini diungkap langsung oleh Dr. Hussam Abu Safia, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan dalam keterangan resmi yang diunggah Al Jazeera. 

    “Kami kini kembali menghadapi pengeboman langsung di unit perawatan intensif,” kata Dr. Hussam Abu Safia, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan.

    “Sudah lebih dari satu jam ini, peluru terus berjatuhan ke arah kami dari setiap sudut, mil, dan arah,” imbuhnya.

    Menurut saksi mata yang ada dilokasi, drone Israel menargetkan generator listrik dan tangki bahan bakar di rumah sakit yang berlokasi di Kota Beit Lahia itu.

    Membuat seluruh fasilitas tidak memperoleh pasokan listrik, hingga rumah sakit yang merupakan satu dari sedikit rumah sakit yang masih beroperasi di daerah tersebut kini terancam mandek beroperasi.

    Sementara Marwan Al Hams, Direktur Rumah Sakit Lapangan di Kementerian Kesehatan Gaza, menyebutkan bahwa situasi di rumah sakit tersebut “kritis”.

    Lantaran, wilayah tersebut dibombardir tanpa henti dan rumah sakit tersebut menjadi sasaran langsung serangan udara Israel.

    Tak hanya melumpuhkan operasional RS, Rekaman yang diverifikasi oleh Al Jazeera menunjukkan sejumlah warga Palestina yang terluka akibat serangan peluru Israel.

    Mereka bahkan harus berlindung di koridor rumah sakit, jauh dari jendela, untuk menghindari tembakan ke fasilitas tersebut. 

    “Banyak korban luka saat peluru menembus dinding, yang juga merusak peralatan,” jelas Dr. Hussam.

    “Bagian perawatan bayi, bagian bersalin, dan seluruh bagian rumah sakit menjadi sasaran pasukan pendudukan dengan berbagai jenis senjata, termasuk tembakan penembak jitu, peluru tank, dan quadcopter,” tambahnya.

    Pasien Kelimpungan Cari Tempat Berlindung

    Serangan Israel yang terus-menerus selama lebih dari 14 bulan telah menghancurkan daerah kantong itu, membuat hampir seluruh penduduknya kelimpungan mencari mengungsi tempat berlindung. 

    Selain itu, serangan Israel yang semakin membabi buta turut menewaskan 34 warga Palestina, termasuk 19 orang sejak Minggu dini hari, dalam 24 jam terakhir.

    Akibatnya, jumlah korban tewas di Gaza membludak lebih dari 45.000 orang.

    Di mana sebagian besar anak-anak dan wanita, telah tewas dalam serangan yang telah menimbulkan kecaman global.

    Dr. Hussam Abu Safia mengatakan pasukan Israel menggunakan dalih, rumah sakit tersebut merupakan zona pertempuran untuk membenarkan serangan terhadap rumah sakit tersebut.

    Sebelum Israel membombardir RS Adwan, Kepala rumah sakit mengatakan bahwa IDF memerintahkan untuk menutup total RS itu.

    Namun, karena tidak ada cukup ambulans untuk mengeluarkan ratusan pasien, alhasil ‘hampir mustahil’ pihak RS mengevakuasi semua pasien.

    Israel Melanggar Semua Aturan Perang 

    Komisioner Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini,menilai Israel telah melanggar semua peraturan perang di Jalur Gaza.

    Oleh karenanya Ia meminta semua pihak mendesak PM Netanyahu untuk segera menyerukan penghentian serangan untuk melindungi warga sipil.

    “Eskalasi selama 24 jam terakhir. Semakin banyak warga sipil dilaporkan tewas dan terluka,” tulisnya dalam unggahan di akun X miliknya, dikutip dari Anadolu.

    “Serangan terhadap sekolah dan rumah sakit telah menjadi hal biasa. Dunia tidak boleh menjadi kebal terhadap ini. Semua perang memiliki aturan, dan semua aturan itu telah dilanggar,” imbuh Lazzarini.

    Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan mantan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Rilisnya surat perintah penangkapan tersebut menjadikan Netanyahu, Gallant, dan Deif sebagai tersangka yang diburu secara internasional. 

    Pasalnya, ICC sekarang secara teoritis membatasi pergerakan Netanyahu karena salah satu dari 124 anggota nasional pengadilan tersebut akan diwajibkan untuk menangkapnya di wilayah mereka.

    Selain itu surat penangkapan Netanyahu juga memberikan dampak luas, seperti melemahkan legitimasi kampanye Israel di Gaza. Kemudian merusak hubungan antara Tel Aviv dan sekutunya.

     

     

  • Hamas: Gencatan Senjata Perang Gaza Sudah Dekat Kecuali Israel Minta Syarat Baru – Halaman all

    Hamas: Gencatan Senjata Perang Gaza Sudah Dekat Kecuali Israel Minta Syarat Baru – Halaman all

    Hamas: Gencatan Senjata Sudah Dekat Kecuali Israel Minta Syaratan Baru
     
     
     
    TRIBUNNEWS.COM – Tiga faksi milisi Pembebasan Palestina, dilaporkan optimistis kalau peluang tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tahanan akan semakin dekat jika Israel tidak menetapkan persyaratan baru, Khaberni melaporkan, Selasa (24/12/2024).

    Terkait itu, seorang pemimpin Gerakan Perlawanan Hamas mengindikasikan kalau kesepakatan tersebut dapat mewujudkan sebelum akhir tahun, jika Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tidak memblokirnya.

    Hamas mengatakan – dalam pernyataannya kalau delegasi pihaknya, Jihad Islam, dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina, bertemu di Kairo apda Jumat pekan lalu, guna membahas jalannya perang Israel di Gaza.

    Mereka juga membahas perkembangan negosiasi tidak langsung untuk gencatan senjata, dan perjanjian pertukaran tahanan, dan semua variabel determinan di tingkat regional.

    Hamas mengatakan, delegasi tiga faksi Palestina sepakat bahwa “kemungkinan mencapai kesepakatan lebih dekat dari sebelumnya jika musuh berhenti menetapkan persyaratan baru.”

    Hamas menambahkan, “Kami sepakat dengan para pemimpin Jihad dan Front Populer untuk terus berkomunikasi dan berkoordinasi mengenai semua perkembangan terkait agresi Israel terhadap rakyat kami dan negosiasi gencatan senjata.”

    Hamas juga menyatakan, pihaknya berdiskusi dengan PIJ dan Front Populer mengenai proyek komite dukungan masyarakat untuk mengelola Jalur Gaza, dan pentingnya memulai langkah-langkah praktis untuk membentuk komite tersebut dan mengumumkannya sesegera mungkin.

    Perbedaan yang Tak Mengganggu

    Dalam konteks terkait, Agence France-Presse melansir ucapan seorang pemimpin Hamas, yang mengatakan:

    “Diskusi telah berlangsung lama dan penting, dan sebagian besar poin terkait isu gencatan senjata dan pertukaran tahanan telah disepakati, dan beberapa poin penting telah disepakati. Tetap ada kesenjangan, tapi tidak mengganggu (peluang kesepakatan).”

    Pemimpin Hamas ini menambahkan, dengan syarat namanya tidak dipublikasikan,  kalau “Perjanjian tersebut dapat terwujud sebelum akhir tahun ini jika Netanyahu tidak mengganggu perjanjian tersebut dengan persyaratan baru.”

    Dia menjelaskan, “Perjanjian tersebut, jika diumumkan dan dilaksanakan, akan menetapkan penghentian perang secara bertahap dan penarikan militer Israel secara bertahap dari Jalur Gaza, namun perjanjian tersebut berakhir dengan kesepakatan serius untuk pertukaran tahanan, penghentian perang secara permanen, dan penghentian perang secara permanen. penarikan penuh dari Jalur Gaza, kembalinya para pengungsi, dan tidak kembalinya permusuhan dengan jaminan mediator dan rekonstruksi internasional.”

    Israel: Kondisi Negosiasi Membaik

    Kemarin lusa, kantor Netanyahu memberi tahu keluarga tahanan di Jalur Gaza bahwa kondisi untuk mencapai kesepakatan pertukaran dengan faksi-faksi Palestina telah “membaik” meski belum mencapai kesepakatan akhir.

    Menurut surat kabar “Israel Today”, ini adalah pertama kalinya kantor Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang berbicara tentang “perkembangan” dalam negosiasi sejak awal perang genosida – yang dilancarkan Israel terhadap batu, pohon, dan segala yang terkait rakyat Palestina. – pada tanggal 7 Oktober 2023.

    Selasa lalu, media Mesir memberitakan bahwa Kairo dan Doha melakukan upaya intens dengan semua pihak untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

    Israel menahan lebih dari 10.300 tahanan Palestina di penjara-penjaranya, dan diperkirakan ada 100 tahanan Israel yang ditahan oleh milisi perlawanan Palestina di Jalur Gaza.

    Adapun Hamas mengumumkan bahwa puluhan dari mereka (sandera Israel) terbunuh dalam serangan acak Tentara Israel.

    Hamas telah berulang kali menegaskan selama beberapa bulan terakhir kesiapannya untuk mencapai kesepakatan, dan mengumumkan persetujuannya pada Mei lalu atas proposal yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden.

    Namun, Netanyahu mundur dari usulan Biden, dengan mengajukan syarat baru, terutama soal kelanjutan perang genosida dan keengganannya menarik tentara Israel dari Gaza.

    Sementara Hamas menuntut penghentian perang sepenuhnya, penarikan total tentara pendudukan Israel, dan kesepakatan pertukaran yang adil.

    Pekan lalu, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengumumkan kalau tentara Israel bermaksud mengambil kendali keamanan di Jalur Gaza dan berhak beroperasi di sana setelah perang, seperti yang terjadi di Tepi Barat yang diduduki.

    Pihak oposisi dan keluarga tahanan Israel menuduh Netanyahu menghalangi perjanjian tersebut, demi mempertahankan posisi dan pemerintahannya.

    Para menteri Israel dari kelompok ultranasionalis ekstrem, termasuk Menteri Keamanan Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, mengancam akan mundur dari pemerintahan dan menggulingkannya jika syarat penghentian perang Gaza diterima Israel.

    Dengan dukungan Amerika, Israel telah melakukan – sejak 7 Oktober 2023 – genosida di Gaza yang menyebabkan hampir 153.000 warga Palestina menjadi martir dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 11.000 orang hilang, di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang menewaskan puluhan orang. anak-anak dan orang tua.

    Israel melanjutkan pembantaiannya di hadapan seluruh dunia, mengabaikan dua surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional pada tanggal 21 November, terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Galant, karena melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap warga Palestina di Gaza.
     

  • Bak Pahlawan, Netanyahu Umumkan Gencatan Senjata Makin Dekat di Gaza, IDF Dibangga-banggakan – Halaman all

    Bak Pahlawan, Netanyahu Umumkan Gencatan Senjata Makin Dekat di Gaza, IDF Dibangga-banggakan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ketika berbicara di depan Parlemen Israel, Knesset, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengklaim gencatan senjata dengan Hamas semakin dekat.

    Bagaikan pahlawan, Netanyahu menyebut gencatan senjata di Gaza akan segera terealisasi berkat kerja keras pemerintahannya.

    Hal itu terlihat ketika ia menyebut Hamas semakin lemah setelah pemimpin mereka, Yahya Sinwar tewas terbunuh beberapa waktu yang lalu.

    Netanyahu pun juga menegaskan bahwa segala tindakan signifikan tengah ia lakukan demi kesepakatan tersebut tercapai.

    “Saya ingin memberi tahu Anda dengan hati-hati,” kata Netanyahu di depan Knesset, dikutip dari Times of Israel.

    “Pertama, (pemimpin Hamas Yahya) Sinwar sudah tidak bersama kita lagi.”

    “Hamas berharap Hizbullah dan Iran akan membantu mereka, tetapi mereka menjilati luka mereka; dan Hamas sendiri juga menerima semakin banyak pukulan.”

    “Jadi ada kemajuan. Saya tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan, tetapi kami sedang berusaha,” ungkap Netanyahu.

    Meski mengklaim kesepakatan gencatan senjata makin dekat, namun Netanyahu tak bisa merinci kemajuan seperti apa yang yang tengah berlangsung.

    “Saya tidak dapat memberi tahu Anda semua hal yang kami lakukan, tetapi kami mengambil tindakan signifikan di semua tingkatan,” ucapnya.

    “Kami akan terus bertindak dengan segala cara, tanpa henti, sampai kami membawa pulang semua orang dari wilayah musuh,” lanjutnya.

    Diperkirakan bahwa 96 dari 251 sandera yang diculik Hamas pada 7 Oktober masih berada di Gaza, termasuk jenazah sedikitnya 34 orang yang dipastikan tewas oleh IDF.

    Hamas membebaskan 105 warga sipil selama gencatan senjata seminggu pada akhir November 2024, dan empat sandera dibebaskan sebelum itu.

    Delapan sandera telah diselamatkan oleh pasukan dalam keadaan hidup, dan jenazah 38 sandera juga telah ditemukan, termasuk tiga orang yang terbunuh oleh militer Israel saat mereka mencoba melarikan diri dari Hamas.

    Mengalihkan pidatonya ke wilayah yang lebih luas, Netanyahu mengatakan bahwa prestasi militer Israel “mengubah wajah Timur Tengah”.

    “Rangkaian keberhasilan dan kemenangan kita menginspirasi apresiasi yang sangat besar di kawasan kita dan di seluruh dunia,” katanya.

    “Mereka melihat kehancuran besar yang Hamas dan Hizbullah telah ciptakan sendiri.”

    “Mereka sedang menyaksikan pemusnahan para pemimpin mereka di eselon pertama, kedua, dan ketiga. Di eselon keempat. Tidak ada eselon yang tersisa,” ujar Netanyahu lagi.

    Netanyahu juga mengecam oposisi karena mengejek desakannya atas kemenangan total.

    “Realitas lebih kuat daripada penghinaan dan ejekan Anda,” ujar Netanyahu.

    Jika Israel menghentikan perang sebelum memasuki Rafah di Gaza dan mengambil alih kendali koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir, dan sebelum menghadapi Hizbullah, seperti yang didesak banyak pihak di pihak oposisi, kata Netanyahu, itu akan menandai kemenangan bagi Iran dan poros kejahatannya, dan itu “tidak akan membebaskan siapa pun”.

    “Berkali-kali terbukti siapa yang benar dan siapa yang salah,” tegasnya.

    Ada Celah yang Menyempit

    Seorang pria menangis sambil memegang jenazah seorang anak berusia dua tahun yang tewas akibat pecahan peluru setelah serangan Israel di Kota Gaza, di rumah sakit Al-Ahli Arab, juga dikenal sebagai rumah sakit Baptis pada tanggal 5 Desember 2024, saat perang antara Israel dan militan Hamas terus berlanjut. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP) (AFP/OMAR AL-QATTAA)

    Kesenjangan antara Israel dan Hamas mengenai kemungkinan gencatan senjata Gaza telah menyempit, menurut pernyataan pejabat Israel dan Palestina pada Senin (23/12/2024).

    Upaya baru oleh mediator Mesir, Qatar dan Amerika Serikat untuk mengakhiri pertempuran dan membebaskan sandera Israel dan asing telah mendapatkan momentum bulan ini, meskipun belum ada terobosan yang dilaporkan.

    Seorang pejabat Palestina yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan meskipun beberapa poin yang kontroversial telah diselesaikan, identitas sejumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan oleh Israel sebagai imbalan atas sandera masih belum disepakati, bersamaan dengan pengerahan pasukan Israel secara pasti di Gaza.

    Pernyataannya sesuai dengan komentar menteri diaspora Israel, Amichai Chikli, yang mengatakan kedua isu tersebut masih dinegosiasikan.

    Meskipun demikian, katanya, kedua belah pihak sudah jauh lebih dekat untuk mencapai kesepakatan daripada yang telah mereka capai selama berbulan-bulan.

    “Gencatan senjata ini dapat berlangsung selama enam bulan atau 10 tahun, tergantung pada dinamika yang terbentuk di lapangan,” kata Chikli, dikutip dari Reuters.

    “Banyak hal bergantung pada kekuatan apa yang akan menjalankan dan merehabilitasi Gaza setelah pertempuran berhenti,” katanya.

    Durasi gencatan senjata telah menjadi titik kritis utama dalam beberapa putaran negosiasi yang gagal.

    Hamas menginginkan perang berakhir, sementara Israel menginginkan diakhirinya kekuasaan Hamas di Gaza terlebih dahulu.

    “Masalah mengakhiri perang sepenuhnya belum terselesaikan,” kata pejabat Palestina.

    Chikli mengatakan tahap pertama adalah fase kemanusiaan yang akan berlangsung selama 42 hari dan termasuk pembebasan sandera.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • PM Israel Netanyahu Klaim Ada Kemajuan Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza, Apa Kata ? – Halaman all

    PM Israel Netanyahu Klaim Ada Kemajuan Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza, Apa Kata ? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim ada beberapa kemajuan yang dicapai oleh Israel dalam negosiasi untuk pertukaran sandera dengan gerakan perlawanan Palestina, Hamas.

    “Saya dengan hati-hati mengatakan bahwa beberapa kemajuan telah dicapai dan kami akan terus berupaya sampai kita mengembalikan semuanya,” katanya setelah rapat dengan anggota Knesset, Senin (23/12/2024).

    Namun, Netanyahu menegaskan Israel tidak bisa mengungkap rincian pembicaraan itu.

    “Kami mengambil langkah-langkah untuk mengembalikan mereka, tapi kami tidak dapat mengungkapkan semua yang kami lakukan,” lanjutnya, dikutip dari Al Arabiya. 

    Hamas: Nasib Sandera Tergantung pada Posisi Tentara Israel di Lapangan

    Abu Ubaida, juru bicara Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas), mengatakan nasib para sandera di Gaza tergantung pada posisi tentara Israel yang maju ratusan meter di beberapa daerah yang menjadi sasaran agresi.

    “Nasib beberapa tahanan musuh bergantung pada kemajuan tentara pendudukan ratusan meter di beberapa daerah yang menjadi sasaran agresi,” kata Abu Ubaida, Senin (23/12/2024).

    Ia juga mengatakan pejuang Brigade Al-Qassam telah mencapai berbagai kemajuan di Jalur Gaza.

    “Kepahlawanan mujahidin kami dan kinerja lapangan mereka di Jalur Gaza utara adalah model yang menginspirasi bagi semua orang bebas di dunia,” tambahnya.

    “Musuh (Israel) menyembunyikan kerugian nyata dan kondisi menyedihkan tentaranya di Jalur Gaza utara demi menjaga citra tentaranya,” lanjutnya.

    Abu Ubaida mengatakan Israel melakukan serangan bertubi-tubi di Jalur Gaza utara untuk menutupi rasa malunya.

    “Genosida dan pembersihan etnis di Jalur Gaza utara menargetkan warga sipil yang tidak bersalah, untuk menutupi skandal dan rasa malu tentara Zionis,” ujarnya, seperti diberitakan Al Mayadeen.

    Jumlah Korban di Jalur Gaza

    Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 45.317 jiwa dan 107.713 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (23/12/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

    Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.

    Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel